MAKALAH
Disusun oleh :
Kelompok 1
BANDUNG
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur Kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena dengan rahmat,
karunia, serta taufik dan hidayah-Nya Kami dapat menyelesaikan makalah ilmiah
tentang “Asuhan Keperawatan pada Pasien Defisit Perawatan Diri” ini dengan
baik meskipun banyak kekurangan di dalamnya. Kami berterima kasih kepada Ibu
Heni Purnama, S.Kep., Ners., MNS. selaku Dosen Mata Kuliah Keperawatan jiwa
yang telah memberikan tugas ini kepada Kami.
Kami sangat berharap makalah ilmiah ini dapat berguna dalam rangka
menambah wawasan serta pengetahuan Kami mengenai “Asuhan Keperawatan
pada Pasien Defisit Perawatan Diri”. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di
dalam makalah ilmiah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh
sebab itu, Kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah
ilmiah yang telah Kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada
sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................................i
DAFTAR ISI..................................................................................................................ii
BAB 1............................................................................................................................1
PENDAHULUAN.........................................................................................................1
1.4 Tujuan................................................................................................................2
1.5 Manfaat..............................................................................................................2
BAB 2............................................................................................................................3
LAPORAN OBJEKTIF.................................................................................................3
BAB 3............................................................................................................................5
LAPORAN PENDAHULUAN......................................................................................5
a. Pengkajian..............................................................................................................9
b. Diagnosa Keperawatan.........................................................................................12
ii
c. Intervensi..............................................................................................................13
d. Implementasi........................................................................................................16
BAB 4..........................................................................................................................30
PENUTUP...................................................................................................................30
4.1 Kesimpulan......................................................................................................30
4.2 Saran................................................................................................................30
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................31
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
1
1.3 Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah di atas dapat rumusan masalah sebagai berikut.
a. Apa yang dimaksud dengan defisit perawatan diri?
b. Apa faktor predisposisi dari defisit perawatan diri?
c. Apa faktor presipitasi dari defisit perawatan diri?
d. Apa manifestasi dari defisit perawatan diri?
e. Apa klasifikasi dari defisit perawatan diri?
f. Apa komplikasi dari defisit perawatan diri?
g. Bagaimana rentang respon dari defisit perawatan diri?
h. Bagaimana asuhan keperawatan pada pasien defisit perawatan diri?
1.4 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas dapat tujuan sebagai berikut.
a. Menyebutkan pengertian defisit perawatan diri
b. Menyebutkan faktor predisposisi dari defisit perawatan diri
c. Menyebutkan faktor presipitasi dari defisit perawatan diri
d. Menyebutkan manifestasi dari defisit perawatan diri
e. Menyebutkan klasifikasi dari defisit perawatan diri
f. Menyebutkan komplikasi dari defisit perawatan diri
g. Menjelaskan rentang respon dari defisit perawatan diri
h. Menjelaskan asuhan keperawatan pada pasien defisit perawatan diri
1.5 Manfaat
Berdasarkan tujuan di atas dapat manfaat sebagai berikut.
a. Mengetahui pengertian defisit perawatan diri
b. Mengetahui faktor predisposisi dari defisit perawatan diri
c. Mengetahui faktor presipitasi dari defisit perawatan diri
d. Mengetahui manifestasi dari defisit perawatan diri
e. Mengetahui klasifikasi dari defisit perawatan diri
f. Mengetahui komplikasi dari defisit perawatan diri
g. Mengetahui rentang respon dari defisit perawatan diri
h. Mengetahui asuhan keperawatan pada pasien defisit perawatan diri
2
BAB 2
LAPORAN OBJEKTIF
2.1 STEP 1
a. Afek tumpul? (pertanyaan siva)
2.2 STEP 2
a. Afek tumpul adalah hanya bereaksi apabila ada stimulus emosi yang
kuat (jawaban sheilla)
e. Tatapan mata kososng adalah hilangnya fokus atau isi pikiran atau
dalam keadaan melamun (jawaban wiwi)
2.3 STEP 3
a. Mengapa epilepsi menjadi gangguan jiwa? (pertanyaan syarifah)
b. Apa yang membuat pasien menjadi aneh? (pertanyaan nawah)
c. Kasus apakah ini? (pertanyaan putri)
d. Mengapa epilepsi pasien sering kambuh? (pertanyaan nawrah)
3
e. Mengapa pengobatan pasien terputus? (pertanyaan eva)
f. Mengapa pasien tidak memiliki teman dan menarik diri? (pertanyaan
sheilla)
g. Apa penyebab pasien keluyuran tidak mengenakan baju? (pertanyaan
siva)
h. Apa yang menyebabkan pasien halusinasi sampai mengancam?
