Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN ANALISA SINTESA TINDAKAN

PRAKTIK PROFESI NERS


KEPERAWATAN DASAR PROFESI

Disusun Oleh;

Unik Amnawati
NIM. SN171207

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


STIKES KUSUMA HUSADA SURAKARTA
TAHUN 2017 / 2018
ANALISA SINTESIS TINDAKAN

PERAWATAN LUKA DENGAN PERHIDROL ( H2O2)

PADA Ny S DI RUANG EDELWEIS RSUD SIMO

Hari : Rabu

Tanggal : 1 November 2017

Jam : 10.00 WIB

A. Keluhan Utama

Pasien Ny. S nyeri pada daerah anus, telah dilakukan operasi incise dan drainase, post

op hari I

B. Diagnosa medik

Abses perianal

C. Diagnosa Keperawatan

Nyeri berhubungan dengan agen cidera fisik

D. Data yang mendukung diagnosa

DS : Pasien mengatakan nyeri luka pada daerah sekitar anus, terasa panas, nyeri

semakin meningkat jika untuk duduk.

DO : Tampak ada luka di daerah atas anus, terdapat nanah, terpasang tampon.

TTV ; TD = 142 / 80mm Hg, Nadi=93 x/menit, Respirasi = 22 x/menit, Suhu=

37,5ºC, Post operasi hari I

E. Dasar Pemikiran

 Perawatan Luka adalah suatu teknik aseptik yang bertujuan membersihkan luka dari

debris untuk mempercepat proses penyembuhan luka. Penyembuhan Luka Primer

(First Intention). Dikatakan Penyembuhan luka Primer apabila fase penyembuhan

2
luka berjalan cepat, disebabkan tidak adanya benda asing, tidak terjadi infeksi pada

luka tersebut.. Penyembuhan Luka Sekunder (Second Intention)

Dikatakan Penyembuhan luka Sekunder apabila fase kesembuhan berjalan lama

karena luka terlalu lebar, ada benda asing atau infeksi, sehingga luka akan ditutup

dengan jaringan granulasi.

 Perawatan luka bertujuan untuk meningkatkan proses penyembuhan luka yang

dilakukan oleh seorang bidan atau perawat, dengan menguasai materi perawatan

luka, maka dapat berperan dalam mengoptimalkan kesembuhan luka pasien tanpa

mengurangi prinsip-prinsip perawatan luka. Perawatan luka adalah pengkajian luka

yang komprehensif agar dapat menentukan keputusan apa yang akan diambil sesuai

dengan pengetahuan dan ketrampilan untuk menunjang perawatan luka yang

berkualitas.

F. Prinsip Tindakan Keperawatan

Prinsip dari tindakan perawatan luka pada kasus ini yaitu dengan prinsip

perawatan untuk luka basah dengan teknik irrigasi, yaitu disemprot lembut dengan

NaCl 0,9 %. Prinsip kedua menyangkut pemilihan balutan. Pembalut luka

merupakan sarana vital untuk mengatur kelembaban kulit, menyerap cairan yang

berlebih, mencegah infeksi, dan membuang jaringan mati. Prinsip perawatan luka

yang lain adalah tidak boleh membuat sebuah luka menjadi luka baru (berdarah)

lagi, karena itu berarti harus memulai perawatan dari awal lagi. Juga, harus bisa

mengontrol bau tidak sedap, mengatasi cairan yang berlebih, mengontrol

perdarahan, mencegah infeksi, mengurangi nyeri , dan merawat kulit di sekitar luka.

Yang penting diperhatikan dalam merawat luka adalah selalu menjaga kebersihan.

Selalu mencuci tangan dengan sabun sebelum dan sesudah merawat luka, selalu

3
menjaga kebersihan luka, menjaga agar pembalut/penutup luka selalu bersih dan

kering.

G. Analisa Tindakan

Membersihkan luka merupakan faktor yang paling penting dalam pencegahan infeksi

luka. Area luka yaitu di daerah anus dapat meningkatkan resiko infeksi karena

terkontaminasi saat BAB atau BAK . Luka tersebut dapat mengandung darah beku,

kotoran, jaringan mati atau rusak dan mungkin benda asing. Dalam kasus ini, dokter

Spesialis Bedah memberikan advise mengunakan perhidrol dalam membersihkan luka

karena pada luka terdapat nanah yang cukup banyak. Perawatan luka dimulai dengan

mengambil tampon yang dimasukkan di dalam luka incisi abses, kemudian

membersihkannya dengan NaCl dan menyemprotkan dengan lembut sedikit perhidrol (

H2O2 ). Setelah itu, dibilas dengan NaCl sebelum akhirnya diberi tampon kassa betadine

dan dibalut kembali. Sesuai dengan jurnal, pemberian Perhidrol ( H2O2 ) di sini

berfungsi sebagai obat cuci luka dan debriding agent. Perhidrol ( H2O2 ) juga memiliki

efek bacterial,sehingga mampu membunuh bakteri.

