Anda di halaman 1dari 40

LAPORAN PENDAHULUAN dan ASUHAN KEPERAWATAN

Pada Ny. M
Ibu Hamil Dengan Anemia

Oleh:
MELLI
211030230209

Pembimbing :
Ns. Ni Bodro Ardi, M. Kep

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


STIKes WIDYA DHARMA HUSADA TANGERANG
TAHUN 2021-2022
LAPORAN PENDAHULUAN
Ibu Hamil Dengan Anemia

Oleh:
MELLI
211030230209

Pembimbing :
Ns. Ni Bodro Ardi, M. Kep

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


STIKes WIDYA DHARMA HUSADA TANGERANG
TAHUN 2021-2022
LAPORAN PENDAHULUAN

A. KONSEP DASAR

1. Definisi

Anemia adalah kondisi dimana berkurangnya sel darah merah (eritrosit) dalam
sirkulasi darah atau massa hemoglobin sehingga tidak mampu memenuhi
fungsinya sebagai pembawa oksigen keseluruh jaringan (Tarwono, dkk 2007).
Sedangkan menurut Pratami (2016) anemia dalam kehamilan didefenisikan
sebagai suatu kondisi ketika ibu memiliki kadar hemoglobin kurang dari 11,0
g/dl pada trimester I dan III, atau kadar hemoglobin kurang dari 10,5 g/dl pada
trimester II.

Nilai normal yang akurat untuk ibu hamil sulit dipastikan karena ketiga
parameter laboratorium tersebut bervariasi selama periode kehamilan.
Umumnya ibu hamil dianggap anemia jika kadar hemoglobinnya dibawah 11
g/dl atau hematokrit kurang dari 33%. Konsentrasi Hb kurang dari 11 g/dl pada
akhir trimester pertama dan <10 g/dl pada trimester kedua dan ketiga menjadi
batas bawah untuk menjadi penyebab anemia dalam kehamilan. Nilai – nilai ini
kurang lebih sama nilai Hb terendah pada ibu - ibu hamil yang mendapat
suplementasi besi, yaitu 11,0 g/dl pada trimester pertama dan 10,5 g/dl pada
trimester kedua dan ketiga (Prawirohardjo, 2010).

Perubahan Fisiologis Pada Ibu Hamil

Kehamilan merupakan kondisi alamiah tetapi seringkali menyebabkan


komplikasi akibat berbagai perubahan anatomik serta fisiologis dalam tubuh
ibu. Salah satu perubahan fisiologis yang terjadi adalah perubahan
hemodinamika. Selain itu, darah yang terdiri atas cairan dan sel-sel darah
berpotensi menyebabkan komplikasi perdarahan dan trombosis jika terjadi
ketidakseimbangan faktor-faktor prokoagulasi dan hemostasis (Prawirohardjo,
2010)

Pada proses hemodilusi volume darah akan meningkat secara progresif mulai
minggu ke 6 – 8 kehamilan dan mencapai puncaknya pada minggu ke 32 – 34
dengan perubahan kecil setelah minggu tersebut. Volume plasma akan
meningkat kira-kira 40 – 45%. Hal ini dipengaruhi oleh aksi progesteron dan
estrogen pada ginjal yang dinisiasi oleh jalur renin - angiotensin dan
aldosteron. Penambahan volume darah ini sebagian besar berupa plasma dan
eritrosit (Prawirohardjo, 2010)

Eritropoetin ginjal akan meningkatkan jumlah sel darah merah sebanyak 20 -


30%, tetapi tidak sebanding dengan peningkatan volume plasma sehingga akan
mengakibatkan hemodilusi dan penurunan konsentrasi hemoglobindari 15 g/dl
menjadi 12,5 g/dl, dan pada 6% perempuan bisa mencapai dibawah 11 g/dl itu
merupakan suatu hal yang abnormal dan biasanya lebih berhubungan dengan
defesiensi zat besi yang diabsorbsi dari makanan dan cadangan dalam tubuh
biasanya tidak mencukupi kebutuhan ibu selama kehamilan sehingga
penambahan asupan zat besi dan asam folat dapat membantu mengembalikan
kadar hemoglobin. Kebutuhan zat besi selama kehamilan lebih kurang 1.000
mg atau rata-rata 6 – 7 mg/hari. Volume darah ini akan kembali seperti
sediakala pada 2-6 minggu setelah persalinan (Prawirohardjo, 2010).

Selama kehamilan jumlah leukosit juga akan meningkat yakni berkisar antara
5.000 – 12.000 /ul dan mencapai puncaknya pada saat persalinan dan masa
nifas berkisar 14.000 – 16.000 /ul. Penyebab peningkatan ini belum diketahui.
Respon yang sama juga diketahui terjadi selama dan setelah melakukan latihan
yang berat (Prawirohardjo, 2010).

Selama kehamilan juga sirkumferensia torak akan bertambah lebih kurang 6


cm, tetapi tidak mencukupi penurunan kapasitas residu fungsional dan volume
residu paru-paru karena pengaruh diagfragma yang naik lebih kurang 4 cm
selama kehamilan. Frekuensi pernapasan hanya mengalami sedikit perubahan
selama kehamilan, perubahan ini akan mencapai puncaknya pada minggu ke 37
dan akan kembali hampir seperti sediakala dalam minggu ke 24 minggu setelah
persalinan (Prawirohardjo, 2010).
2. Klasifikasi anemia dalam kehamilan

Menurut Prawirohardjo (2010) klasifikasi anemia dalam kehamilan sebagai


berikut :

a. Defisiensi Besi

Pada kehamilan, resiko meningkatnya anemia deesiensi zat besi berkaitan


dengan asupan besi yang tidak adekuat dibandingkan kebutuhan
pertumbuhan janin yang cepat. Kehilangan zat besi terjadi akibat pengalihan
besi maternal ke janin untuk eritropoienis, kehilanan darah pada saat
persalinan, dan laktasi yang jumlah keseluruhanya dapat mencapai 900 mg
atau setara dengan 2 liter darah. Sebagian perempuan mengawali kehamilan
dengan cadangan besi yang rendah, maka kebutuhan tambahan ini berakibat
pada defesiensi zat besi.

Pencegahan anemia defesiensi zat besi dapat dilakukan dengan suplemen


besi dan asam folat. WHO menganjurkan untuk memberikan 60 mg zat besi
selama 6 bulan untuk memenuhi kebutuhan fisiologis selma kehamilan.
Namun, banyak literatur menganjukan dosis 100 mg besi setiap hari selama
16 minggu atau lebih pada kehamilan. Di wilayah-wilayah dengan
prevalensi anemia yang tinggi, dianjurkan untuk memberikan suplemen
sampai 3 minggu postpartum.

b. Defisiensi Asam Folat

Pada kehamilan, kebutuhan folat meningkat lima sampai sepuluh kali lipat
karena transfer folat dari ibu kejanin yang menyebabkan dilepasnya
cadangan folat maternal. Peningkatan lebih besar dapat terjadi karena
kehamilan multiple, diet yang buruk, infeksi, adanya nemia hemolitik.
Kadar estrogen dan progesteron yang tinggi selama kehamilan tampaknya
memeliki efek penghambat terhadap absorbsi folat. Defesiensi asam folat
sangat umum terjadi pada kehamilan dan merupakan penyebab utama
anemia megabolik pada kehamilan

Anemia tipe megabolik karena defesiensi asam folat merupakan penyebab


kedua terbanyak anemia defesiensi zat gizi. Penyebabnya oleh gangguan
sitesis DNA dan ditandai dengan adanya sel-sel megaloblastik yang khas
untuk anemia jenis ini. Defesiensi asam folat ringan juga telah dikaitkan
dengan anomali kongenital janin, tertama dapat pada penutupan tabung
neural (neural tube defects). Selain itu, defesiensi asam folat dapat
menyebabkan kelainan pada jantung, saluran kemih, alat gerak, dan organ
lainya.

