Dosen Pengampu :
Dr. Rindayanti, S.Kep., Ns., M.Kep.
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan Rahmat dan
karunia-Nya sehingga makalah mata kuliah keperawatan jiwa yang berjudul “ASUHAN
KEPERAWATAN DEFISIT PERAWATAN DIRI PADA KASUS SEMU” dapat kami
selesaikan dengan baik. Kami berharap laporan pendahuluan ini dapat menambah
pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca tentang pengertian, macam-macam gangguan
dan penyebab, tanda dan gejala, patofisiologi (pathway sampai muncul masalah
keperawatan), pemeriksaan diagnostic, penatalaksanaan medis, serta konsep asuhan
keperawatan defisit perawatan diri. Begitu pula atas limpahan Kesehatan dan kesempatan
yang Allah SWT karuniai kepada kami sehingga makalah ini dapat kami susun melalui
beberapa sumber.
Pada kesempatan ini, kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
memberikan kami semangat dan motivasi dalam pembuatan tugas makalah ini. Tentunya
kepada dosen pengampu kami, Dr. Rindayanti, S.Kep., Ns., M.Kep. Harapan kami, informasi
dan materi yang terdapat dalam laporan ini dapat berfungsi bagi pembaca. Tiada sempurna di
dunia, melainkan Allah SWT. Tuhan Yang Maha Sempurna, karena itu kami memohon kritik
dan saran yang dapat membantu bagi perbaikan makalah kami selanjutnya. Apabila terdapat
kesalahan dalam penulisan, atau pun adanya ketidaksesuaian materi yang kami angkat pada
laporan pendahuluan ini, kami mohon maaf. Kami menerima kritik dan saran seluas-luasnya
dari pembaca agar bisa membuat karya makalah yang lebih baik pada kesempatan berikutnya.
Kelompok B
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...........................................................................................................i
DAFTAR ISI.........................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah............................................................................................................2
1.3 Tujuan...............................................................................................................................2
1.3.1 Tujuan Umum........................................................................................................2
1.3.2 Tujuan Khusus.......................................................................................................2
1.4 Manfaat.............................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN......................................................................................................2
KONSEP DASAR.................................................................................................................2
2.1 Pengertian.........................................................................................................................3
2.2 Penyebab..........................................................................................................................3
2.3 Patofisiologi......................................................................................................................4
2.4 Klasifikasi.........................................................................................................................4
2.5 Tanda dan Gejala..............................................................................................................5
2.6 Pemeriksaan Penunjang....................................................................................................5
2.7 Penatalaksanaan................................................................................................................6
ASUHAN KEPERAWATAN..............................................................................................7
2.8 Pengkajian........................................................................................................................7
2.9 Analisis Data..................................................................................................................16
2.10 Intervensi Keperawatan................................................................................................18
2.11 Implementasi dan Evaluasi Keperawatan.....................................................................22
BAB III PENUTUP............................................................................................................38
3.1 Kesimpulan.....................................................................................................................38
3.2 Saran...............................................................................................................................38
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................39
ii
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
1
1.2 Rumusan Masalah
1. Definisi dari defisit perawatan diri
2. Penyebab/etiologi dari defisit perawatan diri
3. Menganalisis Proses patofisiologi dari defisit perawatan diri
4. Apa saja klasifikasi dari defisit perawatan diri
5. Menyebutkan apa saja tanda dan gejala defisit perawatan diri
6. Bagaimana pemeriksaan penunjang defisit perawatan diri
7. Bagaimana penatalaksanaan defisit perawatan diri
1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum
Untuk mengetahui konsep dasar dan asuhan keperawatan dari defisit perawatan diri
1.3.2 Tujuan Khusus
1. Untuk mengetahui definisi dan penyebab defisit perawatan diri
2. Untuk mengetahui patofisiologi defisit perawatan diri
3. Untuk mengetahui klasifikasi defisit perawatan diri
4. Untuk mengetahui tanda dan gejala defisit perawatan diri
5. Untuk mengetahui pemeriksaan penunjang defisit perawatan diri
6. Untuk mengetahui penatalaksanaan defisit perawatan diri
7. Untuk mengetahui asuhan keperawatan pada pasien dengan diagnosis devisit
perawatan diri
1.4 Manfaat
Manfaat dari penulisan makalah ini adalah
1. Bagi Penulis
Makalah ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan kompetensi penulis
tentang defisit perawatan diri.
