DISUSUN OLEH :
MUMTASYA BAHIRAH
096020916
A. LATAR BELAKANG
Kehamilan merupakan kondisi alamiah yang unik karena meskipun bukan penyakit,
tetapi seringkali menyebabkan komplikasi akibat berbagai perubahan anatomi serta
fisiologis dalam tubuh ibu. Salah satu perubahan fisiologis adalah perubahan
hemodinamik (aliran darah) peningkatan volume plasma terjadi dalam proporsi yang lebih
besar jika di bandingkan dengan peningkatan eritrosit sehingga terjadi penurunan
konsentrasi hemoglobin (Hb) akibatnya terjadi Anemia (Sarwono,2014). Kehamilan
dengan anemia adalah kondisi ibu dengan hemoglobin di bawah 11g/dl pada trimester 1
dan 3 atau kadar < 10,5g/dl pada trimester 2. Nilai batas tersebut dan perbedaannya
dengan kondisi wanita tidak hamil terjadi karena hemodilusi, terutama pada trimester 2
(Sarwono, 2009). Anemia dalam kehamilan memberikan pengaruh yang buruk bagi ibu,
baik dalam masalah kehamilan, persalinan maupunnifas, seperti abortus, prematur, partus
lama, perdarahan post partum, syok, infeksi baik intrapartum ataupun post partum bahkan
sampai dapat menyebabkan kematian ibu (Manuaba, 2010). Sebagian besar perempuan
mengalami anemia selama kehamilan, baik di negara maju maupun negara berkembang.
Badan kesehatan dunia World Health Organization (WHO) memperkirakan bahwa 35-
75% ibu hamil di negara berkembang dan 18% ibu hamil di negara maju mengalami
anemia (Sarwono, 2014). Di negara miskin sekitar 25-50% kematian wanita usia subur di
sebabkan oleh hal yang berkaitan dengan kehamilan. Berdasarkan hasil Riset Kesehatan
Dasar (Riskesdas) tahun 2013, prevalensi anemia pada ibu hamil di Indonesia sebesar
37,1%.Frekuensi anemia ibu hamil di Jawa Timur yaitu 57,8% (Profil Kesehatan Provinsi
Jawa Timur, 2012). Dari hasil data Dinas Kesehatan Jombang pada tahun 2014
Berdasarkan hasil survey anemia pada 300 ibu hamil di Kabupaten Jombang tahun 2014,
sebanyak 33% ibu hamil menderita anemia, sedangkan di BPM Sri Setianingsih Amd.keb
Desa Kedungrejo Kecamatan Megaluh Kabupaten Jombang pada tahun 2016 jumlah
anemia pada ibu hamil sebesar 4 orang (7%) dari 54 sasaran ibu hamil Berdasarkan studi
pendahuluan tanggal 2 Februari 2017 didapatkan pasien Ny “L” G1P0A0 usia 22 tahun
hamil dengan masalah anemia ringan Hb 10,2 gr/dl, disebabkan karena kurangnya asupan
gizi ibu karena tidak mau makan sayur-sayuran dan tidak teratur minum tablet tambah
darah.
Anemia dalam kehamilan di sebabkan oleh defisiensi besi dan pendarahan akut
bahkan tidak jarang keduanya saling berinteraksi (Sarwono,2009). Defisiensi zat-zat
nutrisi, seringkali defisiensinya bersifat multipel dengan manifestasi klinik yang di sertai
infeksi, gizi buruk, atau kelainan herediter seperti hemoglobinopati (Sarwono, 2014).
Penyebab anemia pada kehamilan umumnya adalah kurang gizi, kurang zat besi,
kehilangan darah saat persalinan yang lalu, dan penyaki-penyakit kronik. Dalam
kehamilan penurunan kadar hemoglobin yang dijumpai selama kehamilan disebabkan oleh
karena dalam kehamilan keperluan zat makanan bertambah dan terjadinya perubahan-
perubahan dalam darah (Manuaba, 2010). Ibu hamil dengan anemia akan berdampak pada
kehamilannya seperti abortus, persalinan prematur, dan hambatan tumbuh kembang janin
dalam rahim. Selain itu, anemia juga berdampak pada saat persalinan seperti gangguan his
kekuatan mengejan, kala pertama dapat berlangsung lama sehingga dapat melelahkan dan
sering memerlukan tindakan operasi kebidanan, kala tiga dapat diikuti retensio plasenta
dan pada kala empat dapat terjadi perdarahan post partum sekunder dan atonia uteri.
