ASUHAN KEPERAWATAN
Gangguan Proses Pikir WAHAM
DISUSUN OLEH :
1.AMBARWATI
2.LULUK NUR FADILA
3.NINKA ZELBI
4.SUGIK APRILIANTO
5.TURYATI
S1 KEPERAWATAN / 6B
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
INSAN CENDEKIA MEDIKA
JOMBANG
2014
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur Kami panjatkan kepada Allah SWT atas segala limpahan rahmat-
Nya sehingga Kami dapat menyelesaikan tugas makalah mata kuliah KEPERAWATAN
JIWA yang berjudul ASKEP WAHAM
Makalah ini disusun dengan harapan agar tiap Mahasiswa mampu berfikir kritis,
rasional, dan kreatif dalam menanggapi masalah dan berpartisipasi secara aktif dan
bertanggung jawab dan bertindak secara cerdas, mengerti dan memahami segalanya dalam
dunia yang serba modern diera global ini. Dalam penyusunan makalah ini Kami tidak
luput dari berbagai pihak yang terkait,oleh karena itu Kami mengucapkan terima kasih
kepada :
Direktur STIKES ICME JOMBANG Drs.M.Zainul Arifin,M.kes.
Ibu Iva Milia S.Kep.,Ns selaku dosen pengajar mata kuliah kep.jiwa yang telah
memberi tugas kepada Kami sehingga Kami dapat mengerti dan memahami bab
yang Kami bahas.
Teman-teman sekelas yang telah membantu dan mendukung kami sehingga
Kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini dengan tepat waktu.
Kami sadar sepenuhnya bahwa makalah kami ini masih jauh dari sempurna.Hal ini
disebabkan oleh keterbatasan kemampuan yang ada. Untuk itu kami dengan tulus
menerima saran dan kritik demi kebaikan makalah ini.Semoga makalah ini bermanfaat
bagi semua pihak khususnya bagi kami dan pembaca sekalian.
Penyusun
DAFTAR ISI
Halaman Judul
Kata Pengantar ..........................................................................
Daftar Isi ...................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang...............................................................
1.2 Rumusan Masalah..........................................................
1.3 Tujuan Masalah..............................................................
BAB IV PENUTUP
3.1 Kesimpulan ...........................................................................
3.2 Saran......................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
Dengan makalah ini, diharapkan mampu untuk:
1. Mengetahui pengertian dari delusi/waham
2. Mengetahui jenis-jenis waham
3. Mengetahui proses terjadinya waham
4. Mengetahui askep pada pasien dengan waham/delusi
BAB II
KONSEP DASAR TEORITIS
2.1 Definisi Waham
Waham adalah keyakinan seseorang yang berdasarkan penilaian realitas yang
salah. Keyakinan klien tidak konsisten dengan tingkat intelektual dan latar belakang
budaya klien. Waham dipengaruhi oleh faktor pertumbuhan dan perkembangan seperti
adanya penolakan, kekerasan, tidak ada kasih sayang, pertengkaran orang tua dan aniaya.
(Budi Anna Keliat,1999).
Waham (dellusi) adalah keyakinan individu yang tidak dapat divalidasi atau
dibuktikan dengan realitas. Haber (1982) keyakinan individu tersebut tidak sesuai dengan
tingkat intelektual dan latar belakang budayanya. Rawlin (1993) dan tidak dapat
digoyahkan atau diubah dengan alasan yang logis serta keyakinan tersebut diucapkan
berulang -ulang.
Waham adalah keyakinan klien yang tidak sesuai dengan kenyataan yang tetap
dipertahankan dan tidak dapat dirubah secara logis oleh orang lain. Keyakinan ini berasal
dari pemikiran klien yang sudah kehilangan kontrol (Cook and Fontain 1987).
