Disusun oleh :
Kelompok 3
Annisa Fitriani P07120421046
Ihza Nisri Narti P07120421061
M. Hadi Purnomo P07120421072
Nur Syahira Safika P07120421076
Santi Amalisa P07120421084
Sopiyana P07120421085
Segala puji bagi Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
kemudahan untuk kami sehingga kami dapat menyelesaikan tugas berupa
makalah yang berjudul “HARGA DIRI RENDAH (HDR)” . Tanpa rahmat dan
karunia-Nya, kami tentu tidak dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Terima kasih kami ucapkan kepada ibu dosen pengampu Mata Kuliah
Keperawatan Jiwa yaitu bapak Eka Rudi Purwana, SST., M.Kes yang telah
memberikan kesempatan serta bimbingan kepada kami dalam menyusun makalah
ini. Tak lupa pula kami ucapkan terima kasih untuk beberapa pihak yang
telahmembantu dalam penyusunan makalah ini.
Kami tentu menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih
terdapat kekurangan. Untuk itu, kami mohon maaf dan sangat mengharapkan
kritik serta saran yang membangun untukpenyusunan makalah yang lebih baik
lagi. Kami berharap dengan disusunnya makalah ini, pembaca dapat mengambil
manfaat dan kegunaan untuk kehidupan sehari-hari terutama dalam proses
pembelajaran.
Kelompok 3
i
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR ..............................................................................................i
DAFTAR ISI .............................................................................................................ii
BAB I – PENDAHULUAN ......................................................................................1
A. Latar Belakang .....................................................................................................1
B. Rumusan Masalah ................................................................................................2
C. Tujuan ..................................................................................................................3
BAB II – PEMBAHASAN .......................................................................................4
I. Konsep Teori Defisit Perawatan Diri ................................................................4
A. Definisi Harga Diri Rendah .............................................................................6
B. Etiologi Harga Diri Rendah .............................................................................6
C. Proses Terbentuknya Harga Diri Rendah ........................................................7
D. Faktor yang Mempengaruhi Harga Diri Rendah .............................................7
E. Manifestasi Klinis Harga Diri Rendah ............................................................8
F. Rentang respon Konsep Diri ...........................................................................9
G. Konsekuensi dari Harga Diri Rendah. ............................................................ 10
H. Mekanisme Koping ......................................................................................... 11
I. Penatalaksanaan Harga Diri Rendah ............................................................... 11
II. Konsep Asuhan Keperawatan ...........................................................................13
A. Pengkajiam Keperawatan ................................................................................13
B. Diagnosa Keperawatan ....................................................................................13
C. Intervensi Keperawatan ...................................................................................14
D. Implementasi Keperawatan .............................................................................17
E. Evaluasi Keperawatan .....................................................................................19
BAB III – PENUTUP ...............................................................................................21
A. Kesimpulan ..........................................................................................................21
B. Saran .....................................................................................................................21
DAFTAR PUSTAKA ...............................................................................................23
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
5
BAB II
PEMBAHASAN
a. Faktor Predisposisi
7
1. Biologi
Faktor herediter (keturunan) faktor ini berfokus kepada riwayat
anggota keluarga yang mengalami gangguan kejiwaan, dan juga
memiliki riwayat penyakit kronis atau trauma kepala yang merupakan
salah satu penyebab gangguan jiwa.
2. Psikologis
Masalah psikologis yang akan menyebabkan harga diri rendah
adalah pengalaman yang tidak menyenangkan, adanya komponen
penolakan dari lingkungan sekitar dan oleh karena itu orang-orang
terdekatnya, masih berupa harapan yang kurang memuaskan, kurang
sesuai atau tidak masuk akal. Kurangnya rasa tanggung jawab yang
disebabkan oleh kegagalan yang berulang dan memiliki
ketergantungan yang sangat tinggi terhadap orang faktor lain lain
merupakan yang menyebabkan gangguan kejiwaan. Selain itu pasien
dengan harga diri rendah memiliki penilaian terhadap yang selalu
gambaran negatif dirinya, mengalami krisis identitas, peran yang
terganggu, ideal diri yang tidak realistis.
