Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN KASUS

DHF (DENGUE HEMORAGGE FEVER) PADA ANAK

OLEH:

HENY NURJANNAH

2030045

PROGRAM STUDI NERS KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU


KESEHATAN HANG TUAH SURABAYA
TAHUN AJARAN
2021
PENGKAJIAN KEPERAWATAN ANAK/BAYI

Ruangan : Shofa Anamnesa diperoleh dari :


Diagnosa medis : DHF 1. Ayah pasien
No register : 0021xxx 2. Ibu pasien
Tgl/jam MRS : 01April 2021/Pukul 07.00
Tgl/jam pengkajian : 01 April 2021/ 10.00

I. IDENTITAS ANAK
Nama : An. N
Umur/ tgl lahir : 8 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Golongan darah :B
Bahasa yang dipakai : Jawa
Anak ke :1
Jumlah saudara :1
Alamat : Waru
II. IDENTITAS ORANG TUA
Nama ayah : Tn.Hadi Nama ibu : Ny. Nur
Umur : 37 th Umur : 36 th
Agama : Islam Agama : Islam
Suku/bangsa : Jawa Suku/bangsa : Jawa
Pendidikan : SI Pendidikan : SI
Pekerjaan : Wiraswasta Pekerjaan : PNS
Penghasilan : Rp.5.000.000 Penghasilan :Rp. 5.000.000
Alamat : Waru Sidoarjo Alamat : Waru Sidoarjo

III.KELUHAN UTAMA:
Badan panas
IV. RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG:
Ibu pasien mengatakan sejak tanggal 30-04-2021 siang pasien badanya panas diberi
paracetaomol 1 sendok panas turun. Panas naik turun sampai tanggal 1-04-2021 disertai
mual, nafsu makan menurun dan badan terasa sakit semua, kemudian pagi pasien
diperiksakan ke klinik geomedika dan dilakukan pemeriksaan darah lengkap dengan hasil
dalam batas normal. Tanggal 2-04-2021 pasien tampak lemah , tidak mau makan, mual dan
badan terasa sakit, Kemudian orang tua pasien membawa anaknya ke RS haji jam 05.00
wib
Dengan keluhan badan panas, mual muntah 2 kali, nafsu makan menurun dan badan terasa
sakit dan pasien mimisan. Dari hasil pemeriksaan didapatkan tensi 100/70 mmHg Nadi
irregular pasien tampak lemah, mukosa bibir kering. Dapat terapi di IGD infus RL 21
tts/menit. Saat masuk di IGD pasien mendapat tindakan pengambilan darah untuk
pemeriksaan darah lengkap.Setelah itu pasien dipindahkan ke ruang shofa pukul 10.00 wib.
Saat masuk diruangan pasien dilakukan pemeriksaan pasien terpasang infus RL :21
tetes/menit tensi:90/70 mmHg nadi: 80 x/menit irregular, Suhu 38,2˚C, pasien tampak
lemah mukosa bibir kering dan pasien muntah 1 kali.
V. RIWAYATA KEHAMILAN DAN PERSALINAN
A. Prenatal Care:
Ibu pasien mengatakan hamil Anak N selama 39 Minggu dan Anak A merupakan anak
ke 1. Ibu pasien mengatakan selama kehamilan rutin memeriksakan kehamilannya di
dokter di klinik terdekat, serta mengkonsumsi gizi dan vitamin anjuran oleh dokter.
B. Natal Care:
Ibu mengatakan selama hamil Anak N tidak ada keluhan, ia melahirkan di RSU Haji
dibantu dokter melalui cara persalinan spontan.
C. Post Natal Care:
Ibu mengatakan melahirkan Anak N secara Normal dengan Berat 3300 gram, panjang
badan lahir 45 cm, lingkar kepala : 31cm, lingkar dada : 34 cm, bayi langsung
menangis : langsung menangis dan tidak ada kelainan bawaan.