Waham adalah suatu keyakinan kokoh yang salah dan tidak sesuai dengan fakta
dan keyakinan tersebut mungkin aneh (misal mata saya adalah komputer yang dapat
mengontrol dunia )atau bisa pula tidak aneh hanya sangat tidak mungkin (misal FBI
mengikuti saya) dan tetap dipertahankan bukti-bukti yang jelas untuk mengoreksinya
.Waham sering ditemui pada gangguan jiwa berat dan beberapa bentuk waham yang
spesifik sering ditemukan pada skizophrenia.Semakin akut psikosis semakin sering
ditemui waham disorganisasi dan waham tidak sistematis .
2. Afektif
a. Situasi tidak sesuai dengan kenyataan
b. Afek tumpul
3. Prilaku dan Hubungan Sosial
a. Hipersensitif
b. Hubungan interpersonal dengan orang lain dangkal
c. Depresi
d. Ragu-ragu
e. Mengancam secara verbal
f. Aktifitas tidak tepat
g. Streotif
h. Impulsive
i. Curiga
4. Fisik
a. Higiene kurang
b. Muka pucat
c. Sering menguap
d. BB menurun
1. Pengkajian
Menurut tim Depkes RI (1994), pengkajian adalah langkah awal dan dasar proses
keperawatan secara menyeluruh. Pada tahap ini pasien yang dibutuhkan dikumpulkan
untuk menentukan masalah keperawatan.
Patricia A Potter et al (1993) dalam bukunya menyebutkan bahwa pengkajian
terdiri dari 3 kegiatan yaitu: pengumpulan data, pengelompokan data atau analisa data dan
perumusan diagnosa keperawatan. Data dapat dikumpulkan dari berbagai sumber data
yaitu sumber data primer (klien) dan sumber data sekunder seperti keluarga, teman
terdekat klien, tim kesehatan, catatan dalam berkas dokumen medis klien dan hasil
pemeriksaan. Untuk mengumpulkan data dilakukan dengan berbagai cara, yaitu: dengan
observasi, wawancara dan pemeriksaan fisik.
b. Faktor presipitasi
- Proses pengolahan informasi yang berlebihan
- Mekanisme penghantaran listrik yang abnormal
- Adanya gejala pemicu
Setiap melakukan pengkajian, tulis tempat klien dirawat dan tanggal dirawat. Isi
pengkajiannya meliputi:
a. Identifikasi klien
Perawat yang merawat klien melakukan perkenalan dan kontrak dengan klien tentang:
Nama klien, panggilan klien, Nama perawat, tujuan, waktu pertemuan, topik pembicaraan.
b. Keluhan utama / alasan masuk
Tanyakan pada keluarga / klien hal yang menyebabkan klien dan keluarga datang
ke Rumah Sakit, yang telah dilakukan keluarga untuk mengatasi masalah dan
perkembangan yang dicapai.
c. Riwayat Penyakit Sekarang
Tanyakan pada klien / keluarga, apakah klien pernah mengalami gangguan jiwa
pada masa lalu, pernah melakukan, mengalami, penganiayaan fisik, seksual, penolakan
dari lingkungan, kekerasan dalam keluarga dan tindakan kriminal.
Dapat dilakukan pengkajian pada keluarga faktor yang mungkin mengakibatkan terjadinya
gangguan:
1) Psikologis
Keluarga, pengasuh dan lingkungan klien sangat mempengaruhi respon psikologis dari
klien.
2) Biologis
Gangguan perkembangan dan fungsi otak atau SSP, pertumbuhan dan perkembangan
individu pada prenatal, neonatus dan anak-anak.
3) Sosial Budaya
Seperti kemiskinan, konflik sosial budaya (peperangan, kerusuhan, kerawanan),
kehidupan yang terisolasi serta stress yang menumpuk.
d. Aspek psikososial
1) Membuat genogram yang memuat paling sedikit tiga generasi yang dapat
menggambarkan hubungan klien dan keluarga, masalah yang terkait dengan
komunikasi, pengambilan keputusan dan pola asuh.
