Anda di halaman 1dari 15

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Jamur merupakan salah satu mikroorganisme penyebab penyakit pada manusia.
Jamur tumbuh dimana saja dekat dengan kehidupan manusia, baik di udara, tanah, air,
pakaian, bahkan di tubuh manusia sendiri.
Jamur bisa menyebabkan penyakit yang cukup parah bagi manusia. Penyakit yang
disebabkan oleh jamur berasal dari makanan yang kita makan sehari-hari, atau juga dari
konsumsi jamur beracun.
Banyak orang meremehkan penyakit karena jamur, seperti panu atau kurap.
Padahal, penyakit ini bisa menular lewat persentuhan kulit, atau juga dari pakaian yang
terkontaminasi spora jamur. Banyak anggapan, penyakit panu atau kurap sekadar
masalah kosmetik. Bahkan, jamur bisa mengenai manusia dari kepala hingga ujung
kaki, dari bayi hingga orang dewasa dan orang lanjut usia.
Menurut Jimmy Sutomo dari perusahaan Janssen-Cilag, sebagai negara tropis
Indonesia menjadi lahan subur tumbuhnya jamur. Karena itu, penyakit-penyakit akibat
jamur sering kali menjangkiti masyarakat.

B. Rumusan Masalah
1. Mengetahui jenis-jenis jamur yang menyebabkan penyakit jamur pada manusia.
2. Mengetahui faktor terinfeksinya penyakit jamur pada manusia.
3. Mengenali mekanisme terjadinya penyakit yang disebabkan oleh jamur.

C. Tujuan
Dalam penulisan makalah ini, tujuan penulis adalah untuk mengetahui jenis-jenis
jamur penyebab penyakit pada manusia, serta menjelaskan penyebab atau faktor dari
infeksi penyakit jamur pada manusia serta cara pengobatan penyakit jamur.

1 | Penyakit yang Disebabkan oleh Jamur


BAB II
PEMBAHASAN

A. Penyakit jamur pada manusia


Jamur merupakan penyebab penyakit yang cukup banyak meinfeksi
orang. Jamur bisa ditemukan di udara, air, tanah dan orang-orang sekitar. Perpindahan
jamur begitu mudah di alam bebas, dengan pelepasan sporanya ribuan butir. Jika tubuh
seseorang memiliki daya tahan tubuh yang lemah, maka akan mudah untuk
diserang penyakit yang disebabkan jamur ini.Penyakit yang disebabkan jamur pada
manusia disebut mikosis, yaitu mikosis superficial dan mikosis sistemik. Mikosis
superfisial merupakan mikosis yang menyerang kulit, kuku, dan rambut terutama
disebabkan oleh 3 genera jamur, yaitu Trichophyton, Microsporum, dan
Epidermophyton. Sedangkan mikosis sistemik merupakan mikosis yang menyerang
alat-alat dalam, seperti jaringan sub-cutan, paru-paru, ginjal, jantung, mukosa mulut,
usus, dan vagina.

B. Klasifikasi Jamur pada Manusia ( Mikosis)


1. JENIS MIKOSIS SUPERFISIAL
a.Tineacapitis
Merupakan infeksi jamur yang menyerang stratum corneum kulit kepala dan
rambut kepala, yang disebabkan oleh jamur Mycrosporum dan Trichophyton.
Gejalanya adalah rambut yang terkena tampak kusam, mudah patah dan tinggal
rambut yang pendek-pendek pada daerah yang botak. Pada infeksi yang berat
dapat menyebabkan edematous dan bernanah.
b. Tineafavosa
Merupakan infeksi pada kulit kepala, kulit badan yang tidak berambut dan
kuku. Penyebabnya adalah Trichophyton schoenleinii. Gejalnya berupa bintik-
bintik putih pada kulit kepala kemudian membesar membentuk kerak yang
berwarna kuning kotor. Kerak ini sangat lengket dan bila diangkat akan
meninggalkan luka basah atau bernanah.

