Disusun oleh :
Izkyah
Tingkat : 1A Keperawatan
WILAYAH CIREBON
Puji syukur kehadirat Allah yang maha kuasa atas segala rahmat dan hidayah-Nya sehingga
penulis dapat menyelesaikan tugas berjudul “Asuhan keperawatan pada Hipovolemia” dengan baik
dan tepat pada waktunya. Adapun tujuan penyusunan tugas ini adalah untuk memenuhi tugas
metodologi.
Dengan segala kerendahan hati penulis selaku penyusun tugas ini menyadari bahwa tugas ini
masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penulis senantiasa mengharapkan kriik dan saran yang
bersifat membangun dari pembaca demi kesempurnaan tugas yang serupa dimasa yang akan datang.
Demikian, semoga segala yang tertulis di dalam tugas ini bermanfaat, selebihnya mohon maaf
yang sebesar besarnya.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR………………………………………………….
DAFTAR ISI……………….…………………………………………...
BAB II PEMBAHASAN……………………………………………...
A. Pengertian Hipovolemia….………………………………….
B. Etiologi…………………………………………….…………
C. Patofisiologi…………………………………………………..
D. Manifestasi Klinis…………………………………………….
E. Komplikasi…………………………………………………….
F. Pemeriksaan Diagnostik……………………………………….
G. Penatalaksanaan Fisik…………………………………………
PENDAHULUAN
Hipovolomia merupakan kondisi penurunan volume darah akibat kehilangan darah maupun cairan
tubuh. Kondisi ini dapat terjadi akibat perdarahan pada saat cedera kecelakaan atau persalinan
maupun operasi.
Kondisi hopovomia menyebabkan penurunan tekanan darah hingga terjadi syok hipovolemik.
Bila tidak segera mendapat penanganan, bisa mengakibatka kerusakan jringan dan kegagalan organ
yang akhirnya brakibat fatal bagi penderitanya.
Hipovolema dengan kehilangan sekitar seperlima atau lebih dari volume normal darah di dalam
tubuh dapat menyebabkan syok hipovolemik. Kehilangan darah sering disebabkan oleh perdarahan,
baik dari luka pada permukaan tubuh, seperti roekan pada kulit akibat cedera atau benturan keras,
maupun perdarahan dalam tubuh, seperti dari saluran cerna yang menimbulkan gejala BAB berdarah,
kotoran yang berwarna gelap, atau muntah darah.
Selain akibat perdarahan, volume darah di pembuluh darah anda dapat turun saat anda kehilangan
terlalu banyak cairan tubuh lainnya. Misalnya karena adanya luka bakar, diare, keringat/aktivitas yang
berlebihan, muntah-muntah dan kekurangan asupan cairan atau dehidrasi.
B. Tujuan makalah
Tujuan khusus:
PEMBAHASAN
a. Pengertian hipovolemia
Hipovolomia atau bisa dikenal sebagai penurunan volume atau kontraksi volume, adalah
keadaan penurunan volume intravaskuler ini mungkin karena kehilangan garam garam dan air
penurunan volume darah. Hipovolemia mengacu pada hilangnya cairan ekstraseluler dan tidak boleh
dikacaukan dengan dehidrasi. Dehirasi mengacu pada kehilangan air tubuh total berlebihan yang
menyebabkan hipertonisitas seluler ( kehilangan cairan yang relatif subtansial dalam sel - sel
individual).
b. Etiologi
Hipovolemia ini terjadi dapat disebabkan karena : Penurunan masukan, Kehilangan cairan
yang abnormal melalui : kulit, gastro intestinal, ginjal abnormal, Perdarahan.
