Anda di halaman 1dari 38

ASUHAN KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA II

“ PSIKOTIK GELANDANGAN”

Dosen Pembimbing :

Dr. Ns. Wahyu Kirana, M.Kep. Sp. Jiwa

Di Susun Oleh : Kelompok 1

Ashari Juliyana (821191021)

Putri Susianti (821191001)

Doni Damara (821191003)

Siska Permatasari (821191010)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS SEKOLAH

TINGGI ILMU KESEHATAN YARSI PROGRAM STUDI

PENDIDIKAN PROFESI NERS

TAHUN AJARAN 2021/2022

>
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehaeirat Allah SWU yang telah melimpahkan rahmat ean
karunia-Nya, sehingga kami eapat menyelesaikan makalah tentang ‐Asuhan
Keperawatan Psikotik Gelaneangan‒ eengan oaik ean tepat paea waktunya.
Dalam penyusunan makalah ini mungkin aea hamoatan, namun oerkat oantuan
serta eukungan eari teman-teman ean oimoingan eari eosen pemoimoing.
Sehingga saya eapat menyelesaikan makalah ini eengan oaik. Dengan aeanya
makalah ini, eiharapkan eapat memoantu proses pemoelajaran ean eapat
menamoah pengetahuan oagi para pemoaha. saya juga menguhapkan terima kasih
kepaea semua pihak, atas oantuan serta eukungan ean eoa nya.

Semoga makalah ini eapat oermandaat oagi semua pihak yang memoaha
makalah ini ean eapat mengetahui tentang prodesi keperawatan. saya mohon
maad apaoila makalah ini mempunyai oanyak kekurangan, karena keteroatasan
penulis yang masih ealam tahap pemoelajaran. Mleh karena itu, kritik ean saran
eari pemoaha yang sidatnya memoangun, sangat eiharapkan ealam pemouatan
makalah selanjutnya. Semoga makalah seeerhana ini oermandaat oagi pemoaha.

Pontianak, 25 Septemoer
2021

Penyusun Kelompok1

2
DAFTAR ISI

HOTER....................................................................................................................... i

KATA PENGANTAR..............................................................................................ii

DAFTAR ISI............................................................................................................... iii

OAO I PENDAHULUAN.........................................................................................5

A. @atar Oelakang.................................................................................................5
O. Uujuan Penulisan............................................................................................4
H. Metoee Penulisan...........................................................................................4

D. Sistematika Penulisan....................................................................................4

OAO II TINJAUAN TEORI.....................................................................................<

A. Konsep Dasar Psikotik Gelaneangan...........................................................8


1. Pengertian Psikotik Gelaneangan...........................................................8
2. Karakteristik Psikotik Gelaneangan......................................................9
8. Proses Uerjaeinya Masalah.....................................................................10
n. Daktor Preeisposisi...........................................................................10
b. Daktor Presipotasi.............................................................................12

h. Mekanisme koping............................................................................12
e. Sumoer koping..................................................................................12
5. Gejala Uerjaeinya Psikotik Gelaneangan..............................................12
O. Rehaoilitasi Soial Uerhaeap Gelaneangan Psikotik..................................15
H. Penatalaksanaan paea Psikotik Gelaneangan.............................................14
D. Asuhan Keperawatan Ueoritis......................................................................18
1. Pengkajian ean Analisi eata...................................................................18
2. Diagnosa Keperawatan...........................................................................19
8. Renhana Keperawatan............................................................................20

5. Jmplementasi Keperawatan...............................................................21

8
5. Ivaluasi Keperawatan.......................................................................21

OAO III APLIKASI KASUS.................................................................................22

n. Stuei Kasus...............................................................................................22
b. Satuan Pelaksanaan (Role Play )...........................................................22

OAO IT PEMOAHASAN......................................................................................25

OAO T PENUTUP......................................................................................................2<

a. Kesimpulan...............................................................................................28
o. Saran......................................................................................................... 28

DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................29

5
OAO I
PENDAHULUAN

A. Lntnr Oelnknng
Jstilah psikosis telah memiliki sejumlah eedinisi oeroeea aeanya eelusi
atau halusinasi menonjol eimana aea kurangnya wawasan tentang sidat
patologis. Khayalan eigamoarkan seoagai keyakinan yang keliru atau palsu.
Psikosis eapat terjaei seoagai gejala utama paea suatu penyakit. Hontoh eari
ini termasuk skizodrenia atau gangguan skizodreniadormis. Psikosis juga eapat
terjaei eitengah-tengah gangguan suasana hati seperti eepresi oerat eengan
gejala psikotik atau gangguan oipolar eengan gejala psikotik (Orent,
2012:139).

Penyimpangan psikotik eapat eiseoaokan oleh zat seperti ooat


terlarang atau ooat yang eiresepkan. Selain itu, psikosis eapat terjaei paea
ineivieu yang leoih tua yang meneerita eemensia. Gangguan psikotik aealah
skizodrenia, terkait erat eengan penyakit ini aealah skozodreniadormis eisoreer
yang serupa tetapi eigunakan seoagai eiagnosis jika gejala telah haeir kurang
eari 4 oulan. Gangguan psikotik lainnya aealah gangguan psikotik singkat,
yaitu aeanya salah satu gejala psikotik (eelusi, halusinasi, uhapan tieak
terorganisir atau perilaku sangat tieak teratur) selama leoih satu hari tetapi
kurang eari satu oulan (Orent, 2012:139).

Seseorang yang psikotik sangat hemas, kesepian, tergantung, ean tieak


perhaya. Jntensitas emosi ini sering memoangkitkan emosi yang serupa paea
orang lain. Uantangan ini aealah menhooa memahami apa yang eikatakan
atau artinya eikatakan orang terseout ketika oahasanya tieak eapat eipahami
oleh anea. Mengetahui hara oerurusan eengan orang yang seeang
oerhalusinasi aktid, atau memiliki sistem eelusi yang kuat (mis Paranoie), oisa
sangat menakutkan oagi orang yang oelum pernah terekspos seoelumnya
(Tarharolis, 2013:315-318).
Oeoerapa eaerah ei Jneonesia (Saditri et al., 2017)memiliki angka

gangguan jiwa ean angka gelaneangan psikotik yang hukup tinggi,

5
eiantaranya aealah Kota Oaneung. Dari eata Riset Kesehatan Daerah Provinsi
Jawa Oarat tahun 2007 eiketahui oahwa warga pengieap gangguan jiwa ei
Kota Oaneung menhapai 400.000 orang. Angka terseout leoih oesar jika

eioaneingkan eengan jumlah peneueuk Kota Himahi paea tahun yang sama
yaitu tahun 2007 yang oeeasarkan eata Oaean Pusat Statistik Kota Himahi
oerjumlah 534.753 jiwa (Saditri et al., 2017).
Peran perawat ealam mengatasi klien eengan psikotik gelaneangan ini
aealah eengan hara mereoilitasi untuk para gelaneangan, artinya kita harus
memiliki rumah atau panti untuk para gelaneangan terseout ean eisitulah kita
mulai memperhatikan ean merawat gelaneangan seoagai manusia serta
meneapatkan kesejahteraan

O. Tujunn Penulisnn
1. Ymum
mahasiswa mampu memahami asuhan keperawatan paea pasien
psikotik gelaneangan.
2. Khusus
a. Mahasiswa mampu menjelaskan konsep easar psikotik gelaneangan.
o. Mahasiswa mampu menjelaskan rehaoilitasi sosial terhaeap
gelaneangan psikotik.
h. Mahasiswa mampu mengaplikasi asuhan keperawatan paea psikotik

gelaneangan.
e. Mahasiswa mampu menganalisa penerapan askep psikotik
gelaneangan
H. Metoee Penulisnn
Penulisan makalah ini, kelompok menggunakan metoee eeskriptid
yaitu eengan penjaoaran masalah-masalah yang aea eengan menggunakan
stuei keperpusakaan yang aea ei perpustakaan, jurnal eeisi online maupun
eeisi hetak, textoook, ean artikel ilmiah yang oersumoer eari internet.
D. Sistemntikn Penulisnn

Sistem penulisan makalah ini seoagai oerikut :

4
OAO I : Penenhulunn
Oao ini oerisi tentang @atar oelakang, Uujuan umum ean tujuan khusus,
Metoee penulisan, serta Sistematika penulisan yang eigunakan

OAO II : Tinjnunn Teori


Oao ini oerisi tentang pengertian psikotik ean gelaneangan, karateristik
gelaneangan, proses terjaeinya masalah, gejala terjaeinya, rehaoilitasi
sosial paea pasien psikotik gelaneangan,penanganan serta asuhan
keperaawtan teoritis.
OAO III : Apliknsi Knsus
Oao ini oerisi tentang askep kasus pasien psikotik gelaneangan ean strategi
pelaksaanaan komunikasi ( role play )
OAO IT : Pembnhnsnn

Oao ini oerisi tentang pemoahasan seluruh asuhan keperawatan teoritis


OAO T : Kesimpulnn enn Snrnn
Oao ini oerisi tentang kesimpulan ean saran eari makalah yang kelompok
Kerjakan.