2) Konsep diri
a. Citra tubuh: mengenai persepsi klien terhadap tubuhnya, bagian yang
disukai dan tidak disukai.
b. Identitas diri: status dan posisi klien sebelum dirawat, kepuasan klien
terhadap status dan posisinya dan kepuasan klien sebagai laki-laki /
perempuan.
c. Peran: tugas yang diemban dalam keluarga / kelompok dan masyarakat dan
kemampuan klien dalam melaksanakan tugas tersebut.
d. Ideal diri: harapan terhadap tubuh, posisi, status, tugas, lingkungan dan
penyakitnya.
e. Harga diri: hubungan klien dengan orang lain, penilaian dan penghargaan
orang lain terhadap dirinya, biasanya terjadi pengungkapan kekecewaan
terhadap dirinya sebagai wujud harga diri rendah.
3) Hubungan sosial dengan orang lain yang terdekat dalam kehidupan, kelompok
yang diikuti dalam masyarakat.
4) Spiritual, mengenai nilai dan keyakinan dan kegiatan ibadah.
e. Status mental
Nilai penampilan klien rapi atau tidak, amati pembicaraan klien, aktivitas motorik
klien, alam perasaan klien (sedih, takut, khawatir), afek klien, interaksi selama wawancara,
persepsi klien, proses pikir, isi pikir, tingkat kesadaran, memori, tingkat konsentasi dan
berhitung, kemampuan penilaian dan daya tilik diri.
h. Pengetahuan
Data didapatkan melalui wawancara dengan klien kemudian tiap bagian yang
dimiliki klien disimpulkan dalam masalah.
i. Aspek medik
Terapi yang diterima oleh klien: ECT, terapi antara lain seperti terapi psikomotor,
terapi tingkah laku, terapi keluarga, terapi spiritual, terapi okupasi, terapi lingkungan.
Rehabilitasi sebagai suatu refungsionalisasi dan perkembangan klien supaya dapat
melaksanakan sosialisasi secara wajar dalam kehidupan bermasyarakat.
2. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan adalah penilaian atau kesimpulan yang diambil dari
pengkajian (Gabie, dikutip oleh Carpernito, 1983).
Diagnosa keperawatan adalah masalah kesehatan aktual atau potensial dan
berdasarkan pendidikan dan pengalamannya perawat mampu mengatasinya (Gordon
dikutip oleh Carpernito, 1983).
Masalah keperawatan yang sering muncul yang dapat disimpulkan dari hasil
pengkajian adalah:
1. Gangguan dan Perubahan proses pikir waham
3.Intervensi Keperawatan
1.Diagnosa 1:
Gangguan dan Perubahan proses pikir waham
Tujuan umum :
* Klien tidak menciderai diri, orang lain, dan lingkungan.
Tujuan khusus :
1. Klien dapat membina hubungan saling percaya dengan perawat.
Tindakan :
Bina hubungan saling percaya : salam terapeutik, perkenalkan diri, jelaskan tujuan
interaksi, ciptakan lingkungan yang tenang, buat kontrak yang jelas (topik, waktu,
tempat).
Jangan membantah dan mendukung waham klien : katakan perawat menerima
keyakinan klien "saya menerima keyakinan anda" disertai ekspresi menerima,
katakan perawat tidak mendukung disertai ekspresi ragu dan empati, tidak
membicarakan isi waham klien.
Yakinkan klien berada dalam keadaan aman dan terlindungi : katakan perawat akan
menemani klien dan klien berada di tempat yang aman, gunakan keterbukaan dan
kejujuran jangan tinggalkan klien sendirian.
Observasi apakah wahamnya mengganggu aktivitas harian dan perawatan diri.
