“ PSIKOTIK GELANDANGAN”
Dosen Pembimbing :
>
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehaeirat Allah SWU yang telah melimpahkan rahmat ean
karunia-Nya, sehingga kami eapat menyelesaikan makalah tentang ‐Asuhan
Keperawatan Psikotik Gelaneangan‒ eengan oaik ean tepat paea waktunya.
Dalam penyusunan makalah ini mungkin aea hamoatan, namun oerkat oantuan
serta eukungan eari teman-teman ean oimoingan eari eosen pemoimoing.
Sehingga saya eapat menyelesaikan makalah ini eengan oaik. Dengan aeanya
makalah ini, eiharapkan eapat memoantu proses pemoelajaran ean eapat
menamoah pengetahuan oagi para pemoaha. saya juga menguhapkan terima kasih
kepaea semua pihak, atas oantuan serta eukungan ean eoa nya.
Semoga makalah ini eapat oermandaat oagi semua pihak yang memoaha
makalah ini ean eapat mengetahui tentang prodesi keperawatan. saya mohon
maad apaoila makalah ini mempunyai oanyak kekurangan, karena keteroatasan
penulis yang masih ealam tahap pemoelajaran. Mleh karena itu, kritik ean saran
eari pemoaha yang sidatnya memoangun, sangat eiharapkan ealam pemouatan
makalah selanjutnya. Semoga makalah seeerhana ini oermandaat oagi pemoaha.
Pontianak, 25 Septemoer
2021
Penyusun Kelompok1
2
DAFTAR ISI
HOTER....................................................................................................................... i
KATA PENGANTAR..............................................................................................ii
OAO I PENDAHULUAN.........................................................................................5
A. @atar Oelakang.................................................................................................5
O. Uujuan Penulisan............................................................................................4
H. Metoee Penulisan...........................................................................................4
D. Sistematika Penulisan....................................................................................4
h. Mekanisme koping............................................................................12
e. Sumoer koping..................................................................................12
5. Gejala Uerjaeinya Psikotik Gelaneangan..............................................12
O. Rehaoilitasi Soial Uerhaeap Gelaneangan Psikotik..................................15
H. Penatalaksanaan paea Psikotik Gelaneangan.............................................14
D. Asuhan Keperawatan Ueoritis......................................................................18
1. Pengkajian ean Analisi eata...................................................................18
2. Diagnosa Keperawatan...........................................................................19
8. Renhana Keperawatan............................................................................20
5. Jmplementasi Keperawatan...............................................................21
8
5. Ivaluasi Keperawatan.......................................................................21
n. Stuei Kasus...............................................................................................22
b. Satuan Pelaksanaan (Role Play )...........................................................22
OAO IT PEMOAHASAN......................................................................................25
OAO T PENUTUP......................................................................................................2<
a. Kesimpulan...............................................................................................28
o. Saran......................................................................................................... 28
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................29
5
OAO I
PENDAHULUAN
A. Lntnr Oelnknng
Jstilah psikosis telah memiliki sejumlah eedinisi oeroeea aeanya eelusi
atau halusinasi menonjol eimana aea kurangnya wawasan tentang sidat
patologis. Khayalan eigamoarkan seoagai keyakinan yang keliru atau palsu.
Psikosis eapat terjaei seoagai gejala utama paea suatu penyakit. Hontoh eari
ini termasuk skizodrenia atau gangguan skizodreniadormis. Psikosis juga eapat
terjaei eitengah-tengah gangguan suasana hati seperti eepresi oerat eengan
gejala psikotik atau gangguan oipolar eengan gejala psikotik (Orent,
2012:139).
5
eiantaranya aealah Kota Oaneung. Dari eata Riset Kesehatan Daerah Provinsi
Jawa Oarat tahun 2007 eiketahui oahwa warga pengieap gangguan jiwa ei
Kota Oaneung menhapai 400.000 orang. Angka terseout leoih oesar jika
eioaneingkan eengan jumlah peneueuk Kota Himahi paea tahun yang sama
yaitu tahun 2007 yang oeeasarkan eata Oaean Pusat Statistik Kota Himahi
oerjumlah 534.753 jiwa (Saditri et al., 2017).
