Anda di halaman 1dari 18

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA Ny.

S DENGAN HALUSINASI
PENDENGARAN DI RUANG BROTOJOYO

DI RSJD Dr. AMINO GONDOHUTOMO SEMARANG

(Guna Memenuhi Tugas Individu Praktik Keperawatan Jiwa )

Dosen Pengampu : Ns Sri Puji Lestari, M.Kep,Sp.Kep.J

Disusun Oleh :
Tri Ani Yulianti
2308121

PROGRAM STUDI PROFESI NERS KEPERAWATAN


UNIVERSITAS KARYA HUSADA SEMARANG
TAHUN 2023
ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA NY. S DENGAN HALUSINASI
PENDENGARAN DI RUANG BROTOJOYO
DI RSJD DR. AMINO GONDOHUTOMO SEMARANG

PENGKAJIAN :
I. BIODATA
a. Identitas Klien
Inisial : Ny. S
Jenis kelamin : Perempuan
Umur : 61 tahun
Agama : Islam
No. RM : 00065151
Alamat : Kudus
Tanggal Masuk : 01 Oktober 2023

b. Identitas Penanggung Jawab


Inisial : Tn. E
Jenis kelamin : Laki-laki
Hubungan : Ponakan
No. HP :-

II. ALASAN MASUK


Klien datang ke RSJD Dr. Amino Gondohutomo Jawa Tengah pada tanggal 01 Oktober
2023 diantarkan oleh ponakannya dengan keluhan pasien ketakutan sambal teriak. Klien
sering mengurung sendiri dirumah, pada tahun 2019 yang lalu klien mengaku pernah
sakit di Rumah Sakit Jiwa karena marah-marah teringat omongan-omongan tetangga
bahwa “klien hanya hidup sebatang kara nanti tua sama sapa” setiap 2x sehari dalam
situasi sepi dirumah.
III.FAKTOR PREDISPOSISI dan PRESIPITASI
A. FAKTOR PREDISPOSISI
1. Pernah mengalami gangguan jiwa dimasa lalu :
Klien mengatakan pernah dirawat jalan di RSJD Dr. Amino Gondohutomo Jawa
Tengah pada tahun 2019
2. Pengobatan sebelumnya :
- Klien rawat jalan di RSJD Dr. Amino Gondohutomo Jawa Tengah dengan
diberikan obat-obatan tetapi klien tidak minum obat dengan teratur.
3. Trauma
a. Aniaya fisik
Klien mengatakan tidak pernah mendapat perilakui aniaya disik
b. Aniaya seksual
Klien mengatakan tidak pernah mengalami riwayat aniaya seksual
c. Penolakan
Klien mengatakan tidak pernah mengalami riwayat penolakan
d. Kekerasan dalam keluarga
Klien mengatakan tidak ada kekerasan dalam keluarganya
4. Anggota keluarga yang gangguan jiwa :
Keluarga klien mengatakan dikeluarganya tidak ada yang mengalami gangguan jiwa
5. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan ?
Puluhan tahun yang lalu sebelum masuk rumah sakit klien sering dibully tetangga
sejak ditinggal oleh suami dan anaknya meninggal dunia, sejak saat itu klien menjadi
bingung, gelisah, ketakutan.
Masalah keperawatan:
Respon pasca trauma

B. FASKTOR PRESIPITASI
1. Psikologi
Pada tahun 2019 yang lalu Ny. S merasa di rumah sendiri setelah ditinggal
suami dan anak meninggal dunia, klien mengatakan terganggu oleh omongan-
omongan tetangga, selalu mendengarkan bisikan-bisikan “hidup sebatang kara,
besok kalau tua sama sapa” dan klien mengurung dirumah. Hal ini membuat
stress, bingung, gelisah
Masalah Keperawatan : Halusinasi Pendengaran
2. Sosial
Kehidupan setelah Ny.S mengalami gangguan jiwa dengan halusinasi
pendengaran pada saat di rumah untuk berinteraksi dengan tetangga terlalu jauh
dan lebih sering mengurung dirumah.
Masalah Keperawatan : Isolasi diri
3. Kultural/Spiritual
Ny. S beragama islam semenjak mengalami gangguan jiwa klien tetap rajin
beribadah dirumah dan di RSJ lima waktu.