Penatalaksanaan defesiensi asam folat adalah pemberian folat secara oral


sebanyak 1 sampai 5 mg per hari. Pada dosis 1 mg, anemia umumnya dapat
dikoreksi meskipun pasien mengalami pula malabsorbsi. Ibu hamil
sebaiknya mendapat sedikitnya 400 ug folat perhari.

c. Anemia Plastik

Ada beberapa laporan mengenai anemia aplastik yang terkait dengan


kehamilan, tetapi hubungan antara keduanya tidak jelas. Pada beberapa
kasus eksaserbasi anemia aplastik yang telah ada sebelumnya oleh
kehamilan dan hanya membaik setela terminasi kehamilan. Pada kasus-
kasus lainya, aplasia terjadi selama kehamilan dan dapat kambuh pada
kehamilan berikutnya. Terminasi kehamilan atau persalinan dapat
memperbaiki fungsi sumsum tulang, tetapi meliputi terminasi kehamilan
elektif, terapi suportif, imunosupresi, atau transplantasi sumsum tulang
setelah persalinan.

d. Anemia Penyakit Sel Sabit

Kehamilan pada perempuan penderita anemia sel sabit (sickle cell anemia)
disertai dengan peningkatan insidens pielonefritis, infar pulmonal,
pneomonia, perdaraan antepartum, prematuritas, dan kematian janin.
Peningkatan anemia megaloblastik yang responsif dengan asam folat,
terutama pada akhir masa kehamilan, juga meningkat frekuensinya. Beat
lahir bayi dari ibu yang menderita anemia sel sabit dibawah rata-rata, dan
kematian janin tinggi. Mortalitas ibu dengan penyakit sel sabit telah
menurun dari sekitar 33% menjadi 1,5% pada masa kini karena perbaikan
pelayanan prenatal. Pemberian tranfusi darah profilaktin belum terbukti
efektifnya walaupun beberapa pasien tampak memberi hasil yang
memuaskan.

3. Etiologi / Penyebab

Menurut Prawirohardjo (2010), Proverawati (2011) dan Pratami (2016)


penyebab anemia dalam kehamilan adalah :

a. Peningkatan volume plasma sementara jumlah eritrosit tidak sebanding


dengan peningkatan volume plasma

b. Defesiensi zat besi mengakibatkan kekurangan hemoglobin (Hb), dimana


zat besi adalah salah satu pembentuk hemoglobin.

c. Ekonomi : tidak mampu memenuhi asupan gizi dan nutrisi dan


ketidaktahuan tentang pola makan yang benar

d. Kehilangan darah yang disebabkan oleh perdarahan menstruasi yang banyak


dan perdarahan akibat luka

e. Mengalami dua kehamilan yang berdekatan

f. Mengalami menstruasi berat sebelum kehamilan

g. Hamil saat masih remaja

4. Tanda dan Gejala Anemia Pada Ibu Hamil

Menurut Proverawati (2011) tanda dan gejalah anemia pada ibu hamil sebagai
berikut :

a. Kelelahan

b. Penurunan energy

c. Sesak nafas

d. Tampak pucat dan kulit dingin

e. Tekanan darah rendah

f. Frekuensi pernapasan cepat


g. Kulit kuning disebut jaundice jika anemia karena kerusakan sel darah merah

h. Sakit kepala

i. Tidak bisa berkonsentrasi

j. Rambut rontok

k. Malaise

5. Patofisiologi

Anemia dalam kehamilan dapat disebabkan oeh banyak faktor, antara lain;
kurang zat besi; kehilangan darah yang berlebihan; proses penghancuran
eritrosit dalam tubuh sebelum waktunya; peningkatan kebutuhan zat besi
(Pratami, 2016). Selama kehamilan, kebutuhan oksigen lebih tinggi sehingga
memicu peningkatan produksi eritropenin. Akibatnya, volume plasma
bertambah dan sel darah merah meningkat. Namun, peningkatan volume
plasma terjadi dalam proporsi yang lebih besar jika dibandingkan dengan
peningkatan eritrosit sehingga terjadi penurunan konsentrasi Hb
(Prawirohardjo, 2010).

Sedangkan volume plasma yang terekspansi menurunkan hematokrit (Ht),


konsentrasi hemoglobin darah (Hb) dan hitung eritrosit, tetapi tidak
menurunkan jumlah Hb atau eritrosit dalam sirkulasi. Ada spekulasi bahwa
anemia fisiologik dalam kehamilan bertujuan untuk viskositas darah maternal
sehingga meningkatkan perfusi plasenta dan membantu penghantaran oksigen
serta nutrisi ke janin (Prawirohardjo, 2010).

Ekspansi volume plasma mulai pada minggu ke 6 kehamilan dan mencapai


maksimum pada minggu ke 24 kehamilan, tetapi dapat terus meningkat sampai
minggu ke 37. Pada titik puncaknya, volume plasma sekitar 40% lebih tinggi
pada ibu hamil. Penurunan hematokrit, konsentrasi hemoglobin, dan hitung
eritrosit biasanya tampak pada minggu ke 7 sampai ke 8 kehamilan dan terus
menurun sampai minggu ke 16 sampai 22 ketika titik keseimbangan tercapai
(Prawirohardjo, 2010).
Jumlah eritrosit dalam sirkulasi darah meningkat sebanyak 450 ml. Volume
plasma meningkat 45-65 %, yaitu sekitar 1.000 ml. Kondisi tersebut
mengakibatkan terjadinya pengenceran darah karena jumlah eritrosit tidak
sebanding dengan peningkatan plasma darah. Pada akhirnya, volume plasma
akan sedikit menurun menjelang usia kehamilan cukup bulan dan kembali
normal tiga bulan postpartum. Persentase peningkatan volume plasma yang
terjadi selama kehamilan, antara lain plasma darah 30%, sel darah 18%, dan
hemoglobin 19%. Pada awal kehamilan, volume plasma meningkat pesat sejak
usia gestasi 6 minggu dan selanjutnya laju peningkatan melaambaat. Jumlah
eritrosit mulai meningkat pada trimester II dan memuncak pada trimester III
(Pratami, 2016).

