Disusun Oleh:
Dinda Ayu Solikhaninsih
(2201090363)
Disusun Oleh:
Dinda Ayu Solikhaninsih
(2201090363)
i
DAFTAR ISI
ii
2.3.2 Manfaat Pijat Bayi .................................................................................. 35
2.3.3 Mekanisme Fisiologis Dasar Pijat Bayi ................................................. 37
2.4 Kerangka Konsep............................................................................................ 39
BAB 3 METODE PENELITIAN ....................................................................... 39
3.1 Desain Penelitian ............................................................................................. 40
3.2 Subjek Studi Kasus ......................................................................................... 40
3.3 Lokasi dan Waktu Studi Kasus ..................................................................... 41
3.4 Fokus Studi Kasus........................................................................................... 41
3.5 Definisi Operasional........................................................................................ 41
3.6 Instrumen Studi Kasus ................................................................................... 42
3.7 Metode Pengumpulan Data ............................................................................ 42
3.8 Analisa dan Penyajian Data ........................................................................... 43
3.9 Etika Penelitian ............................................................................................... 43
Daftar Pustaka ..................................................................................................... 46
iii
DAFTAR GAMBAR
iv
DAFTAR TABEL
v
DAFTAR LAMPIRAN
vi
BAB 1
PENDAHULUAN
Masalah balita pendek atau dikenal dengan stunting adalah salah satu
masalah gizi yang dihadapi oleh balita di dunia saat ini. Stunting adalah suatu
badan anak tidak sesuai dengan usianya. Stunting bukan hanya masalah
mudah sakit, selain itu juga terjadi gangguan perkembangan otak dan
penurunan dari 37,2% di tahun 2013 menjadi 30,8% pada tahun 2018. Kondisi
2019 masih tergolong tinggi, dimana prevalensi stunting sebesar 27,67%. Data
Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (EPPGBM) per 20 Juli 2019, Jawa Timur
memiliki prevalensi balita stunting pada angka 36,81%. Kota Malang menjadi
1
tiga daerah di wilayah Provinsi Jawa Timur dengan angka prevalensi stunting
Puskesmas Polowijen pada bulan november 2019, sebanyak 139 balita berada
Percepatan Gizi dengan fokus pada kelompok usia pertama 1000 hari
sendi yang terlalu kaku dan menyatukan organ tubuh dengan gosokan. Terpai
pijat tidak hanya digunakan disalon dan spa saja, tapi juga diberbagai rumah
sakit dan pusat perawatan kesehatan, saat ini teknik pijat telah banyak
(Syaukani,2015). Pijat bayi atau baby massage merupakan stimulasi taktil dan
sudah menjadi tradisi kuno yang telah dikaji melalui penelitian tentang ilmu
neonatal, ahli saraf, psikologi anak, serta beberapa ilmu kesehatan (Maternity
et al., 2018).
2
Berdasarkan uraian diatas maka peneliti tertarik untuk melakukan
Puskesmas Polowijen”.
1.2 Tujuan
3
7. Melaksanakan pembahasan asuhan keperawatan kesiapan peningkatan
1.3 Manfaat
1. Penulis
2. Rumah Sakit/Puskesmas
3. Masyarakat/Pasien
4
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
pada anak yang disebabkan oleh gizi buruk, infeksi yang berulang, dan
anak tidak sesuai dengan usianya, sebagai akibat dari masalah gizi kronis
yaitu kekurangan asupan gizi dalam waktu yang lama (Kemenkes, 2020).
Tahun 2020 tentang standar antropometri penilaian status gizi anak, stunting
atau pendek merupakan status gizi yang didasarkan pada indeks tinggi
deviasi). Stunting adalah kekurangan gizi pada bayi di 1000 hari pertama
yang cukup dan tepat waktu, jumlah anak wasting diprediksi akan
5
meningkat sebanyak 15% atau sekitar 7 juta anak di seluruh dunia pada
Product (GDP) global setiap satu persen akan berakibat pada kenaikan
jumlah anak stunting 0,7 juta di seluruh dunia (Unicef dan SUN Factsheet,
2020).
<150 cm, BMI <18,5, dan LILA ≤23,5 cm dapat berisiko untuk
2014). Malaria serta kondisi anemia (hemoglobin <110 gf) pada ibu
6
2. Faktor Bayi ketika Dilahirkan
7
anak harus mengandung kualitas dan kuantitas cukup untuk
2) Pemberian Vitamin A
Pada hasil Riskesdas 2013 sebanyak 75,5% anak umur 6-59 bulan
bertujuan untuk:
8
c. Meningkatkan peran dan dukungan keluarga, masyarakat,
Eksklusif.
4) Pemberian MP-ASI
∑balita pendek
2. Prevalensi pendek : x100%
∑balita
9
∑balita normal
3. Prevalensi normal : x100%
∑balita
yang berbeda pada anak laki-laki dan perempuan sesuai grafik di bawah ini:
10
2.1.4 Pathway Stunting pada Komunitas
Promosi kesehatan perubahan gaya hidup sesuai dengan kondisi Defisit Kesehatan Komunitas
ibu hamil resiko tinggi, usia lanjut, penderita penyakit menular. Sasaran
dan prioritas. Sasaran kelompok khusus, komunitas baik yang sehat maupun
Ariani, 2015)
yang tidak terjangkau termasuk kelompok bayi, balita, lansia dan ibu hamil
12
2.2.2 Tujuan Keperawatan Komunitas
1. Promosi Kesehatan
2. Proteksi Kesehatan
13
keluarga penduduk di daerah kumuh, daerah terisolasi, dan daerah yang
komunitas yaitu:
1. Sasaran Individu
Sasaran priotitas individu adalah balita gizi buruk, ibu hamil risiko
tinggi, usia lanjut, penderita penyakit menular (TB Paru, Kusta, Malaria,
degeneratif.
2. Sasaran Keluarga
kesehatan
14
3. Sasaran Kelompok
4. Sasaran Masyarakat
pada:
mempunyai:
daerah lain.
15
3) Masyarakat di lokasi/barak pengungsian, akibat bencana atau akibat
lainnya.
distribusi etnis);
kematian);
7) Agama.
1) Lingkungan Fisik
a. Inspeksi
16
orang di jalan, tanda-tanda pembusukan, etnis, agama, kesehatan
b. Auskultasi
c. Pemeriksaan laboratorium
17
3) Ekonomi
panti, dan sebagainya) serta data politik, yaitu kegiatan politik yang
pelayanan kesehatan.