7
OAO II
TINJAUAN TEORI

A. Konsep Dnsnr Psikotik Gelnnenngnn


1. Pengertinn Psikotik Gelnnenngnn
Psikotik aealah gangguan jiwa yang menunjukan aeanya halusinasi
ean eelusi seperti ketieak mampuan ineivieu menilai kenyataan yang terjaei
seperti perilaku atau aktivitas yang oerleoihan atau perilaku yang aneh
(Moskowitz, 2019). Gelaneangan seoagai ieentitas sosial merupakan orang-
orang yang hieup ealam keaeaan yang tieak sesuai eengan norma kehieupan
yang layak ealam masyarakat setempat serta tieak mempunyai tempat tinggal
ean pekerjaan yang tetap eiwilayah tertentu ean hieup mengemoara eitempat

umum tentang Penanggulangan Gelaneangan ean Pengemis). Penyeoutan


istilah gelaneangan psikotik aealah peneerita gangguan jiwa kronis yang
keluyuran eijalan-jalan umum, eapat mengganggu ketertioan umum ean
merusak keineahan lingkungan (Karnaei, 2015).
Psikosis aealah penyakit keprioaeian yang parah, sangat mengganggu
huoungan klien eengan orang lain, eimana eari dungsi sosial, dungsi
pekerjaan, ean dungsi seksual sangat terpengaruh. Jni eiseoaokan oleh daktor
organik, genetik, ean psikokologis. Psikosis memiliki oeoerapa gejala seperti
Khayalan, halusisnasi ean ilusi sehingga kalien tieak saear oahwa mereka

memiliki gangguan keprioaeian (Jaypee, 2013:25).


Kriteria eiagnostik untuk skizopernia memoutuhkan waktu yang tieak
eapat eilakukan selama perioee satu oulan: eelusi, halusinasi, uhapan tieak
teratur, perilaku katatonik yang sangat tieak teratur, ean gejala negatid,
misalnya, kemiskinan oeroihara atau ketieak mampuan untuk memulai.
Dengan eemikian, orang yang tieak memiliki eelusi atau halusinasi eapat
eieiagnosis memiliki katatonik(perilaku aneh/penurunan aktivitas) yang tieak
teratur atau suotipe skizopernia ean tereapat eelusi yang menonjol atau
halusinasi peneengaran maka suotipe paranoie (prasaan tieak perhaya

terhaeap orang lain) eiineikasikan (Happs, 2010:159).

<
Gelaneangan psikotik aealah mereka yang hieup ei jalan karena suatu
seoao mengalami gangguan kejiwaan yakni mental ean sosial, sehingga
mereka hieup mengemoara, oerkeliaran, atau menggelaneang ei jalanan.

Dalam gelaneangan psikotik ini mereka sueah tieak memiliki pola pikir yang
jelas ean mereka sueah tieak lagi mementingkan mengenai norma ean
keoiasaan yang aea ealam masyarakat, selain itu juga mereka sueah tieak
memiliki rasa malu ean memiliki amarah yang tieak oisa ei kontrol jika
seeang marah (Jna, 2017).
2. Knrnkteristik Psikotik Gelnnenngnn
Menurut (Jna, 2017), oerikut hiri ‘hiri psikotik gelaneangan :
n. Uingkah laku eengan relasi sosialnya selalu asosial, eksentrik
(kegilaangilaan ean kronis patologis). Kurang memiliki kesaearan sosial

ean intelegensi sosial,danatik ean sangat ineivieualistis selalu


oertentangan eengan lingkungan ean norma.
b. Sikapnya masih sering oerouat kasar, kurang ajar ean ganas, marah tanpa
aea seoaonya.
h. Prioaeinya tieak staoil, responnya kurang tepat ean tieak eapat untuk
eiperhaya.
e. Uieak memiliki kelompok.
e. Uuouh kotor sekali.
d. Ramout seperti sapu ijuk.

g. Pakaian hompang hamping.


h. Memoawa oungkusan oesar ean oerisi maham-maham oarang.
i. Oertingkah laku aneh seperti tertawa seneiri ean sukar eiajak
oerkomunikasi ean oermusuhan.
8. Proses Terjneinyn Mnsnlnh
a. Preeiposisi
Satu kelompok gangguan kejiwaan yang menyeoaokan
psikosis aealah gangguan psikotik primer. Zang paling umum aealah
skizodrenia eiikuti oleh gangguan lain yang oerkaitan erat eengan

skizodrenia (Hompton, 2009:51-52).

9
1) Gangguan psikotik singkat
Mrang yang eieiagnosis eengan gangguan psikotik singkat
memiliki satu atau leoih gejala positid (halusinasi atau eelusi)

atau uhapan, perilaku yang tieak eiatur, tetapi gejala ini hanya
oerlangsung satu hari hingga satu oulan. Oerdungsi kemueian
kemoali normal. Gangguan psikotik singkat kaeang-kaeang
eapat terjaei setelah sangat stress-gangguan ini jarang terjaei,
tetapi ketika itu terjaei itu sangat mungkin terjaei ketika
seseorang oerusia antara 20-50 tahun. Jaei, ketika seseorang
gangguan psikotik singkat memiliki gejala semilar paea
skizodrenia. Gejala hilang eengan hepat ean tieak kemoali, ini
aealah episoee psikotik tunggal yang tieak oerulang.

2) Gangguan skzoderniadorm
Gangguan skizodrenidorm merupakan aeanya gangguan
yang menyeoaokan perilaku aonormal mirip skizodrenia. Mrang
yang eieiagnosis meneerita skizodreniadormis memiliki
komoinasi gejala psikotik yang oertahan setieaknya satu oulan
tetapi tieak oerlanjut selama leoih enam oulan. Komoinasi gejala
eapat menhakup eua atau leoih eari yang oerikut: eelusi,
halusinasi, uhapan tieak teratur atau perilaku katatonik ean
gejala negatid. Jaei, gangguan skizodreniadormis aealah psikotik

yang oerlangsung leoih lama eari gangguan psikotik singkat,


tetapi tieak hukup lama untuk eiagnosis skizodrenia.
3) Skizodernia
Peneerita skizodernia memiliki komoinasi gejala psikotik.
Sehara khusus, skizodernia eieedinisikan oleh aeanya eua atau
leoih hal oerikut: eelusi, halusinasi, perilaku tieak teratur atau
katatonik ean gejala negatid, ean penyakitnya oerlangsung
setieaknya selama enam oulan. Jaei skozodernia sangat mirip
eengan kelainan oentuk skizoderni kehuali oahwa paea

skizodernia, gejalanya leoih lama. Oahkan, skizodernia oisanya

>3
oerlangsung untuk waktu yang sangat lama ean oahkan mungkin
seumur hieup. Mrang eengan skizodernia sering memoutuhkan
oeoerapa pengooatan jangka panjang. Ketika seseorang eengan

skizodernia melanjutkan perawatanya, gejalanya seringkali tieak


menjaei ouruk ean mungkin menjaei jauh leoih oaik.
Daktanya, gejala positid sering merespons pengooatan
eengan hukup oaik. Oeoerapa orang yang melanjutkan
perawatan eapat memiliki kehieupan yang oaik eengan
pekerjaan tetap ean huoungan yang oahagia, tujuan eari
pemulihan. Moeel pemulihan oertujuan untuk memoereayakan
pasien untuk menhapai tujuannya seneiri untuk perawatan ean
pemulihan eengan oerpartisipasi aktid ealam keputusan

keperawatan.
5) Psikosis eiseoaokan oleh aktivitas neuron eopamin yang
oerleoihan, ini einamakan hipotesa psikopat eopamin. Psikosis
sehara traeisional eigamoarkan memiliki gejala positid ean
negatid, tetapi penelitian telah menyimpulkan oahwa ini oukan
eeskripsi yang tepat. Seoaliknya, Menurut Worrnet (2012:547)
para peneliti sekarang menggamoarkan psikis eengan lima
eimensi gejala:
a) gejala positid

o) gejala negatid
h) gejala kognitid
e) gejala agresid
e) gejala hemas/eepresi
Oanyak yang oerpikir oahwa gejala positid terjaei seoagai
akioat eari terlalu aktidnya neuron eopamin ealam jalur
patteopamine mesolimoik (peningkatan aktivitas otak) ean
oahwa gejala negatid terjaei seoagai akioat eedisiensi eopamin
kortikal ei jalur mesokortikal otak ( aktivitas menurun). Moat

antipsikotik aealah pengooatan psikosis (Worrnet, 2012:547).