IV. PEMERIKSAAN FISIK


1. Tanda-tanda vital
- TD : 120/80 mmHg
- N : 80 x/menit
- S : 36,60C
- P : 18 x/menit
2. Ukuran
- TB : 155 cm
- BB : 58 Kg
3. Keluhan fisik : () ya (√) tidak ada
V. PSIKOSOSIAL
1. Genogram

Keterangan :
: Laki – laki

: Perempuan

: Pasien

: Keluarga
: Meninggal

Jelaskan :
Klien anak ke-2 dari 3 bersaudara. Klien mengatakan tinggal sendiri dirumah sejak
di tinggal suami dan anaknya meninggal tahun 2019.
a. Pola asuh : pasien mengatakan sejak kecil dirawat oleh ayah dan ibunya. Sejak
ditinggal suami dan anaknya meninggal dunia klien tidak ada yang mengasuh.
b. Pola komunikasi : pasien mengatakan tidak ada masalah dalam berkomunikasi
dengan keluarga karena hubungannya baik-baik saja
c. Pola pengambilan keputusan : pasien mengatakan di dalam keluarga dia sebagai
pengambil keputusan karena sudah tidak mempunyai suami dan anak.

2. Konsep diri
a. Gambaran Diri
- Klien mengatakan dia menyukai seluruh bagian tubuhnya.
b. Identitas Diri :
- Klien dapat mengatakan namanya dengan benar dan seorang perempuan.
c. Peran :
- Klien seorang anak kedua dari tiga bersaudara dikeluarganya. Klien masih
berperan sebagai janda dan setiap harinya tidak bekerja.
d. Ideal Diri :
- Klien mengatakan ingin cepat sembuh, cepat pulang.
e. Harga Diri :
- Klien mengatakan minder karena sekarang hanya hidup sendiri tanpa suami
dan anak.
Masalah Keperawatan : Harga Diri Rendah