VI. RIWAYAT MASA LAMPAU


A. Penyakit-Penyakit Waktu Kecil
Ibu pasien mengatakan bahwa anaknya tidak memiliki penyakit sebelumnya

B. Pernah Dirawat Di Rumah Sakit


Ibu pasien mengatakan bahwa anaknya belum pernah di rawat di rumah sakit

C. Penggunaan Obat-Obatan
Ibu pasien mengatakan bahwa tidak ada obat-obatan rutin yang di konsumsi anaknya.

D. Tindakan (Operasi Atau Tindakan Lain)


Ibu pasien mengatakan bahwa anaknya tidak pernah mendapatkan tindakan oprasi
sebelumnya
E. Alergi
Ibu pasien mengatakan bahwa anaknya tidak memiliki alergi obat-obatan maupun
makanan.

F. Kecelakaan
Ibu pasen mengatakan bahwa anaknya tidak pernah mengalami kecelakaan

G. Imunsasi
Ibu pasien mengatakan pasien sudah mendapatkan imunisasi BCG,DPT 3x, Polio 3x,
Hepatitis 4x dan Campak.

VII. PENGKAJIAN KELUARGA


A. Genogram (sesuai dengan penyait)

Keterangan:

............ Perempuan

Laki-laki

……….. Tinggal satu rumah

Pasien

B. Psikososial keluarga :
Ibu pasien mengatakan bahwa keluarganya sering nonton tv bersama malam hari dan
jika istrinya kerja, suaminya ada di rumah menghabiskan waktu belajar dan bermain
dengan anak-anaknya, suaminya kerja wiraswasta.

VIII. RIWAYAT SOSIAL


A. Yang Mengasuh Anak
Keluarga inti (Ibu dan Ayah)

B. Hubungan Dengan Anggota Keluarga


Ibu pasien mengatakan pasien sering bermain dengan adek dan teman sebayanya.Ketka
ayahnya kerja ibu yang menjaganya dan sebaliknya.

C. Hubungan Dengan Teman Sebaya


Ibu pasien mengatakan An.N juga suka bermain dengan teman-temannya di sekitar
rumah

D. Pembawaan Secara Umum


Ibu pasien mengatakan bahwa An. N selama dirumah sebelum sakit ia adalah anak
yang baik, pintar dan penurut.
IX. KEBUTUHAN DASAR
A. Pola Nutrisi
(makanan yang disukai / tidak, selera, alat makan, jam makan, dsb)
ibu pasien mengatakan pasien makan 3xsehari dengan porsi nasi lauk sayur, terkadang
makan buah.Diit dari rumah sakit dimakan 1/4 porsi karena pasien mual.
B. Pola Tidur
(kebiasaan sebelum tidur, perlu dibacakan cerita, benda-benda yang dibawa tidur)
Tidur setiap hari ±10 jam per hari. Terkadang pasien beristirahat dengan menonton tv.
Ibu pasien mengatakan selama dirumah sakit pasien sedikit susah tidur dan terkadang
menangis karena kalau dirumah kalau mau tidur lampu selalu dimatikan (kamar gelap).
C. Pola Aktivitas/Bermain
Selama dirumah sakit pasien tetap dapat bermain walau pergerakannya terbatas.Selama
dirumah aktivitas yang dilakukan yaitu bermain dengan teman sebayanya dan
membantu kedua orang tua.
D. Pola Eliminasi
Pasien BAB 1x sehari konsistensi lunak berwarna kuning, bau khas feses.BAK 4-
6x/hari warna kuning, bau khas urine.

E. Pola Kognitif Perseptual


Ibu pasien mengakan bahwa anaknya tidak mengalami gangguan kognitif-sensori seperti
penglihatan, pendengaran, berbicara, mengingat dan sebagainya.