6) Komunikasi
surat kabar, radio dan televisi, telepon, internet, dan hotline, serta
18
komunikasi informal yang meliputi papan pengumuman, poster,
7) Pendidikan
8) Rekreasi
fasilitas khusus.
3. Data Persepsi
19
komunitas masyarakat sebagai lokus penegakkan diagnosis komunitas.
komunitas, yakni:
20
2022). Kondisi kecelakaan dan kekerasan yang terdapat dalam kondisi
21
h. Program tidak mengatasi seluruh masalah kesehatan
komunitas.
Kondisi : a. HIV/AIDS.
Klinis b. Penyalahgunaan zat.
Terkait c. Penyakit menular seksual.
d. Kehamilan diluar nikah.
e. Gizi buruk.
f. Infeksi saluran pernapasan atas (ISPA)
g. Severe Acute Respiratory Syndorme (SARS)
Gejala dan Tanda Mayor:
Subjektif Objektif
(tidak tersedia) 1. Terjadi masalah kesehatan yang dialami komunitas.
2. Terdapat faktor risiko fisiologis dan/atau psikologis yang
menyebabkan anggota komunitas menjalani perawatan
Gejala dan Tanda Minor:
Subjektif Objektif
(tidak tersedia) 1. Tidak tersedia program untuk meningkatkan
kesejahteraan bagi komunitas.
2. Tidak tersedia program untuk mencegah masalah
kesehatan komunitas.
3. Tidak tersedia program untuk mengurangi masalah
kesehatan komunitas.
4. Tidak tersedia program untuk mengatasi masalah
kesehatan komunitas
4. Defisit Pengetahuan (D.0111)
22
5. Pemeliharaan Kesehatan Tidak Efektif (D.0117)
klien. Ada tiga fase dalam tahap perencanaan yaitu menentukan prioritas,
23
menentukan tujuan dan merencanakan tindakan keperawatan. Sedangkan
menurut (Tim Pokja SIKI DPP PPNI, 2018) intervensi merupakan segala
dan masyarakat. Sehat secara sosial meupakan hasil dari interaksi positif di
dari dua kutub yaitu keadaan sehat optimal dan keadaan sakit.
24
Tabel 2. 6 Intervensi dan Luaran Keperawatan
Dx.
Luaran Keperawatan Intervensi Keperawatan
Keperawatan
Kesiapan Luaran Utama: status koping komunitas (L.09089) Intervensi Utama:
Peningkatan Definsi: pola adaptasi aktivitas komunitas dan penyelesaian masalah yang memuaskan untuk Dukungan kelompok pendukung
Koping memenugi tuntutan kebutuhan masyarakat. (I.09257)
Komunitas Kriteria Hasil Menurun
Cukup
Sedang
Cukup
Membaik
Observasi
Menurun Membaik 1. Identifikasi masalah yang
Keberdayaan komunitas 1 2 3 4 5 sebenarnya dialami kelompok
Perencanaan komunitas 1 2 3 4 5 2. ldentifikasi kelompok memiliki
Pemecahan masalah komunitas 1 2 3 4 5 masalah yang sama
Sumber daya komunitas 1 2 3 4 5 3. Identifikasi hambatan menghadiri
Partisipapsi masyarakat 1 2 3 4 5 sesi kelompok (mis. stigma,
Kegiatan komunitas memenuhi cemas, tidak aman)
1 2 3 4 5 4. Identifikasi aturan dan norma
harapan anggotanya
Komunikasi positif 1 2 3 4 5 yang perlu dimodifikasi pada sesi
Program rekreasi 1 2 3 4 5 selanjutnya, jika peru
Program relaksasi/bersantai 1 2 3 4 5 Terapeutik
Tanggung jawab komunitas terhadap 1. Siapkan lingkungan terapeutik
1 2 3 4 5 dan rileks
penatalaksanaan stress
2. Bentuk kelompok dengan
Cukup Cukup pengalaman dan masalah yang
Kriteria Hasil Meningkat Sedang Menurun sama
Meningkat Menurun
3. Mulai sesi kelompok dengan
Insiden masalah kesehatan dalam
1 2 3 4 5 mengenalkan semua anggota
komunitas
kelompok dan terapis
Konflik dalam komunitas 1 2 3 4 5 4. Mulai dengan percakapan ringan,
Tingkat kejadian penyakit 1 2 3 4 5 berbagi informasi tentang diri
Tingkat stress 1 2 3 4 5 masing-masing dan alasan
terlibat dalam kelompok
5. Buat aturan dan norma dalam
kelompok dalam kelompok,
25
terutama kerahasiaan dalam
kelompok
6. Sepakati Jumlah sesi yang
diperlukan dalam kelompok
7. Bangun rasa tanggung jawab
dalam kelompok
8. Diskusikan penyelesaian masalah
dalam kelompok
9. Berikan alternatif peningkatan
koping aktivitas yang dilakukan
(mis. pijat bayi)
10. Berikan kesempatan individu
untuk berhenti sejenak saat
merasa distress akibat topik
tertentu sampai mampu
berpartisipasi kembali
11. Berikan kesempatan istirahat di
setiap sesi untuk memfasilitasi
percakapan individual dalam
kelompok
12. Berikan kesempatan saling
mendukung dalam kelompok
terkait masalah dan penyelesaian
masalah
13. Berikan kesempatan kelompok
menyimpulkan masalah,
penyelesaian masalah dan
dukungan yang diperlukan untuk
setiap anggota kelompok
14. Hindarkan percakapan ofensif,
tidak sensitif, seksual atau humor
yang tidak perlu/tidak pada
tempaitnya.
26
15. Sediakan media untuk kebutuhan
berkomunikasi di luar kelompok
(mis. email, telepon, SMS, WA)
16. Lakukan refleksi manfaat
dukungan kelompok pada setiap
awal dan akhir pertemuan
17. Akhiri kegiatan sesuai sesi yang
disepakati
Edukasi
1. Anjurkan anggota kelompok
mendengarkan dan memberi
dukungan saat mendiskusikan
masalah dan perasaan
2. Anjurkan bersikap jujur dalam
menceritakan perasaan dan
masalah
3. Anjurkan setiap anggota
kelompok mengemukakan
ketidakpuasan, keluhan, kritik
dalam kelompok dengan cara
santun
4. Anjurkan kelompok untuk
menuntaskan ketidakpuasan,
keluhan dan kritik
5. Ajarkan relaksasi pada setiap
sesi, jika perlu
Perilaku Luara utama: Perilaku kesehatan (L.12107) Intervensi utama:
Kesehatan Definisi: kemampuan dalam mengubah gaya hidup/perilaku untuk memperbaiki status kesehatan. Modifikasi Perilaku Keterampilan
Cenderung Kriteria hasil Menurun
Cukup
Sedang
Cukup
Meningkat
Sosial (I.13484)
Beresiko Menurun Meningkat Observasi
Penerimaan terhadap perubahan 1. Identifikasi penyebab kurangnya
1 2 3 4 5
status kesehatan keterampilan sosial.
