Anda di halaman 1dari 46

MAKALAH

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA KELUARGA Tn.S DENGAN HIPERTENSI

DI KP.BENTENG RT 05 RW 07 KOTA TASIKMALAYA

Untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Keperawatan Gerontik

Dosen pengampu : Miftahul Falah, MSN

Disusun Oleh :

Sani Isaini

C1714201089

Kelas : 4B

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TASIKMALAYA

T.A 2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT Yang Maha Rahmah, atas segala rahmatnya yang telah
diberikan kepada hambanya sehingga makalah ini dapat tersusun hingga selesai.

Tidak lupa kami berterimakasih kepada semua pihak yang ikut mensupport penyusunan
makalah ini, baik dukungan moriel maupun materiel.

Besar harapan, semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan para pembaca
sehingga bisa di implementasikan dan bermanfaat bagi masyarakat.

Karena keterbatasan pengetahuan yang kami miliki, kami menyadari masih banyak
kekurangan dari makalah ini. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari para pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Tasikmalaya, November 2020

Penulis
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan salah satu penyakit yang
menjadi masalah utama dalam kesehatan masyarakat diIndonesia maupun didunia.
Diperkirakan kenaikan kasus hipertensi terutama dinegara berkembang mengalami
peningkatan 80% pada tahun 2025, dari jumlah 639 juta kasus akan meningkat menjadi
1,15 miliar kasus. Prediksi ini didasarkan pada angka penderita hipertensi serta jumlah
pertambahan penduduk saat ini. Paling sedikit, sepertiga orang dengan penyakit
hipertensi tidak ditangani dengan benar. Hal ini masih ditambah dengan tidak adanya
keluhan dari sebagian besar penderita hipertensi. Sehingga jutaan orang berisiko
mengalami serangan jantung dan stroke (Kowalski, 2010).
Sejalan dengan bertambahnya usia 6,0% laki-laki dan 11,6% wanita yang sudah
berhenti menstruasinya beresiko tinggi untuk mengalami hipertensi. Berdasarkan
penyebabnya hipertensi dibagi menjadi dua bagian yaitu hipertensi primer serta
hipertensi sekunder. Hipertensi primer penyebabnya belum diketahui, sedangkan
hipertensi sekunder disebabkan oleh penyakit yang lain. Seluruh jumlah penderita
hipertensi lebih kurang 95% merupakan hipertensi primer, dan yang 5% merupakan
penderita hipertensi sekunder. Hanya 50% dari golongan hipertensi sekunder yang
penyebabnya dapat diketahui (Padila, 2013).
Jumlah keseluruhan kasus hipertensi diIndonesia menunjukkan bahwa pada
daerah pedesaan masih banyak penderita hipertensi yang belum terjangkau oleh
layanan kesehatan, berkisar antara 6% sampai dengan 15%. Tetapi ada pula wilayah
jawa tengah dengan angka yang rendah (1,8%), Survey Penyakit jantung yang dilakukan
oleh Boedhi Darmojo, menemukan jumlah hipertensi tanpa atau dengan penyakit
jantung sebesar 33,3% dimana 81 orang dari 243 orang tua berusia diatas 50 tahun
keatas (Ardiansyah, 2012).
Hipertensi merupakan penyebab kematian nomor 3 setelah strokedan
tuberkulosis, yakni mencapai 6,7% dari populasi kematian pada semua umur di
Indonesia. Jumlah individu yang mengalami hipertensi sering dijumpai pada orang yang
berkulit hitam dibandingkan dengan orang yang berkulit putih. Hipertensi merupakan
gangguan pada sistem peredaran darah yang menyebabkan kenaikan tekanan diatas
normal yaitu 140/90 mmHg. Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2007
menunjukkan jumlah keseluruhan kasus hipertensi secara nasional mencapai 31,7%
(Gunawan, 2013).
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Hipertensi?
2. Bagaimana epidemiologinya?
3. Bagaimana tandan dan gejala hipertensi?
4. Apa saja faktor resiko / faktor penyebab hipertensi?
5. Bagaimana Asuhan keperawatan lansia dengan hipertensi?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi hipertensi
2. Untuk mengetahui epidemiologi hipertensi
3. Untuk mengetahui tanda dan gejala hipertensi
4. Untuk mengetahui saja faktor resiko / faktor penyebab hipertensi
5. Untuk mengetahui Asuhan keperawatan lansia dengan hipertensi
BAB II

TINJAUAN TEORI

1. Konsep Penyakit / Masalah Kesehatan Keluarga


A. Definisi
Hipertensi merupakan faktor risiko penyakit kardiovaskuler aterosklerosis,
gagal jantung, stroke dan gagal ginjal timbangan dengan tekanan darah sistolik lebih
dari 140 mmlg dan tekanan darah diastolik lebih dari 90 mmHg, berdasarkan pada
dua kali pengukuran atau lebih (Smeltz er, Bare, Hinkle, & Cheever, 2012).
Hipertensi merupakan gangguan pada sistem peredaran darah yang sering
terjadi pada lansia, dengan kenaikan tekanan darah sistolik lebih dari 150 mmHg
dan tekanan darah diastolik lebih dari 90 mmHg, tekanan sistolik 150-155 mmHg
walaupun masih normal pada lansia (Sudarta, 2013).
Hipertensi adalah keadaan seseorang yang mengalami peningkatan tekanan
darah diatas normal schingga peningkatan angka morbiditas maupun mortalitas,
tekanan fase darah sistolik 140 mmHg menunjukkan fase darah yang sedang
dipompa oleh jantung dan fase diastolik 90 mmHg menunjukkan fase darah yang
kembali ke jantung (Triyanto, 2014).
Menurut Setiati (2015), hipertensi merupakan tanda klinis ketidakseimbangan
hemodinamik suatu sistem kardiovaskular, di mana penyebab terjadinya
disebabkan oleh beberapa faktor/ multi faktor sehingga tidak bisa terdiagnosis
dengan hanya satu faktor tunggal (Setiati, 2015).
Hipertensi atau yang biasa disebut tekanan darah tinggi merupakan peningkatan
tekanan darah sistolik di atas batas normal yaitu lebih dari 140 mmHg dan tekanan
darah diastolik lebih dari 90 mmHg (WHO, 2013; Ferri, 2017).

B. Epidemiologi
Berdasarkan Riskesdas 2018 prevalensi hipertensi berdasarkan hasil
pengukuran pada penduduk usia 18 tahun sebesar 34,1%, tertinggi di Kalimantan
Selatan (44.1%), sedangkan terendah di Papua sebesar (22,2%). Hipertensi terjadi
pada kelompok umur 31-44 tahun (31,6%), umur 45-54 tahun (45,3%), umur 55-64
tahun (55,2%).

C. Tanda Dan Gejala


Tanda dan Gejala Hipertensi Menurut Udjianti (2010) yang sering terjadi adalah :
1) Sakit kepala( rasa berat di tengkuk)
2) Kelelahan
3) Keringat berlebihan
4) Tremor otot
5) Mual, muntah

Adapun menurut Sustrani,et al (2004), bahawa tanda dan gejala hipertensi


antara lain:

1) Sakit kepala
2) Jantung berdebar-debar
3) Sulit bernafas setelah bekerja keras
4) Mudah lelah
5) Penglihatan kabur
6) Dunia terasa berputar (vertigo)
7) Hidung berdarah
8) Wajah memarah

D. Penyebab / Faktor resiko


Penyakit hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah salah satu jenis penyakit
yang mematikan di dunia dan faktor risiko paling utama terjadinya hipertensi yaitu
faktor usia sehingga tidak heran penyakit hipertensi sering dijumpai pada usia
senja/ usia lanjut (Fauzi, 2014),

Faktor risiko yang tidak bisa dirubah :

1) Genetik
Faktor genetik temyata juga memiliki peran terhadap kejadian hipertensi,
Penderita hipertensi esensial sekitar 70-80% lebih banyak pada kembar
monozigot (satu telur) dari pada heterozigot (beda telur). Riwayat keluarga
yang menderita hipertensi juga menjadi pemicu sescorang menderita
hipertensi, oleh sebab itu hipertensi disebut penyakit turunan (Triyanto,
2014).
2) Ras
Orang Berkulit hitam memiliki risiko yang lebih besar untuk menderita
hipertensi primer ketika predisposisi kadar renin plasma yang rendah
pengurangan kemampuan ginjal untuk mengekskresikan kadar natrium yang
berlebih (Kowalak, Weish, & Mayer, 2011).

