Anda di halaman 1dari 24

LAPORAN PENDAHULUAN

PADA NY “Y” USIA 35 TAHUN GIVP2A1 USIA KEHAMILAN


38 MINGGU DENGAN ANEMIA RINGAN DI KLINIK
BERSALIN YOSTAVAN PRAMBON-SIDOARJO

DISUSUN OLEH :
MUMTASYA BAHIRAH
096020916

PROGAM STUDI DIII-KEBIDANAN


AKADEMI KEBIDANAN AR-RAHMA
GEMPOL-PASURUAN
2021/2022
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Kehamilan merupakan kondisi alamiah yang unik karena meskipun bukan penyakit,
tetapi seringkali menyebabkan komplikasi akibat berbagai perubahan anatomi serta
fisiologis dalam tubuh ibu. Salah satu perubahan fisiologis adalah perubahan
hemodinamik (aliran darah) peningkatan volume plasma terjadi dalam proporsi yang lebih
besar jika di bandingkan dengan peningkatan eritrosit sehingga terjadi penurunan
konsentrasi hemoglobin (Hb) akibatnya terjadi Anemia (Sarwono,2014). Kehamilan
dengan anemia adalah kondisi ibu dengan hemoglobin di bawah 11g/dl pada trimester 1
dan 3 atau kadar < 10,5g/dl pada trimester 2. Nilai batas tersebut dan perbedaannya
dengan kondisi wanita tidak hamil terjadi karena hemodilusi, terutama pada trimester 2
(Sarwono, 2009). Anemia dalam kehamilan memberikan pengaruh yang buruk bagi ibu,
baik dalam masalah kehamilan, persalinan maupunnifas, seperti abortus, prematur, partus
lama, perdarahan post partum, syok, infeksi baik intrapartum ataupun post partum bahkan
sampai dapat menyebabkan kematian ibu (Manuaba, 2010). Sebagian besar perempuan
mengalami anemia selama kehamilan, baik di negara maju maupun negara berkembang.
Badan kesehatan dunia World Health Organization (WHO) memperkirakan bahwa 35-
75% ibu hamil di negara berkembang dan 18% ibu hamil di negara maju mengalami
anemia (Sarwono, 2014). Di negara miskin sekitar 25-50% kematian wanita usia subur di
sebabkan oleh hal yang berkaitan dengan kehamilan. Berdasarkan hasil Riset Kesehatan
Dasar (Riskesdas) tahun 2013, prevalensi anemia pada ibu hamil di Indonesia sebesar
37,1%.Frekuensi anemia ibu hamil di Jawa Timur yaitu 57,8% (Profil Kesehatan Provinsi
Jawa Timur, 2012). Dari hasil data Dinas Kesehatan Jombang pada tahun 2014
Berdasarkan hasil survey anemia pada 300 ibu hamil di Kabupaten Jombang tahun 2014,
sebanyak 33% ibu hamil menderita anemia, sedangkan di BPM Sri Setianingsih Amd.keb
Desa Kedungrejo Kecamatan Megaluh Kabupaten Jombang pada tahun 2016 jumlah
anemia pada ibu hamil sebesar 4 orang (7%) dari 54 sasaran ibu hamil Berdasarkan studi
pendahuluan tanggal 2 Februari 2017 didapatkan pasien Ny “L” G1P0A0 usia 22 tahun
hamil dengan masalah anemia ringan Hb 10,2 gr/dl, disebabkan karena kurangnya asupan
gizi ibu karena tidak mau makan sayur-sayuran dan tidak teratur minum tablet tambah
darah.

Anemia dalam kehamilan di sebabkan oleh defisiensi besi dan pendarahan akut
bahkan tidak jarang keduanya saling berinteraksi (Sarwono,2009). Defisiensi zat-zat
nutrisi, seringkali defisiensinya bersifat multipel dengan manifestasi klinik yang di sertai
infeksi, gizi buruk, atau kelainan herediter seperti hemoglobinopati (Sarwono, 2014).
Penyebab anemia pada kehamilan umumnya adalah kurang gizi, kurang zat besi,
kehilangan darah saat persalinan yang lalu, dan penyaki-penyakit kronik. Dalam
kehamilan penurunan kadar hemoglobin yang dijumpai selama kehamilan disebabkan oleh
karena dalam kehamilan keperluan zat makanan bertambah dan terjadinya perubahan-
perubahan dalam darah (Manuaba, 2010). Ibu hamil dengan anemia akan berdampak pada
kehamilannya seperti abortus, persalinan prematur, dan hambatan tumbuh kembang janin
dalam rahim. Selain itu, anemia juga berdampak pada saat persalinan seperti gangguan his
kekuatan mengejan, kala pertama dapat berlangsung lama sehingga dapat melelahkan dan
sering memerlukan tindakan operasi kebidanan, kala tiga dapat diikuti retensio plasenta
dan pada kala empat dapat terjadi perdarahan post partum sekunder dan atonia uteri.
Dampaknya terhadap masa nifas adalah dapat terjadi sub involusio uteri yang
menimbulkan perdarahan post partum. Anemia pada kehamilan juga berdampak pada
janin seperti terjadinya abortus, kematian intra uterin, dan persalinan prematuris tinggi
(Irianto, 2014).