2 | Penyakit yang Disebabkan oleh Jamur


c. Tineabarbae
Merupakan infeksi jamur yang menyerang daerah yang berjanggut dan kulit
leher, rambut dan folikel rambut. Penyebabnya adalah Trichophyton
mentagrophytes, Trichophyton violaceum, Microsporum cranis.
d. Dermatophytosis(Tinea pedis, Athele foot)
Merupakan infeksi jamur superfisial yang kronis mengenai kulit terutama
kulit di sela-sela jari kaki. Dalam kondisi berat dapat bernanah. Penyebabnya
adalah Trichophyton sp.
e. Tineacruris
Merupakan infeksi mikosis superfisial yang mengenai paha bagian atas
sebelah dalam. Pada kasus yang berat dapat pula mengenai kulit sekitarnya.
Penyebabnya adalah Epidermophyton floccosum atau Trichophyton sp.
f. Tineaversicolor(panu)
Merupakan mikosis superfisial dengan gejala berupa bercak putih kekuning-
kuningan disertai rasa gatal, biasanya pada kulit dada, bahu punggung, axilla,
leher dan perut bagian atas. Penyebabnya adalah Malassezia furtur.
g. Tineacircinata(Tineacorporis)
Merupakan mikosis superfisial berbentuk bulat-bulat (cincin) dimana
terjadinya jaringan granulamatous, pengelupasan lesi kulit disertai rasa gatal.
Gejalanya bermula berupa papula kemerahan yang melebar.
h. Otomycosis(Mryngomycosis)
Merupakan mikosis superfisial yang menyerang lubang telinga dan kulit di
sekitarnya yang menimbulkan rasa gatal dan sakit. Bila ada infeksi sekunder akan
menjadi bernanah. Penyebabnya adalah Epidermophyton floccosum dan
Trichophyton sp.
2. JENIS MIKOSIS SISTEMATIK
a. Nocardiosis
Merupakan mikosisi yang menyerang jaringan subkutan, yakni terjadi
pembengkakan jaringan yang terkena dan terjadinya lubang-lubang yang
mengeluarkan nanah dan jamurnya berupa granula. Penyebabnya adalah Nocardia
asteroides.

3 | Penyakit yang Disebabkan oleh Jamur


b. Candidiasis
Merupakan mikosis yang menyerang kulit, kuku atau organ tubuh seperti
jantung dan paru-paru, selaput lendir dan juga vagina. Infeksi ini terjadi karena
faktor predisposisi, misalnya diabetes, AIDS, daerah kulit yang lembab dan
obesitas. Penyebabnya adalah Candida albicans.
c. Actinomycosis
Merupakan mikosis yang ditandai dengan adanya jaringan granulomatous,
bernanah disertai dengan terjadinya abses dan fistula. Penyebabnya adalah
Actinomyces bovis.
d. Maduromycosis(Madurafoot)
Merupakan mikosis pada kaki yang ditandai dengan terjadinya massa
granulomatous yang biasanya meluas ke jaringan lunak dan tulang kaki.
Gejalanya dimulai dengan adanya lesi pada tapak kaki bagian belakang, timbul
massa granulomatous dan abses yang kemudian terjadi sinus-sinus yang
mengeluarkan nanah dan granula. Penyebabnya adalah Allescheris boydii,
Cephalosporium falciforme, Madurella mycetomi, dan Madurella grisea.
e. Coccidioidomycosis
Merupakan mikosis yang mengenai paru-paru yang disebabkan oleh
Coccidioides immitis. Gejalnya mirip dengan pneumonia yang lain, berupa batuk
dengan atau tanpa sputum yang biasanya disertai dengan pleuritis.
f. Sporotrichosis
Merupakan mikosis yang bersifat granulomatous menimbulkan terjadinya
benjolan gumma, ulcus dan abses yang biasanya mengenai juga kulit dan kelenjar
lympha superfisial. Penyebabnya adalah Sporotrichum schenckii. Gejala awalnya
berupa benjolan (nodul) di bawah kulit kemudian membesar, merah, meradang,
mengalami nekrosis kemudian terbentuk ulcus. Nodul yang sama terjadi
sepanjang jaringan lympha.
g. Blastomycosis
Merupakan mikosis yang menyerang kulit, paru-paru, viscera, tulang dan
sistem saraf. Penyebabnya adalah Blastomyces dermatitidis dan Blastomyces
brasieliensis. Blastomycosis kulit gejalanya brupa papula atau pustula yang
berkembang menjadi ulcus kronis dengan jaringan granulasi pada alasnya. Kulit

4 | Penyakit yang Disebabkan oleh Jamur


yang sering terkena adalah wajah, leher, lengan dan kaki. Bila menyerang organ
dalam, gejalanya mirip tuberculosis.