Dampaknya terhadap masa nifas adalah dapat terjadi sub involusio uteri yang
menimbulkan perdarahan post partum. Anemia pada kehamilan juga berdampak pada
janin seperti terjadinya abortus, kematian intra uterin, dan persalinan prematuris tinggi
(Irianto, 2014).
Pencegahan anemia pada ibu hamil dapat dilakukan dengan cara meningkatkan
konsumsi zat besi dari makanan, mengkonsumsi daging (terutama daging merah) seperti
sapi, zat besi juga dapat di temukan pada sayuran berwarna hijau gelap seperti bayam dan
kangkung, buncis, kacang polong serta kacang kacangan. penyerapan zat besi, seperti
vitamin C (Irianto, 2014). Mengurangi resiko terjadinya anemia dalam masalah kehamilan
dapat diupayakan dengan pemberian tablet Fe yang di minum secara teratur, dan
memberitahu keluarga untuk memantau ibu agar selalu tepat waktu minum tablet Fe,
kunjungan ANC secara teratur, ANC terpadu dan pada saat persalinan apabila terjadi
perdarahan dapat dilakukan transfusi darah dan kolaborasi dengan dr. SpOG
(Manuaba,2010).
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang di atas saya merumuskan masalah “Bagaimana Asuhan
Kebidanan pada Ibu Hamil dengan Anemia di klinik umum bersalin yostavan ?”
C. TUJUAN PENULISAN
1. Tujuan umum
Dapat menerapkan manajemen kebidanan pada ibu hamil dengan Anemia
menggunakan pendekatan tujuh langkah Varney.
2. Tujuan khusus
a. Mampu melakukan pengkajian pada ibu hamil dengan perubahanperubahan yang
terjadi pada ibu hamil dengan kasus anemia.
b. Mampu menentukan diagnosa kebidanan pada ibu hamil dengan anemia.
c. Mampu mengidentifikasikan kebutuhan akan tindakan segera pada ibu hamil
dengan anemia.
d. Mampu merencanakan tindakan asuhan pada ibu hamil dengan anemia.
e. Mampu menerapkan perencanaan tindakan pada ibu hamil dengan anemia
f. Mampu mengevaluasi hasil pelaksanaan tindakan pada ibu hamil dengan anemia .
D. MANFAAT
1. Manfaat teoritis
Menambah pengetahuan serta dapat mengaplikasikan keterampilan yang di dapat
selama mengikuti pendidikan mengenai Asuhan Kebidanan secara Continuity of
care pada kasus anemia ringan.
2. Manfaat teoritis
Sebagai pedoman dan masukan dalam upaya memberikan peningkatan
pelayanan kebidanan khususnya pada ibu hamil dengan anemia ringan.
a. Bagi bidan
Memberikan masukan terhadap tenaga kesehatan khususnya di Klinik
umum bersalin yostavan untuk lebih memperhatikan dan meningkatkan
tindakan yang diberikan pada ibu dengan anemia ringan agar terhindar dari
komplikasi.
b. Bagi penulis
Mendapatkan pengalaman serta dapat menerapkan antara teori dengan
kasus nyata dalam melaksanakan asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan
anemia ringan.
BAB II
TINJAUAN TEORI
1. DEFINISI ANEMIA
Anemia adalah kondisi dimana berkurangnya sel darah merah (eritrosit) dalam
sirkulasi darah atau masa hemoglobin sehingga tidak mampu memenuhi fungsinya
sebagai pembawa oksigen ke seluruh jaringan (tarwono ,dkk 2017). Sedangkan
menurut pratimi (2016) anemia dalam kehamilan didefinisikan sebagai suatu kondisi
ketika ibu memiliki kadar hemoglobin kurang dari 11,0 g/dl kata trimester 1 dan 2
atau kadar hemoglobin kurang dari 10,5 g/dl pada trimester 2.