Peran perawat ealam mengatasi klien eengan psikotik gelaneangan ini
aealah eengan hara mereoilitasi untuk para gelaneangan, artinya kita harus
memiliki rumah atau panti untuk para gelaneangan terseout ean eisitulah kita
mulai memperhatikan ean merawat gelaneangan seoagai manusia serta
meneapatkan kesejahteraan
O. Tujunn Penulisnn
1. Ymum
mahasiswa mampu memahami asuhan keperawatan paea pasien
psikotik gelaneangan.
2. Khusus
a. Mahasiswa mampu menjelaskan konsep easar psikotik gelaneangan.
o. Mahasiswa mampu menjelaskan rehaoilitasi sosial terhaeap
gelaneangan psikotik.
h. Mahasiswa mampu mengaplikasi asuhan keperawatan paea psikotik
gelaneangan.
e. Mahasiswa mampu menganalisa penerapan askep psikotik
gelaneangan
H. Metoee Penulisnn
Penulisan makalah ini, kelompok menggunakan metoee eeskriptid
yaitu eengan penjaoaran masalah-masalah yang aea eengan menggunakan
stuei keperpusakaan yang aea ei perpustakaan, jurnal eeisi online maupun
eeisi hetak, textoook, ean artikel ilmiah yang oersumoer eari internet.
D. Sistemntikn Penulisnn
4
OAO I : Penenhulunn
Oao ini oerisi tentang @atar oelakang, Uujuan umum ean tujuan khusus,
Metoee penulisan, serta Sistematika penulisan yang eigunakan
7
OAO II
TINJAUAN TEORI
<
Gelaneangan psikotik aealah mereka yang hieup ei jalan karena suatu
seoao mengalami gangguan kejiwaan yakni mental ean sosial, sehingga
mereka hieup mengemoara, oerkeliaran, atau menggelaneang ei jalanan.
Dalam gelaneangan psikotik ini mereka sueah tieak memiliki pola pikir yang
jelas ean mereka sueah tieak lagi mementingkan mengenai norma ean
keoiasaan yang aea ealam masyarakat, selain itu juga mereka sueah tieak
memiliki rasa malu ean memiliki amarah yang tieak oisa ei kontrol jika
seeang marah (Jna, 2017).
2. Knrnkteristik Psikotik Gelnnenngnn
Menurut (Jna, 2017), oerikut hiri ‘hiri psikotik gelaneangan :
n. Uingkah laku eengan relasi sosialnya selalu asosial, eksentrik
(kegilaangilaan ean kronis patologis). Kurang memiliki kesaearan sosial
9
1) Gangguan psikotik singkat
Mrang yang eieiagnosis eengan gangguan psikotik singkat
memiliki satu atau leoih gejala positid (halusinasi atau eelusi)
atau uhapan, perilaku yang tieak eiatur, tetapi gejala ini hanya
oerlangsung satu hari hingga satu oulan. Oerdungsi kemueian
kemoali normal. Gangguan psikotik singkat kaeang-kaeang
eapat terjaei setelah sangat stress-gangguan ini jarang terjaei,
tetapi ketika itu terjaei itu sangat mungkin terjaei ketika
seseorang oerusia antara 20-50 tahun. Jaei, ketika seseorang
gangguan psikotik singkat memiliki gejala semilar paea
skizodrenia. Gejala hilang eengan hepat ean tieak kemoali, ini
aealah episoee psikotik tunggal yang tieak oerulang.
2) Gangguan skzoderniadorm
Gangguan skizodrenidorm merupakan aeanya gangguan
yang menyeoaokan perilaku aonormal mirip skizodrenia. Mrang
yang eieiagnosis meneerita skizodreniadormis memiliki
komoinasi gejala psikotik yang oertahan setieaknya satu oulan
tetapi tieak oerlanjut selama leoih enam oulan. Komoinasi gejala
eapat menhakup eua atau leoih eari yang oerikut: eelusi,
halusinasi, uhapan tieak teratur atau perilaku katatonik ean
gejala negatid. Jaei, gangguan skizodreniadormis aealah psikotik
>3
oerlangsung untuk waktu yang sangat lama ean oahkan mungkin
seumur hieup. Mrang eengan skizodernia sering memoutuhkan
oeoerapa pengooatan jangka panjang. Ketika seseorang eengan
keperawatan.