3. Hubungan Sosial
a. Orang yang berarti :
- Klien mengatakan orang yang paling berarti adalah ibunya karena selalu sabar
merawatnya saat dirumah. Jika ada masalah klien jarang untuk terbuka dengan
keluarganya. Klien memilih untuk menutupi masalah tersebut.
b. Peran serta kegiatan kelompok / masyarakat :
- Klien mengatakan jika dirumah sebelum sakit klien hanya dirumah dan
bergaul dengan tetangga, namun semenjak sering mendengar bisikan “hidup
sebatang kara, besok kalau tua sama sapa” selama 2x sehari klien tidak pernah
keluar rumah lagi.
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain :
- Klien mengatakan terkadang malas untuk berhubungan dengan orang lain
- Selama dirumah sakit klien jarang berinteraksi dengan teman yang lain
Masalah Keperawatan : Isolasi sosial
4. Spiritual
a. Nilai dan kepercayaan :
- Klien mengatakan beragama islam
b. Kegiatan ibadah :
- Klien mengatakan saat dirumah klien lebih sering beribadah di rumah
Masalah Keperawatan : Tidak ada
VI. STATUS MENTAL
1. Penampilan :
- Klien berpakaian rapi, cara berpakaian sesuai
- Klien mengatakan mandi 2x/hari pada pagi dan sore hari.
- Klien mengatakan keramas dengan shampo dan sikat gigi menggunakan pasta gigi
- Kuku pedek bersih, rambut rapi, tak tampak ketombe pada kulit kepala
Masalah Keperawatan: Tidak ada.
2. Pembicaraan :
Klien berbicara lancar, ketika ditanya klien saat antusias menjawab, klien juga dapat
menceritakan kejadian yang dialaminya.
Masalah Keperawatan : Tidak ada
3. Aktivitas motorik :
Klien sering menyendiri dikamar tidur. Ketika ada kegiatan diluar ruang, klien hanya
diam, dan jarang bergerak.
Masalah Keperawatan : Defisit aktifitas deversional/hiburan
4. Alam Perasaan :
Saat dikaji klien mengatakan merasa takut dan cemas
Masalah Keperawatan : Tidak ada
5. Afek :
Ekspresi klien sesuai dengan perasaaan yang sedang dialami. Saat diajak tersenyum
klien ikut tersenyum saat disapa
Masalah Keperawatan : Tidak ada
6. Interaksi selama wawancara:
Klien kooperatif, kontak mata baik, klien menjawab pertanyaan yang diberikan
perawat dengan baik
Masalah Keperawatan : Tidak ada
7. Persepsi/halusinasi:
Klien mengatakan sebelum masuk rumah sakit pernah mendengar suara-suara
gedebag-gedebug seperti orang jalan di atas atap yang membuatnya cemas , waktu
terdengarnya suara tidak tentu namun paling sering saat malam hari. Frekuensi
timbulnya halusinasi 2x.
Masalah Keperawatan : Gangguan persepsi sensori : Halusinasi pendengaran
8. Proses pikir:
Saat dilakukan pengkajian klien mau terbuka dan bercerita tentang yang dialaminya
Masalah Keperawatan : Tidak ada
9. Isi pikir :
Saat dikaji pasien tidak ada gambaran isi pikir klien yang tidak normal. Klien juga
tidak menunjukkan adanya waham.
Masalah Keperawatan : Tidak Ada
10. Tingkat kesadaran :
Tingkat kesadaran klien komposmentis. Mampu menyebutkan hari apa.
Masalah Keperawatan : Tidak ada
11. Memori:
Klien masih mengingat kejadian yang pernah dialami dan mau bercerita sedikit
Masalah Keperawatan : Tidak ada
12. Tingkat konsentrasi dan berhitung:
Klien mampu berhitung dengan benar dan dapat menghitung penjumlahan yang
sederhana namun sedikit lambat
Masalah Keperawatan : Tidak ada
13. Kemampuan penilaian:
Klien dapat mengambil keputusan. Contohnya saat diberikan pilihan bahwa mau
bercerita di ruangan atau di luar ruangan, klien memilih didepan ruangan.

Masalah Keperawatan : Tidak ada


14. Daya titik diri:
klien menyadari bahwa dirinya sedang sakit dan dibawa ke sini untuk berobat.
Masalah keperawatan : Tidak ada
VII. KEBUTUHAN KLIEN MEMENUHI KEBUTUHAN:
1. Kemampuan klien memenuhi kebutuhan
 Klien mengatakan makan 3 kali sehari tanpa bantuan, satu porsi dengan menu
nasi, lauk, sayur dan ada beberapa cemilan yang diberikan oleh rumah sakit.
Setelah makan klien meletakan piring dan membuang sampah sesuai tempat.
 Keamanan pasien terpenuhi karena pasien didampingi oleh perawat
 Perawatan kesehatan pasien terpenuhi karena pasien diperiksa oleh dokter
 Klien mengatakan berpakaian sesuai dengam seragam dan mampu melakukan
sendiri
2. Kegiatan Hidup Sehari-hari (ADL)
a. Perawatan Diri
 Klien mengatakan mandi 2 kali sehari secara mandiri.
 Klien mengatakan makan 3x sehari menghabiskan 1 porsi makanan yang
disediakan oleh rumah sakit
 Klien mengatakan mampu BAB/BAK sendiri tanpa bantuan.
b. Nutrisi
Klien mengatakan makan 3x sehari secara mandiri.
c. Istirahat dan tidur
Klien istirahat cukup, dengan frekuensi tidur pada malam hari 7-8 jam pukul
21.00-04.30 dan siang hari 1-3 jam pukul 12.00-15.00 setelah makan siang dan
minum obat.
d. Penggunaan obat
Klien meminum obat dengan bimbingan perawat.
e. Kemampuan klien dalam mengambil keputusan
Pasien mampu melakukan kegiatan sehari-hari dengan mandiri, dan jika merasa
tidak enak badan hanya beristirahat dan diam di kamar.
f. Sistem pendukung
Klien mengatakan mendapat dukungan dari keluarga.
g. Hobi
Pasien mengatakan hobinya adalah bershalawatan dan sholat