Pencegahan anemia pada ibu hamil dapat dilakukan dengan cara meningkatkan
konsumsi zat besi dari makanan, mengkonsumsi daging (terutama daging merah) seperti
sapi, zat besi juga dapat di temukan pada sayuran berwarna hijau gelap seperti bayam dan
kangkung, buncis, kacang polong serta kacang kacangan. penyerapan zat besi, seperti
vitamin C (Irianto, 2014). Mengurangi resiko terjadinya anemia dalam masalah kehamilan
dapat diupayakan dengan pemberian tablet Fe yang di minum secara teratur, dan
memberitahu keluarga untuk memantau ibu agar selalu tepat waktu minum tablet Fe,
kunjungan ANC secara teratur, ANC terpadu dan pada saat persalinan apabila terjadi
perdarahan dapat dilakukan transfusi darah dan kolaborasi dengan dr. SpOG
(Manuaba,2010).

B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang di atas saya merumuskan masalah “Bagaimana Asuhan
Kebidanan pada Ibu Hamil dengan Anemia di klinik umum bersalin yostavan ?”

C. TUJUAN PENULISAN
1. Tujuan umum
Dapat menerapkan manajemen kebidanan pada ibu hamil dengan Anemia
menggunakan pendekatan tujuh langkah Varney.

2. Tujuan khusus
a. Mampu melakukan pengkajian pada ibu hamil dengan perubahanperubahan yang
terjadi pada ibu hamil dengan kasus anemia.
b. Mampu menentukan diagnosa kebidanan pada ibu hamil dengan anemia.
c. Mampu mengidentifikasikan kebutuhan akan tindakan segera pada ibu hamil
dengan anemia.
d. Mampu merencanakan tindakan asuhan pada ibu hamil dengan anemia.
e. Mampu menerapkan perencanaan tindakan pada ibu hamil dengan anemia
f. Mampu mengevaluasi hasil pelaksanaan tindakan pada ibu hamil dengan anemia .

D. MANFAAT
1. Manfaat teoritis
Menambah pengetahuan serta dapat mengaplikasikan keterampilan yang di dapat
selama mengikuti pendidikan mengenai Asuhan Kebidanan secara Continuity of
care pada kasus anemia ringan.

2. Manfaat teoritis
Sebagai pedoman dan masukan dalam upaya memberikan peningkatan
pelayanan kebidanan khususnya pada ibu hamil dengan anemia ringan.
a. Bagi bidan
Memberikan masukan terhadap tenaga kesehatan khususnya di Klinik
umum bersalin yostavan untuk lebih memperhatikan dan meningkatkan
tindakan yang diberikan pada ibu dengan anemia ringan agar terhindar dari
komplikasi.
b. Bagi penulis
Mendapatkan pengalaman serta dapat menerapkan antara teori dengan
kasus nyata dalam melaksanakan asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan
anemia ringan.
BAB II
TINJAUAN TEORI

1. DEFINISI ANEMIA
Anemia adalah kondisi dimana berkurangnya sel darah merah (eritrosit) dalam
sirkulasi darah atau masa hemoglobin sehingga tidak mampu memenuhi fungsinya
sebagai pembawa oksigen ke seluruh jaringan (tarwono ,dkk 2017). Sedangkan
menurut pratimi (2016) anemia dalam kehamilan didefinisikan sebagai suatu kondisi
ketika ibu memiliki kadar hemoglobin kurang dari 11,0 g/dl kata trimester 1 dan 2
atau kadar hemoglobin kurang dari 10,5 g/dl pada trimester 2.
Nilai normal yang akurat untuk ibu hamil sulit dipastikan karena ketika
parameter laboratorium tersebut bervariasi selama periode kehamilan umumnya ibu
hamil dianggap anemia jika kadar hemoglobinnya di bawah 11 g/dl atau hematokrit
kurang dari 33%. Konsentrasi HB kurang dari 11 g/dl Pada akhir semester pertama
dan <10 g/dl pada trimester kedua dan ketiga menjadi batas bawah untuk menjadi
penyebab anemia dalam kehamilan. Nilai-nilai ini kurang lebih sama nilai Hb
terendah pada ibu-ibu hamil yang mendapat suplementasi besi yaitu 11,0 g/dl pada
trimester pertama dan 10,5 g/ dl pada trimester kedua dan ketiga (prawirohardjo,
2010)
Anemia diindikasikan bila hemoglobin atau HB kurang dari 12 g/dl pada
wanita yang tidak hamil atau kurang dari 10 g/dl pada wanita hamil.

