I. PENGKAJIAN
1. Riwayat Kesehatan
a. Kapan keluhan dirasakan.
b. Apakah gangguan penglihatannya ini mempengaruhi ketajaman penglihatan.
c. Bagaimana gangguan penglihatan itu terjadi.
d. Apakah pasien merasakan adanya perubahan dalam matanya (massa tumor).
e. Apakah pasien merasa ketajaman penglihatannya berkurang.
f. Apakah ada keluhan lain yang menyertai (misalnya: gatal, pusing, keluar pus
dan darah pada mata).
g. Apakah pasien sering minum obat-obat tertentu (nama obatnya dan lama
penggunaannya).
h. Apakah pasien sebelumnya pernah menderita penyakit yang sama.
i. Apakah dalam keluarga ada yang menderita penyakit mata yang sama.
2. Riwayat Sosial
a. Tanyakan usia pasien dan bandingkan dengan perkembangan yang normal dari
matanya
b. Tanyakan tentang hobby dan kegiatan yang dilakukan pasien.
3. Riwayat Psikologis
a. Bagaimana perilaku dan reaksi pasien serta keluarganya terhadap gangguan
penglihatan
b. Mekanisme koping yang biasa digunakan pasien dalam menghadapi dan
mengatasi masalahnya.
4. Pengkajian Fisik
a. Tes penglihatan warna: uji ishihara
b. Pemeriksaan tajam penglihatan (visus dasar)
- Visus OD
- Visus OS (tidak dapat diukur karena ada massa tumor)
c. Pemeriksaan anatomik dilakukan dengan cara objektif
- Inspeksi: perhatikan tanda-tanda nyata (adanya pembengkakan, kemerahan
dan tumor)
- Palpasi: untuk menentukan adanya tumor, rasa sakit (nyeri tekan), keadaan
dan tahanan intra okuler.
5. Pemeriksaan Diagnostik
- ERG: defisiensi salah satu sel kerucut
- Oftalmoskop
Retina berwarna kuning-merah dengan bercak-bercak hitam-coklat.
Pengumpulan Data
DS:
- Keluhan tidak dapat membedakan warna tertentu
- Keluhan atau pada cahaya terang
- Merasa malu dengan orang lain
DO:
- Interpretasi warna rendah/kurang
- Tidak dapat menyebutkan angka dalam buku ishihara
- Tampak murung
- Menarik diri
- Perasaan terhadap tubuh
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Gangguan interpretasi warna
2. Resiko cidera
3. Gangguan konsep diri
RENCANA KEPERAWATAN
3. Gangguan konsep diri berhubungan dengan harga diri rendah ditandai dengan:
- Klien merasa malu
- Perasaan (-) terhadap tubuh
- Klien tampak murung
- Menarik diri dari lingkungan
Tujuan:
Gangguan konsep diri teratasi dengan kriteria:
- Klien tampak cerah
- Merasa optimis
- Dapat bergaul dengan lingkungan
- Menerima diri apa adanya.
Intervensi:
a. Beri kesempatan klien untuk mengekspresikan perasaannya.
Rasional:
Memvalidasi perasaan dan persepsi klien meningkatkan kesadaran diri dan
mempertinggi konsep diri.
b. Beri dukungan psikologis
Rasional:
Dapat bersikap realistis dan menerima keadaannya.
c. Beri informasi yang akurat tentang penyakitnya
Rasional:
Meningkatkan pemahaman klien tentang proses penyakitnya sehingga
ansietasnya dapat berkurang dan dapat menerima dirinya apa adanya.