2. Bagi Pembaca
Makalah ini diharapkan dapat menambah pengetahuan pembaca tentang defisit
perawatan diri.
2
BAB II
PEMBASAHAN
KONSEP DASAR
2.1 Pengertian
Defisit perawatan diri adalah suatu keadaan seseorang mengalami kelainan
dalam kemampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas kehidupan sehari
hari secara mandiri. Tidak ada keinginan untuk mandi secara teratur (hygiene), tidak
menyisir rambut, pakaian kotor, bau badan, bau napas, dan penampilan tidak rapi,
BAB/BAK (toileting). Defisit perawatan diri merupakan salah satu masalah timbul
pada pasien gangguan jiwa. Pasien gangguan jiwa kronis sering mengalami ketidak
pedulian merawat diri. Keadaan ini merupakan gejala perilaku negatif dan
menyebabkan pasien dikucilkan baik dalam keluarga maupun masyarakat.
Kurangnya perawatan diri pada pasien dengan gangguan jiwa terjadi akibat adanya
perubahan proses pikir sehingga kemampuan untuk melakukan aktivitas perawatan diri
menurun.
2.2 Penyebab
Penyebab/etiologi dari defisit perawatan diri adalah kelelahan fisik dan penurunan
kesadaran.
Faktor Predisposisi
a. Perkembangan
Keluarga terlalu melindungi dan memanjakan klien sehingga perkembangan inisiatif
terganggu.
b. Biologis
Penyakit kronis yang menyebabkan klien tidak mampu melakukan perawatan diri.
c. Kemampuan realitas turun
Klien dengan gangguan jiwa dengan kemampuan realitas yang kurang menyebabkan
ketidak pedulian dirinya dan lingkungan termasuk perawatan diri.
d. Sosial
Kurang dukungan dan latihan kemampuan perawatan diri lingkungan. Situasi
lingkungan mempengaruhi latihan kemampuan dalam perawatan diri.
Faktor Presipitasi
3
Faktor presipitasi defisit perawatan diri adalah kurang motivasi, kerusakan kognisi atau
perceptual, cemas, lelah/lemah yang dialami individu sehingga menyebabkan individu
kurang mampu melakukan perawatan diri.
2.3 Patofisiologi
Masalah yang ditemukan pada : Defisit Perawatan Diri
a. Data Subjektif :
Pasien merasa lemah, malas untuk beraktivitas, dan merasa tidak berdaya
b. Data Objektif :
Rambut kotor acak-acakan, badan dan pakaian kotor serta bau, mulut dan gigi bau,
kulit kusam dan kotor, kuku panjang dan tidak terawat.
c. Mekanisme Koping :
Regresi, penyangkalan, isolasi sosial menarik diri, intelektualisasi.
2.4 Klasifikasi
Jenis perawatan diri terdiri dari :
a. Defisit perawatan diri : mandi
Hambatan kemampuan untuk melakukan atau menyelesaikan mandi/beraktivitas
perawatan diri untuk diri sendiri.
b. Defisit perawatan diri : berpakaian
Hambatan kemampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas berpakaian dan
berhias untuk diri sendiri
c. Defisit perawatan diri : makan
4
Hambatan kemampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas makan secara
mandiri
d. Defisit perawatan diri : eliminasi / toileting
Hambatan kemampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas eliminasi
sendiri.
2.5 Tanda dan Gejala
Adapun tanda dan gejala defisit perawatan diri adalah sebagai berikut :
a. Mandi/Hygiene
Klien mengalami ketidakmampuan dalam membersihkan badan, memperoleh atau
mendapatkan sumber air, mengatur suhu atau aliran air mandi, mendapatkan
perlengkapan mandi, mengeringkan tubuh, serta masuk dan keluar kamar mandi
b. Berpakaian/berhias
Klien mempunyai kelemahan dalam meletakkan atau mengambil potongan pakaian,
menanggalkan pakaian, serta memperoleh atau menukar pakaian.Klien juga memiliki
ketidakmampuan untuk mengenakan pakaian dalam, memilih pakaian, mengambil
pakaian dan mengenakan sepatu.
c. Makan
Klien mempunyai ketidakmampuan dalam menelan makanan, mempersiapkan
makanan, melengkapi makanan, mencerna makanan menurut cara yang diterima
masyarakat, serta mencerna cukup makanan dengan aman
d. Eliminasi
Klien memiliki keterbatasan atau ketidakmampuan dalam mendapatkan jamban atau
kamar kecil, duduk atau bangkit dari jamban, memanipulasi pakaian untuk toileting,
membersihkan diri setelah BAB/BAK dengan tepat, dan menyiram toilet atau kamar
kecil.