Faktor risiko yang bisa dirubah :


1) Usia
Usia Faktor merupakan salah satu faktor risiko yang berpengaruh terhadap
hipertensi karena bertambahnya usia maka semakin tinggi pula risiko
mendapatkan hipertensi. Insiden hipertensi meningkat seiring
bertambahnya usia, hal ini disebabkan oleh perubahan alamiah dalam tubuh
yang mempengaruhi pembuluh darah, hormon serta jantung (Triyanto,
2014).
2) Lingkungan (stres)
Faktor lingkungan seperti stres juga memiliki pengaruh terhadap hipertensi,
Hubungan antara stres dengan hipertensi melalui saraf simpatis, dengan
adanya peningkatan aktivitas saraf simpatis akan meningkatkan tekanan
darah secara intermitten (Triyanto, 2014).
3) Obesitas
Obesitas Faktor lain yang dapat menyebabkan hipertensi adalah kegemukan
atau obesitas. Perenderita obesitas dengan hipertensi memiliki daya pompa
jantung dan sirkulasi volume darah yang lebih tinggi jika dibandingkan
dengan penderita yang memiliki berat badan normal (Triyanto, 2014)
4) Rokok
Kandungan rokok yaitu nikotin dapat menstimulus pelepasan katekolamin.
Katekolamin yang mengalami peningkatan dapat menyebabkan peningkatan
denyut jantung, iritabilitas miokardial serta terjadi vasokontriksi yang dapat
meningkatkan tekanan darah (Ardiansyah, 2012).
5) Kopi
yang terkandung dalam kopi adalah kafein. Kafein sebagai anti-adenosine
(adenosine yang berperan untuk mengurangi kontraksi jantung dan relaksasi
pembuluh darah sehingga menyebabkan tekanan darah turun dan
memberikan efek rileks) menghambat reseptor untuk berikatan dengan
adenosine sehingga menstimulus sistem saraf simpatis dan menyebabkan
pembuluh darah. mengalami konstriksi disusul dengan peningkatan tekanan
darah (Blush, 2014).

2. Data Fokus
KASUS
Salah satu Mahasiswi prodi Sarjana Keperawatan Universitas Muhammadiyah
Tasikmalaya akan melakukan pengkajian pada salah satu keluarga yang memiliki lansia
yang berada di kampung halamannya. Pengkajian dilaksanakan pada tanggal 19
November 2020 pukul 08.00 WIB. Hasil dari pengkajian tersebut, diperoleh data : nama
klien Ny.E, umur 75 tahun, klien mengatakan sering mengalami sakit kepala skala 5 (0-
10), sakitnya berdenyut-denyut, dan pundaknya terasa berat. Klien juga mengatakan
bahwa dirinya memiliki riwayat darah tinggi (Hipertensi), dan masih suka
mengkonsumsi makan-makanan yang asin (tinggi garam). TD : 160/90 mmHg, Nadi :
80x/menit, Respirasi : 20x/menit, dan Suhu : 36C. Ny.E tinggal bersama dengan
anaknya Ny.A umur 42 tahun, dan menantunya Tn.D umur 30 tahun.
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA KELUARGA Tn.S DENGAN HIPERTENSI

DI KP.BENTENG RT 005

A. PENGKAJIAN
a. IDENTITAS KELUARGA
Nama Kepala Keluarga :
Nama : Tn.S
Jenis Kelamin :L
Umur : 65 Thn
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Buruh
Agama : Islam
Alamat : Kp.Benteng RT 005 RW 007, Sukamenak, Purbaratu,
Kota Tasikmalaya.

Nomor HP :-

a. Daftar Anggota Keluarga


Nama Anggota
Tn.S Ny.A An.M
keluarga

Hubungan
dengan Suami Istri Anak
keluarga

L/P L P L

Umur 65 th 63 thn 21 thn

Pendidikan SD SD SMK

Ibu Rumah
Pekerjaan Buruh Buruh
Tangga

Agama Islam Islam Islam

Keadaan
Sehat Sakit Sehat
Kesehatan

Imunisasi Tidak Tidak Ya

KB Tidak Tidak Tidak

Bahasa
Ya Ya Ya
Indonesia

Keterangan - - -
b. DATA UMUM
Genogram Keluarga

Keterangan :

= Laki-laki = Anggota yang tinggal serumah

= Perempuan = Anggota keluarga yang sakit

= Laki-laki yang sudah meninggal

= Perempuan yang sudah meninggal

Catatan :

- Ke-3 anak Ny.A yang lainnya sudah menikah dan tinggal bersama keluarga barunya.

1) Tipe Keluarga
Keluarga Tn.S memiliki tipe keluarga tradisional (tipe keluarga inti),
karena keluarga Tn.S terdiri dari Ayah, Ibu dan Anak yang tinggal dalam satu
rumah. Tidak ada masalah dalam keluarga Tn.S.
2) Tahap Perkembangan Keluarga Saat Ini
Keluarga Ny.A mempunyai 1 orang anak yaitu An.M berusia 21 tahun
sudah bekerja tetapi belum menikah. Maka keluarga Ny.A berada pada
tahap perkembangan VI / keluarga melepas anak dewasa muda.
3) Tahap Perkembangan Keluarga Yang Belum Terpenuhi
No Tahap Perkembangan Keluarga Terpenuhi Belum
Terpenuhi
1. Tahap I : Keluarga Pasangan Baru
a. Membentuk pernikahan yang 
memuaskan bagi kedua belah
pihak.
b. Berhubungan secara harmonis 
dengan jaringan kekerabatan
c. Merencanakan sebuah keluarga 
d. Perhatian kesehatan 

2. Tahap II : Childbearing family


a. Membentuk keluarga muda 
sebagai suatu unit yang stabil
(menggabungkan bayi yang baru
kedalam keluarga)
b. Memperbaiki hubungan setelah 
terjadinya konflik mengenai tugas
perkembangan keluarga dan
kebutuhan berbagai anggota
keluarga
c. Mempertahankan hubungan 
pernikahan yang memuaskan

