Anda di halaman 1dari 187

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SATPEN)

GIZI KURANG PADA BALITA

DI SUSUN OLEH:

KELOMPOK DESA MURBAYA

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN MATARAM
JURUSAN GIZI
2019

116
SATUAN ACARA PENYULUHAN

GIZI KURANG

DI DUSUN BERTAIS

Topik : Gizi Kurang

Hari/tanggal : 26 februari 2019

Tempat : Desa Murbaya

Sasaran : Ibu balita

Sub pokok bahasan :

 Pendidikan kesehatan tentang Gizi


kurang
• Pengertian gizi kurang
• Penyebab gizi kurang
• Tanda dan gejala gizi kurang
• Memantau gizi kurang
• Pencegahan gizi kurang

A. TUJUAN

a. Tujuan umum

Setelah dilakukan penyuluhan masyarakat dapat mengetahui apa

itu gizi kurang

117
b. Tujuan khusus

Setelah dilakukan penyuluhan, diharapkan :

• Keluarga dapat mengetahui pengertian gizi kurang

• Keluarga dapat mengetahui penyebab gizi kurang

• Keluarga dapat mengetahui tanda dan gejala gizi kurang

• Keluarga dapat mengetahui cara memantau gizi kurang

• Keluarga dapat mengetahui penatalaksanaan gizi kurang

B. METODE

1. Ceramah
2. Tanya jawab
3. Diskusi

C. MEDIA/ALAT

1. Leaflet
2. Ppt ( Power point )

118
D. PELAKSANAA KEGIATAN

N Tahap wakt Kegiatan Kegiatan peserta Metode


o kegiatan u penyuluhan
1 Orientasi 5 1. mengucapkan  Menjawab salam Ceramah
menit salam  ,mendengarkan dan yanya
2.memperkenalkan  memperhatikan jawab
diri
3. menjelaskan
tujuan kegiatan
yang akan
dilakukan
2 kegiatan 10 1.menjelaskan  mendengarkan Ceramah
menit pengertian gizi  memperhatikan dan Tanya
kurang  menyimak jawab
2.menjelaskan
penyebab gizi
kurang
3.menjelaskan
tanda dan gejala
gizi kurang
4. menjelaskan
memantau gizi
kurang
5. menjelaskan
penatalaksanaan
gizi kurang
3 Terminasi 15 1.memberi  mendengarkan Ceramah
menit kesempatan pada  memperhatikan dan Tanya
keluarga untuk  menjawab salam jawab
bertanya
2.beri pujian
3.menyimpulkan
hasil penyuluhan
4. mengucapkan
salam

E. MATERI : Terlampir

F. EVALUASI

119
1. Evaluasi struktur

a) Keluarga ikut dalam kegiatan penyuluhan.


b) Penyelenggaraan penyuluhan dilakukan di desa murbaya

2. Evaluasi proses

a) Keluarga antusias terhadap materi penyuluhan


b) Keluarga terlibat langsung dalam kegiatan penyuluhan (diskusi)

3. Evaluasi hasil

a) 80% keluarga mampu menjelaskan pengertian Gizi kurang


b) 75% keluarga mampu menyebutkan penyebab gizi kurang
c) 75% keluarga mampu menyebutkan tanda dan gejala gizi kurang
d) 70% keluarga mampu memantau gizi kurang
e) 75% keluarga mampu menyebutkan penatalaksanaan gizi kurang

120
GIZI KURANG

1. Definisi

Gizi adalah suatu proses organisme menggunakan makanan yang

dikonsumsi secara normal melalui proses digesti, absorpsi, transportasi,

penyimpanan metabolism dan pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan untuk

mempertahankan kehidupan dan fungsi normal dari organ-organ serta

menghasilkan energy. Gizi kurang adalah kekurangan bahan-bahan nutrisi

seperti protein, karbohidrat,lemak dan vitamin yang dibutuhkan oleh tubuh.

2. Penyebab gizi kurang

Gizi kurang dapat disebabkan oleh beberapa factor antara lain

a. Faktor diet/ makanan


Makanan yang mengandung cukup energy tetapi kurang protein dapat

menyebabkan menderita kwashiorkor sedangkan anak yang kurang energy

121
walaupun zat-zat gizi essensialnya seimbang akan menyebabkan menderita

marasmus.

b. Factor social
Di masyarakat pedesaan masih memegang tradisi yang sebenarnya

salah bisa dilihat dari segi kesehatan, pantangan untuk menggunakan bahan

makanan tertentu banyak sekali ditemukan, dapat mempengaruhi status gizi

terutama anak-anak, factor social yang lain diantaranya keluarga yang

mempunyai banyak anak dan berpenghasilan rendah.

c. Faktor infeksi/penyakit

Penyakit infeksi apapun dapat memperburuk keadaan gizi karena di sebabkan

karena penurunan daya tubuh terutama pada anak karena asupan yang kurang

akibat anak tidak nafsu makan.

d. Faktor kemiskinan

Kemiskinan merupakan dasar penyakit KEP, serta penghasilan

masyarakat Negara yang rendah dapat menyebabkan ketidakmampuan

masyarakat memenuhi bahan maknan sendiri ditambah dengan banyak

timbulnya penyakit infeksi dan lingkungan yang kotor, makan timbul gejala KEP

lebih cepat.

3. Manifestasi klinis Gizi kurang

122
Anak dengan gizi kurang memiliki gejala klinis yang terbagi menjadi 3 tahap

antara lain :

• Kurang energy protein ringan


Kurang energy (malas), kenaikan berat badan berkurang atau berhenti dan ada

kalanya berat badan menurun, ukuran lingkar lengan atas menurun, maturasi

tulang terhambat, rasio berat terhadap tinggi normal menurun, lipatan kulit

normal kurang, aktivitas dan perhatian anak berkurang dibandingkan anak yang

sehat, kelainan kulit dan rambut jarang ditemukan.

• Kurang energy protein sedang


Pucat karena anemia, mata tampak besar dan dalam, ubun-ubun besar dan

cekung, terjadi atropi otot, perut membuncitdan cekung, rambut tipis, kulit

kusam, kering dan bersisik.

• Kurang energy protein berat

Dibagi dalam tiga klasifikasi yaitu :

1. Kwashiorkor, gejala yang ditemukan :

Pertumbuhan anak terganggu, gangguan perkembangan mental, banyak

menangi, edema, penderita tampak lemah, tidak nafsu makan, rambut tipis dan

mudah dicabut, kulit kering, disertai penyakit infeksi, anemia dan terjadi diare.

2. Marasmus gejalanya yang ditemukan :

123
Anak tampak sangat kurus, wajah seperti orangtua, cengeng, rewel, kesadaran

menurun, kulit biasanya kering, dingin dan mengendur, terjadi atropi otot, anak

sering diare, perut cekung.

3. Marasmus dan kwashiorkor, gejala yang ditemukan :

Gambaran klinis memperlihatkan gejala campuran antara penyakit marasmus

dan kwashiorkor. Dengan penurunan berat badan dibawah 60% dari berat

badan normal serta memperlihatkan tanda-tanda kwashiorkor seperti, edema,

serta adanya kelainan pertumbuhan rambut dan jaringan kulit.

4. Untuk memantau Gizi kurang

Untuk menangai kasus malnutrisi yang terjadi pada anak dibutuhkan perhatian

khusus dari keluarga dan harus adanya kerjasama yang terpadu dan

konfrehensif antara orangtua dan petugas kesehatan. Pemeriksaan kesehatan

yang harus dilakukan dokter dalam mendiagnosis gizi buruk pada anak

mencakup : pemerikasaan berat badan dan tinggi badan anak untuk

menentukan Body Massa Index, pemeriksaan darah dan pemeriksaan X-ray

untuk mengetahui ada atau tidaknya kelainan-kelainan pada organ tubuh dan

kondisi penyakit tertentu yang mungkin berpengaruh terhadap asupan nutrisi

pada anak.

Kemudian setelah itu dianjurkan untuk konsultasi pada ahli gizi tentang

pengaturan pada pola makan, termasuk pada jenis serta jumlah makanan

124
tertentu untuk mencukupi kebutuhan gizi anak. Kemungkinan juga akan

diberikan vitamin dan berbagai suplemen tertentu.

Namun apabila dari pemeriksaan dokter diketahui penyebab gizi buruk pada

anak karena penyakit dan kondisi medis tertentu maka dibutuhkan terapi

lanjutan lainnya.

5. Penatalaksanaan Gizi Kurang

Adapun cara mengatasi gizi kurang adalah :

• Pemebrian makanan TKTP dengan ukuran yang telah dianjurkan dan

diberikan secara bertahap.

• Tetap memberikan ASI sesuai dengan aturan secara terus-menerus bagi

anak usia 2 tahun

• Pemberian makanan tambahan

• Pemberian terapi cairan dan elektrolit bila perlu

• Control berat badan secara rutin

• Berikan obat/ vitamin sesuai dengan anjuran pengobatan

• Penyuluhan tentang gizi seimbang terutama bagi orang tua yang

memiliki anak balita.

125
SATUAN ACARA PENYULUHAN
(SATPEN)

STUNTING

DI SUSUN OLEH:

KELOMPOK DESA MURBAYA

126
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK KESEHATAN MATARAM
JURUSAN GIZI
2019
SATUAN ACARA PENYULUHAN
STUNTING
DI DUSUN KEKALIK

Pokok Bahasan : Stunting

Sub Pokok Bahasan : Stunting Pada Anak

Sasaran : Ibu Balita

Hari /Tanggal : Jum’at, 07 Maret 2019

Tempat : Dusun Murbaya

A. LATAR BELAKANG

127
Stunting merupakan istilah untuk penyebutan anak yang tumbuh tidak

sesuai dengan ukuran yang semestinya (pendek). Stunting (pendek) adalah

keadaan tubuh yang sangat pendek hingga melampaui defisit -2 SD dibawah

median panjang atau tinggi badan populasi yang menjadi referensi

internasonal. Stunting adalah keadaan dimana tinggi badan berdasarkan umur

rendah, atau keadaan dimana tubuh anak lebih pende dibandingkan denagn

anak-anak lain seusianya (MCN,2009)

Stunting adalah tinggi badan yang kurang menurut umur (-2 SD),ditandai

dengan terlambatnya pertumbuhan anak yang mengakibatkan kegagalan dalam

mencapai tinggi badan yang normal dan sehat sesuai usia anak. Stuned

merupakan kekurangan gizi kronis atau kegagalan pertumbuhan di masa lalu

dan digunakan sebagai indicator jangka panjang untuk gizi kurang pada anak..

Stunting dapat didiagnosis melalui indeks antropometri tinggi badan menurut

umur yang mencerminkan pertumbuhan linier yang dicapai pada pra dan pasca

persalinan dengan indikasi kekurangan gizi jangka pajang, akibat dari gizi yang

tidak memadai dan atau kesehatan.

Sekitar 8,8 juta anak Indonesia menderita stunting (tubuh pendek)

karena kurang gizi. Data riset kesehatan dasar (Riskesdas) 2013 mencatat

angka kejadiab stunting nasional mencapai 37,2 persen. Angka ini meningkat

dari 2010 sebesar 35,6 persen (Rizma, 2016). Oleh karena itu, dalam hal ini

128
diperlukan upaya pencegahan stunting slah sa tunya dengan penyuluhan

bagaimana cara mencegah stunting diberikan pada orang tua anak.

B. Tujuan

1. Tujuan umum

Memberi pengetahuan tentang stunting pada anak dan cara

mencegahnya.

2. Tujuan khusus

a. Menjelaskan tentang pengertian Stunting


b. Mengerti penyebab Stunting
c. Mengerti tentang ciri anak dengan Stunting
d. Mengerti pengaruh stunting pada anak
e. Mengerti pencegahan stunting pada anak
f. Mengerti penanggulangan stunting pada anak

C. Materi (terlampir).

D. Media

- Lefleat

E. Metode

- Ceramah

- Diskusi

129
-Tanya jawab

F. Kegiatan penyuluhan

No Waktu Kegiatan Peyuluhan Peserta


1 5menit 1. Pembukaan
16:00 - Salam -menjawab salam
16:05 - Perkenalan tim -memperhatikan
penyuluhan dengan seksama
2 35 menit 2. Penyampaian materi oleh
16:05 penyuluh
-16:40 - Metode ceramah –materi
meliputi :
a. Menjelaskan tentang
pengertian stunting
b. Mengerti penyebab Audience
stunting mendengarkan
c. Mengerti dengan ciri
anak dengan stunting
d. Mengerti pengaruh
stunting pada anak
e. Mengerti pencegahan
stunting pada anak
f. Mengerti
penanggulangan
stunting pada anak
3 20 menit 3. Penutupan - Menjawab
16:40 -Sesi Tanya jawab pertanyaan yang
-17:00 diberikan oleh
penyuluh

G. Evaluasi
a. Menjelaskan tentang pengertian Stunting
b. Mengerti penyebab Stunting
c. Mengerti tentang ciri anak dengan Stunting
d. Mengerti pengaruh stunting pada anak

130
e. Mengerti pencegahan stunting pada anak
f. Mengerti penanggulangan stunting pada anak

MATERI PENYULUHAN

STUNTING

A. Pengertian stunting

Stunting adalah keadaan dimana tinggi badan berdasarkan umur


rendah, atau keadaan dimana tubuh anak lebih pendek dibandingkan
dengan anak – anak lain seusianya (MCN, 2009). Stunting ditandai dengan
terlambatnya pertumbuhan anak yang mengakibatkan kegagalan dalam
mencapai tinggi badan yang normal dan sehat sesuai usia anak.
Stunting merupakan kekurangan gizi kronis atau kegagalan pertumbuhan
dimasa lalu dan digunakan sebagai indikator jangka panjang untuk gizi
kurang pada anak.

B. Penyebab Stunting Pada Anak

Menurut beberapa penelitian, kejadian stunting pada anak


merupakan suatu proses kumulatif yang terjadi sejak kehamilan, masa

131
kanak kanak dan sepanjang siklus kehidupan. Pada masa ini merupakan
proses terjadinya stunting pada anak dan peluang peningkatan stunting
terjadi dalam 2 tahun pertama kehidupan.

1. Faktor gizi ibu sebelum dan selama kehamilan merupakan


penyebab tidak langsung yang memberikan kontribusi terhadap
pertumbuhan dan perkembangan janin. Ibu hamildengan gizi
kurang akan menyebabkan janin mengalami intrauterine growth
retardation (IUGR), sehingga bayi akan lahir dengan kurang gizi,
dan mengalami gangguan pertumbuhan dan perkembangan.
2. Anak-anak yang mengalami hambatan dalam pertumbuhan
disebabkan kurangnya asupan makanan yang memadai dan penyakit
infeksi yang berulang, dan meningkatnya kebutuhan metabolic serta
mengurangi nafsu makan, sehingga meningkatnya kekurangan
gizi pada anak. Keadaan ini semakin mempersulit untuk
mengatasi gangguan pertumbuhan yang akhirnya berpeluang
terjadinya stunted
3. banyak kebiasaan buruk dan persepsi salah yang masih
dilakukan oleh masyarakat di lingkungannya."Antara lain tak
memberikan ASI eksklusif pada bayinya.
4. Menurut UNICEF, penyebab utama gizi buruk dan stunting
adalah kemiskinan.
5. Anak stunting juga dikaitkan dengan budaya dann pengetahuan
masyarakat akan gizi. Namun kedua faktor ini masih belum menjadi
faktor penyebab utama kemiskinan.
6. Pemenuhan gizi yang kurang pada masyarakat dengan
kemiskinan merupakan salah satu biang kerok munculnya anak
stunting. Karena pola makan sering kali seiring dengan kondisi
kesejahteraan. Konsumsi ikan laut masyarakat masih rendah,
padahal protein dan omega yang dikandung sangat bermanfaat

132
bagi anak. Sangat ironis memang, karena Indonesia merupakan
negara bahari.