2.6 Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan penunjang untuk mengevaluasi defisit dalam perawatan diri dapat
mencakup berbagai metode evaluasi yang digunakan untuk menilai kemampuan
seseorang dalam melakukan aktivitas sehari-hari secara mandiri,
a. Tes Penilaian Fungsi Kognitif
Tes ini membantu mengidentifikasi gangguan kognitif dan menilai kemampuan
seseorang dalam memahami, memproses informasi, dan melakukan tugas-tugas
sehari-hari.
b. Indeks Barthel
5
Indeks ini digunakan untuk menilai kemampuan pasien dalam melakukan aktivitas
dasar sehari-hari, seperti mandi, berpakaian, makan, dan kontrol buang air kecil dan
besar.
6
ASUHAN KEPERAWATAN
2.8 Pengkajian
I. IDENTITAS KLIEN
Aniaya fisik
Aniaya seksual
Penolakan
Tindakan kriminal
7
tanpa wujud, suara tersebut adalah suara yang tidak
dikenal yang menyuruhnya untuk memukul ibunya. Klien
merasa kesal karena suara tersebut selalu datang dan
terkadang tidak mampu menahan amarahnya akhirnya
keluarga membawanya kembali ke RSJ pada 18 Oktober
2021.
IV. FISIK
2. Ukur : TB :163 CM BB : 62 KG
Jelaskan : Pemeriksaan fisik yang didapatkan meliputi tanda-tanda vital klien, dengan
tekanan darah 130/80 mmHg, Nadi 80 kali/menit, Suhu 36,1* C, Pernapasan 21
kali/menit, Tinggi badan 163 cm, berat badan 62 kg,. Dan hasil pengkajian keluhan
fisiknya tidak ada masalah yang dialami klien
5. Psikososial
8
1. Genogram
Masalah keperawatan :
2. Konsep Diri
a. Gambaran diri : klien mengatakan bagian tubuh yang disukai adalah
seluruh anggota tubuhnya tidak ada anggota tubuhnya yang disukai, klien
juga tidak mengalami kelainan fisik.
b. Identitas : Klien belum menikah dan merupakan anak ke 3 dari 4
bersaudara
c. Peran : Klien berperan sebagai anak
d. Ideal Diri : Klien ingin cepat pulang dan berkumpul dengan keluarga
e. Harga Diri : Klien merasa malu berada di RSJ
3. Hubungan Sosial
4. Spiritual
9
6.. Status mental
1. Penampilan
Jelaskan : Klien berpakaian tidak rapi, bau dan kotor ganti baju jika ingin, malas mandi
dan berhias
2. Pembicaraan
3. Aktivitas Motorik:
Jelaskan : klien selalu gelisah jika akan di datangi suara - suara bisikan tanpa wujud
4. Alam perasaan
10
Sedih Ketakutan Putus asa Khawatir
Jelaskan : klien ketakutan jika mendengar suara - suara bisikan tanpa wujud
5. Afek
7. Persepsi
penghidu
Jelaskan : klien
Masalah keperawatan : halusinasi pendengaran
8. Proses Pikir
11
Masalah Keperawatan : tidak ada masalah keperawatan
9. Isi Pikir
Disorientasi
11. Memori
12
12. Tingkat konsentrasi dan berhitung
13
6. penggunaan obat
Belanja Ya Tidak
Transportasi Ya Tidak
14
Lainya Lainya
Masalah keperawatan :
X. Aspek Medik
Diagnosa : Skizofrenia paranoid
Terapi medik : Pemberian / minum obat kepada klien secara teratur
a. Risperidon (RSP) tablet 2 mg 2x1
b. Clozapine 25 mg 1x1
c. Haloperidol 1 mg
d. Trihexyphenidyl 2x1
Perawat
(........................)