2. ETIOLOGI ANEMIA DALAM KEHAMILAN


Sebagian besar penyebab anemia di Indonesia adalah kekurangan zat besi
yang diperlukan untuk pembentukan sel darah merah/hemoglobin (Hb). Kekurangan
zat besi sering disebabkan oleh karena
a. Konsumsi makanan sumber zat besi yang kurang terutama yang berasal dari
hewani.
b. Kebutuhan yang meningkat pada masa kehamilan.
c. Penderita penyakit infeksi yang dapat berakibat zat besi yang diserap
berkurang seperti kecacingan hemolisis darah merah (malaria)
d. Kehilangan zat besi yang berlebihan pada pendarahan saat menstruasi yang
berlebihan dan seringnya melahirkan.
e. konsumsi makanan yang rendah sumber zat besi tidak dicukupi dengan
konsumsi ttd sesuai anjuran.

3. KLASIFIKASI ANEMIA DALAM KEHAMILAN


Menurut prawirohardjo (2010) klasifikasi anemia dalam kehamilan sebagai berikut :
a. defisiensi besi
Pada kehamilan, resiko meningkatkan anemia defisiensi zat besi
berkaitan dengan asupan besi yang tidak ada kewajiban pertumbuhan janin
yang cepat. Kehilangan zat besi terjadi akibat pengalihan besi maternal ke
janin untuk eritropoienis, kehilangan darah saat persalinan dan laktasi yang
jumlah keseluruhannya dapat mencapai 900 MG atau setara dengan 2 liter
darah. Sebagian perempuan mengawali kehamilan dengan cadangan besi yang
rendah maka kebutuhan tambahan ini berakibat pada defisiensi zat besi.
Pencegahan anemia defisiensi zat besi dapat dilakukan dengan
suplemen besi dan asam folat. Who menganjurkan untuk memberikan 60 mg
zat besi selama 6 bulan untuk memenuhi kebutuhan fisiologis selama
kehamilan. Namun, banyak literatur menganjurkan dosis 100 mg besi setiap
hari Selama 16 minggu atau lebih pada kehamilan.
b. Defisiensi asam folat
Pada kehamilan kebutuhan asam folat meningkat 5 sampai 10 kali lipat
karena transfer folat dari ibu ke janin yang menyebabkan dilepasnya cadangan
folat Maternal. Kadar estrogen dan progesteron yang tinggi selama kehamilan
tampaknya memiliki efek penghambat setiap absorpsi folat. Defisiensi asam
folat sangat umum terjadi pada kehamilan dan merupakan penyebab utama
anemia megabolik pada kehamilan. Penatalaksanaan defisiensi asam folat
adalah pemberian asam folat secara oral sebanyak 1 sampai 5 per hari, pada
dosis 1 mg, umumnya dapat dikoreksi meskipun pasien mengalami pula
melabsorbsi. Ibu hamil sebaiknya mendapat sedikit 400 mg folat per hari
(Irianto, 2014)

4. FISIOLOGI ANEMIA PADA IBU HAMIL


Anemia fisiologi pada ibu hamil perubahan fisiologis alami yang terjadi
selama kehamilan akan mempengaruhi jumlah sel darah merah normal pada
kehamilan, peningkatan volume darah Ibu terutama terjadi akibat peningkatan plasma,
Tuh kan akibat peningkatan sel darah merah, Walaupun ada peningkatan jumlah sel
darah merah dalam sirkulasi tetapi jumlahnya tidak seimbang dengan peningkatan
volume plasma, ketidakseimbangan ini akan terlihat dalam bentuk penurunan kadar
hemoglobin (hb). Pengenceran darah (hemodilusi) pada ibu hamil sering terjadi
dengan peningkatan volume plasma 30% sampai 40%, Peningkatan sel darah merah
18% sampai 30% dan hemoglobin 19%. Secara fisiologi hemoderosin membantu
meringankan kerja jantung . memodelsi terjadi sejak kehamilan 10 minggu atau
trimester 2 dan terus meningkat sehingga usia kehamilan di trimester 3 (Reeader, dkk
2014)