Nilai normal yang akurat untuk ibu hamil sulit dipastikan karena ketika
parameter laboratorium tersebut bervariasi selama periode kehamilan umumnya ibu
hamil dianggap anemia jika kadar hemoglobinnya di bawah 11 g/dl atau hematokrit
kurang dari 33%. Konsentrasi HB kurang dari 11 g/dl Pada akhir semester pertama
dan <10 g/dl pada trimester kedua dan ketiga menjadi batas bawah untuk menjadi
penyebab anemia dalam kehamilan. Nilai-nilai ini kurang lebih sama nilai Hb
terendah pada ibu-ibu hamil yang mendapat suplementasi besi yaitu 11,0 g/dl pada
trimester pertama dan 10,5 g/ dl pada trimester kedua dan ketiga (prawirohardjo,
2010)
Anemia diindikasikan bila hemoglobin atau HB kurang dari 12 g/dl pada
wanita yang tidak hamil atau kurang dari 10 g/dl pada wanita hamil.
5. PATOFISIOLOGI
Timbulnya anemia mencerminkan adanya kegagalan sumsum tulang atau
kehilangan sel darah merah berlebihan atau keduanya. Kegagalan sumsum tulang
dapat terjadi akibat kekurangan nutrisi, pajanan toksik, inuasi tumor atau kebanyakan
akibat penyebab yang tidak diketahui. Sel darah merah dapat hilang melalui
pendarahan atau hemolisis (destruksi).
Anemia merupakan penyakit kurang darah yang ditandai rendahnya kadar
hemoglobin (Hb) dan sel darah merah (eritrosit). Fungsi darah adalah membawa
makanan dan oksigen pun akan kurang Akibatnya akan menghambat kerja organ-
organ penting salah satunya otak, otak terdiri dari 2,5 miliar Cell bioneuron. Jika
kapasitasnya kurang maka otak akan seperti komputer yang memorinya lemah, lambat
menangkap, dan kalau sudah rusak tidak bisa diperbaiki. (sjaifoellah, 2003)
6. MANIFESTASI KLINIS
Cara mudah mengenal anemia dengan 5 L yakni lemah, letih, lesuh, lelah,
lalai. Kalau muncul 5 gejala ini bisa dipastikan seseorang terkena anemia. Gejala lain
munculnya kalera (warna pucat pada bagian bawah kelopak mata). Anemia bisa
menyebabkan kelelahan, kelemahan, kurang tenaga dan kepala terasa melayang. jika
anemia bertambah berat bisa menyebabkan kematian (sjaifoellah,2003)
7. FAKTOR PENYEBAB
Faktor penyebab anemia yang sering terjadi adalah defisiensi zat gizi yang
dibutuhkan untuk pembuatan sel darah merah seperti zat besi, asam folat dan vitamin
B12. Faktor lain yang mempengaruhi antara lain pendarahan, kelainan genetik,
penyakit kronik dan keracunan obat (desmawati ,2013)
a. Karena kelainan sel darah merah
Sel darah merah tersusun dari banyak komponen jika setiap komponen
mengalami kelainan akan menyebabkan dampak sel darah merah. Sel darah
merah tidak dapat berfungsi dengan baik dan cepat mengalami penuaan
sehingga dihancurkan dengan cepat.
b. Karena defisiensi zat besi
Zat gizi seperti zat besi, asam folat dan vitamin B12 berperan dalam
pembentukan sel darah merah. Jika terjadinya kekurangan zat gizi ini akan
menimbulkan anemia. Untuk itu selama kehamilan ibu hamil harus mencukupi
kebutuhan zat gizi seimbang untuk mengurangi terjadinya anemia.
c. Karena pendarahan
Saat terjadi pendarahan dalam jumlah yang besar akan terjadi
penurunan sel darah merah sehingga anemia terjadi. Anemia akibat
pendarahan besar dalam waktu singkat jarang terjadi karena kondisi seperti ini
mudah dikenali dan dikoreksi. Upaya yang dilakukan dengan menghentikan
pendarahan dan memberikan transfusi darah segera.