C. CIRI-CIRI STUNTING PADA ANAK

1. Anak yang stunting, pada usia 8-10 tahun


lebihterkekang/tertekan (lebih pendiam, tidak banyak melakukaneye-
contact) dibandingkan dengan anak non-stunted jika ditempatkan
dalam situasi penuh tekanan.
2. Anak dengan kekurangan protein dan energi kronis (stunting)
menampilkan performa yang buruk pada tes perhatian dan
memori belajar, tetapi masih baik dalam koordinasi dan
kecepatan gerak.
3. Pertumbuhan melambat, batas bawah kecepatan tumbuh adalah
5 cm / tahun decimal
4. Tanda tanda pubertas terlambat (payudara, menarche,rambut pubis,
rambut ketiak, panjangnya testis dan volume testis
5. Wajah tampak lebih muda dari umurnya
6. Pertumbuhan gigi yang terlambat

D. PEMERIKSAAN DAN DIAGNOSIS


Riwayat Antenatal, Natal dan Postnatal, adanya
keterlambatan pertumbuhan dan masurasi dalam keluarga (pendek,
menarche), penyakit infeksi kongential, KMK (kecil masa
kehamilan),penyakit kronis pada organ-organ (saluran
cerna,kaardiovaskular, organ pernafasan dan ginjal)

E. PENGARUH STUNTING PADA ANAK

133
Menurut laporan UNICEF (1998) beberapa fakta terkait stunting
dan pengaruhnya adalah sebagai berikut:
a. Anak-anak yang mengalami stunting lebih awal yaitu sebelum usia
enam bulan, akan mengalami stunting lebih berat menjelang usia
dua tahun. Stunting yang parah pada anak- anak akan terjadi
deficit jangka panjang dalam perkembangan fisik dan mental
sehingga tidak mampu untuk belajar secara optimal di sekolah,
dibandingkan anak-anak dengan tinggi badan normal. Anak-anak
dengan stunting cenderung lebih lama masuk sekolah dan lebih
sering absen dari sekolah dibandingkan anak-anak dengan status gizi
baik. Hal ini memberikan konsekuensi terhadap kesuksesan anak
dalam kehidupannya dimasa yang akan datang.

b. Stunting akan sangat mempengaruhi kesehatan dan


perkembanangan anak. Faktor dasar yang menyebabkan stunting
dapat mengganggu pertumbuhan dan perkembangan intelektual.
Penyebab dari stunting adalah bayi berat lahir rendah, ASI yang
tidak memadai, makanan tambahan yang tidak sesuai, diare
berulang, dan infeksi pernapasan. Berdasarkan penelitian
sebagian besar anak anak dengan stunting mengkonsumsi
makanan yang berada di bawah ketentuan rekomendasi kadar gizi,
berasal dari keluarga miskin dengan jumlah keluarga banyak,
bertempat tinggal di wilayah pinggiran kota dan komunitas pedesaan.
c. Pengaruh gizi pada anak usia dini yang mengalami stunting
dapat mengganggu pertumbuhan dan perkembangan kognitif yang
kurang. Anak stunting pada usia lima tahun cenderung menetap
sepanjang hidup, kegagalan pertumbuhan anak usia dini berlanjut
pada masa remaja dan kemudian tumbuh menjadi wanita
dewasa yang stunting dan mempengaruhi secara langsung pada
kesehatan dan produktivitas, sehingga meningkatkan peluang

134
melahirkan anak dengan BBLR. Stunting terutama berbahaya pada
perempuan, karena lebih cenderung menghambat dalam proses
pertumbuhan dan berisiko lebih besar meninggal saat melahirkan.

F. PENCEGAHAN
a. Pemberian ASI secara baik dan tepat disertai dengan
pengawasan berat badan secara teratur dan terus menerus
b. Menghindari pemberian makanan buatan kepada anak untuk
mengganti ASI sepanjang ibu masih mampu menghasilkan ASI,
terutama pada usia dibawah empat bulan
c. Meningkatkan pendapatan keluarga yang dapat dilakukan dengan
upaya mengikutsertakan para anggota keluarga yang sudah cukup
umur untuk bekerja dengan diimbangi dengan penggunaan uang
yang terarah dan efisien. Cara lain yang dapat ditempuh ialah
pemberdayaan melalui peningkatan keterampilan dan
kewirausahaan
d. Meningkatkan intensitas komunikasi informasi edukasi (KIE)
kepada masyarakaat, terutama para ibu mengenai pentingnya
konsumsi zat besi yang diatur sesuai kebutuhan. Hal ini dapat
dikoordinasikan dengan kegiatan posyandu.

G. PENANGGULANGAN
1. Periode yang paling kritis dalam penanggulangan stunting
dimulai sejak janin dalam kandungan sampai anak berusia 2 tahun
yang disebut dengan periode emas (seribu hari pertama kehidupan).
Oleh karena itu perbaikan gizi diprioritaskan pada usia seribu
hari pertama kehidupan yaitu 270 hari selama kehamilannya dan
730 hari pada kehidupan pertama bayi yang dilahirkannya. Secara
langsung masalah gizi disebabkan oleh rendahnya asupan gizi
dan masalah kesehatan. Selain itu asupan gizi dan masalah

135
kesehatan merupakan dua hal yang saling mempengaruhi.
Adapun pengaruh tidak langsung adalah ketersediaan
makanan, pola asuh dan ketersediaan air minum (bersih),
sanitasi dan pelayanan kesehatan. Seluruh faktor penyebab ini
dipengaruhi oleh beberapa akar masalah yaitu kelembagaan,
politik dan ideologi, kebijakan ekonomi,dan sumberdaya, lingkungan,
teknologi, serta kependudukan.
2. Berdasarkan faktor penyebab masalah gizi tersebut, maka
perbaikan gizi dilakukan dengan dua pendekatan yaitu secara
langsung (kegiatan spesifik) dan secara tidak langsung
(kegiatan sensitif). Kegiatan spesifik umumnya dilakukan oleh sektor
kesehatan seperti PMT ibu hamil KEK, pemberian tablet tambah
darah, pemeriksaan kehamilan, imunisasi TT, pemberian vitamin
A pada ibu nifas. Untuk bayi dan balita dimulai dengan inisiasi
menyusu dini (IMD), ASI eksklusif, pemberian vitamin A,
pemantauan pertumbuhan, imunisasi dasar, pemberian MP-ASI.
Sedangkan kegiatan yang sensitive melibatkan sektor terkait
seperti penanggulangan kemiskinan,penyediaan pangan,
penyediaan lapangan kerja, perbaikan infrastruktur (perbaikan
jalan, pasar), dll
3. Kegiatan perbaikan gizi dimaksudkan untuk mencapai
pertumbuhan yang optimal. Menurut penelitian yang
dilakukan oleh Multicentre Growth Reference Study (MGRS)
Tahun 2005 yang kemudian menjadi dasar standar pertumbuhan
internasional, pertumbuhan anak sangat ditentukan oleh
kondisi sosial ekonomi, riwayat kesehatan,pemberian ASI dan
MP-ASI. Untuk mencapai pertumbuhan optimal maka seorang anak
perlu mendapat asupan gizi yang baik dan diikuti oleh dukungan
kesehatan lingkungan

136
4. Penanggulangan stunting yang paling efektif dilakukan pada seribu
hari pertama kehidupan, meliputi :
1) Pada ibu hamil
Memperbaiki gizi dan kesehatan Ibu hamil
merupakan cara terbaik dalam mengatasi stunting. Ibu hamil
perlu mendapat makanan yang baik, sehingga apabila ibu
hamil dalam keadaan sangat kurus atau telah mengalami
Kurang Energi Kronis (KEK), maka perlu diberikan makanan
tambahan kepada ibu hamil tersebut. Setiap ibu hamil perlu
mendapat tablet tambah darah, minimal 90 tablet selama
kehamilan.Kesehatan ibu harus tetap dijaga agar ibu tidak
mengalami sakit
2) Pada saat bayi lahir
Persalinan ditolong oleh bidan atau dokter terlatih dan
begitu bayi lahir melakukan Inisiasi Menyusu Dini (IMD).
Bayi sampai dengan usia 6 bulan diberi Air Susu
Ibu (ASI) saja (ASI Eksklusif)
3) Bayi berusia 6 bulan sampai dengan 2 tahun
Mulai usia 6 bulan, selain ASI bayi diberi Makanan
Pendamping ASI (MP-ASI). Pemberian ASI terus dilakukan
sampai bayi berumur 2 tahun atau lebih. Bayi dan anak
memperoleh kapsul vitamin A,taburia,imunisasi dasar
lengkap.Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) harus
diupayakan oleh setiap rumah tangga.Dengan kata lain stunting
dapat diketahui bila seorang balita sudah ditimbang berat
badannya dan diukur panjang atau tinggi badannya, lalu
dibandingkan dengan standar, dan hasilnya berada dibawah
normal. Jadi secara fisik balita akan lebih pendek
dibandingkan balita seumurnya.

137
DAFTAR PUSTAKA

Adinda.2014. Masalah Gizi Penyebab Stunting (Pendek).


(http://adindascabiosa.blogspot.co.id/2014/04/-masalah-gizi-penyebab-stunting-
html)).Diakses pada tangal 24 april 2016

Laporan tahunan unicef Indonesia.2012.ringkasan kajian kesehatan unicef


Indonesia.oktober 2012

Laporan tahunan Indonesia.2013.penyajian pokok-pokok hasil riset kesehatan


dasar 2013

Rizma 2016.8,8 juta anak Indonesia bertubuh kerdil.

(http://nasional.republika.co.ic/berita/nasional/umum/16/01/26/88-juta-anak-

indonesia-bertubuh-kerdil-part1).diakses pada tanggal 20 maret 20

138
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SATPEN)

TUMBUH KEMBANG PADA BALITA

139
DI SUSUN OLEH:

KELOMPOK DESA MURBAYA

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN MATARAM
JURUSAN GIZI
2019
SATUAN ACARA PENYULUHAN
TUMBUH KEMBANG PADA BALITA

DI DUSUN KEKALIK

Topik : Tumbuh kembang anak


Hari/tanggal : Selasa, 29 Januari 2019
Tempat : Dasan Baru Timur
Jam : 09.00 WITA – selesai
Waktu : 30 menit
Penyaji : Rani Nurgianti Putri
Sasaran : Ibu Balita
I. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan, masyarakat mampu mengerti dan
memahami tentang masalah tumbuh kembang.

140
II. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan tentang gizi seimbang masyarakat
dapat:
a. Menyebutkan pengertian pertumbuhan dan perkembangan yang
dialami.
b. Menyebutkan 2 dari 3 tahap-tahapan pertumbuhan dan
perkembangan yang dialami.
c. Menjelaskan kembali faktor-faktor yang mempengaruhi yumbuh
kembang`
d. Menyebutkan2 dari setiap fase perkembangan.
I. MATERI
Terlampir
II. MEDIA
1. Poster
III. METODE
1. Penyuluhan
2. Tanya jawab
3. Kuis

IV. PENGORGANISASIAN
Moderator : Sundusil Arsyih
Penyaji : Rani Nurgianti Putri
Dokumentasi : Desak Putu Widyaningsih

V. RENCANA KEGIATAN PENYULUHAN


No. Waktu Kegiatan Penyuluhan KegiatanPeserta

141
1. 5 Pembukaan :
menit 1. Memberi salam Menjawab salam
2. Menjelaskan tujuan Mendengarkan dan
penyuluhan memperhatikan
3. Menyebutkan Menyimak dan memperhatikan
materi/pokok bahasan
yang akan disampaikan
2. 10 Pelaksanaan :
menit 1. Menjelaskan materi Menyimak dan
penyuluhan kepada memperhatikan, serta tanya
sasaran dengan jawab
menggunakan poster.
2. Memberikan kesempatan
kepada sasaran untuk
menanyakan hal-hal yang
belum di mengerti dari
materi yang di
perjelaskan penyuluh.
3. 10 Evaluasi :
menit 1. Memberikan pertanyaan Menyimak dan memperhatikan
kepada sasaran tentang Menyimak dan memperhatikan
materi yang sudah di Feedback
sampaikan penyuluh.
2. Menyimpulkan materi Feedback
penyuluh yang telah di
sampaikan kepada
sasaran.
3. Menutup acara dan
mengucapkan salam serta
terima kasih kepada

142
sasaran.

4. 5 Penutup :
menit 1. Menyimpulkan materi Menyimak dan memperhatikan
penyuluhan yang telah
disampaikan
2. Menyampaikan terimakasih
atas perhatian dan waktu
yang telah diberikan oleh
peserta Menjawab salam
3. Mengucapkan salam

VI. KRITERIA EVALUASI


1. Evaluasi struktur
a. Persiapan media yang akan digunakan ( poster)
b. Persiapan  tempat yang akan digunakan
c. Kontrak waktu
d. Persiapan SAP
2. Evaluasi proses
a. Selama penyuluhan masyarakat memperhatikan penjelasan yang
disampaikan
b. Selama penyuluhan masyarakat aktif bertanya tentang penjelasan
yang disampaikan
c. Selama penyuluhan masyarakat aktif menjawab pertanyaan yang
diajukan
3. Evaluasi hasil akhir
Diharapkan peserta penyuluhan dapat:
a. Mengetahui pengertian tumbuh dan kembang.
b. Mengetahui tahapan-tahapan tumbuh kembang anak
c. Faktor-faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang anak.

143
LAMPIRAN
MATERI
1. Pengertian pertumbuhan dan perkembangan
Tumbang merupakan dua proses yang saling berkaiatan dan sulit
untuk dipisahkan.
a. Pertumbuhan
Yaitu yang berkaitan dengan masalah perubahan dalam
besar jumlah, ukuran yang bisa diukur dengan ukuran berat
(gram, pounds, kg), ukuran panjang (milimeter, centimeter,
meter). Contoh BB, TB, PB.
b. Perkembangan
Akibat kemampuan/skill/ kemampuan dalam struktur dan
fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam polay / teratur.
Sebagai hasil dari proses kematangan. Pertumbuhan
berdapak pada aspek fisik.
2. Tahapan-tahapan pertumbuhan dan perkembangan anak

144
a. proses pertumbuhan yang dialami
pertumbuhan paling cepat terjadi pada masa bayi adalah sejak ia
lahir sampai berumur 1 tahun. Hal ini terlhat dari pertumbuhan
BB saat bayi umur 6 bulan BB nya 2× lipat dari BB nya + 3× lipat
dari BB waktu lahir.
c. Proses perkembangan yang dialami
 Perkembangan motorik
Perkembangan yang berhubungan dengan kemampuan
duduk, berjalan, melompat, menulis dan mengambil
sesuatu.
 Perkembangan bahasa
Berhubungan dengan kemampuan mendengar,
mengerti dan menggunakan bahasa.
 Perkembangan sosial
Untuk berhubungan dengan orang lain, contoh :
bermain dengan teman.

4. Faktor-faktor yang mempengaruhi tumbang


a. Faktor genetik
Faktor krturunan sangat menentukan kualitas dan kuantitas
pertumbuhan. Contoh : jenis kelamin, suku bangsa.
b. Faktor lingkungan
 Sebelum hamil (prenatal)
Gizi ibu waktu hamil, obat-obatan yang dikonsumsi,
penyakit yang diderita saat hamil, trauma (cedera) yang
pernah dialami ketika hamil,, contoh :
terjatuh/kecelakaan stress, pekerjaan yang terlalu berat.
 Post Natal (setelah lahir)

145
Ras, jenis kelamin, umur, gizi, perawatan
kesehatan,penyakit kronis, cuaca dan musim, sanitasi,
kebersihan rumah, stimulasi, motivasi orang tua, cara
mendidik dan sosok keluarganya.
5. Fase perkembangan dan pertumbuhan anak
a. Dari lahir samapi 3 bulan
 Belajar mengangkat kepala
 Belajar mengikuti objek dengan matanya
 Melihat kemuka orang dengan cara tersenyum
 Bereaksi terhadap suara dan bunyi
 Melihat ibunya dengan penglihatan, penciuman,
pendengaran, dan kontak.
 Menahan barang dengan yang dipegangnya.
b. Dari 3 sampai 6 bulan
 Mulai belajar meraih benda-benda yang ada dalam
jangkauannya atau diluar jangkauannya.
 Mengangkat kepala 90 derajat dan mengangkat dada
dengan tangan
 Menaruh benda-benda dimulut.
 Berusaha memperluas lapangan pandangan.
 Tertawa dan menjerit karena gembira bila di ajak
bermain.
 Mulai berusaha mencari benda-benda yang hilang.
c. Dari 6 sampai 9 bulan.
 Dapat duduk tanpa dibantu.
 Dapat tengkurep dan berbalik sendiri.
 Dapat merangkak meraih benda atau mendekati
seseorang.
 Memindahkan benda dari satu tangan ketangan lain.

