PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Cedera kepala merupakan salah satu penyebab kematian dankecacatan
utama pada kelompok usia produktif dan sebagian besar terjadiakibat kecelakaan
lalu lintas (Mansjoer, 2007). Diperkirakan 100.000 orangmeninggal setiap
tahunnya dan lebih dari 700.000 mengalami cedera cukup berat yang
memerlukan perawatan dirumah sakit, dua pertiga berusia dibawah30 tahun
dengan jumlah laki-laki lebih banyak dibandingkan jumlah wanita,lebih dari
setengah semua pasien cedera kepala mempunyai signifikasiterhadap cedera
bagian tubuh lainya. (Smeltzer and Bare, 2012 ).
Ada beberapa jenis cedera kepala antara lain adalah cedera kepalaringan,
cedera kepala sedang dan cedera kepala berat. Asuhan keperawatancedera kepala
atau askep cedera kepala baik cedera kepala ringan, cederakepala sedang dan
cedera kepala berat harus ditangani secara serius. Cedera pada
otak dapat mengakibatkan gangguan pada sistem syaraf pusat sehinggadapat
terjadi penurunan kesadaran. Berbagai pemeriksaan perlu dilakukanuntuk
mendeteksi adanya trauma dari fungsi otak yang diakibatkan daricedera kepala.
Hal ini disebabkan karena struktur anatomic dan fisiologik dari isi ruang
tengkorak yang majemuk, dengan konsistensi cair, lunak dan pada cairan otak,
selaput otak, jaringan syaraf, pembuluh darah dan tulang. Pasien dengan trauma
kepala,memerlukan penegakkan diagnosase dini mungkin agar tindakan terapi d
apat segera dilakukan untuk menghasilkan prognosa yang tepat, akurat dan
sistematis.Oleh karena tingginya angka insidensi cedera kepala maka makalah
ini ditulis untuk menerapkan asuhan keperawatan pada Tn “S”dengan gangguan
sistemneurologi : cedera kepala berat di ruang prioritas 1 OK RSUD Arifin
Ahmad Pekan Baru.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah melakukan praktek di RS Arifin Ahmad diharapkan mahasiswa
Profesi Ners Keperawatan STIKes Pekanbaru Medical Center mampu
memahami dan melaksanakan asuhan keperawatan pada Tn. S dengan CKB.
2. Tujuan Khusus
a. Mahasiswa mampu memahami konsep dasar Cidera Kepala Berat
b. Mahasiswa mampu memahami askep secara teori Cidera Kepala Berat
c. Mahasiswa mampu memahami askep secara kasus yang ada di RS Arifin
Ahmad
C. Manfaat
1. Bagi Penulis
Sebagai bahan untuk mengembangkan pengetahuan tentang asuhan
keperawatan Cidera Kepala Berat dan melakukan asuhan keperawatan pada
klien dengan Cidera Kepala Berat
2. Bagi Pembaca
Sebagai bahan referensi dan menambah pengetahuan tentang Cidera
Kepala Berat dan Asuhan keperawatan pada klien dengan Cidera Kepala Berat.
D. Ruang Lingkup
Makalah ini disusun mulai dari tinjauan teoritis sampai dengan asuhan
keperawatan teoritis serta pembahasan kasus yang terdiri dari pengkajian hingga
evaluasi.
BAB III
PEMBAHASAN KASUS
A. Informasi Umum
Nama : Tn. S Umur : 19 tahun
Tanggal lahir : 01 Januari 2000 Tanggal pengkajian : 19 Februari 2019
Diagnosa Medis: CKB+EDH+ICH rencana
operasi craniotomy.
B. Keluhan Utama
Pasien penurunan kesadaran denganE1V1M5 GCS = 7 Somnolen.
C. Pengkajian PrimerPre Op
(A) Airway :
Terdengar ada bunyi sekret pada jalan nafas pasien, pasien terpasang gudel.
(B) Breathing :
Pasien tampak sesak nafas dan terpasang O2 NRM10ℓR=18x/i
(C) Circulation :
TD= 98/44mmHg, N= 56x/i, kulit dan membran mukosa pucat, akral hangat
CRT <3 detik.
(D) Disability :
0 0
Kesadaran= Somnolen E1V1M5 GCS = 7 kekuatan otot
0 0
(E) Exposure
Trauma = mata dan pipi pasien tampak biru lebam, pada kepala tampak luka
robekan ± 5cm
2. Pemeriksaan Radiologi
Pemeriksaan MS CT Kepala (3D)
Kesan : Fraktur deppresed di ossa frontalis bilateral, orbital rim bilateral,
dinding anterior sinus maxilaris bilateral, dan ossa nassal.
G. Dignosa Keperawatan Pre Op
1. Ketidakefektifan perfusi jaringan serebral b.d aliran darah arteri atau vena
terputus
2. Bersihan jalan nafas tidak efektif b.d obstruksi jalan nafas
H. Pengkajian Primer Post Op
(A) Airway :
Terdengar ada bunyi sekret pada jalan nafas pasien
(B) Breathing :
Pasien tampak sesak nafas dan terpasang O2 NRM 10ℓ R=20x/i
(C) Circulation :
TD= 85/65mmHg, N= 66x/i, CRT <3 detik.
(D) Disability : 0 0
Kesadaran= Somnolen E1V1M4GCS = 6 kekuatan otot 0 0
(E) Exposure
Trauma = mata dan pipi pasien tampak biru lebam, pada kepala tampak luka
bekas operasi±10cm
I. Diagnosa Keperawatan Post Op
1. Kerusakan integritas kulit b.d pasca pembedahan
2. Resiko infeksi b.d prosedur invasif
S : 37,20 C
TB : 160 cm
BB : 45 Kg
2 DS:- Jaringan otak Bersihan jalan nafas tidak
DO: rusak(kontusio laserasi) efektif
Terdengar suara secret
pada jalan nafas Kerusakan autoregulasi
Klien terpasang gudel
TD : 98/44mmHg Kejang
R : 28x/i
N : 56x/menit Penurunan kesadaran
S : 37,20 C Akumulasi cairan
TB : 160 cm
BB : 45 Kg Bersihan jalan nafas
tidak efektif
DO:
Tampak luka operasi pada
kepala pasien ±10cm, luka buffer pertahanan
terbalut perban dan terpasang terganggu
drain pada kepala pasien
Hasil pemeriksaan
laboratorium leukosit = 20,31 port de entry kuman
(10^3/µL) pathogen melalui insisi
bedah
Resiko Infeksi
No. MR : 01008745
Post Op