Anda di halaman 1dari 18

ASSALAMU’ALAIKUM

WR. WB.

Sani Isaini
C1714201089
Kelas : 4B
ASUHAN
KEPERAWATAN
GERONTIK
DENGAN
D
E
F
I
N
I
S
I

Hernia merupakan produksi atau penonjolan


isi suatu rongga melalui defek atau bagian lemah
dari dinding rongga bersangkutan. Pada hernia
abdomen isi perut menonjol melalui defek atau
bagian-bagian lemah dari lapisan muscular
aponeurotik dinding perut. Hernia terdiri dari
cincin, kantong dan isi hernia (Wim Dejong,
2008).
Bank data Depatemen Kesehatan Republik
Indonesia menyebutkan bahwa distribusi
EPIDEMIOLOGI penyakit sistem pencernaan pada pasien
rawat inap, khususnya hernia, menempati
urutan ke-8 dengan jumlah 18.145 kasus. Dan
273 kasus diantaranya meninggal dunia. Dari
total tersebut, 15.051 diantaranya terjadi
pada pria dan 3.094 kasus terjadi pada
wanita. Sedangkan untuk pasien rawat jalan,
hernia masih menempati urutan ke-8. Dari
41.516 kunjungan, sebanyak 23.721 kasus
adalah kunjungan baru dengan 8.799 pasien
pria dan 4.922 pasien wanita. (Depkes RI,
2011).
Sekitar 75% hernia terjadi di sekitar lipat
paha, berupa hernia inguinal direk, indirek
serta hernia femoralis; hernia insisional 10%,
hernia ventralis 10%, hernia umbilikus 3% dan
hernia lainnya sekitar 3%. Pada hernia
inguinalis lebih sering pada laki-laki daripada
perempuan.
TANDA &
GEJALA
1. Berupa benjolan keluar masuk atau keras dan
yang tersering tampak benjolan di lipat paha.
2. Adanya rasa nyeri pada daerah benjolan bila
isinya terjepit disertai perasaan mual.

3. Terdapat gejala mual dan muntah atau distensi bila


telah ada komplikasi.
4. Bila terjadi hernia inguinalis strangulata perasaan sakit
akan bertambah hebat serta kulit diatasnya menjadi
merah dan panas.

5. Hernia diafragmatika menimbulkan perasaan sakit di


daerah perut disertai sesak nafas.
6. Bila pasien mengejan atas batuk maka benjolan hernia
akan bertambah besar.

7. Hernia femoralis kecil mungkin berisi dinding kandung


kencing sehingga menimbulkan gejala sakit kencing
(disuria) disertai hematuria (kencing darah) disamping
benjolan dibawah sela paha.
PENYEBAB

USIA

PEKERJAAN

BATUK KRONIS

OBESITAS
TAHAP
PERANAN KELUARGA TIPE KELUARGA
PERKEMBANGAN
D
A
TUGAS KELUARGA FUNGSI KELUARGA
T
A

F
O
K
U
S
ANALISA DATA
NO DATA ETILOGI MASALAH
1. Tanda Mayor : Hernia Inguinalis
DS :  
- Mengeluh nyeri  
DO :
- Tampak meringis
- Bersikap protektif (mis. Pembedahan
Waspada, posisi menghindari  
nyeri  
- Gelisah
- Frekuensi nadi meningkat Post Operasi
- Sulit tidur   Nyeri Akut (D.0077)
   
Tanda Minor
DS : -
DO : Insisi bedah
- Tekanan darah meningkat  
- Pola nafas berubah  
- Nafsu makan berubah
- Proses berpikir terganggu Nyeri akut
- Menarik diri
- Berfokus pada diri sendiri
- Diaphoresis
NO DATA ETILOGI MASALAH
2. Tanda Mayor : Hernia Inguinalis
DO : -
DS :
-Mengeluh sulit tidur Pembedahan
-Mengeluh sering terjaga
-Mengeluh tidak puas
tidur
-Mengeluh pola tidur Post Operasi Gangguan pola tidur
berubah (D.0055)
-Mengeluh istirahat tidak
cukup Insisi bedah