(pertanyaan putri)
i. Apakah faktor keluarga mempengaruhi epilepsi? (pertanyaan wiwi)
j. Mengapa pasien diceraikan oleh isterinya? (pertanyaan gunadi)
2.4 STEP 4
a. Karena, pasien mengalami gangguan dibagian otak kanan depan yang
menyebabkan hilangnya rasa malu dan sakit.
b. Karena diceraikan oleh isterinya, dan memiliki riwayat halusinasi.
c. DPD (Defisit Perawatan Diri).
d. Karena, faktor keturunan.
e. Karena, banyak faktor diantaranya ekonomi pasien dan kepedulian
keluarga berkurang.
f. Karena, pasien memiliki riwayat epilepsi.
g. Karena, pasien mengalami gangguan dibagian otak kanan depan yang
menyebabkan hilangnya rasa malu dan sakit.
h. Karena, halusinasi pasien sudah mencapai tingkat berat sehingga
mencapai risiko bunuh diri.
i. Iya, karena epilepsi merupakan penyakit yang dapat diturunkan.
j. Karena, pasien tertutup dan diam terhadap isteri dan anaknya menurut
keluhan isteri.
2.5 STEP 5
a. Definisi
c. Manifestasi klinis
d. Klasifikasi
4
e. Rentang respon
f. Komplikasi
g. askep
5
BAB 3
LAPORAN PENDAHULUAN
3.1 Definisi Defisit Perawatan Diri
Defisit perawatan diri adalah kondisi seseorang mengalami kelemahan
kemampuan dalam melakukan atau melengkapi aktivitas perawatan diri
secara mandiri seperti mandi (hygiene), berpakaian atau berhias, makan
dan BAB atau BAK (toileting) (Fitria, 2009).
a. Perkembangan
Keluarga terlalu melindungi dan memanjakan klien sehingga
perkembangan inisiatif terganggu.
b. Biologis
Penyakit kronis yang menyebabkan klien tidak mampu melakukan
perawatan diri.
c. Kemampuan realitas turun
Klien dengan gangguan jiwa dengan kemampuan realitas yang
kurang menyebabkan ketidakpedulian dirinyan dan lingkungan
termasuk perawatan diri.
d. Sosial
Kurang dukungan dan latihan kemampuan perawatan diri
lingkungannya. Situasi lingkungan mempengaruhi latihan kemampuan
dalam perawatan diri.
5
Menurut Depkes (2000) faktor– faktor yang mempengaruhi personal
hygiene adalah :
a. Body Image
Gambaran individu terhadap dirinya sangat mempengaruhi
kebersihan diri misalnya dengan adanya perubahan fisik sehingga
individu tidak peduli dengan kebersihan dirinya.
b. Praktik Sosial
Pada anak-anak selalu dimanja dalam kebersihan diri, maka
kemungkinan akan terjadi perubahan sosial personal hygiene.
c. Status Sosial Ekonomi
Personal hygiene memerlukan alat dan bahan seperti sabun,
pasta gigi, sikat gigi, shampo, alat mandi yang semuanya
memerlukan uang untuk menyediakannya.
d. Pengetahuan
Pengetahuan personal hygiene sangat penting karena
pengetahuan yang baik dapat meningkatkan kesehatan. Misalnya
pada pasien penderita diabetes militus dia harus menjaga kebersihan
kakinya.
e. Budaya
Pada sebagian masyarakat jika individu sakit tertetu tidak boleh
dimandikan.
f. Kebiasaan seseorang
Ada kebiasaan orang yang menggunakan produk tertentu dalam
perawatan diri seperti pengguanaan sabun , shampo dan lain-lain.
g. Kondisi fisik atau psikis
Pada keadaan tertentu atau sakit kemampuan merawat diri dan
perlu bantuan untuk melakukannya.
6
Malas, tidak ada inisiatif, menarik diri, isolasi diri, merasa tak berdaya,
rendah diri, dan merasa hina.
c. Sosial
Interaksi kurang, kegiatan kurang, tidak mampu berprilaku sesuai
norma, cara makan tidak teratur, BAK dan BAB di sembarang tempat.
Tidak
Pola Perawatan Melakukan
Diri Seimbang Perawatan
Kadang Perawatan Diri
Pola Perawatan
Diri tidak Seimbang
Diri Seimbang
7
Keterangan :
Klien mengatakan dia tidak peduli dan tidak bisa melakukan perawatan
saat stresor.
b. Mekanisme Koping
8
a) Nama
b) Jenis kelamin
c) Umur
d) Pendidikan
e) Agama
f) Suku bangsa
9
a) Nama
b) Umur
c) Alamat
3. Keluhan utama
10
a) Gangguan kebersihan diri, ditandai dengan rambut kotor,
gigi, kotor, kulit berdaki dan berbau, kuku panjang dan kotor.