F. Pola Koping Toleransi Stress


Ibu pasien mengatakan jika An.N sedang kesal ia cenderung menangis tetapi tidak lama
kemudian kembali tenang

X. KEADAAN UMUM (PENAMPILAN UMUM)


A. Cara Masuk
Awal masuk rumah sakit pasien di antar oleh ayahnya dan terlihat lemas dan pucat.
B. Keadaan Umum
Compos mentis, pasien terlihat lemas dan pucat
XI. TANDA-TANDA VITAL
Tensi : 100/70 mmHg
Suhu/nadi : 38.2°C, 98x/mnt
RR : 34x/mnt
TB/BB : 130cm/24 kg
Lingkar lengan atas : 15,7cm

XII. PEMERIKSAAN FISIK (inspeksi, palpasi, perkusi, auskultasi)


a. Pemeriksaan Kepala Dan Rambut
Bentuk kepala simetris, bersih, tidak ada luka. Rambut berwarna hitam

b. Mata
Simetris, konjuntiva tidak anemis, pupil isokor, reflek cahaya positif, tidak cekung.

c. Hidung
Terdapat pernafasan cuping hidung.

d. Telinga
Tidak ada serumen, tidak terdapat gangguan pendengaran

e. Mulut Dan Tenggorokan


Bersih tidak ada sariawan, mukosa bibir kering pucat, lidah tidak kotor

f. Tengkuk Dan Leher


Tidak terdapat pembesaran kelenjar

g. Pemeriksaan Thorax/Dada
Auskultasi: Terdengar suara ronchi, terdengar suara grok-grok.
Inspeksi:
Bentuk dada simetris, frekuensi nafas 34x/mnt, irama nafas tidak teratur, cepat dan
dangkal, tidak terdapat retraksi dada, terlihat penggunaan otot bantu nafas
Perkusi: Tidak terdapat pembesaran jantung
Palpasi: Tidak terpada massa, tidak terdapat nyeri tekan
Paru : Ekspansi dada simetris

Jantung :

Inspeksi : tidak tampak pulsasi ictus cordis

Palpasi : ictus cordis teraba

Perkusi : tidak dilakukan

Auskultasi : Irama jantuk regular bunyi S1 dan S2 reguler dan tidak terdapat bunyi
tambahan

h. Punggung
Badan terasa nyeri
i. Pemeriksaan Abdomen
Inspeksi: Tidak ada distensi dan luka, bentuk perut datar
Auskultasi: Bising usus 2x/mnt
Perkusi : Suara timpani
Palpasi: Tidak ada nyeri tekan
j. Pemeriksaan Kelamin Dan Daerah Sekitarnya (Genetalia Dan Anus)
Penis bersih tidak terdapat lesi, anus bersih

k. Pemeriksaan Muskuloskeletal
Klien tidak memiliki masalah pada kekuatan ototnya dan dapat melakukan ROM aktif.
Badan terasa nyeri

l. Pemeriksaan Neurologi
Nervus Kranial:
NI Nervus Olfactori : hidung kanan kiri sesuai
N II Nervus Optikus: mata kanan kiri mampu membaca dengan mata tertutup
N III Nervus Oculomotorius: reflek pupil kanan kiri terhadap cahaya ada
N IV Nervus Troklear: Klien dapat menggerakan mata ke atas dan kebawah
N V Nervus Trigeminus : terdapat sensasi sentuhan pada alis mata kanan kiri
N VI Nervus Abdusen : Klien dapat melotot dan melirik ke kanan dan kekiri
N VII Nervus Facialis : mampu tersenyum dan mengerutkan dahi
N VIII Nervus Acustikus : mampu berjalan dengan lurus
N IX Nervus Glossofaringeal: Klien dapat menelan makanan ataupun minuman dengan
baik
N N X Nervus Vagus : Klien dapat menelan makanannya dengan baik
N XI Nervus Accessorius : Sternocledomastodeus terlihat
N XII Nervus Hypoglosus : posisi lidah normal
m. Pemeriksaan Integumen
klien memiliki warna kulit sawo matang dan kuku bersih, turgor kulit menurun

XIII. TINGKAT PERKEMBANGAN


A. Adaptasi sosial
Menurut ibu klien, anaknya sudah mulai mencari kawan untuk bermain bersama, tetapi
karena komdisinya lagi sakit anaknya lebih sering bermain sendiri di rumah.
B. Motorik halus
Menurut ibu klien, anaknya sudah mampu meggosok gigi sendiri dan mencuci tangan
C. Motorik kasar
Menurut ibu klien anaknya sudah mampu naik turun tangga sambil memegang suatu
benda di tangannya
Kesimpulan Dari Pemeriksaan Perkembangan
Setelah dilakukan pengkajian di dapatkan hasil perkembangan An.N dalam batas
normal dalam perkembangan sesuai dengan tahap perkembangannya yaitu Anak
Sekolah