Tanda Minor
DO : - Nyeri akut
DS :
-Mengeluh kemampuan
beraktivitas menurun Gangguan pola tidur
NO DATA ETILOGI MASALAH
3. Tanda Mayor Hernia Inguinalis
DO : -
DS : -
Pembedahan
Tanda Minor
DO : -
DS : - Post Operasi Resiko Infeksi
(D.0142)

Insisi bedah

Resiko infeksi
DIAGNOSA
KEPERAWATAN

1. Nyeri akut berhubungan dengan


diskontinuitas jaringan akibat
tindakan operasi (D.0077)
2. Gangguan pola tidur
berhubungan dengan nyeri akut
post operasi (D.0055)
3. Resiko infeksi berhubungan
dengan luka operasi (D.0142)
NO SDKI SLKI SIKI
1. Nyeri akut berhubungan dengan diskontinuitas jaringan TINGKAT NYERI Manajemen Nyeri
akibat tindakan operasi (D.0077).    
  Definisi : Definisi :
Definisi : Pengalaman sensorik atau emosional yang berkaitan Mengidentifikasi dan mengelola pengalaman sensorik
Pengalaman sensorik atau emosional yang berkaitan dengan kerusakan jaringan aktual atau fungsional dengan atau emosional yang berkaitan dengan keruskan jaringan
dengan kerusakan jaringan actual atau fungsional, dengan onset mendadak atau lambat dan berintensitas ringan atau fungsional dengan onset mendadak atau lambat dan
onset mendadak atau lambat dan berintensitas ringan hingga berat dan konstan. berintensitas ringan hingga berat dan konstan.
hingga berat yang berlangsung kurang dari 3 bulan.    
  Ekspektasi : Menurun Tindakan :
Penyebab :   Observasi
1. Agen pencedera fisiologis (mis. Inflamasi, iskemia, Kriteria Hasil : 1. Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi,
neoplasma) 1. Kemampuan menuntaskan aktivitas meningkat kualitas, intensitas nyeri.
2. Agen pencedera kimiawi (mis. Terbakar, bahan kimia 2.  Keluhan nyeri menurun 2. Identifikasi skala nyeri
iritan) 3.  Meringis menurun 3. Identifikasi respons nyeri non-verbal
3. Agen pencedera fisik (mis. Abses, amputasi, 4.  Sikap protektif menurun 4. Identifikasi faktor yang memperberat dan
terbakar, terpotong mengangkat berat, prosedur 5.  Gelisah menurun memperingan nyeri
operasi, trauma, latihan fisik berlebihan) 6.  Kesulitan tidur menurun 5. Identifikais pengetahuan dan keyakinan tentang
7.  Menarik diri menurun  nyeri
Gejala dan Tanda Mayor : 8. Frekuensi nadi membaik 6. Identifikasi pengaruh budaya terhadap respon nyeri
Subjektif : 9.  Pola napas membaik 7. Identifikasi pengaruh nyeri pada kualitas hidup
- Mengeluh nyeri 10.  Tekanan darah membaik 8. Monitor keberhasilan terapi komplementer yang
  11.  Proses berpikir membaik sudah diberikan
Objektif : 12.  Fokus membaik 9. Monitor efek samping penggunaan analgetik.
- Meringis  
- Bersikap protektif (mis. Waspada, posisi menghindari Terapeutik
nyeri) 10. Berikan teknik non-farmakologis untuk mengurangi
- Gelisah rasa nyeri (mis. TENS, hipnosis, akupresur, terapi
- Frekuensi nadi meningkat musik, biofeedback, terapi pijat, aromaterapi, teknik
- Sulit tidur imajinasi terbimbing, kompres hangat/dingin, terapi
  bermain)
Gejala dan Tanda Minor : 11. Kontrol lingkungan yang memperberat rasa nyeri
Subjektif : (tidak tersedia) (mis. Suhu ruangan, pencahayaan, kebisingan)
  12. Fasilitasi istirahat dan tidur
Objektif : 13. Pertimbangkan jenis dan sumber nyeri dalam
- Tekanan darah meningkat pemilihan strategi meredakan nyeri.
- Pola napas berubah  
- Nafsu makan berubah Edukasi
- Proses berfikir terganggu 14. Jelaskan penyebab, periode, dan pemicu nyeri
- Menarik diri 15. Jelaskan strategi meredakan nyeri
- Berfokus pada diri sendiri 16. Anjurkan memonitor nyeri secara mandiri
  17. Anjurkan menggunakan analgetik secara tepat
Kondisi Klinis Terkait : 18. Ajarkan teknik non-farmakologis untuk mengurangi
4. Kondisi pembedahan rasa nyeri.
5. Cedera traumatis  
6. Infeksi Kolaborasi
7. Sindrom koroner akut 19. Kolaborasi pemberian analgetik, jika perlu.
8. Glaukoma
NO SDKI SLKI SIKI
2. Gangguan pola tidur berhubungan dengan nyeri akut post operasi (D.0055) POLA TIDUR Dukungan Tidur
     