15
2.9 Analisis Data
16
kotor dan panjang
- Mulut klien tampak kotor dan
giginya kuning
Pohon Masalah
Halusinasi
17
2.10 Intervensi Keperawatan
1 Defisit Perawatan Diri Klien dapat membina Ketika dievaluasi klien Membina hubungan saling percaya
hubungan saling percaya mau membalas salam, dengan cara (menjelaskan maksud dan
berjabat tangan, tujuan interaksi, jelaskan tentang kontrak
menyebutkan nama, yang akan dibuat, beri rasa aman dan
tersenyum, ada kontak sikap empati)
mata, serta menyediakan
waktu untuk kunjungan
berikutnya
18
diri.
3. Diskusikan frekuensi menjaga
perawatan diri selama ini
4. Mulai melatih klien melakukan
perawatan diri mandi.
5. Bantu klien saat melakukan perawatan
diri hingga selesai
6. Berikan pujian untuk setiap respon
klien yang positif.
19
diri hingga selesai
5. Berikan pujian untuk setiap respon
klien yang positif.
20
Klien mengetahui interaksi, klien telah 1. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian
perawatan diri BAK/BAB mengetahui mengenai dan pasien.
sehingga nantinya klien belajar untuk melakukan 2. Melatih cara melakukan perawatan
mampu melakukan perawatan diri BAK/BAB diri: BAK/BAB (peralatan, cara,
perawatan diri tersebut. waktu, manfaat dan kerugian tidak
BAK/BAB)
3. Bantu klien saat melakukan perawatan
diri hingga selesai
4. Berikan pujian untuk setiap respon
klien yang positif.
21
2.11 Implementasi dan Evaluasi Keperawatan
22
3. Tindakan Keperawatan - Lanjutkan SP 2 Pasien defisiy
Sp 1 : perawatan diri : Berhias
- Membina hubungan saling percaya
dengan cara :
a. Menjelaskan maksud dan tujuan
interaksi
b. Jelaskan tentang kontrak yang akan
dibuat
c. Beri rasa aman, dan sikap empati.
- Mengidentifikasi tanda, gejala, penyebab
dan akibat defisit perawatan diri.
- Diskusikan frekuensi menjaga perawatan
diri selama ini
- Mulai melatih klien melakukan perawatan
diri mandi.
- Bantu klien saat melakukan perawatan
diri hingga selesai
- Berikan pujian untuk setiap respon klien
yang positif.
4. Strategi Komunikasi
Fase Orientasi
a. Salam Terapeutik
“Assalamualaikum…Selamat Pagi Pak, apa
kabar pagi ini?...perkenalkan nama saya Ogis
saya selaku perawat yang akan menemani
bapak pada pagi hari ini”.
b. Evaluasi
23
“Bagaimana perasaan bapak pagi hari ini?
Apakah bapak sudah mandi & menggosok
gigi?”.
c. Kontrak
- Topik :
“Baiklah pak, bagaimana kalau kita diskusi
tentang kebersihan diri…?
- Waktu :
“Berapa lama Bapak mau ngobrolnya?
Bagaimana kalau 15 menit..?”
- Tempat :
“Bapak maunya kita ngobrol dimana?...,
Bagaimana kalau di ruang tamu?”
Fase Kerja
“Berapa kali ibu mandi dalam sehari?...., Menurut
bapak, apa sih kegunaan mandi..?, Apa alasan
bapak sehingga tidak mau mandi..?, Menurut
bapak, apa manfaatnya kalau kita menjaga
kebersihan diri kita…? kira-kira tanda tanda orang
yang merawat diri dengan baik, seperti apa ya…?,
kalau kita tidak teratur menjaga kebersihan diri,
masalah apa menurut bapak yang bisa timbul..?,
sekarang coba bapak sebutkan alat apa saja yang
digunakan untuk menjaga kebersihan diri, seperti
kalau kita mandi, cuci rambut, gosok gigi? apa saja
yang disiapkan..?, Benar sekali... ,bapak perlu
menyiapkan pakaian ganti, handuk, sabun, sikat
24
gigi, sampo dan odol serta sisir. Waahhhh….bagus
sekali….bapak bisa menyebutkan dengan
benar…”.
Fase Terminasi
- Evaluasi Subjektif dan Objektif
“Bagaimana perasaan bapak setelah, kita
membicarakan tentang cara merawat
kebersihan diri?”
