Anda di halaman 1dari 24

ASUHAN KEPERAWATAN KRITISPADA TN.

A
DENGAN AKUT MIOKARD INFARK ( AMI )
DI RUANGHCU RSUD SIMO

Di Susun Oleh

LULUK ATUSADIYAH

SN162095

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

STIKES KUSUMA HUSADA SURAKARTA

TAHUN AKADEMIK 2016 / 2017


ASUHAN KEPERAWATAN KRITISPADA TN.A
DENGAN AKUT MIOKARD INFARK ( AMI )
DI RUANGHCU RSUD SIMO

Tgl/Jam MRS:25 Oktober 2017/ 15.00WIB


Tanggal/Jam Pengkajian:26 Oktober 2017 / 14.00WIB
Metodepengkajian: Wawancara,observasi,danstudidokumentasi
DiagnosaMedis: AMI
No. Registrasi: 16.10.XXXX

A. PENGKAJIAN
I. BIODATA
1. IdentitasPasien
NamaPasien : Tn. A
JenisKelamin : Laki - laki
Alamat : Sendang rejo, Klego
Umur : 73 tahun
Agama : Islam
Status Perkawinan : Menikah
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Pensiunan
2. IdentitasPenanggungjawab
Nama : Tn. M
JenisKelamin : Laki - laki
Umur : 45 tahun
Pendidikan : Sarjana
Pekerjaan : PNS
Alamat : Sangge, Klego
HubungandenganPasien : Anak
II. RIWAYAT KESEHATAN
1. KeluhanUtama :
Pasien mengatakan sesak nafas
2. RiwayatPenyakitSekarang :
Pasien mengatakan 1minggu batuk namun pasien tidak bisa mengeluarkan dahaknya.
Sebelum di bawa ke Rumah sakit oleh keluarganya pasien merasakan nyeri dada yang
sangat hebat .
P: Nyeridirasakantiba-tibamunculsaatbatuk
Q: Nyeridirasakansepertidisayat-sayat
R: Nyeripada dada kirimenjalarkebelakangpunggung
S: Skala 7
T: Nyeritimbulsecaratiba-tiba
3. RiwayatPenyakitDahulu :
Pasien sebelumnya belum pernah dirawat di RS dengan keluhan yang sama. Pasien
mengatakan tidak ada riwayat sakit Jantung tetapi sudah 1 minggu ini kakinya bengkak
dan jika batuk dadanya terasa nyeri dan pasien belum pernah di periksakan.
4. RiwayatKesehatanKeluarga :
Keluarga pasien mengatakan di keluarganya memiliki riwayat penyakit tekanan darah
tinggi , tidak memiliki riwayat penyakit DM , asma dan penyakit menular.
Genogram :
v
Keterangan :

:pasien : tinggalsaturumah

: perempan
: laki-laki
: meninggal
: meninggal
5. RiwayatKesehatanLingkungan :
Keluarga pasien mengatakan lingkungan bersih , sampah- sampah di kumpulkan terus di
bakar, ventilasi rumah cukup.
III. PENGKAJIAN POLA KESEHATAN FUNGSIONAL
1. PolaPersepsidanPemeliharaanKesehatan :
Tn. A mengatakan sehat itu adalah keaadaan dimana bebas dari keluhan lahir maupun
batin. Pasien juga mengatakan ingin cepat sembuh dan pulang dari Rumah Sakit dan ingin
segera beraktivitas seperti biasa.
2. PolaNutrisi/Metabolik
a. Pengkajian Nutrisi (ABCD)
A : Antropometri
BB saat sakit : 48 kg
TB : 152 cm
IMT : 20,77 kg/m2
B : Biomechanical
HB : 11,19 g / dl
Hasil pemeriksaan X foto thoraks AP : Cor: Apeks jantung bergeser ke lateral.
Kesan: kardiomegali ( LV )
Kesan : Normal sinus rhytm, acute infarkinferior, hipertrofi ventrikel kanan.
C. Clinical sign
Terdapat oedem ekstremitas bawah
JVP: +3 cm
D : Dietary History
Diit DJ II
b. PengkajianPolaNutrisi
Sebelum Sakit Saat Sakit
Frekuensi 3 x sehari 3 x sehari
Jenis Nasi , lauk , sayur , krupuk Bubur , lauk , sayur, buah