9. TINGKATAN ANEMIA
Klasifikasi anemia berdasarkan usia kehamilan :
a. Trimester I, Hb 11,0 g/dl
b. Trimester II, Hb 10,5 g/dl
c. Trimester III, Hb 11,0 g/dl (Sarwono, 2014)
Klasifikasi anemia dengan menggunakan Hb sahli (manuaba, 2010) didapatkan hasil
sebagai berikut ini :
a. Normal bila 11 gr%
b. Ringan bila 9-10 gr%
c. Sedang bila 7-8 gr%
d. Berat bila <7 gr%
10. Pathway
Anemia
Cepat lelah
Gangguan perfusi
jaringan
Intoleransi
aktivitas
DAFTAR PUASTAKA
I. LANGKAH I : PENGKAJIAN
A. DATA SUBYEKTIF
1. Biodata
Nama klien : Ny “Y” Nama ayah : Tn “A”
Umur : 35 tahun Umur : 35 tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Suku/bangsa : Jawa/indonesia Suku/bangsa : Jawa/indones
Status kawin : Kawin Status kawin : Kawin
Lama : 12 tahun Lama : 12 Tahun
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMK
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Swasta
Alamat : Lajuk 1/5 Alamat : Lajuk 1/5
2. Keluhan utama
Ibu mengtakan ingin memeriksakan kehamilannya dan ibu mengatakan pusing
dan sering merasa lelah.
3. Riwayat penyakit sekarang
Ibu datang ke klinik umum bersalin yostavan pada tanggal 11 juli 2022 untuk
memeriksakan kehamilannya dan mengatakan pusing, sering merasa lelah.
4. Riwayat menstruasi
Menarche : 12 Tahun
Siklus : 28 hari
Lama : 7 hari
Warna : Merah
Bau : Khas
Disminorea : Ya
Flour albus : Tidak
HPHT : 15 November 2021
TP : 22 Agustus 2022
5. Riwayat Kehamilan
N Kehamilan Persalinan Nifas
O Suam Uk Penyulit Jenis Penolon L/ BBL H/M Penyuli Laktas Penyulit
i ke persalina g P t i
n
1 1 39 Tidak SC Dokter P 290 H Tidak Iya Tidak
ada 0 ada ada
2 1 14 Tidak A B O R T U S
ada
3 1 38 Tidak SC Dokter L 310 H Tidak Iya Tidak
ada 0 ada ada
4 1 H A M I L I N I
8. Riwayat kesehatan
a. Riwayat kesehatan yang lalu
Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit menular (Hepatitis,
HIV/AIDS) menurun (Diabetes, hipertensi) dan menahun (Asma,
jantung)
b. Riwayat penyakit keluarga
Ibu mengtakan dari pihak keluarga tidak pernah menderita penyakit
menular (hepatitis, HIV?AIDS) menurun (diabetes,hipertensi) dan
menahun (Asma,jantung)
9. Perilaku kesehatan
Ibu mengatakan tidak pernah mengkonsumsi alkohol,rokok,dan jamu
10. Riwayat psikologi
Ibu mengatakan senang dengan kehamilan ini
11. Riwayat latar belakang sosial budaya
Ibu mengatakan sudah melakukan selametan 7 bulanan
12. Pola kebiasaan sehari hari
a) Pola Eliminasi
Sebelum hamil : BAK 4-5 x/hari, jernih, bau khas
BAB 1-2 x/hari, lembek, bau khas, kuning
Selama hamil : BAK 5-6 x/hari, jernih, bau khas
BAB 5-6 x/hari, lembek, bau khas, kuning
b) Pola Nutrisi
Sebelum hamil : makan 3x /hari dengan menu nasi,sayur, lauk pauk
Minum 8-9 gelas /hari
Selama hamil : Makan 4-5 x/hari dengan menu nasi, sayur, lauk pauk,
buah dan snack ibu hamil
Minum 7-8 gelas/hari, air putih,susu ibu hamil
c) Pola aktivitas
Sebelum hamil : Ibu mengatakan mengerjakan pekerjaan rumah sendiri
Selama hamil : Ibu mengtakan mengerjakan pekerjaan rumah dibantu
