FRAKTUR FEMUR

UNTUK MEMENUHI TUGAS LAPORAN

PRAKTEK KLINIK MEDIKAL BEDAH RUANG MELATI RSUD BANGIL

DISUSUN OLEH

HAFSHAH AGUSTINA PUTRI (1801100483)

 DEFINISI

FRAKTUR MERUPAKAN ISTILAH DARI HILANGNYA KONTINUITAS TULANG,

TULANG RAWAN, BAIK YANG BERSIFAT TOTAL MAUPUN SEBAGIAN, BIASANYA
DISEBABKAN OLEH TRAUMA ATAU TENAGA FISIK (HELMI, 2016).
FRAKTUR FEMUR ADALAH TERPUTUS ATAU HILANGNYA KONTINUITAS
TULANG FEMUR, KONDISI FRAKTUR FEMUR INI SECARA KLINIS DAPAT BERUPA
FRAKTUR FEMUR TERBUKA YANG DISERTAI DENGAN KERUSAKAN JARINGAN
LAINNYA (OTOT, SARAF, KULIT, PEMBULUH DARAH) DAN FRAKTUR FEMUR
TERTUTUP YANG DAPAT DISEBABKAN OLEH TRAUMA PADA PAHA SECARA
LANGSUNG (HELMI, 2016).
 MANIFESTASI KLINIS

• DEFORMITAS
• PEMBENGKAKAN
• MEMAR
• SPASME OTOT
• NYERI
• KETEGANGAN
• KEHILANGAN FUNGSI
• GERAKAN ABNORMAL DAN KREPITASI
• PERUBAHAN NEUROVASCULAR
• SYOK
 PATOFISIOLOGI

FRAKTUR FEMUR TERTUTUP, KEBANYAKAN FRAKTUR INI TERJADI PADA PRIA MUDA YANG MENGALAMI
KECELAKAAN KENDARAAN BERMOTOR ATAU JATUH DARI KETINGGIAN. BIASANYA, PASIEN MENGALAMI
TRAUMA YANG MULTIPEL YANG MENYERTAINYA. PADA KONDISI DEGENERASI TULANG (OSTEOPOROSIS) ATAU
KEGANASAN TULANG PAHA YANG MENYEBABKAN FRAKTUR PATOLOGIS DENGAN TIDAK ADANYA RIWAYAT
TRAUMA YANG MEMADAI UNTUK MEMATHKAN TULANG FEMUR. KERUSAKAN NEUROVASKULAR AKAN
MEMBERIKAN MANIFESTASI PENINGKATAN RISIKO SYOK, BAIK SYOK HIPOVOLEMIK KARENA KEHILANGAN
DARAH BANYAK KEDLAM JARINGAN, MAUPUN SYOK NEUROGENIK DISEBABKAN RASA NYERI YANG SNAGAT
HEBAT YANG DIALAMI OLEH PASIEN. KERUSAKAN FRAGMEN TULANG FEMUR AKAN DIIKUTI DENGAN ADANYA
SPASME OTOT PAHA YANG MEMBERIKAN MANIFESTASI DEFORMITAS KHAS PADA PAHA YAITU PEMENDEKAN
TUNGKAI BAWAH, DAN APABILA KONDISI INI BERLANJUT TANPA DILAKUKAN INTERVENSI YANG OPTIMAL
MAKA AKAN MEMBERIKAN RISIKO TERJADINYA MALUNION PADA TULANG FEMUR. (MUTTAQIN, 2012)
PATHWAY
 PENATALAKSANAAN