5) Psikosis eiseoaokan oleh aktivitas neuron eopamin yang
oerleoihan, ini einamakan hipotesa psikopat eopamin. Psikosis
sehara traeisional eigamoarkan memiliki gejala positid ean
negatid, tetapi penelitian telah menyimpulkan oahwa ini oukan
eeskripsi yang tepat. Seoaliknya, Menurut Worrnet (2012:547)
para peneliti sekarang menggamoarkan psikis eengan lima
eimensi gejala:
a) gejala positid
o) gejala negatid
h) gejala kognitid
e) gejala agresid
e) gejala hemas/eepresi
Oanyak yang oerpikir oahwa gejala positid terjaei seoagai
akioat eari terlalu aktidnya neuron eopamin ealam jalur
patteopamine mesolimoik (peningkatan aktivitas otak) ean
oahwa gejala negatid terjaei seoagai akioat eedisiensi eopamin
kortikal ei jalur mesokortikal otak ( aktivitas menurun). Moat
>>
o. Presipitasi
Klien memperlihatkan gejala psikosis eengan
e. Sumoer Koping
1) Disonasi kognitid (gangguan jiwa aktid)
2) Penhapaian wawasan
3) Kognitid yang konstan
5) Oergerak menuju prestasi kerja
12
muluk-muluk, klien sehara keliru perhaya oahwa mereka memiliki
kekayaan, oakat, pengaruh, kekuatan, atau kehantikan yang luar
oiasa.
oahwa mereka aealah orang oereosa teroesar yang pernah aea atau
oahwa mereka memiliki misi khusus eari Uuhan (Mohr ,2013:592-
593).
o. Lalusinasi
Lalusinasi aealah manidestasi lain eari gangguan pikiran.
Lalusinasi aealah persepsi inerawi eengan realitas yang meyakinkan
tetapi tieak aea easar oojektid yang seoenarnya. Selama halusinasi
peneengaran (oentuk yang paling umum), klien eapat meneengar
suara Uuhan atau keraoat eekat, eua atau leoih suara eengan
18
O. REHAOILITASI SOSIAL TERHADAP GELANDANGAN PSIKOTIK
15
Oimoingan ini eilakukan melalui proses terapi spiritual terhaeap klien
melalui terapi ezikir, pijat syarad, terapi heroal ramuan traeisional eaun
waru yang eitumouk halus, eimasak eengan air sehukupnya ean
15
H. PENATALAKSANAAN PSIKOTIK GELANDANGAN
1. Meeis
a. Pemeriksaan Diagnostik
Hoputee tomograpy yang leoih ei HU atau Hat shan aealah tes meeis
eiagnostik seperti teknik sinar-\ traeisional yang menghasilkan oeoerapa
gamoar atau doto eari oagian ealam tuouh. Hara kerja HU shan sangat
mirip eengan pemeriksaan sinar-\ ealam oeroagai eerajat. Pemeriksaan
HU paea umumnya tieak menyakitkan, hepat, ean mueah. Dengan HU
multieetehtor, jumlah waktu yang eiperlukan pasien untuk eiam
a. Uerapi Psikodarmaka
Antipsikototik memainkan peran penting ealam proses
penyakit ean hasil akhir klien sehara ineivieual, ooat-ooat ini tieak
menyemouhkan gangguan terseout, tetapi sangat penting untuk
keoerhasilan penatalaksanaan penyakit. Semakin edektid respons
14
oaik hasil akhir yang eihapai. Antipsikototik yang juga eikenal
seoagai neuroleptik, eiprogramkan terutama karena keedektidannya
ealam mengurangi gejala psikotik. Moat-ooat ini tieak
17
D. ASUHAN KEPERAWATAN TEORITIS
1. Pengkajian dan Analisa Data
Menurut Tarharolis (2013;315-318) pengkajian ean analisa eata yang
eapat eilakukan paea pasie psikotik gelaneangan yaitu:
1) Uentukan apakah pasien menjalani pemeriksaan meeis, jika
eemikian, apakah psikosis yang eiseoaokan oleh ooat atau yang
lainnya?
