Anda di halaman 1dari 9

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Sani Isaini
C1714201089
Kelas : 4B
Asuhan Keperawatan Gerontik
dengan TB Paru
Definisi
Tuberculosis paru adalah penykit menular langsung yang
disebabkan oleh kuman Tuberkulosis (Mycobacterium Tuberculosis)
yang sebagian besar kuman Tuberkulosis menyerang paru-paru namun
dapat juga menyerang organ tubuh lainnya. Kuman tersebut berbentuk
batang yang mempunyai sifat khusus yaitu tahan terhadap asam pada
pewarnaan. Oleh karena itu, disebut juga sebagai Basil Tahan Asam
(BTA) dan cepat mati jika terpapar sinar matahari langsung namun
dapat bertahan hidup beberapa jam di tempat yang gelap dan lembab
(Muttaqin, 2012).
Tuberculosis (TBC) adalah infeksius kronik yang biasanya mengenai
paru-paru yang disebabkan oleh Mycobacterium Tuberculosis. Bakteri
ini ditularkan oleh droplet nucleus, droplet yang ditularkan melalui
udara dihasilkan ketika orang terinfeksi batuk, bersin, berbicara atau
bernyanyi (Priscilla, 2012).
Faktor Resiko
Umur

Jenis kelamin

Lingkungan

Sosial Ekonomi

Status Gizi
Analisa Data
No Data Etiologi Masalah
Keperawatan

1. Tanda Mayor Mycobacterium Tuberculosis


DO :   
•Batuk tidak efektif.
•Bunyi nafas ronchi basah. Inhalasi droplet
•Klien tampak sesak nafas.  
•Sputum berlebih.  
DS : -
  Bakteri mencapai alveolus
Tanda Minor  
 
DO : Bersihan jalan nafas
•Gelisah Muncul reaksi radang tidak efektif
•Bunyi nafas menurun  
 
•Frekuensi nafas berubah
•Pola nafas berubah Terjadi pengeluaran secret /
•Sianosis mucus
DS :  
 
•Orthopnea
•Sulit bicara Akumulasi secret dijalan nafas
•Dispnea  
 
Bersihan jalan nafas tidak efektif
Diagnosa
Keperawatan
1. Bersihan jalan nafas tidak efektif
berhubungan dengan
bronkospasme (SDKI – Kode
D.0001).
2. Defisit nutrisi kurang dari
kebutuhan berhubungan dengan
faktor psikologis (SDKI – Kode
D.0019 hal.56).
3. Intoleransi aktivitas berhubungan
dengan keadaan umum lemah
(SDKI-Kode D.0056 hal.128).
4. Gangguan pertukaran gas
berhubungan dengan kongesti paru
(SDK – Kode D.0003 hal.22).
SDKI, SLKI, dan SIKI
No Diagnosa Keperawatan Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi

1. SDKI SLKI SIKI


     
Bersihan jalan nafas tidak efektif Jalan Nafas Manajemen Nafas
berhubungan dengan   Definisi :
bronkospasme (Kode D.0001 Mengidentifikasi dan mengelola
kepatenan jalan nafas.
hal.18).    
  Definisi : Tindakan :
Definisi : Kemampuan membersihkan secret Observasi
Ketidakmampuan membersihkan atau obstruksi jalan nafas untuk •Monitor pola nafas (frekuensi,
secret atau obstruksi jalan nafas mempertahankan jalan nafas kedalaman, usaha nafas)
untuk mempertahankan jalan nafas paten. •Monitor bunyi nafas tambaan
•Monitor sputum (jumlah, warna,
tetap paten.   aroma).
  Setelah dilakukan tindakan Terapeutik
Penyebab : keperawatan selama 3 x 24 jam, •Pertahankan kepatenan jalan
1. Fisiologis diharapkan masalah pada jalan nafas dengan head-till dan chin –
•Spasme jalan nafas nafas teratasi dengan kriteria lift (jaw-trust jika curiga trauma
servikal)
•Benda asing dalam jalan nafas hasil : •Posisikan semi-fowler
•Sekresi yang tertahan Jalan nafas paten •Berikan minum hangat
•Hiperplasia dinding jalan nafas Sekret berkurang •Lakukan fisioterapi dada jika perlu
•Proses infeksi Frekuensi nafas dalam batas •Lakukan penghisapan lendir <15
•Respon allergi normal detik
2. Situasional Klien mampu melakukan batuk •Berikan oksigen jika perlu.
Edukasi
•Merokok aktif efektif dengan benar. Kolaborasi
•Merokok pasif
•Terpajan polutan
Terimakasih 

Anda mungkin juga menyukai