H. Bahaya dilakukannya tindakan

 Perhidrol ( H2O2 ) juga mempunyai efek yang merugikan yaitu merupakan suatu

senyawa yang iritan terhadap mata, membran mukosa dan kulit. Kontak dengan kulit

mengakibatkan rasa perih dan menyebabkan pemutihan kulit sementara. Apalagi

daerah luka yaitu anus adalah daerah yang peka, sehingga nyeri yang dirasakan oleh

pasien sangat tinggi dan akan lebih meningkat pada saat perawatan luka, terlebih

saat pemberian Perhidrol (H2O2). Oleh karena itu, perlu kehati-hatian dalam

pemberian Perhidrol ( H2O2 ). Perawat harus mengencerkan terlebih dahulu

4
Perhidrol ( H2O2 ) yang akan digunakan. Perawat juga perlu memberikan analgesik

dan waktu penggantian balutan sesuai dengan puncak efek obat.

 Bahaya yang mungkin terjadi saat perawatan luka yaitu ketika perawat kurang

memperhatikan prinsip-prinsip saat perawatan luka, sehingga hanya akan menambah

infeksi pada luka tersebut dan luka menjadi sulit sembuh atau bahkan lebih parah.

I. Tindakan keperawatan lain yang dilakukan

 Pemberian cairan : Pemberian cairan perinfus harus cukup banyak mengandung

elektrolit yang diperlukan, agar jangan terjadi hipertemia dan dehidrasi.

 Nyeri : Untuk mengurangi rasa nyeri perawat bisa melakukan kolaborasi dengan

dokter untuk memberikan obat-obatan analgesic seperti suntikan antrain.

 Memberikan posisi yang nyaman : Perubahan gerakan dan posisi yang harus di

terangkan kepada penderita atau keluarga yang menunggunya. Posisi duduk yang

lama mungkin akan terasa tidak nyaman bagi pasien, jika diperlukan berikan bantal

sebagai alas untuk duduk.

J. Hasil yang didapatkan setelah tindakan

S : Pasien mengatakan lebih nyaman setelah diganti balutan, karena sebelumnya

balutannya kotor

O : Luka tampak bersih, terarbsorbsi eksudat dan pasien tampak lebih rileks

A : Masalah keperawatan teratasi sebagian

P : Intervensi keperawatan dilanjutkan

 Melakukan perawatan luka

K. Evaluasi diri

5
Saat melakukan tindakan perawatan luka pada Ny. S, perawat harus sangat

memperhatikan prinsip perawatan luka yang lain adalah tidak boleh membuat

sebuah luka menjadi luka baru (berdarah) lagi, karena itu berarti harus memulai

perawatan dari awal lagi. Juga, harus bisa mengontrol bau tidak sedap, mengatasi

cairan yang berlebih, mengontrol perdarahan, mencegah infeksi, mengurangi nyeri ,

dan merawat kulit di sekitar luka. Yang penting diperhatikan dalam merawat luka

adalah selalu menjaga kebersihan. Selalu mencuci tangan dengan sabun sebelum dan

sesudah merawat luka, selalu menjaga kebersihan luka, menjaga agar

pembalut/penutup luka selalu bersih dan kering. Steril saat melakukan perawatan

luka. Penggunaan cairan NaCl, perhidrol ( H2O2 ) dan betadine saat melakukan

perawatan luka pun juga harus diperhatikan supaya luka cepat membaik dan tidak

ada tanda infeksi.

6
DAFTAR PUSTAKA

Arisanty, irma puspita (2012) Panduan praktis pemilihan balutan luka kronik, Jakarta. Mitra
Wacana Medika

Maryuani, anik (2013) perawatan luka modern, Jakarta.

Sheryl Mara Zang &Nellie C. Bailey. 2004. “Manual Perawatan di Rumah”. Jakarta. Buku
kedokteran

Joyce Young Johnson Jean Smith – Temple Patricia Carr. 2005. “Prosedur Peawatan di
Rumah”. Jakarta. Buku kedokteran

Anda mungkin juga menyukai