C. Faktor Yang Menyebabkan Terinfeksi Jamur


1. Lembab dan panas dari lingkungan, dari pakaian ketat, dan pakaian tak menyerap
keringat.
2. Keringat berlebihan karena berolahraga atau karena kegemukan.
3. Friksi atau trauma minor, misalnya gesekan pada paha orang gemuk.
4. Keseimbangan flora tubuh normal terganggu, antara lain karena pemakaian
antibiotik, atau hormonal dalam jangka panjang.
5. Penyakit tertentu, misalnya HIV/AIDS, dan diabetes.
6. Kehamilan dan menstruasi. Kedua kondisi ini terjadi karena ketidakseimbangan
hormon dalam tubuh sehingga rentan terhadap jamur.
Keputihan sebenarnya adalah sebuah hal yang wajar bila terjadi pada saat2
tertentu. Karena Vagina wanita dewasa mengandung flora normal yang disebut Basil
Doderlein. Basil Doderlein ini adalah bakteri baik, maksudnya adalah bakteri yang
membuat lingkungan vagina menjadi asam dan berfungsi sebagai perlindungan terhadap
infeksi yang dimungkinkan terjadi karena berbagai faktor, seperti infeksi jamur, bakteri,
virus, dll. Selain itu, keputihan yang juga berfungsi sebagai perlindungan terhadap
berbagai infeksi. Penyebab keputihan dapat digolongkan pada dua golongan besar, yaitu
fisiologis dan patologis. Pada keadaan fisiologis, keputihan dapat terjadi pada saat
hamil, sebelum dan sesudah haid, saat mendapat rangsang seksual, saat banyak
melakukan aktivitas fisik yang kesemuanya tidak menimbulkan keluhan tambahan
seperti bau, gatal, dan perubahan warna. Namun pada keputihan karena infeksi jamur,
akan lebih berat terjadi pada bulan-bulan terakhir kehamilan dan saat menstruasi karena
pada saat tersebut kelembaban vagina paling tinggi dan jika kita tidak ikut serta
menjaga kebersihan vagina.

5 | Penyakit yang Disebabkan oleh Jamur


D. Cara Memastikan Penyakit Jamur
1. Pemeriksaan tampilan secara klinis.
2. Pemeriksaan dengan bantuan sinar lampu Wood (UV)yaitu menghasilkan sinar
ultraviolet 360nm (atau sinar hitam yang dapat digunakan untuk membantu
evaluasi pengakit-penyakit kulit tertentu
3. Kerokan kulit
4. Mukosa
5. Kuku untuk pemeriksaan mikroskopik
6. Pemeriksaan biakan untuk mengetahui jenis jamurnya

E. Hal Penting Tentang Penyakit Jamur


Penyakit yang dapat menyerang segala umur ini kelihatannya sederhana, namun
sering bermasalah. Bukan cuma di kulit, jamur juga bisa menembus masuk ke dalam
darah, dan tumbuh di organ-organ tubuh. Untuk lebih mengenalnya, inilah 10 fakta
tentang penyakit jamur.
1. Penyakit jamur ada di mana-mana.
Jamur yang menyerang manusia tumbuh di mana-mana, di alam bebas.
Mungkin di toilet umum, di pasar, di terminal, di bioskop, yang sewaktu-waktu bisa
hinggap lalu bersarang pada kulit jika kita kurang bersih menjaga kulit. Jamur
candida albicans, misalnya. Ini jamur yang sering menyerang manusia. Selain bikin
keputihan, jamur jenis ini juga acap tumbuh di kulit selangkangan, di lipatan
payudara, dan tentu bisa juga tumbuh di saluran pencernaan, serta bagian tubuh lain.
Jamur yang menyerang kulit bukan hanya satu jenis. Kita mengenal puluhan jenis
jamur kulit, mulai dari yang sederhana dan enteng, sampai jenis yang ganas.
Gambaran penyakit jamur kulit kurang lebih sama, namun jamur penyebabnya bisa
berbeda-beda.
Selain di kulit, jamur juga mungkin tumbuh di bola mata. Ada penyakit jamur
khusus pada bola mata, dan jika berat bisa menimbulkan borok pada bola mata.
Jamur jenis lain tumbuh pada liang telinga, karena liang telinga kurang dijaga
kebersihannya, kebiasaan mengorek liang telinga dengan jari (yang tentu sudah
tercemar jamur), sehingga jamur tumbuh di sana. Keluhannya gatal minta ampun.
Awalnya disangka kotoran telinga penyebab gatalnya, namun setelah diperiksa,