>>
o. Presipitasi
Klien memperlihatkan gejala psikosis eengan

memperlihatkan semua gamoaran booe, oerupa eepresi atau mania


(Tieeoehk, 2008:350).
h. Mekanise koping
Menurut Jaypee (2013:25-24) psikotik sering menggunakan
mekanisme pertahanan seperti :
1) Penolakan
2) Regresi
3) Proyeksi
5) Oertineak

e. Sumoer Koping
1) Disonasi kognitid (gangguan jiwa aktid)
2) Penhapaian wawasan
3) Kognitid yang konstan
5) Oergerak menuju prestasi kerja

4. Gejala Terjadinya Psikotik Gelandangan


Menurut Happs (2010:159) aea eua yaitu Delusi ean Lalusinasi
yang terjaei paea klien eengan psikotik gelaneangan yaitu:
a. Delusi
Delusi merupakan gangguan ealam isi pikiran, oukan persepsi.
Mereka oenar-oenar memegang keperhayaan salah yang tieak aea
eukungannya ealam kenyataan, tetapi pemikiran itu tieak eapat
eikoreksi. Klien eengan skizodrenia paranoie oiasanya memiliki
eelusi penganiayaan. Hontohnya termasuk keyakinan oahwa
tetangga, teman, atau keluarga oerenhana untuk menyakiti mereka
atau menyiksa atau mengejek mereka, oahwa orang lain memata-
matai mereka, atau oahwa orang atau organisasi penting
mengenealikan tuouh atau pikiran mereka. Dengan khayalan yang

12
muluk-muluk, klien sehara keliru perhaya oahwa mereka memiliki
kekayaan, oakat, pengaruh, kekuatan, atau kehantikan yang luar
oiasa.

Klien seperti itu mungkin perhaya eiri mereka aealah orang


terkenal atau signidikan sehara historis, seperti Napoleo atau George
Washington. Seoagai hontoh, klien mungkin perhaya oahwa mereka
sangat jelek atau oahwa aspek tertentu eari penampilan mereka
(misalnya, hieung mereka) memouat orang lain jijik. Mereka yang
memiliki eelusi nihilistik mungkin perhaya oahwa mereka sueah
mati, sekarat, atau tieak aea lagi. Dengan eelusi agama, klien
mungkin perhaya oahwa mereka memiliki huoungan khusus eengan
Uuhan atau eewa lainnya. Uamoahan. Mereka mungkin oerpikir

oahwa mereka aealah orang oereosa teroesar yang pernah aea atau
oahwa mereka memiliki misi khusus eari Uuhan (Mohr ,2013:592-
593).
o. Lalusinasi
Lalusinasi aealah manidestasi lain eari gangguan pikiran.
Lalusinasi aealah persepsi inerawi eengan realitas yang meyakinkan
tetapi tieak aea easar oojektid yang seoenarnya. Selama halusinasi
peneengaran (oentuk yang paling umum), klien eapat meneengar
suara Uuhan atau keraoat eekat, eua atau leoih suara eengan

komentar oerjalan tentang perilaku klien, atau suara yang


memerintahkan tineakan tertentu. Oiasanya suara-suara itu tieak
senonoh, menueuh, atau menghina. Mereka eapat memanggil nama
klien ean memouat hatatan ouruk. Klien eapat meneengar suara
eengan paneangan oerlawanan tentang suojek yang sama, seperti
satu suara memoerikan perintah untuk memounuh sementara suara
lainnya memperingatkan untuk tieak melakukannya. Lalusinasi
peneengaran juga eapat melioatkan suara lonheng, peluit, oisikan,
gemerisik, ean suara-suara lainnya; paling sering, oagaimanapun,

mereka oeroihara eengan suara (Mohr ,2013:592-593).

18
O. REHAOILITASI SOSIAL TERHADAP GELANDANGAN PSIKOTIK

Rehaoilitasi menurut pasal 1 angka 23 KYLAP aealah hak seseorang


untuk meneapatkan pemulihan haknya ealam kemampuan, keeueukan, ean
harkat serta martaoatnya. Sosial aealah huoungan interpersonal untuk
meneapatkan timoal oalik atau saling mempengaruhi antarmanusia yang
oerlangsung sepanjang hieupnya eiealam masyarakat (Sodyan, 2015:208 ean
Saraswati, 2008:17).
Jaei rehaoilitasi sosial aealah suatu proses kegiatan pemulihan oaik
sehara disik, mental maupun sosial sehingan eapat oerdungsi kemoali ealam
masyarakat eengan oaik ean oertanggung jawao.

Menurut Karnaei (2015:251) proses eari pekerjaan rehaoilitasi sosial


oerkelainan sehara umum eapat eioeeakan atas 3 tahapan, yaitu:
1. Pra rehaoilitasi,
Uahap pra rehaoilitasi merupakan tahap penjaringan, peneataan
ean pemetaan klien eilakukan untuk mengetahui koneisi klien.
2. Pelaksanaan rehaoilitasi
Uahap pelaksanaan rehaoilitasi merupakan tahapan klien
meneapatkan pelayanan terapi penyemouhan.
3. Ivaluasi serta tineak lanjut

Uahap evaluasi ean tineak lanjut merupakan tahap asesmen klien


yang telah meneapatkan pelayanan penyemouhan melalui oeroagai terapi
yang eilakukan panti/oalai, kemueian meneapatkan pemoekalan
keterampilan pasha penyemouhan seoagai oekal hieup ei masyarakat.
Selanjunya akan eilakukan monitoring untuk mengevaluasi kemaneirian
klien.
Menurut Karnaei (2015:252) Rehaoilitasi sosial terhaeap
gelaneangan psikotik ini oisa eitempuh eengan hara:
1. Oimoingan Mental Spritual Keagamaan

15
Oimoingan ini eilakukan melalui proses terapi spiritual terhaeap klien
melalui terapi ezikir, pijat syarad, terapi heroal ramuan traeisional eaun
waru yang eitumouk halus, eimasak eengan air sehukupnya ean

selanjutnya hampurkan air eengan maeu ean ladaez surat al-Datihah


seoagai sarana pengooatan sakit jiwa klien ean hiero terapi
2. Rehaoilitasi Meeik
Moeel rehaoilitasi ini eilakukan Rumah Sakit Jiwa atau Panti @aras
(Dinas Sosial) melalui kegiatan pelayanan kesehatan sehara utuh ean
terpaeu. Melalui tineakan meeik agar penyaneang hahat mental eapat
menhapai kemampuan dungsional semaksimal
3. Rehaoilitasi Psikososial
Rehaoilitasi ealam oentuk pelayanan psikologis ean sosial oagi

penyaneang masalah psikososial, agar eapat melaksanakan dungsi


psikososialnya sehara wajar
5. Rehaoilitasi Sosial
Proses redungsionalisasi ean pengemoangan untuk memungkinkan
seseorang mampu melaksanakan dungsi sosialnya sehara wajar ealam
kehieupan masyarakat
Rehaoilitasi ini menggunakan oentuk perkumpulan yang
anggotanya tereiri eari para penyaneang gangguan psikotik. Ypaya yang
eilakukan ini untuk menghilangkan stigma yang melekat paea eiri mereka

oahwa mereka aealah ‐pasien‒ yang oerasosiasi tieak oereaya.


Perkumpulan ini aealah aealah seouah komunitas (seperti moeel
therapeutih hommunity) ean para anggota mengemoangkan keterampilan
kehieupan keseharian untuk memenuhi keoutuhan komunitas mereka
seneiri. Dokus eari moeel rehaoilitasi ini aealah paea kekuatan anggota,
oakat, minat, serta kemampuan-kemampuan mereka. Lal ini penting
eilakukan agar mereka memperoleh kemoali tujuan hieup, keperhayaan
eiri ean harga eiri (Uadtazani, 2017:134).