d. Memperluas hubungan dengan 


keluarga besar dengan menambah
peran menjadi orang tua dan
menjadi kakek/nenek

3. Tahap III : Keluarga dengan Anak Prasekolah


a. Memenuhi kebutuhan anggota 
keluarga seperti kebutuhan tempat
tinggal privasi dan rasa aman
b. Membantu anak untuk 
bersosialisasi
c. Beradaptasi dengan anak yang 
baru lahir, sementara kebutuhan
anak yang lain juga harus
terpenuhi
d. Mempertahankan hubungan yang 
sehat, baik di dalam maupun di
luar keluarga (keluarga lain dan
lingkungan sekitar)
e. Pembagian waktu untuk individu, 
pasangan, dan anak (tahap yang
paling repot)
f. Pembagian tanggung jawab 
anggota keluarga
g. Kegiatan dan waktu untuk 
stimulasi tumbuh dan kembang
anak
4. Tahap IV : Keluarga dengan Usia Sekolah
a. Membantu sosialisasi anak : 
tetangga, sekolah, dan lingkungan
b. Mempertahankan keintiman 
pasangan
c. Memenuhi kebutuhan dan biaya 
kehidupan yang semakin
meningkat, termasuk kebutuhan
untuk meningkatkan kesehatan
anggota keluarga
d. Membantu meningkatkan prestasi 
sekolah
e. Membiasakan anak untuk belajar 
secara teratur
f. Memperhatikan anak saat 
menyelesaikan tugas sekolah
5. Tahap V : Keluarga dengan Anak Remaja (Anak tertua umur
13-20 tahun)
a. Menyeimbangkan kebebasan 
dengan tanggung jawab ketika
remaja menjadi dewasa dan
mandiri
b. Memfokuskan kembali hubungan 
perkawinan
c. Berkomunikasi secara terbuka 
antara orang tua dan anak-anak
d. Memberikan perhatian, 
memberikan kebebasan dalam
batasan tanggung jawab
6. Tahap VI : Keluarga Melepas Anak Dewasa Muda
a. Memperluas keluarga inti menjadi 
keluarga besar
b. Mempertahankan keintiman 
pasangan
c. Membantu orang tua suami/istri 
yang sedang sakit dan memasuki
masa tua
d. Membantu anak untuk mandiri di 
masyarakat
e. Penataan kembali peran dan 
kegiatan rumah tangga

7. Tahap VII : Keluarga Usia Dewasa Pertengahan


a. Menyediakan lingkungan yang
meningkatkan kesehatan
b. Mempertahankan hubungan yang
memuaskan dan penuh arti para
orang tua dan lansia
c. Memperkokoh hubungan
perkawinan, menjadi keintiman
d. Merencanakan kegiatan yang akan
datang
e. Memperhatikan kesehatan masing-
masing pasangan, dan tetap
menjaga komunikasi dengan anak-
anak
8. Tahap VIII : Keluarga dalam Masa Pensiun dan Lansia
a. Mempertahankan suasana rumah
yang menyenangkan
b. Adaptasi dengan perubahan
kehilangan pasangan, teman,
kekuatan fisik, dan pendapatan
c. Mempertahankan keakraban
suami istri dan saling merawat
d. Melakukan life review
(merenungkan kehidupannya)

Biologis Keluarga

4) Keadaan Kesehatan
Pada saat dikaji, Ny.A mengatakan sering mengalami sakit kepala skala 5
(0-10), sakitnya berdenyut-denyut, dan pundaknya terasa berat. Ny.A
mengatakan bahwa dirinya memiliki riwayat darah tinggi (Hipertensi), suka
mengkonsumsi makanan yang asin (tinggi garam), dan tidak pernah
berolahraga. klien tampak meringis, TD : 160/90 mmHg, Nadi : 92x/menit,
Respirasi : 20x/menit, dan Suhu : 36C.
Ny.A mengatakan bahwa suaminya Tn.S dan anaknya An.M tidak
memiliki riwayat penyakit tertentu. Tetapi kalau misalnya ada anggota
keluarga yang sakitnya tak kunjung sembuh dalam beberapa hari, maka akan
segera dibawa ke dokter.
5) Kebersihan Keluarga
Tn.S Ny.A An.M
- Frekwensi 2 – 3x sehari 2 – 3x sehari 2 – 3x sehari
mandi
- Tempat mandi Kamar mandi Kamar mandi Kamar mandi
sendiri sendiri sendiri
- Menggunakan Ya Ya Ya
sabun saat
mandi

- Cuci tangan Ya Ya Ya
sebelum
makan
- Cuci kaki Tidak Ya Ya
sebelum tidur

6) Penyakit yang diderita


Ny.A mengatakan “Tidak ada anggota keluarganya yang sakit pada bulan
terakhir. Alhamdulillah semuanya sehat.”
7) Penyakit kronik/Menular
Ny.A mengatakan “Tidak ada anggota keluarga yang mempunyai
penyakit kronik maupun penyakit menular.”
8) Kecacatan Anggota Keluarga
Ny.A mengatakan “Tidak ada anggota keluarga yang memiliki kecacatan.
Alhamdulillah semuanya normal.”
9) Pola Makan
a) Makanan pokok : Nasi putih
b) Lauk : Campuran nabati dan hewani
c) Sayuran : Kadang-kadang
d) Buah : Kadang-kadang
e) Susu : Kadang-kadang
f) Kebiasaan makan : 3x sehari
g) Cara menghidangkan makanan : Tertutup
h) Pantangan makanan keluarga : Ada
i) Air minum : Tidak dimasak, dan kadang dimasak
j) Kebiasaan masak sayuran : Dicuci baru dipotong, dan dipotong baru dicuci
10)Pola Istirahat
a. Tn.S
Apakah sulit tidur ? : Tidak
Tidur siang dari jam : Tidak pernah tidur siang karena bekerja
Tidur malam dari jam 20.00 WIB sampai jam 04.30 WIB.

b. Ny.A
Apakah sulit tidur ? : Ya
Tidur siang dari jam 13.00 WIB sampai jam 13.15 WIB.
Tidur malam dari jam 21.00 WIB sampai jam 04.30 WIB. Tetapi sering
terbangun dan sulit untuk tidur kembali.

c. An.M
Apakah sulit tidur ? : Tidak
Tidur siang dari jam : Tidak pernah tidur siang karena bekerja
Tidur malam dari jam 22.00 WIB sampai jam 04.30 WIB.
11)Reproduksi/Akseptor KB
- Apakah PUS sudah ber KB ? : Ny.A mengatakan “Kalau dulu
memang ber-KB pakainya yang KB suntik 1 bulan terus pil KB juga
pernah, tapi sekarang mah ya udah nggak KB lagi sudah lama juga.”
- Tempat kontrol KB ? : Bidan.
- Kelainana yang dirasakan setelah mengikuti KB : Ny.A mengatakan
“Darah haid keluarnya sangat sedikit dan durasi haidnya juga tidak
lama paling cuma 4 hari sudah bersih.”
- Kalau sekarang tidak ber-KB, apa alasannya ? : Ny.A mengatakan
“Karena merasa sudah tua dan sudah memasuki masa menopause.”

Psikologis Keluarga

12)Keadaan Emosi/Mental
Ny.A kondisi emosinya yang tidak stabil, dan Tn.S kondisi emosinya
sedikit sensitif. Cara menghadapi masalah yang ada di keluarga Ny.A dengan
cara musyawarah keluarga.
13)Koping Keluarga
Tn.S mengatakan bahwa “Hubungan dengan anggota keluarga lain
maupun keluarganya sendiri baik-baik saja. Jika ada kesalahpahaman, maka
untuk menghadapi kesalahpahaman tersebut akan segera diselesaikan /
dibicarakan dengan cara baik-baik, tidak sedang dalam keadaan emosi, dan
tidak dengan kekerasan. Intinya jika salah satunya adalah api, maka satu
yang lainnya harus bisa menjadi air. Apalagi udah pada tua jangan seperti
anak-anak.”
14)Kebiasaan Buruk
Kebiasaan Ny.A yaitu selalu mengkonsumi makanan yang ngandung
banyak garam. Lama kebiasaan ini sudah beberapa tahun Ny.A lakukukan.
15)Rekreasi
Ny.A mengatakan mengenai aktivitas rekreasi keluarga didalam rumah
yaitu menonton TV, berkunjung ke rumah anak-anaknya yang masih dalam
satu kampung.
16)Pola Komunikasi Keluarga
Keluarga Tn.S dapat berkomunikasi atau berinteraksi antar keluarga
lain. Dalam kesehariannya baik berkomunikasi langsung atau tidak langsung
menggunakan bahasa sunda dan bahasa Indonesia, dalam keadaan emosi
keluarga Tn.S menggunakan kalimat yang positif, Tn.S selalu berusaha
membangun komunikasi yang baik dengan anak dan istriya terutama Ny.A,
karena emosinya yang tidak stabil.
17)Pengambil Keputusan
Pengambilan keputusan dalam keluarga selalu diambil oleh Tn.S.
18)Peran Informasi
- Tn.S : Sebagai penasehat, motivator, dan inovator.
- Ny.A : Sebagai penasehat. motivator, dan inovator.
- An.M : Sebagai penasehat. motivator, dan inovator.