6 | Penyakit yang Disebabkan oleh Jamur


ternyata ada jamurnya. Seringkali liang telinga jadi lecet dan terbentuk bisul saking
seringnya dikorek-korek akibat hebatnya rasa gatal.
Jamur khusus ada yang yang menyerang paru-paru. Gejalanya mungkin cuma
batuk-batuk berbulan-bulan, dan tak sembuh diobati dengan cara biasa. Baru dari
foto rontgen paru-paru akan tampak gambaran khas yang menunjukkan adanya jamur
paru-paru. Demikian pula jika jamur candida tumbuh di usus, sering berakibat
kondisi tubuh melorot untuk waktu lama, selain gangguan pencernaan tak kunjung
menyembuh, dan biasanya baru ketahuan setelah diperiksa tinja yang ternyata ada
jamurnya.
2. Penyakit jamur menular.
Tak ubahnya panu, dan panu memang tergolong jamur juga, semua penyakit
jamur menular. Ada jamur kulit yang berpindah dari kulit jamuran ke kulit sehat
lewat persinggungan kulit, ada juga yang lewat spora, lewat udara, dan lewat
hubungan seks, atau pada bagian lain tubuh sendiri. Jamur yang tumbuh di kulit pipi
kemungkinan tertular lewat bantal tidur bekas pasien jamur kulit pipi. Jamur di leher,
dada, atau perut, kemungkinan lewat pakaian bekas pengidap jamur kulit. Jamur di
jemari tangan, sekitar tangan, kemungkinan tertular lewat bersalaman. Dan jamur
keputihan pada wanita, sering menjalar sampai ke kulit selangkangan. Jemari yang
habis menggaruk kulit berjamur dapat memindahkan penyakit jamurnya ke kulit
sehat lainnya.
3. Jamur kulit sukar sembuh
Umumnya penyakit jamur kulit berlangsung menahun. Diobati, mereda, lalu
kambuh lagi, seolah sukar sembuh. Namun sesungguhnya tidak demikian.
Umumnya, pertama, lantaran jamur kulit tidak diobati sampai tuntas, dan kedua,
karena salah memilih obat antijamur. Mungkin jamur kulit dianggap eksim. Kita tahu
obat jamur berbeda dengan obat eksim. Jika eksim diobati sebagai jamur, tentu tidak
menyembuhkan. Begitu juga jika penyakit jamur diobati sebagai eksim.
Hal lain, sebagaimana halnya eksim, selama pengobatan sebaiknya tidak
berkontak dengan bahan atau zat kimiawi yang bersifat iritatif terhadap kulit, seperti
sabun cuci, deterjen, dan bahan kimiawi dalam obat gosok, minyak wangi, krim obat,
dan apa pun zat lainnya yang dioleskan pada kulit. Jika eksim maupun jamur kulit
masih terus berkontak dengan bahan atau zat kimiawi, selain akan menghambat