b. Faktor Presipitasi
1) Tanda (Objektif)
a) tidak ingin melakukan hal baru
b) Kepala ke bawah saat berjalan
c) Postur tubuh yang lebih rendah
2) Gejala (Subjektif)
a) Penilaian individu yang bersifat negatif (misalnya merasa tidak
ada guna nya bagi orang lain, merasa tidak berdaya).
b) Berfikir bahwa individu salah dan merasa malu.
c) Berfikir bahwa semua hal tidak mampu untuk dilakukan
d) Merendahkan kekuatan untuk menyelesaikan sebuah persoalan
e) berfikir bahwa individu tidak memiliki kemampuan dan kekuatan
yang positif
f) Penilaian negatif yang hiperbola terhadap individu
g) Menolak penilaian yang positif
1) Tanda (Objektif)
a) Kontak mata yang buruk
b) Malas dan tidak bersemangat
c) Bicaralah secara bertahap dan pelan
d) Pasif
e) Perilaku tidak tegas
f) Mencari dukungan secara berlebihan
g) tergantung orang lain pada anggapan
h) Sulit untuk membentuk pilihan
2) Gejala (Subjektif)
a) Berfikir bahwa kesulitan untuk berkonsentrasi
b) Merasa kesulitan untuk istirahat
c) Mengekspresikan rasa putus asa
9
Rentang respon Konsep Diri menurut (Stuart, 2007)
➢ Respon adaptif terhadap konsep diri meliputi:
a. Aktualisasi diri Pernyataan diri pasangan tentang konsep diri
positif terhadap dasar pertemuan asli yang bermanfaat dan
memuaskan orang dapat menghargai kapasitas mereka.
b. Konsep diri positif jika individu mengandung pengalaman positif
dalam aktualisasi diri dan tanggap terhadap hal- hal positif dan
negatif tentang dirinya. Individu dapat mengidentifikasi
kemampuan dan kelemahannya secara jujur dalam menilai suatu
masalah. Individu berpikir positif dan realistis.
10
Harga diri rendah menyebabkan perasaan kekosongan dan dalam
beberapa kasus menyebabkan kesengsaraan, kegelisahan. Harga diri dan
pertemuan hidup yang mengecewakan berpotensi memicu perenungan dan
perilaku yang merusak diri sendiri. Sentimen keraguan diri terbentuk di
tengah konsep diri yang melarat.
Lebih tepatnya banyak berkewajiban untuk harga diri, saran dari
harga diri ini bisa berubah, Salah satu dampak negatif dari tidak memiliki
kemampuan untuk merasa diri cukup terpuji untuk mendorong apa yang
Anda butuhkan. Hingga pada akhirnya, mereka akan memisahkan diri dari
lingkungan dan berkumpul. Individu dengan harga diri yang rendah
cenderung menarik diri, pendiam dan menjaga jarak strategis dari kawanan.
Harga diri secara teratur terancam segregasi sosial, penarikan diri dan
perilaku biadab (Perry, 2012).
a. Penatalaksanaan Medis
11
1) Klorpromazin (CPZ)
Indikasi: untuk gangguan psikosis, untuk lebih serius
dalam kapasitas untuk melihat kenyataan mengganggu melamun,
kesadaran visualisasi, diri, perasaan jengkel dan perilaku yang
tidak biasa, tidak bekerja, hubungan sosial dan melakukan
aktivitas terjadwal. Efek samping: sedasi, gangguan otonom dan
endokrin.
2) Haloperidol (HPL)
Indikasi: solid dalam kapasitas untuk mensurvei realitas
dalam kapasitas dan kapasitas yang tidak memihak dalam
kehidupan sehari- hari. Efek samping: sedasi, gangguan otonom
dan endokrin.
3) Trihexyphenidyl (THP)
Indikasi: segala macam infeksi Parkinson, termasuk post-
ensefalitis dan idiopatik. Dampak samping: sangat sensitif
terhadap trihexyphenidyl, psikosis ekstrim, psikoneurosis
gastrointestinal dan gangguan.
b. Penatalaksanaan Keperawatan
1) Terapi Perilaku
Terapi perilaku bertujuan untuk Тыар реали CEFECCER
mengarahkan pasien untuk meningkatkan fungsi kemandirian.