6. Komplikasi
a. Komplikasi Anemia Pada Ibu Hamil
Menurut (Pratami, 2016) kondisi anemia sanggat menggangu kesehatan ibu
hamil sejak awal kehamilan hingga masa nifas. Anemia yang terjadi selama
masa kehamilan dapat menyebabkan abortus, persalinan prematur,
hambatan tumbuh kembang janin dalam rahim, peningkatan resiko
terjadinya infeksi, ancaman dekompensasi jantung jika Hb kurang dari 6,0
g/dl, mola hidatidosa, hiperemis gravidarum, perdarahan ante partum, atau
ketuban pecah dini. Anemia juga dapat menyebabkan gangguan selama
persalinan seperti gangguan his, gangguan kekuatan mengejan, kala pertama
yang berlangsung lama, kala kedua yang lama hingga dapat melelahkan ibu
dan sering kali mengakibatkan tindakan operasi, kala ketiga yang retensi
plasenta dan perdaraan postpartum akibat atonia uterus, atau perdarahan
postpartum sekunder dan atonia uterus pada kala keempat.Bahaya yang
dapat timbul adalah resiko terjadinya sub involusi uteri yang mengakibatkan
perdarahan postpartum, resiko terjadinya dekompensasi jantung segera
setelah persalinan, resiko infeksi selama masa puerperium, atau peningkatan
resiko terjadinya infeksi payudara.
b. Komplikasi Anemia Pada Janin
Menurut (Pratami, 2016) anemia yang terjadi pada ibu hamil juga
membahayakan janin yang dikandungnya. Karena asupan nutrisi, O2 dan
plasenta menurun ke dalam tubuh janin sehingga dapat timbul pada janin
adalah resiko terjadinya kematian intra-uteri, resiko terjadinya abortus, berat
badan lahir rendah, resiko terjadinya cacat bawaan, peningkatan resiko
infeksi pada bayi hingga kematian perinatal, atau tingkat intiligensi bayi
rendah

7. Respon Tubuh

a. Respon tubuh secara fisik

Pada ibu hamil yang menderita anemia biasanya disebabkan karena


penurunan konsentrase Hb dan asupan nutrisi yang kurang sehingga tubuh
menjadi mudah cepat lelah, mata berkunang kunang, sering merasa pusing
dan keluhan saat hamil bertambah (Manuaba,dkk, 2007)

b. Respon tubuh secara psikologis

Menurut Pratami (2016) pada ibu hamil yang menderita anemia biasanya
ibu hamil tersebut lebih sensitif dan merasa cemas dengan keadaannya dan
janinnya karena sangat berbahaya, contonya bagi ibu bisa menyebabkan
abortus, persalinan prematur, peningkatan terjadi infeksi, ancaman
dekompensasi jantung jika Hb kurang dari 6,0 g/dl.

8. Penatalaksanaan

a. Penatalaksanaan Secara Medis

Penanganan anemia yang tepat merupakan hal penting untuk mengatasi


anemia pada awal untuk mencegah atau meminimalkan konsekuensi serius
perdarahan. Penanganan anemia secara efektif perlu dilakukan. Ibu hamil
berhak memilih kadar Hb normal selama kehamilan dan memperoleh
pengobatan yang aman dan efektif. Pengobatan yang aman dan efektif akan
memastikan ibu hamil memiliki kadar Hb yang normal dan mencegah
pelaksanaan tindakan tranfusi darah. Peningkatan oksigen melalui tranfusi
darah telah ditentang selama dekade terakhir. Selain itu, tindakan tranfusi
beresiko menimbulkan masalah yang lain, seperti transmisi virus dan bakteri
(Pratami, 2016).

Tinjauan Cochrane terhadap 17 penelitian menemukan bahwa pemberian zat


besi oral dapat menegurangi anemia defesiensi zat besi selama trimester II
kehamilan dan meningkatkan kadar Hb dan firitin seru dibandingkan dengan
pemberian plasebo. Penelitian tersebut diambil dari 101 penelitian yang
sebagian besar uji cobanya berfokus pada hasil laboratorium tentang efek
perlakuan berbeda terhadap ibu hamil yang mengalami anemia defesiensi
zat besi, penilaian morbiditas ibu & bayi, parameter faal darah, dan efek
samping pengobatan. Terdapat satu uji acak terkontrol yang menyatakan
bahwa pemberian zat besi oral harian selama empat minggu memiliki hasil
yang lebih baik dalam meningkatkan kadar Hb rata-rata 19,5 g/dl. Zat besi
oral dan iron polymaltose aman diberikan dan dapat meningkatkan kadar Hb
dengan lebih efektif dibandingkan dengan pemberian zat besi oral secara
terpisah pada anemia defesiensi zat besiyang berkaitan dengan kehamilan
(Pratami, 2016).

Konsumsi suplemen zat besi setiap hari berkaitan erat dengan peningkatan
kadar Hb ibu sebelum dan sesudah pelahiran. Selain itu, tindakan tersebut
juga mengurangi resiko anemia yang berkepanjangan. Ibu yang
mengkonsumsi suplemen zat besi atau asam folat, baik harian maupun
intermiten, tidak menunjukan perbedaan efek yang signifikan. Konsumsi zat
besi oral yang melebihi dosis tidak meningkatkan hematokrit, tetapi
meningkatkan kadar Hb. Pemberian suplemen zat besi oral sering kali
menimbulkan efek samping mual dan sembelit. Sekitar 10-20% ibu yang
mengkonsumsi zat besi oral pada dosis pengobatan mengalami efek
saamping, seperti mual, muntah, konstipasi atau diare. Ibu hamil yang
menderita anemia berat mungkin memerlukan tranfusi darah, yang
terkadang tidak memberi peningkatan kondisi yang signifikan. Selain itu,
tranfusi darah juga menimbulkan resiko, baik bagi ibu maupun janin
(Pratami, 2016).

Pemberian suplemen zat besi secara rutin pada ibu hamil yang tidak
menunjukan tanda kekurangan zat besi dan memiliki kadar Hb lebih dari
10,0 g/dl terbukti memberi dampak positif, yaitu prevelensi anemia selama
hamil dan enam minggu postpartum berkurang. Efek samping berupa
hemokonsentrasi, yaitu kadar Hb lebih dari 13,o g/dl lebih sering terjadi
pada ibu yang mengkonsumsi suplemen zat besi atau asam folat setiap hari
dibandingkan ibu yang tidak mengkonsumsi supleman. Dalam menagani
anemia, profesional kesehatan harus menerapkan strategi yang sesuai
dengan kondisi yang dialami oleh ibu hamil. Penanganan anemia defesiensi
zat besi yang tepat akan meningkatkan parameter kehamilan fisiologis dan
mencegah kebutuhan akan intervensi lebih lanjut (Pratami, 2016).

b. Penatalaksanaan Keperawatan di rumah

Pendidikan kesehatan pada ibu hamil yang menderita anemia adalah dengan
menkonsumsi nutrisi yang baik untuk mencegah terjadinya anemia jika
sedang hamil, makan makanan yang tinggi kandungan zat besi (seperti
sayuran berdaun hijau, daging merah, sereal, telur, dan kacang tanah) yang
dapat membantu memastikan bahwa tubuh menjaga pasokan besi yang
diperlukan untuk berfungsi dengan baik. Selain itu pemebrian vitamin
adalah cara terbaik untuk memastikan bahwa tubuh memiliki cukup asam
besi dan folat, dan pastikan tubuh mendapatkan setidaknya 27 mg zat besi
setiap hari, yaitu dengan cara mengkonsumsi makanan yang tinggi
kandungan zat besi (Proverawati, 2011).
B. KONSEP ASUHAHAN KEPERAWATAN
1. Pengkajian
a. Identitas klien
Meliputi nama, umur, jenis kelamin, pendidikan, alamat, pekerjaan, agama,
suku bangsa, diagnosa medis.