Sosial Ekonomi Keluarga

19)Hubungan dengan Orang Lain


Keluarga Tn.S tinggal di daerah perkampungan, tetangga yang ada di
sekitar rumah semuanya ramah dan saling tolong-menolong satu sama lain.
20)Kegiatan Organisasi Sosial
Warga sekitar khususnya ibu–ibu memiliki kebiasaan mengadakan
pengajian rutin setiap hari Kamis sore, dan Bapak-bapak mengadakan
pengajian rutin kamis malamnya. Pengajian diadakan di masjid dekat rumah.
Warga di sekitar juga sering mengadakan kerja bakti membersihkan mesjid
setiap hari kamis pagi sebelum dilakukan pengajian rutin.
21)Keadaan Ekonomi
Tn.S bekerja sebagai buruh harian lepas dengan penghasilan yang tidak
menentu tetapi kalau dikira-kira penghasilannya sekitar 1,5-2 juta/bulan.
Penghasilan Tn.S digunakan untuk kebutuhan makan sehari-hari, bayar
tagihan listrik, bayar cicilan, dll. Adapun perabotan yang dimiliki Tn.S yaitu 1
TV, 1 rice cooker, 1 motor, dll. Kebutuhan yang di keluarkan keluarga Tn.S
setiap bulan 1.500.000 dan sisanya ditabungkan.
Sedangkan An.M bekerja sebagai buruh dengan penghasilan
Rp.1.800.000/bulan. Penghasilan An.M digunakan untuk bayar cicilan motor,
untuk memenuhi kehidupannya diperantauan, untuk diberikan kepada kedua
orang tuanya, dan untuk ditabung.

Spiritual Keluarga

22)Keadaan Beribadah
Anggota keluarga Tn.S beragama islam. Tn.s selalu mengajarkan
anaknya untuk selalu dekat dengan Allah S.W.T, mengingatkan anak-anaknya
sholat 5 waktu dan membaca Al-Qur’an, setiap malam Jum’at seluruh anggota
keluarga membaca Yassin bersama.
23)Kenyakinan tentang Kesehatan
Kenyakinan atau kepercayaan keluarga Tn.S tentang kesehatan yaitu
pandangan hidup keluarga Tn.S pada keadaan sehat seperti lebih baik
mencegah daripada mengobati, dan bila sudah berobat ke dokter dan rumah
sakit masih belum sembuh keluarga Tn.S tetap terus melakukan pengobatan
serta selalu berdoa kepada Allah SWT.
24)Nilai dan Norma
Keluarga Tn.S menganut agama Islam dan norma yang berlaku di
masyarakat dan adat istiadat orang Tasikmalaya. Keluarga Tn.S sangat
mematuhi peraturan yang ada di rumah, maupun di masyarakat seperti
Menjaga sopan santun di lingkungan masyarakat, saling bertegur sapa dengan
tetangga maupun masyarakat, dan saling bergotong royong menjaga dan
melestarikan lingkungan.
Tn.S juga mengajarkan pentingnya bersikap/sopan santun dengan orang
lain. Apabila ada keluarga yang sakit, keluarga mempercayai bahwa ini adalah
cobaan yang Allah berikan agar keluarga dapat lebih kuat. Keluarga selalu
berusaha dan bertawakal saat menghadapi musibah apapun.
25)Adat yang Memengaruhi Kesehatan
Keluarga Tn.S tidak mempunyai adat atau tabu-tabu yang
mempengaruhi keluarganya.
Lingkungan Rumah

Denah Rumah

Kamar 2 R.Keluarga

WC
S

Kamar 1 R.Tamu Dapur

Keterangan :
= Pintu / = Pencahayaan/jendela
= Septik Tank

Tempat tinggal Tn.S memiliki luas 7x7m, Tipe rumah 42, milik sendiri.
Rumah Tn.S memiliki kamar / ruangan sebanyak 2 ruangan, Ventilasi/
penerangan cukup, dengan pemanfaatan ruangan : 1 ruang tamu, 2 kamar tidur,
1 Ruang keluarga, 1 dapur, 1 kamar mandi. Pembuangan Rumah Tn.S mengalir
ke septik tenk, jarak pembuangan (Septik tenk) dengan sumber mata air ±20m.
Keluarga Tn.S menggunakan sumber air minum galon isi ulang dan air yang
dimasak. Tersedia tempat sampah untuk limbah rumah tangga ada di depan
rumah, didapur, dan di kamar mandi dan biasanya sampah tersebut akan
dikumpulkan pada setiap hari Rabu dan akan diambil oleh petugas sampah.
Lingkungan rumah Tn.S cukup bersih, jarak rumah dengan jalan raya 200m.
26)Kebersihan dan Kerapihan
Keadaan kebersihan dan kerapihan di dalam maupun luar rumah Tn.K
yaitu keadaan lantai rumahnya bersih, barang-barang ditata secara rapi,
tidak ada sarang laba-laba, tidak ada debu, dan tidak ada sampah/sisa
makanan karena Ny.A rajin melakukan bersih-bersih rumah dan tidak suka
melihat rumah yang berantakan.
27)Penerangan
Keadekuatan penerangan di dalam rumah Tn.S sangat baik. Sumber
penerangan baik, ada sinar matahari yang masuk ke dalam rumah, anggota
keluarga juga dapat melihat / membaca huruf kecil dalam jarak 30 cm.
28)Ventilasi
Keadekuatan sirkulasi udara di dalam rumah Tn.S termasuk sarana yang
memungkinkan udara keluar masuk rumah diantaranya :
- Tinggi eternit/langit dari lantai minimal 2,4 M (Ya)
- Banyak lobang angin/jendela (Ya)
- Luas jendela > 10 % dari luas lantai (Ya)
- Dalam ruangan terasa sejuk (Ya) / panas (Kadang-kadang) / pengap
(Tidak).
29)Jamban
Keluarga Tn.S MCK-nya berada didalam rumah (milik pribadi),
jumlahnya ada 1, jenisnya WC jongkok, dan kebersihannya selalu terjaga,
ketika mulai terlihat kotor akan segera dibersihkan.
30)Sumber Air Minum
Sumber air minum yang digunakan oleh Tn.K yaitu galon isi ulang.
Sedangkan untuk kebutuhan sehari-hari seperti menanak nasi, memasak air
minum, dsb. menggunakan air sumur gali yang jernih tidak berbau dan tidak
berwarna.
31)Pemanfaatan Halaman
Halaman depan keluarga Tn.S dimanfaatkan untuk menanam pohon,
terdapat pohon jambu, dan pohon sirsak.
32)Pembuangan Air Kotor
Ny.A mengatakan “Sistem pembuangan air kotornya menggunakan
sistem peresapan tertutup.”
33)Pembuangan Sampah
Ny.A mengatakan “Cara mengelola sampah yaitu dengan dikumpulkan
terlebih dahulu selama 1 minggu, lalu setiap hari Rabu akan diambil oleh
petugas sampah. Sampahnya diangkut setiap 1 minggu sekali.”
34)Sumber Pencemaran
Ny.A mengatakan “Ada pencemaran melalui polusi udara dari kendaraan
bermotor, tidak ada kandang ternak didekat rumahnya, ada lalat 1-2 ekor,
dan ada nyamuk 1-5 ekor.
35)Lingkungan Psikososial
Ny.A mengatakan bahwa keluarganya tidak ada masalah dengan
lingkungannya. Semuanya hidup rukun dan saling tolong menolong antara
satu dengan yang lainnya.