Terapi perilaku menggunakan dua bentuk, yaitu: Social Learning
Training yang bertujuan membantu pasien dengan harga diri
rendah untuk mempelajari perilaku- perilaku yang sesuai.
Sedangkan untuk bentuk kedua, yaitu: Social Skills Training
yang bertujuan untuk melatih pasien dengan harga diri rendah.
2) Psikoterapi
Terapi ini digunakan untuk mendorong klien bersosialisasi
lagidengan orang lain. Tujuannya agar klien tidak menyendiri
lagikarena jika klien menarik diri, klien dapat membentuk
kebiasaan yang buruk lagi.
12
II. Konsep Asuhan Keperawatan
A. Pengkajian Keperawatan
b. Factor presdiposisi
- Penolakan orang tua yang tidak realistis
- Kegagalan berulang kali
- Kurang mempunyai tanggung jawab personal
- Ketergantungan pada orang lain
- Ideal diri yang tidak realistis (Fitria, 2009)
c. Factor presipitasi
- Hilangnya sebagian anggota tubuh
- Berubahnya penampilan atau bentuk tubuh
- Mengalami kegagalan serta menurunnya produktivitas (Fitria, 2009)
d. Konsep diri
- Gambaran diri: persepsi klien terhadap tubuhnya, bagian tubuh yang
disukai, reaksi klien terhadap bagian tubuh yang tidak disukai dan
bagian yang disukai.
- Ideal diri; persepsi individu tentang bagaimana dia seharusnya
berperilaku berdasarkan standar, aspirasi, tujuan, atau nilai personal
tertentu.
- Harga diri: penilai individu tentang nilai personal yang diperoleh
dengan menganalisis sebagai seberapa perilaku dirinya dengan ideal
diri.
- Identitas: prinsip pengorganisasian kepribadian yang bertanggung
jawab terhadap kesatuan, kesinambungan, konsentrasi, dan keunikan
individu.
- Peran: serangkaian pola perilaku yang diharapkan oleh lingkungan
social berhubungan dengan fungsi individu di berbagai kelompok
social.
B. Diagnosa Keperawatan
Berdasarkan data di atas yang di dapat melalui observasi, wawancara
atau pemeriksaan fisik yang bahkan diperoleh melalui sumber sekunder,
perawat dapat menegakkan diagnosis keperawatan pada pasien yaitu
Gangguan Konsep diri :Harga Diri Rendah.
13
C. Intervensi Keperawatan
h. Beri perhatian
pada klien
1.2 Beri
kesempatan untuk
mengungkapkan
perasaannya
tentang penyakit
yang dideritanya
1.3 Sediakan
waktu untuk
mendengarkan
klien
1.4 Katakan pada
klien bahwa ia
adalah seorang
yang berharga dan
bertanggung
jawab serta
mampu menolong
dirinya sendiri
2.1 Diskusikan
kemampuan dan
aspek positif yang
dimilik klien dan
beri
pujian/reinforcem
ent atas
kemampuan
mengungkapkan
perasaannya.
2.2 Saat bertemu
klien, hindarkan
memberi penilaian
negati. Utamakan
memben pujian
yang realistis
Tujuan Kriteria evaluasi 3.1 Diskusikan Peningkatan
khusus 3: • Kebutuh kemampuan klien kemampaan
Klien dapat an klien yang masih dapat mendorong
menilai terpenuhi digunakan selama klien untuk
kemampuan sakit. mandin
yang • Klien 3.2 Diskusikan
digunakan dapat juga kemampuan
yang dapat
melakuk
dilanjutkan
an penggunaan di
15
aktivitas rumah sakit dan di
terarah rumah nanti
D. Implementasi Keperawatan
Petunjuk Pengisian:
1. Penilaian tindakan keperawatan untuk setiap SP dengan menggunakan
instrument penilaian kinerja (No 04.01.01)
2. Nilai tiap penilaian kinerja dimasukkan ke table pada baris nilai SP.
No Kemampuan Tanggal
A. Pasien
SP 1
1. Mengidentifikasi
kemampuan dan aspek
yang dimiliki pasien.
