O
DENGAN DIAGNOSA VULNUS AMPERTUM DI RUANG IGD
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SIMO
Hari : Kamis
Jam : 14.30
1
6. Prinsip Tindakan Keperawatan
Tindakan dilakukan secara tepat dan benar
PROSEDUR
1. FASE ORIENTASI
a. Memberi salam
b. Memperkenalkan diri
c. Menjelaskan tujuan
d. Menjelaskan prosedur
e. Menanyakan persetujuan/kesiapan klien
f. Cuci tangan
2. FASE KERJA
a. Mengatur posisi klien
b. Memakai sarung tangan
c. Menyiapkan alat
d. Pasang pengalas
e. Bersihkan luka dengan cairan aseptik
f. Ganti sarung tangan dengan sarung tangan steril yang lain
g. Lakukan anastesi pada jaringan luka
h. Bersihkan luka dengan cairan normal salin
i. Pasang duk lobang
j. Gunakan jarum, pada penggunaan jarum melengkung dari
arah dalam keluar
k. Pegang jarum dengan menggunakan nalfuder,kemuduan
mulai menjahit luka
l. Ikat benang dengan membentuk simpul
m. Potomg benang, sisakan 1 mm (untuk jahitan dalam) dan 0,5
mm (jahitan luar)
n. Lanjutkan menjahit luka sampai luka tertutup
o. Desinfektan pada jahitan
p. Tutup dengan kassa steril kemudian plester
q. Bereskan alat
2
r. Cuci tangan
3. FASE TERMINASI
a. Mengevaluasi tindakan
b. Menyampaikan rencana tindak lanjut
7. Analisis Tindakan
Tindakan hecting merupakan tindakan yang digunakan untuk
menyatukan tepi luka robekan dan meminimalkan infeksi agar
mikroorganisme tidak masuk ke dalam luka. Tindakan hecting yang
dilakukan kepada Tn. O dengan menggunakan simpul tunggal, yaitu
melakukan penusukan jarum secara tegak lurus pada atau searah garis luka.
8. Bahaya dilakukannya tindakan
Bahaya yang mungkin terjadi jika jahitan terlalu tegang dapat
menyebabkan avaskularisasi, sehingga menyebabkan kematian jaringan.
Jika teknik penjahitan yang dilakukan tidak steril maka dapat terjadi
infeksi. Pembersihan luka yang kurang teliti juga dapat menimbulkan
infeksi jika masih ada benda asing yang tertinggal di dalam luka.
9. Tindakan keperawatan lain yang dilakukan
1) Monitor penyatuan luka
2) Menjaga agar luka tetap kering
3) Monitor tanda dan gejala infeksi sistemik dan lokal
4) Pertahankan teknik aseptik pada pasien beresiko
5) Nembersihkan luka dengan cairan antiseptik dan pemberian
povidone iodine
6) Mendorong masukan nutrisi dan cairan yang cukup
7) Mengkolaborasi untuk minum antibiotik dan anti nyeri sesuai resep
8) Mengajarkan pasien dan keluarga tanda dan gejala infeksi
10. Hasil yang didapatkan setelah tindakan
S : pasien mengatakan merasa lebih nyaman setelah luka di jahit
O : luka dijahit 6 simpul, tidak ada perdarahan
A : masalah integritas jaringan teratasi
P : intervensi dihentikan
3
11. Evaluasi Diri
Tindakan yang dilakukan sudah sesuai dengan prosedur yang ada.
Mahasiswa mampu menjahit luka pada pasien, tidak ada kendala yang
berarti dalam melaksanakan prosedur tindakan.
12. Daftar Pustaka / Referensi
Mengetahui,