“Baguss sekali pak… nah, sekarang coba
bapak sebutkan, cara perawatan diri yang
telah kita pelajari dan latih tadi…? Bagus
sekali…”
- RTL
“Baiklah bu, tadi bapak sudah menyebutkan
manfaat bagi kita. Jika, kita menjaga
kebersihan diri, dan kita juga sudah
melakukan latihan, cara merawat diri,
masukan kedalam jadwal yaa… Selanjutnya
jangan lupa untuk melakukan sesuai Jadwal
ya pak... mandi 2x sehari, gosok gigi 2x sehari
dan juga, keramas 2x seminggu. Bagaimana
pak?... Bapak bisa melakukanya…? Baguss
sekali, bapak mau mencoba
melakukannya…!”.
- Kontrak yang akan datang
a. Topik
“Baiklah pak, cukup untuk hari ini,
25
besok kita akan bertemu lagi,dan
membicarakan tentang perawatan
kebersihan diri dan berdandan/berhias
yang baik dan benar, apakah bapak
bersedia?”
b. Waktu
“Bapak mau jam berapa dan berapa
lama?...bagaimana kalau jam 8? Baik
pak kita akan berbicara selama 15
menit ya”.
c. Tempat
“Bapak mau berbincang
dimana?...bagaimana kalau di raung
makan?”
“Baiklah pak, sampai jumpa besok,
Assalamualaikum wr wb”.
Rabu S:
02 Maret 2022 - Klien merasa senang dan antusias
- Klien dapat menyebutkan manfaat
1. Data berpakain dan berdandan
Ds : O:
- Klien mengatakan malas mandi karena suara - Klien mampu melakukan cara
tersebut sangat mengganggunya perawatan diri : mandi secara
- Klien mengatakan malas berhias karena sibuk mandiri
dengan suara yang ia dengar - Klien mampu melakukan cara
- Keluarga klien mengatakan bahwa klien perawatan diri : berhias secara
hanya mengganti baju jika merasa ingin, jika mandiri
26
tidak maka pakainya akan terus dipakai - Klien terlihat memakai pakaian
- Keluarga klien mengatakan bahwa klien tidak sendiri
pernah mencuci tangan saat makan dan ketika
selesai maka klien hanya melap dipakainya A :
saja SP 2 Pasien defisit perawatan diri :
- Keluarga klien mengatakan jika klien setelah berhias teratasi
BAB/BAK hanya menyiramnya begitu saja P :
tanpa cebok - Latihan perawatan diri berhias :
Do : sisir rambut 2 x 1 hari
- Klien tampak tidak rapi dan kotor - Lanjutkan SP 3 pasien defisit
- Klien sering memakai pakaian yang sama tiap perawatan diri : makan dan
harinya dan berbau minum
- Kuku klien tampak sangat kotor dan panjang
- Mulut klien tampak kotor dan giginya kuning
2. Diagnosa Keperawatan
Defisit Perawatan Diri
3. Tindakan Keperawatan
Sp 2 :
- Mengidentifikasi kegiatan perawatan diri
- Menjelaskan dan melatih klien perawatan
kebersihan diri: berdandan/berhias
(peralatan, cara, waktu, manfaat dan
kerugian tidak berdandan)
- Bantu klien saat melakukan perawatan
diri hingga selesai
- Berikan pujian untuk setiap respon klien
yang positif.
27
4. Strategi Komunikasi
Fase Orientasi
a. Salam terpeutik
“Assalamualaikum…selamat pagi pak , apa
kabar?”
b. Evaluasi
“Apakah bapak sudah mandi dan gosok gigi
sendiri?....bagaimana perasaan bapak setelah
mandi dan menggosok gigi?”
c. Kontrak
- Topik
“ Baiklah pak, sesuai dengan janji kita
kemarin hari ini kita akan
membicarakan tentang berhias
(berpakaian dan berdandan)”
- Waktu
“Sesuai janji kita kemarin, kita akan
berbincang selama 15 menit ya pak?”
- Tempat
“ Bagaimana kalau kita berbincang di
ruang makan saja?”
