Anda di halaman 1dari 8

SATUAN ACARA PENYULUHAN

STUNTING PADA ANAK

DISUSUN OLEH KELOMPOK 1 :


CAHYANI SELFINA WULANDARI
DEVIT FUNGKI WIBOWO
DEWI KRISTINAWATI
DINDA AYU SOLIKHANINGSIH
DINDA SILVIA KHUSNUL KHOTIMAH
EKIQ FEBRILIANI

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KENDEDES MALANG
2023
SATUAN ACARA PENYULUHAN
( SAP )

Topik : Gizi Kurang


Hari / Tanggal :
Tempat : Ruang Tunggu Anak ASOKA RSUD Bangil
Sasaran : Keluarga Pasien di Ruang Anak RSUD Bangil
Sub Pokok Bahasan : Pendidikan kesehatan tentang Gizi Kurang
• Pengertian Gizi Kurang
• Penyebab Gizi Kurang
• Tanda dan gejala Gizi Kurang
• Memantau Gizi Kurang
• Pencegahan Gizi Kurang
A. TUJUAN
a. Tujuan Umum
Setelah di lakukan penyuluhan diharapkan pasien dan keluarga dapat mengetahui apa itu
Gizi Kurang
b. Tujuan Khusus
Setelah di lakukan penyuluhan,di harapkan :
• Keluarga Dapat Mengetahui Pengertian Gizi Kurang
• Keluarga Dapat Mengetahui Penyebab Gizi Kurang
• Keluarga Dapat Mengetahui Tanda dan Pejala Gizi Kurang
• Keluarga Dapat Mengetahui cara Memantau Gizi Kurang
• Keluarga Dapat Mengetahui Penatalaksanaan Gizi Kurang
B. METODE
1. Ceramah
2. Tanya jawab
3. Diskusi
C. MEDIA/ ALAT
a. SAP
b. Leaflet
c. Lembar balik
D. PELAKSANAAN KEGIATAN

No Tahap Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Metode


Kegiatan Peserta
1 Orientasi 5 menit 1. Mengucapkan salam • Menjawab salam Ceramah dan
2. Memperkenalkan • Mendengarkan Tanya jawab
diri • Memperhatikan
3. Menjelaskan tujuan • Brain storming
kegiatan yang akan mengenai Gizi
dilakukan Kurang
2 Kegiatan 10 1. Menjelaskan • Mendengarkan Ceramah dan
menit pengertian Gizi Tanya jawab
Kurang
2. Menjelaskan • Memperhatikan.
penyebab Gizi
Kurang
3. Menjelaskan tanda • menyimak
dan gejala Gizi
Kurang
4. Menjelaskan
Memantau Gizi
Kurang
5. Menjelasakan
Penatalaksanaan
Gizi Kurang
3 Terminasi 15 1. Memberi • Mendengarkan. Ceramah dan
menit kesempatan pada Tanya jawab
keluarga untuk • Memperhatikan.
bertanya.
2. Beri pujian
3. Menyimpulkan hasil • Menjawab salam
penyuluhan
4. Mengucapkan
salam.

E. MATERI : Terlampir

F. MEDIA : SAP, Leafleat, Lembar balik

G. EVALUASI
1. Evaluasi struktur
a. Keluarga ikut dalam kegiatan penyuluhan.
b. Penyelenggaraan penyuluhan dilakukan di Ruang Anak RSUD Bangil
2. Evaluasi proses
a. Keluarga antusias terhadap materi penyuluhan.
b. Keluarga terlibat langsung dalam kegiatan penyuluhan (diskusi).
3. Evaluasi hasil
a. 80% keluarga mampu menjelaskan pengertian Gizi Kurang
b. 75% keluarga mampu menyebutkan penyebab Gizi Kurang
c. 75% keluarga mampu menyebutkan tanda dan gejala Gizi Kurang
d. 70% keluarga mampu menyebutkan memantau Gizi Kurang
e. 75 % keluarga mampu menyebutkan Penatalaksanaan Gizi Kurang
URAIAN MATERI GIZI KURANG

