Nama Mahasiswa : Nuur Kumala Sari Dewi RS : RSI Ahmad Yani SBY
NIM : 1120019160 Ruangan : IGD
Tanggal Pengkajian : 6 Juli 2020 Jam : 09.30
A. IDENTITAS
Pasien Penanggung Jawab
Nama : Ny. E Nama : Tn. R
Umur : 54 th Umur : 35 th
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMA Pendidikan : S1
Pekerjaan : Ibu rumah tangga Pekerjaan : Swasta
Status Pernikahan : Menikah Status Pernikahan : Menikah
Alamat : Surabaya Alamat : Surabaya
Diagnosa Medis : Appendicitis Hubungan saudara : Anak no 1
No. RM : 36xxxx
Tanggal Masuk : 6 Juli 2020
B. RIWAYAT KESEHATAN
1. Keluhan Utama
Klien mengatakan perut bagian kanan bawah terasa sakit dan panas. Klien mengatakan
nyeri hilang timbul seperti di tusuk – tusuk skala 8, nyeri terasa terus menerus bertambah
bila batuk, miring ke kanan dan pada saat di tekan. Klien tidak nafsu makan, ada rasa
mual dan muntah.
2. Riwayat Penyakit Sekarang
Anak pasien mengatakan pada tanggal 5 juli 2020 klien mengeluh perut bagian kanan
bawah terasa sakit dan panas, kemudian keluarga membawa ke puskesmas terdekat, tetapi
selama satu hari minum obat yang di berikan tidak ada perubahan kondisi. Klien masih
merasakan sakit perut bagian bawah dan muntah.
Kemudian pagi hari ini (6 Juli 2020) di bawa ke RSI Ahmad Yani Surabaya.
3. Riwayat Penyakit Dahulu
Tidak ada riwayat serius yang pernah di alami klien, tidak ada riwayat alergi, pasien
sebelumnya tidak pernah di rawat di Rumah sakit.
Keterangan :
= Laki-laki
= Perempuan
= Klien
= Garis perkawinan
= Garis keturunan
Klien mengatakan dalam keluarga tidak ada penyakit turunan seperti diabetes melitus,
hipertensi maupun penyakit menular seperti TBC. Anggota keluarga yang masih
hidup dalam keadaan sehat dan tidak ada anggota keluarga yang mederita penyakit
yang sama dengan klien ataupun penyakit seperti asma, penyakit jantung, stroke,
kanker, dan gangguan emosional.
C. PEMERIKSAAN FISIK
1. Keadaan Umum
Kesadaran Composmentis, GCS 456, tampak menyeringai memegangi perut bagian
kanan bawah, posisi klien miring ke kanan.
Klien terpasang IV line di tangan kanan vena metakarpal introcan no 22, terpasang infus
asering 500 cc.
2. Tanda-Tanda Vital
Tekanan Darah : 120/70 mmHg
Denyut Nadi : 98 kali/menit
Suhu : 36,8 kali/menit
SpO2 : 98 %
Bone
Pergerakan sendi √ Bebas Terbatas
(B6) Fraktur Ada √ Tidak ada
Jenis :
Lokasi :
Luka Ada √ Tidak ada
Lain-lain tidak ada keluhan dan tidak ada masalah
keperawatan.
D. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Laboratorium (tanggal 6 Juli 2020)
Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan Satuan
Hemoglobin 15,7 12,0 – 16,0 g/dL
Lekosit 16.240 4.000 – 11.000 /ul
Hematokrit 45,5 35,0 – 47,0 Vol%
Trombosit 400.000 150.000 – 400.000 /ul
KOAGULASI
Masa perdarahan 3 1-3 menit
Masa Pembekuan 8 5-15 menit
Masa Prothrombin
Hasil 9,80
Control 10,50 9,10-12,30 detik
INR 0,90
APTT
Hasil 26,00
Control 33,80 28,80 – 39,00 detik
Lain – lain
Retikulosit 0,7 0,5 – 1,5
Golongan darah O
Rhesus Faktor Positive
CRP 42 <10 Mg / dL
Albumin 3,30 3,50-5,20 g/dl
SGOT 13 <31 U/l
SGPT 20 <34 U/l
Ureum 46,9 13,0-43.0 Mg/dL
Creatinin 0,99 0,50-1,00 MG/dL
Glukosa darah sewaktu 92 70-140 Mg/dL
Natrium 132 135-145 Mmol/L
Kalium 3,30 3,50-5,00 Mmol/L
Clorida 109 94-111 Mmol/L
HBsAg Non Reactive Non Reactive
Anti Hcv Non Reactive Non Reactive
Sars cov 2 Non reactive Non reactive
Hasil Non reactive tidak menyingkirkan kemungkinan
terinfeksi SARS-Cov 2
Saran :
Pemeriksaan rapid tes antibodi ulang 10 hari atau atas
permintaan dokter
Tetap lakikan social / physical distancing
Pertahankan perilaku hidup bersih dan sehat (cuci tangan,
terapkan etika batuk, gunakan masker, jaga stamina
DIAGNOSA KEPERAWATAN : Defisit nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan anoreksia di buktikan dengan klien mengatakan mual dan muntah
air berwarna kuning, tidak nafsu makan
No. Standar Diagnosa Keperawatan Standar Luaran Keperawatan Standar Intervensi Keperawatan
Indonesia (SDKI) Indonesia (SLKI) Indonesia (SIKI)
2. Defisit nutrisi (D.0019) Status Nutrisi (L.03030) Manajemen Nutrisi (1.03119)
a. Definisi
Kategori : Fisiologis Keadekuatan asupan nutrisi untuk a. Definisi
memenuhi kebutuhan metabolisme. Mengidentifikasi dan mengelola asupan
Subkategori : Nutrisi dan Cairan nutrisi yang seimbang.
b. Ekspektasi
a. Definisi Membaik b. Tindakan
Asupan nutrisi tidak cukup untuk c. Kriteria Hasil 1) Observasi
memenuhi kebutuhan metabolisme. 1) Porsi makanan yang dihabiskan. a) Identifikasi status nutrisi.
b. Penyebab 2) Kekuatan otot pengunyah. b) Identifikasi alergi dan intoleransi
Peningkatan kebutuhan metabolisme. 3) Kekuatan otot menelan. makanan.
4) Pengetahuan tentang pilihan c) Identifikasi makanan yang disukai.
c. Gejala dan Tanda Mayor makanan yang sehat. d) Monitor asupan makanan.
Objektif = berat badan menurun minimal 5) Pengetahuan tentang pilihan e) Monitor berat badan.
10% di bawah rentang ideal. minuman yang sehat. f) Monitor hasil pemeriksaan
6) Sikap terhadap makanan/minuman laboratorium.
d. Gejala dan Tanda Minor
sesuai dengan tujuan kesehatan. 2) Terapeutik
1) Subjektif = mual dan badan terasa
Skala 1 : menurun a) Lakukan oral hygiene sebelum
lemas.
Skala 2 : cukup menurun makan, jika perlu.
2) Objektif
Skala 3 : sedang b) Sajikan makanan secara menarik
a) Bising usus hiperaktif.
Skala 4 : cukup meningkat dan suhu yang sesuai.
b) Otot pengunyah lemah.
Skala 5 : meningkat c) Berikan makanan tinggi serat untuk
c) Otot menelan lemah.
d) Membran mukosa pucat. mencegah konstipasi.
7) Perasaan cepat kenyang d) Berikan suplemen makanan, jika
Skala 1 : meningkat perlu.
Skala 2 : cukup meningkat 3) Edukasi
Skala 3 : sedang a) Anjurkan posisi duduk, jika
Skala 4 : cukup menurun mampu.
Skala 5 : menurun b) Ajarkan diet yang diprogramka
8) Berat badan Indeks Massa Tubuh 4) Kolaborasi
(IMT) a) Kolaborasi pemberian medikasi
9) Frekuensi makan sebelum makan, jika perlu.