Fungsi Keluarga

36)Fungsi Afektif
Ny.A selalu menyayangi dan perhatian kepada anak-anaknya, Ny.A juga
selalu mendukung dan mengarahkan segala sesuatu yang dilakukan oleh
anak-anaknya selama dalam batas kewajaran dan tidak melanggar norma dan
etika sopan santun.
37)Fungsi Sosialisasi
Interaksi Tn.S dengan anak dan istrinya terjalin dengan sangat baik,
saling mendukung, bahu membahu, dan saling ketergantungan. Tn.S memiliki
peran yang besar dalam mengambil keputusan, namun Tn.S selalu adil kepada
keluarganya.
Masing masing anggota keluarga masih memperhatikan dan
menerapkan sopan santun dalam berperilaku. Keluarga mengajarkan dan
menanamkan prilaku sosial yang baik, keluarga cukup aktif di dalam
masyarakat. Di waktu senggang biasanya keluarga berkumpul.
.
38)Fungsi Perawatan Kesehatan
a) Kemampuan keluarga mengenal masalah kesehatan
Keluarga Tn.S mengatakan sudah tahu / mengerti dengan
penyakit yang sering diderita oleh anggota keluarganya khususnya
penyakit yang diderita oleh Ny.A.
Ny.A mengatakan tahu / mengerti dengan penyakit yang sering
diderita dirinya serta anak-anaknya. Baik itu mengenai tanda gejala,
maupun cara perawatannya. Ny.A mengatakan bahwa dirinya belajar
banyak dari pengalaman serta pengobatan-pengobatan yang pernah
dilakukan.
b) Kemampuan keluarga mengambil keputusan mengenai tindakan
kesehatan yang tepat
Jika ada anggota keluarga Tn.S yang mengalami sakit, mereka langsung
mengkonsumsi obat yang biasa mereka konsumsi. Apabila sakit tak
kunjung sembuh, mereka segera pergi ke mantri atau dokter.”
c) Kemampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit
Keluarga Tn.S mengatakan bahwa Ny.A tidak pernah berolahraga, dan
juga senang mengkonsumsi makanan yang asin (tinggi garam).
Keluarga Tn.S mengatakan bila kepala Ny.A terasa pusing / sakit, maka
keluarga langsung menyuruh Ny.A untuk beristirahat dan meminum
obat. Selain dengan obat, keluarga Tn.S juga suka memberikan obat
tradisional untuk menurunkan tekanan darah Ny.A yaitu dengan
memberi air rebusan daun salam.
d) Kemampuan keluarga memelihara lingkungan rumah yang sehat
Keluarga Tn.S menyadari pentingnya kebersihan lingkungan, oleh
sebab itu keluarga selalu menjaga kebersihan rumahnya dengan
membersihkan lingkungan rumah, seperti menyapu, mengepel dan
menguras bak mandi agar tidak menjadi sumber penyebaran penyakit.
e) Kemampuan keluarga menggunakan fasilitas kesehatan yang ada di
masyarakat.
Keluarga Tn.S mengatakan sudah mengetahui fasilitas pelayanan
kesehatan, Selama ini keluarga mendapakan pelayanan yang baik oleh
tenaga kesehatan. Keluarga juga percaya dengan informasi yang di
berikan oleh tenaga kesehatan.
c. Harapan Keluarga
Ny.A berharap keluarganya selalu sehat wal’afiat. Dan keluarga juga berharap
petugas kesehatan dapat memberikan pelayanan yang baik, tepat dan cepat kepada
siapa saja yang membutuhkan. Tidak membeda-bedakan seseorang dalam
memberikan pelayanan kesehatan.
d. Pemeriksaan Fisik
 Tn.S
1) Keadaan Umum : Composmentis
2) Tanda vital
 Tekanan Darah : 140/90 mmHg
 Pulse : 90x/menit
 Respirasi : 22x/menit
 Suhu : 36,2C
3) BB/TB : 76kg / 165cm
4) Kebersihan perorangan
 Frekwensi mandi : 2x sehari
 Frekwensi gosok gigi : 2x sehari
 Frekwensi keramas : 3x/minggu
5) Sensori
 Penglihatan : Tidak ada keluhan
 Pendengaran : Tidak ada keluhan
 Berbicara : Tidak ada keluhan
 Perabaan : Tidak ada keluhan
 Lain-lain :-
6) Kulit
 Warna dan Turgor : Warna kulit sawo matang dan turgor kulit baik.
 Lecet/luka/borok : Tidak ada
 Lain-lain :-
7) Pernafasan
 Batuk : Tidak ada
 Sesak : Tidak ada
 Bunyi nafas : Vesikuler
 Lain-lain :-

8) Kardiovaskuler
 Odema : Tidak ada
 Jantung berdebar : Normal
 Bunyi jantung : Terdengar S1 S2 (Normal)
 Lain-lain :-
9) Pencernaan
 Defecasi : 1-2x sehari
 Obstifasi : Tidak ada keluhan
 Diare : Tidak ada keluhan
 Ostomi : Tidak ada
 Lain-lain : -
10) Genita Urinaria
 Miksi : Normal 7x/hari
 Ada kesukaran : Tidak ada
 Haid teratur/tidak :-
 Lain-lain :-

 Ny.A
1) Keadaan Umum : Composmentis
2) Tanda vital
 Tekanan Darah : 160/90 mmHg
 Pulse : 92x/menit
 Respirasi : 20x/menit
 Suhu : 36C
3) BB/TB : 89kg / 165cm
4) Kebersihan perorangan
 Frekwensi mandi : 2x sehari
 Frekwensi gosok gigi : 2x sehari
 Frekwensi keramas : 3x/minggu
5) Sensori
 Penglihatan : Tidak ada keluhan
 Pendengaran : Tidak ada keluhan
 Berbicara : Tidak ada keluhan
 Perabaan : Tidak ada keluhan
 Lain-lain : -
6) Kulit
 Warna dan Turgor : Warna kulit sawo matang dan turgor kulit baik.
 Lecet/luka/borok : Tidak ada
 Lain-lain :-
7) Pernafasan
 Batuk : Tidak ada
 Sesak : Tidak ada
 Bunyi nafas : Vesikuler
 Lain-lain :-
8) Kardiovaskuler
 Odema : Tidak ada
 Jantung berdebar : Normal
 Bunyi jantung : Terdengar S1 S2 (Normal)
 Lain-lain :-
9) Pencernaan
 Defecasi : 1x sehari
 Obstruksi : Kadang-kadang
 Diare : Tidak ada keluhan
 Ostomi : Tidak ada
 Lain-lain : -
10) Genita Urinaria
 Miksi : Normal 7x/hari
 Ada kesukaran : Tidak ada
 Haid teratur/tidak : Tidak
 Lain-lain :-