146
 Menggenggam benda kecil dengan ibu jari dan jari
telunjuk.

A. Isi piringku sekali makan (makan siang kurang lebih 700 kalori)
1. Makan pokok → Nasi dan penukarnya
150 gram nasi = 3 cemtong nasi
= 3 buah ubi (300 gr)
= 1 ½ mie kering (75 gr)
2. Lauk pauk
a. Lauk Hewani, 75 gr ikan kembung = 2 potong sedang ayam
tanpa kulit
=1 butir telur ayam ukuran besar
(50 gr)
=1 Potong daging sapi sedang
(70 gt)
b. Lauk nabati, 100 gr tahu = 2 potong sedang tempe (50 gr)
3. sayuran
B. Makanan beragam Berbagai makanan yang dikonsumsi beragam baik
antar kelompok pangan (makanan pokok, lauk pauk, sayur dan buah)
maupun dalam setiap kelompok pangan.
Catatan: Contoh - contoh kelompok pangan:
1. Makanan pokok antara lain: Beras, kentang, singkong, ubi jalar,
jagung, talas, sagu, sukun.
2. Lauk pauk sumber protein antara lain: Ikan, telur, unggas, daging,
susu dan kacang-kacangan serta hasil olahannya (tahu dan tempe).
3. Sayuran adalah sayuran hijau dan sayuran berwarna lainnya.
4. Buah-buahan adalah buah yang berwarna.

C. Prinsip gizi seimbang


Empat pilar gizi seimbang:

147
1. Mengonsumsi makanan beragam. Tidak ada satupun jenis makanan
yang mengandung semua jenis zat gizi yang dibutuhkan tubuh untuk
menjamin pertumbuhan dan mempertahankan kesehatannya.
2. Membiasakan perilaku hidup bersih Perilaku hidup bersih sangat terkait
dengan prinsip Gizi Seimbang : Penyakit infeksi merupakan salah satu
faktor penting yang mempengaruhi status gizi seseorang secara
langsung, terutama anak-anak. Seseorang yang menderita penyakit
infeksi akan mengalami penurunan nafsu makan sehingga jumlah dan
jenis zat gizi yang masuk ke tubuh berkurang. Sebaliknya pada keadaan
infeksi, tubuh membutuhkan zat gizi yang lebih banyak untuk memenuhi
peningkatan metabolisme pada orang yang menderita infeksi terutama
apabila disertai panas. Pada orang yang menderita penyakit diare,
berarti mengalami kehilangan zat gizi dan cairan secara langsung akan
memperburuk kondisinya. Demikian pula sebaliknya, seseorang yang
menderita kurang gizi akan mempunyai risiko terkena penyakit infeksi
karena pada keadaan kurang gizi daya tahan tubuh seseorang menurun,
sehingga kuman penyakit lebih mudah masuk dan berkembang. Kedua
hal tersebut menunjukkan bahwa hubungan kurang gizi dan penyakit
infeksi adalah hubungan timbal balik.
3. Melakukan aktivitas fisik. Aktivitas fisik yang meliputi segala macam
kegiatan tubuh termasuk olahraga merupakan salahsatu upaya untuk
menyeimbangkan antara pengeluaran dan pemasukan zat gizi
utamanyasumber energi dalam tubuh.
4. pemantauan BB normal merupakan hal yang harus menjadi bagian dari
‘Pola Hidup’ dengan ‘Gizi Seimbang’, sehingga dapat mencegah
penyimpangan BB dari BB normal, dan apabila terjadi penyimpangan
dapat segera dilakukan langkah-langkah pencegahan dan
penanganannya.

148
D. Mengapa kita disarankan untuk mengkonsumsi pangan yang beragam
dan bergizi seimbang?
Tidak ada satupun jenis makanan yang mengandung semua zat
gizi secara lengkap.
Apabila terjadi kekurangan salah satu gizi tertentu pada satu jenis
makanan maka akan dilengkapi dari makanan yang lain.
Bagaimana susunan pangan yang beragam dan bergizi seimbang?
Pangan yang beragam dan bergizi seimbang dalam hidangan sehari-
hari, minimal harus terdiri dari satu jenis makanan sumber zat tenaga,
satu jenis sumber zat pembangunan dan satu jenis sumber zat pengatur
sehingga terdiri dai 3 kelompok pangan ( pangan pokok, lauk pauk,
sayur dan buah)

149
SATUAN ACARA PENYULUHAN
(SATPEN)

ANEMIA & SUMBER MAKANAN FE PADA IBU HAMIL & REMAJA

DI SUSUN OLEH:

150
KELOMPOK DESA MURBAYA

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN MATARAM
JURUSAN GIZI
2019
SATUAN ACARA PENYULUHAN
ANEMIA & SUMBER MAKANAN FE PADA IBU HAMIL

DI DUSUN MURBAYA

Pokok Bahasan : Anemia

Sub Pokok Bahasan: Anemia Pada Ibu Hamil dan sumber bahan makanan Fe

Hari/Tanggal : Selasa, 05 Maret 2019

Tempat : Posyandu Dusun Murbaya

Jam : 09.00 WITA s/d selesai

Waktu : 15 menit

Sasaran : Ibu Hamil

151
A. Tujuan Instruksional Umum
Setelah di lakukan penyuluhan kepada ibu hamil di dusun Murbaya
diharapkan mampu memahami cara pencegahan anemia pada ibu hamil.

B. Tujuan Instruksional Khusus

Setelah diberikan penyuluhan ibu dapat :

1. Menyebutkan pengertian anemia.


2. Menyebutkan penyebab anemia.
3. Menyebutkan tanda dan gejala anemia.
4. Menyebutkan akibat anemia.
5. Memahami cara pencegahan dari anemia.
6. Memahami cara penanganan dari anemia.
7. Sumber bahan makanan Fe (Zat Besi)

C. Materi

1. Pengertian anemia
2. Klasifikasi anemia
3. Penyebab anemia
4. Tanda dan gejala anemia
5. Akibat anemia
6. Pencegahan anemia
7. Penanganan anemia
8. Sumber bahan makanan Fe

D. Media
1. Audio

152
2. LCD
3. Powerpoint
4. Laptop
5. Leaflet

E. Metode
1. Penyuluhan
2. Tanya jawa

F. Kegiatan Penyuluhan
No Waktu Kegiatan Penyuluh Kegiatan Peserta

1. 3 Menit Pembukaan :

1. Membuka kegiatan dengan a) Menjawab salam


mengucapkan salam.
2. Memperkenalkan diri. b) Mendengarkan
3. Menjelaskan tujuan dari c) Memperhatikan
penyuluhan.
4. Menanyakan telah mendapat d) Menjawab
informasi tentang anemia
sebelumnya.
5. Menyebutkan materi yang
akan diberikan. e) Mendengarkan
2. 10 Menit Sub pokok bahasan:

a) Menanyakan pengertian a) Menjawab


anemia.
b) Menjelaskan pengertian
anemia. b) Mendengarkan

c) Mengevaluasi pengertian

153
anemia. c) Menjawab
Sub pokok penyebab anemia :

a) Menanyakan penyebab
anemia.
b) Menjelaskan penyebab a) Menjawab

anemia.
c) Mengevaluasi penyebab b) Mendengarkan

anemia.
c) Menjawab

Sub pokok tanda dan gejala

anemia:

a) Menanyakan tanda dan


gejala anemia.
a) Menjawab
b) Menjelaskan tanda dan
gejala anemia.
b) Mendengarkan
c) Melakukan evaluasi.

c) Menjawab
Sub pokok akibat anemia :

a) Menjelaskan akibat anemia.


b) Mengevaluasi akibat anemia.
a) Mendengarkan
b) Menjawab

Sub pokok pencegahan

anemia :

154
a) Menjelaskan pencegahan
anemia.
b) Menanyakan pencegahan a) Mendengarkan

anemia.
c) Mengevaluasi pencegahan
b) Mendengarkan
anemia.

c) Menjawab

3. 5 Menit Evaluasi :

a) Memberikan kesempatan a) Menjawab


kepada peserta untuk pertanyaan
bertanya

b) Menjawab
b) Menanyakan kepada peserta pertanyaan
tentang materi yang telah
diberikan, dan reinforcement
kepada yang dapat
menjawab pertanyaan.
4. 2 Menit Terminasi :

a) Mengucapkan terimakasih a) Mendengarkan


atas peran serta peserta.
b) Memberikan kesempatan
kepada observer untuk b) Mendengatrkan

membacakan hasil.
c) Mengucapkan salam
penutup.

155
c) Menjawab salam

G. KRITERIA EVALUASI
6. Evaluasi struktur
a. Persiapan media yang akan digunakan (LCD, leaflet)
b. Persiapan  tempat yang akan digunakan
c. Kontrak waktu
d. Persiapan SAP
7. Evaluasi proses
a. Selama penyuluhan peserta memperhatikan penjelasan yang
disampaikan
b. Selama penyuluhan peserta aktif bertanya tentang penjelasan
yang disampaikan
c. Selama penyuluhan peserta aktif menjawab pertanyaan yang
diajukan
8. Evaluasi hasil akhir
Diharapkan peserta penyuluhan dapat :
1. Mengetahui pengertian anemia
2. Mengetahui klasifikasi anemia
3. Mengetahui penyebab anemia
4. Mengetahui tanda dan gejala anemia
5. Mengetahui akibat anemia
6. Mengetahui pencegahan anemia
7. Mengetahui penanganan anemia
8. Mengetahui sumber bahan makanan Fe (zat besi) yang dapat
mencegah anemia

H. LAMPIRAN MATERI

A. Pengertian Anemia

156
Anemia dalam kehamilan adalah kondisi ibu hamil dengan kadar

hemoglobin dibawah 11 gr % pada trimester I dan III atau kadar lebih

kecil 10,5 gr % pada trimester II.

B. Klasifikasi Anemia
Menurut Manuaba (2010) :
1. Tidak anemia Hb 11 gr%
2. Anemia ringan Hb 9-10 gr%
3. Anemia sedang Hb 7-8 gr%
4. Anemia berat Hb < 7 gr%
C. Penyebab Anemia
Penyebab anemia umumnya adalah :
1. Kurang gizi (malnutrisi)
2. Kurang zat besi dalam diet
3. Mal absorbsi
4. Kehilangan darah yang banyak : persalinan yang lalu dan lain-
lain.
5. Penyakit kronik seperti TB Paru, cacing usus, malaria dan lain-
lain.
D. Tanda Dan Gejala
1. Mata berkunang- kunang
2. badan terasa lesu
3. cepat lelah, lemah
4. gampang ngantuk
5. lidah, bibir dan kuku pucat sekali
6. wajah atau muka pucat
7. kurang nafsu makan
E. Akibat (Dampak) Anemia

157
Anemia dapat terjadi pada setiap ibu hamil, karena itulah kejadian ini

harus selalu diwaspadai.

1. Anemia yang terjadi saat ibu hamil Trimester I akan dapat


mengakibatkan: Abortus, Missed Abortus dan kelainan kongenital.
2. Anemia pada kehamilan trimester II dapat menyebabkan:
Persalinan prematur, perdarahan antepartum, gangguan
pertumbuhan janin dalam rahim, asfiksia aintrauterin sampai
kematian, BBLR, gestosis dan mudah terkena infeksi, IQ rendah
dan bahkan bisa mengakibatkan kematian. Saat inpartu, anemia
dapat menimbulkan gangguan his baik primer maupun sekunder,
janin akan lahir dengan anemia, dan persalinan dengan tindakan
yang disebabkan karena ibu cepat lelah.
3. Saat post partum anemia dapat menyebabkan : atonia uteri,
retensio placenta, perlukaan jalan lahir sukar sembuh, mudah
terjadi febris puerpuralis dan gangguan involusio uteri.

F. Pencegahan Anemia
1. Meningkatkan konsumsi makanan yang mengandung zat besi
terutama yang berasal dari sumber hewani seperti  ikan, hati,
susu, keju, telur. Sedangkan zat besi yang berasal dari sumber
nabati/tumbuh-tumbuhan yaitu bayam, kangkung, daun singkong,
kacang panjang, kecipir, daun katuk, sawi hijau, kacang –
kacangan, tahu, tempe.

2. Menjaga kebersihan lingkungan dan kebersihan perorangan agar


tubuh tidak kemasukan cacing

158
3. Agar zat besi dapat diserap dengan baik oleh tubuh maka
konsumsi juga makanan yang mengandung vitamin C yang
terdapat pada buah-buahan

4. Pemberian tablet penambah darah (SF (Sulfats ferrosus)) untuk


ibu hamil, sebanyak 90 tablet artinya ibu hamil setiap hari
mengkonsumsi 1 tablet besi/ hari.
5. Periksakan diri ke dokter atau bidan atau ke pelayanan kesehatan
terdekat.

G. Penanganan Anemia
Penanganan anemia berdasarkan klasifikasinya :

1. Anemia Ringan
Dengan kadar Hemoglobin 9-10 gr% masih dianggap ringan

sehingga hanya perlu diberikan kombinasi 60 mg/ hari besi dan

400 mg asam folat peroral sekali sehari.

2. Anemia Sedang
Pengobatannya dengan kombinasi 120 mg zat besi dan 500 mg

asam folat peroral sekali sehari.

3. Anemia Berat
Pemberian preparat parenteral yaitu dengan fero dextrin sebanyak
1000 mg  (20 ml) intravena atau 2x10 ml intramuskuler. Transfuse
darah kehamilan lanjut dapat diberikan walaupun sangat jarang
diberikan mengingat resiko transfusi bagi ibu dan janin.
H. Sumber bahan makanan Fe (Zat Besi)

159
Makanan yang mengandung zat besi terutama yang berasal
dari sumber hewani seperti  ikan, hati, susu, keju, telur. Sedangkan
zat besi yang berasal dari sumber nabati/tumbuh-tumbuhan yaitu
bayam, kangkung, daun singkong, kacang panjang, kecipir, daun
katuk, sawi hijau, kacang – kacangan, tahu, tempe. Zat besi yang
berasal dari sumber hewani
lebih mudah diserap oleh
tubuh dibandingkan zat
besi yang berasal dari
sumber nabati/tumbuh-
tumbuhan.
Agar zat besi dapat
diserap dengan baik oleh
tubuh maka konsumsi juga
makanan yang
mengandung vitamin C yang terdapat pada buah-buahan seperti
jeruk, jambu biji, stroberi, papaya, mangga, kiwi, tomat, brokoli, dll.

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SATPEN)

PENTINGNYA VITAMIN A BAGI BALITA

160
DI SUSUN OLEH:

KELOMPOK DESA MURBAYA

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN MATARAM
JURUSAN GIZI
2019
SATUAN ACARA PENYULUHAN
PENTINGNYA VITAMIN A BAGI BALITA

DI DUSUN BERTAIS

Pokok bahasan                     : Pentingnya vitamin A bagi anak balita

Sub Pokok Bahasan            :

a. Pengertian vitamin A

b. Manfaat vitamin A

161
c. Penyebab kekurangan vitamin A

d. Sumber vitamin A

e. Tanda dan gejala karena kekurangan

vitamin A

f. Akibat yang ditimbulkan apabila

kekurangan vitamin A

g. Pencegahan dan pengobatan karena

kekurangan vitamin A

Sasaran                                  : Ibu balita


Waktu                                      : 16.00-16.30 WITA

Tempat                                    : Dusun bertais

Hari/Tanggal : Senin, 04 Maret 2019

Penyuluh : Desak Putu Widyaningsih

I. LATAR BELAKANG

Vitamin A merupakan salah satu dari beberapa vitamin.

Kekurangan atau kelebihan akan menyebabkan bahaya kesehatan yang

serius. Peranan vitamin A lebih kurang 90% adalah dalam penglihatan,

kekurangan vitamin A mengakibatkan rabun senja dengan xeroptalmia.