2. Identifikasi fokus keterampilan
sosial
27
Kemampuan melakukan Terapeutik
tindakan pencegahan masalah 1 2 3 4 5 1. Motivasi untuk berlatih
kesehatan keterampilan sosial
Kemampuan peningkatan 2. Beri umpan balik positif (pujian
1 2 3 4 5 atau penghargaan)
kesehatan
Pencapaian pengendalian 3. Libatkan keluarga selama latihan
1 2 3 4 5 keterampilan
kesehatan
Edukasi
1. Jelaskan tujuan melatih
keterampilan sosial
2. Jelaskan respon dan konsekuensi
keterampilan sosial
3. Anjurkan mengungkapkan
perasaan akibat masalah yang
dialami
4. Anjurkan mengevaluasi
pencapaian setiap interaksi
5. Edukasi keluarga untuk
dukungan keterampilan soisal
6. Latih keterampilan sosial secara
bertahap
Defisit Kesehatan Luaran utama: Status kesehatan komunitas (L.12109) Intervensi Utama:
Komunitas Definisi: kondisi kesejahteraan fisik, mental, dan sosial komunitas. Pengembangan kesehatan
Cukup Cukup masyarakat (I.14548)
Kriteria hasil Menurun Sedang Meningkat
Menurun Meningkat Observasi:
Ketersediaan program promosi 1. Identifikasi masalah atau isu
1 2 3 4 5
kesehatan kesehatan dan prioritasnya
Ketersediaan programa proteksi 2. Identifikasi potensi atau asset
1 2 3 4 5 dalam masyarakat terkait isu yang
kesehatan
Partisipasi dalam program dihadapi
1 2 3 4 5 3. Identifikasi kekuatan dan patner
kesehatan komunitas
Keikutsertaan asuransi/jaminan dalam pengembangan kesehatan
1 2 3 4 5 4. Identifikasi pemimpin/tokoh
kesehatan
dalam masyarakat
28
Kepatuhan terhadap standar Terapeutik:
1 2 3 4 5
kesehatan lingkungan 1. Berikan kesempatan kepada
Sistem surveilens kesehatan 1 2 3 4 5 setiap anggota masyarakat untuk
Pemaantauan standar kesehatan berpartisipasi sesuai asset yang
1 2 3 4 5 dimiliki
komunitas
2. Libatkan anggota masyarakat
Cukup Cukup untyuk meningktakna kesadaran
Ktiteria Hasil Meningkat Sedang Menurun terhadap isu dan masalah
Meningkat Menurun
Angka mortalitas 1 2 3 4 5 kesehatan yang dihadapi
Angka morbiditas 1 2 3 4 5 3. Libatkan masyarakat dalam
Angka gangguan kesehatan musyawarah untuk
1 2 3 4 5 mendefinisikan isu kesehatan dan
mental
Prevalensi penyakit 1 2 3 4 5 mengembangkan rencana kerja
Angka penyalahgunaan zat 1 2 3 4 5 4. Libatkan masyarakat dalam
proses perencanaan dan
Angka penyalahgunaan alkohol 1 2 3 4 5
implementasi serta revisinya
Angka kebiasaan merokok 1 2 3 4 5
5. Libatkan anhgota masyarakat
Angka penyakit menular seksual 1 2 3 4 5
dalam mengembangkan jaringan
Angka kelahiran preterm 1 2 3 4 5 kesehatan
Angka berat badan lahir rendah 1 2 3 4 5 6. Pertahankan komunikasi yang
Angka kejadian cedera 1 2 3 4 5 terbuka dengan anggota
Angka kriminalitas 1 2 3 4 5 masyarakat dan pihak-pihak yang
terlibat
7. Perkuat komunikasi anatara
individu dan kelompok untuyk
bermusyawarah terkait daya tarik
yang sama
8. Fasilitasi struktur organisasi
untuk meningkatkan kemampuan
berkomunikasi dan bernegoisasi
9. Kembangkan strategi dalam
manajemen konflik
29
10. Persatuka anggota masyarakat
dengan cita-cita komunitas yang
sama
11. Bangun komitmen antar anggota
masyarakat
12. kembangkan mekanisme
keterlibatan tatanan local,
regional bahkan nasional terkait
isu kesehatan komunitas
Defisit Luaran Utama: Tingkat Pengetahuan (L.12111) Intervensi utama: edukasi perilaku
Pengetahuan Definisi: kecukupan informasi kognitif yang berkaitan dengan topik tertentu uppaya kesehatan (I.12435)
Cukup Cukup Observasi :
Kriteria Hasil Menurun Sedang Meningkat
Menurun Meningkat 1. Identifikasi kesiapan dan
Perilaku sesuai anjuran 1 2 3 4 5 kemampuan menerima informasi
Verbalisasi minat dalam belajar 1 2 3 4 5 Terapeutik :
Kemampuan menjelaskan 1. Sediakan materi dan media
1 2 3 4 5 pendidikan kesehatan
pengetahuan tentang suatu topik
Kemampuan menggambarkan 2. Jadwalkan pendidikan kesehatan
pengalaman sebelumnya yang sesuai 1 2 3 4 5 sesuai kesepakatan
dengan topik 3. Berikan kesempatan untuk
Perilaku sesuai dengan pengetahuan 1 2 3 4 5 bertanya
4. Gunakan variasi metode
Cukup Cukup pembelajaran
Kriteria Hasil Meningkat Sedang Menurun 5. Gunakan pendekatan promosi
Meningkat Menurun
Pertanyaan tentang masalah yang kesehatan dengan
1 2 3 4 5 memperhatikan pengaruh dan
dihadapi
Persepsi yang keliru terhadap hambatan dari lingkungan, sosial
1 2 3 4 5 serta budaya
masalah
6. Berikan pujian dan dukungan
Menjalani pemeriksaan yang
1 2 3 4 5 terhadap usaha positif dan
tidak tepat
pencapaiannya
Edukasi :
1. Jelaskan penanganan masalah
kesehatan
30
Cukup 2.