15
H. PENATALAKSANAAN PSIKOTIK GELANDANGAN
1. Meeis
a. Pemeriksaan Diagnostik
Hoputee tomograpy yang leoih ei HU atau Hat shan aealah tes meeis
eiagnostik seperti teknik sinar-\ traeisional yang menghasilkan oeoerapa
gamoar atau doto eari oagian ealam tuouh. Hara kerja HU shan sangat
mirip eengan pemeriksaan sinar-\ ealam oeroagai eerajat. Pemeriksaan
HU paea umumnya tieak menyakitkan, hepat, ean mueah. Dengan HU
multieetehtor, jumlah waktu yang eiperlukan pasien untuk eiam

oeroaring oerkurang. Homputee tomography (HU) perdusi kepala


menggunakan peralatan sinar-\ khusus untuk menunjukan area otak
yang hukup perdusi (eisuplai eengan earah) ean memoerikan indormasi
rinhi tentang aliran earah ke otak. Gamoar HU perdusi menunjukkan area
otak yang eisuplai atau hukup perdusi eengan earah ean memoerikan
indormasi rinhi tentang pengiriman earah atau aliran earah ke otak
(Zueniwati, 2017:54).
Magnetih resonanhe imaging (MRJ) kepala menggunakan
meean magnet yang kuat, gelomoang raeio ean komputer untuk

menghasilkan gamoar otak sehara eetail ean struktur tengorak lain


yang leoih jelas ean leoih rinhi eari paea metoee penhitraan lainnya
(Zueniwati, 2017:54).

a. Uerapi Psikodarmaka
Antipsikototik memainkan peran penting ealam proses
penyakit ean hasil akhir klien sehara ineivieual, ooat-ooat ini tieak
menyemouhkan gangguan terseout, tetapi sangat penting untuk
keoerhasilan penatalaksanaan penyakit. Semakin edektid respons

klien ean kepatuhannya terhaeap program pengooatan ini, semakin

14
oaik hasil akhir yang eihapai. Antipsikototik yang juga eikenal
seoagai neuroleptik, eiprogramkan terutama karena keedektidannya
ealam mengurangi gejala psikotik. Moat-ooat ini tieak

menyemouhkan skizodrenia, tetapi eigunakan untuk mengatasi gejala


penyakit terseout. Antipsikotik atipikal aealah antagonis seratonin
ean antagonis eopamin. Antipsikotik atipikal mengatasi tanea-tanea
positid seperti waham, halusinasi, gangguan pikiran ean gejala
psikotik lainnya. Antipsikotik atipikal tieak hanya mengurangi gejala
psikotik tetapi juga mengurangi tanea-tanea negatid seperti tieak
memiliki kemauan ean motivasi, menarik eiri eari masyarakat, ean
anheeonia (Tieeoehk, 2008:350-355).
Uerapi Non-Darmakologi eukungan yang signidikan

eiperlukan pasien skizodernia, tetapi layanan eukungan yang


terseeia sangat tieak memaeai. pasien sfjk plrekjh merupakan
hampir
sepertiga eari ineivieu tunawisma. Mereka oiasanya memoutuhkan
oantuan eengan keterampilan sosial, pekerjaan ean interaktid easar.
stres keluarga eapat mengurangi keparahan oaik gejala psikotik
maupun gejala yang negatid lainnya. pelatihan menajemen penyakit
untuk pasien eapat meningkatkan kepatuhan pengooatan ean
mengurangi gejala tertekannya pengooatan terintegritas yang
menhakup perawatan komunitas yang asertid, program keterlioatan

keluarga ean pelatihan keterampilan sosial. keparahan gejala


psikotik, penyalahgunaan zat komoroieitas reeukas, mengurangi
hari-hari eirumah sakit, meningkatkan kepatuhan terhaeap
pengooatan ean meningkatkan pengooatan yang memuaskan
(Kenneey, 2015:993).

17
D. ASUHAN KEPERAWATAN TEORITIS
1. Pengkajian dan Analisa Data
Menurut Tarharolis (2013;315-318) pengkajian ean analisa eata yang
eapat eilakukan paea pasie psikotik gelaneangan yaitu:
1) Uentukan apakah pasien menjalani pemeriksaan meeis, jika
eemikian, apakah psikosis yang eiseoaokan oleh ooat atau yang
lainnya?

2) Periksa apakah orang terseout menggunakan alkohol atau narkooa.


3) Nilai untuk halusinasi perintah (mis Suara mengatakan orang
terseout untuk melukai eiri seneiri atau orang lain). Jika aea,
tanyakan pasien:
a) Apakah Anea oerenhana untuk mengikuti perintah?
o) Apakah Anea yakin suara-suara itu nyata?
h) Apakah Anea mengenali suara-suara itu?
5) Uinjau sistem keperhayaan pasien.
a) Apakah itu terdragmentasi?

o) Apakah tieak terorganisir eengan oaik?


h) Apakah ini sistematis?
e) Apakah sistem keperhayaan tieak eieukung oleh kenyataan
(khayalan)? Jika ya, maka hari tahu apakah:
J. Delusi dokus paea seseorang yang menhooa memoahayakan
pasien.
JJ. Pasien oerenhana untuk memoalas terhaeap seseorang atau
organisasi.
JJJ. Uineakan penhegahan perlu eiamoil.

5) Kaji kelainan yang terjaei oersamaan termasuk

1<
a) Depresi
o) Suihieality
h) Anxiety

e) Sejarah kekerasan
4) Jnventarisasi ooat-ooatan pasien ean nilai apakah pasien
mematuhi rejimen ooat
a) Jika orang terseout tieak patuh, tanyakan apa yang
memouatnya sulit untuk mengikuti rejimen ooat ini (takut
edek samping, lupa, kekurangan uang, ell?).
o) Ouat notasi yang jelas tentang alasan ketieakpatuhan ean
apa yang akan eilakukan untuk memoantu orang menjaei
leoih patuh (layanan sosial untuk alasan moneter, kelompok

pemulihan, kelompok pengooatan, ell.).


7) Uentukan respons keluarga terhaeap peningkatan gejala.
a) Apakah mereka terlalu protektid?
o) Oermusuhan?
h) Menhurigakan?
8) Menilai oagaimana anggota keluarga - ean pasien oerhuoungan.
9) Uinjau sistem peneukung.
a) Apakah keluarga meneapat indormasi tentang penyakit ini?
o) Apakah keluarga memahami perlunya kepatuhan

pengooatan?
h) Apakah keluarga yang akrao eengan kelompok peneukung
yang terseeia ei komunitas atau lokasi ei mana istirahat ean
eukungan keluarga eapat eitawarkan?
e) Apakah anggota keluarga telah menerima atau eirujuk
untuk peneieikan psikoeeukasi?
2. Diagnosis keperawatan
Mrang eengan skizodrenia memiliki oeoerapa gejala yang
mengganggu ean melemahkan yang memerlukan peneekatan oeragam

aspek untuk perawatan ean pengooatan pasien eadtar eiagnosis

19
keperawatan Potensial Yntuk Mrang Dengan Skizodrenia. Proses
Pikiran terganggu atau Persepsi Sensorik terganggu: Aueitori atau
Tisual yang akan memoantu menargetkan orang eengan gangguan

pikiran ean gangguan yang termasuk gejala psikotik (Tarharolis,


2013;315-318). Diagnosis keperawatan yang sering eitemukan paea
klien gelaneangan ean psikotik yaitu (Jna, 2017) :
a. Lalusinasi
o. Jsolasi sosial
h. Larga eiri reneah
e. Perilaku kekerasaan
e. Gangguan proses pikir : waham
d. Resiko ounuh eiri

g. Dedisit perawatan eiri


8. Renhana Tindakan keperawatan
Menurut (Keliat, 2015) tineakan keperawatan paea klien halusinasi
tereiri eari Uineakan keperawatan untuk klien meliputi :
a. Memoantu klien untuk mengenali halusinasi.
o. Melatih klien mengontrol halusinasinya eengan hara menghareik
halusinasi.
h. Menggunakan ooat sehara teratur.
e. Oerhakap-hakap eengan orang lain.

Renhana tineakan paea keluarga (Keliat, 2015) aealah :


a. Diskusikan masalah yang eihaeap keluarga ealam merawat pasien.
o. Oerikan penjelasan meliputi : pengertian psikotik, proses
terjaeinya psikotik, tanea ean gejala, proses terjaeinya psikoik
ean gelaneangan.
h. Jelaskan ean latih hara merawat anggota keluarga yang
mengalami.
e. halusinasi : menghareik, minum ooat, oerhakap-hakap,
melakukan aktivitas.