XIV. PEMERIKSAAN PENUNJANG


A. Laboratorium
Jenis Pemeriksaan Hasil Normal
Hemoglobin 12.3 Lk: 14-18gr%
Pr: 12-16gr%
Lekosit 7.500 Lk: 4700-10300 µ/l
Pr: 4300-11400--
µ/l
Hemogram Eos: 0 2-4%
Bas: 1 0-1%
Stab: 3
Stab: 41 50-75%
Limp: 4 25-40%
Mon: 8 3-7%
Trombosit 341000 150.000-450.000
HCT/HMT 35 Lk: 44%
Pr: 37%

B. Rontgen
Rongen Thorax tanggal 29 Maret 2018
Kesan: Bronchitis dd Bronchopnumonia
Cor Normal

C. Terapy
 Ceftriaxone 1x425 mg
Untuk mengatasi berbagai infeksi bakteri yang terjadi dalam tubuh
 Inf KAEN 3A 20 tpm (mikro)
Merupakan cairan infus yang mengandung natrium, kaliun, klorida, laktat,
glukosa. Fungsinya adalah untuk membantu menyalurkan atau memelihara
keseimbangan air dan elektrolit pada keadaan dimana asupan makanan tidak
cukup atau tdk dapat diberikan secara oral
 Salbutamol 0,8 mg
Untuk mengatasi sesak nafas akibat penyempitan saluran nafas
 Ambroxol ¼ tab (3x1 pulv)
Untuk mengencerkan dahak pasien
 Nabul Ventoline Nacl 2,5 cc/6 j
Untuk mengobati/mencegah penyempitan otot-otot yang melapisi bronkus di
paru-paru.

Surabaya, 15 Maret 2021

( )
ANALISA DATA

NAMA KLIEN : An.A Ruangan / kamar : Dahlia


UMUR : 3 Th No. Register :. 0024xxxx

No Data (Symptom) Penyebab (Etiologi) Masalah (Problem)


DS: Sekresi Yang Tertahan Bersihan Jalan Nafas
1. Orang tua pasien mengatakan Tidak Efektif
anaknya masih batuk berdahak SDKI D.0001 Hal 18
dan kesulitan bernafas.
DO:
 Terlihat pasien tidak
mampu mengeluarkan
dahak
 Terdengar suara ronchi
 RR 34x/menit

2 DS: Proses Penyakit Hipertermia


Ibu pasien mengatakan bahwa SDKI D.0130 Hal
anaknya demam 284
DO:
 S: 38,1°C
 Kulit terasa hangat
4. DS: Krisis Situasiuonal Ansietas
Ibu pasien mengatakan bahwa (Hospitalisasi)
SDKI D.0080 Hal
selama di rumah sakit anaknya
susah tidur dan menangis bila 180
melihat perawat
DO:
 Pasien terlihat gelisah
 Pasien sulit tidur
 RR 34x/mnt

PRIORITAS MASALAH

NAMA KLIEN : An.A Ruangan / kamar : Dahlia


UMUR : 3 Th

No. Register :. 0024xxxx

No Masalah Keperawatan Tanggal Paraf


ditemuka teratasi
n
1 Bersihan jalan nafas tidak efektif Selasa 16 Kamis 18
b/d Sekresi yang tertahan Maret Maret 2021
2021

2 Hipertermia berhubungan dengan Selasa 16 Kamis 18


proses penyakit Maret Maret 2021
2021

3 Ansietas b/d Krisis Situasiuonal Selasa 16 Kamis 18


Maret Maret 2021
(Hospitalisasi)
2021
RENCANA KEPERAWATAN

Nama Klien :...................... No Rekam Medis :....................... Hari Rawat Ke :............