Porsi 1 porsi ½ porsi


Keluhan Tidak ada Tidak merasakan enak makan

3. PolaElminasi
a. BAB
Sebelumsakit Saatsakit
Frekuensi 1 x sehari 1 x sehari
Konsistensi Lunakdanberbentuk Lunakdanberbentuk
Warna Kuningkecoklatan Kuningkecoklatan
Penggunaanpencahar Tidak Tidak
Keluhan Tidakada Tidakada
b. BAK
Sebelumsakit Saatsakit
Frekuensi 4 x sehari Terpasang DC
Jumlah urine 800 cc 750 cc
Warna Kuningjernih Kuningjernih
Pancaran Tidakterkaji Tidakterkaji
Perasaansetelahberkemih Lega Lega
Keluhan Tidakada Tidak ada

c. AnalisKeseimbanganCairanSelama Perawatan
Intake Output Analis
a. Minuman : 400 cc a. Urine Intake : 1800 cc
b. Makanan : 400cc :750cc Output :1620 cc
c. Cairan IV : 1000cc b. Fases : 150cc
c. Muntah : -
d. IWL :720 cc
Total : 1800 cc Total : 1620 cc Balance 180 cc

4. PolaAktifitasdanLatihan
Kemampuan Perawatan Diri 0 1 2 3 4
Makan/Minum √
Mandi √
Toileting √
Berpakaian √
Mobilitas Di Tempat Tidur √
Berpindah √
Ambulasi/ROM √
Ket :
0 :Mandiri, 1 : denganalat bantu, 2 : dibantu orang lain, 3 : dibantu orang lain dan alat; 4 :
tergantung total
5. PolaIstirahatTidur
Sebelum Sakit Saat Sakit
Jumlah tidur siang 1 jam 2 jam
Jumlah tidur malam 7 jam 7 jam
Penggunaan obat tidur Tidak ada Tidak ada
Gangguan tidur Tidak ada Hanya bisa tiduran
terus karena harus
bedrest total
Perasaan waktu bangun Segar Segar
Kebiasaan sebelum tidur Menonton TV Berdoa
6. PolaKognitif – Perseptual
a. Status mental : Pasien mengatakan bahwa dirinya tidak
sedang dalam tekanan dan tidak sedang punya masalah yang berat.
b. Kemampuanpenginderaan : Pasien mengatakan masih bisa melihat
dengan jelas, pendengaran masih baik, masih bisa merasakan rasa manis,asin,asam, dan
pahit, penciuman dan perasa tidak ada keluhan.
c. Pengkajiannyeri : Sebelum di bawa ke Rumah sakit oleh
keluarganya pasien merasakan nyeri dada yang sangat hebat .
P: Nyeridirasakantiba-tibamunculsaatbatuk
Q: Nyeridirasakansepertidisayat-sayat
R: Nyeripada dada kirimenjalarkebelakangpunggung
S: Skala 7
T: Nyeritimbulsecaratiba-tiba
Saat inipasien sudah tidak merasakan nyeri lagi.
7. PolaPersepsiKonsepDiri
a. Gambarandiri/Citra tubuh:Pasien mengatakan bisa menerima bahwa dirinya sedang
sakit.
b. Ideal diri: Pasien berharap agar dirinya cepat sembuh.
c. Hargadiri: Pasien bisa menerima sakitnya sebagai cobaan dari Tuhan.
d. Perandiri: Pasien mengatakan dirinya seorang suami dan seorang ayah dari 2 anaknya,
di rumah berperan sebagai kepala keluarga.
e. Indentitasdiri: Pasien mengatakan seorang laki – laki ,usia 73 tahun dan mempunyai
istri dan 2 orang anak.
8. PolaHubunganPeran :
Pasien mengatakan hubungan dengan orang lain atau keluarga berjalan dengan baik. Pasien
kooperatif terhadap tindakan keperawatan maupun medis yang berikan perawat maupun
dokter.
9. PolaSeksualitasReproduksi :
Pasien mengatakan sudah tidak berhubungan badan dengan istrinya karena sudah tua.
10. PolaMekanismeKoping :
Pasien mengatakan mempunyai kebisaaan bermusyawarah untuk menyelesaikan masalah.
11. PolaNilaidanKeyakinan :
Pasien mengatakan beragama islam dan selalu menjalankan sholat 5 waktu. Dia selalu
berdoa agar sakitnya saat ini cepat sembuh dan ini hanya cobaaan dari Tuhan yang di
berikan kepada pasien.