1. SP I Pasien
a) Membantu orientasi realita
b) Mengidentifikasi kebutuhan yang tidak terpenuhi
c) Melatih pasien memenuhi kebutuhannya
d) Membimbing pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian
1. Kesimpulan
Waham adalah suatu keyakinan kokoh yang salah dan tidak sesuai dengan fakta
dan keyakinan tersebut mungkin aneh (misal mata saya adalah komputer yang dapat
mengontrol dunia )atau bisa pula tidak aneh hanya sangat tidak mungkin (misal FBI
mengikuti saya) dan tetap dipertahankan bukti-bukti yang jelas untuk mengoreksinya
.Waham sering ditemui pada gangguan jiwa berat dan beberapa bentuk waham yang
spesifik sering ditemukan pada skizophrenia.Semakin akut psikosis semakin sering
ditemui waham disorganisasi dan waham tidak sistematis .
Klasifikasi Waham
1) Waham Agama yaitu keyakinan klien terhadap suatu agama secara berlebihan.
2) Waham Kebesaran yaitu keyakinan klien yang berlebihan tentang kebesaran
dirinya atau kekuasaan.
3) Waham Somatik yaitu klien yakin bahwa bagian tubuhnya tergannggu, terserang
penyakit atau didalam tubuhnya terdapat binatang.
4) Waham Curiga yitu klien yakin bahwa ada orang atau kelompok orang yang sedang
mengancam dirinya.
5) Waham Nihilistik yaitu klien yakin bahwa dirinya sudah tidak ada lagi di dunia
atau sudah meninggal dunia.
6) Waham Sisip pikir yaitu klien yakin bahwa ada pikiran orang lain yang
disisipkan./dimasukan kedalam pikiranya.
7) Waham Siar pikir yaitu klien yakin bahwa orang lain megetahui isi pikiranya,
padahal dia tidak pernah menyatakan pikiranya kepada orang tersebut.
8) Waham Kontrol pikir yaitu klien yakin bahwa pikiranya dikontrol oleh kekuatan
dari luar.
2.Saran
Makalah ini di harapkan bisa menjadi acuan untuk mahasiswa atau perawat untuk
melakukan asuhan keperawatan kepada pasien jiwa khususnya waham.dan untuk
masyarakat atau keluarga kiranya bisa mengetahui dini tanda gejala pasien yang sakit jiwa
dan juga bisa merawat pasien jiwa di rumah.
DAFTAR PUSTAKA
Stuart GW, Sundeen, Principles and Practice of Psykiatric Nursing (5 thed.). St.Louis
Mosby Year Book, 1995
Keliat Budi Ana, Proses Keperawatan Kesehatan Jiwa, Edisi I, Jakarta : EGC, 1999
Keliat Budi Ana, Gangguan Konsep Diri, Edisi I, Jakarta : EGC, 1999
Aziz R, dkk, Pedoman Asuhan Keperawatan Jiwa Semarang : RSJD Dr. Amino
Gonohutomo, 2003
Tim Direktorat Keswa, Standar Asuhan Keperawatan Jiwa, Edisi 1, Bandung, RSJP
Bandung, 2000
http://yoedhasflyingdutchman.blogspot.com/2010/04/asuhan-keperawatan-pasien-dengan-
waham.html
Roleplay Mahasiswa dengan Pasien Waham Kebesaran
Pemain :
1. (ria) sebagai Sutradara dan pasien
2. (sugik) sebagai Peserta casting dan perawat
3. (luluk) sebagai Ibunda Sara
4. (ambar) sebagai Sara dan pasien waham kebesaran
5. (ninka) sebagai Cleaning Service dan perawat
Prolog :
Sebut saja namanya AMBAR. Ya, begitulah panggilan akrabnya didesa tempat ia dan
keluarganya tinggal. amabr adalah seorang gadis muda berusia 21 tahun yang memilki
banyak talenta. Ia selalu berkecimpung didunia seni sejak ia berusia 5 tahun. Tak heran,
karena kedua orang tuanya pun adalah seorang seniman. Mulai dari dunia tarik suara,
hingga kedunia peran pun ia jalani. Namun sayangnya, ia menjadi seorang wanita yang
sombong karena kesohorannya tersebut..