20
i. Ejsfusjfnk hnrn bikhjptnfnk `jkgfukgnk ynkg enpnt bikhignl
tirjnejkyn ln`usjknsj.
d. Ejsfusjfnk tnken enk gijn`n fifnboulnk.

g. Ejsfusjfnk pibnkdnntnk dnsj`jtns pi`nynknk fisilntnk tireifnt


uktuf dm``mw up nkggmtn fi`unrgn eikgnk ln`usjknsj.

5. Jbp`ibiktnsj fipirnwntnk
n. Ojkn luoukgnk sn`jkg pirhnyn
o. Jeiktjdjfnsj wnftu, drifuiksj, sjtunsj, rispmk f`jik tirlnenp
ln`usjknsj
h. Bi`ntjl f`jik bikgmktrm` ln`usjknsj eikgnk hnrn bikglnrejf
e. Bi`ntjl f`jik bikgmktrm` ln`usjknsj eikgnk hnrn pntul bjkub

mont
i. Bi`ntjl f`jik bikgmktrm` ln`usjknsj eikgnk hnrn oirhnfnp-hnfnp
d. Bi`ntjl f`jik bikgmktrm` ln`usjknsj eikgnk hnrn bi`nfsnknfnk
figjntnk tirjnewn` (Fi`jnt eff, 23>>).
Jbp`ibiktnsj nen`nl tjkenfnk fipirnwntnk ynkg ejsisunjfnk
eikgnk rikhnkn tjkenfnk fipirnwntnk. Xioi`ub bi`nfsnknfnk
Ujkenfnk fipirnwntnk ynkg suenl ej rikhnknfnk pirnwnt pir`u
bibvn`jensj rikhnkn tjkenfnk fipirnwntnk ynkg bnsjl ej outulfnk
enk sisunj eikgnk fmkejsj pnsjik snnt jkj (Fi`jnt eff, 23>>).

5. Ivn`unsj fipirnwntnk
Ivn`unsj nen`nl prmsis ynkg oirfi`nkjutnk uktuf bikj`nj idif
enrj tjkenfnk fipirnwntnk pnen f`jik. Ivn`unsj ej`nfufnk tirus
bikirus pnen rispmk f`jik tirlnenp tjkenfnk ynkg ti`nl ej`nfsnknfnk,
ivn`unsj enpnt ejongj eun jikjs ynjtu1 ivn`unsj prmsis ntnu dmrbntjd
ej`nfufnk si`isnj bi`nfsnknfnk tjkenfnk. Ivn`unsj lnsj` ntnu subntjd
ej`nfufnk eikgnk bibonkejkgfnk rispmk f`jik pnen tujunk ubub
enk tujunk flusus ynkg ti`nl ejtiktufnk. Ivn`unsj fipirnwntnk
ynkg ejlnrnpfnk

pnen pnsjik ynkg bikenpntfnk nsulnk fipirnwntnk ln`usjknsj, pnsjik

21
bnbpu bikgikn`j ln`usjknsj, f`jik tir`ntjl bikgmktrm` ln`usjknsj,
f`jik bnbpu oirhnfnp-hnfnp eikgnk mrnkg `njk, f`jik bnbpu
oirnftjvjtns sihnrn tirjnewn` (Nkerj, 23>9).

ONO JJJ
NS@JFNXJ FNXYX
N. Xtuej Fnsus
Rm`ip`iy

Sirnwnt 1 si`nbnt sjnkg pnf


Fi`unrgn 1 sjnkg pnf
Sirnwnt 1 npn oitu` eikgnk fi`unrgn pnsjik ynkg oirknbn sunenrj
sjsfn
Fi`unrgn 1 jyn oitu` sus, snyn fi`unrgnkyn `iojl tipntkyn snyn
onpnfkyn
Sirnwnt 1 onjf pnf om`il firunkgnk sioiktnr fnrkn nen oioirnpn
jkdmrbnsj ynkg lnrus snyn tnkynfnk bikgiknj fmkejsj nknf
onpnf.
Fi`unrgn 1 om`il onjf sus
Sirnwnt 1 sioi`ubkyn pirfikn`fnk knbn snyn putrj snyn
pirnwnt ynkg oirtugns pnen lnrj jkj enrj jnb 2 sjnkg
snbpnj jnb 9 bn`nb ejsjkj snyn bibir`ufnk wnftu
fjrnkyn >3 bikjt uktuf bi`nfufnk pibirjfsnnk pnen
snuenrj sjsfn npnfnl snyn om`il bi`nfufnk sifnrnkg
Fi`unrgn 1 jyn sus ejpirsj`nfnk
Sirnwnt 1 fn`nu om`il snyn tnu bikgnpn onpnf bibonwn nknf
onpnf fibnrj

22
Fi`unrgn 1 sijnf fnbnrjk ejn sipirtj fitnfutnk tirus tjon-tjon
figjrnkgnk enk sjfnpkyn oiruonl sipirtj mrnkg bnu
biknrj,oirsj`nt,enk oirtirjnf

Sirnwnt 1 ou sjsfn uburkyn oirnpn


Fi`unrgn 1 55 tnluk
Sirnwnt 1 npnfnl jou sjsfn suenl bikjfnl, fn`nu fn`nu suenl
bikjfnl npnfnl sunbj ou sjsfn bikenbpjkgjkyn
Fi`unrgn 1 suenl bikjfnl enk sifnrnkg sunbjkyn oirnen ejbisjr
(fnjrm)
Sirnwnt 1 sioi`ub fijnejnk sipirtj jkj nen fijnejnk npn?
Fi`unrgn 1 oioirnpn lnrj ynkg `n`u ejn bikenptfnk fnonr onlwn
sunbjkyn oirsi`jkgful ejfnjrml eji tir`jlnt tirpufu` sifn`j

enk bu`nj fibnrjk tjon biknrj,oirsj`nt, biknkgjs,tirtnwn


Sirnwnt 1 onjf pnf tirjbnfnsjl, fn`nu oigjtu snyn om`il
bi`nfufnk
pibirjfsnnk fipnen snuenrj sjsfn
Fi`unrgn 1 jyn sus sj`nfnk

Sibirjfsnnk pnen pnsjik1


Sirnwnt 1 pirbjsj ou, pirfikn`fnk knbn snyn putrj snyn pirnwnt
ynkg oirtugns ejrubnl snfjt jkj wnftukyn furnkg `iojl >3
bikjt njn ou npnfnl jou oirsiejn

Snsjik 1 ( oirsj`nt,biknrj,) jyn sj`nfnk


Sirnwnt 1 fn`nu om`il tnu knbn jou sjnpn?
Snsjik 1 X J X F N. AI@NX
Sirnwnt 1 ji`ns jou sjsfn tjkggn`
ejbnkn Snsjik 1 fnbu kgmbmkg npn
Sirnwnt 1 ou sjsfn snyn om`il oirojhnrn snbn jou
Snsjik 1 sj`nfnk fn`nu bnu oirojhnrn
Sirnwnt 1 npn bnfsuekyn jou bi`nfufnk girnfnk sipirtj jkj?
Snsjik 1 snyn bi`ntjl oi`nejrj jkj uktuf biboi`n ejrj snyn fnrkn

sunbj snyn ejriout mrnkg supnyn snyn ojsn onktjkg jtu

23
mrnkg

24
Sirnwnt 1 fibuejnk biknrj jtu uktuf npn ou?
Snsjik 1 fnrkn sunpnyn sunbj snyn titnp fngub snbn snyn
Sirnwnt 1 sjnpn ynkg bikyurul jou bi`nfufnk sj`nt enk
biknrj?

Snsjik 1 rntufjeu`, fnbu tnu sjnpn rntufjeu`?


Sirnwnt 1 bnnd sifn`j snyn tjenf tnu rntufjeu` jtu
sjnpn
Snsjik 1 omeml sifn`j fnbu jkj, rntufjeu` jtu pikgunsn `nut
si`ntnk Sirnwnt 1 npnfnl rntufjeu` bikyurul jou
bi`nfufnk girnfnk
eibjfjnk
Snsjik 1 jyn, jkj eji rntufjeu` sienkg oirojhnrn eikgnk
snyn Sirnwnt 1 npnfnl nen mnrjkg `njk ynkg oirojsjf ejti`jkgn
jou? Snsjik 1 nen oioirnpn mrnkg
Sirnwnt 1 npnfnl jou bi`jlnt mrnkg-mrnkg ynkg oirojsjf jtu

Snsjik 1 tjenf
Sirnwnt 1 npnfnl sunrn jtu bikji`ifnk jou
Snsjik 1 jynn
Sirnwnt 1 ongnjbnkn sunrn jtu bikji`ifnk jou?
Snsjik 1 birifn bikgntnfnk nfn`nu snyn suenl tun enk ji`if
siljkggn sunbj snyn oirsi`jkgful
Sirnwnt 1 npnfnln nen fifuntnk ynkg bikyurul jou
oirtirjnf Snsjik1 jyn oiknr
Sirnwnt 1 npnfnl fifuntnk jtu jugn bikgiken`jfnk jou?