5. PATOFISIOLOGI
Timbulnya anemia mencerminkan adanya kegagalan sumsum tulang atau
kehilangan sel darah merah berlebihan atau keduanya. Kegagalan sumsum tulang
dapat terjadi akibat kekurangan nutrisi, pajanan toksik, inuasi tumor atau kebanyakan
akibat penyebab yang tidak diketahui. Sel darah merah dapat hilang melalui
pendarahan atau hemolisis (destruksi).
Anemia merupakan penyakit kurang darah yang ditandai rendahnya kadar
hemoglobin (Hb) dan sel darah merah (eritrosit). Fungsi darah adalah membawa
makanan dan oksigen pun akan kurang Akibatnya akan menghambat kerja organ-
organ penting salah satunya otak, otak terdiri dari 2,5 miliar Cell bioneuron. Jika
kapasitasnya kurang maka otak akan seperti komputer yang memorinya lemah, lambat
menangkap, dan kalau sudah rusak tidak bisa diperbaiki. (sjaifoellah, 2003)

6. MANIFESTASI KLINIS
Cara mudah mengenal anemia dengan 5 L yakni lemah, letih, lesuh, lelah,
lalai. Kalau muncul 5 gejala ini bisa dipastikan seseorang terkena anemia. Gejala lain
munculnya kalera (warna pucat pada bagian bawah kelopak mata). Anemia bisa
menyebabkan kelelahan, kelemahan, kurang tenaga dan kepala terasa melayang. jika
anemia bertambah berat bisa menyebabkan kematian (sjaifoellah,2003)

7. FAKTOR PENYEBAB
Faktor penyebab anemia yang sering terjadi adalah defisiensi zat gizi yang
dibutuhkan untuk pembuatan sel darah merah seperti zat besi, asam folat dan vitamin
B12. Faktor lain yang mempengaruhi antara lain pendarahan, kelainan genetik,
penyakit kronik dan keracunan obat (desmawati ,2013)
a. Karena kelainan sel darah merah
Sel darah merah tersusun dari banyak komponen jika setiap komponen
mengalami kelainan akan menyebabkan dampak sel darah merah. Sel darah
merah tidak dapat berfungsi dengan baik dan cepat mengalami penuaan
sehingga dihancurkan dengan cepat.
b. Karena defisiensi zat besi
Zat gizi seperti zat besi, asam folat dan vitamin B12 berperan dalam
pembentukan sel darah merah. Jika terjadinya kekurangan zat gizi ini akan
menimbulkan anemia. Untuk itu selama kehamilan ibu hamil harus mencukupi
kebutuhan zat gizi seimbang untuk mengurangi terjadinya anemia.
c. Karena pendarahan
Saat terjadi pendarahan dalam jumlah yang besar akan terjadi
penurunan sel darah merah sehingga anemia terjadi. Anemia akibat
pendarahan besar dalam waktu singkat jarang terjadi karena kondisi seperti ini
mudah dikenali dan dikoreksi. Upaya yang dilakukan dengan menghentikan
pendarahan dan memberikan transfusi darah segera.

8. TANDA DAN GEJALA ANEMIA


Pada umumnya tanda-tanda anemia akan tampak jelas apabila kadar
hemoglobin (Hb) <7 g/dl. Gejala anemia dapat berupa kepala pusing, perubahan
jaringan epitel kuku, palpitasi, berkunang-kunang, pucat lesuh, menurunnya
kebugaran tubuh. (Irianto,2014)

9. TINGKATAN ANEMIA
Klasifikasi anemia berdasarkan usia kehamilan :
a. Trimester I, Hb 11,0 g/dl
b. Trimester II, Hb 10,5 g/dl
c. Trimester III, Hb 11,0 g/dl (Sarwono, 2014)
Klasifikasi anemia dengan menggunakan Hb sahli (manuaba, 2010) didapatkan hasil
sebagai berikut ini :
a. Normal bila 11 gr%
b. Ringan bila 9-10 gr%
c. Sedang bila 7-8 gr%
d. Berat bila <7 gr%

10. Pathway

Kurang bahan Penghancuran Terhentihan


baku pembuat sel eritrosit yang pembuatan sel darah
darah berlebihan merah oleh sum sum
tulang