Informasikan sumber yang tepat
Membur Cukup
Kriteria Hasil Membur Sedang Membaik yang tersedia di masyarakat
uk Membaik
uk 3. Anjurkan menggunakan fasilitas
Perilaku 1 2 3 4 5 kesehatan
4. Anjurkan mengevaluasi tujuan
secara periodik
5. Ajarkan menentukan perilaku
spesifik yang akan diubah (mis.
keinginan mengunjungi fasilitas
kesehatan)
6. Ajarkan mengidentifikasi tujuan
yang akan dicapai
7. Ajarkan program kesehatan
dalam kehidupan sehari-hari
8. Ajarkan pencarian dan
penggunaan sistem fasilitas
pelayanan kesehatan
9. Ajarkan cara pemeliharaan
kesehatan
Pemeliharaan Luaran Utama: Pemeliharaan Kesehatan (L.12106) Intervensi Utama:
kesehatan tidak Definisi: kemampuan mengidentifikasi, mengelola, dan/atau menemukan bantuan untuk Edukasi Kesehatan (I.12435)
efektif mempertahankan kesehatan. Observasi :
Kriteria Hasil Cukup Cukup 1. Identifikasi kesiapan dan
Menurun Sedang Meningkat
Menurun Meningkat kemampuan menerima informasi
Menunjukkan perilaku adaptif 1 2 3 4 5 Terapeutik :
Menunjukkan pemahaman perilaku 1. Sediakan materi dan media
1 2 3 4 5 pendidikan kesehatan
sehat
Kemampuan menjalankan perilaku 2. Jadwalkan pendidikan kesehatan
1 2 3 4 5 sesuai kesepakatan
sehat
Perilaku mencari bantuan 1 2 3 4 5 3. Berikan kesempatan untuk
Menunjukkan minat meningkatkan bertanya
1 2 3 4 5 4. Gunakan variasi metode
perilaku sehat
Memiliki sistem pendukung 1 2 3 4 5 pembelajaran
31
5. Gunakan pendekatan promosi
kesehatan dengan
memperhatikan pengaruh dan
hambatan dari lingkungan, sosial
serta budaya
6. Berikan pujian dan dukungan
terhadap usaha positif dan
pencapaiannya
Edukasi :
1. Jelaskan penanganan masalah
kesehatan
2. Informasikan sumber yang tepat
yang tersedia di masyarakat
3. Anjurkan menggunakan fasilitas
kesehatan
4. Anjurkan mengevaluasi tujuan
secara periodik
5. Ajarkan menentukan perilaku
spesifik yang akan diubah (mis.
keinginan mengunjungi fasilitas
kesehatan)
6. Ajarkan mengidentifikasi tujuan
yang akan dicapai
7. Ajarkan program kesehatan
dalam kehidupan sehari-hari
8. Ajarkan pencarian dan
penggunaan sistem fasilitas
pelayanan kesehatan
9. Ajarkan cara pemeliharaan
kesehatan
32
2.2.7 Implementasi Keperawatan Komunitas
33
(Siti&Nugroho, 2016). Penggerakan komunitas atau pengembangan peran
stunting yang ada pada komunitas adalah langkah yang dijalankan pada
komunitas berupa promosi pijat bayi untuk memperbaiki status gizi pada
bayi stunting adalah hal yang disepaki dan mampu untuk dijalankan secara
bersama. Program ini tidak hanya menggandeng orang tua sebagai subjek
yang sangat dekat dengan bayi, namun juga merangkul kader posyandu;
diobservasi dan diukur meliputi kondisi, perilaku, atau dari persepsi pasien,
34
2.3 Konsep Pijat Bayi pada Stunting
Pijat bayi atau baby massage merupakan stimulasi taktil dan sudah
menjadi tradisi kuno yang telah dikaji melalui penelitian tentang ilmu
dilakukan oleh orang tua kepada anak nya sejak bayi (Adriana dalam
Ariyanti et al., 2019). Pijat tidak hanya dapat meningkatkan fisik dan
emosional antara ibu dan anak namun juga mengobati beberapa penyakit
35
2. Kualitas Tidur
pada bayi usia 3-6 bulan dengan jumlah sampel sebanyak 21 bayi
3. Meningkatkan Bonding
bayi dan sentuhan kasih sayang yang dimulai pada usia dini dapat
meningkatkan kulitas hidup anak dan orang tua. Sehingga pijat bayi
nilai p = 0,012 atau < 0,05, Hal ini membuktikan efektifitas pemijatan
36
2.3.3 Mekanisme Fisiologis Dasar Pijat Bayi
Roesli (2001) mekanika dasar pemijatan merupakan salah satu hal yang
menarik pada penelitian tentang pijat bayi. Mekanisme dasar pijat bayi
memang belum terlalu banyak diketahui, namun saat ini para pakar telah
penyerapan makanan menjadi lebih baik sehingga bayi akan cepat lapar dan
terkonjugasi.
37
dengan pijat maka nutrisi akan lebih mudah masuk ke pembuluh darah dan
Penggunaan minyak kelapa murni pada pijat terbukti sangat efektip dalam
coconut oil yang disingkat VCO merupakan minyak yang berasal dari buah
kelapa tua segar yang diolah pada suhu rendah. VCO efektif mengurangi
bakteri, jamur, dan virus, disamping itu VCO juga memiliki manfaat sebagai
38
2.4 Kerangka Konsep
Pemberdayaan masyarakat
1. Dukungan komunitas menghadapi permasalahan stunting.
2. Kegiatan komunitas
Keterangan:
: diteliti
: tidak diteliti
: berhubungan
: memengaruhi
39
BAB 3
METODE PENELITIAN
Studi kasus ini bertujuan untuk memberikan penerapan pijat bayi dalam
stunting.
suatu populasi target yang terjangkau dan akan diteliti (Nursalam, 2017).
40
1. Anak usia 1-2 Tahun.
Ikatan batin sangat penting bagi anak terlebih saat usia di bawah 2 tahun,
kemudian hari. Selain bersifat bawaan dari lahir, rangsangan atau stimulus
dari luar juga berperan dalam pertumbuhan fisik dan emosi anak
(Sembiring, 2019).
Studi kasus ini berfokus pada klien dengan kesiapan peningkatan koping
41
operasional yaitu mendefinisikan variabel secara operasional berdasarkan
atau fenomena. Batasan istilah atau definisi operasional pada penelitian ini
Variabel Definisi
pola adaptasi dan penyelesaian masalah komunitas yang memuaskan
Kesiapan peningkatan untuk memenuhi tuntutan atau kebutuhan masyarakat, serta dapat
koping komunitas ditingkatkan untuk pelaksanakan masalah saat ini dan mendatang
(SDKI, 2017)
Pijat bayi atau baby massage merupakan stimulasi taktil dan sudah
menjadi tradisi kuno yang telah dikaji melalui penelitian tentang ilmu
Pijat Bayi
neonatal, ahli saraf, psikologi anak, serta beberapa ilmu kesehatan
(Maternity et al., 2018).