VIII. MEKANISME KOPING


Jika klien merasa terganggu dengan suara-suara klien teriak dan cemas.
Masalah Keperawatan : Gangguan Cemas

IX. KURANG PENGETAHUAN TENTANG


- Klien mengatakan tahu penyebab dia suka teriak-teriak adalah karena halusinasi
- Klien mengatakan saat ini bisa melakukan Tindakan menghardik ketika
mendengar suara-suara “gedebag-gedebug” dalam 2x sehari diwaktu malam jam
00.00 WIB
Masalah keperawatan : Tidak Ada

X. ANALISA DATA
NO DATA FOKUS MASALAH
DS : Gangguan Persepsi Sensori :
 Pasien mengatakan mendengar Halusinasi Pendengaran
suara “gedebag-gedebug”
 Pasien mengatakan dalam 1 hari
pasien bisa mengalami halusinasi
pendengaran sebanyak 2kali
setiap jam 00.00 WIB
 Pasien mengatakan halusinasi
muncul saat pasien sendiri
dirumah
 Pasien mengatakan takut dan
kadang teriak apabila mendengar
suara-suara dan hanya berdiam
diri saja
DO :
 Pasien sering melamun
 Pasien sering berdiam diri

DS : Isolasi Sosial
 Pasien mengatakan saat suami
dan anaknya meninggal,
semenjak itu pasien selalu
memikirkan omongan tetangga
“jika tua hidup dengan siapa”
klien mengatakan bersedih, suka
menyendiri dan tidak banyak
berbicara
DO :
 Pasien lebih banyak menyendiri
 Kontak mata pasien mudah
teralihkan

XI. DAFTAR MASALAH KEPERAWATAN


1. Gangguan persepsi sensori : Halusinasi pendengaran
2. Isolasi Sosial

XII. POHON MASALAH


Risiko mencederai diri sendiri dan orang lain (Akibat)

Gangguan persepsi sensori Halusinasi (pendengaran) (Core problem)

Isolasi Sosial (Penyebab)

XIII. DAFTAR DIAGNOSA KEPERAWATAN


1. Gangguan persepsi sensori : Halusinasi pendengaran
RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN

Inisial Klien : Ny. S


Ruang : Brotojoyo
Diagnosa Tanda
No. Tujuan Kriteria Hasil Intervensi
Keperawatan Tangan

1. Gangguan TUM: 1. Klien kooperatif dan Lakukan SP 1: Tri Ani


Persepsi : Klien mampu mengontrol terdapat kontak mata
1. Bina hubungan saling
Halusinasi halusinasi selama pembicaraan
percaya dengan cara
Pendengaran TUK I : berlangsung
menjelaskan maksud dan
1. Klien dapat membina 2. Klien menyebutkan jenis
tujuan interaksi, jelaskan
hubungan saling percaya halusinasi
tentang kontrak yang akan
2. Klien dapat mengenal 3. Klien menyebutkan isi
dibuat, beri rasa aman dan
halusinasinya, penyebab halusinasi
sikap empati.
, tanda dan gejala 4. Klien menyebutkan
2. Mendiskusikan jenis
halusinasi waktu halusinasi
halusinasi pasien
3. Mengajarkan cara 5. Klien menyebutkan
3. Mendiskusikan isi
mengontrol halusinasi frekuensi halusinasi
halusinasi pasien
6. Klien menyebutkan
4. Mendiskusikan frekuensi
situasi yang
halusinasi pasien
menimbulkan halusinasi.
5. Mendiskusikan situasi
7. Klien dapat melakukan yang menimbulkan
cara mengontrol halusinasi
halusinasi : menghardik 6. Mendiskusikan respon
halusinasi pasien terhadap halusinasi
7. Melatih pasien mengontrol
halusinasi : menghardik
halusinasi
8. Menganjurkan pasien
memasukkan cara
menghardik halusinasi
dalam jadwal kegiatan
harian