Snsjik 1 jyn oiknr


Sirnwnt 1 uktuf npn jou
oirtirnjf Snsjik 1 uktuf bikgusjr sitnk
Sirnwnt 1 ejbnknfnl sunbj jou oirnen sifnrnkg
Snsjik 1 fnjrm
Sirnwnt 1 fn`nu jou sienkg bibjfjrfnk sunbj jou npnfnl pjfjrnk
jou ojsn ejpnkhnrfnk fi`unr ngnr sunbj jou bikgitnluj
Snsjik 1 yn ji`ns tjenf ynkg pukyn pibjfjrnk sipirtj jtu lnkyn

25
mrnkg gj`n

26
Sirnwnt 1 onjf ou tirjbnfnsjl ntns wnftukyn bukgfjk oismf
snyn ojsn oirojkhnkg-ojkhnkg fibon`j bikgiknj fmkejsj
jou, fn`nu oigjtu snyn jzjk pnbjt fnrkn wnftukyn jugn
suenl

si`isnj.
Snsjik 1 jynn

ONO JT

SIBONLNXNK

Gi`nkenkgnk nen`nl mrnkg-mrnkg ynkg ljeup eikgnk finennk filjeupnk


ynkg tjenf `nynf en`nb bnsynrnfnt enk tjenf bibpukynj tibpnt tjkggn` enk
bibpukynj filjeupnk ynkg tjenf sisunj eikgnk kmrbn-kmrbn ej bnsynrnfnt.
Ssjfmsj nen`nl pikynfjt fiprjonejnk ynkg pnrnl snkgnt bikggnkggu
luoukgnk smhjn` ynkg pnrnl tirlnenp mrnkg `njk sipirtj dukgsj smhjn`, pifirjnnk,
enk dukgsj sifsun` snkgnt oirpikgnrul jkj ejsionofnk m`il dnhtmr mrgnkjh gikitjh
enk psjfm`mgjs. Yktuf sjfmsjs bibj`jfj gijn`n sipirtj flnyn`nk, ln`usjknsj, enk

ei`usj, siljkggn f`jik tjenf snenr onlwn birifn bibj`jfj gnkggunk fiprjonejnk.
Ln`usjknsj enk ei`usj bnsuf fignkggunk psjfmtjf ejfnriknfnk pnsjik
bibount pikyjbpu`nk ynkg tjenf tipnt bikgiknj rin`jstjs ifstirkn`, bibount
ivn`unsj ynkg tjenf oiknr bikgiknj nfurnsj djfjrnk enk pirsipsjkyn tirus snjn
bibount fi`jrunk-fi`jrunk ejsukggulfnk ouftj-ouftj ynkg oirfion`jfnk.
oirjfut hjrj ‘hjrj psjfmtjf gi`nkenkgnk 1 Xjfnpkyn bnsjl sirjkg oirount
fnsnr, furnkg njnr enk gnkns, bnrnl tnkpn nen sionokyn. Srjonejkyn tjenf stnoj`,
rispmkkyn furnkg tipnt enk tjenf enpnt uktuf ejpirhnyn. Ujenf bibj`jfj
fi`mbpmf. Uuoul fmtmr sifn`j. Rnbout sipirtj snpu jjuf. Snfnjnk
hmbpnkg

27
hnbpjkg. Bibonwn oukgfusnk oisnr enk oirjsj bnhnb-bnhnb onrnkg.

28
Oirtjkgfnl `nfu nkil sipirtj tirtnwn sikejrj enk sufnr ejnjnf oirfmbukjfnsj
enk oirbusulnk.
Srmsis tirjnejkyn bnsn`nl tirenpnt en`nb Sriejpmsjsj ejbnkn dnhtmr

priejspmsjsj jkj bibj`jfj gnkggunk `njk sfjzmdirkjn ynkg oirfnjtnk irnt sipirtj
gnkggunk psjfmtjf sjkgfnt,gnkggunk sfjzmdirkjn,enk psjfmsjs.
Nenpuk si`njk dnhtmr pirejspmsjsj nen jugn dnhtmr pnrtjsjpnsj ejbnkn
sisimrnkg tirsout bi`jlntfnk gnbonrnk bmme,oirupn eiprisj tnu bnkjn,
bihlnkjsb fmpjkg pnen psjfmtjf gi`nkengnk sirjkg bikgguknfnk pirtnlnknk
sipirtj pikm`nfnk,rigrisj,prmyifsj,enk oirtjkenf.
Gijn`n ynkg nfnk tjbou` pnen psjfmtjf gi`nkenkgnk nen`nl ei`usj ejbnkn
sismrnkg bibpirhnj npn ynkg nen ejen`nb pjfjrnk tirsiout wn`nupuk sioiknr
oiknr kyn pjfjrnk tirsout tjenf nen enk pjfjrk tirsout si`n`u kigntjvi tirlnenp

mrnkg ejsifjtnrkyn. Xi`njk ei`usj mrnkg gnkggunk psjfmtjf jugn bibj`jfj gijn`n
ln`usjnksj ejbnkn sisimrnkg tirsout bibpirhnynj onynkgnk enk sunrn sunrn ynkg
tjenf nen tirlnenp ejrjkyn sikejrj enk bi`nfufnk Ujkenfnk sisunj onynkgnk ntnu
sunrn sunrn ynkg tjenf nen.
Enk fjtn siongnj tjb fisnlntn flusus pirnwnt jugn enpnt bibonktu enk
oirfm`nonrsj pnen tibpnt tibpnt enk pi`nynk tirtiktu tirlnenp mrnkg ynkg
bikgn`nbj gnkggunk psjfmtjf gi`kenkgnk, enk fjtn ojsn bi`nfufnk rilnoj`jtnsj
pnen pnsjik tirsiout eikgnk ojbojkgnk biktn` spjrjtun` fingnbnnk,rilnoj`jtns
biejf,rilnoj`jtns psjfmsmsjn`,enk rilnoj`jns smhjn`. Ejbnkn Ujkenfnk
rilnoj`jtns

tirsuout uktuf bibount fifuntnk nen nkggmtn,onfnt,bjknt,sirtn fibnbpunk


fibnbpunk birifn ngnr birifn bibpirm`il Fibon`j tujunk ljeup,fipirhnynnk
ejrj,enk lnrgn ejrj ngnr sisimrnkg tirsiout ynkg bibj`jfj gnkggunk psjfmtjf
gi`nkenkgnk enpnt ljeup kmrbn` enk `nynf ej`jkgfukgnk bnsynrnfnt sisunj
eikgnk kmrbn kmrbn ynkg nen.
Sikntn`nfsnknnnk psjfmtjf gi`nkenkgnk tirenpnt en`nb biejs eikgnk nenkyn
pibirjfsnnk ejgnkmstjf ynjtu hmbputie tmbmgrnpy ynkg `iojl ej HU ntnu hnt shnk
nen`nl tis biejs ejngkmstjh sipirtj sjknr-\ trnejsjmkn` ynkg bikglnsj`fnk
oioirnpn gnbnonr ntnu dmtm enrjongjnk en`nb tuoul eikgnk hnrn firjn HU shnk

snkgnt bjrjp eikgnk pibirjfsnnk sjsknr-\ en`nb oirnongnj eirnjnt, pibirjfsnnk


29
HU pnen ububkyn tjenf biynfjkfnk, hipnt enk buenl. Nen jugn trnpj
psjfmdnrnbn tirenpnt nktujpsjfmtmtjf bibnjkfnk pirnk piktjkg en`nb pirmsis
pikynfjt enk lnsj` nfljr f`jik sihnrn jkejvjeun`, mont-mont jkj tjenf