Kasus yang seiring ditemukan oleh karena kekuangan vitamin A

maka program-program pencegahan kekurangan vitamin A dilaksanakan

secara serius dengan berbagai kebijakan-kebijakan dalam perencanan

dan penanggulangan kekurangan vitamin A, diantaranya:

162
 Fortifikasi makanan atau penambahan vitamin A pada makanan

seperti pada penyedap masakan (MSG), gula dan lain-lain

 Distribusi kapsul vitamin A dosis tinggi dimana setiap 6 bulan sekali

kepada:

a) bayi kurang dari 1 tahun kapsul warna biru

b) balita kapsul warna merah

 Mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung vitamin A

 Pendidikan kesehatan melalui penyuluhan kesehatan kepada

masyarakat

II. TUJUAN

a. Tujuan Umum

Setelah dilakukan penyuluhan kepada ibu yang memiliki anak

balita diharapkan ibu memberikan tambahan vitamin A pada saatnya,

sehingga dapat menurunkan jumlah kasus / penyakit pada balita

yang disebabkan kekurangan vitamin A.

b. Tujuan Khusus

Setelah dilakukan penyuluhan ibu yang memiliki balita dapat

menjelaskan dan menyebutkan:

1) Pengertian vitamin A

2) Manfaat vitamin A

163
3) Penyebab kekurangan vitamin A

4) Sumber vitamin A

5) Tanda dan gejala karena kekurangan vitamin A

6) Akibat yang ditimbulkan apabila kekurangan vitamin A

7) Pencegahan dan pengobatan karena kekurangan vitamin A

III. SASARAN

Ibu Balita

IV. TEMPAT DAN WAKTU

a. Tempat : Dusun Bertais

b. Waktu : 30 menit

c. Hari/Tanggal : Senin, 04 maret 2019

V. METODE

a. Ceramah

b. Tanya Jawab

c. Pembagian leafleat

VI. Media

 Video

 LCD

 Sound system

 Laptop

VII. MATERI

a. Pengertian vitamin A

164
b. Manfaat / guna vitamin A
c. Penyebab kekurangan vitamin A
d. Sumber vitamin A
e. Tanda dan gejala karena kekurangan vitamin A
f. Akibat yang ditimbulkan apabila kekurangan vitamin A
g. Pencegahan dan pengobatan karena kekurangan vitamin A

VIII. STRATEGI PENYULUHAN

a. Pembukaan : 5 menit

- Perkenalan

- Curah pendapat

b. Pelaksanaan penyuluhan : 15 menit

- Ceramah

- Tanya jawab

- Pembagian leafleat

c. Menyimpulkan materi yang sudah disampaikan : 5 menit

d. Evaluasi secara lisan: 5 menit

IX. EVALUASI

- Ibu balita dapat menyebutkan pengertian vitamin A

- Ibu balita dapat menyebutkan manfaat / guna vitamin A

- Ibu balita dapat menyebutkan makanan yang banyak mengandung

vitamin A

- Ibu balita dapat menyebutkan akibat yang ditimbulkan apabila

kekurangan vitamin A

165
LAMPIRAN MATERI

1. Pengertian Vitamin A

Vitamin A merupakan salah satu zat gizi yang penting untuk


penglihatan, pertumbuhan, dan meningkatkan daya tahan tubuh terhadap
penyakit.

2. Manfaat vitamin A

Guna vitamin A untuk mencegah rabun senja dan xeroptolmia

166
Fungsi vitamin A:

- Peranan vitamin A adalah dalam penglihatan berperan dalam

mengontrol ekspresi gen

- Vitamin A berperan dalam peningkatan selera makan

- Berperan dalam pertumbuhan sel-sel tubuh seperti sel tulang

- Pertumbuhan gigi

- Membantu dalam proses metabolism umum

3. Penyebab kekurangan Vitamin A

a. Konsumsi makanan yang tidak mengandung cukup vitamin A

b. Bayi yang tidak diberikan ASI Eksklusif

c. Menu makanan tidak seimbang

d. Adanya kerusakan hati, seperti kwashiorkor dan hepatitis kronik

e. Adanya gangguan penyerapan vitamin A misalnya diare

4. Makanan yang banyak mengandung vitamin A terdapat:

- Dalam tumbuhan dan hewan yang telah dijadikan bahan makanan

- Bahan makanan nabati yaitu sayuran berwarna hijau dan dari buah-

buahan berwarna kuning, merah seperti wortel, tomat, papaya, paprika,

apricot, brokoli, mangga, alpukat, melon, peach, kentang.

- Bahan makanan hewan, terutama hati, keju, telur,daging merah, ikan

167
5. Akibat dari kekurangan vitamin A

Akibat dari kekurangan vitamin A ini bermacam-macam antara lain

terhambatnya pertumbuhan, gangguan pada kemampuan mata dalam

menerima cahaya, kelainan-kelainan pada mata seperti xerosis dan

xerophthalmia, serta meningkatnya kemungkinan menderita penyakit infeksi.

Bahkan pada anak yang mengalami kekurangan vitamin A berat angka

kematian meningkat sampai 50%.

6. Tanda dan gejala karena kekurangan vitamin A

- Gejala definisi vitamin A yang paling menonjol yang berhubungan

dengan mata disebut keroptholmia

- Kelainan fungsional karena kekurangan vitamin A yang dini pada mata

ialah rabun senja

- Gejala lainnya pada pertumbuhan tinggi badan anak terhambat, anak

tidak bertambah tinggi secara normal menurut usianya.

- Anak tidak nafsu makan

- Hambatan pertumbuhan bakal gigi/anak

7. Pencegahan dan pengobatan karena kekurangan vitamin A

Pencegahan:

168
- Pemanfaatan pekarangan rumah tangga dan desa

- Distribusi kapsul vitamin A dosis tinggi untuk bayi kurang dari 1 tahun

dan anak balita 1 – 5 tahun

- Pemberian / kapsul vitamin A pada balita

- Konsumsi sayuran hijau

seperti kangkung, bayam,

kacang- kacangan, wortel

dan juga buah- buahan.

Pengobatan:

Untuk pengobatan dapat

diperiksakan ke Puskesmas/ Rumah Sakit.

Untuk mendapatkan kapsul vitamin A setiap 6 bulan bisa di dapat di

Puskesmas, Posyandu dan tempat pelayanan kesehatan.

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SATPEN)

169
DI SUSUN OLEH:

KELOMPOK DESA MURBAYA

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN MATARAM
JURUSAN GIZI
2019
SATUAN ACARA PENYULUHAN
PENTINGNYA SARAPAN PAGI BAGI BALITA

DI DUSUN REPUK KEKALIK

Pokok bahasan                     : Sarapan Pagi


Sub Pokok Bahasan            :
a. Manfaat sarapan pagi
b. Akibat tidak sarapan pagi
c. kriteria sarapan pagi yang ideal

170
Sasaran                                  : ibu balita
Waktu                                      : 10.00-10.30 WITA
Tempat                                    : Dusun repok kekalik
Hari/Tanggal : Rabu, 06 Maret 2019

Penyuluh : Desak Putu Widyaningsih

A.   Tujuan Penyuluhan
1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti penyuluhan, ibu balita dapat mengetahui tentang
pentingnya sarapan pagi.

2.    Tujuan Khusus
Setelah diberikan penyuluhan tentang pentingnya sarapan pagi, ibu
balita diharapkan dapat :
a. Mengetahui Pengertian sarapan pagi
b. Mengetahui Manfaat sarapan pagi
c. Mengetahui Menu sarapan
d. Mengetahui Alasan tidak sarapan pagi
e. Mengetahui 5 cara anak agar terbiasa sarapan
f. Mengetahui Akibat tidak sarapan pagi

B.   Materi (terlampir)
a. Pengertian sarapan pagi
b. Manfaat sarapan pagi
c. Menu sarapan
d. Alasan tidak sarapan pagi
e. 5 cara anak agar terbiasa sarapan
f. Akibat tidak sarapan pagi

C.   Kegiatan Penyuluhan

171
Kegiatan
No Tahapan Waktu
Penyuluhan Peserta
1 Pembukaan - Memberikan salam Menanggapi 5 menit
- Perkenalkan diri
2 Pemberian -   Memberikan penyuluhan Mendengarkan 15 menit
materi tentang pentingnya sarapan dan
pagi tahap demi tahap menanggapi
-   Memberi kesempatan
bertanya
-   Menjawab pertanyaan

3 Evaluasi -   Menggali pengetahuan Dapat memberi 5 menit


sasaran dengan memberi jawaban
pertanyaan

4 Penutup -   Memberi salam 5 menit


-   Penutup

D.   Metode
a. Ceramah
b. Tanya jawab
c. Diskusi

E.   Alat/Media
a. LCD
b. Sound system
c. Laptop
d. Power point
e. Video

F.    Evaluasi
1. Ibu balita dapat menyebutkan manfaat sarapan pagi
2. Ibu balita dapat menyebutkan akibat tidak sarapan pagi
3. Ibu balita dapat menyebutkan contoh menu sarapan

MATERI
a. PENGERTIAN SARAPAN PAGI

172
Sarapan pagi atau makan pagi merupakan suatu aktivitas makan di
pagi hari yaitu diantara pukul 06.00 sampai pukul 10.00 pagi hari dengan
ketentuan makanan yang akan disantap haruslah memiliki kadar serat yang
tinggi dengan protein yang cukup dan harus rendah lemak. Sarapan pagi
yaitu makanan yang dimakan pada pagi hari sebelum beraktifitas, yang
terdiri dari makanan pokok dan lauk pauk

b. MANFAAT SARAPAN PAGI


Beberapa manfaat Sarapan pagi antara lain :
 Meningkatkan konsentrasi anak
 Menguatkan tubuh
 Dapat menjaga Kesehatan
 Meningkatkan Daya Ingat
 Memberikan energi Lebih
 Membantu perkembangan anak
 Agar perut tidak bunyi ketika di sekolah dan tidak jajan sembarangan
 Anak-anak bersemangat untuk melakukan berbagai aktivitas di pagi
hari karena kebutuhan energi terpenuhi
 Meningkatkan daya tahan tubuh
 Meningkatkan kemampuan otak
 Memenuhi asupan vitamin
 Membantu meningkatkan konsentrasi untuk belajar dan
memudahkan penyerapan pelajaran
 Tidak mudah mengantuk dan lemas.
 Menghindari risiko anak kekurangan gizi dan obesitas.
 Memperkuat ikatan dalam keluarga

c. MENU SARAPAN :
 Menu makan pagi yang bergizi adalah menu makan pagi yang
mengandung zat-zat gizi yang dibutuhkan oleh tubuh atau bergizi
seimbang
 Menu makan pagi lebih baik dari makanan sumber zat tenaga,
sumber zat pembangun dan sumber zat pengatur.

173
 Jenis makanan untuk sarapan pagi : Telur rebus, Tempe tahu, Sereal
gandum, Susu, Buah-buahan, dan Roti.

d. ALASAN TIDAK SARAPAN PAGI :


 Diburu waktu, agar tidak terlambat sampai di sekolah
 Tidak terbiasa, merasa mual atau sakit perut bila makan di pagi hari
 Bosan atau tidak nafsu untuk menyantap sarapan
 Tidak tersedianya makanan di meja makan

e. 5 CARA ANAK AGAR TERBIASA SARAPAN


1. Anak-anak perlu dibiasakan bangun lebih pagi agar tersedia waktu yang
cukup untuk akan pagi.
2. Para orang tua hendaknya memberi contoh yang baik yaitu
membiasakan makan pagi
3. Pada saat makan pagi sebaiknya anak ditemani oleh salah seorang
anggota keluarga
4. Orang tua dan guru hendaknya tidak bosan mengingatkan anak untuk
selalu makan pagi dan memberi penjelasan mengenai manfaat makan
pagi
5. Bagi anak yang tidak sempat makan pagi sebaiknya makanan dibawa ke
sekolah

f. AKIBAT TIDAK SARAPAN PAGI


 Badan akan Terasa Lemah
 tidak dapat berpikir dengan baik
 kepala pusing, mengantuk, letih dan lesu
 bisa terkena penyakit magh
 daya konsentrasi berkurang

174
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SATPEN)

PENTINGNYA SARAPAN BAGI ANAK SEKOLAH

175
DI SUSUN OLEH:

KELOMPOK DESA MURBAYA

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN MATARAM
JURUSAN GIZI
2019
SATUAN ACARA PENYULUHAN
PENTINGNYA SARAPAN PAGI BAGI ANAK SEKOLAH

DI DUSUN MURBAYA (TK N.W MURBAYA)

Pokok bahasan                     : Sarapan Pagi


Sub Pokok Bahasan            :
d. Manfaat sarapan pagi
e. Akibat tidak sarapan pagi
f. kriteria sarapan pagi yang ideal
Sasaran                                  : Anak TK
Waktu                                      : 09.00-09.30 WITA

176
Tempat                                    : TK murbaya
Hari/Tanggal : Jum’at, 08 maret 2019

Penyuluh : Desak Putu Widyaningsih

A.   Tujuan Penyuluhan
1.    Tujuan Umum
Setelah mengikuti penyuluhan, anak - anak dapat mengetahui tentang
pentingnya sarapan pagi.

2.    Tujuan Khusus
Setelah diberikan penyuluhan tentang pentingnya sarapan pagi, anak -
anakdiharapkan dapat :
-       Mengetahui manfaat sarapan pagi
-       Mengetahui jenis kandungan yang baik untuk sarapan pagi
-       Mengetahui akibat jika tidak sarapan pagi
-       Mengetahui kriteria sarapan pagi yang ideal

B.   Materi (terlampir)
a. Manfaat sarapan pagi
b. Akibat tidak sarapan pagi
c. kriteria sarapan pagi yang ideal

C.   Kegiatan Penyuluhan
Kegiatan
No Tahapan Waktu
Penyuluhan Peserta
1 Pembukaan - Memberikan salam Menanggapi 5 menit
- Perkenalkan diri

177
2 Pemberian -   Memberikan penyuluhan Mendengarkan 15 menit
materi tentang pentingnya sarapan dan
pagi tahap demi tahap menanggapi
-   Memberi kesempatan
bertanya
-   Menjawab pertanyaan

3 Evaluasi -   Menggali pengetahuan Dapat memberi 5 menit


sasaran dengan memberi jawaban
pertanyaan

4 Penutup -   Memberi salam 5 menit


-   Penutup

D.   Metode
a. Ceramah
b. Tanya jawab
c. Diskusi

E.   Alat/Media
a. LCD
b. Sound system
c. Laptop
d. Power point
e. Video

F.    Evaluasi
1. Anak sekolah dapat menyebutkan manfaat sarapan pagi
2. Anak sekolah dapat menyebutkan akibat tidak sarapan pagi

G.   Sumber Pustaka
     www.wordpress.com/pentingnya_sarapan_pagi/ 6 Desember 2011 

MATERI
a. Pengertian sarapan pagi

178
Sarapan pagi atau makan pagi merupakan suatu aktivitas makan di
pagi hari yaitu diantara pukul 06.00 sampai pukul 10.00 pagi hari dengan
ketentuan makanan yang akan disantap haruslah memiliki kadar serat yang
tinggi dengan protein yang cukup dan harus rendah lemak.

b. Manfaat sarapan pagi


Beberapa manfaat Sarapan pagi antara lain :
 Meningkatkan konsentrasi anak
 Menguatkan tubuh
 Dapat menjaga Kesehatan
 Meningkatkan Daya Ingat
 Memberikan energi Lebih
 Membantu perkembangan anak
 Agar perut tidak bunyi ketika di sekolah dan tidak jajan sembarangan
 Menghasilkan Energi Tubuh
c. Jenis makanan untuk sarapan pagi
 Telur rebus
 Tempe tahu
 Sareal gandum
 Susu
 Buah-buahan
 Roti

d. Akibat tidak sarapan pagi


 Badan akan Terasa Lemah
 tidak dapat berpikir dengan baik
 kepala pusing, mengantuk, letih dan lesu
 bisa terkena penyakit magh
 daya konsentrasi berkurang

e. Kriteria Sarapan Pagi yang Ideal antara lain :


1.    Memberikan tubuh kita semua nutrisi yang penting
2.    Memberikan tubuh kita untuk energi yang baik sepanjang hari

179
3.     Memberikan tubuh kita asupan air yang baik
4.    Membantu menjaga tingkat kadar gula dalam darah kita tetap normal

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SATPEN)

ISI PIRINGKU

180
DI SUSUN OLEH:

KELOMPOK DESA MURBAYA

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN MATARAM
JURUSAN GIZI
2019
SATUAN ACARA PENYULUHAN
ISI PIRINGKU

DI DUSUN REPUK KEKALIK

Pokok Bahasan : Isi piringku

Sasaran : Ibu balita di posyandu repok kekalik

Tempat : Posyandu Repok Kekalik

Hari / Tanggal : Rabu, 06 Maret 2019

A. Tujuan Instruktusional

181
 Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan kepada ibu balita di repok kekalik
diharapkan dapat mengerti tentang isi piringku dalam sekali makan.
 Tujuan Khusus
1) Menjelaskan isi dari piringku
2) Menjelaskan tentang pentingnya isi dari piringku dalam sekali
makan
3) Menjelaskan porsi makanan dalam isi piringku
4) Menjelaskan tentang contoh penyajian isi piringku

B. Sub Pokok Bahasan


1. Pengertian isi piringku
2. Pentingnya isi dari piringku dalam sekali makan
3. Porsi makan dalam isi piringku
4. Contoh susunan penyajian piringku

C. Kegiatan Penyuluhan
Tahap Waktu Kegiatan Penyuluh Kegiatan Peserta Metode Media
Pendahuluan 5 menit  Memberi salam  Menjawaab Ceramah -
dan salam
memperkenalkan  Mendengarkan
diri dan
 Menjelaskan Memperhatikan
tujuan
penyuluhan
 Menyebutkan
materi/pokok

182
bahasan yang
akan disampaikan
 Menyampaikan
kontrak waktu
Penyajian 20 menit  Penyampaian  Menyimak dan Ceramah Leafle
materi memperhatikan t
Menjelaskan
materi penyuluhan
secara berurutan
dan teratur
1. Pengertian isi
piringku
2. Isi dari
piringku dalam
sekali makan
3. Porsi makan
dalam isi
piringku
4. Contoh
susunan
penyajian isi  Menanyakan Tanya
piringku hal yang belum jawab
jelas
Materi :
 Evaluasi
Menanyakan
kembali hal-hal
yang sudah
dijelaskan
mengenai isi

183
piringku
Penutup 5 menit  Menutup  Mendengarkan Ceramah -
pertemuan  Menjawab
dengan salam
menyimpulkan
materi yang telah
dibahas
 Memberikan
salam penutup

D. EVALUASI
1. Peserta mampu menjelaskan dan memahami pengertian isi piringku
2. Peserta mengetahui isi piringku dalam sekali makan
3. Peserta mengetahui porsi makan dalam isi piringku
4. Peserta mengetahui contoh penyajian isi piringku
MATERI

ISI PIRINGKU

A. Pengertian Isi Piringku


Isi piringku merupakan hidangan makanan dalam satu kali makan yang
menggambarkan porsi makan yang dikonsumsi dalam satu piring yang
terdiri dari 50% buah dan sayur, dan 50 % sisanya terdiri dari karbohidrat
dan protein.
B. Isi piringku dalam satu kali makan
1. Makanan pokok (sumber karbohidrat)
Makanan pokok merupakan pangan yang mengandung
karbohidrat yang sering dikonsumsi atau telah menjadi bagian dari
budaya makan berbagai etnik di Indonesia.