No Diagnosa Tujuan dan Intervensi Rasional


Keperawatan Kriteria Hasil
1 Bersihan jalan SLKI L.01001 hal SIKI I.01006 hal 142 1. Untuk mengetahui
nafas tidak efektif 18 Observasi kemampuan batuk
b/d sekresi yang Setelah dilakukan  Identifikasi kemampuan pasien
tertahan intervensi selama 3 batuk 2. Untuk mengetahui
(SDKI D.0005) hal x 24 jam, maka  Monitor adanya retensi kemampuan pasien
18 diharapkan sputum mengeluarkan sputum
Bersihan Jalan  Monitor dada dan gejala 3. Untuk mengetahui
Napas Meningkat, infeksi saluran nafas apakah pasien
dengan kriteria Terapeutik mengalami sesak atau
hasil :  Atur posisi semi Fowler tidak
1. Batuk efektif atau Fowler 4. Untuk menurunkan
dari menurun  Pasang perlak dan bengkok sesak nafas pasien
(1) menjadi di pangkuan pasien 5. Untuk membantu
cukup  Buang sekret pada tempat pasien mengeluarkan
meningkat (4) sputum dahak
2. Produksi 6. Untuk membuang
 Lakukan fisioterapi dada
sputum dari seskret pasien
Edukasi
menurun (1) 7. Fisioterapi dada dapat
 Jelaskan tujuan dan
menjadi cukup membantu
prosedur batuk efektif
meningkat (4) mengeluarga dahak
3. Dispnea dari  Anjurkan tarik nafas dalam klien
cukup melalui hidung selama 4 8. Agar pasien
menurun (2) detik, ditahan selama 2 mengetahui tujuan
menjadi cukup detik, kemudian keluarkan dan Teknik batuk
meningkat (4) dari mulut dengan bibir efektif
4. Frekuensi mencucu (dibulatkan) 9. Agar pasien dapat
napas dari selama 8 detik melakukan batuk
sedang (3)  Anjurkan mengulangi tarik efektif
menjadi cukup nafas dalam hingga 3 kali 10. Untuk mengeluarkan
meningkat (4)  Anjurkan batuk dengan dahak pasien
kuat langsung setelah tarik 11. Untuk membantu
nafas dalam yang ke-3 mengencerkan dahak
Kolaborasi pasien
 Kolaborasi pemberian
mukolitik atau ekspektoran,
jika perlu
2. Hipertermia (SLKI L.1434) (SIKI I.14578) hal 388 1.
berhubungan ha129 Observasi:
pasien dalam batas
dengan proses Setelah dilakukan 1. Monitoring suhu sampai
penyakit tindakan stabil ( 36,5-37.5) normal
(SDKI D.0130) hal keperawatan selama 2. Monitoring warna dan
2.
284 3 x 24 jam suhu kulit
diharapkan Terapeutik adekuat dapat
peningkatan suhu 1. Tingkatkan asupan cairan
menurunkan suhu
tubuh tetap berada dan nutrisi dan adekuat
pada rentan normal 2. Sesuaikan suhu ruangan tubuh pasien
dengan kriteria sesuai keadaan pasien
3.
hasil : Edukasi
1. Suhu tubuh dari 1. Jelaskan cara pencegahan kenyamanan pasien
skala 2 cukup hipotermia karena terpapar
4.
memburuk udara dingin
menjadi skala 4 Kolaborasi cara pencegahan
cukup membaik
hipotermia karena
2. Takikardia dari  Kolaborasi pemberian
skala 2 cukup antipiretik jika perlu. terpapar udara dingin
meningkat
5.
menjadi skala 4
cukup menurun untuk menurunkan
demam
3. Ansietas b/d Krisis SIKI L.09093 hal SIKI I.08250 hal 430 1. Untuk mengetahui
132 Observasi: minat pasien dalam
Situasiuonal
Setelah dilakukan 1. Ident terapi musik
(Hospitalisasi) tindakan ivikasi minat terhadap music 2. Untuk mengetahui
SDKI D.0080 Hal keperawatan selama 2. Ident music yang disukai
3 x 24 jam ifikasi music yang disukai pasien
180
diharapkan tingkat 3. Posisi nyaman dapat
Terapeutik:
ansietas menurun membuat pasien
1.
dengan kriteria 2. merasa lebih rileks
hasil: nyaman 4. Pemberian terapi
3. yang terlalu lama
6.
dalam batas waktu yang lama dapat mengganggu
dari skala 2
waktu tidur pasien.
(cukup
Edukasi: 5. Agar keluarga pasien
meningkat) 1. Jelaskan tujuan dan prosedur mengetahui tujuan
menjadi skala 4 terapi musik dan prosedur terapi
(cukup
musik
menurun)
7.
(cukup
meningkat)
menjadi skala 4
(cukup
menurun)
8.
skala 2 (cukup
memburuk)
menjadi skala 4
(cukup
membaik)