b. Keluhan utama

Biasanya ditemukan keluhan cepat lelah, sering pusing, dan mata berkunang-
kunang

c. Riwayat kesehatan

1). Riwayat kesehatan dahulu


Pada pengkajian ini ditemukan riwayat kehamilan yang berdekatan, dan
riwayat penyakit-penyakit tertentu seperti infeksi yang dapat
memungkinkan terjadinya anemia

2). Riwayat kehamilan dan persalinan


Biasanya ditemukan kehamilan pada usia muda, dan kehamilan yang
berdekatan

d. Pola Aktivitas Sehari-hari


1). Pola makan
Di temukan ibu kurang mengkonsumsi makanan yang kaya nutrisi seperti
sayuran berdaun hijau, daging merah dan tidak mengkonsumsi tablet Fe

2). Pola aktivitas / istirahat


Biasanya pada ibu hamil yang menderita anemia mudah kelelahan,
keletihan, malaise, sehingga kebutuhan untuk tidur dan istirahat lebih
banyak

e. Pemeriksaan Fisik
1) Keadaan umum
Ibu hamil terlihat lemah, lesu, tekanan darah menurun, nadi menurun,
pernapasan lambat.

- Kepala

Rambut biasanya rontok dan terdapat bintik hitam diwajah,

- Mata
Biasanya konjungtiva anemis dan skelera tidak ikterik

- Mulut

Biasanya bibirnya pucat dan membran mukosa kering

- Abdomen

Inspeksi : pembesaran perut tidak sesuai usia kehamilan Palpasi: tidak


teraba jelas bagian janinya

Auskultrasi : denyut jantung janin antara 120-130 kali/menit

2). Ekstremitas

CRT>2 detik, terdapat varises dikaki, tidak ada udema, dan akral
biasanya dingin

f. Pemeriksaan Laboraturium

Pemeriksaan laboratorium dasar

Hb : Biasanya Hb pada trimester pertama dan ketiga kurang dari


11 g/dl dan pada timester dua < 10,5 g/dl

Hematokrit : < 37% (normal 37- 41%)

Eritrosit : < 2.8 juta/mm3 (normal 4,2 - 5,4 juta/mm3)

Trombosit : < 200.000 (normal 200.000 – 400.000/mel)


2. Pathway
3. Analisa Data

No Analisa Data Etiologi Problem


.
1. DS : Factor psikologis Resiko difisit nutrisi
1. Pasien mengatakan suka ( D.0019 )
mengeluh pusing, lemas
sejak 2 minggu yang lalu.
2. Pasien mengatakan mual dan
tidak nafsu makan
3. Pasien mengatakan susah
tidur
DO:
1. Pasien tampak lemah
2. Pasien tampak lesu
3. Pasien tampak pucat
RR: 22x/mnt

2. DS : Ketidaktahuan Defisit pengetahuan


1. Pasien mengatakan lemah, Tentang manfaat ( D.0111 )
dan takut akan terjadi sesuatu zat besi
pada bayinya karena ibu
pernah mengalami hal serupa
dan kehilangan bayinya di
tahun 2018
2. Pasien mengatakan baru
sekali periksa ke bidan
selama kehamilannya
3. Pasien mengatakan tidak tahu
apa itu zat besi

DO :
1. Pasien tampak gelisah.
2. Pasien tampak pucat
3. Pasien tampak takut
HB = 8,6 mg/dL
3. DS : Kekhawatiran Ansietas
1. Pasien mengatakan bingung mengalami ( D. 0080)
dan khawatir dengan akibat kegagalan
dari kondisi yang dialami
2. Pasien mengeluh pusing dan
mual muntah
3. Pasien mengatakan tidak
nafsu makan
4. Pasien merasa tidak berdaya
DO :
1. Pasien tampak gelisah
2. Pasien tampak tegang
3. Pasien sulit tidur
4. Pasien tampak pucat
5. Pasien berorientasi pada
masa lalu
TD: 80/60 mmHg
ND: 68x/mnt

4. Prioritas Diagnosa Keperawatan


1. Defisit nutrisi berhubungan dengan faktor psikologis (D.0019)
2. Defisit Pengetahuan berhubungan dengan Ketidaktahuan tentang manfaat zat besi
(D.0111)
3. Ansietas berhubungan dengan kekhawatiran mengalami kegagalan (D. 0080)

5. Perencanaan Keperawatan
No Diagnosa Tujuan Intervensi
Keperawatan Keperawatan
1. Defisit nutrisi Setelah dilakukan Manajemen nutrisi (I. 03119)
berhubungan asuhan Observasi
dengan factor keperawatan  Identifikasi status nutrisi
psikologis selama 2×24 jam,  Identifikasi alergi dan intoleransi
(keengganan diharapkan status makanan
untuk makan). nutrisi membaik  Identifikasi makanan yang disukai
(D.0019) dengan kriteria  Identifikasi kebutuhan kalori dan jenis
hasil: nutrient
Porsi makanan  Identifikasi perlunya penggunaan selang
yang dihabiskan, nasogastrik
kekuatan otot  Monitor asupan makanan
pengunyah,  Monitor berat badan
kekuatan otot  Monitor hasil pemeriksaan laboratorium
menelan
meningkat Terapeutik
(L.03030)  Lakukan oral hygiene sebelum makan,
 jika perlu
 Fasilitasi menentukan pedoman diet
(mis. Piramida makanan)
 Sajikan makanan secara menarik dan
suhu yang sesuai
 Berikan makan tinggi serat untuk
mencegah konstipasi
 Berikan makanan tinggi kalori dan
tinggi protein
 Berikan suplemen makanan, jika perlu
 Hentikan pemberian makan melalui
selang nasigastrik jika asupan oral dapat
ditoleransi

Edukasi
 Anjurkan posisi duduk, jika mampu
 Ajarkan diet yang diprogramkan
Kolaborasi
 Kolaborasi pemberian medikasi sebelum
makan (mis. Pereda nyeri, antiemetik),
jika perlu
 Kolaborasi dengan ahli gizi untuk
menentukan jumlah kalori dan jenis
nutrient yang di butuhkan jika perlu

2. Defisit  Setelah dilakukan Edukasi Perawatan Kehamilan


pengetahuan tindakan (I.12425)
berhubungan keperawatan Observasi
dengan selama 2x24 jam 1. Identifikasi kesiapan dan kemampuan
ketidaktahuan diharapkan tingkat menerima informasi dan kaji
tentang pengetahuan klien kemampuan pasien mengenai manfaat
manfaat zat membaik dengan zat besi
besi (D.0111) kriteria hasil, 2. Identifikasi pengetahuan tentang
prilaku sesuai perawatan masa kehamilan
dengan
pengetahuan Teraupetik
meningkat, 1. Berikan kesempatan untuk bertanya
kemampuan
menjelaskan Edukasi
pengetahuan 1. Jelaskan manfaat zat besi selama
tentang suatu topik kehamilan dan factor resiko yang dapat
meningkat. mempengaruhi kesehatan, seperti
 ( L. 12111) kurangnya mengkonsumsi zat besi.
2. Ajarkan mengkonsumsi zat besi dengan
rutin
3. Jelaskan perkembangan janin
4. Jelaskan kebutuhan nutrisi kehamilan
5. Anjurkan pasien rutin memeriksakan
kehamilannya.