• RECOGNITION
• REDUCTION
• RETENTION
• REHABILITATION
 PEMERIKSAAN PENUNJANG

• FOTO RONTGEN
• CT-SCAN
• MRI
• ARTERIOGRAM
• ANGIOGRAFI
• PEMERIKSAAN DARAH LENGKAP
• KRETININ
• PEMERIKSAAN SEL DARAH PUTIH
 ASUHAN KEPERAWATAN
A. IDENTITAS KLIEN
NAMA : TN. A
USIA : 67 TH
JENIS KELAMIN : LAKI LAKI
NO RM : 00458347
TANGGAL PENGKAJIAN : 23/05/2022
B. STATUS KESEHATAN
1. KELUHAN UTAMA
a)SAAT MRS : NYERI DI BAGIAN PAHA KANAN
b)SAAT PENGKAJIAN : PX POST OP, NYERI KEPALA, P: PX MENGATAKAN NYERI SETELAH OPERASI , Q: PX MENGATAKAN NYERI TERASA CEKOT CEKOT, R: PX
MENGATAKAN NYERI PADA PAHA SEBELAH KANAN, S: PX MENGATAKAN NYERI PADA SKALA 7, T: PX MENGATAKAN NYERI PADA WAKTU DIGERAKKAN
2. RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
PX PENGENDARA BECAK KECELAKAAN VS TRUK, NYERI DIRASAKAN CEKOT CEKOT PADA TUNGKAI BAWAH KANAN DAN PAHA, NYERI KEPALA + MUAL +
 ANALISA DATA
NO DATA FOKUS ETIOLOGI MASALAH KEPERAWATAN

1 Ds : Pasien mengatakan nyeri terasa dibagian Cidera fisik Nyeri Akut

paha sebelah kanan.
Do : TD 130/80, N : 82, S : 36, RR : 20 Fraktur Femur
K.U Lemah
Nyeri post op

Nyeri Akut

2 Ds : Pasien mengatakan sakit saat bergerak Mobilisasi Gangguan Mobilitas Fisik

Do :
- Terpasang ORIF Femur Post OP Kehilangan daya otot
-Kekuatan otot lemah
Penurunan otot
TD 130/80, N : 85, S : 36, RR : 22
Perubahan system musculoskeletal

Gangguan mobilitas fisik

3 Ds : Pasien tidak mengetahui perawatan luka Fraktur Femur Resiko Infeksi

post op.
Do : Luka belum dibuka. Operasi

Post Operasi

Terputusnya kontiunitas jaringan akibat

prosedur pembedahan

Resiko Infeksi
 DIAGNOSA KEPERAWATAN

N TANGGAL DIAGNOSA KEPERAWATAN TANGGAL

O MUNCUL TERATASI
1 23 Mei 2022 D.0077
Nyeri Akut b.d cidera fisik

2 23 Mei 2022 D.0054

Gangguan Mobilitas Fisik

3 23 Mei 2022 D.0142

Resiko Infeksi
 IMPLEMENTASI
NO TANGGAL DIAGNOSA TINDAKAN KEPERAWATAN

1 23/05/22 Nyeri Akut D.0077 17.00

1. Melakukan identifikasi lokasi,
karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas,
intensitas nyeri pada pasien
2. Melakukan PQRST dan identifikasi
skala nyeri
3. Melakukan pemberikan terapi
komplementer nyeri ( relaksasi nafas
dalam dan kompres hangat )

2 23/05/22 Gangguan Mobilitas Fisik 17.15

D.0054 4. Melakukan identifikasi dan keluhan
fisik lainnya
5. Melakukann edukasi ambulasi

3 Resiko Resiko Infeksi D.0142 17.30

Infeksi 6. Melakukan monitor tanda dan gejala
infeksi
7. Melakukan anjuran asupan cairan
 EVALUASI
Tgl/Jam DIAGNOSA EVALUASI
23/05/22 Nyeri Akut D.0077 S : Pasien mengatakan nyeri agak berkurang setelah
18.30 dilakukan relaksasi nafas dalam
O : Pasien tampak rileks
A : Masalah teratasi Sebagian
P : Melanjutkan intervensi
23/05/22
18.00 Gangguan Mobilitas Fisik S : Pasien mengatakan masih susah bergerak
D.0054 O : Pasien tampak susah bergerak
A : Masalah belum teratasi
23/05/22 P : Melakukan intervensi Kembali

Resiko Infeksi D.0142 S : Pasien mengatakan luka bekas operasi masih nyeri
O : Pasien tampak menahan sakit
A : Masalah teratasi Sebagian
P : Melanjutkan Intervensi