6. Riwayat keluarga
b. Diagnosa Keperawatan
Berdasarkan data didapat ditetapkan diagnosis keperawatan Defisit
Perawatan Diri : kebersihan diri (mandi), makan, defekasi/berkemih.
(Keliat B., 2011)
11
c. Intervensi
No DX Perencanaan
Tujuan Kriteria evaluasi Intervensi
Kurang Pasien mampu: Setelah .......... SP1 (Tanggal...........)
perawatan pertemuan, pasien
- Melakukan - Identifikasi
diri mampu 1. Kebersihan diri
kebersihan diri
menjelaskan 2. Berdandan
secara mandiri 3. Makan
- Melakukan berhias / pentingnya: 4. BAB / BAK
- Jelaskan pentingnya kebersihan
berdandan secara
- Kebersihan
diri
baik
diri - Jelaskan alat dan cara
- Melakukan makan
- Berdandan /
kebersihan diri
dengan baik
berhias - Masukan dalam jadwal kegiatan
- Melakukan
- Makan
pasien
BAB/BAK secara - BAB / BAK
- Dan mampu
mandiri
melakukan
cara merawat
diri
- SP.2 (Tanggal......)
- Evaluasi SP1
- Jelaskan pentingnya berdandan
- Latih cara berdandan
a. Untuk pasien laki-laki
meliputi cara
Berpakaian
Menyisir rambut
Bercukur
b. Untuk pasien perempuan
meliputi cara:
Berpakaian
Menyisir rambut
Berhias
- - masukan dalm jadwal kegiatan
pasien
SP.3 (Tanggal........)
13
1. Jelaskan cara
mempersiapkan makan
2. Jelaskan cara merapihkan
peralatan makan setelah
makan
3. Praktek makan sesuai
dengan tahapan makan
yang baik
4. Latihan kegiatan makan
- Masukan dalam jadwal kegiatan
pasien
SP 4. (Tanggal..........)
14
SP.2 (Tanggal.........)
- Evaluasi SP1
- Latih keluarga merawat
langsung ke pasien, kebersihan
diri dan berdandan
- RTL keluarga / jadwal untuk
merawat
SP.3 (Tanggal.......)
- Evaluasi SP1
- Latih keluarga merawat
langsung ke pasien cara makan
- RTL keluarga / jadwal untuk
merawat
SP.4 (Tanggal......)
- Evaluasi kemampuan
keluarga
- Evaluasi kemampuan
pasien
- RTL keluarga
1. Follow up
2. Rujukan
d. Implementasi
No DX Perencanaan
Tujuan Kriteria evaluasi Intervensi
15
Kurang Pasien mampu: Setelah .......... SP1 (Tanggal...........)
perawatan pertemuan, pasien
- Melakukan mengidentifikasi
diri mampu
kebersihan diri
menjelaskan 3. Kebersihan diri
secara mandiri 4. Berdandan
- Melakukan berhias / pentingnya: 5. Makan
berdandan secara 6. BAB / BAK
- Kebersihan - Menjelaskan pentingnya
baik
diri kebersihan diri
- Melakukan makan
- Berdandan / - Menjelaskan alat dan cara
dengan baik
berhias kebersihan diri
- Melakukan
- Makan - Memasukan dalam jadwal
BAB/BAK secara - BAB / BAK
- Dan mampu kegiatan pasien
mandiri
melakukan
cara merawat
diri
- SP.2 (Tanggal......)
- Mengevaluasi SP1
- Menjelaskan pentingnya
berdandan
- Melatih cara berdandan
c. Untuk pasien laki-laki
meliputi cara
Berpakaian
Menyisir rambut
Bercukur
d. Untuk pasien perempuan
meliputi cara:
Berpakaian
Menyisir rambut
Berhias
- - Memasukan dalm jadwal
kegiatan pasien
SP.3 (Tanggal........)
16
mempersiapkan makan
2. menjelaskan cara
merapihkan peralatan
makan setelah makan
3. mempraktek makan
sesuai dengan tahapan
makan yang baik
4. melatihan kegiatan
makan
- Memasukan dalam jadwal
kegiatan pasien
SP 4. (Tanggal..........)