7 | Penyakit yang Disebabkan oleh Jamur


proses penyembuhan, penyakit jamur kulitnya akan mudah kambuh, terutama di
bagian-bagian kulit tersembunyi, seperti di selangkangan, di sela jemari kaki, lipatan
kulit yang lembab, di bawah lipatan payudara, atau di lipatan bokong.
Bagian-bagian kulit tersebut selain lembab, sering tidak kering betul setiap
kali habis mandi. Air mandi atau air pembasuh tangan dan kaki yang masih tertinggal
di bagian kulit tubuh tertentu mengundang masuk jamur kulit. Kita menyebutnya
kutu air. Padahal bukan betul-betul kutu, melainkan kapang jamur yang menyukai
bagian kulit yang sering dibiarkan basah dan lembab.
4. Jamur kulit bukan eksim
Eksim dan jamur kulit sepintas kelihatan sama, namun sesungguhnya
berbeda. Namun, acap terjadi eksim tidak sepenuhnya menampakkan gambaran
penyakit eksim, karena sudah sejak awal diobati secara tidak tepat. Pemberian obat
salep, krim, atau cairan lotion obat yang tidak tepat akan memperburuk penyakit
kulit asalnya. Selain tidak spesifik gambaran penyakit kulitnya, pengobatannya tidak
sederhana lagi. Mungkin sudah terjadi infeksi, selain kelainan kulitnya bertambah
parah.
Demikian pula halnya dengan jamur kulit. Jika dari awal salah diberi obat,
kelainan kulitnya jadi kacau, dan tentu tak sembuh-sembuh. Jamur kulit yang diberi
obat eksim akan tetap berkembang sebagai jamur kulit.
Secara kasar, gambaran eksim itu bercorak aneka ragam pada kulit yang
terkena, namun batas kelainan kulitnya dengan kulit yang sehat tidak begitu tegas.
Sedang jamur kulit, corakannya tidak begitu beragam, namun batas kelainan kulitnya
tegas, menyerupai gambar peta bumi. Keduanya sering menimbulkan kesan rancu,
atau memang mengidap kedua-duanya. Ada eksim pada awalnya, yang kemudian
ditumpangi jamur kulit juga. Pada kasus demikian, selain diberi obat eksim, perlu
ditambah antijamurnya juga.

F. Pengobatan Penyakit Jamur


Penyakit jamur yang salah diberi obat biasanya selain tidak menyembuh, akibat
sering digaruk, menimbulkan infeksi juga. Pada kulit yang berjamur, terbentuk infeksi
yang berarti ditumpangi kuman kulit juga. Pada kasus demikian, infeksinya diobati
dulu, baru setelah infeksinya mereda, diobati jamur kulitnya. Jika tidak demikian, tidak

8 | Penyakit yang Disebabkan oleh Jamur


bakal sembuh. Adakalanya, jamur kulit yang sudah terinfeksi menimbulkan semacam
borok kulit. Jamur kulit yang tadinya kering menjadi basah, bernanah, dan terasa nyeri
selain gatal. Pada kasus demikian, perlu dilakukan kompres untuk mengeringkannya
selama beberapa hari. Setelah kering, baru diberi salep antibiotika untuk infeksi
kulitnya. Dan setelah kelainan kulitnya mereda, mulai diberikan obat antijamurnya.
Jamur kulit yang menjadi borok dan basah tidak akan sembuh jika langsung
diberi antijamur atau salep antibiotika untuk infeksinya. Jika kelainan kulitnya bersifat
basah, perlu dikompres dulu dengan cara basah (larutan rivanol), sedang kelainan kulit
yang kering tidak boleh diberi kompres, melainkan dilawan dengan yang kering, yakni
langsung diberi salep, atau krim yang cocok dan sesuai dengan kelainan kulitnya.
Cara pengobatan yang mudah adalah
1. Obat anti jamur ada yang dioleskan, ada yang diminum.
Hanya jenis penyakit jamur tertentu yang sudah menyebar lewat aliran darah
(penyakit jamur dalam), yang juga memerlukan obat atijamur minum. Pada kasus
penyakit jamur keputihan, jamur usus, jamur paru-paru.
2. Kalau jamur kulit tak sembuh-sembuh.
Jika jamur kulit tak kunjung sembuh, selain sebab tidak tepat memilih obat,
kemungkinan jenis jamur penyebabnya sudah tak mempan dengan obat antijamur
biasa. Untuk itu perlu pemeriksaan dengan mengerok kulit yang berjamur untuk
diperiksa jenis jamur penyebabnya di laboratorium. Setelah jamur penyebabnya
diketahui, dapat dipilih obat antijamur yang tepat. Jangan lupa, panu juga penyakit
jamur kulit. Namun, panu perlu dibedakan dengan kusta. Ada jenis kusta yang
gambarannya mirip sekali dengan panu. Kusta yang diobati dengan antijamur tentu
tidak akan menyembuh. Maka, perlu dipastikan apakah yang dikira panu itu bukan
kusta. Dokter dapat membedakannya dengan pemeriksaan sederhana di kamar
praktik.
G. MEKANISME TERJADINYA PENYAKIT
Human peptide cathelicidin LL-37 berperan dalam pertahanan kulit melawan
Malassezia globosa. Meskipun merupakan bagian dari flora normal, M furfur dapat juga
menjadi patogen yang oportunistik. Organisme ini dipercaya juga berperan pada
penyakit kulit lainnya, termasuk Pityrosporum folliculitis, confluent and reticulate
papillomatosis, seborrheic dermatitis, dan beberapa bentuk dermatitis atopik.