Anemia

Anoreksia Resti ganguan Kadar HB turun


nutrisi kurang dari
kebutuhan

Lemas Zat nutrisi ke sel


kurang

Cepat lelah
Gangguan perfusi
jaringan

Intoleransi
aktivitas
DAFTAR PUASTAKA

Tarwono & Wasniar (2017).Buku saku anemia pada ibu hamil.jakarta:Trans


info media
Pratam,E.(2016).Evidence-Based dalam kebidanan, Jakarta:EGC
Prawirohardjo,s.(2010).Ilmu kebidanan, Jakarta:PT Bina Pustaka
Reeader,S.J.,dkk(2014).Keperawatan maternitas kesehatan wanit, bayi &
kelurarga (ed 18). Jakarta:ECG
Irianto,Koes.2014.Gizi seimbang dalam kesehatan reprosuksi (Balance
nurtition in reproduktive healyh).Bandung:ALFABETA
Noer,Sjaifoellah.1998.Standar keperawatan pasien. Monica ester:Jakarta
Prawirohardjo,S.2014.ilmu kebidaan Sarwono Prawirohardjo. Jakarta:PT Bina
Pustaka Sarwono Prawirohardjo
Manuaba,I.Bagus Gde.2010. Ilmu kebidanan penyakitkandungan dan keluarga
berencana : untuk pendidikan bidan. Jakarta:EGC
https://www.scribd.com/doc/99104581/pathway-anemia
BAB III
TINJAUAN KASUS

Tanggal masuk : 11 juli 2022


Jam : 15.30 WIB
No.RM : 415/22
Tanggal pengkajian : 11 juli 2022
Jam : 15.40 WIB
Oleh : Mumtasya bahirah
Diagnosa : GIVP2A1 usia kehamilan 38 minggu dengan anemia ringan

I. LANGKAH I : PENGKAJIAN
A. DATA SUBYEKTIF
1. Biodata
Nama klien : Ny “Y” Nama ayah : Tn “A”
Umur : 35 tahun Umur : 35 tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Suku/bangsa : Jawa/indonesia Suku/bangsa : Jawa/indones
Status kawin : Kawin Status kawin : Kawin
Lama : 12 tahun Lama : 12 Tahun
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMK
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Swasta
Alamat : Lajuk 1/5 Alamat : Lajuk 1/5
2. Keluhan utama
Ibu mengtakan ingin memeriksakan kehamilannya dan ibu mengatakan pusing
dan sering merasa lelah.
3. Riwayat penyakit sekarang
Ibu datang ke klinik umum bersalin yostavan pada tanggal 11 juli 2022 untuk
memeriksakan kehamilannya dan mengatakan pusing, sering merasa lelah.
4. Riwayat menstruasi
Menarche : 12 Tahun
Siklus : 28 hari
Lama : 7 hari
Warna : Merah
Bau : Khas
Disminorea : Ya
Flour albus : Tidak
HPHT : 15 November 2021
TP : 22 Agustus 2022

5. Riwayat Kehamilan
N Kehamilan Persalinan Nifas
O Suam Uk Penyulit Jenis Penolon L/ BBL H/M Penyuli Laktas Penyulit
i ke persalina g P t i
n
1 1 39 Tidak SC Dokter P 290 H Tidak Iya Tidak
ada 0 ada ada
2 1 14 Tidak A B O R T U S
ada
3 1 38 Tidak SC Dokter L 310 H Tidak Iya Tidak
ada 0 ada ada
4 1 H A M I L I N I

6. Riwayat Kontrasepsi yang digunakan


N Jenis Mulai memakai Berhenti
O Kontraseps Tangga Oleh Tempa Keluha Tangga Ole Tempa Keluha
i l t n l h t n

1 KB suntik 2019 Bida PMB Tidak 2021


3 bulan n ada

7. Riwayat kehamilan ini/ANC


GIVP2A1
ANC di : Bidan
Teratur/tidur : Teratur
Hasil test kehamilan : Positif
Imunisasi TT : Lengkap (T5)
Pertegaran fetus pertama kali : 24 minggu
Pergerakan fetus dalam 24 jam terakhir : 5 x dalam 24 jam terakhir
Keluhan selama hamil : TM I : Mual, muntah
TM II : Tidak ada keluhan
TM III : Pusing, Sering merasa lelah
Obat-obatan yang digunakan : TM I : Asam folat, calk
TM II : Tablet FE, Asam folat
TM III : Tablet FE, Asam folat, Vit B12,
Neurobion
Penyuluhan yang didapat : TM I : Makan sedikit tapi sering, minum vitamin
disarankan pada malam hari
TM II : Istirahat yang cukup, minum oba yang
teratur, menjaga pola makan
TM III : Istirahat yang cukup, mengurangi
aktivitas agar tidak terlalu lelah