2. membantu pasien menilai
kemampuan pasien yang
masih dapat digunakan.
3. Membantu pasien
memiliki kegiatan yang
akan dilatih sesuai
dengan kemampuan
pasien.
4. Melatih pasien sesuai
dengan kemampuan yang
dipilih.
5. Memberikan pujian yang
wajar terhadap
keberhasilan pasien.
6. Menganjurkan pasien
memasukkan kegiatan ke
dalam jadwal kegiatan
harian.
Nilai SP 1 p
SP II p
1. Mengevaluasi jadwal
kegiatan harian pasien.
2. Melatih kemampuan
kedua.
17
3. Menganjurkan pasien
memasukkan kegiatan ke
dalam jadwal kegiatan
harian.
Nilai SP II p
B. Keluarga
SP I k
1. Mendiskusikan masalah
yang dirasakan keluarga
dalam merawat pasien.
2. Menjelaskan pengertian,
tanda dan gejala harga
diri rendah yang dialami
pasien beserta proses
terjadinya.
3. Menjelaskan cara-cara
merawat pasien harga diri
rendah.
Nilai SP 1 k
SP II k
1. Melatih keluarga
mempraktikkan cara
merawat pasien dengan
harga diri rendah.
2. Melatih keluarga
melakukan cara merawat
langsung kepada pasien
harga diri rendah.
Nilai SP 1I k
SP III k
1. Membantu keluarga
membuat jadwal aktivitas
di rumah termasuk
minum obat.
2. Menjelaskan follow up
pasien
Nilai SP 1II k
Total nilai SP p + SP k
Rata-rata
18
E. Evaluasi Keperawatan
Petunjuk Pengisian:
1. Beri tanda (√) jika pasien mampu melakukan kemampuan di bawah
ini.
2. Tuliskan tanggal setiap dilakukan supervise.
Kemampuan Tanggal
NO
A. Pasien
SP 1
1. Menyebutkan
kemampuan dan aspek
positif yang dimiliki.
2. Menilai kemampuan
yang masih dapat
digunakan.
3. Memilih kegiatan yang
akan dilatih sesuai
dengan kemampuan yang
dimiliki.
4. Melatih kemampuan
yang telah dipilih.
5. Melaksanakan
kemampuan yang telah
dilatih.
6. Melakukan kegiatan
sesuai jadwal.
B. Keluarga
1. Menjelaskan pengertian
dan tanda-tanda orang
dengan harga diri rendah.
2. Menyebutkan tig acara
merawat pasien harga diri
rendah (memberikan
pujian, menyediakan
fasilitas untuk pasien,
dan melatih pasien
melakukan kemampuan).
19
3. Mampu mempraktikan
cara merawat pasien.
4. Melakukan follow up
sesuai rujukan.
20
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Jadi saran kami adalah yang pertama untuk Pihak RS adalah untuk tetap
selalu mengembangkan dan memberikan komunikasi terapeutik sebagai
masukan tindakan keperawatan mandiri untuk menangani Harga diri rendah,
Dan untuk Pihak klien dan pihak keluarga untuk diharapkan ikut serta dalam
upaya untuk meningkatkan dan mempertahankan kemampuan yang masih
dimiliki oleh klien tersebut dengan itu Mungkin Akan membuat klien akan lebih
cepat membaik dan kembali sehat serta Membuat klien tersebut lebih Bisa
berfikir positif akan dirinya sendiri dan menghilangkan sifat Psimis terhadap
dirinya sendiri.
untuk Kita semua yaitu Jangan pernah Menganggap serta meremehkan
Sebuah Hasil ataupun kemampuan dari orang lain, jika hal tersebut terus
21
terjadi, dan selalu diterima oleh seseorang tersebut, maka bisa saja masalah
harga diri rendah akan timbul dan juga bisa membuat seseorang itu merasa
akan dirinya tidak berguna, dan tidak bisa diandalkan, karena ini juga salah
satu penyebab dari masalah harga diri rendah terhadap dirinya sendiri muncul.
22
DAFTAR PUSTAKA
23
24