TINDAKAN KEPERAWATAN DAN CATATAN PERKEMBANGAN

NAMA KLIEN : An.A Ruangan / kamar : Dahlia


UMUR : 3 Th No. Register :. 0024xxxx

No Waktu Waktu Catatan Perkembangan


Tindakan TT
Dx (Tgl & jam) (Tgl & jam) (SOAP)
1 Selasa 16 1. Mengidentifikasi kemampuan Selasa 16 S:
Maret 2021 batuk Maret 2021 Ibu pasien mengatakan masih merasa
08.00- 08.30 2. Memonitor dada dan gejala 08.00- 08.30 nafas sesak dan ia masih belum bisa
infeksi saluran nafas mengeluarkan dahaknya
3. Mengatur posisi semi Fowler O:
atau Fowler  Klien tampak terpasang O2
4. Memasang perlak dan bengkok nasal canul 3 liter
di pangkuan pasien  RR: 34x/menit
5. Menjelaskan tujuan dan  SPO2 95%
prosedur batuk efektif  Klien tampak sesak
6. Melakukan fisioterapi dada  Terdengar suara napas ronchi
7. Menganjurkan tarik nafas
dalam melalui hidung selama 4  Terdapat otot bantu nafas
detik, ditahan selama 2 detik, A: Masalah belum teratasi
kemudian keluarkan dari mulut P : Intervensi dilanjutkan
dengan bibir mencucu
(dibulatkan) selama 8 detik
8. Menganjurkan mengulangi
tarik nafas dalam hingga 3 kali
9. Menganjurkan batuk dengan
kuat langsung setelah tarik
nafas dalam yang ke-3
10. Kolaborasi pemberian
ventolin 2,5 mg 3x1
2 Selasa 16 1. Monitoring suhu sampai stabil Selasa 16 S:
Maret 2021 ( 36,5-37.5) Maret 2021 Ibu pasien mengatakan anaknya masih
08.30-09.00 2. Monitoring warna dan suhu 08.30-09.00 rewel dan berasa demam
kulit O:
3. Tingkatkan asupan cairan dan  Nadi : 95x/menit,
nutrisi dan adekuat  Suhu : 38,1oC
4. Sesuaikan suhu ruangan sesuai  Pasien terlihat gelisah
keadaan pasien A: Masalah belum teratasi
5. Kolaborasi pemberian P: Intervensi dilanjutkan
antipiretik jika perlu