10) Nafsu makan b) Kolaborasi dengan ahli gizi untuk
11) Bising usus menentukan jumlah kalori dan jenis
12) Membran mukosa nutrien yang dibutuhkan, jika perlu.
Skala 1 : memburuk
Skala 2 : cukup memburuk Terapi Menelan (1.03144)
Skala 3 : sedang
Skala 4 : cukup membaik a. Definisi
Skala 5 : membaik Memulihkan kemampuan menelan untuk
mencegah terjadinya komplikasi akibat
gangguan menelan.
b. Tindakan
1) Observasi
a) Monitor tanda dan gejala aspirasi.
b) Monitor gerakan lidah saat makan.
c) Monitor tanda kelelahan saat
makan, minum dan menelan.
2) Terapeutik
a) Berikan lingkungan yang nyaman.
b) Jaga privasi pasien.
c) Gunakan alat bantu, jika perlu.
d) Hindari penggunaan sedotan.
e) Posisikan duduk.
f) Berikan permen lollipop untuk
meningkatkan kekuatan lidah.
g) Fasilitasi meletakkan makanan di
belakang mulut.
h) Berikan perawatan mulut, sesuai
kebutuhan.
3) Edukasi
a) Informasikan manfaat terapi
menelan kepada pasien dan
keluarga.
b) Anjurkan membuka dan menutup
mulut saat memberikan makanan.
c) Anjurkan tidak bicara saat makan.
4) Kolaborasi
Kolaborasi dengan tenaga kesehatan
lain dalam memberikan terapi dalam
mengatur program rehabilitasi pasien.
UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SURABAYA
FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
PROGRAM STUDI PROFESI NERS
KAMPUS A JL. SMEA NO. 57 SURABAYA (031) 8291920, 8284508, FAX (031) 8298582
KAMPUS B RS. ISLAM JEMURSARI JL. JEMURSARI NO. 51-57 SURABAYA
Website : www.unusa.ac.id Email : info@unusa.ac.id
DIAGNOSA KEPERAWATAN : Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan translokasi bakteri ke pembuluh darah di buktikan dengan hasil
Lekosit 16.240 / uL dan CRP 42 mg / dL
No. Tujuan dan Kriteria Hasil Rencana Tindakan Paraf
3. Setelah dilakukan tindakan keperawatan 2 Observasi ERY
jam diharapkan Infeksi teratasi dgn kriteria 1. Monitor tanda dan gejala infeksi lokal dan sistemik
Terapeutik
hasil :
2. Cuci tangan sesudah dan sebelum kontak dengan pasien dan
- Nyeri hilang lingkungan pasien
- TTV dalam batas normal 3. Pertahankan teknik aseptik pada pasein beresiko tinggi
Edukasi
TD = 120/80 mmhg 4. Jelaskan tanda dan gejala infeksi
Suhu = 36 - 37◦ C 5. Ajarkan cara mencuci tangan dengan benar
Nadi = 80 – 100x.mnt 6. Anjurkan meningkatkan asupan nutrisi
Kolaborasi
RR = 16-20x.mnt
7. Kolaborasi dengan dokter untuk dilakukannya pembedahan (bila
- Hasil lab dalam batas normal perlu)
UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SURABAYA
FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
PROGRAM STUDI PROFESI NERS
KAMPUS A JL. SMEA NO. 57 SURABAYA (031) 8291920, 8284508, FAX (031) 8298582
KAMPUS B RS. ISLAM JEMURSARI JL. JEMURSARI NO. 51-57 SURABAYA
Website : www.unusa.ac.id Email : info@unusa.ac.id
TINDAKAN KEPERAWATAN
Nama Pasien : Ny.E No. RM : 36xxxx
Umur : 54 Tahun Ruang : IGD
Tanggal/Jam No. Dx. T i n d a k a n Keperawatan Paraf
6-7-2020 1. 1. Memonitor TTV (suhu, nadi, RR, Spo2) mala
Jam 10.10 TD = 130 / 80 mmhg
S / N = 36,7 / 89
RR = 20 x / mnt
10.20 2. Melakukan pengkajian nyeri secara