Fase Kerja
sugik Perawat : Gimana perasaan ambar hari ini? Apa yang ambar rasakan selama
berada disini?
ambar : Biasa aja.
Ninka/Perawat : Keliatannya ambar gelisah ya? Apa ada sesuatu yang mau ambar
ceritakan sama kami?
ambar : Aku ini seorang artis terkenal dinegeri ini. Jadwal ku padat. Apalagi
sebentar lagi aku bakal syuting film layar lebar MENUJU KESUKSESAN. Dan aku juga
bakal konser diseluruh daerah Indonesia. Kalian tau gak??? Aku ini artis yang serba bisa.
Aku penyanyi, pemain film dan juga cantik. Kalian pasti iri kan dengan kesuksesan
aku???
sugik/Perawat : Saya mengerti kalau anda ini adalah artis yang terkenal dan mempunyai
jadwal yang padat. Kalau begitu, Sara pasti sudah bisa mengatur waktu untuk diri sendiri
dan juga untuk menjumpai fans-fans Sara kan?
ambar : Ya iyalah
ninka/Perawat : Coba Sara ceritakan apa aja sih jadwal kegiatan ambar sebelum ambar
masuk kerumah sakit?
ambar : Ya biasalah! Artis itu kan sibuk banget. Syuting ini, syuting itu.
Apalagi aku ini mau syuting film MENUJU KESUKSESAN. Jadi aku pasti sibuk banget
deh pokoknya. Ada lagi yang mau ditanyain?? Aku gak punya waktu untuk kalian ya!
ninka/Perawat : Waahhberarti setiap harinya kamu sibuk sekali ya. Lalu jadwal apa
saja yang ingin kamu lakukan setiap harinya selama dirumah sakit ini?
ambar : Aku mau setiap hari aku latihan nyanyi tapi gak diruangan ini.
Perawat sugik : gini ya mbak saya mengerti permasalahan anda,setelah kejadian cesting
kemarin anda seharusnya bisa berfikir secara realistis,bisa menerima keadaan n ikhlas
dengan semua ini,jangan sia2 kan hidup anda dengan kegiatan yang tidak
bermanfaat.apakah ambar bisa mengerti)
Ambar : iya pak saya mengerti.
Ninka/sugik : mungkin untuk percakapan saat ini sudah cukup mbak,kita akan kembali
lagi mgkin besuk ya mbak,klo ada apa2 mbak bisa hubungi kita saja.
Terminasi
sugik/Perawat : Nah, kita kan sudah becakap cakap kmrin, terus bagaimana perasaan
kamu sekarang?
ambar : lebih baik! Gak ada yang istimewa.
Ninka/Perawat : Mmm...gimana kalau besok kita coba menjalankan jadwal kegiatan
yang ambar ingikan? Kita laksanakan ditaman aja. ambar mau?
ambar : Yaya..baiklah kalau begitu.
SP 2 : Mengidentifikasi kemampuan positif pasien dan membantu mempraktekannya.
(keesokan harinya, sesuai dengan jadwal yang telah disetujui oleh ambar dan kedua
perawat tersebut, mereka melakukan kegiatan SP 2..)
sugik/Perawat : Hai Saraselamat pagi. Giamana perasaannya hari ini?
ambar : Biasa aja.
Ninka/Perawat : Sara ingat gak sama perjanjian kita kemarin? Kegiatan apa ya yang
akan kita lakukan hari ini? Coba ambar ingat-ingat.
ambar : Kita kan mau latihan nyanyi hari ini. Katanya kalian mau dengerin
aku nyanyi kan?
( akhirnya setelah di rawat beberapa hari di RSJ ambar sudah menunjukkan perkembangan
yang baik n sudah bisa di bawa pulang,setelah itu ibu ambar pun menjemput ambar untuk
di ajak pulang kerumah dan menjalani hari hari seperti biasanya)