Stunting adalah suatu kondisi dimana anak mengalami gangguan
pertumbuhan, sehingga tinggi badan anak tidak sesuai dengan usianya,
Stunting
sebagai akibat dari masalah gizi kronis yaitu kekurangan asupan gizi
dalam waktu yang lama (Kemenkes, 2020).
3.6 Instrumen Studi Kasus
Dalam penelitian ini alat ukur yang digunakan adalah sebagai berikut :
42
faktor pre-maternal, maternal, dan pasca bayi dilahirkan yang
yang ada.
bayi stunting.
uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema dan dapat dirumuskan hipotesis
Etika penelitian adalah suatu pedoman etika yang berlaku untuk setiap
kegiatan penelitian yang melibatkan antara pihak peneliti, pihak yang diteliti
43
penelitian tersebut (Notoatmodjo, 2018). Laporan tugas akhir ini terdapat
maksud dan tujuan penelitian yang dilakukan serta dampak yang mungkin
Pasien mempunyai hak untuk meminta bahwa data yang diberikan harus
(Nursalam,2016).
3. Confidentiality (Kerahasiaan)
44
5. Beneficence (Berbuat Baik)
keselahan atau kejadian disebabkan oleh diri sendiri dan orang lain
(Nasrullah,2014).
45
Daftar Pustaka
7(2), 59-70.
Arya, B., Nihayah, F., & Cholifah, S. (2022). Acupressure Massage Training in
Harahap, N. R. (2019). Pijat bayi meningkatkan berat badan bayi usia 0-6 bulan.
No 2 tahun 2021
Potter, Pery. 2015. Fundamental of Nursing : (or sep,Prosess and practice. Edisi 7.
46
PPNI, T. P. (2019). Standar Luaran Keperawatan Indonesia. Jakarta: Dewan
Pristya, T. Y., Fitri, A. M., & Wahyuningtyas, W. (2021). Literature Review: Gizi
Rahmawati, D. T., Syafrie, I. R., Umami, D. A., Ramlis, R., & Jumita, J. (2021).
Pijat Bayi Untuk Meningkatkan Nafsu Makan, Kualitas Tidur Dan Daya Tahan
Roesli, Utami. 2013. Pedoman Pijat Bayi Prematur dan bayi usia 0-3 Tahun. Jakarta
Trubus Agrowida
Sutriyawan, A., Kurniawati, R. D., Rahayu, S. R. I., & Habibi, J. (2020). Hubungan
status imunisasi dan riwayat penyakit infeksi dengan kejadian stunting pada
Syaulani. 2015 Petunjuk Praktis Pijat, senam, dan yoga sehat untuk bayi agar tubuh
47
Lampiran 1 Jadwal Kegiatan
JADWAL PENELITIAN
PENERAPAN PIJAT BAYI DALAM ASUHAN KEPERAWATAN KESIAPAN PENINGKATAN KOPING KOMUNITAS PADA
BALITA STUNTING DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS POLOWIJEN
48
Lampiran 2 Informed Consent
Demikian surat persetujuan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dalam kondisi
sadar dan tanpa ada paksaan dari pihak manapun.
Malang, ...........................2022
Responden
(..............................................)
49
Lampiran 3 SOP Pijat Bayi
Definisi Pijat bayi adalah terapi sentuhan tertua yang dikenal manusia dan
merupakan seni perawatan kesehatan sejak berabad-abad silam.
Bahkan diperkirakan ilmu ini telah dikenal sejak awal manusia
diciptakan kedunia. Kedekatan ini mungkin dikarenakan pijat bayi
sangat berhubungan erat dengan kehamilan dan proses kelahiran
manusia.
Manfaat 1. Meningkatkan daya tahan tubuh
2. Memperbaiki peredaran darah dan pernapasan
3. Merangsang fungsi pencernaan serta pembuangan
4. Meningkatkan kenaikan berat badan
5. Mengurangi stress dan ketegangan
6. Meningkatkan kesiagaan
7. Membuat tidur lelap
8. Mengurangi rasa sakit mengurangi kembung dan sakit perut
9. Meningkatkan hubungan batin antara orang tua dan bayi
10. Meningkatkan produksi air susu ibu
Kondisi Bayi Siap Dipijat
Kontak mata, awake, alert, mengoceh, tangannya terbuka, tersenyum,
kaki menggosok, santai, semangat, meraih.
Menolak
Tidak kontak mata, mengantuk, menangis, tangan digenggam, kepala
balik, ketegangan, kulit berbintik-bintik, kekakuan.
Kontraindikasi 1. Suhu tubuh bayi tinggi (>37,50C)
Pemijatan 2. Bayi sedang sakit
Cara Pemijatan untuk Bayi umur 0-1 bulan
Kelompok Usia Gerakan yang lebih mendekati usapan-usapan halus. Sebelum tali
pusat bayi lepas sebaiknya tidak dilakukan pemijatan di daerah perut.
Bayi umur 1-3 bulan
Gerakan halus disertai tekanan ringan dalam waktu yang lebih singkat.
Bayi umur 3 bulan – anak umur 3 tahun
Seluruh gerakan dilakukan dengan tekanan dan waktu yang makin
meningkat.
Persiapan Pijat Bayi 1. Minyak untuk pijat bayi
2. Tangan yang bersih, hangat, dan aman untuk memijat (tidak
menggunakan perhiasan, kuku tidak panjang)
3. Waktu yang tepat
- Pagi hari, pada saat orang tua dan anak siap untuk memulai
hari baru.
- Malam hari, sebelum tidur. Ini sangat baik untuk membantu
bayi tidur lebih nyenyak.
4. Tempat pemijatan bayi
- Ruangan yang hangat tapi tidak panas.
- Ruangan kering dan tidak pengap.
- Ruangan tidak berisik.
- Ruangan yang penerangannya cukup.
- Ruangan tanpa aroma menyengat dan mengganggu.
50
Hal yang Tidak 1. Memijat bayi langsung setelah selesai makan.
Dianjurkan Selama 2. Membangunkan bayi khusus untuk pemijatan.
Pemijatan 3. Memijat bayi pada saat bayi dalam keadaan tidak sehat.