komprehensif (frekuensi, skala,kualitas)
Respon :
- nyeri pada perut kanan bawah terasa sakit
dan panas sejak 2 hari yang lalu, nyeri
hilang timbul seperti di tusuk – tusuk, nyeri
terus menerus bertambahn nyeri saat batuk,
miring ke kanan dan pada saat di tekan
- ekspresi wajah tampak meringis
- Nyeri hilang timbul
- Skala nyeri 8
10.30 3. Mengidentifikasi faktor yang memperberat dan
memperingan nyeri
Respon :
- Nyeri bertambah saat posisi miring ke
kanan dan batuk
- Nyeri berkurang saat posisi diam dan
beristirahat
10.40 3. Mengatur posisi semifowler
Respon : klien lebih nyaman dengan posisi
semifowler
10.50 4. Mengajarkan tehnik relaksasi napas dalam
Respon :
- Klien memahami dan melakukannya sendiri
- Klien mengatakan nyeri berkurang
11.00 5. Mengajarkan klien menggunakan tehnik
distraksi
Respon :
- Klien mempraktekannya dengan berbicara
dengan keluarga
11.10 6. Memberikan injeksi analgesik sesuai advis
dokter (injeksi remopain30 mg) dan (injeksi
Vomceran 8 mg)
Respon :
- Nyeri berkurang setelah di beri analgetik
- Sudah tidak muntah, tapi masih ada mual
11.15 7. Memfasilitasi istirahat tidur
Respon : Nyeri berkurang
11.17 8. Menjelaskan penyebab, periode dan pemicu
nyeri
Respon : Pasien mengerti dan paham
11.20 9. Menjelaskan strategi meredahkan nyeri
Respon : Pasien mengerti dan paham
11.25 10. Menganjurkan memonitor nyeri secara mandiri
Respon : Pasien bersedia melakukan
11.30 11. Memasang iv line Tangan kanan Vena
metacarpal no 22
Respon : pasien kooperatif
11.35 12. Mengantar klien untuk foto thorax dan USG
12.00 2. 1. Memberikan diit siang mala
Respon : klien tidak mau makan
12.10 2. Mengidentifikasi alergi dan intoleransi
makanan
Respon : pasien tidak ada alergi makanan
12.20 3. Mengidentifikasi makanan yang tidak di sukai
Respon : pasien tidak suka makanan yang
mengandung santan
12.30 4. Identifikasi kebutuhan kalori dan jenis nutrisi
Respon : sebelum sakit pasien sehari biasa
makan 3x dengan lauk pauk dan sayur
12.40 5. Memonitor asupan makanan
Respon : pasien belum bisa makan, hanya
minum air putih
12.50 6. Memonitor berat badan
Respon : ada penurunab berat badan 1 kg
13.00 7. Memonitor hasil lab pemeriksaan laboratorium
13.05 8. Memberikan injeksi Vomceran 8 mg dan
Cernevit 1 amp (IV)
Respon : pasien sudah tidak mual, dan mulai
mau makan roti
9. Mengkaji adanya mual, muntah
13.15 Respon : klien masih ada keluhan mual, tapi
sudah tidak muntah
10. Menganjurkan untuk beristirahat sambil
13.20 menunggu hasil USG jadi
13.30 3. 1. Monitor tanda dan gejala infeksi mala
Respon : keluhan masih di rasakan sama
Hasil lab lekosit 16.240 /uL
13.40 CRP = 42 mg/ Dl
2. Mengajarkan cara mencuci tangan dengan
benar pada klien dan keluarga klien
Hasil : keluarga klien sudah bisa mengikuti,
untuk klien sendiri masih belum bisa karena
14.00 masih kesakitan
3. Hasil USG jadi, dokter memberikan penjelasan
kepada klien. Kemudian kolaborasi dengan
dokter DPJP apa perlu di lakukan pembedahan
4. Pasien di naikkan ke ruangan rawat inap
14.10 sambil menunggu hasil CT Scan Thorax dan
lab paket operasi besar
EVALUASI