3. Ansietas Setelah dilakukan Reduksi Ansietas ( I.09314)


berhubungan tindakan Tindakan
dengan keperawatan
kekhawatiran selama 2x24 jam Observasi
mengalami diharapkan tingkat - Identifikasi saat tingkat ansietas berubah
kegagalan (D. Ansietas klien (Mis. Kondisi, waktu, stressor)
0080) menurun dengan - Identifikasi kemampuan mengambil
kriteria hasil keputusan
prilaku gelisah, - Monitor tanda-tanda ansietas (verbal dan
tegang, pucat non verbal)
menurun. Pola -
tidur membaik Terapeutik
- Ciptakan suasana terapeutik untuk
(L. 09093) menumbuhkan kepercayaan
- Temani pasien untuk mengurangi
kecemasan, jika memungkinkan
- Pahami situasi yang membuat ansietas
- Dengarkan dengan penuh perhatian
- Gunakan pendekatan yang tenang dan
meyakinkan
- Tempatkan barang pribadi yang
memberikan kenyamanan
- Motivasi mengindetifikasi situasi yang
memicu kecemasan
- Diskusikan perencanaan realistis tentang
peristiwa yang akan datang

Edukasi
- Jelaskan prosedur, termasuk sensasi yang
mungkin dialami
- Informasikan secara factual mengenai
diagnosis, pengobatan, dan prognosis
- Anjurkan keluarga untuk tetap bersama
pasien, jika perlu
- Anjurkan melakukan kegiatan yang tidak
kompetitif , sesuai kebutuhan
- Anjurkan mengungkapkan perasaan dan
persepsi
- Latih kegiatan pengalihan untuk
mengurangi ketegangan
- Latih penggunaan mekanisme pertahanan
diri yang tepat
- Latih teknik relaksasi

Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian obat antiansietas,
jika perlu
DAFTAR PUSTAKA

Amirudin, Wahyuddin, 2014, Studi Kasus Kontrol Faktor Biomedis Terhadap Kejadian
Anemia Ibu Hamil di Puskesmas Bantimurung Maros, Jurnal Medika Nusantara.
Vol. 25 No. 2.

Aryanti Wardiah, Sumini Setiawati, Riyani, Riska Wandiri, Lidya Aryanti. (2013). Faktor-
faktor yang mempengaruhi kejadian anemia pada ibu hamil di wilayah kerja
Puskesmas Sekampung Kabupaten Lampung Timur tahun 2013. Bandarlampung:
PSIK Universitas Malahayati.

Darlina. (2011). Faktor Risiko Anemia Pada Ibu Hamil di Bogor. Bandung: Media Gizi
dan Keluarga.

Evelyn. (2010). Faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian Anemia. Kemenkes


Manado.

Cunninggham, Leveno, Bloom, Hauth, Rouse & Spong. (2013). Obstetri Williams. Jakarta:
EGC.

Emilia. (2015). Asuhan pada ibu hamil, Yogyakarta: Pustaka Rihanga.

Farsi, Y., Brooks, D., Werler, M., Cabral, H., Al-Syafei, M., & Wallenburg,

H. C. (2011). Effect of High Parity on Occurence of Anemia in Pregnancy: a Cohort Study.


BMC Pregnancy and Childbirth, 11(7), 7.

Kautsar., Damanik, M. R. (2011). Hubungan antara Intensitas Pemeriksaan Kehamilan,


Fasilitas Pelayanan Kesehatan, dan Konsumsi Tablet Besi dengan Tingkat Keluhan
selama Kehamilan. Jurnal Gizi dan Pangan. 3(1): 12-
Krisnawati., Desi Ari Madi Yanti., Apri Sulistianingsih. (2015). Faktor- faktor terjadinya
anemia pada ibu primigravida di wilayah kerja Puskesmas tahun 2015. STIKES
Peringsewu Lampung.

Kementrian Kesehatan RI. (2015). Buku Ajar Kesehatan Ibu dan Anak. Jakarta: Pusat
Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan.

Khumaira. (2012). Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Kepatuhan Ibu Hamil


Mengkonsumsi Tablet Fe. Bandung: FKM-UNSIL.

Manuaba, I. B. G. (2012). Buku Ajar Phantom Obstetri. Jakarta: Trans Info Media.

Mansjoer, Arif. (2013). Buku Saku Untuk Bidan. Jakarta: Nuha Medika.

Mochtar, M. A. (2012). Buku Saku Untuk Bidan. Jakarta: Nuha Medika.

Notoatmodjo, Soekidjo. (2012). Promosi Kesehatan Ilmu dan Perilaku. Jakarta: Rineka
Cipta.

Notoatmodjo, Soekidjo. (2010). Metode Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

Noverstiti, Elsy. (2012). Faktor- faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Anemia pada
Ibu Hamil Trimester III di Wilayah Kerja Puskesmas Air Dingin Kota Padang
tahun 2012. STIKES Peringsewu Lampung.

Ningrum. (2016). Manfaat Tablet Fe Bagi Ibu Hamil. Padang: FK UNAND.

Nyoman, A. I. (2011). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kejadian Anemia pada Remaja


dan Dewasa di DKI Jakarta tahun 2007. Bogor: Institut Pertanian Bogor.

Saifuddin, A. (2012). Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta: JNPKKR Dan
Yayasan Bina Pustaka.
Salmariantity. (2012). Faktor- faktor yang Berhubungan dengan Anemia pada Ibu Hamil di
Wilayah Kerja Puskesmas Gajah Mada Tembilahan Kabupaten Indragiri Hilir
tahun 2012. Jakarta: FK UI.

Nurjanah Siti., Siti Chadlilorul Qudsiah, Herry Suswanti Djarot. (2012). Hubungan Antara
Paritas dan Umur dengan Anemia Pada Ibu Hamil Trimester III Tahun 2012.
Semarang: Universitas Muhammadiyah Semarang.

Proverawati, A. (2013). Anemia dan Anemia Kehamilan. Yogyakarta: Nuha Medika.

Ridayanti. (2012). Hubungan tingat pendidikan Ibu Hamil dengan Kejadian Anemia Pada
Kehamilan di Puskesmas Banguntapan I Bantul. Yogyakarta: UMY.

Suheimi, M. (2012). Hubungan Tingkat Pendidikan Ibu Hamil Dengan Kejadian Anemia
pada Kehamilannya Di Puskesmas Banguntapan 1 Bantul. Jurnal.

Tim Pokja Sdki PPNI. (2017). Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia.Jakarta Selatan.

Tim Pokja Siki PPNI. (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia. Jakarta Selatan.

Tim Pokja Slki PPNI. (2019). Standar Luaran Keperawatan Indonesia.Jakarta Selatan.

Wiknjosastro, H. (2013). Ilmu kebidanan. Jakarta: YBPSP.