c. Patofisiologi
Kekurangan volume cairan terjadi ketika tubuh kehilangan cairan dan elektrolit ekstraseluler
dalam jumlah yang proporsional (isotonik). Kondisi seperti ini disebut juga hipovolemia. Umumnya,
gangguan ini diawali dengan kehilangan cairan intravaskuler, lalu diikuti dengan perpindahan cairan
interseluler menuju intravaskuler sehingga menyebabkan penurunan cairan ekstraseluler. Untuk untuk
mengkompensasi kondisi ini, tubuh melakukan pemindahan cairan intraseluler. Secara umum,
kekurangan volume cairan disebabkan oleh beberapa hal, yaitu kehilangan cairan abnormal melalui
kulit, penurunan asupan cairan, perdarahan dan pergerakan cairan ke lokasi ketiga (lokasi tempat
cairan berpindah dan tidak mudah untuk mengembalikanya ke lokasi semula dalam kondisi cairan
ekstraseluler istirahat). Cairan dapat berpindah dari lokasi intravaskuler menuju lokasi potensial
seperti pleura, peritonium, perikardium, atau rongga sendi. Selain itu, kondisi tertentu, seperti
terperangkapnya cairan dalam saluran pencernaan, dapat terjadi akibat obstruksi saluran pencernaan.
d. Manifestasi Klinis
Tanda dan gejala klinik yang mungkin didapatkan pada klien dengan hipovolemia
antara lain :
pusing, kelemahan, keletihan, sinkope, anoreksia, mual, muntah, haus, kekacauan mental,
konstipasi, oliguria. Tergantung pada jenis kehilangan cairan hipovolemia dapat disertai dengan
ketidak seimbangan asam basa, osmolar atau elektrolit. Penipisan cairan ekstraseluler berat dapat
menimbulkan syok hipovolemik. Mekanisme kompensasi tubuh pada kondisi hipolemia adalah dapat
berupa peningkatan rangsang sistem syaraf simpatis (peningkatan frekuensi jantung, inotropik
(kontraksi jantung) dan tahanan vaskuler), rasa haus, pelepasan hormone antideuritik (ADH), dan
pelepasan aldosteron. Kondisi hipovolemia yang lama dapat menimbulkan gagal ginjal akut.
e. Komplikasi
Akibat lanjut dari kekurangan volume cairan dapat mengakibatkan : Dehidrasi (ringan,
sedang berat), renjatan hipovolemik, kejang pada dehidrasi hipertonik.
f. Pemeriksaan Diagnostik
1. Pemeriksaan penunjang. Penurunan Tekanan Darah (TD), khususnya bila berdiri (hipotensi
ortostatik), peningkatan frekuensi jantung, turgor kulit buruk, lidah kering dan kasar, mata
cekung, peningkatan suhu dan penurunan berat badan akut. Bayi dan anak - anak: penurunan
air mata, depresi fontanel anterior. Pada pasien syok akan tampak pucat dan diaforetik dengan
nadi cepat dan halus, hipotensi terlentang dan oliguria.
2. Riwayat kesehatan
5. Peningkatan kadar Hematokrit > 50% 6. Berat jenis urine > 1,025
g. Penatalaksanaan Medis
1. Pemulihan volume cairan normal dan koreksi gangguan penyerta asam-basa dan elektrolit.
3. Rehidrasi oral pada diare pediatrik. Tindakan berupa hidrasi harus secara berhati-hati
dengan cairan intravena sesuai pesanan / order dari medis. Catatan : Rehidrasi pada kecepatan
yang berlebihan dapat menyebabkan GGJK (Gagal Ginjal Jantung Kongestif)
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN
Kasus
An.K indah berumur 5 tahun beralamat di desa lungbenda kec. Palimanan kab. Cirebon dirawat
diruang melati Rumah sakit Arjawinangun dengan diagnosis medik Hipovolemia. Pasien mengeluh
sakit kepala, kelelahan, mual, banyak berkeringat dan muka tampak pucat.
A. Pengkajian
I. BIODATA
Identitas pasien
a. Provocative/ palliative
1. Apa penyebabnya
Ibu klien mengatakan dua hari sebelum terkena diare, anaknya sering dibawa jajan ke
warung-warung pinggir jalan bersama saudara laki-lakinya.
setelah diketahuai klien terkena diare, ibu klien langsung membawanya ke klinik disekitar
rumah.
b. Quantity/ quality
1. Bagaimana dirasakan
Klien tidak dapat mengungkapkan perasaan sakitnya, umur klien masih 3 tahun.
2. Bagaimana dilihat Klien terlihat lemas, rewel, nafas terlihat cepat, demam
D. Alergi
Klien tidak memiliki riwayat alergi, baik alergi makanan atau pun obat-obatan.