184
Makanan pokok beragam, sesuai keadaan tempat dan
budaya serta kearifan lokal contoh beras, jagung, singkong, ubi,
talas, sagu dan produk olahan lainnya (roti, biscuit, pasta, mie, dll)
2. Lauk pauk (sumber protein)
Lauk pauk terdiri dari pangan sumber protein hewani dan
nabati. Lauk pauk hewani : daging (sapi, kambing, rusa, dll), unggas
(ayam, bebek, dll), ikan termasuk hasil laut, telur, susu dan hasil
olahannya. Lauk pauk nabati terdiri dari tahu, tempe, dan kacang-
kacangan.
3. Sayur-sayuran (sumber vitamin dan mineral)
Sayuran merupakan bahan pangan yang berasal dari tumbuhan yang
memiliki kandungan air tinggi. Sayuran merupakan sumber vitamin
dan mineral terutama karoten, vitamin A, vitamin C, zat besi, fosfor.
Sebagian vitamin dan mineral yang terdapat dalam sayuran berfungsi
sebagai antioksidan. Salah satu manfaat dari sayuran yaitu
memperlancar buang air besar.
4. Buah-buahan (sumber vitamin dan mineral)
Buah-buahan merupakan sumber berbagai vitamin (vitamin A, B, B1,
B6, C), mineral dan serat pangan. Sebagian vitamin, mineral yang
terkandung dalam buah-buahan berperan sebagai antioksidan.
Selain makanan pokok, lauk pauk, sayur dan buah, dalam
isi piringku juga terdapat cuci tangan pakai sabun dengan air
mengalir, beraktivitas fisik, minum air 8 gelas sehari dan memantau
berat badan setiap bulan.
C. Porsi makan dalam isi piringku
1. Makanan pokok
Porsi makanan pokok dalam isi piringku yaitu 2/3 dari ½ piring.
2. Lauk pauk
Porsi lauk pauk dalam isi piringku yaitu 1/3 dari ½ piring.
3. Sayur-sayuran

185
Porsi sayuran dalam isi piringku yaitu 2/3 dari ½ piring.
4. Buah-buahan
Porsi buah dalam isi piringku yaiitu 1/3 dari ½ piring.

D. Contoh penyajian isi piringku


1. Makanan pokok (nasi)
2. Lauk hewani (ikan)
3. Lauk nabati (tahu)
4. Sayuran (bening bayam)
5. Buah (pepaya)

186
SATUAN ACARA PENYULUHAN
(SATPEN)

JAJANAN SEHAT

DI SUSUN OLEH:

KELOMPOK DESA MURBAYA

187
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK KESEHATAN MATARAM
JURUSAN GIZI
2019
SATUAN ACARA PENYULUHAN
JAJANAN SEHAT

DI DUSUN MURBAYA (TK N.W & SDN MURBAYA)

Pokok Bahasan : Jajanan sehat

Sub Pokok Bahasan: Jajanan sehat

Hari/Tanggal : Sabtu, 08 Maret 2019

Tempat : TK ISLAM, Dusun Murbaya

Jam : 09.00 WITA s/d selesai

Waktu : 30 menit

Penyaji : Sundusil Arsyih

Sasaran : anak TK

A. Tujuan Instruksional Umum


Setelah di lakukan penyuluhan, peserta dapat meningkatkan
pengetahuan tentang jajanan sehat.

B. Tujuan Instruksional Khusus

188
Setelah diberikan penyuluhan anak dapat :

1. Anak dapat mengetahui jajanan sehat


2. Anak dapat mengetahui fungsi jajanan sehat
3. Anak dapat mengetahui jenis jajanan sehat
4. Anak dapat mengetahui cara memilih jajanan sehat
5. Anak dapat mengetahui cara agar tidak jajan sembarangan

C. Materi

1. Pengertian jajanan sehat


2. Fungsi jajanan sehat
3. Jenis jajanan sehat
4. Cara memilih jajanan sehat
5. Pencegahan agar tidak jajan sembarangan

D. Media
1. Vidio
2. LCD
3. Powerpoint
4. Laptop

E. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab

F. Kegiatan Penyuluhan
No Waktu Kegiatan Penyuluh Kegiatan Peserta

1. 2 Menit Pembukaan :

189
6. Membuka kegiatan dengan f) Menjawab salam
mengucapkan salam.
7. Memperkenalkan diri. g) Mendengarkan
8. Menjelaskan tujuan. h) Memperhatikan

3. 9 menit Pelaksanaan : a. Mendeng


arkan
1. Memberikan materi
dan
penyuluhan
memperh
2. Memberikan kesempatan
atikan
untuk bertanya mengenai
hal yang belum jelas

4. 5 menit Penutup : Menjawa


b
1. Mengevaluasi peserta
pertanya
2. Salam penutup
an saat
evaluasi
Menjawa
b salam
Penutup

G. PEMANTAUAN DAN EVALUASI


Penilaian pemahaman dan pengertian peserta dengan pertanyaan-
pertanyaan

190
LAMPIRAN MATERI

I. Pengertian Jajanan sehat


Menurut FAO makanan jajanan didefinisikan sebagai makanan
dan minuman yang dipersiapkan dan dijual oleh pedagang kaki lima
di jalanan dan di tempat keramaian yang langsung di makan atau
konsumsi tanpa pengolahan atau persiapan lebih lanjut.

Sedangkan jajanan sehat dapat diartikan sebagai jajanan bersih,


aman, sehat, bergizi dan yang tidak mengandung zat -zat berbahaya.

J. Fungsi Jajanan
Jajanan bagi anak sekolah dapat berfungsi sebagai upaya untuk
memenuhi kebutuhan energi karena aktivitas fisik yang tinggi (apalagi
anak yang tidak sarapan pagi). Disamping itu juga makanan jajanan
dapat mengenyangkan perut secara sementara.

K. Jenis Jajanan
6. Jajanan sehat : susu, roti, biscuit, buah-buahan, gado-gado,
lemper, tahu isi, dan lain-lain
7. Jajanan tidak sehat :
a. Es mambo
i. Memiliki warna yang mencolok
ii. Mengandung pemanis buatan dan pewarna pakaian
b. Permen
iii. mengandung pemanis buatan dan pewarna pakaian

191
c. Bakso
iv. bahan pengenyal
d. Makanan ringan / chiki
v. Mengandung MSG sebagai penambah rasa, zat pewarna,
dan pemanis buatan.
e. Gorengan
vi. Memakai minyak goreng bekas
vii. Minyak sudah berwarna sangat keruh
f. Kue berwarna mencolok
viii. Pewarna pakaian
g. Es sirup/ minuman berwarna mencolok
ix. Tidak hygenis
x. Memakai air mentah
xi. Terdapat zat pewarna pakaian

L. Cara Memilih Jajanan Sehat


8. Bersih dan tertutup
9. Jauh dari tempat sampah, got, debu, dan asap kendaraan
bermotor
10. Tidak bekas dipegang orang
11. Masih segar
12. Tidak digoreng dengan minyak yang sudah dipakai berkali – kali
13. Bau tidak apek
14. Tidak dibungkus dengan kertas bekas/Koran
15. Dikemas dengan plastic
16. Lihat tanggal kadaluarsa

M. Pencegahan Agar Tidak Jajajan Sembarangan


1. Sarapan pagi

192
Sarapan pagi adalah makanan yang paling penting dalam aktivitas
harian, sebab wktu sekolah penuh dengan aktivitas yang
membutuhkan energi dan kalori yang cukup besar. Misalnya sarapan
dengan mengkonsumsi 2 potong roti dan telur, saru porsi bubur
ayam, saru gelas susu dan buah.
2. Membawa makanan ringan atau bekal makan siang
Hal ini dilakukan untuk mencegah dan menjamin supaya anak tidak
sembarang membeli jajan.

DAFTAR PUSTAKA

Dyah Umiarni Purnamasari, Memilih makanan Jajanan Yang Bergizi, Diakes


http://rusmanefendifiles.wordpress.com/2011/05/pemilihan-makanan-
jajananpdf pada tanggal 8 agustus 2014
Winarno, F., G. 2014 Keamanan Pangan Jilid 1. Bogor : M-Brio Press

193
SATUAN ACARA PENYULUHAN
(SATPEN)

HIPERTENSI

DI SUSUN OLEH:

KELOMPOK DESA MURBAYA

194
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK KESEHATAN MATARAM
JURUSAN GIZI
2019
SATUAN ACARA PENYULUHAN
HIPERTENSI

DI DUSUN MURBAYA & REPUK DASAN BARU

Topik : Hipertensi
sub topik : Pentingnya Pengetahuan Tentang Hipertensi
sasaran : Lansia di dusun Murbaya
hari/tanggal : Selasa, 5 Maret 2019
tempat : Dusun murbaya & Dusun Repuk dasan baru

A. Latar Belakang

Hipertensi didefinisikan sebagai peningkatan tekanan darah

sistolik lebih dari 140 mmHg dan tekanan darah diastolik lebih dari 90

mmHg pada dua kali pengukuran dengan selang waktu lima menit dalam

keadaan cukup istirahat atau tenang (Kemenkes RI, 2014). Hipertensi

berarti tekanan darah di dalam pembuluh-pembuluh darah sangat tinggi,

dimana keadaan ini dapat merusak organ-organ vital tubuh bahkan

menyebabkan kematian (Susilo, 2011).

Hipertensi merupakan salah satu penyakit system kardiovaskuler

yang banyak dijumpai di masyarakat. Hipertensi bukanlah penyakit

menular, namun harus senantiasa diwaspadai. Tekanan Darah tinggi

195
atau Hipertesi dan arteriosclerosis ( pengerasan arteri ) adalah dua

kondisi pokok yang mendasari banyak bentuk penyakit kardiovaskuler.

Lebih jauh, tidak jarang tekanan darah tinggi juga menyebabkan

gangguan ginjal. Sampai saat ini, usaha-usaha baik mencegah maupun

mengobati penyakit hipertensi belum berhasil sepenuhnya, karena

adanya factor-faktor penghambat seperti kurang pengetahuan tentang

hipertensi (pengertian, tanda dan gejala, sebab akibat, komplikasi dan

juga perawatannya

Hipertensi masih menjadi permasalahan kesehatan dunia yang

membutuhkan perhatian karena dapat menyebabkan kematian utama di

negara-negara maju maupun negara berkembang. Jumlah penderita

hipertensi terus bertambah dari tahun ketahun. Sekitar 40% orang

dewasa berusia diatas 25 tahun telah didiagnosa menderita

hipertensi  Saat ini terdapat 1 milyar penderita hipertensi di seluruh

dunia. Sebanyak 9,4 juta kematian setiap tahun akibat hipertensi dan

penyakit terkait. Dari jumlah tersebut, 1,5 juta di antaranya ada di Asia

Tenggara (WHO, 2013).

Di Indonesia hipertensi masih menjadi tantangan besar. Hal ini

dikarenakan  hipertensi merupakan kondisi yang sering ditemukan pada

pelayanan kesehatan primer. Sekitar 1 dari 3 orang penduduk Indonesia

menderita hipertensi. Berdasarkan prevalensinya, persentase penderita

hipertensi yang berusia diatas 18 tahun yaitu 25,8%. Jumlah kasus

hipertensi yang terdiagnosis oleh tenaga kesehatan hanya sebesar

36,8% dan selebihnya (63,2%) tidak terdiagnosis. Hasil pengukuran

196
yang dilakukan menunjukkan persentase penderita hipertensi

mengalami peningkatan seiring dengan pertambahan rentang usia.

Pada kelompok umur 35-44 sebanyak 24,8% menderita hipertensi,

umur 45-54 sebesar 35,6%, meningkat lagi pada umur 65-74 sebesar

57,6% dan yang paling tinggi sebanyak 63,8%dari lansia berusia 75

tahun keatas mengalami hipertensi. (Riskesdas, 2013).

Penderita hipertensi dapat menimbulkan berbagai komplikasi.

60% dari penderita hipertensi berakhir pada stroke. Sedangkan sisanya

pada jantung, gagal ginjal, dan kebutaan. Sementara di dunia Barat,

hipertensi justru banyak menimbulkan gagal ginjal, oleh karena perlu di

galakkan pada masyarakat mengenai pengobatan dan perawatan

Hipertensi. Berdasarkan uraian diatas mahasiswa merencanakan akan

melaksanakan penyuluhan mengenai hipertensi di Dusun Repok Dasan

Baru.

B. Tujuan
1. Tujuan umum
Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan mengenai hipertensi
klien mampu mengetahui tentang penyakit hipertensi.
2.Tujuan Khusus
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan tentang hipertensi,
diharapkan masyarakat mampu :
a. Mengetahui pengertian hipertensi
b. Mengetahui tanda dan gejala hipertensi
c. Mengetahui penyebab hipertensi
d. Mengetahui akibat lanjut hipertensi
e. Mengetahui penatalaksanaan hipertensi

197
1. Materi (Terlampir)
2. Metode
Metode yang digunakan dalam peyuluhan ini adalah metode
ceramah, Tanya jawab dan metode diskusi.
3. Media dan alat Penyuluhan
Media: Power Point, Leaflet
Alat penyuluhan: Meja, kursi, laptop, proyektor+ screen dan microfon
dan alat tulis

4. Rencana Pembelajaran

Tahap Media
Waktu Kegiatan mahasiswa Kegiatan peserta Metode
kegiatan & alat

Pembuka 5 menit 1. Salam pembukaan. 1. Menjawab Ceramah Mic


an 2. Memperkenalkan diri. salam sound
3. Menjelaskan maksud 2. Mendengarkan
dan tujuan. keterangan
4. Kontrak waktu. penyaji.