9 | Penyakit yang Disebabkan oleh Jamur


Sebagai tambahan, panu merupakan penyakit kulit yang tidak berbahaya (benign
skin disease) yang menyebabkan papula atau makula bersisik pada kulit. Sebagaimana
namanya, tinea versikolor, (versi berarti beberapa) kondisi yang ada dapat memicu
terjadinya perubahan warna (discoloration) pada kulit, berkisar dari putih menjadi
merah menjadi coklat. Keadaan ini tidak menular karena patogen jamur kausatif
(causative fungal pathogen) merupakan penghuni normal pada kulit.Kulit penderita
panu dapat mengalami hipopigmentasi atau hiperpigmentasi. Pada kasus
hipopigmentasi, inhibitor tyrosinase [hasil dari aksi/kerja inhibitor tyrosinase dari asam
dicarboxylic yang terbentuk melalui oksidasi beberapa asam lemak tak jenuh
(unsaturated fatty acids) pada lemak di permukaan kulit] secara kompetitif menghambat
enzim yang diperlukan dari pembentukan pigmen melanocyte. Pada kasus panu dengan
makula hiperpigmentasi, organisme memicu pembesaran melanosom yang dibuat oleh
melanosit di lapisan basal epidermis.
Perubahan bentuk Malassezia dari blastospora menjadi miselium dipengaruhi oleh
berbagai faktor predisposisi. Asam dikarboksilat, yang dibentuk oleh oksidasi enzimatis
asam lemak pada lemak di permukaan kulit, menghambat tyrosinase pada melanosit
epidermis dan dengan demikian memicu hipomelanosis. Enzim ini terdapat pada
organisme (Malassezia).
Indonesia yang wilayahnya berada di daerah tropis membuat penduduknya mudah
berkeringat. Keringat yang dibiarkan menempel pada kulit dalam waktu yang lama akan
menjadi tempat tumbuhnya panu dengan subur.Menurut lokasi tumbuhnya, panu sangat
menyukai bagian bagian tubuh yang tertutup pakaian dan daerah yang berminyak
(terkena keringat). Meskipun demikian, panu juga tidak menolak untuk tumbuh di
daerah muka dan anggota tubuh yang terbuka. Sedangkan menurut ukurannya, panu
bisa berukuran kurang dari 1 milimeter sampai dengan lebih dari 1 sentimeter.

Berikut ini beberapa penyebab hingga jamur dapat tumbuh dan berkembang biak di
dalam darah manusia seperti dilansir dari Livestrong.
1. Pemakai Antibiotik
Jamur juga mudah menyerang pada orang-orang yang mengonsumsi
antibiotik dalam waktu yang lama. Antibiotik memang membunuh bakteri,
sayangnya obat ini juga membunuh bakteri baik yang dalam tubuh sehingga