oleh suami
d) Pola istirahat
Sebelum hamil : Ibu mengatakan tidur malam kurang lebih 8 jam/hari,
siang 2 jam
Selama hamil : Ibu mengatakan tidur malam kurang lebih 5 jam/hari,
siang 2 jam
e) Pola Personal hygiene
Sebelum hamil : Mandi 2x/hari, ganti pakaian 2x/hari, ganti pakaian
dalam
setelah selesai BAK dan setelah selesai mandi
Selama hamil : Mandi 2x/hari, ganti pakaian 2x/hari, ganti pakaian dalam
setelah selesai BAK dan setelah selesai mandi
f) Pola seksualitas
Sebelum hamil : 2x seminggu
Selama hamil 3 x dalam satu bulan
B. DATA OBYEKTIF
1. Pemeriksaan umum
Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Composmentis
BB sebelum hamil : 50 kg
BB sekarang : 59 kg
Kenaikan BB : 9 kg
TB : 158 cm
IMT : 23,6
Lila : 31 cm
KSPR : 16
2. Pemeriksaan fisik
a. INSPEKSI
Kepala : Kulit kepala bersih, tidak ada ketombe, warna rambut hitam, tidak
ada
benjolan abnormal
Wajah : Tidak pucat, tidak oedema, tidak ada lesi, tidak ada cloasma
gravidarum
Mata : Simetris, konjungtiva pucat, tidak strabismus
Hidung : Bersih, tidak terdapat sekret, tidak ada pernafasan cuping hidung
Leher : Tidak ada lesi, tidak ada benjolan abnormal
Telinga : Bersih, tidak terdapat serumen, simetris
Mulut : bibir lembab, tidak ada caries gigi, tidak ada stomatitis
Dada : Payudara simetris, papila mamae menonjol hiperpigmentasi aerola
mamae, tidak ada lesi, pernafasan normal
Abdomen : Ada luka bekas sc, tidak ada linea nigra dan striae
Genetalia : Bersih, tidak terdapat flour albus, tidak ada pembesaran kelenjar
Bartholini
Anus : Tidak Mengalami integritas kulit bagian anus
Ekstremitas atas : Simetris, Tidak ada lesi, pergerakan aktif, tidak oedema
Ekstremitas bawah : Simetris, tidak ada lesi, pergerakan aktif, pergerakan
aktif, tidak aoedema
b. PALPASI
Kepala : Tidak ada benjolan yang abnormal,tidak ada nyeri tekan
Wajah : Tidak ada nyeri tekan
Mata : Tidak ada nyeri tekan pada palpebra
Hidung : Tidak ada pembesaran polip
Leher : Tidak ada pembesaran vena jugularis dan kelenjar tyroid
Axilla : Tidak ada pembengkakan kelenjar lymfe
Mammae : tidak ada benjolan abnormal, sudah keluar kolostrum
Abdomen :
1. Leopold I : TFU setinggi px (prosesus xyphoideus) yaitu 33 cm, pada
fundus teraba lunak, tidak melenting (bokong)
2. Leopold II : Sebelah kiri teraba bagian terkecil janin (ekstremitas)
Bagian kanan teraba keras seperti papan (Punggung) puka
3. Leopold III : Bagian terbawah perut ibu teraba bulat, keras, melenting
(kepala) dan tidak bisa digoyangkan (Masuk PAP)
4. Leopold IV : Kepala sudah masuk PAP
c. AUSKULTASI
Dada : Tidak ada tambahan suara wheezing atau ronchi
Abdomen : DJJ yaitu 140x/menit
d. PERKUSI
Reflek patella : +/+
3. Pemeriksaan Penunjang
a. Laboratorium
HB : 9,8 g/dl
Leukosit : 3,9
HbsAG : Negatif
HIV : Negatif
V. LANGKAH V : INTERVENSI
Tujuan Kriteria hasil Intervensi Rasional
Setelah dilakukan a. TTV dalam 1) Lakukan 1) Agar ibu dapat