4. Memijat bayi pada saat bayi tidak mau dipijat.
5. Memaksakan posisi pijat tertentu pada bayi
TAHAP PEMIJATAN
KAKI
Perahan cara India
- Peganglah kaki bayi pada pangkal paha, seperti
memegangpemukul soft ball
- Gerakkan tangan ke bawah secara bergantian, seperti
memerahsusu
Telapak kaki
- Urutlah telapak kaki dengan kedua ibu jari secara bergantian,
dimulai dari tumit kaki menuju jari-jari di seluruh telapak
kaki
Gerakan peregangan
- Dengan mempergunakan sisi dari jari telunjuk, pijat telapak
kaki mulai dari batas jari-jari ke arah tumit, kemudian ulangi
lagi dari perbatasan jari ke arah tumit
- Dengan jari tangan lain regangkan dengan lembut punggung
kaki pada daerah pangkal kaki ke arah tumit
Titik tekanan
- Tekan-tekanlah kedua ibu jari secara bersamaan di seluruh
permukaan telapak kaki dari arah tumit ke jari-jari
Punggung kaki
- Dengan mempergunakan kedua ibu jari secara begr
antian pijatlah punggung kaki dari pergelangan kaki ke arah
jari-jari secara bergantian
51
Peras & putar pergelangan kaki
- Buatlah gerakan seperti memeras dengan mempergunakan
ibu jari & jari-jari lainnya di pergelangan kaki bayi
Gerakan menggulung
- Pegang pangkal paha dengan kedua tangan anda
- Buatlah gerakan menggulung dari pangkal paha menuju
pergelangan kaki
Gerakan akhir
- Setelah gerakan a s/d j dilakukan pada kaki kanan & kiri
rapatkan kedua kaki bayi
- Letakkan kedua tangan anda secara bersamaan pada pantat &
pangkal paha
- Usap kedua kaki bayi dengan tekanan lembut dari paha ke
arah pergelangan kaki. Ini merupakan gerakan akhir bagian
kaki
PERUT
Catatan : hindari pemijatan pada tulang rusuk atau ujung tulang rusuk
mengayuh sepeda
- Lakukan gerakan memijat pada perut bayi seperti mengayuh
pedal sepeda, dari atas ke bawah perut, bergantian dengan
tangan kanan & kiri
52
Bulan-matahari
- Buat lingkaran searah jarum jam dengan jari tangan kiri mulai
dari perut sebelah kanan bawah (daerah usus buntu) ke atas,
kemudian kembali ke daerah kanan bawah (seolah
membentuk gambar matahari {M}) beberapa kali
- Gunakan tangan kanan untuk mambuat gerakan setengah
lingkaran mulai dari bagian bawah perut bayi sampai bagian
kiri perut bayi (seolah membentuk gambar bulan {B})
- Lakukan kedua gerakan ini secara bersama-sama. Tangan kiri
selalu membuat bulatan penuh (matahari), sedangkan tangan
kanan akan membuat gerakan setengah lingkaran (bulan)
Gerakan I Love You
- ”I”, pijatlah perut bayi mulai dari bagian kiri atas ke bawah
dengan menggunakan jari-jari tangan kanan membentuk
huruf ”I”
- ”LOVE”, pijatlah perut bayi membentuk huruf ”L” terbalik,
mulai dari kanan atas ke kiri atas, kemudian dari kiri atas ke
kiri bawah
- ”YOU”, pijatlah perut bayi membentuk huruf ”U” terbalik,
mulai dari kanan bawah (daerah usus buntu) ke atas,
kemudian ke kiri, ke bawah, & berakhir di perut kiri bawah
Gelembung atau jari-jari berjalan
- Letakkan ujung jari-jari satu tangan pada perut bayi bagian
kanan
- Gerakkan jari-jari anda pada perut bayi dari bagian kanan ke
bagian kiri guna mengeluarkan gelembung-gelembung udara
DADA
Jantung besar
- Buatlah gerakan yang menggambarkan jantung dengan
meletakkan ujung-ujung jari kedua telapak tangan anda di
tengah dada/ulu hati
- Buat gerakan ke atas sampai di bawah leher, kemudian ke
samping di atas tulang selangka, lalu ke bawah membentuk
bentuk jantung dan kembali ke ulu hati
Kupu-kupu
- Buatlah gerakan diagonal seperti gambaran kupu-kupu
dimulai dengan tangan kanan membuat gerakan memijat
menyilang dari tengah dada/ulu hati kea rah bahu kanan, &
kembali ke ulu hati
- Gerakkan tangan kiri anda ke bahu kiri dan kembali ke ulu
hati
TANGAN
Memijat ketiak
- Buatlah gerakan memijat pada daerah ketiak dari atas ke
bawah. Perlu diingat, kalau terdapat pembengkakan kelenjar
di daerah ketiak, sebaiknya gerakan ini tidak dilakukan
53
Perahan cara India
- Peganglah lengan bayi bagian pundak dengan tangan kanan
seperti memegang pemukul soft ball, tangan kiri memegang
pergelangan tangan bayi
- Gerakkan tangan kanan mulai dari bagian pundak kea rah
pergelangan tangan, kemudian gerakkan tangan kiri dari
pundak kearah pergelangan tangan
- Demikian seterusnya, gerakkan tangan kanan & kiri ke bawah
secara bergantian & berulang-ulang seolah memeras susu sapi
Peras & putar
- Peras & putar lengan bayi dengan lembut mulai dari pundak
ke pergelangan tangan
Membuka tangan
- Pijat telapak tangan dengan kedua ibu jari, dari pergelangan
tangan kearah jari-jari
Putar jari-jari
- Pijat lembut jari bayi satu persatu menuju ke arah ujung
jaridengan gerakan memutar
- Akhirilah gerakan ini dengan tarikan lembut pada tiap
ujungjari
Punggung tangan
- Letakkan tangan bayi di antara kedua tangan anda
- Usap punggung tangannya dari pergelangan tangan ke arah
jari-jari dengan lembut
Gerakan menggulung
- Peganglah lengan bayi bagian atas/bahu dengan kedua
telapak tangan
- Bentuklah gerakan menggulung dari pangkal lengan menuju
kea rah pergelangan tangan/jari-jari
54
MUKA
Umumnya tidak diperlukan minyak untuk daerah muka
Dahi : menyetrika dahi
- Letakkan jari-jari kedua tangan anda pada pertengahan dahi
- Tekankan jari-jari anda dengan lembut mulai dari tengah dahi
keluar ke samping kanan & kiri seolah menyetrika dahi atau
membuka lembaran buku
- Gerakan ke bawah ke daerah peilpis, buatlah lingkaran-
lingkaran kecil di daerah pelipis, kemudian gerakkan ke
dalam melalui daerah pipi di bawah mata