 An.M
1) Keadaan Umum : Composmentis
2) Tanda vital
 Tekanan Darah : 120/80 mmHg
 Pulse : 85x/menit
 Respirasi : 21x/menit
 Suhu : Tidak dikaji
3) BB/TB : 60kg / 172cm
4) Kebersihan perorangan
 Frekwensi mandi : 2x sehari
 Frekwensi gosok gigi : 3x sehari
 Frekwensi keramas : 2x seminggu
5) Sensori
 Penglihatan : Tidak ada keluhan
 Pendengaran : Tidak ada keluhan
 Berbicara : Tidak ada keluhan
 Perabaan : Tidak ada keluhan
 Lain-lain :-
6) Kulit
 Warna dan Turgor : Warna kulit sawo matang dan turgor kulit baik.
 Lecet/luka/borok : Tidak ada
 Lain-lain :-
7) Pernafasan
 Batuk : Tidak ada
 Sesak : Tidak ada
 Bunyi nafas : Vesikuler
 Lain-lain :-
8) Kardiovaskuler
 Odema : Tidak ada
 Jantung berdebar : Normal
 Bunyi jantung : Terdengar S1 S2 (Normal)
 Lain-lain :-
9) Pencernaan
 Defecasi : 1x sehari
 Obstifasi : Kadang-kadang
 Diare : Tidak ada keluhan
 Ostomi : Tidak ada
 Lain-lain : -
10) Genita Urinaria
 Miksi : Normal 7x/hari
 Ada kesukaran : Tidak ada
 Haid teratur/tidak :-
 Lain-lain :-
3. ANALISA DATA

No Data Etiologi Masalah


Keperawatan
1. DS :
- Keluarga Ny.A Ketidakmampuan Manajemen
mengatakan bahwa keluarga merawat kesehatan keluarga
Ny.A tidak pernah anggota keluarga yang tidak efektif
berolahraga, dan juga sakit (D.0115)
senang mengkonsumsi
makanan yang asin
(tinggi garam).
DO :
- TD : 160/90 mmHg
- N : 92x/menit
-RR : 20x/menit
- S : 36C
2. DS :
- Ny.A mengatakan suka Ketidakmampuan Perilaku kesehatan
mengkonsumsi keluarga merawat cenderung beresiko
makan-makanan yang anggota keluarga yang (D.0099)
asin (tinggi garam) sakit
- Ny.A mengatakan
tidak pernah
berolahraga.
DO :
- TD : 160/90 mmHg
- N : 92x/menit
-RR : 20x/menit
- S : 36C
4. PERUMUSAN DIAGNOSA KEPERAWATAN KELUARGA
1) Manajemen kesehatan keluarga tidak efektif b.d ketidakmampuan keluarga merawat
anggota keluarga yang sakit
2) Perilaku kesehatan cenderung beresiko b.d ketidakmampuan keluarga merawat anggota
keluarga yang sakit

5. MENENTUKAN PRIORITAS MASALAH


1) Manajemen kesehatan keluarga tidak efektif b.d ketidakmampuan keluarga
merawat anggota keluarga yang sakit

No Kriteria Bobot Nilai Pembenaran


1. Sifat Masalah 1 2/3x1 = 0,6 Keluarga Tn.S
3 = Tidak/Kurang sehat mengatakan
2 = Ancaman Kesehatan bahwa Ny.A
1 = Potensial / wellness tidak pernah
berolahraga dan
masih suka
mengkonsumsi
makanan yang
asin (tinggi
garam).
2. Kemungkinan Masalah 2 2/2x2 = 2 Keluarga juga
dapat diubah mencari tahu
2 = Mudah pengobatan
1 = Sebagian tradisional yang
0 = Tidak dapat bisa dilakukan
dirumah seperti
mengkonsumsi
air rebusan
daun salam
untuk
menurunkan
tekanan darah
Ny.A.
3. Potensi masalah untuk 1 3/3x1 = 1 Jika Ny.A mulai
dicegah merasakan sakit
3 = Tinggi kepala, sakitnya
2 = Cukup berdenyut-
1 = Rendah denyut, dan
pundaknya
terasa berat ,
Ny.A langsung
mengkonsumsi
obat yang
diresepkan.
4. Menonjolnya Msalah 1 1/2x1 = 0,5 Ny.A
2 = Berat, harus segera mengatakan
ditangani tidak pernah
1 = Ada masalah tetapi berolahraga dan
tidak perlu ditangani masih suka
0 = Masalah tidak mengkonsumsi
dirasakan makanan yang
asin (tinggi
garam).
TOTAL 4,1

2) Perilaku kesehatan cenderung beresiko b.d ketidakmampuan keluarga


merawat anggota keluarga yang sakit

No Kriteria Bobot Nilai Pembenaran


1. Sifat Masalah 1 2/3x1 = 0,6 Keluarga Tn.S
3 = Tidak/Kurang sehat mengatakan
2 = Ancaman Kesehatan bahwa Ny.A
1 = Potensial / wellness tidak pernah
berolahraga dan
masih suka
mengkonsumsi
makanan yang
asin (tinggi
garam).
2. Kemungkinan Masalah 2 2/2x2 = 2 Keluarga juga
dapat diubah mencari tahu
2 = Mudah pengobatan
1 = Sebagian tradisional yang
0 = Tidak dapat bisa dilakukan
dirumah seperti
mengkonsumsi
air rebusan
daun salam
untuk
menurunkan
tekanan darah
Ny.A.
3. Potensi masalah untuk 1 3/3x1 = 1 Jika Ny.A mulai
dicegah merasakan sakit
3 = Tinggi kepala, sakitnya
2 = Cukup berdenyut-
1 = Rendah denyut, dan
pundaknya
terasa berat ,
Ny.A langsung
mengkonsumsi
obat yang
diresepkan.
4. Menonjolnya Msalah 1 2/2x1 = 1 Ny.A
2 = Berat, harus segera mengatakan
ditangani tidak pernah
1 = Ada masalah tetapi berolahraga dan
tidak perlu ditangani masih suka
0 = Masalah tidak mengkonsumsi
dirasakan makanan yang
asin (tinggi
garam).
TOTAL 4,6
Prioritas masalah berdasarkan penampisan adalah sebagai berikut :

1) Perilaku kesehatan cenderung beresiko b.d ketidakmampuan keluarga


merawat anggota keluarga yang sakit dengan skor 4,6.
2) Manajemen kesehatan keluarga tidak efektif b.d ketidakmampuan keluarga
merawat anggota keluarga yang sakit dengan skor 4,1.

6. TAHAP PERENCANAAN
Identitas Keluarga : Tn.S
Tanggal : 21 Desember 2020

No Dx Kep. Tujuan Tujuan Standar Evaluasi Intervensi


Umum Khusus Kriteria Standar
1. Perilaku Setelah Setelah Respon - Jenis - Berikan
kesehata dilakukan verbal
dilakuka makanan pendidika
n tindakan
cenderun pendidikan n yang n
g kesehatan,
kunjunga diperboleh kesehatan
beresiko keluarga
b.d mendapatka n rumah kan untuk tentang
ketidakm n penjelasan
2x, dimakan makanan
ampuan tentang
keluarga penting Keluarga seperti : yang
merawat menjaga
Tn.S biskuit, diperbole
anggota pola hidup
keluarga sehat khusunya roti, hkan dan
yang seperti
Ny.A singkong, yang
sakit menjaga
asupan mampu tepung, tidak
makanan.
mengeta mie, nasi, diperbole
hui tahu, hkan
tentang tempe, dan pada
makanan kacang- penderita
yang kacangan, hipertens
diperbole jeruk, i.
hkan dan pisang, - Tanyakan
tidak melon, dan kembali
diperbole tomat. bila ada
hkan yang
pada - Jenis belum
penderita makanan dimengerti
hipertens yang tidak .
i. diperboleh - Motivasi
kan / keluarga
dibatasi untuk
seperti : mengulang
garam kembali.
dapur, - Berikan
makanan reinforcem
tinggi ent positif
lemak dan atas usaha
kolesterol, positif
Buah / keluarga.
sayur yang
diawetkan
dengan
garam,
ikan asin,
asinan.