tindakan asuhan batas normal pemeriksaan pada mengetahui
kebidanan b. Pusing dan ibu dan jeaskan perkembangan
diharapkan sering merasa hasil pemeriksaan antenatal yang
anemia ringan lelah berkurang 2) Jelaskan pada ibu berkualitas
dapat teratasi, c. Anemia ringan penyebab pusing 2) Agar ibu mengerti
dan janin dalam dapat teratasi dan sering merasa dan tidak kawatir
keadaan sehat d. Janin dalam lelah 3) Agar pusing dan
keadaan baik 3) Jelaskan KIE pada sering merasa lelah
ibu hal-hal yang dapat berkurang
dapat mengurangi 4) Agar ibu lebih
pusing dan sering berhati-hati dalam
merasa lelah meghadapi anemia
4) Jelaskan KIE yang sedang
tentang bahaya dialaminya dan
anemia ringan di lebih
trimester III memperhatikan
5) Berikan therapy apa yang
pada ibu dianjurkan
6) Anjurkan ibu 5) Untuk membantu
untuk melakukan proses
pemeriksaan penyembuhan
laboratorium 6) Untuk mengetahui
ulang (HB) secara pasti tanda-
tanda anemia agar
dapat segera
terindikasi ulang
jika mengarah ke
anemia berat
Jam : 15.55 WIB 3) Menjelaskan KIE pada ibu hal hal yang dapat
mengurangi pusing dan lelah
a. Istirahat yang cukup
b. Tidak beraktivitas terlalu berat
c. Kebutuhan gizi pada ibu hamil seperti zat
besi yang diperlukan setiap hari dapat
diperoleh dari daging, hati, sayur, dan
kedelai
Pada pembahasan ini akan dijelaskan tentang kesesuaian antara teori dan kenyataan yang
terjadi pada kasus yang diambil dari teori yang mendukung antara fakta dan kenyataan
serta ditambah opini yang luas dari penulis sebagai pendamping klien yang melaksanakan
asuhan pada Ny “Y” mengeluh pusing dan sering merasa lelah. pusing dan lelah itu terjadi
karena kurangnya nutrisi yang masuk kedalam tubuh ibu, maka ibu mengalami penurunan
kadar hb sehingga ibu merasa pusing dan sering merasa lelah. Salah satu faktor yang
menyebabkan tinggi atau rendahnya kadar hemoglobin dalam darah adalah asupan gizi,
proses produksi seldarah merah berjalan dengan lancar apabila kebutuhan zat gizi yang
berguna dalam pembentukan hemoglobin terpenuhi (Almatsier et al, 2011). Sedangkan
menurut WHO penyebab paling utama dari anemia termasuk kekurangan nutrisi, terutama
kekurangan zat besi, meskipun kekurangan folat, vitamin B12 dan A juga merupakan
penyebab penting.
BAB V
PENUTUP
1) KESIMPULAN
Setelah dilakukan asuhan kebidanan pada Ny “Y” GVP2A1 didapatkan hasil sebagi
penulis yaitu menemukan tidak adanya kesenjangan antara teori dengan kasus yang
ada dilapangan
2) SARAN
Dari hasil asuhan kebidanan yang telah dilaksanakan maka penulis dapat memberikan
saran sebagai berikut :
a. Bagi ibu hamil
Diharapkan dapat menjadi pengetahuan dan wawasan bagi para ibu hamil
tentang bagaimana mencegah anemia pada kehamilan dan bagaimana cara
mengatasi anemia agar tidak ada komplikasi
b. Bagi bidan
Diharapkan dapat memberikan masukan terhadap tenaga kesehatan untuk
meningkatkan tindakan yang diperlukan pada ibu hamil dengan anemia ringan
agar terhindar dari komplikasi saat kehamilan