Anda di halaman 1dari 5

ANALISIS TINDAKAN KEPERAWATAN ANAK

DI RUANG PERAWATAN LONTARA 4 ATAS DEPAN (INFEKSI)


RSUP. DR. WAHIDIN SUDIROHUSODO MAKASSAR

SYAFITRIANI UTAMI PAMILI


R014191026

PRESEPTOR LAHAN PRESEPTOR INSTITUSI

(…………………………………..) (Dr.Kadek Ayu Erika,S.Kep.,Ns.,M.Kes)

PRAKTEK KEPERAWATAN ANAK


PROGRAM STUDI PROFESI NERS
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2019
ANALISIS TINDAKAN PEMBERIAN INJEKSI IV

Nama/RM : By. F/881954 Berat Badan Bayi : 6,3 gram


Umur : 9 bulan 21 Hari/13-12-2018 Jenis Kelamin : Perempuan
Diagnosa Medis : kejang demam Hari/Tanggal : Kamis/17 Okt 2019

1. Tindakan yang dikerjakan

Injeksi obat Meropenem 250 mg/8 jam melaui intravena pada bayi F.

2. Justifikasi Tindakan

Tindakan ini dilakukan untuk memasukkan obat melalui intravena sebagai

proses penyembuhan pasien.

3. Teori Singkat Tindakan

Obat merupakan semua zat baik kimiawi, hewani, maupun nabati yang

dalam dosis yang sesuai dapat menyembuhkan. Salah satu cara pemberian

obat yang biasa digunakan dalam mengobati penyakit adalah dengan injeksi.

Injeksi saat ini telah menjadi prosedur pengobatan yang paling umum

ditemukan di dunia (Nasif, Yuned, & Muchtar, 2013).

Pemberian obat merupakan salah satu prosedur keperawatan yang paling

sering dilakukan. Ketelitian sangat penting dilakukan dalam memberikan obat

untuk mendapatkan efek pengaruh obat yang maksimal. Pada pemberian obat

yang tepat ada prinsip 7 (tujuh) hal yang harus dipertimbangkan dan

diperhatikan secara aman dan efektif yaitu: benar obat dan pasien, benar

penyimpanan, benar rute, benar dosis, benar persiapan, benar penjadwalan

dan benar pencatatan (Pudjowati, Widodo, & RH, 2016).


4. Hasil Tindakan

Tindakan pemberian obat telah dilakukan oleh mahasiswa dan sebelum

melakukan pemberian obat, hal yang terlebih dahulu dilakukan yaitu mencuci

tangan kemudian mengecek apakah obat tersebut telah benar dan sesuai dosis

yang akan diberikan selanjutnya mahasiswa memastikan apakah pasien yang

akan diberikan telah benar dengan cara mengecek gelang dengan membaca

nama dan nomor rekam medis pasien. Setelah semua benar, terlebih dahulu

melakukan disinfeksi dengan menggunakan kapas alkohol. Mahasiswa

kemudian menginjeksikan melalui intravena (bolus/konekta) pada by F, obat

yang diinjeksikan adalah Meropenem pada hari Kamis, 17 oktober 2019

pukul 22.00 WITA. Meropenem merupakan antibiotik yang digunakan untuk

menangani berbagai kondisi yang diderita akibat adanya infeksi bakteri. Obat

ini bekerja dengan cara mencegah pertumbuhan bakteri dan membunuh

penyebab infeksi tersebut.

5. Analisis Tindakan

Dalam melakukan pemberian obat melalui intravena, mahasiswa terlebih

dahulu mengecek kembali 7 benar pemberian obat. Mahasiswa melakukan

pengecekan 7 benar dengan cara mengkonfirmasi kepada perawat yang

bertugas, mencocokkan dengan gelang identitas pasien, dan mengkonfirmasi

kepada orang tua pasien jika ada ditempat. Selama melakukan pemberian

obat, mahasiswa memasukkan obat secara perlahan dan selalu memperhatikan

respon bayi. Hal ini telah sejalan dengan penelitian Pudjowati, Widodo, &

RH (2016) yang menyatakan bahwa pemberian obat yang tepat ada prinsip 7
(tujuh) hal yang harus dipertimbangkan dan diperhatikan secara aman dan

efektif yaitu: benar obat dan pasien, benar penyimpanan, benar rute, benar

dosis, benar persiapan, benar penjadwalan dan benar pencatatan.

6. Hambatan

Pada saat melakukan tindakan pemberian obat pada by. F, tidak

ditemukan hambatan. Hal ini dikarenakan pada saat injeksi dilakukan, respon

By. F hanya sedikit meringis ketika obat yang telah mengalir melalui selang

infus masuk kedalam vena bayi sehingga menimbulkan perasaan kurang

nyaman pada bayi, namun hal tersebut hanya bersifat sementara karena

setelah injeksi yang mahasiswa telah lakukan, by. F kembali tertidur dan

berhenti meringis.

7. Kesimpulan dan Saran

Pada saat akan melakukan pemberian obat, hal yang paling penting untuk

diperhatikan yaitu 7 benar pemberian obat yaitu: benar obat dan pasien, benar

penyimpanan, benar rute, benar dosis, benar persiapan, benar penjadwalan

dan benar pencatatan. Selain itu hal yang perlu diperhatikan yaitu melakukan

disinfeksi dengan menggunakan kapas alkohol.


DAFTAR PUSTAKA

Nasif, H., Yuned, M., & Muchtar, H. (2013). Kajian Penggunaan Obat Intravena
di SMF Penyakit Dalam RSUD Dr. Achmad Mochtar Bukittinggi. Jurnal
Sains dan Teknologi Farmasi, 18(1), 17-27.

Pudjowati, V. E., Widodo, D., & RH, W. (2016). Hubungan Pengetahuan Perawat
tentang Pemberian Obat dengan Penerapan Prinsip & (Tujuh) Benar pada
Pasien di Rumah Sakit Panti Waluya Sawahan Malang. Nursing News,
1(1), 62-69.

Anda mungkin juga menyukai