10 | Penyakit yang Disebabkan oleh Jamur


mengundang jamur untuk tumbuh dengan cepat. Dalam kondisi ini, jamur biasanya
sering berkembang di mulut dalam bentuk sariawan. Sariawan biasanya disebabkan
oleh jamur yang disebut Candida, yang merupakan jamur yang agresif dan bersaing
dengan bakteri baik untuk tumbuh di mulut Anda. Jika terjadi Candida sistemik,
maka akan timbul gejala seperti demam, shock yang ditandai dengan penurunan
tekanan darah dan denyut jantung meningkat, sulit bernapas, tekanan multi organ,
ruam sistemik dan kulit mengelupas.
2. Diabetes
Penderita diabetes terutama dengan diet terbatas, lebih rentan terhadap jamur
yang dapat menyebar ke dalam darah karena adanya kelebihan gula di dalam aliran
darahnya. Berdasarkan laporan Quest Diagnostics, jamur tertentu dapat tumbuh di
lingkungan glukosa dan mengurangi fungsi kekebalan tubuh.
3. Infeksi sinus
Infeksi sinus kronis adalah penyebab paling umum tumbuhnya jamur dalam
darah. Sinus biasanya disebabkan oleh bakteri, tetapi jika antibiotik digunakan
untuk membunuh bakteri, jamur dapat mengambil alih dengan sangat cepat. Selaput
lendir yang hangat serta lingkungan yang lembab memungkinkan jamur untuk
tumbuh. Para peneliti di Mayo Clinic menemukan jamur pada 96 persen orang
dengan sinusitis kronis. Kondisi ini dapat diobati dengan obat anti-jamur atau
prosedur pembedahan yang mana jamur harus dikorek keluar dari sinus.
Jika jamur di sinus menyebar ke darah akan menimbulkan gejala seperti
demam, menggigil, shock, pembekuan darah, sakit kuning dan kesulitan bernafas.
Biasanya jamur ini adalah jenis Aspergillus yang dapat melakukan perjalanan dari
sinus ke otak, hati dan ginjal. Penyebaran yang cepat biasanya terjadi pada orang-
orang yang memiliki sistem kekebalan tubuh lemah.
4. Kanker
Penderita kanker dan menjalani kemoterapi akan meningkatkan risiko
serbuan jamur sistemik. Kemoterapi didasarkan pada obat yang membunuh sel-sel
kanker bersamaan dengan rusaknya sel-sel sehat. Ketika sel-sel sehat mati, sistem
kekebalan tubuh akan terganggu karena terbunuhnya sel darah putih, yang
merupakan pejuang infeksi dalam tubuh. Seperti halnya sel-sel sehat dikurangi
dengan kemo, jamur jahat juga dapat berkembang dengan sangat cepat. Jamur yang

11 | Penyakit yang Disebabkan oleh Jamur


paling sering menyerang adalah Alternaria, Penicillium, Cladosporium,
Aspergillus, Candida dan Fusarium.
5. AIDS
AIDS menyebabkan disfungsi sistem kekebalan tubuh yang menjadi lebih
buruk dari waktu ke waktu. Orang yang hidup dengan penyakit ini akan menjadi
rumah yang nyaman bagi jamur, terutama di jaringan dan darahnya. jamur yang
menyerang orang dengan HIV/AIDS (ODHA) biasanya dapat mengancam jiwa.

H. TIPS MENCEGAH PENYAKIT JAMUR

1. Mandi yang pakai sabun sehari dua kali


Setiap hari keringat keluar dari tubuh kita. Keringat ini selain menyebabkan bau
asam, juga meningkatkan kelembaban tubuh. Dan dalam keadaan seperti ini panu
akan mudah sekali tumbuh. Dengan mandi kebersihan dan kelembaban tubuh dapat
berkurang, sehingga jamur panu sulit tumbuh.
2. Jangan bertukar pakaian dengan orang yang panuan
Panu adalah penyakit menular, panu mudah menempel pada pakaian. Dengan
bertukar pakaian dengan penderita penyakit panu, memungkinkan terjadinya
penularan penyakit yang memalukan ini. Kebiasaan mengganti baju setiap hari dan
selalu menjaga baju kita agar tetap kering wajib hukumnya, sebab baju yang
berkeringat akan menciptakan kelembaban yang tinggi pada daerah badan dan
punggung dan bisa menjadi tempat yang cocok bagi jamur untuk tumbuh.
3. Menggunakan handuk
Mungkin tak pernah terbesit di pikiran kita kalau bercak putih panu itu akan
ada pada kulit kita yang sehat dan bersih. Namun kita harus tahu bahwa bercak
keputihan ini bisa muncul jika kita bertukaran handuk dengan mereka yang
menderita infeksi jamur ini, sebab pada prinsipnya infeksi jamur bisa berpindah dari
satu tempat ke tempat yang lainnya melalui alat sanitasi yang digunakan bersama-
sama, terlebih lagi jika handuk itu lembab dan basah karena tidak pernah dijemur
atau dicuci.