DEFINISI : Definisi : Definisi :
Gangguan kualitas dan kuantitas waktu tidur akibat faktor eksternal . Keadekuatan kualitas dan kuantitas tidur. Memfasilitasi siklus tidur dan terjaga yang
    teratur.
PENYEBAB : Ekspektasi : Meningkat.  
1. Hambatan lingkungan (mis. Kelembapan lingkungan sekitar, suhu lingkungan,   Tindakan :
pencahayaan, kebisingan, bau tidak sedap, Jadwal Kriteria Hasil : Observasi
pemantauan/pemeriksaan/tindakan) 1. Kemampuan beraktivitas menurun 1. Identifikasi pola aktivitas dan tidur
2. Kurang kontrol tidur 2. Keluhan sulit tidur menurun 2. Identifikasi faktor pengganggu tidur
3. Kurang privasi 3. Keluhan sering terjaga menurun (fisik dan / psikologis)
4. Restrain fisik 4. Keluhan tidak puas tidur menurun 3. Identifikasi makanan dan minuman
5. Ketiadaan teman tidur 5. Keluhan pola tidur berubah menurun yang mengganggu tidur (mis. Kopi,
6. Tidak familiar dengan peralatan tidur 6. Keluhan istirahat tidak cukup menurun alkohol, makan siang waktu tidur,
minum banyak air sebelum tidur)
GEJALA & TANDA MAYOR : 4. Identifikasi obat Tidur yang dikonsumsi
Subjektif :
- Mengeluh sulit tidur Terapeutik
- Mengeluh sering terjaga 5. Modifikasi lingkungan (pencahayaan,
- Mengeluh tidak puas tidur suhu, matras, dan tempat tidur)
- Mengeluh pola tidur berubah 6. Batasi waktu tidur siang, jika perlu
- Mengeluh istirahat tidak cukup memfasilitasi menghilangkan stres
sebelum tidur
Objektif : (tidak tersedia) 7. Tetapkan jadwal tidur rutin
  8. Lakukan prosedur untuk meningkatkan
GEJALA & TANDA MINOR : kenyamanan (mis. pijat, pengaturan
Subjektif : cara, terapi akupresur) Sesuaikan
- Mengeluh kemampuan beraktivitas menurun jadwal pemberian obat dan / atau
  tindakan untuk menunjang siklus tidur-
Objektif : (tidak tersedia) terjaga
   
KONDISI KLINIS TERKAIT : Edukasi
7. Nyeri/kolik 9. Jelaskan pentingnya tidur cukup selama
8. Hipertiroidisme sakit
9. Kecemasan 10. Anjurkan menepati kebiasaan waktu
10. Kondisi pasca operasi tidur
11. Anjurkan menghindari makanan /
minuman yang mengganggu tidur
12. Anjurkan penggunaan obat tidur yang
tidak mengandung supresor terhadap
tidur REM
13. Ajarkan faktor-faktor yang berkontribusi
terhadap ganggu sebuah pola tidur
(mis. psikologis, gaya hidup, sering shift
bekerja)
14. Ajarkan relaksasi otot autogenik atau
cara nonfarmakologi lainnya.
NO SDKI SLKI SIKI
3. Resiko infeksi berhubungan dengan luka operasi (D.0142). TINGKAT INFEKSI Pencegahan Infeksi
     