Kegiatan 10
1. Menjelaskan 1. Memperhatikan Ceramah Food
Inti pengertian hipertensi dan dan model,
2. Menjelaskan mendengarkan Diskusi poster
Penyebab keterangan dan

198
3. Menjelaskan tanda penyaji. lembar
dan gejala hipertensi 2. Mengajukan balik
4. Menjelaskan akibat pertanyaan bila
lanjut dari hipertensi ada materi
5. Menjelaskan yang kurang
penatalaksanaan dari dimengerti.
hipertensi

Penutup 5 menit 1. Evaluasi tanya jawab 1. Menjawab Ceramah


2. Pembagian Leaflet pertanyaan
3. Mengucapkan terima secara lisan
kasih dan menutup 2. Menjawab
penyuluhan salam.

5. Pengorganisasian Kelompok
- Penyaji : Sundusil Arsyih
- Dokumentator : Desak Putu Widyaningsih
- Perlengkapan : Rani Nurgianti Putri

6. Setting Tempat

Peserta Penyuluh

Penyuluhan
7. Rencana Evaluasi
1. Struktur
Struktur berkoordinasi dengan pihak yang terkait semua lengkap,
diantaranya:
- Persiapan alat-alat seperti: poster, food model, kursi audience
- Persiapan materi
- Penyampaian materi

199
- Kesiapan peserta dalam menerima materi
2. Proses
- Peralatan telah disiapkan 30 menit sebelum acara guna melakukan
bina suasana.
o Poster, food model, kursi audience
- Audience/peserta memerhatikan dan bertanya penjelasan tentang
materi yang diberikan oleh penyuluh.
- Masing-masing anggota tim bekerja sesuai tugas.
3. Hasil
Peserta memahami materi yang disampaikan meliputi:
a. Pengertian hipertensi
b. Tanda dan gejala hipertensi
c. Penyebab hipertensi
d. Komplikasi hipertensi
e. Penatalaksanaan dari hipertensi

200
LAMPIRAN

DIET PADA PENDERITA HIPERTENSI

A. PENGERTIAN

Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah > 140/90 mmHg


secara kronis (Tanto Chris, 2014)
Hipertensi dapat didefinisikan sebagai tekanan darah persisten
dimana tekanan sistoliknya di atas 140 mmHg dan diastolik di atas 90
mmHg (Smeltzer, 2009)
Hipertensi adalah tekanan darah meningkat yang abnormal dan
diukur paling tidak pada tiga kesempatan yang berbeda, tekanan darah
normal bervariasi sesuai usia sehingga setiap diagnosis hipertensi harus
spesifik sesuai usia (Corwin, 2009)

Menurut WHO, hipertensi merupakan peningkatan tekanan sistolik


besar atau sama dengan 160 mmHg atau tekanan diastolic sama atau
lebih besar dari 95 mmHg (Kodim Nasrin, 2003)
Secara umum, hipertensi merupakan suatu keadaan tanpa gejala,
dimana tekanan darah abnormal tinggi di dalam arteri menyebabkan
meningkatnya resiko terhadap stroke, aneurisma, gagal jantung,
serangan jantung dan kerusakan ginjal. Hipertensi didefinisikan oleh
Joint National Committee on detecsion evaluation and treatmentof high

201
blood preassure (JIVC) sebagai tekanan yang lebih dari 130/90 mmHg
dan diklasifikasikan sesuai derajat keparahannnya.

B. KLASIFIKASI HIPERTENSI

Klasifikasi Hipertensi menurut Joint National Committee 7


Kategori Sistol Dan/atau Diastol

(mmHg) (mmHg)

Normal <120 Dan <80

Pre hipertensi 120-139 Atau 80-89

Hipertensi tahap 1 140-159 Atau 90-99

Hipertensi tahap 2 ≥ 160 Atau ≥ 100

Klasifikasi Hipertensi menurut WHO


Kategori Sistol (mmHg) Diastol (mmHg)

Optimal < 120 < 80

Normal < 130 < 85

Tingkat 1 140-159 90-99

(hipertensi ringan)

Sub grup perbatasan 140-149 90-94

Tingkat 2 160-179 100-109

202
(hipertensi sedang)

Tingkat 3 ≥ 180 ≥ 110

(hipertensi berat)

Hipertensi sistol ≥ 140 < 90


terisolasi

Sub grup perbatasan 140-149 < 90

C. GEJALA DAN TANDA


Menurut Rokhaeni ( 2001 ), manifestasi klinis beberapa pasien
yang menderita hipertensi yaitu : mengeluh sakit kepala, pusing, lemas,
kelelahan, sesak nafas, gelisah, mual muntah, epistaksis, kesadaran
menurun
Manifestasi klinis pada klien dengan hipertensi adalah :
a.       Peningkatan tekanan darah > 140/90 mmHg
b.      Sakit kepala
c.       Pusing / migraine
d.      Rasa berat ditengkuk
e.       Penyempitan pembuluh darah
f.       Sukar tidur
g.      Lemah dan lelah
h.      Nokturia
i.       Sulit bernafas saat beraktivitas

D. PENYEBAB

Pada umumnya hipertensi tidak mempunyai penyebab yang


spesifik (idiopatik). Hipertensi terjadi sebagai respon peningkatan cardiac

203
output atau peningkatan tekanan perifer.  Namun ada beberapa faktor
yang mempengaruhi terjadinya hipertensi:

1. Genetik: Respon neurologi terhadap stress atau kelainan eksresi atau


transport  Na.
2. Obesitas: terkait dengan level insulin yang tinggi yang mengakibatkan
tekanan darah meningkat.
3. Stress Lingkungan.
4. Hilangnya Elastisitas jaringan dan arterosklerosis pada orang tua
serta pelebaran pembuluh darah.

Berdasarkan etiologinya Hipertensi dibagi menjadi 2 golongan yaitu:

1) Hipertensi Esensial (Primer)

Meskipun hipertensi primer belum diketahui dengan pasti


penyebabnya, data-data penelitian telah menemukan beberapa faktor
yang sering menyebabkan terjadinya hipertensi. Faktor tersebut adalah
sebagai berikut :

 Faktor keturunan

Dari data statistik terbukti bahwa seseorang akan memiliki


kemungkinan lebih besar untuk mendapatkan hipertensi jika orang
tuanya adalah penderita hipertensi

 Ciri perseorangan

Ciri perseorangan yang mempengaruhi timbulnya hipertensi adalah:

  Umur ( jika umur bertambah maka TD meningkat )

  Jenis kelamin ( laki-laki lebih tinggi dari perempuan )

  Ras ( ras kulit hitam lebih banyak dari kulit putih )

204
  Kebiasaan hidup

Kebiasaan hidup yang sering menyebabkan timbulnya hipertensi adalah :

  Konsumsi garam yang tinggi ( melebihi dari 30 gr )

  Kegemukan atau makan berlebihan

  Kurang olahraga

  Stress

  Merokok

  Minum alcohol

  Minum obat-obatan ( ephedrine, prednison, epineprin )

2) Hipertensi Sekunder

Penyebab hipertensi sekunder adalah :

  Glomerulonefritis

  Pielonefritis

  Nekrosis tubular akut

  Tumor

  Aterosklerosis

  Trombosis

  Aneurisma

  Emboli kolestrol

  DM

205
  Hipertiroidisme

  Hipotiroidisme

  Stroke

  Ensepalitis

  Obat – obatan

  Kontrasepsi oral

  Kortikosteroid

Penyebab hipertensi pada orang dengan lanjut usia adalah terjadinya


perubahan – perubahan pada :

a. Elastisitas dinding aorta menurun


b. Katub jantung menebal dan menjadi kaku
c. Kemampuan jantung memompa darah menurun 1% setiap tahun
sesudah berumur 20 tahun kemampuan jantung memompa darah
menurun menyebabkan menurunnya kontraksi dan volumenya.
d. Kehilangan elastisitas pembuluh darah

Hal ini terjadi karena kurangnya efektifitas pembuluh darah perifer


untuk oksigenasi Meningkatnya resistensi pembuluh darah perifer.

E. KOMPLIKASI
Kondisi hipertensi yang berkepanjangan menyebabkan gangguan
pembuluh darah di seluruh organ tubuh manusia. Angka kematian yang
tinggi pada penderita darah tinggi terutama disebabkan oleh gangguan
jantung.
1. Organ jantung

206
Kompensasi jantung terhadap kerja yang keras akibat hipertensi
berupa penebalan otot jantung kiri. kondisi ini akan memperkecil
rongga jantung untuk memompa, sehingga jantung akan semakin
membuuhkan energi yang besar. Kondisi ini disertai dengan
gangguan pembuluh darah jantung sendiri ( jantung koroner ) akan
menimbulkan kekurangan oksigen dari otot jantung dan
menyebabkan nyeri. Apabila kondisi dibiarkan terus menerus akan
menyebabkan kegagalan jantung untuk memompa dan menimbulkan
kematian ( gagal jantung kongestif ).
2. Sistem Saraf
Gangguan dari sistem saraf terjadi pada sistem retina( mata
bagian dalam ) dan sistem saraf pusat ( otak ). Di dalam retina
terdapat pembuluh – pembuluh darah yang tipis yang akan melebar
saat terjadi hipertensi, dan memungkinkan terjadi pecah pembuluh
darah retina yang akan menyebabkan gangguan penglihatan. Selain
itu pecahnya pembuluh darah dapat terjadi di otak dan dapat
menimbulkan stroke.
a. Ginjal
Hipertensi yang berkepanjangan akan menyebabkan
kerusakan pembuluh darah ginjal, sehingga fungsi ginjal sebagai
pembuang zat-zat racun bagi tubuh tidak berfungsi dengan baik,
akibatnya terjadi penumpukan zat-zat berbahaya bagi tubuh yang
dapat merusak organ tubuh lain terutama otak.

F. PENATALAKSANAAN HIPERTENSI
Pengendalian tekanan darah pada penderita hipertensi :
1. Diet
Diet yang dianjurkan untuk penderita hipertensi adalah :

207
 Diet Rendah Garam dari 10 gr/hr menjadi 6 gr/hr (tidak lebih dari ¼
sampai ½ sendok teh/ hari)
 Konsumsi garam perhari adalah:
 Hipertensi ringan : ½ sendok teh per hari
 Hipertensi sedang : ¼ sendok teh per hari
 Hipertensi berat : tanpa garam
 Diet rendah kolesterol dan rendah asam lemak jenuh
 Penurunan berat badan
 Menghidari minuman mengandung kafein
Tabel Makanan dan Minuman yang Dianjurkan dan Tidak Dianjurkan
untuk Penderita Hipertensi
No. Jenismakanan Dianjurkan Tidak dianjurkan

Karbohidrat Beras, kentan Roti, biskuit dan


singkon kue-kue
g, terigu, yang
hankwe, dimasak
gula, dengan
makaron garam
i, mie, dapur
bihun, dan atau
roti, baking
biskuit, powder
kue dan soda
kering
yang
dimasak
tanpa
garam
dapur

208
atau
baking
powder
dan
soda

Protein Telur Otak, ginjal, lidah


hewa maksim sapi,
ni al  1 sarden,
butir / daging
hari, ,ikan,
daging susu dan
sapi, telor
ayam yang
dan ikan diolah
maksim dengan
al 100 garam
gram / dapur.
hari ( 2 Contohny
potong a :
kecil ) daging
asap,
ham,
Bachan,
dendeng,
abon,
keju, ikan
asin, ikan
kaleng,
kornet,

209
ebi atau
udang
kering,
telor asin
dan telor
pindang.

Protein nabati Tempe, Selai kacang,


tahu,kac keju,
ang kacang
tanah, tanah
kacang dan
hijau, semua
kacang kacang-
kedele, kacangan
kacang yang
merah, dimasak
dan dengan
kacang- garam
kacanga dapur
n lain dan
yang baking
dimasak soda.
tanpa
garam
dapur,
baking
powder
dan
soda.

210
Lemak Minyak goreng, Margarin dan
mentega mentega
dan biasa
margarin
tanpa
garam

Sayuran Semua sayuran Sayur dalam


segar kaleng,
dan sawi
sayuran asin,
yang asinan
diawetka dan acar
n tanpa
garam
dapur
dan
natrium
benzoat
( paria,
labu
siam,
seledri,
bawang
merah,
bawang
putih )

Buah-buahan Semua buah- Buah dalam


buahan kaleng,
segar asinan

211
dan buah dan
buah- manisan
buahan buah.
yang
diawetka
n tanpa
garam
dapur
dan
natrium
benzoat
( contoh
nya :
alpukat,
melon,
semang
ka dll )

Minuman Air putih 8 Minuman kaleng,


gelas / kopi, teh,
hari. alkohol

 1 gelas = 250 ml

Bumbu Semua bumbu Garam dapur


yang ( untuk
mengan hipertensi
dung berat ),
garam baking
dapur powder,
soda kue,
vetcin ,

212
kecap,
terasi,
bumbu
kaldu,
saos,
petis dan
tauco

213
DAFTAR PUSTAKA

Sunita, A. 2010. Penuntun Diet. PT Gramedia Pustaka: Jakarta

Wahyuningsih, R. 2013. Penatalaksanaan Diet Pada Pasien. Graha Ilmu:


Jakarta

Repository.umy.ac.id

http://renycahya.blogspot.co.id/2012/04/satuan-acara-penyuluhan-sap-
hipertensi.html

214
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SATPEN)

ASAM URAT

DI SUSUN OLEH:

KELOMPOK DESA MURBAYA

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN MATARAM
JURUSAN GIZI
2019

215
SATUAN ACARA PENYULUHAN
ASAM URAT

DI DUSUN MURBAYA & REPUK DASAN BARU

Tema : Kurang Pengetahuan Lansia Pada Penyakit

Asam Urat

Pokok Bahasan : Asam Urat

Sub Pokok Bahasan :

 Pengertian Asam Urat


 Penyebab Asam Urat
 Tanda dan gejala Asam Urat
 Cara penatalaksanaan diit yang tepat
pada penyakit Asam Urat
Sasaran : Lansia

Tempat : Dusun repok dasan baru

Hari/Tanggal : Rabu, 06 Maret 2019

Waktu : 16.00 – 16.30 WITA

Penyuluh : Desak Putu Widyaningsih

A. Latar Belakang

Penyakit asam urat biasanya menyerang pada usia lanjut. Dewasa ini
penyakit asam urat sudah tidak asing lagi dikalangan masyarakat terutama
masyarakat di perkampungan atau pedesaan. Banyak masyarakat yang
menderita penyakit asam urat tidak mengetahui penyebab dari penyakit asam
urat dan tidak mengetahui makanan atau apa saja yang harus dihindari untuk
dikonsumsi. Oleh karena itu penyuluhan ini dilakukan untuk memberikan
edukasi ke masyarakat agar masyarakat lebih mengerti dan memahami apa
itu penyakit asam urat serta apa yang harus dihindari atau pencegahannya.

216
B. Tujuan
Tujuan Umum : Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan sasaran
mampu mengerti dan memahami penyakit asam urat
yang sering terjadi pada lansia

Tujuan Khusus : Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan sasaran


mampu

 Menjelaskan tentang definisi asam urat


 Menjelaskan tentang penyebab asam urat
 Menyebutkan tanda dan gejala terjadinya asam urat
 Menyebutkan tentang penatalaksanaan diet
 Menyebutkan tentang bahan makanan yang boleh
dan tidak boleh diberikan
 Mengetahui Bahaya Asam Urat Jika Tidak Diobati

C. Materi Penyuluhan
(Terlampir)
 Pengertian asam urat
 Penyebab terjadinya asam urat
 Tanda dan gejala asam urat
 Pencegahan dengan diit
 Bahaya Asam Urat Jika Tidak Diobati

D. Metode
 Ceramah
 Tanya jawab
 Pembagian leaflet

E. Media
 Power Point
 Video
 sound system
 LCD

217
F. Kegiatan Penyuluhan

Tahapan
Kegiatan Penyaji Kegiatan Peserta Metode Media Waktu
Kegiatan
Pembukaan  Pembukaan dan  Menjawab Ceramah - 5
salam salam menit
 Menjelaskan  Memperhatikan
maksud dan dan memberi
tujuan tanggapan
Penyampaia Menyampaian materi  Memperhatikan Ceramah Slide 20
n Materi : dan memberi Leafle menit
 Menjelaskan tanggapan t
tentang
pengertian asam
urat
 Menjelaskan
tentang
penyebab
terjadinya asam
urat

 Menjelaskan
tentang tanda
dan gejala asam
urat
 Menjelaskan
tentang cara
pencegahannya
 Menjelaskan
yang ditimbulkan
jika Asam Urat
tidak diobati

218
Penutupan  Evaluasi dengan  Menanggapi Tanya Slide 5
dan Evaluasi menanyakan dan menjawab jawab Leafle menit
kembali hal-hal pertanyaan dari Ceramah t
yang telah penyaji
dijelaskan  Menjawab
 Menyampaikan salam
ringkasan materi
 Menyampaikan
hasil evaluasi
 Mengakhiri
pertemuan dan
mengucapakan
terima kasih atas
perhatian klien.