ASUHAN KEPERAWATAN
Pada Ny.M
Ibu Hamil Dengan Anemia

Oleh:
MELLI
211030230209

Pembimbing :
Ns. Ni Bodro Ardi, M. Kep

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


STIKes WIDYA DHARMA HUSADA TANGERANG
TAHUN 2021-2022
A. Pengkajian Keperawatan
1. Data Demografi
Hari/Tgl : 08 November 2021
Usia : 25 tahun
Agama : Islam
Pendidikan : SMP
Status perkawinan : Menikah
Status Kehamilan : G2P0A1
Pekerjaan : IRT
Suami : Tn. P
Usia : 28 tahun
Pekerjaan : Swasta
Alamat : Komplek Cimuncang Indah Blok f No 9

B. Data Umum Kesehatan

1. Tinggi Badan/Berat Badan : 160 Cm/ 50 Kg


2. Berat badan sebelum hamil : 42 Kg
3. Masalah kesehatan khusus : Tidak ada
4. Obat-obatan : Tidak ada
5. Alergi (makanan/obat-obatan/bahan tertentu) : Tidak ada
6. Diet khusus : Tidak ada
7. Menggunakan alat bantu (gigi tiruan/kaca mata/lain-lain) : Tidak ada
8. Frekuensi BAB : 1-2 kali/hari, tidak ada keluhan, faeces lunak, warna kuning tua.
9. Frekuensi BAK : 600-1000 cc/24 jam, warna kuning jernih, bau khas urine, tidak ada
keluhan.
10. Kebiasaan waktu tidur : Tidur malam 8 jam (21.00-04.00 WIB), tidur siang 1 jam,
masalah/gangguan tidur tidak ada.

C. Data Umum Maternitas

1. Kehamilan ini direncanakan : Ya, ibu mengatakan sangat menantikan kelahiran


anaknya ini, setelah beberapa waktu lalu kehilangan/ keguguran.
2. Status obstetrikus : G2A1P0, usia kehamilan 15 mg
3. HPHT : 23-07-2021, HPL: 30-04-2022
4. Jumlah anak di rumah
No Jenis Cara Tempat BBL Komplikasi Keadaan Umur
Kelamin Lahir Persalinan Selama Proses Saat Ini
dan Persalinan
Penolong

1. - - - - - - -

5. Mengikuti kelas prenatal : Ibu mengatakan tidak tahu apa itu kelas prenatal, tapi
selama hamil selalu memeriksakan diri secara teratur di Poliklinik Ikhlas Medika 2
6. Jumlah kunjungan selama kehamilan ini : 2 kali .
7. Masalah kehamilan yang lain
a. Trimester I : Mual, muntah, pusing, lemas, tidak terdapat tekanan darah tinggi,
tidak terjadi oedema tungkai.
b. Trimester II : Mual, muntah, pusing lemas, tidak nafsu makan, darah rendah
dan pingsan.
c. Trimester III : (-)
8. Masalah kehamilan sekarang
Ibu mengatakan setelah sadar dari pingsan iya suka mengeluh pusing, lemas, mual,
muntah, tidak nafsu makan, dan darah nya rendah.
9. Kontrasepsi yang pernah dipakai dan masalah yang pernah dialami selama
penggunaan alat kontrasepsi : Tidak ada. Rencana kontrasepsi setelah kehamilan ini :
Implant.
10. Makanan bayi sebelumnya
Ibu belum pernah melahirkan, ini anak kedua ibu, setelah ia mengalami abortus pada
usia kehamilan 4 mgg pada tahun 2018.
11. Masalah persalinan yang lalu : Ibu belum pernah melahirkan.

D. Riwayat Obstetrik Yang Lalu GPA G2P0A1


1. Hamil 15 minggu

No Masalah Kehamilan Tipe Persalinan Keadaan Bayi Masalah Pada


Masa Nifas

1 Klien mengatakan ini Klien mengatakan Klien Klien


kehamilan yang kedua belum pernah mengatakan mengatakan ini
karena sebelumnya mengalami abortus pada adalah
mengalami abortus di persalinan kehamilan kehamilan
kehamilan usia 4 sebelumnya tapi pertamanya usia
minggu pada tahun pernah mengalami 4 mgg yang ke 2
2018 abortus

E. Riwayat Kehamilan Saat Ini

HPHT : 23-07-2021, HPL: 30-04-2022


TB 160 Cm
LILA : 20 Cm
BB Sebelum Hamil : 42 kg
BB TD TFU Letak DJJ Presnt Usia gestasi Keluhan Data
janin lain
50 80/60 18cm Di uterus 150 plasenta 15 mgg Klien HB
posisi mengatakan 8,6
dextra perutnya mg/dl
terasa nyeri
pinggang

F. Pemeriksaan Fisik Umum Klien


1. Pemeriksaan fisik
a. Kenaikan BB selama kehamilan : 8 Kg
b. Tanda-tanda vital : TD:80/60 mmHg, Nadi: 68 x/mnt, Suhu: 36,5 ‘ C, R: 22 x/m.
c. Kepala/Leher : ekspresi tenang, rileks, tidak tampak kelelahan atau lemah, ketika
nafas dalam ibu memegangi perutnya, ekspresi wajah tampak menahan nyeri.
d. Dada : Jantung; tidak ada bising jantung, S dan S2 , murni. Paru-paru; simetris
ki/ka, tidak ada ketinggalam gerak, tidak terdengar suara nafas tambahan,
wheezing (-), ronchi(-).
e. Seksualitas : klien mengatakan takut berhubungan dengan suami karena
sebelumnya keguguran setelah berhubungan dengan suami. Karena kurangnya
pengetahuan ibu.
f. Payudara : Puting susu menonjol, teraba lunak dan kencang, ASI belum keluar.
g. Abdomen : perut tampak membuncit, tidak terdapat striae gravidarum terlihat
linea alba, teraba gerakan janin aktif, janin tunggal memanjang. Presentasi kepala
5/5 bagian, TFU 18cm
h. Kontraksi : His sedang sampai kuat, teratur, DJJ (+).
i. Ekstremitas : Tanda Homann(-), varises(-), oedema kaki (-).
j. Refleks : + /+.
G. Terapi yang diberikan

Tanggal Jenis Terapi Rute Terapi Dosis

08/11/2021 Kalsium Oral 1x1 Tab

Jam. 12.00 Fe Oral 1x1 Tab

Paracetamol Oral 3x1 Tab

IVRD RL Parenteral 30 Tpm

H. Data psikososial
1. Penghasilan keluarga tiap bulan
Ny.M mengatakan suaminya bekerja sebagai OB disalah satu Mall yang ada di
Tangerang Selatan tidak ada masalah tentang keuangan karena suaminya mendapat
gajih standart UMR
2. Bagaimana perasaan anda terhadap kehamilan sekarang
Ny.M mengatakan kehamilan ini ditunggu-tunggu, anak yang akan dilahirkan sangat
berarti bagi dia dan suaminya.
3. Bagaimana perasaan pasangan terhadap kehamilan sekarang
Suaminya sangat mengharapkan kelahiran anaknya yang sekarang, setelah istrinya
mengalami keguguran di tahun 2018.

I. Hasil Pemeriksaan Penunjang


a. Pemeriksaan USG belum pernah dilakukan
b. Pemeriksaan Laboratorium

PEMERIKSAAN HASIL NILAI NORMAL UNIT KET.