- mengevaluasi kemampuan
pasien yang lalu (SP 1, 2 & 3)
- melatihan cara BAB & BAK
yang baik
1. menjelaskan tempat BAB &
BAK yang sesuai
2. Menjelaskan cara
membersihkan setelah BAB &
BAK
Keluarga mampu: Setelah........ SP.1 (Tanggal........)
pertemuan,
Merawat anggota - mengidentifikasi masalah
keluarga mampu:
keluarga yang dalam merawat pasien dengan
mengalami masalah - Meneruskan masalah:
5. Kebersihan diri
kurang perawatan diri melatih pasien
6. Berdandan
dan 7. Makan
8. BAK/BAB
mendukung
- menjelaskan defisit perawatan
agar
diri
kemampuan - menjelaskan cara merawat
- Bermain peran cara merawat
pasien dalam
- RTL Keluarga / jadwal untuk
perawatan
merawat
dirinya
meningkat
17
SP.2 (Tanggal.........)
- mengevaluasi SP1
- melatih keluarga merawat
langsung ke pasien,
kebersihan diri dan berdandan
- RTL keluarga / jadwal untuk
merawat
SP.3 (Tanggal.......)
- mengevaluasi SP1
- melatih keluarga merawat
langsung ke pasien cara
makan
- RTL keluarga / jadwal untuk
merawat
SP.4 (Tanggal......)
- mengevaluasi
kemampuan keluarga
- mengevaluasi
kemampuan pasien
- RTL keluarga
5. Follow up
6. Rujukan
18
3.9 Asuhan Keperawatan Kasus
KASUS
Seorang laki-laki berusia 37 tahun di rawat di RSJ sejak 3 minggu yang lalu.
Sebelum masuk Rumah Sakit pasien dirumah keluyuran tidak menggunakan baju,
tidak mau mandi 1 minggu, berbicara kacau. Hasil pengkajian pasien sulit diajak
komunikasi : diam, tatapan mata kosong, kontak mata kurang, bersihan kurang,
amotivasi, afek tumpul, depersonalisasi. Keterangan keluarga, pasien mulai
berprilaku aneh karena diceraikan oleh istrinya. Istrinya mengeluhkan bahwa
pasien sangat tertutup dan diam bahkan sama istri dan anak-anaknya. Pasien
memiliki riwayat epilepsi dan sering kambuh, dari kecil pasien memang jarang
bergaul karena penyakitnya ini dan hampir tidak memiliki teman, sering tidak
naik kelas kerena sakit, tidak memiliki pekerjaan. Pasien pernah dirawat di RSJ 5
tahun yang lalu halusinasi yang sangat kuat sampai mengancam bunuh diri,
pengobatan pasien terputus. Di keluarga kakak dan ayah klien juga mengalami hal
yang sama yaitu memiliki penyakit epilepsi dan sering kambuh namun mereka
tidak sampai berprilaku aneh.
a. pengkajian
1) Identitas pasien
Nama : Tn. A
Umur : 37 tahun
2) Alasan masuk RS
20
3) Faktor predisposisi
Di keluarga kakak dan ayah klien juga mengalami hal yang sama
yaitu memiliki penyakit epilepsi dan sering kambuh namun mereka
tidak sampai berprilaku aneh.
Dari kecil pasien jarang bergaul karena penyakitnya ini dan hampir
tidak memiliki teman, sering tidak naik kelas kerena sakit.
4) Psikososial
b. Analisa data
21
Kuku panjang dan tidak terawat.
Afek datar
c. Diagnosa keperawatan
d. Intervensi
No DX Perencanaan
Tujuan Kriteria evaluasi Intervensi
Kurang Pasien mampu: Setelah .......... SP1 (Tanggal...........)
perawatan pertemuan, pasien
- Melakukan - Identifikasi
diri mampu 1. Kebersihan diri
kebersihan diri
menjelaskan 2. Berdandan
secara mandiri 3. Makan
- Melakukan berhias / pentingnya: 4. BAB / BAK
- Jelaskan pentingnya kebersihan
berdandan secara
- Kebersihan
diri
baik
diri - Jelaskan alat dan cara
- Melakukan makan
- Berdandan /
kebersihan diri
dengan baik
berhias - Masukan dalam jadwal kegiatan
- Melakukan
- Makan
pasien
BAB/BAK secara - BAB / BAK
- Dan mampu
mandiri
melakukan
cara merawat
diri
- SP.2 (Tanggal......)
- Evaluasi SP1
- Jelaskan pentingnya berdandan
- Latih cara berdandan
a. Untuk pasien laki-laki meliputi
cara :
Berpakaian
Menyisir rambut
Bercukur
b. Untuk pasien perempuan
meliputi cara:
Berpakaian
22
Menyisir rambut
Berhias
- - masukan dalm jadwal kegiatan
pasien
SP.3 (Tanggal........)