Alis : menyetrika alis
- Letakkan kedua ibu jari anda di antara kedua alis mata
- Gunakan kedua ibu jari untuk memijat secara lembut pada
alis mata & di atas kelopak mata, mulai dari tengah ke
samping seolah menyetrika alis
Hidung : Senyum I
- Letakkan kedua ibu jari anda pada pertengahan alis
- Tekankan ibu jari anda dari pertengahan kedua alis turun
melalui tepi hidung ke arah pipi dengan membuat gerakan ke
samping & ke atas seolah membuat bayi tersenyum
Belakang telinga
- Dengan mempergunakan ujung-ujung jari, berikan tekanan
lembut pada daerah belakang telinga kanan & kiri
- Gerakkan ke arah pertengahan dagu di bawah dagu
55
PUNGGUNG
Gerakan maju mundur (kursi goyang)
- Tengkurapkan bayi melintang di depan anda dengan kepala di
sebelah kiri & kaki di sebelah kanan anda
- Pijatlah sepanjang punggung bayi dengan gerakan maju
mundur menggunakan kedua telapak tangan, dari bawah leher
sampai ke pantat bayi, lalu kembali lagi ke leher
Gerakan menyetrika
- Pegang pantat bayi dengan tangan kanan
- Dengan tangan kiri, pijatlah mulai dari leher ke bawah
sampai bertemu dengan tangan kanan yang menahan pantat
bayi seolah menyetrika punggung
Gerakan melingkar
- Dengan jari-jari kedua tangan anda, buatlah gerakan-gerakan
melingkar kecil-kecil mulai dari batas tengkuk turun ke
bawah di sebelah kanan & kiri tulang punggung sampai di
daerah pantat
- Mulai dengan lingkaran-lingkaran kecil di daerah
leher, kemudian lingkaran yang lebih besar di daerah pantat
Gerakan menggaruk
- Tekankan dengan lembut kelima jari-jari tangan kanan anda
pada punggung bayi
- Buat gerakan menggaruk ke bawah memanjang sampai ke
pantat bayi
RELAKSASI
Relaksasi
- membuat goyangan-goyangan ringan, tepukan-tepukan halus
& melambung-lambungkan secara lembut
PEREGANGAN LEMBUT
Tangan disilangkan
- Pegang kedua pergelangan tangan bayi & silangkan keduanya
di dada
- Luruskan kembali kedua tangan bayi ke samping
56
- Pertemukan ujung kaki kiri dengan ujung tangan kanan di
atas tubuh bayi. Selanjutnya, tarik kembali tangan & kaki
bayi ke posisi semula.
Menyilangkan kaki
- Pegang pergelangan kaki kanan & kiri bayi, lalu silangkan ke
atas. Buatlah silangan sehingga mata kaki kanan luar bertemu
mata kaki kiri dalam. Setelah itu, kembalikan posisi kaki pada
posisi semula
- Pegang kedua pergelangan kaki bayi & silangkan
kedua kakinya ke atas sehingga mata kaki kanan dalam
bertemu dengan mata kaki kiri luar
Menekuk kaki
- Pegang pergelangan kaki kanan & kiri bayi dalam posisi kaki
lurus, lalu tekuk lutut kaki perlahan menuju ke arah perut
57
Lampiran 4 Satuan Acara Penyuluhan
Pokok Bahasan : pelatihan pijat bayi pada komunitas yang memiliki angka kejadian
stunting.
Sasaran : balita, ibu balita, dan komunitas yang memiliki peran dalam kesiapan
Tempat :
Hari/Tanggal :
waktu : 90 Menit
Tim Penyuluh:
58
Latar Belakang
Terpai pijat tidak hanya digunakan disalon dan spa saja, tapi juga diberbagai
rumah sakit dan pusat perawatan kesehatan, saat ini teknik pijat telah banyak
(Syaukani,2015). Pijat bayi atau baby massage merupakan stimulasi taktil dan
sudah menjadi tradisi kuno yang telah dikaji melalui penelitian tentang ilmu
neonatal, ahli saraf, psikologi anak, serta beberapa ilmu kesehatan (Maternity et al.,
2018).
Mekanisme dasar pijat bayi memang belum terlalu banyak diketahui, namun
saat ini para pakar telah mempunyai beberapa teori dan mulai menemukan
satu hal yang menarik pada penelitian tentang pijat bayi. Fisiologi baby massage
adalah dapat meningkatkan aliran darah, getah bening dan cairan jaringan, yang
et al., 2015).
Tujuan Umum
Akhir dari proses pembelajaran ini yaitu peserta mampu memahami tentang
Tujuan Khusus
59
2. Menyebutkan kontraindikasi pijat bayi.
Metode
Media
LCD, laptop, phantom bayi, VCO, baskom, handuk, leaflet, SOP pijat bayi.
Materi Penyuluhan
Kegiatan Penyuluhan
60
70 menit Interaksi
1. Pemaparan Materi
A. Menjelaskan pengertian pijat A. Mendengarkan.
bayi
B. Menjelaskan manfaat pijat bayi. B. Mendengarkan.
C. Menjelaskan kontraindikasi C. Mendengarkan.
pijat bayi.
D. Menjelaskan kondisi bayi yang D. Mendengarkan.
siap dan menolak untuk dipijat.
E. Menjelaskan waktu yang tepat E. Mendengarkan.
untuk pijat bayi
F. Menjelaskan peralatan yang F. Mendengarkan.
perlu disiapkan dan dibutuhkan
selama pijat bayi.
2. Tanya Jawab Materi
A. Menjawab pertanyaan peserta A. Mengajukan pertanyaan kepada
penyuluhan. penyuluh.
3. Langkah-langkah Pijat Bayi
A. Menjelaskan langkah pijat bayi A. Mempraktekkan langkah-
dan mendemonstrasikan. langkah pijat bayi yang
didemonstrasikan penyuluh.
B. Menjawab pertanyaan peserta B. Mengajukan pertanyaan kepada
penyuluhan. penyuluh.
10 menit Evaluasi dan Penutup
1. Memberi pertanyaan evaluasi sesuai 1. Menjawab pertanyaan yang
dengan materi yang telah diberikan. diajukan.
2. Menyimpulkan bersama-sama hasil 2. Mendengarkan.
kegiatan penyuluhan.
3. Menutup acara penyuluhan. 3. Mendengarkan.
4. Salam Penutup. 4. Menjawab salam penutup.
61
Lampiran 5 Pemberian Penliaian SLKI Status Koping Komunitas
62
5. Keterampilan 4 Menunjukkan 4 point penilaian.
5 Menunjukkan 5 point penilaian.
1. Adanya kontribusi. Nilai Keterangan
2. Adanya Pengorganisasian. 1 Menunjukkan 1 point penilaian.
3. Peran masyarakat dan aksi masyarakat. Partisipasi 2 Menunjukkan 2 point penilaian.
4. Motivasi masyarakat. Oakley, 1991:9
Masyarakat 3 Menunjukkan 3 point penilaian.