12 | Penyakit yang Disebabkan oleh Jamur


4. Memotong kuku
Tak banyak dari kita yang meyadari bahwa jamur dapat tumbuh di daerah kuku
dan sekitarnya. Jika ada kulit kita yang terinfeksi jamur, kadang secara tidak sengaja
ingin rasanya jari ini menggaruknya sekedar untuk menghilangkan perasaan gatal
tersebut. Hal itu justru akan membuat jamur itu menempel di bawah kuku kita dan
mulai menginfeksi jaringan di bawah kuku, bahkan memindahkan infeksi jamur itu
ke tempat atau kulit di daerah lain tubuh kita.
5. Air bersih
Kebiasaan mencuci tangan dan mandi dengan air bersih juga merupakan
langkah yang efektif untuk mencegah infeksi jamur. Tentunya air bersih ini juga
harus memperhatikan sumbernya. Perhatikan bahwa air yang terkontaminasi jamur
bisa menjadi sarana penularan yang sangat baik. Jadi mulailah kebiasaan hidup sehat
dengan selalu menggunakan air bersih. Lakukan kelima pencegahan di atas untuk
menghindari infeksi jamur pada kulit. Namun jika infeksi jamur tetap terjadi,
pengobatan tentunya sangat diperlukan.

13 | Penyakit yang Disebabkan oleh Jamur


BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Penyakit yang disebabkan oleh jamur disebut mukosis, yaitu mikosis superficial
dan mikosis sistemik. Mikosis superfisial merupakan mikosis yang menyerang kulit,
kuku, dan rambut terutama disebabkan oleh 3 genera jamur, yaitu Trichophyton,
Microsporum, dan Epidermophyton. Sedangkan mikosis sistemik merupakan mikosis
yang menyerang alat-alat dalam, seperti jaringan sub-cutan, paru-paru, ginjal, jantung,
mukosa mulut, usus, dan vagina.
Tips mencegah penyakit jamur, Pada kehidupan sehari-hari, sebaiknya bila udara
terasa panas, maka kita harus rajin menyeka keringat yang menempel di badan. Baju
yang dikenakan juga sebaiknya yang menyerap keringat. Bila terpaksa harus
mengenakan baju yang tidak menyerap keringat, kita harus sesering mungkin mengganti
baju tersebut.
B. Saran
Cara mencegah penyakit jamur pada kehidupan sehari-hari, sebaiknya bila udara terasa
panas, maka kita harus rajin menyeka keringat yang menempel di badan. Baju yang
dikenakan juga sebaiknya yang menyerap keringat. Bila terpaksa harus mengenakan
baju yang tidak menyerap keringat, kita harus sesering mungkin mengganti baju
tersebut.

14 | Penyakit yang Disebabkan oleh Jamur


DAFTAR PUSTAKA
Pratiwi,Mawar. 2010. Penyakit yang Disebabkan oleh Jamur. Jakarta : Rineka Cipta.
Hernawan, (2010), Penyebab Jamur Berkembang Biak Ditubuh Manusia.Medan :
Kencana Perdana.
Hadesul,Hendrawan. 2012. Hal Penting Tentang Penyakit Jamur. Surabaya : Tiga
Serangkai.
Permata, Intan .2011. Pentingnya Mengetahui Penyakit Jamur . Jakarta : Cahaya Prima.

15 | Penyakit yang Disebabkan oleh Jamur

Anda mungkin juga menyukai