3 Selasa 16 1. Identivikasi minat terhadap music Selasa 16 S: Ibu pasien mengatakan anaknya
Maret 2021 2. Identifikasi music yang disukai Maret 2021 masih kerap menangisi bila melihat
09.00-09.30 3. Pilih music yang disukai 09.00-09.30 perawat atau tenaga medis lainnya,
4. Posisikan dalam posisi yang dan anaknya masih susah untuk tidur.
nyaman O:
5. Hindari pemberian terapi music  RR: 34x/mnt
dalam batas waktu yang lama  Irama nafas tidak teratur
6. Jelaskan tujuan dan prosedur  Pasien terlihat gelisah dan
terapi musik rewel
A: Masalah belum teratasi
P: Intervensi dilanjutkan
1 Rabu 17 1. Mengatur posisi semi Fowler atau Rabu 17 S:
Maret 2021 Fowler Maret 2021 Ibu pasien mengatakan sesak nafas
08.00-08.30 2. Memasang perlak dan bengkok di 08.00-08.30 anaknya mulai berkurang dan sudah
pangkuan pasien dapat mengeluarkan dahaknya dan
3. Menganjurkan tarik nafas dalam anaknya lebih nyaman jika di
melalui hidung selama 4 detik, posisikan setengah duduk.
ditahan selama 2 detik, kemudian
keluarkan dari mulut dengan bibir O:
mencucu (dibulatkan) selama 8  Klien tampak terpasang O2
detik nasal canul 3 liter
4. Menganjurkan mengulangi tarik  RR: 24x/menit
nafas dalam hingga 3 kali  SPO2 95%
5. Menganjurkan batuk dengan kuat  Masih terdengar suara napas
langsung setelah tarik nafas dalam ronchi
yang ke-3 A: Masalah belum teratasi
6. Kolaborasi pemberian ventolin 2,5 P : Intervensi dilanjutkan
mg 3x1
2 Rabu 17 1. Monitoring suhu sampai stabil Rabu 17 S:
Maret 2021 ( 36,5-37.5) Maret 2021 Ibu pasien mengatakan anaknya lebih
08.30-09.00 2. Monitoring warna dan suhu kulit 08.30-09.00 tenang dan badannya masih terasa
3. Tingkatkan asupan cairan dan hangat.
nutrisi dan adekuat O:
4. Kolaborasi pemberian antipiretik  Nadi : 95x/menit,
jika perlu.  Suhu : 37,7oC
A: Masalah belum teratasi
P: Intervensi dilanjutkan
3 Rabu 17 Rabu 17 S: Ibu pasien mengatakan anaknya
Maret 2021 1. Posisikan dalam posisi yang Maret 2021 jauh lebih tenang bila mendengarkan
09.00-09.30 nyaman 09.00-09.30 music kesukaannya di Youtube.
2. Hindari pemberian terapi O:
music dalam batas waktu yang  RR: 22x/mnt
lama  Irama nafas tidak teratur
 Pasien terlihat gelisah dan
rewel
A: Masalah belum teratasi
P: Intervensi dilanjutkan
1 Kamis 18 9. Mengatur posisi semi Fowler Kamis 18 S:
Maret 2021 atau Fowler Maret 2021 Ibu pasien anaknya sudah tidak sesak
08.00-08.30 10. Menganjurkan batuk dengan kuat 08.00-08.30 nafas lagi dan sudah dapat
langsung setelah tarik nafas mengeluarkan dahaknya
dalam yang ke-3
11. Kolaborasi pemberian ventolin O:
2,5 mg 3x1  Klien tampak terpasang O2
nasal canul 3 liter
 RR: 22x/menit
 SPO2 95%
 Masih terdengar suara napas
ronchi
A: Masalah belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan
2 Kamis 18 1. Monitoring suhu sampai stabil Kamis 18 S:
Maret 2021 ( 36,5-37.5) Maret 2021 Ibu pasien mengatakan badan anaknya
08.30-09.00 08.30-09.00 sudah tidak panas dan anak nya sudah
2. Tingkatkan asupan cairan dan tidak rewel lagi.
nutrisi dan adekuat
O:
 Nadi : 95x/menit,
 Suhu : 37,5 oC
A: Masalah teratasi
P: Intervensi dihentikan
3 Kamis 18 Kamis 18 S: Ibu pasien mengatakan anaknya
Maret 2021 1. Posisikan dalam posisi yang Maret 2021 sudah bisa lebih tenang dan tidak
09.00-09.30 nyaman 09.00-09.30 rewel pada saat akan tidur di malam
2. Hindari pemberian terapi hari
music dalam batas waktu yang O:
lama  RR: 22x/mnt
 Irama nafas tidak teratur
 Pasien terlihat lebih tenang
A: Masalah belum teratasi
P: Intervensi dilanjutkan

Anda mungkin juga menyukai