III. PEMERIKSAAN FISIK


1. Keadaan/Penampilan Umum
a. Kesadaran : Compos mentis
b. Tanda-Tanda Vital
1) TekananDarah : 79 / 61 mmHg
2) Nadi
- Frekuensi : 71 x / menit
- Irama : Teratur
- Kekuatan : Cukup
3) Pernafasan
- Frekuensi : 28 x / menit
- Irama : Teratur
4) Suhu : 36,80C
2. Kepala
a. BentukKepala : Mesochepal
b. KulitKepala :Bersih tidak ada lesi
a. Rambut : Berwarna hitam dan lurus, persebaran merata, bersih.
3. Muka
a. Mata
1) Palpebral :Tidak ada oedem
2) Konjungtiva :Tidak anemis
3) Selera :Warna putih, tidak ikterik
4) Pupil :isokor
5) Diameter pupil ki/ka :2 mm
6) Refleksiterhadapcahaya : Normal
7) Penggunaanalat bantu penglihatan: Tidak menggunakan alat bantu
b. Hidung : Tidak ada lesi, tidak ada discharge,
tidakadadeviasi septum, terpasang oksigen
nasal kanul 3 liter/menit.
c. Mulut : Mukosa bibir dan mulut tampak kering,
bersih,tidak terdapatkandidiasis/stomatitis,
gigi lengkap, tidak ada gigi palsu, karies
gigi
d. Telinga : Bersih, simetris kanan = kiri, tidak ada
discharge
4. Leher
a. Kelenjartiroid : Tidak ada pembesaran
b. Kelenjarlimfe : Tidak ada pembesaran
c. JVP : JVP + 3 cm
5. Dada (Thorax)
a. Paru-paru
Inspeksi : Ada penggunaan otot bantu pernapasan
Palpasi:Tidak ada massa, taktil fremitus sama kanan dan kiri, tidak ada deformitas
Perkusi :Sonor seluruh lapang paru
Auskultasi :Terdengar suara ronkhi.
b. Jantung
Inspeksi :Ictus Cordis tidak tampak, tidak ada lesi pada daerah dada
Palpasi :Tidak teraba massa, pulsasi ictus cordis teraba
Perkusi : Bunyi pekak, batas jantung berada di ICS V.
Auskultasi :Bunyi jantung I-II murni, tidak ada gallop, tidak ada murmur
6. Abdomen
Inspeksi :Bentuk cembung, tidak ada lesi, tidak ada discharge pada umbilikal
Palpasi :Tidak teraba benjolan atau massa. Tidak ada pembesaran hati dan limpa.
Perkusi :Timpani
Auskultasi :Terdapat bising usus 10 kali/menit
7. Genetalia :Terpasang DC
8. Rectum :Tidak ada hemoroid / wasir atau masalah lainnya
9. Ekstremitas :
a. Atas
Kanan Kiri
Kekuatanotot 5 5
Rentanggerak Normal, tidakadagangguan Normal, tidakadagangguan
Akral Dingin Dingin
Edema Tidakada Tidakada
CRT < 2 detik < 2 detik
Keluhan Terpasang infus RL 10 Tidakada
TPM

b. Bawah

Kanan Kiri
Kekuatanotot 5 5
Rentanggerak Normal, tidakadagangguan Normal, tidakadagangguan
Akral Dingin Dingin
Edema Tidakada Tidakada
CRT < 2 detik < 2 detik
Keluhan Ada oedem Ada oedem

IV. PEMERIKSAAN PENUNJANG


a. Pemeriksaan Laboratorium
Hari/ Jenis Nilai Normal Satuan Hasil Keterangan
tgl/ jam Pemeriksaan Hasil
Rabu/ DARAH RUTIN
25 Leukosit 4,80 - 10,80 10^3/ uL 12,8 High
oktober Eritrosit 4,20 – 5,40 10^6/uL 3,70 Low
2017/ Hemoglobin 12,0 – 16,0 g / dl 11,19 Low
08.00 Hematokrit 37,0 – 47,0 % 33,6 Low
wib MCV 79,0 – 99,0 Fl 90,9 Normal
Trombosit 150 – 440 10^3/ Ul 171,3 Normal
MCH 22,70 – 31,0 Pg 30,26 Normal
RDW 11,5 – 14,5 % 14,0 Normal
MCHC 32 – 36 g / dl 33,28 Normal
HITUNG JENIS
Granulosit 50-70 % 60.5 Normal
Limfosit 20 – 40 % 16 Low
Monosit 2–8 % 10,2 High
KIMIA DARAH
Ureum 10 -45 Mg/ dL 26 Normal
Kreatinin 0.50-1.10 Mg/ dL 1,48 High
Kolesterol total <200 Mg /dL 220 High
Trigliserid 35-160 Mg / dL 165 High
HDL >40 Mg / dL 45,0 High
LDL <130 Mg / dL 100,4 Normal
GDS <150 Mg / dL 121 Normal