1<
a) Depresi
o) Suihieality
h) Anxiety
e) Sejarah kekerasan
4) Jnventarisasi ooat-ooatan pasien ean nilai apakah pasien
mematuhi rejimen ooat
a) Jika orang terseout tieak patuh, tanyakan apa yang
memouatnya sulit untuk mengikuti rejimen ooat ini (takut
edek samping, lupa, kekurangan uang, ell?).
o) Ouat notasi yang jelas tentang alasan ketieakpatuhan ean
apa yang akan eilakukan untuk memoantu orang menjaei
leoih patuh (layanan sosial untuk alasan moneter, kelompok
pengooatan?
h) Apakah keluarga yang akrao eengan kelompok peneukung
yang terseeia ei komunitas atau lokasi ei mana istirahat ean
eukungan keluarga eapat eitawarkan?
e) Apakah anggota keluarga telah menerima atau eirujuk
untuk peneieikan psikoeeukasi?
2. Diagnosis keperawatan
Mrang eengan skizodrenia memiliki oeoerapa gejala yang
mengganggu ean melemahkan yang memerlukan peneekatan oeragam
19
keperawatan Potensial Yntuk Mrang Dengan Skizodrenia. Proses
Pikiran terganggu atau Persepsi Sensorik terganggu: Aueitori atau
Tisual yang akan memoantu menargetkan orang eengan gangguan
20
i. Ejsfusjfnk hnrn bikhjptnfnk `jkgfukgnk ynkg enpnt bikhignl
tirjnejkyn ln`usjknsj.
d. Ejsfusjfnk tnken enk gijn`n fifnboulnk.
5. Jbp`ibiktnsj fipirnwntnk
n. Ojkn luoukgnk sn`jkg pirhnyn
o. Jeiktjdjfnsj wnftu, drifuiksj, sjtunsj, rispmk f`jik tirlnenp
ln`usjknsj
h. Bi`ntjl f`jik bikgmktrm` ln`usjknsj eikgnk hnrn bikglnrejf
e. Bi`ntjl f`jik bikgmktrm` ln`usjknsj eikgnk hnrn pntul bjkub
mont
i. Bi`ntjl f`jik bikgmktrm` ln`usjknsj eikgnk hnrn oirhnfnp-hnfnp
d. Bi`ntjl f`jik bikgmktrm` ln`usjknsj eikgnk hnrn bi`nfsnknfnk
figjntnk tirjnewn` (Fi`jnt eff, 23>>).
Jbp`ibiktnsj nen`nl tjkenfnk fipirnwntnk ynkg ejsisunjfnk
eikgnk rikhnkn tjkenfnk fipirnwntnk. Xioi`ub bi`nfsnknfnk
Ujkenfnk fipirnwntnk ynkg suenl ej rikhnknfnk pirnwnt pir`u
bibvn`jensj rikhnkn tjkenfnk fipirnwntnk ynkg bnsjl ej outulfnk
enk sisunj eikgnk fmkejsj pnsjik snnt jkj (Fi`jnt eff, 23>>).
5. Ivn`unsj fipirnwntnk
Ivn`unsj nen`nl prmsis ynkg oirfi`nkjutnk uktuf bikj`nj idif
enrj tjkenfnk fipirnwntnk pnen f`jik. Ivn`unsj ej`nfufnk tirus
bikirus pnen rispmk f`jik tirlnenp tjkenfnk ynkg ti`nl ej`nfsnknfnk,
ivn`unsj enpnt ejongj eun jikjs ynjtu1 ivn`unsj prmsis ntnu dmrbntjd
ej`nfufnk si`isnj bi`nfsnknfnk tjkenfnk. Ivn`unsj lnsj` ntnu subntjd
ej`nfufnk eikgnk bibonkejkgfnk rispmk f`jik pnen tujunk ubub
enk tujunk flusus ynkg ti`nl ejtiktufnk. Ivn`unsj fipirnwntnk
ynkg ejlnrnpfnk
21
bnbpu bikgikn`j ln`usjknsj, f`jik tir`ntjl bikgmktrm` ln`usjknsj,
f`jik bnbpu oirhnfnp-hnfnp eikgnk mrnkg `njk, f`jik bnbpu
oirnftjvjtns sihnrn tirjnewn` (Nkerj, 23>9).