Fase Kerja
“Menurut bapak apa itu berhias?...apa manfaan
berpakaian dan berdandan untuk bapak?...bagus
sekali, bapak bisa menyebutkan manfaat berhias
dan berpakaian. Sekarang coba bapak tunjukan
cara berpakain dan berdandan yang baik… Bagus
28
sekali bapak sudah dapat menunjukan cara berhias
dan berpakain yang baik, mulai besok coba bapak
masukkan berhias dan berpakain kedalam kegiatan
harian…”
Fase Terminasi
- Evaluasi Subjektif dan objektif
“Bagaimana perasaan bapak setelah kita
membicarakan tentang manfaat dan tata cara
berhias dan berpakaian yang baik….? Bagus
Sekali pak, bapak sudah bisa menyebutkan
dengan baik tentang manfaat dan cara berhias
dan berpakaian yang baik”.
- RTL
“Baiklah bu, tadi bapak sudah menyebutkan
manfaat bagi bapak tentang cara berhias dan
berpakaian yang baik dan benar, mulai besok
coba bapak masukan ke jadwal kegiatan
harian bapak”.
- Kontrak yang akan datang
a. Topik :
“Baiklah pak, cukup untuk hari ini,
besok kita akan bertemu lagi untuk
membicarakan tentang kebutuhan
makan dan minum serta mengevaluasi
tentang kebutuhan dan latihan cara
berhias diri(berpakaian dan
berdandan)”
29
b. Waktu ;
“Bapak mau jam berapa? bagaimana
kalau jam 8?...”
c. Tempat :
“Bapak maunya kita berbincang
dimana?...bagaimana kalau di ruang
makan?...baiklah pak, besok saya akan
kesini jam 8 pagi ya..sampai jumpa
besok ya pak, saya permisi.
Kamis assalamualaikum..Wr. Wb”.
03 Maret 2022 S:
- Klien mau menyebutkan manfaat
1. Data makan dan minum
Ds : O:
- Klien mengatakan malas mandi karena suara - Klien mampu melakukan cara
tersebut sangat mengganggunya perawatan diri : makan minum
- Klien mengatakan malas berhias karena sibuk secara mandiri
dengan suara yang ia dengar - Klien terlihat makan dengan
- Keluarga klien mengatakan bahwa klien piring di meja makan dan minum
hanya mengganti baju jika merasa ingin, jika dengan gelas
tidak maka pakainya akan terus dipakai - klien terlihat mencuci tanganya
- Keluarga klien mengatakan bahwa klien tidak sebelum dan sesudah makan
pernah mencuci tangan saat makan dan ketika A:
selesai maka klien hanya melap dipakainya SP 3 Pasien defisit perawatan diri :
saja makan dan minum tercapai
- Keluarga klien mengatakan jika klien setelah P:
BAB/BAK hanya menyiramnya begitu saja - Latihan perawatan diri : makan
30
tanpa cebok dan minum 3 x 1 hari
Do : - Lanjutkan SP 4 Pasien defisit
- Klien tampak tidak rapi dan kotor perawatan diri : Toileting (BAB
- Klien sering memakai pakaian yang sama tiap dan BAK).
harinya dan berbau
- Kuku klien tampak sangat kotor dan panjang
- Mulut klien tampak kotor dan giginya kuning
2. Diagnosa Keperawatan
Defisit Perawatan Diri
3. Tindakan Keperawatan
Sp 3 :
- Mengevaluasi jadwal kegiatan harian
pasien.
- Membina hubungan saling percaya antara
pasien dengan perawat
- Mengevaluasi kegiatan kebersihan diri
dan berdandan
- Melatih cara melakukan perawatan diri:
makan/minum (peralatan, cara, waktu,
manfaat dan kerugian tidak makan
minum).
- Bantu klien saat melakukan perawatan
diri hingga selesai
- Berikan pujian untuk setiap respon klien
yang positif.
4. Strategi Komunikasi
Fase Orientasi
31
a. Salam terpeutik
“Assalamualaikum…selamat pagi pak , apa
kabar?”
b. Evaluasi
“Apakah bapak sudah mandi dan gosok
gigi sendiri?....bagaimana perasaan bapak
setelah mandi dan menggosok gigi?”
c. Kontrak
- Topik
“ Baiklah pak, sesuai dengan janji kita
kemarin hari ini kita akan
membicarakan tentang kebutuhan diri
makan dan minum
- Waktu
“Sesuai janji kita kemarin, kita akan
berbincang selama 15 menit ya pak?”
- Tempat
“ Bagaimana kalau kita berbincang di
ruang makan saja?”