b. Pemeriksaan X Foto Thoraks


Hasil pemeriksaan X foto thoraks AP : Cor: Apeks jantung bergeser ke lateral.
Kesan: kardiomegali ( LV )
c. Hasil pemeriksaan EKG
Irama : Sinus rhytm
Aksis : LAD
QRS rate : 62 x/menit
P wave : P negative
Q wave : Q patologis
PR Interval : 0,19 detik
Durasi QRS : 0,08 detik
Segmen ST : ST elevasi di Lead II, III, dan AVF
Kesan : Normal sinus rhytm, acute infarkinferior, hipertrofi ventrikel
kanan.

V. TERAPI MEDIS
Hari/ Jenis Terapi Dosis Golongan& Fungsi&Farmakologi
Tanggal Kandungan
/Jam
Rabu/ 25 Infus RL 10 TPM Cairan elektrolit Memperbaiki cairan
oktober elektrolit tubuh dan
2017/ menghindari dehidrasi
14.00
WIB
Injeksi 1x 2 Antibiotik Mengobati radang
Ceftriaxon gram infeksi bakteri
Injeksi 2 x 1 Omeprazole Pengobatan jangka
Omeprazole ampul pendek tukak lambung
,tukak duodenum,
refluks esofagitis
ulseratif / erosive,
sindroma zollinger –
ellison.
Injeksi Heparin 1,2 cc / Antikoagulan Obat yang digunakan
jam untuk mencegah dan
menangani
penggumpalan darah.
Syringe pump : 5 mg / Obat jantung Mengobati gagal
Injeksi kgBB / jantung, gagal ginjal,
Dopamin menit output jantung rendah,
perfusi buruk,
septikemia endotoksik,
hipotensi akut.
Aspilet 1 x 160 Asam Asetilsalisilat Sebagai pencegahan
mg terhadap terjadinya
serangan jantung,
pengobatan gejala pada
saat serangan jantung,
dan sebagai pengobatan
tambahan pada saat
pasca stroke
Plavix 1 x 75 mg Clopidogrel Mencegah kejadian
aterotrombosis pada
pasien yang menderita
infark miokard, stoke
iskemik, atau penyakit
arteri perifer tahap
lanjut; sindrom koroner
akut (angina tak stabil
atau infark miokard non
gelombang Q)
Simvastatin 1 x 10 mg Statin Menurunkan kolesterol
dalam darah, serta
mengurangi risiko
serangan jantung dan
stroke.
Spironolacton 1 x 25 mg Kelompok obat Mengatasi edema atau
antagonis penimbunan cairan,
aldosterone diuretik. hipertensi atau tekanan
darah tinggi,
aldosteronisme primer,
penyakit hati, sindrom
nefrotik, kadar potasium
rendah.

VI. ANALISA DATA


Nama : Tn. A No. CM : 16.10 XXXX
Umur : 73 Tahun DiagnosaMedis : AMI
No Hari/ Data Fokus Problem Etiologi Ttd
Tanggal/
Jam
1 Kamis / 26 DS : Pasien mengatakan Gangguan Perubahan
oktober 2017 / sesak nafas, sejak 1 minggu pertukaran gas membran
14.00 wib yang lalu batuk, namun ( 00030) alveolar -
Pasien tidak dapat kapiler
mengeluarkan dahaknya.
DO:
RR : 28 x / menit
Terdengar bunyi ronkhi pada
basal paru.
Ada penggunaan otot bantu
pernapasan
2 Kamis / 26 DS : Penurunan Perubahan
oktober 2017 / DO:Pasien mengatakan curah jantung kontraktilitas
14.00 wib sebelum di bawa ke Rumah ( 00029 ) miokard
sakit oleh keluarganya pasien
merasakan nyeri dada yang
sangat hebat .
P: Nyeri dirasakan tiba-tiba
muncul saat batuk
Q: Nyeri dirasakan seperti di
sayat - sayat
R: Nyeri pada dada kiri
menjalar kebelakang
punggung
S: Skala 7
TD: 79/61 mmHg, MAP: 57
mmHg, SpO2: 93%
Terdapat edema pada
ekstremitas bawah.
JVP: +3 cm
Hasil pemeriksaan X foto
thoraks AP:Cor: Apeks
jantung bergeser ke lateral.
Kesan: kardiomegali (LV)
Hasil pemeriksaan EKG:
Irama : sinus rhytm
Aksis : LAD
QRS rate : 62 x/menit
P wave : P negative
Q wave : Q patologis
PR Interval : 0,19 detik
Durasi QRS : 0,08 detik
Segmen ST : ST elevasi di
Lead II, III, dan AVF
Kesan : Normal sinus
rhytm, acute infarkinferior,
hipertrofi ventrikel kanan.