TUK II : 1. Pasien mampu Lakukan SP 2 : Tri Ani


Setelah 1 kali pertemuan menyebutkan waktu
1. Evaluasi kemampuan
pasien mengetahui obat atau jam berapa saja
pasien dalam mengontrol
yang dikonsumsi harus minum obat
halusinasi dengan
2. Pasien mampu
menghardik
menyebutkan berapa
2. Berikan Pendidikan
macam obat yang
kesehatan tentang
diminum
penggunaan obat secara
teratur
3. Anjurkan pasien
memasukkan dalam
jadwal kegiatan harian
CATATAN PERKEMBANGAN KEPERAWATAN

Inisial Klien : Ny. S


Ruang : Brotojoyo

No
Hari/Tanggal Diagnosa Implementasi Catatan Perkembangan Paraf
.

1. Selasa, Gangguan SP 1 : Mengenal halusinasi S: Tri


03/10/2023 persepsi 1. Bina hubungan saling percaya - klien memperkenalkan diri dengan baik Ani
10.00 WIB sensori : 2. Membantu klien mengenal - klien mengatakan masih mendengar suara
Halusinasi halusinasinya “gedebag-gedebug” tiap malam jam 00.00 WIB
pendengaran 3. Mengkaji perasaan klien ketika dan tidak bisa tidur
halusinasi pendengaran itu - Pasien mengatakan jika halusinasi muncul hanya
muncul berdiam dan memenjamkan mata
4. Mengidentifikasi tindakan yang - Pasien mengerti cara mengontrol halusinasi yang
dilakukan ketika halusinasi pertama
pendengaran itu muncul O:
5. Diskusikan manfaat tentang cara - klien mampu menyebutkan nama dan usia
yang telah dilakukan - klien mampu bercerita dengan apa yang
6. Memberikan pujian kepada klien dialaminya
- klien kooperatif dan mendengarkan intruksi
perawat
- klien dapat memperagakan cara mengontrol
halusinasi dengan cara menghardik
A : halusinasi pendengaran
Klien mampu mendiskusikan halusinasinya
Klien mampu memperagakan menghardik
P:
Perawat:
Validasi SP 1 halusinasi pendengaran dengan cara
menghardik dan dilanjutkan SP 2 dengan cara
minum obat secara teratur

Pasien:

Melakukan kegiatan menghardik sesuai dengan


jadwal kegiatan harian klien

2. Kamis, 1. Mengevaluasi kemampuan pasien S :


05/10/2023 dalam mengontrol halusinasi
 Pasien mengatakan tadi malam bisa tidur
10.30 WIB dengan menghardik
 Pasien mengatakan tadi malam tidak mendengar
2. Memotivasi dalam ketaatan minum
obat suara-suara
3. Memberikan informasi tentang  Pasien mengatakan takut apabila nanti malam
prinsip 5 benar obat mendengar suara-suara lagi
4. Menganjurkan pasien memasukkan  Pasien mengatakan minum obat pagi dan malam
dalam jadwal kegiatan harian  Pasien mengatakan pagi minum obat 2 macam
dan malam minum obat 3 macam
O:
 Pasien dapat memperagakan cara mengontrol
dengan menghardik
 Pasien dapat minum obat dengan benar
A:
Masalah halusinasi belum teratasi
P:
Lanjutkan intervensi
Pasien
 Demonstrasi cara mengontrol halusinasi dengan
menghardik, minum obat, dan bercakap
Perawat
 Evaluasi cara mengontrol halusinasi dengan
menghardik, dan minum obat
Lakukan SP 3 Pasien (Bercakap-cakap)

Anda mungkin juga menyukai