8. Riwayat kesehatan
a. Riwayat kesehatan yang lalu
Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit menular (Hepatitis,
HIV/AIDS) menurun (Diabetes, hipertensi) dan menahun (Asma,
jantung)
b. Riwayat penyakit keluarga
Ibu mengtakan dari pihak keluarga tidak pernah menderita penyakit
menular (hepatitis, HIV?AIDS) menurun (diabetes,hipertensi) dan
menahun (Asma,jantung)
9. Perilaku kesehatan
Ibu mengatakan tidak pernah mengkonsumsi alkohol,rokok,dan jamu
10. Riwayat psikologi
Ibu mengatakan senang dengan kehamilan ini
11. Riwayat latar belakang sosial budaya
Ibu mengatakan sudah melakukan selametan 7 bulanan
12. Pola kebiasaan sehari hari
a) Pola Eliminasi
Sebelum hamil : BAK 4-5 x/hari, jernih, bau khas
BAB 1-2 x/hari, lembek, bau khas, kuning
Selama hamil : BAK 5-6 x/hari, jernih, bau khas
BAB 5-6 x/hari, lembek, bau khas, kuning
b) Pola Nutrisi
Sebelum hamil : makan 3x /hari dengan menu nasi,sayur, lauk pauk
Minum 8-9 gelas /hari
Selama hamil : Makan 4-5 x/hari dengan menu nasi, sayur, lauk pauk,
buah dan snack ibu hamil
Minum 7-8 gelas/hari, air putih,susu ibu hamil
c) Pola aktivitas
Sebelum hamil : Ibu mengatakan mengerjakan pekerjaan rumah sendiri
Selama hamil : Ibu mengtakan mengerjakan pekerjaan rumah dibantu
oleh suami
d) Pola istirahat
Sebelum hamil : Ibu mengatakan tidur malam kurang lebih 8 jam/hari,
siang 2 jam
Selama hamil : Ibu mengatakan tidur malam kurang lebih 5 jam/hari,
siang 2 jam
e) Pola Personal hygiene
Sebelum hamil : Mandi 2x/hari, ganti pakaian 2x/hari, ganti pakaian
dalam
setelah selesai BAK dan setelah selesai mandi
Selama hamil : Mandi 2x/hari, ganti pakaian 2x/hari, ganti pakaian dalam
setelah selesai BAK dan setelah selesai mandi
f) Pola seksualitas
Sebelum hamil : 2x seminggu
Selama hamil 3 x dalam satu bulan

B. DATA OBYEKTIF
1. Pemeriksaan umum
Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Composmentis
BB sebelum hamil : 50 kg
BB sekarang : 59 kg
Kenaikan BB : 9 kg
TB : 158 cm
IMT : 23,6
Lila : 31 cm
KSPR : 16

2. Pemeriksaan fisik
a. INSPEKSI
Kepala : Kulit kepala bersih, tidak ada ketombe, warna rambut hitam, tidak
ada
benjolan abnormal
Wajah : Tidak pucat, tidak oedema, tidak ada lesi, tidak ada cloasma
gravidarum
Mata : Simetris, konjungtiva pucat, tidak strabismus
Hidung : Bersih, tidak terdapat sekret, tidak ada pernafasan cuping hidung
Leher : Tidak ada lesi, tidak ada benjolan abnormal
Telinga : Bersih, tidak terdapat serumen, simetris
Mulut : bibir lembab, tidak ada caries gigi, tidak ada stomatitis
Dada : Payudara simetris, papila mamae menonjol hiperpigmentasi aerola
mamae, tidak ada lesi, pernafasan normal
Abdomen : Ada luka bekas sc, tidak ada linea nigra dan striae
Genetalia : Bersih, tidak terdapat flour albus, tidak ada pembesaran kelenjar
Bartholini
Anus : Tidak Mengalami integritas kulit bagian anus
Ekstremitas atas : Simetris, Tidak ada lesi, pergerakan aktif, tidak oedema
Ekstremitas bawah : Simetris, tidak ada lesi, pergerakan aktif, pergerakan
aktif, tidak aoedema
b. PALPASI
Kepala : Tidak ada benjolan yang abnormal,tidak ada nyeri tekan
Wajah : Tidak ada nyeri tekan
Mata : Tidak ada nyeri tekan pada palpebra
Hidung : Tidak ada pembesaran polip
Leher : Tidak ada pembesaran vena jugularis dan kelenjar tyroid
Axilla : Tidak ada pembengkakan kelenjar lymfe
Mammae : tidak ada benjolan abnormal, sudah keluar kolostrum
Abdomen :
1. Leopold I : TFU setinggi px (prosesus xyphoideus) yaitu 33 cm, pada
fundus teraba lunak, tidak melenting (bokong)
2. Leopold II : Sebelah kiri teraba bagian terkecil janin (ekstremitas)
Bagian kanan teraba keras seperti papan (Punggung) puka
3. Leopold III : Bagian terbawah perut ibu teraba bulat, keras, melenting
(kepala) dan tidak bisa digoyangkan (Masuk PAP)
4. Leopold IV : Kepala sudah masuk PAP
c. AUSKULTASI
Dada : Tidak ada tambahan suara wheezing atau ronchi
Abdomen : DJJ yaitu 140x/menit
d. PERKUSI
Reflek patella : +/+