IV. PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Gangguan pertukaran gas( 00030) berhubungan dengan Perubahan membran alveolar -


kapiler
2. Penurunan curah jantung ( 00029 ) berhubungan dengan Perubahan kontraktilitas miokad

V. RENCANA KEPERAWATAN
Nama : Tn. A No. CM : 16.10 XXXX
Umur : 73 Tahun DiagnosaMedis : AMI
Hari/Tgl No Dx Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi Ttd

1. Menggunakan pendekatan NOC Menggunakan pendekatan


NIC
Kamis / Setelah dilakukan Memonitor perubahan status
26 1 tindakankeperawatan pernapasan Pasien:
oktober selama 3x24 jamMenunjukkan a. Monitor pola napas Pasien
2017 status pernapasan: pertukaran gas (frekuensi, kedalaman, usaha
dan ventilasi, yang dibuktikan bernapas)
oleh indicator sebagai berikut: b. Auskultasi bunyi napas
1. gangguan eksterm Pasien (perhatikan adanya
2. berat bunyi tambahan paru)
3. sedang c. Perhatikan adanya retraksi
4. ringan dada dan penggunaan otot
5. tidak ada gangguan bantu napas
Indikator A T Positioning (0840)
Status kognisi 2 4 - Tingkatkan pola napas yang
efektif : berikan posisi nyaman
PaO2, PaCO2, pH 2 4 pada Pasien (semi fowler)
arteri dan SaO2 Oxygen Therapy (3320)
Tidal akhir CO2 2 4 - Berikan oksigen tambahan
Dispnea saat 2 4 sesuai indikasi
istirahat Acid Base Monitoring (1920)

Dispnea saat 2 4 - Pantau GDA

beraktivitas berat
Gelisah, sianosis dan 2 4
somnolen
Frekuensi dan irama 2 4
pernapasan
Kedalaman inspirasi 2 4
Ekspulsi paru 2 4
Bunyi napas saat 2 4
istirahat
Kamis
1 / 2 Setelah dilakukan Vital Sign Monitoring (6680)
26 tindakankeperawatan selama 3x24 - Monitor status hemodinamik.
oktober jam,Menunjukkan curah jantung - Monitor tingkat kesadaran
2017 yang memuaskan dibuktikan oleh dan GCS
efektifitas pompa jantung, status Electrolyte Monitoring (2020)
sirkulasi, perfusi jaringan, dan - Monitor nilai dari elektrolit
status TTV Pasien diantaranya K, Ca, Mg.
Menunjukkan status sirkulasi, - Monitor adanya mual,
dibuktikan dengan indicator muntah dan diare
sebagai berikut: Oxygen Therapy (3320)
1 gangguan eksterm - Kaji kepatenan jalan nafas
2 berat - Berikan O2 sesuai kebutuhan
3 sedang Pasien
4 ringan Fluid Monitoring(4130)
5 tidak ada gangguan - Monitor berat badan Pasien
Indikator A T - Monitor input dan output
cairan
Tekanan sistolik, 2 4
- Monitor balance cairan
diastolic dan rerata
Pasien
rentang TD
Medication Management
Frekuensi nadi 2 4
(2380)
karotis kanan dan
- Berikan obat sesuai indikasi
kiri
- Berikan obat sesuai 6 benar
Tekanan vena sentral 2 4
dan baji paru
PaO2 dan PaCO2 2 4