HEMATOLOGI
DARAH RUTIN
HEMOGLOBIN 8,6 13-18 Gr/dL Tidak
normal
LEUKOSIT 7400 4000-11000 Sel/uL Normal
ERITROSIT 4.35 4.5-6.5 10˄6/uL Normal
HEMATOKRIT 41 32-45 % Normal
TROMBOSIT 201 150-450 10˄3/uL Normal
HbSAg Negative Negative Normal
HIV Non reaktif Non reaktif Normal
SIFILIS Negative Negative Normal
GOL.DARAH B/+
URIN
PROTEIN - Negative Normal
GLUKOSA - Negative Normal

J. Analisa Data & Diagnosa Keperawatan

No Analisa Data Etiologi Problem


.
1. DS : Factor psikologis Resiko difisit nutrisi
1. Ny.M mengatakan suka ( D.0019 )
mengeluh pusing, lemas sejak
2 minggu yang lalu.
2. Ny. M juga mengatakan
mual dan tidak nafsu makan
3. Ny.M juga mengatakan ia
sulit tidur
DO:
1. Ny.M tampak lemah
2. Ny.M tampak lesu
3. Ny.M tampak pucat
RR: 22x/mnt

2. DS : Ketidaktahuan Defisit pengetahuan


1. Ibu mengatakan lemah, Tentang manfaat ( D.0111 )
dan takut akan terjadi sesuatu zat besi
pada bayinya karena ibu
pernah mengalami hal serupa
dan kehilangan bayinya di
tahun 2018
2. Ibu mengatakan baru
sekali periksa ke bidan
selama kehamilannya
3. Ibu mengatakan tidak
tahu apa itu zat besi

DO :
1. Ny.M tampak gelisah.
2. Ny.M tampak pucat
3. Ny.M tampak takut
HB = 8,6 mg/dL
3. DS : Kekhawatiran Ansietas
1. Ny.M mengatakan mengalami ( D. 0080)
bingung dan khawatir dengan kegagalan
akibat dari kondisi yang
dialami
2. Ny.M mengeluh pusing
dan mual muntah
3. Ny.M mengatakan tidak
nafsu makan
4. Ny.M merasa tidak
berdaya
DO :
1. Ny. M tampak gelisah
2. Ny.m tampak tegang
3. Ny.M sulit tidur
4. Ny.M tampak pucat
5. Ny.M berorientasi pada masa
lalu
TD: 80/60 mmHg
ND: 68x/mnt

K. Diagnosa Keperawatan
1. Defisit nutrisi berhubungan dengan faktor psikologis (D.0019)
2. Defisit Pengetahuan berhubungan dengan Ketidaktahuan tentang manfaat zat besi
(D.0111)
3. Ansietas berhubungan dengan kekhawatiran mengalami kegagalan (D. 0080)
4. Rencana Asuhan Keperawatan

No Hari/tgl SDKI SLKI SIKI


.
1. Senin Defisit nutrisi Setelah dilakukan Observasi
08/11/2021 berhubungan tindakan 1. Monitor mual dan
muntah
dengan faktor keperawatan
2. Identifikasi status
psikologis selama 2x24 jam nutrisi
3. Monitor asupan
(D.0019) diharapkan status
nutrisi
nutrisi klien Teraupetik
Kendalikan factor
membaik dengan
lingkungan penyebab
kriteria hasil nafsu mual muntah
makan membaik,
Kolaborasi
pengetahuan
Pemberian cairan
tentang standar parenteral
asupan nutrisi yang
tepat meningkat.
2. Senin Defisit Setelah dilakukan Observasi
08/11/2021 Pengetahuan tindakan 1. Identifikasi kesiapan
berhubungan keperawatan dan kemampuan
dengan selama 2x24 jam menerima informasi
Ketidaktahuan diharapkan tingkat dan kaji kemampuan
tentang manfaat pengetahuan klien pasien mengenai
zat besi (D.0111) membaik dengan manfaat zat besi
kriteria hasil, 2. Identifikasi
prilaku sesuai pengetahuan tentang
dengan perawatan masa
pengetahuan kehamilan
meningkat, Teraupetik
kemampuan Berikan kesempatan
menjelaskan untuk bertanya
pengetahuan Edukasi
tentang suatu topic a. Jelaskan manfaat zat
meningkat. besi selama kehamilan
dan factor resiko yang
dapat mempengaruhi
kesehatan, seperti
kurangnya
mengkonsumsi zat
besi.
b. Ajarkan
mengkonsumsi zat
besi dengan rutin
c. Jelaskan
perkembangan janin
d. Jelaskan kebutuhan
nutrisi kehamilan
e. Anjurkan ibu rutin
memeriksakan
kehamilannya.
3. Senin Ansietas Setelah dilakukan Observasi
08/11/2021 berhubungan tindakan 1. Identifikasi saat
dengan keperawatan tingkat ansietas
kekhawatiran selama 2x24 jam berubah (mis.
mengalami diharapkan tingkat Kondisi, waktu)
kegagalan Ansietas klien 2. Monitor tanda-tanda
(D. 0080) menurun dengan ansietas (verbal dan
kriteria hasil nonverbal)
prilaku gelisah, Teraupetik
tegang, pucat Ciptakan suasana
menurun. Pola teraupetik untuk
tidur membaik. menumbuhkan
kepercayaan.
Edukasi
Anjurkan keluarga
untuk tetap bersama
pasien.