Definisi : Definisi : Definisi :
Berisiko mengalami peningkatan terserang organisme patogenik. Derajat infeksi berdasarkan Mengidentifikasi dan menurunkan
observasi atau bersumber informasi. resiko terserang organisme
Faktor Resiko :   patologik.
1. Penyakit kronis (miss diabetes melitus) Ekspektasi : Menurun  
2. Efek prosedur invasif   Tindakan :
3. Malnutrisi Kriteria Hasil : Observasi
4. Peningkatan paparan organisme patogen lingkungan 1. Kemerahan menurun 1. Monitor tanda dan gejala infeksi
5. Ketidakadekuatan pertahanan tubuh primer: 2. Nyeri menurun lokal dan sistemik.
6. Gangguan peristaltik 3. Bengkak menurun  
7. Kerusakan integritas kulit 4. Vesikel menurun Terapeutik
8. StatUs cairan tubuh 5. Cairan berbau busuk 2. Batasi jumlah pengunjung
9. Ketidakadekuatan pertahanan tubuh sekunder: menurun 3. Berikan perawatan kulit pada
10. Penurunan hemoglobin 6. Kadar sel darah putih area edema
11. Imununosupresi membaik 4. Cuci tangan sebelum dan
12. Leukopenia 7. Kultur darah membaik sesudah kontak dengan pasien
13. Supresi respon inflamasi 8. Kultur area luka membaik dan lingkungan pasien
14. Vaksinasi tidak adekuat 5. Pertahankan teknikm aseptik
pada pasien beresiko tinggi.
Kondisi Klinis Terkait :  
15. Tindakan invasif Edukasi
16. Kondisi penggunaan terapi steroid 6. Jelaskan tanda dan gejala infeksi
17. Penyalahgunaan Obat 7. Ajarkan cara mencuci tangan
18. Imunosupresi dengan benar
19. Leukositopenia 8. Ajarkan etika batuk
20. Gangguan fungsi hati 9. Ajarkan cara memeriksa kondisi
luka atau luka operasi
10. Anjurkan meningkatkan asupan
nutrisi
11. Anjurkan meningkatkan asupan
cairan.
 
Kolaborasi
12. Kolaborasi pemberian imunisasi,
jika perlu.
TERAPI
KOMPLEMENTER

Upaya Penurunan Nyeri Melalui


Relaksasi Genggam Jari Pada
Asuhan Keperawatan Pasien Post Pengaruh Pemberian Terapi Seft
Operasi Hernia Danmendengarkan Bacaan Al-
Qur’an Terhadap Nyeri Pasien
Post Operasi Hernia

Pengaruh Terapi Bacaan Al-Quran


Melalui Media Audio Terhadap
Respon Nyeri Pasien Post
Operasi Hernia Di Rsud Cilacap
1. Nyeri akut berhubungan dengan diskontinuitas jaringan akibat
tindakan operasi (D.0077)

E a. Formatif
1) Kemampuan menuntaskan aktivitas meningkat
2)  Keluhan nyeri menurun
V 3)  Meringis menurun
4)  Frekuensi nadi membaik

A 5)  Pola napas membaik


b. Sumatif
Setelah diberikan tindakan keperawatan selama ….x 24 jam rasa
L nyeri menurun.

2. Gangguan pola tidur berhubungan dengan nyeri akut post operasi


U (D.0055)
a. Formatif
A 1) Keluhan sulit tidur menurun
2) Keluhan tidak puas tidur menurun

S 3) Keluhan pola tidur berubah menurun


4) Keluhan istirahat tidak cukup menurun
b. Sumatif
I Setelah dilakukan tindakan keperawatan …x24 jam pola tidur klien
membaik dan klien tidur dengan nyenyak.
E
V 3. Resiko infeksi berhubungan dengan luka operasi (D.0142)
a. Formatif
A 1. Kemerahan menurun
2. Nyeri menurun
L 3. Bengkak menurun
4. Vesikel menurun

U 5. Cairan berbau busuk menurun


6. Kadar sel darah putih membaik
7. Kultur darah membaik
A 8. Kultur area luka membaik

S b. Sumatif
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama ….x24 jam
I resiko infeksi menurun.
Terimakasih 

Anda mungkin juga menyukai