Status kognitif 2 4

Hipotensi ortostatik 2 4

Suara napas 2 4
tambahan
Distensi vena leher 2 4

Edema perifer 2 4

Bruit pembuluh 2 4
darah besar
Angina 2 4
VI. TINDAKAN KEPERAWATAN/IMPLEMENTASI
Nama : Tn. A No. CM : 16.10 XXXX
Umur : 73 Tahun DiagnosaMedis : AMI

Hari/Tgl/ No Dx Implementasi Respon Ttd


Jam
Kamis / S
26 1 Memberikanposisinyama S:
oktober npadapasien (semi Pasienmengatakanlebihnyamande
2017 fowler) nganposisisetengahduduksesuai
15.00 wib yang diaturperawat.
O:
Pasiennampaklebihrelaksdenganp
osisi semi fowler.
15.30 wib Memberikan oksigen S: Pasien mengatakan masih
1 masker nonrebreathing 6 sesak, namun sudah lebih baik
liter/menit daripada sebelumnya.
O: RR: 24 x/menit, reguler
dengan rasio i:e = 1:2.
16.00 wib 1 Mengauskultasi bunyi S: -
napas Pasien O: Tidak ada bunyi snoring dan
gurgling pada jalan napas. Tidak
ada bunyi wheezing pada kedua
paru. Terdengar vesikuler pada
paru kiri. Terdengar bunyi ronkhi
pada basal paru kanan.
16.00 wib 2 Melakukan pemeriksaan S: -
EKG O: Irama: sinus takikardi, aksis:
LAD, QRS rate:
114x/menit, P wave: P negative,
Q wave: Q patologis, PR Interval:
0,12 detik, durasi QRS:
0,08 detik, segmen ST: ST
elevasi di V1, V2,V3
17.00 2 Memantau status S: -
hemodinamik dan tingkat O: TD: 116/85 mmHg, MAP: 92
kesadaran mmHg, HR: 115 x/menit, SaO2:
97%, suhu: 36,10C, JVP: +4 cm,
gambaran EKG: sinus takikardi,
GCS E4M6V5.
Jum , at 27 1 Memonitor pola napas S: Pasien mengatakan masih agak
oktober Pasien (frekuensi, sesak.
2017 / kedalaman, usaha O: RR: 22 x/menit, reguler, rasio
14.30 wib bernapas) i:e= 1:2, tidak ada retraksi
interkostalis dan penggunaan otot
bantu pernapasan.

16.00 wib 1 Mengauskultasi bunyi S: -


napas Pasien O: Tidak ada bunyi snoring dan
gurgling pada jalan napas. Tidak
ada bunyi wheezing pada kedua
paru. Terdengar vesikuler pada
paru kiri.
16.30 wib 2 Memantau status S: -
hemodinamik dan tingkat O: TD: 105/70 mmHg, MAP: 78
kesadaran mmHg, HR: 88 x/menit, SaO2:
96%, suhu: 36,30C, JVP: +3 cm,
gambaran EKG: atrial fibrilasi,
GCS E4M6V5.
17.30 wib 1 Mengauskultasi bunyi S: -
napas Pasien O: Tidak ada bunyi snoring dan
gurgling pada jalan napas. Tidak
ada bunyi wheezing pada kedua
paru. Terdengar vesikuler pada
paru kiri. Terdengar bunyi ronkhi
pada basal paru kanan.
18.00 wib 2 Memberikan terapi S: -
farmakologi: aspilet 160 O: Pasien mampu minum obat
mg, plavix 75 mg, tanpa muntah. Tidak ada reaksi
simvastatin 10 mg, dan alergi.
spironolacton 25 mg
melalui oral
2 Memantau status S: -
hemodinamik dan tingkat O: TD: 105/70 mmHg, MAP: 78
kesadaran mmHg, HR: 88 x/menit, SaO2:
96%, suhu: 36,30C, JVP: +3 cm,
gambaran EKG: atrial fibrilasi,
GCS E4M6V5.
Sabtu 28 2 Memantau status S: -
oktober hemodinamik dan tingkat O: TD: 106/71 mmHg, MAP:
2017/ kesadaran 101 mmHg, HR: 79 x/menit,
15.00 wib SaO2: 97%, suhu: 36,10C, JVP:
+3 cm, gambaran EKG: sinus
ritme, GCS E4M6V5.
15.30 wib 1 Memonitor pola napas S: Pasien mengatakan tidak
Pasien (frekuensi, sesak.
kedalaman, usaha O: RR: 18 x/menit, reguler,
bernapas) cepat, dangkal dengan rasio i:e=
1:2, tidak ada retraksi
interkostalis dan penggunaan otot
bantu pernapasan.
16.00 wib 1 Mengauskultasi bunyi S: -
napas Pasien O: Tidak ada bunyi snoring dan
gurgling pada jalan napas. Tidak
ada bunyi wheezing pada kedua
paru. Terdengar vesikuler pada
paru kiri. Tidak terdengar bunyi
ronkhi pada basal paru kanan.
16.30 wib 2 Memonitor input dan S: Pasien mengatakan sudah
output cairan minum 1 gelas kecil saat minum
obat.
O: Intake: minum 200 ml, infus
dan obat 204 ml; output: urine
250 ml, IWL 175,5 ml.
17.00 wib 2 Memonitor balance S: -
cairan Pasien O: Intake: 404 ml, output: 425,5,
BC: -21,5 ml.
17.30 wib 1 Memberikan posisi S: Pasien mengatakan lebih
nyaman pada pasien nyaman dengan posisi setengah
(semi fowler) duduk sesuai yang diatur
perawat.
O: Pasien nampak lebih relaks
dengan posisi semi fowler.
18.00 wib 1 Memonitor pola napas S: Pasien mengatakan sudah
Pasien (frekuensi, tidak sesak.
kedalaman, usaha O: RR: 18 x/menit, reguler, rasio
bernapas i:e= 1:2, tidak ada retraksi
interkostalis dan penggunaan otot
bantu pernapasan.
19.00 wib 2 Memonitor input dan S: Pasien mengatakan sudah
output cairan minum 1 gelas kecil saat minum
obat.
O: Intake: minum 200 ml, infus
dan obat 308 ml; output: urine
350 ml, IWL 198 ml.