- Olahraga - Anjurkan
Respon
- Ny.A verbal penting klien
mampu
untuk untuk
melakuka
n penderita berolahrag
olahraga
hipertensi a/
yang
sudah dimana melakukan
dianjurka
dapat senam
n.
membantu hipertensi
menjaga secara
tekanan rutin.
darah
tetap - Tanyakan
berada kembali
dalam bila ada
batas yang
normal. belum
Misalnya dimengerti
melakukan .
senam
lansia - Motivasi
untuk keluarga
penderita untuk
hipertensi mengulang
minimal 3x kembali.
dalam
seminggu - Berikan
selama 30 reinforcem
menit. ent positif
atas usaha
positif
keluarga.

2, Manajem Berikan
en
pendidika
kesehata
n n
keluarga
kesehatan
tidak
efektif tentang
b.d
hipertensi.
ketidakm
ampuan
keluarga
- Tanyakan
merawat
anggota kembali
keluarga
bila ada
yang
sakit yang
belum
dimengerti
.

- Motivasi
keluarga
untuk
mengulang
kembali.

- Berikan
reinforcem
ent positif
atas usaha
positif
keluarga.

No Diagnosa Luaran (SLKI) SIKI


Keperawatan
1. Perilaku kesehatan Perilaku Kesehatan Promosi Perilaku Upaya
cenderung beresiko Setelah dilakukan Kesehatan
(D.0099) b.d kunjungan rumah selama Observasi
ketidakmampuan 2x, maka prilaku 1. Identifikasi
keluarga merawat kesehatan klien membaik perilaku kesehatan
anggota keluarga dengan kriteria hasil : yang dapat
yang sakit 1. Penerimaan ditingkatkan
terhadap Terapeutik
perubahan status 2. Berikan lingkungan
kesehatan yang mendukung
meningkat kesehatan
2. Kemampuan 3. Orientasi
melakukan pelayanan
tindakan kesehatan yang
pencegahan dapat
masalah dimanfaatkan
kesehatan Edukasi
meningkat 1. Anjurkan makan
3. Kemampuan sayur dan buah
peningkatan setiap hari
kesehatan 2. Anjurkan
meningkat melakukan
4. Pencapaian aktivitas fisik setiap
pengendalian hari
kesehatan
meningkat
2. Manajemen Manajemen kesehatan Dukungan koping
kesehatan keluarga keluarga keluarga
tidak efektif Setelah dilakukan Tindakan
(D.0115) b.d kunjungan rumah selama Observasi :
ketidakmampuan 2x, maka manajemen 1. Identifikasi respons
keluarga merawat kesehatan keluarga klien emosional terhadap
anggota keluarga meningkat dengan kondisi saat ini
yang sakit kriteria hasil : 2. Identifikasi beban
1. Kemampuan prognosis secara
menjalankan psikologis
masalah 3. Identifikasi
kesehatan yang pemahaman
dialami meningkat tentang keputusan
2. Aktivitas keluarga perawatan setelah
mengatasi pulang
masalah kesehtan 4. Identifikasi
tepat meningkat. kesesuaian antara
3. Tindakan untuk harapan
mengurangi faktor pasien,keluarga,
risiko meningkat. dan tenaga
4. Gejala penyakit kesehatan.
anggota keluarga Terapeutik :
menurun. 1. Dengarkan
masalah, perasaan,
dan pertanyaan
keluarga.
2. Diskusikan rencana
medis dan
perawatan.
3. Fasilitasi
pengambilan
keputusan dalam
merencanakan
perawatan jangka
panjang jika perlu
4. Fasilitasi
pemenuhan
kebutuhan dasar
keluraga
(mis.tempat
tinggal, makanan,
pakaian)
5. Fasilitasi
memperoleh
pengetahuan,
keterampilan dan
peralatan yang di
perlukan untuk
mempertahankan
keputusan
perawatan pasien.
6. Bersikap sebagai
pengganti keluarga
untuk
menenangkan
pasien dan atau jika
keluarga tidak
dapat memberikan
perawatan
7. Hargai dan dukung
mekanisme koping
adaptif yang
digunakan.
Edukasi :
1. Informasikan
kemajuan pasien
secara berkala.
2. Informasikan
fasilitas perawatan
kesehatan yang
tersedia.
Kolaborasi :
1. Rujuk untuk terapi
keluarga, jika perlu.
7. TAHAP PELAKSANAAN (IMPLEMENTASI) DAN EVALUASI

Tanggal Jam No Tindakan Evaluasi Ttd


Dx Keperawatan
1 - Memberikan S: Sani
pendidikan - Keluarga Isaini
kesehatan terutama
tentang Ny.EA
penyakit mengatakan
hipertensi. sudah
- Menganjurkan mengerti
klien untuk dan
berolahraga mengetahui
secara rutin. tentang
penyakit
Hipertensi.

O:
- Keluarga
terutama
Ny.A
tampak
memahami
dan bisa
menyebutka
n kembali
tentang
penyakit
Hipertensi
dari mulai
pengertian,
tanda gejala,
penyebab,
cara
mengatasi,
dan
komplikasi
hipertensi.
- TD : 160/90
mmHg
- Nadi :
87x/menit
- RR :
21x/menit
- S : 36,3C

2 - Memberikan S: Sani
pendidikan - Keluarga Isaini
kesehatan Ny.A
tentang terutama
makanan yang Ny.A
diperbolehkan mengatakan
dan tidak sudah
diperbolehkan. mengerti
- Mengajarkan dan
senam lansia mengetahui
untuk tentang
hipertensi makanan
apa saja
yang
diperbolehk
an dan yang
tidak tidak
diperbolehk
an.
- Ny.A
mengatakan
setelah
senam
badannya
terasa lebih
bugar.

O:
- Keluarga
terutama
Ny.E
tampak
memahami
dan bisa
menyebutka
n kembali
tentang
makanan
yang
diperbolehk
an dan yang
tidak
diperbolehk
an untuk di
konsumsi
NyE.
- Ny.E tampak
lebih
bersemanga
t setelah
melakukan
senam
lansia.
- TD : 150/90
mmHg
- Nadi :
95x/menit
- RR :
22x/menit
- S : 36,2C
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Hipertensi atau yang biasa disebut tekanan darah tinggi merupakan peningkatan
tekanan darah sistolik di atas batas normal yaitu lebih dari 140 mmHg dan tekanan
darah diastolik lebih dari 90 mmHg (WHO, 2013; Ferri, 2017). Tanda dan Gejala
Hipertensi Menurut Udjianti (2010) yang sering terjadi adalah : Sakit kepala (rasa berat
di tengkuk), Kelelahan, Keringat berlebihan, Tremor otot, Mual, muntah. Faktor resiko
hipertensi yang tidak bisa diubah diantaranya : genetik, dan ras / suku. Sedangkan
faktor resiko hipertensi yang dapat diubah diantaranya : umur, obesitas, rokok, kopi,
dan Lingkungan (stress).

B. SARAN
Setelah mempelajari mengenai asuhan keperawatan keluarga pada lansia
dengan hipertensi diharapkan mahasiswa dapat memahaminya dengan baik dan dapat
mengimplementasikan ilmunya pada kehidupan yang sebenarnya. Sebagai seorang
mahasiswa menjadi pribadi yang kritis atas hal-hal yang terjadi disekitarnya. Tidak
terkecuali dengan kasus-kasus yang akan diberikan pada mahasiswa didiskusi
selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA

Aji, W. P. B., & Isnaeni, Y. (2015). Pengaruh Senam Lansia terhadap Tekanan Darah pada Lansia
Penderita Hipertensi di Posyandu Lansia Dusun Banaran 8 Playen Gunung Kidul (Doctoral
dissertation, STIKES'Aisyiyah Yogyakarta).