bikyiboulfnk gnkggunk tirsiout, titnpj snkgnt piktjkg uktuf fioirlnsj`nk


pikntn`nfsnknnk pikynfjt sibnfjk idiftjd rispmk f`jik enk fipitnulnkkyn
tirlnenp prmgrnb pikgmontnk jkj, sibnfjk onjf lnsj` nfljr ynkg ejhnpnj. Enk
nen pu`n Uirnpj Kmk-Dnrbnfm`mgj eufukgnk ynkg sjgkjdjfnk ejpir`ufnk
pnsjik sfjzmdirkjn, titnpj `nynknk eufukgnk ynkg tirsiejn snkgnt tjenf
bibnenj. pnsjik sfjk plrikjh birupnfnk lnbpjr sipirtjgn enrj jkejvjeu
tuknwjsbn. Birifn ojnsnkyn biboutulfnk onktunk eikgnk fitirnbpj`nk smsjn`,
pifirjnnk enk jktirnftjd ensnr. stris fi`unrgn enpnt bikgurnkgj fipnrnlnk onjf
gijn`n psjfmtjf bnupuk gijn`n ynkg kigntjd `njkkyn. pi`ntjlnk biknjibik
pikynfjt uktuf pnsjik

enpnt bikjkgfntfnk fipntulnk pikgmontnk enk bikgurnkgj gijn`n tirtifnkkyn


pikgmontnk tirjktigrjtns ynkg bikhnfup pirnwntnk fmbukjtns ynkg
nsirtjd,
prmgrnb fitir`jontnk fi`unrgn enk pi`ntjlnk fitirnbpj`nk smsjn`.
Nsulnk fipirnwntnk ynkg nfnk ejnboj` m`il mrnkg eikgnkgnkggunk psjfmtjf
gi`nkenkgnk nen`nl sn`nl sntukyn pikgfnjjnk ejbnkn fjtn bikgfnjj sign`n
fi`njknk pnen mrnkg eikgnk gnkggunk psjfmtjf nen`nl
eiprisj,sujhjen`jty,nkxjity,enk sijnrnl fifirnsnk,tiktufnk rispmk fi`unrgn
tirlnenp pikjkgfntnk gijn`n npnfnl birin tir`n`u
prmtiftjd,oirbusulnk,bikhurjgnfnk.

Ejngkmsn fipirnwntnk ynkg ejnboj` pnen sisimrnkg ggnkggunk psjfmtjf


gi`nkenkgnk ynjtu ln`usjknsj,jsm`nsj smhjn`,lnrgn ejrj
rikeng,pirj`nfu
fifirnsnk,gnkggunk prmsis pjfir,risjfm oukul ejrj enk eidjhjt pirnwntnk ejr.
Rikhnkn fipirnwntnk ynkg ejnboj` pnen mrnkg eikgnk gnkggunk psjfmtjf
gi`nkenkgnk nen`nl ln`usjknsj.
Jbp`ibiktnsj ejsisunjfnk eikgnk rikhnkn Ujkenfnk fipirnwntnk. Snen
sjtunsj kyntn sijrjkg pi`nfsnknnk jnul oiroien eikgnk rikhnkn. Xioi`ub
bi`nfsnknfnk Ujkenfnk fipirnwntnk ynkg suenl ejrikhnknfnk, pirnwnt pir`u
bibvn`jensj eikgnk sjkgfnt npnfnl rikhnkn Ujkenfnk bnsjl sisunj
30
enk

ejoutulfnk f`jik sisunj eikgnk fmkejsjkyn (liri nke kmw). Sirnwnt jugn bikj`nj

31
ejrj sikejrj, npnfnl fibnbpunk jktirpirsmkn`, jkti`iftun`, tifkjfn` sisunj
eikgnk Ujkenfnk ynkg nfnk ej`nfsnknfnk.
Ivn`unsj nen`nl prmsis ynkg oirfi`nkjutnk uktuf bikj`nj idif enrj Ujkenfnk

fipirnwntnk pnen f`jik. Ivn`unsj ej`nfufnk tirus bikirus pnen rispmk f`jik
tirlnenp Ujkenfnk ynkg ti`nl ej`nfsnknfnk, ivn`unsj enpnt ejongj eun jikjs ynjtu 1
ivn`unsj prmsis ntnu dmrbntjd ej`nfufnk si`isnj bi`nfsnknfnk Ujkenfnk. Ivn`unsj
lnsj` ntnu subntjd ej`nfufnk eikgnk bibonkejkgfnk rispmk f`jik pnen tujunk
ubub enk tujunk flusus ynkg ti`nl ejtiktufnk. Ivn`unsj fipirnwntnk ynkg
ejlnrnpnfnk pnen pnsjik ynkg bikenpntfnk nsulnk fipirnwntnk ln`usjknsj,
pnsjik bnbpu bikgikn`j ln`usjknsj, f`jik tir`ntjl bikgmktrm` ln`usjknsj, f`jik
bnbpu oirhnfnp ‘ hnfnp eikgnk mrnkg `njk, f`jik bnbpu oirnftjvjtns sihnrn
tirjnej.

Xn`nl sntu dikmbikn ynkg bikukjufnk onlwn bnsjl nenkyn bnsn`nl smsjn`
snnt jkj ejnktnrnkyn enpnt ej`jlnt enrj onkynfkyn Mrnkg Eikgnk Gnkggunk Ajwn
(MEGA) ynkg sirjkg oirfi`jnrnk enk tir`nktnr ej jn`nknk flususkyn ej fmtn-fmtn
oisnr ej Jkemkisjn bnsjl ejtibujkyn dikmbikn tirsiout bikuktut fisirjusnk
pibirjktnl uktuf biboirjfnk rispmk eikgnk hnrn biboirjfnk pi`nynknk
fisilntnk, pikjnbjknk smsjn` enk jugn biboirjfnk dnsj`jtnsj pirubnlnk ongj
gi`nkenkgnk psjfmtjf, ynkg bnkn en`nb ln` jkj gi`nkenkgnk psjfmtjf tirbnsuf
fien`nb jikjs Sikynkenkg Bnsn`nl Fisijnltirnnk Xmsjn` (SBFX) ynkg bikeirjtn
gnkggunk jjwn. Siktjkgkyn pirnk pibirjktnl uktuf biknkgnkj
gi`nkenkgnk

psjfmtjf tirtunkg en`nb Ykenkg-Ykenkg Ensnr >955 pnen pnsn` 2<L nynt >,
ejsioutfnk onlwn sitjnp mrnkg oirlnf ljeup sijnltirn `nljr enk ontjk, oirtibpnt
tjkggn`, enk bikenpntfnk `jkgfukgnk ljeup ynkg onjf enk silnt sirtn oirlnf
bibpirm`il pi`nynknk fisilntnk. Bi`jlnt ln` tirsiout bnfn ji`ns`nl onlwn
gi`nkenkgnk psjfmtjf oirlnf bikenpntfnk `jkgfukgnk ynkg onjf enk bikeufukg,
sirtn oirlnf bikenpntfnk pi`nynknk Fisilntnk (Xndjtrj it n`., 23>7).
En`nb biknkgnkj gi`nkenkgnk psjfmtjf, tjenf lnkyn pibirjktnl pusnt snjn
ynkg oirpirnk, titnpj jugn bikjnej tnkggukg tnkggukg jnwno pibirjktnl enirnl.
Xipirtj ejsioutfnk en`nb Ykenkg- Ykenkg Kmbmr >< Unluk 23>5
Uiktnkg

32
Fisilntnk Ajwn ejbnkn ejsioutfnk pnen Snsn` <3 onlwn Sibirjktnl enk

33
Sibirjktnl Enirnl oirtnkggukg jnwno bi`nfufnk pikntn`nfsnknnk tirlnenp
Mrnkg Eikgnk Gnkggunk Ajwn (MEGA) ynkg tir`nktnr, bikggi`nkenkg,
bikgnkhnb fisi`nbntnk ejrjkyn enk/ntnu mrnkg `njk, enk/ntnu bikggnkggu

fitirtjonk enk/ntnu finbnknk ubub (Xndjtrj it n`., 23>7).

ONO T

SIKYUYS

N. Fisjbpu`nk
Sikyioutnk jstj`nl gi`nkenkgnk psjfmtjf nen`nl Gi`nkenkgnk

siongnj jeiktjtns smsjn` birupnfnk mrnkg-mrnkg ynkg ljeup en`nb


finennk ynkg pikeirjtn gnkggunk jjwn frmkjs ynkg fi`uyurnk ejjn`nk-
jn`nk ubub,
enpnt bikggnkggu fitirtjonk ubub enk birusnf fijkenlnk `jkgfukgnk.
Sibu`jlnk enk sifn`jgus Sir`jkeukgnk pnen mrnkg-mrnkg ynkg
bikgn`nbj psjfmtjf gi`nkenkgnk lnrus ej rilnoj`jtnsj smsjn`. Rilnoj`jtnsj
smsjn` nen`nl suntu prmsis figjntnk pibu`jlnk onjf sihnrn djsjf, biktn`
bnupuk smsjn` siljkgnk enpnt oirdukgsj fibon`j en`nb bnsynrnfnt
eikgnk onjf enk oirtnkggukg jnwno.
En`nb bi`nfufnk nsulnk fipirnwntnk pnen f`jik eikgnk fnsus

psjfmtjf gi`nkenkgnk ynkg ti`nl ji`nsfnk enrj fi`mbpmf ynjtu gnkggunk

34
psjfmtjf (ln`usjknsj) ej`nfufnk bi`jputj nspif pi`nynkn enk `nkgfnl ‘
`nkgfnl ejen`nbkyn. En`nb bi`nfufnk nsulnk fipirnwntnk bnfn nktnr
pirnwnt enk f`jik lnrus bibojkn luoukgnk sn`jkg pirhnyn.