G. KRITERIA EVALUASI
Setelah dilakukan penyuluhan, diharapkan klien dapat menjawab
pertanyaan-pertanyaan berikut :
1. Apa itu asam urat?
2. Apa penyebab asam urat?
3. Bagaimana cara pencegahannya?

219
ASAM URAT

A. Pengertian
Penyakit Metabolic Atau Syndrome klinis dengan gambaran khas
Peradangan pada sendi akibat endapan kristal asam urat pada sendi atau jari
yang bentuknya menyrupai jarum dan bila dibiarkan berlanjut akan
menimbulkan nyeri hebat dan kerusakan sendi. . Kadar normal asam urat
adalah 2,4 – 6 untuk wanita dan 3,0 – 7 untuk pria. Penyakit asam urat
merupakan suatu penyakit yang ditandai dengan serangan mendadak dan
berulang dari artritis yang terasa sangat nyeri karena adanya endapan kristal
monosodium urat, yang terkumpul di dalam sendi sebagai akibat dari tingginya
kadar asam urat di dalam darah (hiperurisemia).

B. Penyebab Asam Urat


1. Asupan makanan tinggi purin. Jenis makanan yang tinggi
purin, misalnya: jeroan, seafood, makanan kaleng, dan kaldu daging.
2. Genetik (Keturunan)
3. Konsumsi alkohol berlebih.
4. Berat badan berlebih.
5. Obat tertentu.
Jenis obat tertentu yang dikonsumsi dalam jangka panjang ternyata dapat
meningkatkan kadar asam urat dalam tubuh, seperti obat peluruh kencing
dan aspirin (pencegah serangan jantung).

6. Gangguan fungsi ginjal.


7. Usia.
Penyakit asam urat lebih sering menyerang pria di atas 30 tahun. Hal ini
disebabkan pria mempunyai kandungan asam urat dalam darah lebih tinggi
dibanding wanita. Kandungan asam urat pada wanita baru meningkat setelah
menopause.

8. Penyakit hipertensi, jantung, diabetes mellitus.

220
Asam urat menjadi penyerta. Jika kadar asam urat tinggi, perlu dicurigai
adanya penyakit tersebut.

9. Kurang minum.
10. Cedera sendi.
11. Stres.

C. Tanda-Tanda Gejala Umum


1. Serangan terjadi secara tiba-tiba.
2. Rasa nyeri hebat dan pembengkakan pada ibu jari
sampai jari-jari lainnya.
3. Rasa nyeri hebat berlangsung selama 24 jam.
Selanjutnya berangsur kurang sampai hilang dalam waktu 3 – 7 hari. Jika
kadar asam urat serangan pertama tidak diturunkan menjadi normal, akan
terjadi serangan selanjutnya dan bersifat menahun.
4. Kesulitan bergerak sehingga menggangu aktivitas sehari-
hari.
5. Timbulnya serangan kedua dan selanjutnya sulit
diprediksi
6. Serangan pun tidak hanya di ibu jari tangan / kaki, tetapi
menyebar ke pergelangan tangan / kaki, lutut, siku, telinga, sendi kecil lain
pada tangan, dan otot
7. Nyeri akan semakin bertambah saat malam hari.
8. Sendi yang terserang akan tampak merah, bengkak, kulit
di atasnya terasa panas.
9. Badan menjadi demam, dengan suhu tubuh 38,3 oC atau
lebih, disertai menggigil.
10. Kepala terasa sakit.
11. Jantung berdebar cepat.

D. Penatalaksanan Diet
1. Diet untuk Mencegah Serangan Gout

221
Sebailnya, Anda tidak makan berlebihan. Jika anda terlanjur menderita
gangguan asam urat, sebaiknya anda membatasi diri terhadap hal-hal yang
bisa memperburuk keadaan. Misalnya, membatasi makanan tinggi purin dan
memilih yang rendah purin. Makanan yang sebaiknya dihindari adalah
makanan yang banyak mengandung purin tinggi.
Usaha menurunkan kadar asam urat darah juga dapat anda lakukan
dengan diet rendah purin, yaitu dengan menghindari atau terpantang
terhadap bahan-bahan makanan yang mengandung tinggi purin ( daging
segar, jeroan,jamur,kacang-kacangan, brokoli dan asparagus)
Anda harus banyak minum air putih. Minum air putih dapat membantu
anda membuang purin yang ada dalam tubuh. Adapun makanan yang harus
anda hindari adalah makanan yang mengandung banyak purin, seperti:
1. Lauk pauk (jeroan, hati, ginjal, limpa, babat, usus, paru, dan otak).
2. Makanan laut(udang, kerang, cumi, dan kepiting).
3. Makanana kaleng(kornet dan sarden).
4. Daging, telur, kaldu, atau kuah dagng yang kental.
5. Kacang-kacangan seperti kacang kedelai (termasuk hasil olahan seperti
tempe, tauco, oncom, dan susu kedelai), kacang tanah, kacang hijau,
tauge, melinjo, dan emping.
6. Sayuran seperti daun bayam, kangkung, daun singkong, asparagus,
kembang kol, dan buncis.
7. Buah-buahan seperti durian,alpukat, nanas, dan air kelapa.
8. Minuman dan makanan yang mengandung alkohol (bir, wiski, anggur,
tape dan tuak).

Makanan yang harus dikurangi (masih bisa, dalam porsi sedikit dimakannya)
adalah:
1. Ikan, daging kambing, daging ayam, daging sapi.
2. Tempe, emping, kacang, oncom.
3. Beberapa jenis sayuran tertentu: brokoli, bayam, kangkung, kol dan tauge.

Diet bagi para penderita gangguan asam urat mempunyai syarat-syarat


sebagai berikut:

222
1. Pembatasan purin. Apabila telah menjadi pembengkakan sendi, maka
penderita gangguan asam urat melakukan diet bebas purin. Namun,
karena hampir semua makanan sumber protein mengandung
nukleoprotein, maka hal ini hampir tidak mungkin dilakukan. Yang harus
dilakukan adalah membatasi asupan purin menjadi 100-150 mg purin per
hari (diet normal biasanya mengandung 600-1.000 mg purin per hari).
2. Asupan Kalori. Jumlah asupan kalori harus besar disesuaikan dengan
kebutuhan tubuh berdasarkan pada tinggi dan berat badan. Penderita
gangguan asam urat yang kelebihan berat badan, berat badannya harus
diturunkan dengan tetap memerhatikan jumlah konsumsi kalori. Asupan
kalori yang terlalu sedikit juga bisa menigkatkan kadar asam urat karena
adanya keton bodies yang akan mengurangi pengeluaran asam urat
melalui urin.
3. Karbohidrat. Karbohidrat kompleks, seperti nasi, singkong, roti, dan ubi
sangat baik dikonsumsi oleh penderita gangguanasam urat karena akan
meningkatkan pengeluaran asam urat melalai urin. Konsumsi karbohidrat
kompleks ini sebaiknya tidak kurang dari 100 gram per hari. Karbohidrat
sederhana jenis fruktosa, seperti gula, permen, arum manis, gulali, dan
sirup sebaiknyadihindar karena fruktosa akan meningkatkan kadar asam
urat dalam darah.
4. Protein. Protein, terutama yang berasal dari hewan, dapat meningkatkan
kadar asam urat dalm darah. Sumber makanan yang mengandung
protein hewani dalam jumlah yang tinggi adalah hati, ginjal, otak, paru,
dan limpa. Asupan protein yang dianjurkan bagi penderita gangguan
asam urat adalah 50-70 gram/hari atu 0,8-1 gram/kg berat badan/hari..
Sumber protein yang dsrankan adalah protein nabati yang berasal dari
susu, keju dan telur.
5. Lemak. Lemak dapat menghambat ekskresi asam urat melalui
urin.Makanan yang digoreng, bersantan, serta margarin dan mentega
sebaiknya dihindari. Konsumsi lemak sebaiknya sebanyak 15 persen dari
total kalori.
6. Air dan Buah. Konsumsi cairan yang tinggi dapat membantu membuang
asam urat melalui urin. Anda disarankan untuk menghabiskan minum
minimal sebanyak 2,5 liter atau 10 gelas sehari. Air minum ini bisa berupa
223
air putih masak, teh, atau kopi. Selain dari minuman, cairan bisa
diperoleh melalui buah-buahan segar yang mengandung banyak air.
Buah-buahan yang disarankan adalah semangka, melon, blewah, nanas,
blimbing manis, dan jambu air. Selain buah-buahan tersebut, buah-
buahan lain juga boleh dikonsumsi karena buah-buahan segar sedikit
mengandung purin.
7. Hindari Alkohol. Berdasarkan penelitan, diketahui bahwa kadar asam
urat mereka yang mengonsumsi alkohol lebigh tinggi dibandingkan
mereka yang tidak mengkonsumsi alkohol. Hal ini adalah karena alkohol
akan meningkatkan asam laktat plasma. Asam laktat ini akan
menghambat pengeluaran asam urat dari tubuh.

2. Diet Bagi Penderita Gout


Pada umumnya, upaya mengatsi gout dilakukan untuk :
1. Meredakan radang sendi (dengan obat-obatan dan mengistirahatkan
sendi yang terkena).
2. Pengaturan asam urat tubuh (dengan pengaturan diet dan obat-obatan).

Tujuan utama pengobatan artritis gout adalah :


1. Mengobati serangan akut secara baik dan benar.
2. Mencegah serangan ulangan artritis gout akut.
3. Mencegah kelainan sendi yang berat akibat penimbunan kristal urat.
4. Mencegah komplikasi yang dapat terjadi akibat peningkatan asam urat
pada jantung, ginjal, dan pembuluh darah.
5. Mencegah pembentukan batu pada saluran kemih. Makin cepat
seseorang mendapat pengobatan sejak serangan akut,makin cepat pula
penyembuhannya. Pengoban dapat diberikan dengan obat anti-inflamasi
nonsteroid (obat yang mempercepat/ meningkatkan pengeluaran asam
urat lewat kemih (probenecid) atau obat yang menurunkan produksi
asam urat (allopurinol).

Penyakit asam urat memang sangat erat kaitanya dengan pola makan
seseorang. Pola makan yang tidak seimbang dengan jumlah protein yang
sangat tinggi merupakan penyebab penyakit ini.
224
Meskipun demikian, bukan berarti penderita asam urat tidak boleh
mengkonsumsi makanan yang mengandung protein . Asalkan jumlahnya
dibatasi, tidak masalah.
Selain itu, pengaturan diet yang tepat bagi penderita asam urat dalam
darah. Berkaitan dengan diet tersebut, berikut ini beberapa prinsip diet
yang harus dipatuhi oleh penderi asam urat.
1. Menbatasi asupan purin atau rendah purin. Pada diet normal,
asupan purin biasanya mencapai 600-1.000 mg per hari. Namun,
penderita asam urat harus membatasinya menjadi 120-150 mg per
hari.
2. Asupan energi sesuai dengan kebutuhan. Jumlah asupan energi
harus disesuaikan dengan kebetuhan tubuh berdasarkan pada tinggi
badan dan berat badan.
3. Mengonsumsi lebih banyak karbohidrat. Jenis karbohidrat yang
dianjurkan untuk dikonsumsi penderita asam urat adalah karbohidrat
kompleks, seperti nasi, singkong, roti, dan ubi. Karbohidrat kompleks
ini sebaiknya dikonsumsi tidak kurang dari 100gram per hari, yaitu 65-
75% dari kebutuhan energi total. Sedangkan karbohidrat sederhana
jenis fruktosa, seperti gula, permen, arum manis, gulali,dan sirup
sebaiknya dihindari karena akan menngkatkan kadar asam urat dalam
darah.
4. Mengurangi konsumsi lemak. Lemak bisa menghambat eksresi asam
uarat melalui urin.
5. Mengonsumsi banyak cairan. Penderita reumatik dan asam urat
disarankan untuk mengonsumsi cairan minuman 2,5 liter atau 10 gelas
sehari.
6. Tidak mengonsumsi minuman beralkohol. Alkohol akan
meningkatkan asam laktat plasma. Asam laktat plasma ini bisa
menghambat mengeluaran asam urin dari tubuh.
7. Mengonsumsi cukup vitamn dan mineral. Konsumsi vitamin dan
mineral yang cukup sesuai dengan kebutuhan tubuh akan dapat
mempertahankan kondisi kesehatan yang baik.

225
E. Bahaya Asam Urat Jika Tidak Diobati
1. Batu Ginjal

Bahaya asam urat jika tidak diobati dapat mengakibatkan batu ginjal, asam
urat yang tinggi akan membentuk kristal yang dapat menghambat kerja dari ginjal.
Selain itu ketidakmampuan ginjal dalam mencerna dan mengeluarkan asam urat dari
tubuh akan berakibat fatal, salah satunya adalah munculnya gejala gagal ginjal.

2. Jantung Koroner

Asam urat tinggi atau hiperurisemia memiliki hubungan yang erat sekali
dengan jenis penyakit jantung koroner. Jantung koroner memiliki suatu sindrom yang
menyebabkan adanya kelainan pada bagian insulin. Dimana hal ini dapat
meningkatkan kadar insulin di dalam darah yang menyebabkan hipertensi. Hingga
akhirnya akan berujung pada munculnya gejala penyakit jantung koroner. 

3. Kerusakan Sendi

Bahaya asam urat lainnya ialah kerusakan sendi, ketika serangan asam urat
berkepanjangan. Akibatnya, jaringan sendi akan menjadi rusak permanen dan dapat
mengakibatkan sendi menjadi bengkok dan tidak bisa bergerak kembali. Jika sendi
sudah mengalami rusak permanen, maka cara mengobatinya yaitu dengan melalui
prosedur operasi. 

226
4. Asidosis Metabolik

Asidosis metabolik adalah sebuah kondisi saat organ ginjal seseorang sulit
melakukan proses pembuangan kandungan asam urat berlebihan di dalam tubuh,
sampai akhirnya asam urat akan menjadi kristal kemudian akan menempel di
persendian tubuh. Ketika tubuh mengalami asidosis metabolik, maka si pengidap
akan mengalami pusing, lemas, napas menjadi tersengal-sengal, dan bisa jadi
kehilangan kesadaran hingga akhirnya berujung kepada kehilangan nyawa.

Kondisi asidosis metabolik terjadi pada saat tubuh seseorang terus-menerus


mendapatkan suplai purin yang berlebihan, serta meningkatnya kandungan asam
urat di tubuh melebihi batasan standar aman yaitu 7 mg/dL.

5. Tophus atau Tophi

Tophus atau tophi merupakan nodul atau gumpalan kristal yang terbentuk di
bawah kulit yang dapat membesar dan menyebabkan rasa sakit saat serangan gout.
Tophi sendiri lebih sering muncul pada mereka yang menderita penyakit asam urat
kronis. Komplikasi yang diakibatkan oleh asam urat akan muncul pada beberapa
bagian tubuh seperti lengan, pergelangan tangan, kaki, pergelangan kaki, dan
telinga.

Umumnya tophus atau tophi tidak terus menerus menimbulkan rasa nyeri.
Namun, seperti yang sudah dijelaskan tadi bahwa tophus/tophi dapat terasa apabila
asam urat yang di derita kambuh. Tophus/tophi akan tumbuh dari waktu ke waktu
yang mengakibatkan pengikisan pada jaringan sendi hingga akhirnya menyebabkan
kerusakan sendi.

227
DAFTAR PUSTAKA

Azrul, Azwar. 1999. Pengantar Ilmu Kesehatan Lingkungan. Jakarta : PT. Nusantara

Sumber Widya.

Capenito, Lynda Juall. 1998. Diagnosa Keperawatan Aplikasi Pada Keperawatan

Klinis. Editor Monica Aster. Jakarta : EGC.

Effendi, Hasrul. 1995. Keperawatan Kesehatan Masyarakat. Jakarta : EGC.

Hartono, Andry. 1999. Asuhan Nutrisi Rumah Sakit. Jakarta : EGC.