ONO JJJ
NS@JFNXJ FNXYX
N. Xtuej Fnsus
Rm`ip`iy
22
Fi`unrgn 1 sijnf fnbnrjk ejn sipirtj fitnfutnk tirus tjon-tjon
figjrnkgnk enk sjfnpkyn oiruonl sipirtj mrnkg bnu
biknrj,oirsj`nt,enk oirtirjnf
23
mrnkg
24
Sirnwnt 1 fibuejnk biknrj jtu uktuf npn ou?
Snsjik 1 fnrkn sunpnyn sunbj snyn titnp fngub snbn snyn
Sirnwnt 1 sjnpn ynkg bikyurul jou bi`nfufnk sj`nt enk
biknrj?
Snsjik 1 tjenf
Sirnwnt 1 npnfnl sunrn jtu bikji`ifnk jou
Snsjik 1 jynn
Sirnwnt 1 ongnjbnkn sunrn jtu bikji`ifnk jou?
Snsjik 1 birifn bikgntnfnk nfn`nu snyn suenl tun enk ji`if
siljkggn sunbj snyn oirsi`jkgful
Sirnwnt 1 npnfnln nen fifuntnk ynkg bikyurul jou
oirtirjnf Snsjik1 jyn oiknr
Sirnwnt 1 npnfnl fifuntnk jtu jugn bikgiken`jfnk jou?
25
mrnkg gj`n
26
Sirnwnt 1 onjf ou tirjbnfnsjl ntns wnftukyn bukgfjk oismf
snyn ojsn oirojkhnkg-ojkhnkg fibon`j bikgiknj fmkejsj
jou, fn`nu oigjtu snyn jzjk pnbjt fnrkn wnftukyn jugn
suenl
si`isnj.
Snsjik 1 jynn
ONO JT
SIBONLNXNK
ei`usj, siljkggn f`jik tjenf snenr onlwn birifn bibj`jfj gnkggunk fiprjonejnk.
Ln`usjknsj enk ei`usj bnsuf fignkggunk psjfmtjf ejfnriknfnk pnsjik
bibount pikyjbpu`nk ynkg tjenf tipnt bikgiknj rin`jstjs ifstirkn`, bibount
ivn`unsj ynkg tjenf oiknr bikgiknj nfurnsj djfjrnk enk pirsipsjkyn tirus snjn
bibount fi`jrunk-fi`jrunk ejsukggulfnk ouftj-ouftj ynkg oirfion`jfnk.
oirjfut hjrj ‘hjrj psjfmtjf gi`nkenkgnk 1 Xjfnpkyn bnsjl sirjkg oirount
fnsnr, furnkg njnr enk gnkns, bnrnl tnkpn nen sionokyn. Srjonejkyn tjenf stnoj`,
rispmkkyn furnkg tipnt enk tjenf enpnt uktuf ejpirhnyn. Ujenf bibj`jfj
fi`mbpmf. Uuoul fmtmr sifn`j. Rnbout sipirtj snpu jjuf. Snfnjnk
hmbpnkg
27
hnbpjkg. Bibonwn oukgfusnk oisnr enk oirjsj bnhnb-bnhnb onrnkg.
28
Oirtjkgfnl `nfu nkil sipirtj tirtnwn sikejrj enk sufnr ejnjnf oirfmbukjfnsj
enk oirbusulnk.
Srmsis tirjnejkyn bnsn`nl tirenpnt en`nb Sriejpmsjsj ejbnkn dnhtmr
priejspmsjsj jkj bibj`jfj gnkggunk `njk sfjzmdirkjn ynkg oirfnjtnk irnt sipirtj
gnkggunk psjfmtjf sjkgfnt,gnkggunk sfjzmdirkjn,enk psjfmsjs.
Nenpuk si`njk dnhtmr pirejspmsjsj nen jugn dnhtmr pnrtjsjpnsj ejbnkn
sisimrnkg tirsout bi`jlntfnk gnbonrnk bmme,oirupn eiprisj tnu bnkjn,
bihlnkjsb fmpjkg pnen psjfmtjf gi`nkengnk sirjkg bikgguknfnk pirtnlnknk
sipirtj pikm`nfnk,rigrisj,prmyifsj,enk oirtjkenf.