1. Definisi
Gizi adalah suatu proses organisme menggunakan makanan yang di konsumsi
secara normal melalui proses digesti, absorpsi, transfortasi, penyimpanan metabolisme dan
pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan untuk mempertahankan kehidupan dan fungsi
normal dari organ-organ serta menghasilkan energi.
Gizi kurang adalah kekurangan bahan-bahan nutrisi seperti protein, karbohidrat,
lemak dan vitamin yang dibutuhkan oleh tubuh.
2. Penyebab Gizi Kurang
Gizi kurang dapat disebabkan oleh beberapa faktor antara lain :
a) Faktor diet / makanan
Makanan yang mengandung cukup energi tetapi kurang protein dapat
menyebabkan akan menderita Kwashiorkor sedangkan anak yang kurang energi
walaupun zat-zat gizi essensialnya seimbang akan menyebabkan anak menderita
marasmus.
b) Faktor sosial
Dimasyarakat pedesaan masih memegang tradisi yang sebenarnya salah bila dilihat
dari segi kesehatan, pantangan untuk menggunakan bahan makanan tertentu banyak
sekali di temukan, dapat mempengaruhi status gizi terutama anak-anak, faktor sosial
yang lain diantaranya keluarga yang mempunyai banyak anak dan berpenghasilan
rendah.
c) Faktor infeksi/ penyakit
Penyakit infeksi apapun dapat memperburuk keadaan gizi karena di sebabkan
karena penurunan daya tubuh terutama pada anak karena asupan yang kurang akibat
anak tidak nafsu makan.
d) Faktor kemiskinan.
Kemiskinan merupakan dasar penyakit KEP, serta penghasilan masyarakat negara
yang rendah dapat menyebabkan ketidakmampuan masyarakat memenuhi bahan
makanan sendiri di tambah dengan banyak timbulnya penyakit infeksi dan lingkungan
yang kotor, maka timbul gejala KEP lebih cepat.
3. Manifestasi Klinis Gizi Kurang
Anak dengan gizi kurang memiliki gejala klinis yang terbagi menjadi 3 tahap antara
lain :
a. Kurang energi protein ringan :
Kurang energi ( malas ), Kenaikan berat badan berkurang atau berhenti dan ada
kalanya berat badan menurun, ukuran lingkar lengan atas menurun, maturasi tulang
terhambat, rasio berat terhadap tinggi normal menurun, lipatan kulit normal kurang,
aktivitas dan perhatian anak berkurang dibandingkan anak yang sehat, kelainan kulit
dan rambut jarang ditemukan.
b. Kurang enargi protein sedang :
Pucat karna anemia, mata tampak besar dan dalam, ubun-ubun besar dan cekung,
terjadi atropi otot, perut membucit dan cekung, rambut tipis, kulit kusam, kering dan
bersisik.
c. Kurang energi protein berat.
Dibagi dalam tiga klasifikasi yaitu :
1) Kwashiorkor, gejala yang ditemukan :
Pertumbuhan anak terganggu, gangguan perkembangan mental, banyak
menangi, edema, penderita tampak lemah, tidak nafsu makan, rambut tipis dan
mudah di cabut, kulit kering, disertai penyakit infeksi, anemia dan terjadi diare.
2) Marasmus gejalanya yang ditemukan :
Anak tampak sangat kurus, wajah seperti orang tua, cengeng, rewel,
kesadaran menurun, kulit biasanya kering, dingin dan mengendur, terjadi atropi
otot, anak sering diare, perut cekung.
3) Marasmus dan kwashioorkor, gejala yang ditemukan:
Gambaran klinis memperlihatkan gejala campuran antara penyakit
marasmus dan kwshioorkor. Dengan penurunan berat badan dibawah 60% dari
berat badan normal serta memperlihatkan tanda-tanda kwashiorkor seperti, oedem,
serta adanya kelainan perrtumbuhan rambut dan jaringan kulit.
4. Untuk Memantau Gizi kurang
Untuk menangani kasus malnutrisi yang terjadi pada anak dibutuhkan perhatian
khusus dari keluarga dan harus adanya kerjasama yang terpadu dan konfrehensif antara
orang tua dan petugas kesehatan. Pemeriksaan kesehatan yang harus dilakukan dokter
dalam mendiagnosa Gizi buruk pada anak mencakup: Pemeriksaan berat badan dan tinggi
badan anak untuk menentukan Body Massa Index, pemeriksaan darah dan pemiriksaan X-
ray untuk mengetahui ada atau tidak nya kelainan-kelainan pada organ tubuh dan kondisi
penyakit tertentu yang mungkin berpengaruh terhadap asupan nutrisi pada anak.
Kemudian setelah itu dianjurkan untuk konsultasi pada ahli gizi tentang pengaturan
pada pola makan, termasuk pada jenis serta jumlah makanan tertentu untuk mencukupi
kebutuhan gizi anak. Kemungkinan juga akan diberikan vitamin dan berbagai suplemen
tertentu.
Namun Apabila dari pemeriksaan dokter diketahui penyebab gizi buruk pada anak
karena penyakit dan kondisi medis tertentu maka dibutuhkan terapi lanjutan lainnya.
5. Penatalaksanaan Gizi Kurang
Adapun cara mengatasi gizi kurang adalah :
a) Pemberian makanan TKTP dengan ukuran yang telah dianjurkan dan diberikan secara
bertahap.
b) Tetap memberikan ASI sesuai dengan aturan secara terus-menerus bagi anak dibawah
usia 2 tahun.
c) Pemberian makanan tambahan.
d) Pemberian terapi cairan dan elektrolit bila perlu.
e) Kontrol berat badan secara rutin.
f) Berikan obat/ vitamin sesuai dengan anjuran pengobatan.
g) Penyuluhan tentang gizi seimbang terutama bagi orang tua yang memiliki anak balita.

Anda mungkin juga menyukai