23
agar - Jelaskan defisit perawatan diri
- Jelaskan cara merawat
kemampuan
- Bermain peran cara merawat
pasien dalam - RTL Keluarga / jadwal untuk
perawatan merawat
dirinya
meningkat
SP.2 (Tanggal.........)
- Evaluasi SP1
- Latih keluarga merawat
langsung ke pasien, kebersihan
diri dan berdandan
- RTL keluarga / jadwal untuk
merawat
SP.3 (Tanggal.......)
- Evaluasi SP1
- Latih keluarga merawat
langsung ke pasien cara makan
- RTL keluarga / jadwal untuk
merawat
SP.4 (Tanggal......)
- Evaluasi kemampuan
keluarga
- Evaluasi kemampuan
pasien
- RTL keluarga
1. Follow up
2. Rujukan
24
e. Implementasi
No DX Perencanaan
Tujuan Kriteria evaluasi Intervensi
Kurang Pasien mampu: Setelah .......... SP1 (Tanggal...........)
perawatan pertemuan, pasien
- Melakukan mengidentifikasi
diri mampu
kebersihan diri
menjelaskan 1. Kebersihan diri
secara mandiri 2. Berdandan
- Melakukan berhias / pentingnya: 3. Makan
berdandan secara 4. BAB / BAK
- Kebersihan - Menjelaskan pentingnya
baik
diri kebersihan diri
- Melakukan makan
- Berdandan / - Menjelaskan alat dan cara
dengan baik
berhias kebersihan diri
- Melakukan
- Makan - Memasukan dalam jadwal
BAB/BAK secara - BAB / BAK
- Dan mampu kegiatan pasien
mandiri
melakukan
cara merawat
diri
- SP.2 (Tanggal......)
- Mengevaluasi SP1
- Menjelaskan pentingnya
berdandan
- Melatih cara berdandan
e. Untuk pasien laki-laki
meliputi cara
Berpakaian
Menyisir rambut
Bercukur
f. Untuk pasien perempuan
meliputi cara:
Berpakaian
Menyisir rambut
Berhias
- - Memasukan dalm jadwal
kegiatan pasien
SP.3 (Tanggal........)
26
2
- Menjelaskan cara dan alat
makan yang benar
1. menjelaskan cara
mempersiapkan makan
2. menjelaskan cara
merapihkan peralatan
makan setelah makan
3. mempraktek makan
sesuai dengan tahapan
makan yang baik
4. melatihan kegiatan
makan
- Memasukan dalam jadwal
kegiatan pasien
SP 4. (Tanggal..........)
- mengevaluasi kemampuan
pasien yang lalu (SP 1, 2 & 3)
- melatihan cara BAB & BAK
yang baik
1. menjelaskan tempat BAB &
BAK yang sesuai
2. Menjelaskan cara
membersihkan setelah BAB &
BAK
Keluarga mampu: Setelah........ SP.1 (Tanggal........)
pertemuan,
Merawat anggota - mengidentifikasi masalah
keluarga mampu:
keluarga yang dalam merawat pasien dengan
mengalami masalah - Meneruskan masalah:
9. Kebersihan diri
kurang perawatan diri melatih pasien
10. Berdandan
dan 11. Makan
12. BAK/BAB
mendukung
- menjelaskan defisit perawatan
agar
diri
kemampuan - menjelaskan cara merawat
- Bermain peran cara merawat
pasien dalam
- RTL Keluarga / jadwal untuk
27
perawatan merawat
dirinya
meningkat
SP.2 (Tanggal.........)
- mengevaluasi SP1
- melatih keluarga merawat
langsung ke pasien,
kebersihan diri dan berdandan
- RTL keluarga / jadwal untuk
merawat
SP.3 (Tanggal.......)
- mengevaluasi SP1
- melatih keluarga merawat
langsung ke pasien cara
makan
- RTL keluarga / jadwal untuk
merawat
SP.4 (Tanggal......)
- mengevaluasi
kemampuan keluarga
- mengevaluasi
kemampuan pasien
- RTL keluarga
5. Follow up
6. Rujukan
28
BAB 4
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Defisit perawatan diri adalah suatu kondisi pada seseorang yang
mengalami kelemahan kemampuan dalam melakukan atau melengkapi
aktivitas perawatan diri secara mandiri seperti mandi (hygiene), berpakaian
atau berhias, makan, dan BAB/BAK (Fitria,2010).
4.2 Saran
a. Saran untuk Keluarga
30
DAFTAR PUSTAKA
31