Fase Kerja
“Berapa kali bapak makan sehari?...iyaa bagus,
bapak makan 3x sehari…kalau minum, sehari
berapa gelas pak?...betul, minum 10 gelas sehari
apa saja yang disiapkan untuk makan? apa yang
dilakukan sebelum makan?... apa pula yang
dilakukan setelah makan?”.
Fase Terminasi
32
- Evaluasi
“Bagaimana perasaan bapak setelah, kita
membicarakan tentang cara makan dan
minum yang baik?... Baik sekali pak, bapak
sudah bisa menyebutkan manfaat makan dan
minum dengan baik”.
- RTL
Baiklah pak, tadi bapak sudah menyebutkan
manfaat bagi kita jika kita menjaga kebersihan
diri, dan kita juga sudah melakukan latihan,
selanjutnya jangan lupa untuk melakukan
sesuai jadwal ya pak.. makan 3x sehari, dan
minum 8-10 gelas sehari”.
- Kontrak yang akan datang
a. Topik :
“Baiklah pak, cukup untuk hari ini, besok
kita akan bertemu lagi,dan membicarakan
tentang kebutuhan dan latihan cara
Toileting Yang baik dan benar (BAB dan
BAK) besok…”
b. Waktu :
“Bapak mau jam berapa? bagaimana
kalau jam 8?”
c. Tempat :
“Bapak maunya kita berbincang
dimana?...bagaimana kalau di ruang
makan?...baiklah pak, besok saya akan
33
kesini jam 8 pagi ya..sampai jumpa besok
ya pak, saya permisi.
Minggu assalamualaikum..Wr. Wb”. S:
27 Februari 2022 - Klien dapat menyebutkan manfaat
1. Data BAB dan BAK di toilet
Ds : - Klien menyebutkan tata cara BAB
- Klien mengatakan malas mandi karena suara dan BAK yang baik dan benar
tersebut sangat mengganggunya O:
- Klien mengatakan malas berhias karena sibuk - Klien terlihat BAB dan BAK di
dengan suara yang ia dengar toilet
- Keluarga klien mengatakan bahwa klien - Klien membersihkan diri/cebok
hanya mengganti baju jika merasa ingin, jika setelaH BAB/BAK
tidak maka pakainya akan terus dipakai A:
- Keluarga klien mengatakan bahwa klien tidak SP 1 Pasien defisit perawatan diri : BAB
pernah mencuci tangan saat makan dan ketika dan BAK teratasi
selesai maka klien hanya melap dipakainya P:
saja Lanjutkan SP 1 Pasien defisit perawatan
- Keluarga klien mengatakan jika klien setelah diri : mandi
BAB/BAK hanya menyiramnya begitu saja
tanpa cebok
Do :
- Klien tampak tidak rapi dan kotor
- Klien sering memakai pakaian yang sama tiap
harinya dan berbau
- Kuku klien tampak sangat kotor dan panjang
- Mulut klien tampak kotor dan giginya kuning
2. Diagnosa Keperawatan
34
Defisit Perawatan Diri
3. Tindakan Keperawatan
Sp 4 :
- Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien.
- Melatih cara melakukan perawatan diri:
BAK/BAB (peralatan, cara, waktu, manfaat
dan kerugian tidak BAK/BAB)
- Bantu klien saat melakukan perawatan diri
hingga selesai
- Berikan pujian untuk setiap respon klien yang
positif.
4. Strategi Komunikasi
Fase Orientasi
d. Salam terpeutik
“Assalamualaikum…selamat pagi pak , apa
kabar?”
e. Evaluasi
“Apakah bapak sudah mandi dan gosok gigi
sendiri?....bagaimana perasaan bapak setelah
mandi dan menggosok gigi?”
f. Kontrak
- Topik
“ Baiklah pak, sesuai dengan janji kita
kemarin hari ini kita akan
membicarakan tentang tata cara BAK
dan BAB dengan baik”.
- Waktu
35
“Sesuai janji kita kemarin, kita akan
berbincang selama 15 menit ya pak?”
- Tempat
“ Bagaimana kalau kita berbincang di
ruang tamu saja?”
Fase Kerja
“Berapa kali bapak BAB sehari..? atau BAK
berapa kali sehari..?, kalau bapak BAB dan BAK
dimana biasanya..? , Setelah BAB dan BAK
biasanya apa yang bapak lakukan..? Menurut
bapak apa manfaatnya jika menjaga kebersihan
setelah BAB dan BAK…?”