E. Imunisasi
Ibu klien mengatakan klien mendapatkan imunisasi lengkap dari posyandu yang dekat
dengan rumahnya
V. RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA
A. Orang tua
Ibu Klien mengatakan sejauh ini tidak mengalami sakit yang serius dan tidak ada penyakit
keturunan.
B. Saudara kandung
Klien memiliki dua saudara kandung berumur 13 tahun dan 8 tahun dan tidak memiliki
riwayat penyakit keturunan
Ibu klien mengatakan selama ini yang ia ketahui tidak ada penyakit keturunan dari kedua
orang tua.
B. Keadaan emosi
Anak sering menangis dan terlihat gelisah jika tidak ada yang mendampinginya, terutama
ibunya.
C. Hubungan social
Hubungan dengan keluarga Menurut ibunya, klien mengatakan hubungannya dengan semua
keluarga selama ini baik-baik saja, dan ketika ia sakit saudara kandungnya sering
menjenguknya Hubungan dengan orang lain Ketika dirumah sakit klien tidak mau
berinteraksi dengan orang lain yang ada diruangan tersebut.
D. Spiritual
4. Interaksi selama wawancara : Saat dilakukan wawancara klien tampak tidak bersedia
menjawab pertanyaan yang dianjurkan perawat.
a. Keadaan umum
klien tampak lemas, dan tidak mau diajak bicara, pasien hanya berbaring ditempat
tidur saja.
b. Tanda – tanda vital
- Suhu tubuh : 37,5◦C
- Tekanan darah :-
- Nadi : 116x/menit
- Pernafasan : 28x/menit
- TB : 99 cm
- BB : 11 kg
- Bentuk : bulat
Rambut
Wajah
Mata
Hidung
Telinga
Leher
Pemeriksaan integumen
- Warna : pucat
Payudara simetris antara dextra sinistra, tidak dijumpai massa, tidak ada trauma, dan
tidak ada pembengkakan pada aksila.
Pemeriksaan torak/dada
Pemeriksaan paru
Tidak dilakukan karena klien tidak bersedia Pemeriksaan jantung Tidak dilakukan
karena klien tidak bersedia
Pemeriksaan jantung
Pemeriksaan abdomen
- Palpasi : Tidak ada nyeri tekan, tidak dijumpai massa, tanda acites (-).
- Perkusi : Timpani.
Pemeriksaan musculoskeletal/ekstremitas
Pemeriksaan neurologi
- Nervus okulamotorik,
- Nafsu/ selera makan : klien hanya menghabiskan 1/3 dari porsi nasi
- Waktu pemberian : ketika klien merasa haus dan saat datang jadwal makan
atau minum obat.
Ibu klien mengatakan tidak memiliki masalah kesulitan menelan atau mengunyah.
- Untuk kegiatan makan, mandi, ganti pakaian, eliminasi dibantu oleh ibu klien
4. Pola eliminasi
1. BAB
- Pola BAB : BAB 4-5x/hari
- Karakter feses : cair dan agak kuning kecoklatan
- BAB terakhir : konsistensinya masih cair
- Diare : klien terkena diare sejak 2 hari yang lalu
-
2. BAK
- Pola BAK : 2-4x perhari
- Karakter urine : kuning dengan jumlah urine sedikit
- Nyeri / kesulitan : tidak ada kesulitan BAK
B. ANALISA DATA
DO ↓
- keadaan umum : lemah Tekanan osmotic pada
rongga usus meninggi
- kesadaran : composmetis
↓
- Mukosa bibir kering BAB cair (cairan &
elektrolit banyak keluar)
- Mata cekung
-Vital sign :
HR : 116x/menit
RR : 28x/menit
SB : 37⸰C
-Terpasang IVFD RL 20
Tpm
Rumusan masalah :
1. kekurangan volume cairan
2. kurang pengetahuan
C. Diagnosa keperawatan
PENUTUP
A. Kesimpulan
ibu klien mengatakan bahwa anaknya panas, rewel, merengek. Sedangkan data
Tim pokja SDKI DPP PPNI, 2016 Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia. Jakarta selatan. DPP.
PPNI.