Gijn`n ynkg nfnk tjbou` pnen psjfmtjf gi`nkenkgnk nen`nl ei`usj ejbnkn
sismrnkg bibpirhnj npn ynkg nen ejen`nb pjfjrnk tirsiout wn`nupuk sioiknr
oiknr kyn pjfjrnk tirsout tjenf nen enk pjfjrk tirsout si`n`u kigntjvi tirlnenp
mrnkg ejsifjtnrkyn. Xi`njk ei`usj mrnkg gnkggunk psjfmtjf jugn bibj`jfj gijn`n
ln`usjnksj ejbnkn sisimrnkg tirsout bibpirhnynj onynkgnk enk sunrn sunrn ynkg
tjenf nen tirlnenp ejrjkyn sikejrj enk bi`nfufnk Ujkenfnk sisunj onynkgnk ntnu
sunrn sunrn ynkg tjenf nen.
Enk fjtn siongnj tjb fisnlntn flusus pirnwnt jugn enpnt bibonktu enk
oirfm`nonrsj pnen tibpnt tibpnt enk pi`nynk tirtiktu tirlnenp mrnkg ynkg
bikgn`nbj gnkggunk psjfmtjf gi`kenkgnk, enk fjtn ojsn bi`nfufnk rilnoj`jtnsj
pnen pnsjik tirsiout eikgnk ojbojkgnk biktn` spjrjtun` fingnbnnk,rilnoj`jtns
biejf,rilnoj`jtns psjfmsmsjn`,enk rilnoj`jns smhjn`. Ejbnkn Ujkenfnk
rilnoj`jtns
ejoutulfnk f`jik sisunj eikgnk fmkejsjkyn (liri nke kmw). Sirnwnt jugn bikj`nj
31
ejrj sikejrj, npnfnl fibnbpunk jktirpirsmkn`, jkti`iftun`, tifkjfn` sisunj
eikgnk Ujkenfnk ynkg nfnk ej`nfsnknfnk.
Ivn`unsj nen`nl prmsis ynkg oirfi`nkjutnk uktuf bikj`nj idif enrj Ujkenfnk
fipirnwntnk pnen f`jik. Ivn`unsj ej`nfufnk tirus bikirus pnen rispmk f`jik
tirlnenp Ujkenfnk ynkg ti`nl ej`nfsnknfnk, ivn`unsj enpnt ejongj eun jikjs ynjtu 1
ivn`unsj prmsis ntnu dmrbntjd ej`nfufnk si`isnj bi`nfsnknfnk Ujkenfnk. Ivn`unsj
lnsj` ntnu subntjd ej`nfufnk eikgnk bibonkejkgfnk rispmk f`jik pnen tujunk
ubub enk tujunk flusus ynkg ti`nl ejtiktufnk. Ivn`unsj fipirnwntnk ynkg
ejlnrnpnfnk pnen pnsjik ynkg bikenpntfnk nsulnk fipirnwntnk ln`usjknsj,
pnsjik bnbpu bikgikn`j ln`usjknsj, f`jik tir`ntjl bikgmktrm` ln`usjknsj, f`jik
bnbpu oirhnfnp ‘ hnfnp eikgnk mrnkg `njk, f`jik bnbpu oirnftjvjtns sihnrn
tirjnej.
Xn`nl sntu dikmbikn ynkg bikukjufnk onlwn bnsjl nenkyn bnsn`nl smsjn`
snnt jkj ejnktnrnkyn enpnt ej`jlnt enrj onkynfkyn Mrnkg Eikgnk Gnkggunk Ajwn
(MEGA) ynkg sirjkg oirfi`jnrnk enk tir`nktnr ej jn`nknk flususkyn ej fmtn-fmtn
oisnr ej Jkemkisjn bnsjl ejtibujkyn dikmbikn tirsiout bikuktut fisirjusnk
pibirjktnl uktuf biboirjfnk rispmk eikgnk hnrn biboirjfnk pi`nynknk
fisilntnk, pikjnbjknk smsjn` enk jugn biboirjfnk dnsj`jtnsj pirubnlnk ongj
gi`nkenkgnk psjfmtjf, ynkg bnkn en`nb ln` jkj gi`nkenkgnk psjfmtjf tirbnsuf
fien`nb jikjs Sikynkenkg Bnsn`nl Fisijnltirnnk Xmsjn` (SBFX) ynkg bikeirjtn
gnkggunk jjwn. Siktjkgkyn pirnk pibirjktnl uktuf biknkgnkj
gi`nkenkgnk
psjfmtjf tirtunkg en`nb Ykenkg-Ykenkg Ensnr >955 pnen pnsn` 2<L nynt >,
ejsioutfnk onlwn sitjnp mrnkg oirlnf ljeup sijnltirn `nljr enk ontjk, oirtibpnt
tjkggn`, enk bikenpntfnk `jkgfukgnk ljeup ynkg onjf enk silnt sirtn oirlnf
bibpirm`il pi`nynknk fisilntnk. Bi`jlnt ln` tirsiout bnfn ji`ns`nl onlwn
gi`nkenkgnk psjfmtjf oirlnf bikenpntfnk `jkgfukgnk ynkg onjf enk bikeufukg,
sirtn oirlnf bikenpntfnk pi`nynknk Fisilntnk (Xndjtrj it n`., 23>7).