3. Pemeriksaan Penunjang
a. Laboratorium
HB : 9,8 g/dl
Leukosit : 3,9
HbsAG : Negatif
HIV : Negatif

II. LANGKAH II : IDENTIFIKASI DIAGNOSA MASALAH

Diagnosa : Ny “Y” usia 35 tahun GIVP2A1 usia kehamilan 38 minggu dengan


anemia ringan
Ds : Ibu mengatakan pusing dan sering merasa lelah
Do :
Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Composmentis
BB/TB : 59 kg/158 cm
BB sebelum hamil : 50 kg
Kenaikan BB : 9 kg
Lila : 31 cm
Tanda-tanda vital : TD : 110/80 mmHg
RR : 22 x/menit
N : 84 x/menit
S : 36,6 c
Abdomen :
Leopold I : TFU setinggi px (prosesus xyphoideus) yaitu 33 cm, pada fundus
teraba lunak, tidak melenting (bokong)
Leopold II : Bagian kiri teraba bagian terkecil janin (ekstremitas) pada bagian
kanan teraba keras seperti papan (punggung) puka
Leopold III : Bagian terbawah perut ibu teraba bulat, keras, melenting(Kepala)
Dan tidak bisa digoyangkan (sudah masuk PAP)
Leopold IV : Kepala sudah masuk PAP
DJJ : 140x/menit

III. LANGKAH III : IDENTIFIKASI MASALAH POTENSIAL


Potensial terjadi anemia berat

IV. LANGKAH IV : IDENTIFIKASI KEBUTUHAN SEGERA


Anjurkan ibu istirahat yang cukup, mengurangi aktivitas yang berat-berat, pemberian
therapy tablet FE, asam folat dan vit B12

V. LANGKAH V : INTERVENSI
Tujuan Kriteria hasil Intervensi Rasional
Setelah dilakukan a. TTV dalam 1) Lakukan 1) Agar ibu dapat
tindakan asuhan batas normal pemeriksaan pada mengetahui
kebidanan b. Pusing dan ibu dan jeaskan perkembangan
diharapkan sering merasa hasil pemeriksaan antenatal yang
anemia ringan lelah berkurang 2) Jelaskan pada ibu berkualitas
dapat teratasi, c. Anemia ringan penyebab pusing 2) Agar ibu mengerti
dan janin dalam dapat teratasi dan sering merasa dan tidak kawatir
keadaan sehat d. Janin dalam lelah 3) Agar pusing dan
keadaan baik 3) Jelaskan KIE pada sering merasa lelah
ibu hal-hal yang dapat berkurang
dapat mengurangi 4) Agar ibu lebih
pusing dan sering berhati-hati dalam
merasa lelah meghadapi anemia
4) Jelaskan KIE yang sedang
tentang bahaya dialaminya dan
anemia ringan di lebih
trimester III memperhatikan
5) Berikan therapy apa yang
pada ibu dianjurkan
6) Anjurkan ibu 5) Untuk membantu
untuk melakukan proses
pemeriksaan penyembuhan
laboratorium 6) Untuk mengetahui
ulang (HB) secara pasti tanda-
tanda anemia agar
dapat segera
terindikasi ulang
jika mengarah ke
anemia berat

VI. LANGKAH VI : IMPLEMENTASI


Hari/Tanggal Diagnosa implementasi
Senin, 11 Juli 2022 Anemia 1) Melakukan pemeriksaan pada ibu dan
Jam : 15.40 Ringan menjelaskan hasl pemeriksaan
Tekanan darah : 110/80 mmHg
Pernafasan : 22 kali/menit
Nadi : 84 kali/menit
Suhu : 36 celcius
Lila : 31 cm
Abdomen :
Leopold I : TFU Setinggi PX, pada fundus
teraba lunak, tidak melenting(Bokong)
Leopold II : Sebelah kiri teraba bagian terkecil
janin(ekstremitas), sebelah kanan teraba keras
seperti papan(Punggung)
Leopold III : Bagian terbawah perut ibu teraba
bulat, keras, melenting(kepala) dan tidak bisa
digoyangkan(sudh masuk pap)
Leopold IV : Kepala sudah masuk pap
DJJ : 140 kali/menit

Jam : 15.50 WIB 2) Menjelaskan kepada ibu bahwa keluhan ibu


yang sering pusing dan lelah itu terjadi karena
kurangnya nutrisi yang masuk kedalam tubuh
ibu, maka ibu mengalami penurunan kadar hb
sehingga ibu merasa pusing dan sering merasa
lelah