5. Catatan Perkembangan (SOAP)

No Hari/tgl Diagnosa Implementasi Evaluasi


. Keperawatan
1. Senin Defisit nutrisi 1. Memonitor mual S
dan muntah
08/11/2021 berhubungan 1. Ny M mengatakan
2. Mengidentifikasi
kepalanya masih
dengan faktor status nutrisi
sedikit pusing
3. Memonitor asupan
1. 07:00 psikologis 2. Ny.M mengatakan
nutrisi
2. 07:15 masih merasakan
(D.0019) 4. Mengendalikan
3. 07:20 mual dan muntah
factor lingkungan
4. 08:00 3. Ny.M mengatakan
penyebab mual
5. 08:15 tidak nafsu makan
muntah
O
5. Berkolaborasi
memberikan 1. Ny.M tampak
a. Ivfd RL 30tpm lemas.
1. 13:00
b. Calcium 1x1 tab 2. Ny.M tampak
2. 13:15
pagi pucat.
3. 13:20
c. Fe 1x1 tab pagi 3. Ny.M tampak
4. 13:25
d. Paracetamol 3x1 masih mual
5. 13:35
tab muntah.
RR : 22x/mnt
SH: 36,5 °c
1. 18:00
A
2. 18:15
Mual muntah masih
3. 18:20
ada
4. 18:25
5. 18:30
P
Intervensi dilanjutkan
2. Senin Defisit 1. Identifikasi S
08/11/2021 Pengetahuan kesiapan dan 1. Ny.M mengatakan
sedikit-sedikit
berhubungan kemampuan
sudah mulai
1. 07:00 dengan menerima informasi mengerti
2. 07:15 pentingnya
Ketidaktahuan dan kaji
3. 07:20 memeriksakan
4. 08:00 tentang manfaat kemampuan pasien kandungan nya ke
5. 08:15 fasilitas kesehatan
zat besi (D.0111) mengenai manfaat
6. 08:20 2. Ny.M mengatakan
7. 08:25 zat besi kini sudah tahu
sedikit tentang
2. Identifikasi
manfaat
pengetahuan pentingnya zat
1. 13:00 besi dan asupan
tentang perawatan
2. 13:15 vitamin lainnya
3. 13:20 masa kehamilan untuk janin
4. 13:25 3. Ny.M mengatakan
3. Berikan kesempatan
5. 13:35 sudah tahu sedikit-
6. 13:40 untuk bertanya sedikit tentang
7. 13:45 pentingnya asupan
Jelaskan manfaat
makanan 4 sehat 5
zat besi selama sempurna
1. 18:00 O
kehamilan dan
2. 18:15
1. Klien masih
3. 18:20 factor resiko yang
tampak pucat
4. 18:25
5. 18:30 dapat 2. Klien masih
6. 18:35 tampak lemah
mempengaruhi
7. 18:40 A
kesehatan, seperti Deficit pengetahuan
tentang manfaat zat
kurangnya
besi masih ada,
mengkonsumsi zat namun sudah teratasi
sebagian.
besi.
4. Ajarkan P
Lanjutkan intervensi
mengkonsumsi zat
besi dengan rutin
5. Jelaskan
perkembangan janin
6. Jelaskan kebutuhan
nutrisi kehamilan
7. Anjurkan ibu rutin
memeriksakan
kehamilannya.
3. Senin Ansietas 1. Identifikasi saat S
08/11/2021 berhubungan tingkat ansietas 1. Ny.M mengatakan
takut dengan
dengan berubah (mis.
kondisinya yang
1. 07:00 kekhawatiran Kondisi, waktu) sekarang.
2. 07:15 2. Ny.M mengatakan
mengalami 2. Monitor tanda-tanda
3. 07:20 masih trauma
4. 08:00 kegagalan ansietas (verbal dan dengan kejadian
masa lalu yang
(D. 0080) nonverbal)
mengharuskan ia
3. Ciptakan suasana kehilangan
1. 13:00 bayinya
teraupetik untuk
2. 13:15 3. Ny.M sangat
3. 13:20 menumbuhkan mengharapkan
4. 13:25 bayi nya sehat
kepercayaan.
sampai melahirkan
4. Anjurkan keluarga O
1. 18:00
untuk tetap bersama 1. Ny.M tampak
2. 18:15
pucat
3. 18:20 pasien.
2. Ny.M tampak
4. 18:25
cemas
3. Ny.M tampak
takut
4. Ny.M tampak
lemas
TD : 80/60
ND : 68x/i
A
Ansietas masih ada
P
Lanjutkan intervensi
No Hari/tgl Diagnosa Implementasi Evaluasi
. Keperawatan
1. Selasa Defisit nutrisi 1. Memonitor mual S
dan muntah
09/11/2021 berhubungan 1. Ny M mengatakan
2. Mengidentifikasi
kepalanya masih
1. 07:00 dengan faktor status nutrisi
sedikit pusing tapi
2. 07:15 3. Memonitor asupan
psikologis lebih baik dari
3. 07:20 nutrisi
kemarin
4. 08:00 (D.0019) 4. Mengendalikan
2. Ny.M mengatakan
5. 08:15 factor lingkungan
masih merasakan
penyebab mual
mual dan muntah
muntah
tetapi dianggapnya
5. Berkolaborasi
wajar
1. 13:00 memberikan
3. Ny.M mengatakan
2. 13:15 a. Ivfd RL 30tpm
sudah mau makan
3. 13:20 b. Calcium 1x1 tab
sedikit-sedikit
4. 13:25 pagi
O
5. 13:35 c. Fe 1x1 tab pagi
d. Paracetamol 3x1 1. Ny.M tampak
tab lemas.
1. 18:00 2. Ny.M tampak
2. 18:15 pucat.
3. 18:20 3. Ny.M tampak
4. 18:25 masih mual
5. 18:30 muntah terkadang
RR : 22x/i
SH: 36,5 °c
A
Mual muntah masih
ada, namun teratasi
sebagian
P
Intervensi dihentikan,
klien rawat jalan
2. Selasa Defisit 1. Identifikasi S
kesiapan dan
09/11/2021 Pengetahuan 1. Ny.M mengatakan
kemampuan
sudah mulai
berhubungan menerima informasi
mengerti
dan kaji
1. 07:00 dengan pentingnya
kemampuan pasien
2. 07:15 memeriksakan
Ketidaktahuan mengenai manfaat
3. 07:20 kandungan nya ke
zat besi
4. 08:00 tentang manfaat fasilitas kesehatan
2. Identifikasi
5. 08:15 2. Ny.M mengatakan
zat besi (D.0111) pengetahuan tentang
kini sudah tahu
perawatan masa
tentang manfaat
kehamilan
pentingnya zat
3. Berikan kesempatan
1. 13:00 besi dan asupan
untuk bertanya
2. 13:15 vitamin lainnya
Jelaskan manfaat
3. 13:20 untuk janin
zat besi selama
4. 13:25 3. Ny.M mengatakan
kehamilan dan
5. 13:35 factor resiko yang sudah tahu tentang
dapat pentingnya asupan
mempengaruhi makanan 4 sehat 5
1. 18:00 kesehatan, seperti sempurna
2. 18:15 kurangnya O
3. 18:20 mengkonsumsi zat
1. Klien masih
4. 18:25 besi.
tampak pucat
5. 18:30 4. Ajarkan
2. Klien masih
mengkonsumsi zat
tampak lemah
besi dengan rutin
A
5. Jelaskan
Deficit pengetahuan
perkembangan janin
tentang manfaat zat
6. Jelaskan kebutuhan
besi sudah teratasi.
nutrisi kehamilan
P
7. Anjurkan ibu rutin
Intervensi dihentikan
memeriksakan
pasien rawat jalan
kehamilannya.
3. Selasa Ansietas 1. Identifikasi saat S
tingkat ansietas
09/11/2021 berhubungan 1. Ny.M mengatakan
berubah (mis.
takut dengan
dengan Kondisi, waktu)
kondisinya yang
2. Monitor tanda-tanda
1. 07:00 kekhawatiran sekarang.
ansietas (verbal dan
2. 07:15 2. Ny.M mengatakan
mengalami nonverbal)
3. 07:20 masih trauma
3. Ciptakan suasana
4. 08:00 kegagalan dengan kejadian
teraupetik untuk
masa lalu yang
(D. 0080) menumbuhkan
mengharuskan ia
kepercayaan.
kehilangan
4. Anjurkan keluarga
1. 13:00 bayinya
untuk tetap bersama
2. 13:15 3. Ny.M sangat
pasien.
3. 13:20 mengharapkan
4. 13:25 bayi nya sehat
sampai melahirkan
O
1. 18:00
1. Ny.M tampak
2. 18:15
pucat
3. 18:20
2. Ny.M tampak
4. 18:25
cemas
3. Ny.M tampak
takut
4. Ny.M tampak
lemas
TD : 90/60
ND : 72x/i
A
Ansietas masih ada
P
Intervensi dihentikan
pasien pulang

Anda mungkin juga menyukai