Fase Terminasi
- Evaluasi Subjektif dan Objektif
“Bagaimana perasaan bapak setelah kita
membicarakan tentang cara BAB dan BAK
yang baik…? Bagaimana perasaan bapak
setelah membersihkan diri setelah BAB dan
BAK..? Bagus sekali pak, bapak sudah bisa
menyebutkan dengan baik cara BAK dan
BAB yang benar..”
- RTL
“Baiklah pak, tadi bapak sudah menyebutkan
manfaat bagi kita jika kita menjaga kebersihan
diri setelah BAB dan BAK. Sekarang, coba
bapak masukan kedalam jadwal kegiatan
harian bapak, BAB 1x di toilet dan BAK 1 x
36
dai toilet?”.
- Kontrak yang akan datang
a. Topik :
“Baiklah pak, cukup untuk hari ini,
besok kita akan bertemu lagi,dan
mengevaluasi tentang kebutuhan dan
cara BAK dan BAB yang baik.”
b. Waktu :
“Bapak mau jam berapa? bagaimana
kalau jam 8?
c. Tempat :
“Bapak maunya kita berbincang
dimana?...bagaimana kalau di ruang
makan?...baiklah pak, besok saya
akan kesini jam 8 pagi ya..sampai
jumpa besok ya pak, saya permisi.
assalamualaikum..Wr. Wb”
37
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kesehatan jiwa didefinisikan sebagai kondisi dimana seorang individu dapat
berkembang secara fisik, mental, spiritual, dan sosial sehingga tersebut menyadari
kemampuan sendiri, dapat mengatasi tekanan, dapat bekerja secara produktif, dan
mampu memberikan kontribusi untuk komunitasnya. Seseorang yang memiliki gangguan
jiwa akan timbul masalah- masalh lain seperti halusinasi, harga diri rendah, perilaku
kekerasan dan defisit perawatan diri. Defisit perawatan diri adalah suatu keadaan
seseorang mengalami kelainan dalam kemampuan untuk melakukan atau
menyelesaikan aktivitas kehidupan sehari hari secara mandiri. Tidak ada keinginan
untuk mandi secara teratur (hygiene), tidak menyisir rambut, pakaian kotor, bau
badan, bau napas, dan penampilan tidak rapi, BAB/BAK (toileting). Penyebabnya sendiri
ada predisposisi dam presipitasi, Predisposisi seperti perkembangan, biologis, sosial dan
lainya sedangkan presipitasi adalah karena kurang motivasi, kerusakan kognisi atau
perceptual, cemas, lelah/lemah yang dialami individu sehingga menyebabkan individu
kurang mampu melakukan perawatan diri.
3.2 Saran
1. Disarankan kepada pembaca dapat memanfaatkan makalah ini dengan baik sehingga
dapat digunakan sebagai media pendukung untuk menambah pengetahuan dan
wawasan mengenai konsep dasar dan asuhan keperawatan defisit perawatan diri.
2. Disarankan khususnya kepada mahasiswa kesehatan untuk terus meningkatkan dan
menguasai ilmu mengenai asuhan keperawatan dengan menggunakan Buku SDKI,
SLKI, dan SIKI sebagai penunjang pembelajaran.
3. Disarankan kepada institusi untuk dapat memberikan kemudahan dalam pemakaian
sarana dan prasarana yang merupakan fasilitas bagi mahasiswa untuk
mengembangkan ilmu pengetahuan.
38
DAFTAR PUSTAKA
Lela Aruma Syahni. "Penerapan Latihan Mandi Defisist Perawatan Diri." Fakultas Ilmu
Kesehatan UMP, 2018: 8-20.
Mardhianti. "Asuhan Keperawatan Jiwa Pada Ny W Dengan Masalah Defisit Perawatan Diri
Di Ruang Mawar." 2018: 17-41.
Yolanda Wulandari1, Veronika Anita Sari Laia, Refortinus Zega , Saleha, Sri Lestari Siregar,
Jek Amidos Pardede. "Peningkatan Kemampuan dan Penurunan Gejala Pasien
Skizofrenia Dengan Masalah Defisit Perawatan Diri: Studi Kasus." 2020: 19-38.
39