Jam : 15.55 WIB 3) Menjelaskan KIE pada ibu hal hal yang dapat
mengurangi pusing dan lelah
a. Istirahat yang cukup
b. Tidak beraktivitas terlalu berat
c. Kebutuhan gizi pada ibu hamil seperti zat
besi yang diperlukan setiap hari dapat
diperoleh dari daging, hati, sayur, dan
kedelai

Jam : 16. 05 WIB 4) Menjelaskan KIE tentag bahaya anemia di


trimester III yang mungkin terjadi yaitu
kelahiran prematur, infeksi post partumpada
ibu, bayi lahir dengan berat badan rendah
(BBLR), meningkatkan resiko ibu
membutuhkan transfusi darah selama
persalinan.

Jam : 16.10 WIB 5) Memberikan terhapy pada ibu


Tablet FE (60 mg) 1x1
Asam folat (250 mg) 1x1
Vitamin B12 (2,6 mcg) 1x1

Jam : 16.15 WIB 6) Menganjurkan ibu untuk melakukan


pemeriksaan laboratorium ulang (HB) untuk
memastikan secara pasti tentang keadaannya,
agar tidak terjadi komplikasi bertambah parah

VII. LANGKAH VII : EVALUASI


Hari/Tanggal Jam Evaluasi
Senin, 11 Juli 2022 16.20 S : Ibu mengatakan pusing dan sering merasa lelah
WIB O : Keadaan umum Baik
Kesadaran : Composmentis
BB/TB : 59 kg/158 cm
Lila : 31 cm
Tanda-tanda vital :
Tekanan Darah : 110/80 mmHg
Pernafasan : 22 x/menit
Nadi : 84 x/menit
Suhu 36 celcius
Abdomen :
Leopold I : TFU Setinggi PX, pada fundus teraba
lunak, tidak melenting(Bokong)
Leopold II : Sebelah kiri teraba bagian terkecil
janin(ekstremitas), sebelah kanan teraba keras
seperti papan(Punggung)
Leopold III : Bagian terbawah perut ibu teraba bulat,
keras, melenting(kepala) dan tidak bisa
digoyangkan(sudh masuk pap)
Leopold IV : Kepala sudah masuk pap
DJJ : 140 kali/menit
A : Ny “Y” usia 35 tahun GIVP2A1 usia kehamilan
38 minggu dengan anemia ringan
P : Rencana dilanjutkan
a. Anjurkan istirahat yang cukup
b. Mengurangi aktivitas terlalu berat
c. Memberikan therapy pada ibu
d. Pasien pulang
BAB IV
PEMBAHASAN

Pada pembahasan ini akan dijelaskan tentang kesesuaian antara teori dan kenyataan yang
terjadi pada kasus yang diambil dari teori yang mendukung antara fakta dan kenyataan
serta ditambah opini yang luas dari penulis sebagai pendamping klien yang melaksanakan
asuhan pada Ny “Y” mengeluh pusing dan sering merasa lelah. pusing dan lelah itu terjadi
karena kurangnya nutrisi yang masuk kedalam tubuh ibu, maka ibu mengalami penurunan
kadar hb sehingga ibu merasa pusing dan sering merasa lelah. Salah satu faktor yang
menyebabkan tinggi atau rendahnya kadar hemoglobin dalam darah adalah asupan gizi,
proses produksi seldarah merah berjalan dengan lancar apabila kebutuhan zat gizi yang
berguna dalam pembentukan hemoglobin terpenuhi (Almatsier et al, 2011). Sedangkan
menurut WHO penyebab paling utama dari anemia termasuk kekurangan nutrisi, terutama
kekurangan zat besi, meskipun kekurangan folat, vitamin B12 dan A juga merupakan
penyebab penting.
BAB V
PENUTUP

1) KESIMPULAN
Setelah dilakukan asuhan kebidanan pada Ny “Y” GVP2A1 didapatkan hasil sebagi
penulis yaitu menemukan tidak adanya kesenjangan antara teori dengan kasus yang
ada dilapangan
2) SARAN
Dari hasil asuhan kebidanan yang telah dilaksanakan maka penulis dapat memberikan
saran sebagai berikut :
a. Bagi ibu hamil
Diharapkan dapat menjadi pengetahuan dan wawasan bagi para ibu hamil
tentang bagaimana mencegah anemia pada kehamilan dan bagaimana cara
mengatasi anemia agar tidak ada komplikasi
b. Bagi bidan
Diharapkan dapat memberikan masukan terhadap tenaga kesehatan untuk
meningkatkan tindakan yang diperlukan pada ibu hamil dengan anemia ringan
agar terhindar dari komplikasi saat kehamilan

Anda mungkin juga menyukai