Dyah, A. P. (2018). Pengaruh Senam Lansia Terhadap Tekanan Darah Lansia dengan Hipertensi
pada Kelompok Senam Lansia di Banjar Kaja Sesetan Denpasar Selatan.

Izhar, M. D. (2017). Pengaruh senam lansia terhadap tekanan darah di panti sosial tresna werdha
budi luhur jambi. Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi, 17(1), 204-210.

Moniaga, V. (2013). Pengaruh senam bugar lansia terhadap tekanan darah penderita hipertensi
di bplu senja cerah paniki bawah. eBiomedik, 1(2).

Nuraeni, Neni, DKK (2016). Community Health Nursing. Jl Sukagalih No. 39 RT 04 RW 04 Kel.
Sukabungan Kec. Sukajadi kota Bandung. Penerbit Balatin.

PPNI (2016). Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia: Definisi dan Indikator Diagnoostik, Edisi
1. Jakarta: DPP PPNI.

PPNI (2018). Standar Luaran Keperawatan Indonesia: Definisi dan Kriteria Hasil Keperawatan,
Edisi 1. Jakarta: DPP PPNI.

PPNI (2016). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia: Definisi dan Tindakan Keperawatan,
Edisi 11. Jakarta: DPP PPNI.

Putri, H. (2018). Upaya Peningkatan Pengetahuan Tentang Hipertensi Melalui Metode


Penyuluhan. Jurnal Pemberdayaan: Publikasi Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat, 2(1).

Tulak, G. T. (2017). Pengaruh Senam Lansia terhadap Penurunan Tekanan Darah Lansia
Penderita Hipertensi di Puskesmas Wara Palopo. Perspektif: Jurnal Pengembangan Sumber
Daya Insani, 2(1), 169-172.
LAMPIRAN

“SATUAN ACARA PENYULUHAN TENTANG HIPERTENSI”

a. Pengantar
Materi : Penyakit Hipertensi
Pokok Bahasan: Perawatan dan pencegahan komplikasi Hipertensi
Hari/Tanggal : Kamis, 19 November 2020
Waktu Pertemuan : 35 menit
Tempat : Rumah Ny.E
Sasaran : Panderita Hipertensi dan Keluarga penderita
b. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti pendidikan kesehatan keluarga Ny.E dapat mengetahui
pencegahan komplikasi Hipertensi.
2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan kesehatan selama 1x35 menit, Ny.E dan
keluarga dapat menjelaskan kembali tentang :
a. Pengertian Hipertensi
b. Penyebab Hipertensi
c. Tanda dan gejala Hipertensi
d. Pencegahan Hipertensi
e. Makanan yang diperbolehkan dan tidak diperbolehkan penderita
Hipertensi
f. Komplikasi Hipertensi
c. Materi
(Terlampir)
d. Media
- Materi SAP
- Laptop
- Leaflet
e. Metode
- Ceramah
- Tanya jawab
- Diskusi

f. Kegiatan Penyuluhan
No Kegiatan Penyuluhan Respon Peserta Waktu
1 Pembukaan :
 Memberi salam
 Memberi pertanyaan Menjawab salam
apersepsi Menjawab
 Menjelaskan tujuan pertanyaan 5 menit
penyuluhan Menyimak
 Menyebutkan materi /
pokok bahasan yang akan
disampaikan
2 Pelaksanaan :
Menjelaskan materi penyuluhan
secara berurutan dan teratur.
Materi :
 Pengertian Hipertensi
 Penyebab Hipertensi Menyimak dan
 Tanda dan gejala memperhatikan 15 menit
Hipertensi
 Pencegahan Hipertensi
 Makanan yang
diperbolehkan dan tidak
diperbolehkan pada
penderita Hipertensi
 Komplikasi Hipertensi
3 Evaluasi :
 Menyimpulkan inti
penyuluhan
 Menyampaikan secara
singkat materi
penyuluhan Memperhatikan
 Memberi kesempatan Bertanya 10 menit
kepada peserta untuk Menjawab
bertanya pertanyaan
 Memberi kesempatan
kepada peserta untuk
menjawab pertanyaan
yang dilontarkan
4 Penutup :
 Menyimpulkan materi
penyuluhan yang telah
disampaikan
 Menyampaikan Menyimak dan
terimakasih atas mendengarkan 5 menit
perhatian dan waktu yang Menjawab salam
telah diberikan kepada
peserta
 Mengucapkan salam

g. Referensi
Penelitian FIK Universitas Kadiri. (2015). SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
HIPERTENSI. Diakses pada hari Rabu, tanggal 18 November 2020 dari
https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=http://www.fik-
unik.ac.id/penelitian/download_file/ccea1025b8ed90f5c57ac1ae8ee1246b.pdf
&ved=2ahUKEwjMoef9qprtAhWh_XMBHbiKC0cQFjAAegQIBBAB&usg=AOvVaw
0ZfZtafXnDGfhpuTVNuS8q.
Lampiran Materi
“HIPERTENSI”
a) Pengertian Hipertensi
Hipertensi atau yang biasa disebut tekanan darah tinggi
merupakan peningkatan tekanan darah sistolik di atas batas normal
yaitu lebih dari 140 mmHg dan tekanan darah diastolik lebih dari 90
mmHg (WHO, 2013; Ferri, 2017)
b) Penyebab Hipertensi
1. Penyakit saluran kemih
2. Penyakit Endokrin
3. Arteriosklerosi
4. Merokok
5. Minum-minuman alkohol
6. Tekanan tinggi kolesterol
c) Tanda dan gejala Hipertensi
1. Gelisah, kepala pusing
2. Gemeter, tremor
3. Sering marah – marah
4. Jantung berdebar – debar
5. Tekanan darah lebih dari 140 / 90 mmHg
6. Keringat berlebihan
7. Gangguan penglihatan
8. Nafsu makan menurun
9. Sulit konsentrasi
10. Mudah tersinggung
d) Cara Mengatasi dan Pencegahan Hipertensi
Cara mengatasi dan mencegah Hipertensi adalah :
1. Makan – makanan yang bergizi
2. Menghindari makanan yang berlemak dan mengurangi asin
3. Menghindari makanan dengan bahan pengawet
4. Menjaga berat badan agar tetap stabil
5. Menghindari minum – minuman keras
6. Menghindari merokok
7. Istirahat yang cukup
8. Belajar untuk tenang, menikmati hidup dan selalu bersyukur
9. Peran keluarga sangat ditekankan dalam rangka mengatasi hidup
orang dengan hipertensi dan mencegah hipertensi
e) Makanan yang diperbolehkan dan tidak diperbolehkan
Makanan yang diperbolehkan :
1. Sumber karbohidrat : biskuit, roti, singkong, tepung, mie, nasi.
2. Sumber protein nabati : tahu, tempe, dan kacang-kacangan.
3. Sumber vitamin : buah dan sayur segar seperti jeruk, pisang,
melon, dan tomat.
Makanan yang tidak diperbolehkan / dibatasi :
1. Garam dapur
2. Makanan tinggi lemak dan kolesterol
3. Buah / sayur yang diawetkan dengan garam, ikan asin, asinan, dll.
f) Komplikasi Hipertensi
a. Stroke
b. Gagal jantung
c. Kerusakan gagal ginjal
d. Kerusakan jaringan otot
DOKUMENTASI

Anda mungkin juga menyukai