En`nb biknkgnkj gi`nkenkgnk psjfmtjf, tjenf lnkyn pibirjktnl pusnt snjn
ynkg oirpirnk, titnpj jugn bikjnej tnkggukg tnkggukg jnwno pibirjktnl enirnl.
Xipirtj ejsioutfnk en`nb Ykenkg- Ykenkg Kmbmr >< Unluk 23>5
Uiktnkg
32
Fisilntnk Ajwn ejbnkn ejsioutfnk pnen Snsn` <3 onlwn Sibirjktnl enk
33
Sibirjktnl Enirnl oirtnkggukg jnwno bi`nfufnk pikntn`nfsnknnk tirlnenp
Mrnkg Eikgnk Gnkggunk Ajwn (MEGA) ynkg tir`nktnr, bikggi`nkenkg,
bikgnkhnb fisi`nbntnk ejrjkyn enk/ntnu mrnkg `njk, enk/ntnu bikggnkggu
ONO T
SIKYUYS
N. Fisjbpu`nk
Sikyioutnk jstj`nl gi`nkenkgnk psjfmtjf nen`nl Gi`nkenkgnk
34
psjfmtjf (ln`usjknsj) ej`nfufnk bi`jputj nspif pi`nynkn enk `nkgfnl ‘
`nkgfnl ejen`nbkyn. En`nb bi`nfufnk nsulnk fipirnwntnk bnfn nktnr
pirnwnt enk f`jik lnrus bibojkn luoukgnk sn`jkg pirhnyn.
33
DAFTAR PUSTAKA
Rmut`iegi
Hnpps, Emkn`e. 23>3. Ykeirstnkejkg Ssyhlmsjs Jssui nke Hln``ikgis dmr
Xuddirirs, Dnbj`jis nke Drjike. Nbirjhn1 Rmwbnk & @jtt`idji`e
Hmbptmk, U. Bjhlni` & Ormussnre, Oitl. 2339. Uli Djrst Ipjsmei md Ssyhlmsjs
N Gujei dmr Sntjikts nke Ulijr Dnbj`jis. Kiw Zmrf1 Mxdmre
En`nbj I, eff. 23>5. Nsulnk Fipirnwntnk F`jik Eikgnk Gnkggunk Ajwn.
Anfnrtn1 HT. Urnks Jkdm Biejn
31
jurkn` ukpne.nh.je/jnki/nrtjh`i/emwk`mne/>847</45>7‒, ej ukeul pnen
tnkggn` >> Mftmoir 232>.
Anypii. (23>8). Issiktjn`s Md Biktn` Lin`tl Kursjkg; Dmr OXh & Smst Onsjh
Kursjkg Xtueikts. @mkemk 1 Biejhn`
Fi`jnt O, eff. (23>5). Srmsis Fipirnwntnk Ajwn Iejsj JJ. Anfnrtn 1 IGH.
Aurkn` 1
Jkn (23>7), Bnhnb-bnhnb Gnkggunk jjwn pnen bnkusjn . Enpnt ejnfsis
ejlttps1/emsikpsjfm`mgj.hmb; Gnkggunk psjfm`mg. Ej`jlnt pnen tnkggn` 7
Mftmoir 232> pnen pufu` >3.>8 WJO
Xnyukg
32
Eibnf)]
lttp1//jmurkn`.wn`jsmkgm.nh.je/jkeix.plp/nttnqneeub/nrtjh`i/emwk`mne/722/
48<. Ej nfsis pnen tnkggn` >3 mftmoir 232>.
33