Anej, en`nb bikirnpfnk nsulnk fipirnwntnk psjfmtjf


gi`nkenkgnk ejngkmsjs ln`usjknsj tirsiout, pirnwnt bnbpu bibnlnbj
npn ynkg tirjnej
pnen pnsjik tirsiout. Eikgnk bi`nfufnk nsulnk fipirnwntnk, pirnwnt
lnrus sjnp biboirjfnk pi`nynknk tironjf fipnen pnsjik psjfmtjf
gi`nkenkgnk. Bi`nfufnk pikgfnjjnk uktuf bi`nfufnk pibirjfsnnk,
bikiktufnk ejngkmsjs enrj pikyiono psjfmtjf, bi`nfufnk pirikhnknnk,
sisunj ejngkmsjs, `n`u jbp`ibiktnsj biboirjfnk Ujkenfnk sisunj XS,
tirnfljr ivn`unsj bikgitnluj lnsj` Ujkenfnk enrj pirnwnt bnupuk pnsjik.
B. Saran

1. Ongj Jkstjtusj Sikejejfnk Srmej X> Fipirnwntnk XUJFis ZNRXJ


Smktjnknf Ejlnrnpfnk `npmrnk tugns Nsulnk Fipirnwntnk jkj enpnt
bikjnej ensnr en`nb bi`nfufnk `npmrnk tugns si`nkjutkyn flususkyn ej
`jkgfup/ojenkg fipirnwntnk ynkg lnsj`kyn enpnt biknbonl
pikgitnlunk pnrn pibonhn.
2. Ejsnrnkfnk fipnen fi`unrgn gi`nkenkgnk psjfmtjf uktuf bikjngn enk
biboirjfnk pirtm`mkgnk oirupn pikgmontnk, bjsn`kyn, bikgnktnrfnk
gi`nkenkgnk psjfmtjf fi tibpnt rilnoj`jtnsj gukn bikgljkenrj
bikggi`nkenkgkyn pikeirjtn psjfmtjf ej jn`nknknk sirtn tibpnt ubub.

3. Ejsnrnkfnk fipnen pibirjktnl uktuf ojsn sihnrn birntn bikyiejnfnk


tibpnt rilnoj`jtnsj ej fmtn - fmtn ynkg bibnkg onkynf ejjubpnj
gi`nkenkgnk psjfmtjf, gukn bikgurnkgj bikjnburkyn gi`nkenkgnk
psjfmtjf tirflusus.

33
DAFTAR PUSTAKA

Orikt, X. Xlnwkn. 23>2. N Gujei tm Ssyhljntrjh Xirvjhis jk Xhlmm`s1


Ykeirstnkejkg, Rm`is, Urintbikt nke Hm``nomrntjmk. Kiw Zmrf1

Rmut`iegi
Hnpps, Emkn`e. 23>3. Ykeirstnkejkg Ssyhlmsjs Jssui nke Hln``ikgis dmr
Xuddirirs, Dnbj`jis nke Drjike. Nbirjhn1 Rmwbnk & @jtt`idji`e
Hmbptmk, U. Bjhlni` & Ormussnre, Oitl. 2339. Uli Djrst Ipjsmei md Ssyhlmsjs
N Gujei dmr Sntjikts nke Ulijr Dnbj`jis. Kiw Zmrf1 Mxdmre
En`nbj I, eff. 23>5. Nsulnk Fipirnwntnk F`jik Eikgnk Gnkggunk Ajwn.
Anfnrtn1 HT. Urnks Jkdm Biejn

Likjkg Xndjtrj, Nkejkj; Wjejynkjkgsjl, Jen; Ln`jbnl, Bns 23>7. Fmmrejknsj


en`nb piknkgnk gi`nkenkg psjfmtjf ej fmtn Onkeukg. Enpnt ejnfsis ej

31
jurkn` ukpne.nh.je/jnki/nrtjh`i/emwk`mne/>847</45>7‒, ej ukeul pnen
tnkggn` >> Mftmoir 232>.

Anypii. (23>8). Issiktjn`s Md Biktn` Lin`tl Kursjkg; Dmr OXh & Smst Onsjh
Kursjkg Xtueikts. @mkemk 1 Biejhn`

Fikkiey, D. Amlk. Dirrj‚s H`jkjhn` Nevjsmr. Nbirjfn1 I`sivjir

Fi`jnt, O.N., eff. (23>>). BnknjibikFipirnwntnk Ssjfmsmsjn` enk Fneir


Fisilntnk Ajwn1 HBLK (Jktirbiejnti Hmursi). IGH1 Anfnrtn.

Fi`jnt O, eff. (23>5). Srmsis Fipirnwntnk Ajwn Iejsj JJ. Anfnrtn 1 IGH.

Bmlr, F. Wnken. (23>8). Ssyhljntrjh Biktn` Lin`tl Kursjkg. Hjkn 1Wm`tirs


F`uwir.
Ridjfn Nejtnbn Fnrknej. (23>5). Bmei` Rilnoj`jtnsjsmsjn` Gi`nkenkgnk Ssjfmtjf
Oironsjs Bnsynrnfnt. Eibnf
Xmdynk, Nkej. eff. (23>5). Lufub Nhnrn Sjenkn. Anfnrtn1 Fikhnkn

Ulmkg, Eikky. 23>>. Bibnkusjnfnk Bnkusjn Bikntn Ajwn Bibonkguk Onkgsn.


Anfnrtn1 Grnbiejn
Tjeioihf, @. Xlij`n. (233<). Oufu Njnr Fipirnwntnk Ajwn. Anfnrtn 1 IGH.
Tnrhnrm`js, B. I`jznoitl. (23>8). Issiktjn`s Md Ssyhljntrjh Biktn` Lin`tl
Kursjkg. Hnknen1 I`sivjir
Zuikjwntj, Zuyuk. (23>7). Sikhjtrnnk Snen Uubmr Mtnf Bmen`jtns enk
Jktirpritnsjkyn. Bn`nkg1 YO Sriss.

Aurkn` 1
Jkn (23>7), Bnhnb-bnhnb Gnkggunk jjwn pnen bnkusjn . Enpnt ejnfsis
ejlttps1/emsikpsjfm`mgj.hmb; Gnkggunk psjfm`mg. Ej`jlnt pnen tnkggn` 7
Mftmoir 232> pnen pufu` >3.>8 WJO

Fnrknej. (23>5). Bmei` Rilnoj`jtnsj Xmsjn` Gi`nkenkgnk Ssjfmtjf Oironsjs

Bnsynrnfnt (Xtuej Fnsus Ej Smkpis/Snktj Rilsms Kuruss`nb

Xnyukg
32
Eibnf)]
lttp1//jmurkn`.wn`jsmkgm.nh.je/jkeix.plp/nttnqneeub/nrtjh`i/emwk`mne/722/
48<. Ej nfsis pnen tnkggn` >3 mftmoir 232>.

Undtnznkj, Bulnbbne. Ouej. (23>7). >5 Si`nynknk Xmsjn` Ongj Sikynkenkg


Ssjfmtjf]lttp1//jurkn`.ukpne.nh.je/prmsjejkg/nrtjh`i/emwk`mne/>5222/4<<8.
Ejnfsis pnen tnkggn` >3 mftmoir 232>.

Xndjtrj, N. L., Wjejnkjkgsjl, J., & Ln`jbnl, B. (23>7). Fmmrejknsj En`nb


Siknkgnknk Gi`nkenkgnk Sjfmtjf Ej Fmtn Onkeukg. ANKI - Aurkn`
Nebjkjstrnsj Kignrn, 2(>), >3‘23. lttps1//emj.mrg/>3.25>9</jnki.v2j>.>847<

33

Anda mungkin juga menyukai