5. Tanggung jawab masyarakat. 4 Menunjukkan 4 point penilaian.
5 Menunjukkan 5 point penilaian.
1. Dapat memberikan pemahaman kepada anggota Nilai Keterangan
komunitas yang lain. 1 Tidak menunjukkan 4 poin penilaian.
2. Dapat memberikan umpan balik terhadap respon dan 2 Menunjukkan 1 point penilaian.
Kegiatan
pertanyaan yang muncul, baik dari dalam maupun luar 3 Menunjukkan 2 point penilaian.
Komunitas
komunitas. 4 Menunjukkan 3 point penilaian. Toseland dan
Memenuhi
3. Dapat menunjukkan kemanfaatan program-program 5 Menunjukkan 4 point penilaian. Rivas (1984)
Harapan
yang dilaksanakan, yang berguna untuk perbaikan
Anggotanya
program di masa yang akan datang.
4. Menjadi media untuk memahami kemajuan-kemajuan
yang telah dicapai
1. Mendorong seseorang berkembang secara optimal Nilai Keterangan
memiliki ciri antara lain, empatik, responsif. 1 Menunjukkan 1 point penilaian.
2. Mengandung pesan positif. 2 Menunjukkan 2 point penilaian.
Komunikasi
3. Komunikasi terbuka dan terpecaya. 3 Menunjukkan 3 point penilaian. Sokhivah, 2012
Positif
4. Mendengar secara aktif. 4 Menunjukkan 4 point penilaian.
5. Mengandung pesan optimistik, proposional, dan tidak 5 Menunjukkan 5 point penilaian.
bersikap menghakimi atau judge mental.
1. Perencanaan anggaran yang tepat. Nilai Keterangan
2. Pemilihan waktu yang sesuai. Program 1 Menunjukkan 1 point penilaian.
Zuraidah, 2018
3. Penentuan anggota komunitas yang terlibat. Rekreasi 2 Menunjukkan 2 point penilaian.
3 Menunjukkan 3 point penilaian.
63
4. Pengidentifikasian lokasi dan cara menuju lokasi 4 Menunjukkan 4 point penilaian.
rekreasi. 5 Menunjukkan 5 point penilaian.
5. Pengidentifikasi jenis rekreasi yang dipilih.
1. Mengubah situasi dan kondisi yang mengakibatkan Nilai Keterangan
munculnya stressor. 1 Menunjukkan 1 point penilaian.
2. Mengubah reaksi terhadap stressor. 2 Menunjukkan 2 point penilaian.
3. Melakukan aktivitas yang menyenangkan bersama Program 3 Menunjukkan 3 point penilaian. Rahmawati, 2021
dengan komunitas. Relaksasi 4 Menunjukkan 4 point penilaian.
4. Melaksanakan relaksasi terpadu dengan komunitas. 5 Menunjukkan 5 point penilaian.
5. Fasilitasi kegiatan relaksasi yang menjadi alternatif
pilihan komunitas.
1. Alternatif pelaksanaan terapi kognitif saat stress. Tanggung Nilai Keterangan
2. Alternatif pelaksanaan terapi musik saat stress. Jawab 1 Tidak menunjukkan 4 poin penilaian.
3. Alternatif pelaksanaan terapi spiritual saat stress. Komunitas 2 Menunjukkan 1 point penilaian.
4. Alternatif pelaksanaan terapi nafas saat stress. Setyoadi, 2011
terhadap 3 Menunjukkan 2 point penilaian.
Penatalaksanaan 4 Menunjukkan 3 point penilaian.
Stress 5 Menunjukkan 4 point penilaian.
1. Kemampuan mengidentifikasi nama atau jenis Nilai Keterangan
kejadian masalah kesehatan. 1 Menunjukkan 1 point penilaian.
2. Kemamapuan mengetahui lokasi kejadian masalah 2 Menunjukkan 2 point penilaian.
kesehatan. Insiden Masalah 3 Menunjukkan 3 point penilaian.
3. Kemampuan mengetahui tanggal mulai dan berakhir Kesehatan 4 Menunjukkan 4 point penilaian. Etih, 2019
kejadian masalah kesehatan. dalam 5 Menunjukkan 5 point penilaian.
4. Kemamapuan mengenali jumlah kejadian masalah Komunitas
kesehatan.
5. Kemampuan mengenalai populasi yang rawan akan
kejadian masalah kesehatan.
1. Tension, yaitu suatu keadaan ketika mengalami Konflik dalam Nilai Keterangan
Rusdiana, 2015
ketegang atau tekanan mental. Komunitas 1 Tidak menunjukkan 4 poin penilaian.
64
2. Frustrasi, yakni mengalami kekecewaan karena ambisi 2 Menunjukkan 1 point penilaian.
atau cita-cita kita terhambat oleh sesuatu atau disaat 3 Menunjukkan 2 point penilaian.
mengalami kegagalan. 4 Menunjukkan 3 point penilaian.
3. Konflik, merupakan rasa ketegangan, kecemasan yang 5 Menunjukkan 4 point penilaian.
disebabkan sukar menentukan dua pilihan atau lebih.
4. Krisis, adalah kejadian mendadak, sementara upaya
yang dilakukan untuk mengatasinya diluar
kemampuan.
1. Menentukan kelompokan atau golongan populasi yang Nilai Keterangan
mempunyai risiko terbesar terkena penyakit seperti 1 Menunjukkan 1 point penilaian.
jenis kelamin, umur, suku, pekerjaan dan lain-lain. 2 Menunjukkan 2 point penilaian.
2. Mengenali jenis penyebab penyakit dan 3 Menunjukkan 3 point penilaian.
Tingkat
karakteristiknya. 4 Menunjukkan 4 point penilaian.
Kejadian Etih, 2019
3. Mengidentifikasi faktor penyebab penyakit. 5 Menunjukkan 5 point penilaian.
Penyakit
4. Memastikan keadaan yang menyebabkan
kelangsungan transmisi penyakit.
5. Mencatat kejadian penyakit, terutama pada kejadian
luar biasa.
1. Sangat parah (>34) Nilai Keterangan
2. Parah (26-33) 1 Sangat parah.
3. Sedang (19-25) 2 Parah.
4. Ringan (15-18) Tingkat Stress DASS 42
3 Sedang.
5. Normal (0-15) 4 Ringan.
5 Normal.
65