VII. CATATAN KEPERAWATAN


Nama : Tn. A No. CM : 16.10 XXXX
Umur : 73 Tahun DiagnosaMedis : AMI
No Dx Hari/Tgl/ Jam Evaluasi Ttd

1 Kamis / 26 S: Pasien mengatakan masih sesak, namun sudah


oktober 2017 / lebih baik daripada sebelumnya.
20.00 wib O: RR: 24 x/menit, reguler dengan rasio i:e = 1:2.
Terdengar bunyi ronkhi pada basal paru kanan.
A : Masalah teratasi sebagian masih sesak tapi sudah
berkurang
P : Intervensi di lanjutkan.
2 Kamis / 26 S: -
oktober 2017 / O: TD: 116/85 mmHg, MAP: 92 mmHg, HR: 115
20.00 wib x/menit, SaO2: 97%, suhu: 36,10C, JVP: +4 cm,
gambaran EKG: sinus takikardi, GCS E4M6V5.
A : masalah belum teratasi.
P : Intervensi di lanjutkan.
1 Jum,at / 27 S: Pasien mengatakan masih agak sesak.
oktober 2017 / O: RR: 22 x/menit, reguler, rasio i:e= 1:2, tidak ada
20.00 wib retraksi interkostalis dan penggunaan otot bantu
pernapasan.
A : Masalah teratasi sesak
P : Intervensi di lanjutkan
2 Jum,at / 27 S: -
oktober 2017 / O: TD: 105/70 mmHg, MAP: 78 mmHg, HR: 88
20.00 wib x/menit, SaO2: 96%, suhu: 36,30C, JVP: +3 cm,
gambaran EKG: atrial fibrilasi, GCS E4M6V5.
A : Masalah belum teratasi.
P : Intervensi di lanjutkan.
1 Sabtu / 28 S: Pasien mengatakan sudah tidak sesak.
oktober 2017 / O: RR: 18 x/menit, reguler, rasio i:e= 1:2, tidak ada
20.00 wib retraksi interkostalis dan penggunaan otot
A ; Masalah teratasi tidak sesak nafas
P : Intervensi di pertahankan
2 Sabtu / 28 S: -
oktober 2017 / O: TD: 106/71 mmHg, MAP: 101 mmHg, HR: 79
20.00 wib x/menit, SaO2: 97%, suhu: 36,10C, JVP: +3 cm,
gambaran EKG: sinus ritme, GCS E4M6V5.
A : Masalah teratasi sebagian
P : Intervensi di lanjutkan

Anda mungkin juga menyukai