Halodoc. 09 July 2017. Waspadai Bahaya Asam Urat Jika Tidak Diobati. Diakses

pada tanggal 29 Juni 2018 https://www.halodoc.com/blog/waspadai-bahaya-asam-

urat-jika-tidak-diobati

228
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SATPEN)

INISIASI MENYUSU DINI

DI SUSUN OLEH:

KELOMPOK DESA MURBAYA

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN MATARAM
JURUSAN GIZI
2019

229
SATUAN ACARA PENYULUHAN
INISIASI MENYUSU DINI

DI DUSUN BERTAIS & DASAN BARU BARAT

Pokok Bahasan           : IMD dan ASI Ekslusif


Sasaran                      : Ibu hamil
Target : Ibu hamil trimester I, II dan III
Hari/tanggal                : Sabtu, 02 februari 2019
Waktu                        : 30 menit
Penyuluh                    : Nuraini Indayani

I.                   Latar Belakang
Mengingat ketidak fahaman ibu-ibu hamil dan ibu-ibu yang mempunyai anak
balita tentang pentingnya IMD dan ASI ekslusif di wilayah Kemayoran,sehingga
masih banyak ibu-ibu yang memberikan susu formula pada anaknya,maka kami
melakukan penyuluhan tentang IMD dan ASI ekslusif.
II.                Tujuan Umum
Meningkatkan pemahaman ibu tentang pentingnya memberikan ASI sedini
mungkin ( IMD ), sehingga tercapai pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan pertama
dan berlanjut dengan pemberian ASI sampai anak berusia 2 tahun.
III.             Tujuan Khusus
Setelah dilakukan penyuluhan selama 1 x 20 menit tentang IMD dan ASI
ekslusif, diharapkan para orangtua dapat mengetahui tentang :
1.      Pengertian IMD dan ASI EKSLUSIF
2.      Manfaat IMD dan ASI EKSLUSIF
3.      Langkah- Langkah IMD
4.      Kandungan ASI
5.      Perbedaan ASI dan susu formula

IV.             Strategi Pelaksanaan:
1.      Metode            : Ceramah, Diskusi dan Tanya Jwab
2.      Media              : Poster
3.      Alat                :

230
4.      Garis besar materi (penjelasan terlampir)
a.       Pengertian tentang IMD dan ASI EKSLUSIF
b.      Langkah – langkah IMD
c.       Manfaat IMD dan ASI EKSLUSIF bagi ibu dan bayi
d.      Kandungan ASI
e.       Perbedaan Asi  dan susu formula

V.                Kegiatan Penyuluhan
No Tahapan Kegiatan Penyuluhan Kegiatan ibu di KIA waktu
1 Pendahuluan
          Salam           Mengucapkan salam           Menjawab salam
          Memperkenalkan diri
          Perkenalan diri           Menjelaskan tujuan          Menyimak perkenalan
penyuluhan diri
5 menit
          Tujuan           Menjelaskan waktu
Penyuluhan penyuluhan dan strategi          Menyimak penyuluhan
          Kontrak waktu penyuluhan
dan Strategi
penyuluhan
2 Pelaksanaan
          pengertian  IMD           Menjelaskan           Menyimak penjelasan
dan ASI ekslusif pengertian  IMD dan ASI
           manfaat IMD dan ekslusif           Menyimak penjelasan
ASI ekslusif           Menjelaskan manfaat
          Langkah-langkah IMD dan ASI ekslusif           Menyimak penjelasan
IMD           Menjelaskan Langkah-
            Kandungan ASI langkah IMD           Menyimak penjelasan 10 menit
          Kerugian tidak          Menjelaskan kandungan
melakukan IMD dan ASI           Menyimak penjelasan
ASI ekslusif           Menjelaskan kerugian
tidak melakukan IMD dan ASI          menyimak penjelasan
ekslusif

231
3 Penutup
          Tanya jawab           Memberikan kesempatan          Mengajukan pertanyaan 5 menit
peserta penyuluhan  untuk
mengajukan pertanyaan.
          Memberikan pertanyaan.
          Mengucapkan salam           Menjawab pertanyaan.
          Evaluasi           Menjawab salam 5 menit

          Salam 2 menit

VII.     Pengorganisasian :
                        a.         Moderator       :
                        b.         Notulis            :
                        c.         Pemateri          : Nuraini Indayani
                        d.         Fasilitator        :

VIII.       Evaluasi
a.       Prosedur                    : Evaluasi dilakukan setelah penyuluhan
b.      Waktu                       : 10 menit
c.       Bentuk soal               : 4 soal
d.      Jenis soal                   : Lisan
e.       Butir soal                   :
1)      Jelaskan Pengertian IMD dan ASI EKSLUSIF
2)      Sebutkan manfaat ASI EKSLUSIF 
3)      Sebutkan kandungan ASI
4)      Sebutkan perbedaan ASI dan susu formula

f.       Kriteria evaluasi :
1)      Orangtua mampu menjelaskan pengertian IMD & ASI EKSLUSIF
2)      Orangtua mampu menyebutkan manfaat IMD & ASI EKSLUSIF
3)      Orangtua mampu menyebutkan kandungan ASI
4)      Orangtua mengerti perbedaan ASI dan Formula
     Lampiran Materi

232
INISIASI MENYUSU DINI ( IMD ) dan ASI EKSLUSIF

A.   Pengertian
1.      Inisiasi menyusui dini (IMD)
Merupakan kemampuan bayi mulai menyusu sendiri segera setelah dia
dilahirkan. Cara melakukan IMD ini disebut pula breast crawl atau merangkak untuk
mencari puting ibu secara alamiah. Pada prinsipnya IMD merupakan kontak
langsung antara kulit ibu dan kulit bayi, bayi ditengkgrapkan di dada atau di perut ibu
selekas mungkin setelah seluruh badan dikeringkan (bukan dimandikan), kecuali
pada telapak tangannya. Kedua telapak tangan bayi dibiarkan tetap terkena air
ketuban karena bau dan rasa cairan ketuban ini sama dengan bau yang dikeluarkan
payudara ibu, dengan demikian ini menuntun bayi untuk menemukan puting. Lemak
(verniks) yang menyamankan kulit bayi sebaiknya dibiarkan tetap menempel. Kontak
antarkulit ini bisa dilakukan sekitar satu jam sampai bayi selesai menyusu.
Gupta (2007), menyatakan inisiasi menyusu ibu disebut sebagai tahap ke
empat persalinan yaitu tepat setelah persalinan sampai satu jam setelah persalinan,
meletakkan bayi baru lahir dengan posisi tengkurap setelah dikeringkan tubuhnya
namun belum dibersihkan, tidak dibungkus didada ibunya segera setelah persalinan
dan memastikan bayi mendapat kontak kulit dengan ibunya, menemukan puting
susu dan mendapatkan kolostrom atau ASI yang pertama kali keluar.
Inisiasi menyusu dini adalah proses menyusu bukan menyusui yang
merupakan gambaran bahwa inisiasi menyusu dini bukan program ibu menyusui
bayi tetapi bayi yang harus aktif sendiri menemukan puting susu ibu (Alfian, M, dkk,
2009). Setelah lahir bayi belum menunjukkan kesiapannya untuk menyusu (Gupta,
2007). Reflek menghisap bayi timbul setelah 20-30 menit setelah lahir. Roesli
(2008), menyatakan bayi menunjukkan kesiapan untuk menyusu 30-40 menit
setelah lahir.

2.      ASI eksklusif
Adalah pemberian ASI tanpa makanan dan minuman tambahan lain pada
bayi berumur nol sampai enam bulan (Depkes RI, 2004).

233
Pemberian ASI eksklusif adalah bayi hanya diberikan ASI saja tanpa
tambahan cairan lain seperti susu formula, jeruk, madu, air teh, air putih dan tanpa
bubur nasi dan tim ( Roesli U, 2001 ).
Pada tahun 2001 World Health Organization / Organisasi Kesehatan Dunia
menyatakan bahwa ASI eksklusif selama enam bulan pertama hidup bayi adalah
yang terbaik. Dengan demikian, ketentuan sebelumnya (bahwa ASI eksklusif itu
cukup empat bulan) sudah tidak berlaku lagi. (WHO, 2001).
B.     Prinsip Inisiasi Menyusu Dini (IMD)
Prinsip dasar inisiasi menyusu dini adalah tanpa harus dibersihkan dulu, bayi
diletakkan di dada ibunya dengan posisi tengkurap dimana telinga dan tangan bayi
berada dalam satu garis (Markum, 1991), sehingga terjadi kontak kulit dan secara
alami bayi mencari payudara ibu dan mulai menyusu.
Prinsip dasar IMD adalah tanpa harus dibersihkan terlebih dahulu, bayi
diletakkan di dada ibunya dan secara naluriah bayi akan mencari payudara ibu,
kemudian mulai menyusu (Rosita, 2008).

C.    Langkah-langkah Pelaksanaan Inisiasi Menyusui Dini (IMD)


Rosita (2008), menyatakan ada 10 langkah yang harus di lakukan untuk
terlaksananya IMD yaitu :
1.      Ibu harus ditemani seseorang yang dapat memberikan rasa nyaman dan aman
saat melahirkan, baik itu suami, ibu, teman atau saudara yang lainnya.
2.      Membantu proses kelahiran dengan upaya-upaya di luar obat seperti pijatan,
aromaterapi dan lain-lain kecuali jika dokter sudah memutuskan untuk menggunakan
obat atau alat pemicu.
3.      Memberikan posisi yang nyaman bagi ibu saat proses persalinan atau
memberikan posisi melahirkan sesuai keinginan ibu, karena tidak semua ibu merasa
nyaman dengan posisi terlentang.
4.      Mengeringkan tubuh bayi dengan handuk halus segera setelah lahir tanpa
diimandikan terlebih dahulu, biarkan cairan alami yang menyelimuti kulit bayi.
5.      Meletakkan bayi di dada ibu dengan posisi tengkurap.
6.      Memberikan kulit bayi bersentuhan dengan kulit ibu hingga bayi menemukan
puting susu ibu kemudian menyusunya.

234
7.      Memberikan bayi bergerak secara alami mencari payudara ibu jangan arahkan
menuju salah satu puting tetapi pastikan bayi dengan posisi nyaman untuk mencari
puting susu ibu.
8.      Ibu yang melahirkan dengan secio caesar juga harus segera bersentuhan dengan
bayinya setelah melahirkan yang tentu prosesnya yang membutuhkan perjuangan
yang lebih.
9.      Kegiatan-kegiatan yang dapat mengganggu kenyamanan bayi seperti menimbang
dan mengukur harus dilakukan setelah bayi bisa melakukan inisiasi menyusu dini.
10.  Jangan memberikan cairan atau makanan lain pada bayi kecuali ada indikasi
medis.

D.    Manfaat IMD dan ASI EKSLUSIF


1.      IMD
IMD memberi kesempatan kepada bayi untuk menyusu segera setelah lahir.
Bayi setelah lahir, baik melalui persalinan normal maupun Caesar, dibiarkan berada
di dada ibu selama 30-60 menit. Bayi akan secara refleks mencari puting susu
ibunya dan kemudian menyusu.
a.    Ada lima tahapan yang dilalui bayi saat akan menyusu dini. Di 30 menit pertama,
ia akan beradaptasi dengan trauma kelahirannya. Ini merupakan tahap
menenangkan diri atau istirahat siaga.
1)      Di menit ke-30 sampai 40, bayi akan mengeluarkan suara, melakukan gerakan
mengisap dan memasukkan tangan ke mulut. Setelah itu, bayi mengeluarkan air liur
dan kakinya menekan perut ibu untuk bergerak ke arah payudara.
2)      Kemudian bayi mengecap kulit ibu dan mendapat bakteri baik yang ada di sana.
Bayi menyentuh puting dan tangannya menghentak-hendak ke dada ibu untuk
merangsang keluarnya ASI. Baru setelah itu, bayi akan menyusu.
3)      Bayi yang diberi kesempatan mengisap puting ibu segera setelah lahir, memiliki
kemungkinan keberhasilan lebih besar dalam menyusu. Tak hanya itu, saat bayi
merangkak dan mencari puting susu ibu akan menjadi momen paling
membahagiakan bagi ibu.
4)      Melalui IMD, ibu akan memberi kehangatan dan perlindungan yang baik bagi bayi,
selain mengurangi risiko kematian akibat hipotermi atau kedinginan. Hal ini, ujar Dr.
Utami, dikarenakan suhu tubuh ibu lebih hangat satu derajat dari lingkungan sekitar,
sehingga bayi merasa lebih nyaman dan aman.
235
5)      Kulit ibu yang sangat ajaib ini dapat menyesuaikan diri dengan suhu yang
dibutuhkan bayi. Bila bayi kedinginan, suhu ibu akan naik dua derajat. Bila bayi
kepanasan, suhu tubuh ibu akan turun satu derajat Celsius
Selain menciptakan kontak kulit bayi dengan kulit ibu yang memberi
kehangatan bagi bayi, IMD juga membuat perdarahan pascakelahiran lebih sedikit.
Yang tak kalah penting, peran oksitosin terbaik adalah pada 45 menit pertama saat
bayi menyusu dini.
Sentuhan, kuluman/emutan, dan jilatan bayi pada puting ibu akan
merangsang keluarnya oksitosin yang penting.
b.   Bagi ibu :
1)       Menyebabkan rahim berkontraksi membantu mengeluarkan plasenta dan
mengurangi perdarahan ibu.
2)       Merangsang hormon lain yang membuat ibu menjadi tenang, rileks, dan
mencintai bayi, lebih kuat menahan sakit/nyeri (karena hormon meningkatkan
ambang nyeri), dan timbul rasa sukacita/bahagia.
3)       Merangsang pengaliran ASI dari payudara, sehingga ASI matang (yang berwarna
putih) dapat lebih cepat keluar.
2.        ASI Ekslusif
a.        Bagi Bayi
1)      ASI adalah makanan alamiah yang disediakan untuk bayi anda. Dengan
komposisi nutrisi yang sesuai untuk perkembangan bayi sehat.
2)      ASI mudah dicerna oleh bayi.
3)      Jarang menyebabkan konstipasi.
4)      Nutrisi yang terkandung pada ASI sangat mudah diserap oleh bayi.
5)      ASI kaya akan antibodi (zat kekebalan tubuh) yang membantu tubuh bayi untuk
melawan infeksi dan penyakit lainnya.
6)      ASI dapat mencegah karies karena mengandung mineral selenium.
7)      Dari suatu penelitian di Denmark menemukan bahwa bayi yang diberikan ASI
sampai lebih dari 9 bulan akan menjadi dewasa yang lebih cerdas. Hal ini diduga
karena ASI mengandung DHA/AA. Hal ini ditunjukkan anak-anak yang tidak diberi
ASI mempunyai IQ (Intellectual Quotient) lebih rendah tujuh sampai delapan poin
dibandingkan dengan anak-anak yang diberi ASI eksklusif.
8)      Bayi yang diberikan ASI eksklusif sampai 6 bln akan menurunkan resiko sakit
jantung bila mereka dewasa.
236
9)      ASI juga menurunkan resiko diare, infeksi saluran nafas bagian bawah, infeksi
saluran kencing, dan juga menurunkan resiko kematian bayi mendadak.
10)  Memberikan ASI juga membina ikatan kasih sayang antara ibu dan bayi.
b.        Bagi Ibu
1)       Memberikan ASI segera setelah melahirkan akan meningkatkan kontraksi rahim,
yang berarti mengurangi resiko perdarahan.
2)      Memberikan ASI juga membantu memperkecil ukuran rahim ke ukuran sebelum
hamil.
3)      Menyusui (ASI) membakar kalori sehingga membantu penurunan berat badan
lebih cepat.
4)      Beberapa ahli menyatakan bahwa terjadinya kanker payudara pada wanita
menyusui sangat rendah.
5)      Menambah panjang kembalinya kesuburan pasca melahirkan, sehingga memberi
jarak antar anak yang lebih panjang alias menunda kehamilan berikutnya.
6)      Karena kembalinya menstruasi tertunda, ibu menyusui tidak membutuhkan zat
besi sebanyak ketika mengalami menstruasi (dr. Suririnah,2009).

E.   Kandungan (Isi) ASI


ASI mengadung:
1.      Laktosa yang lebih tinggi dibandingkan dengan susu buatan. Didalam usus
laktosa akan dipermentasi menjadi asam laktat. yang bermanfaat untuk:
a.       Menghambat pertumbuhan bakteri yang bersifat patogen.
b.      Merangsang pertumbuhan mikroorganisme yang dapat menghasilkan asam
organik dan mensintesa beberapa jenis vitamin.
c.       Memudahkan terjadinya pengendapan calsium-cassienat.
d.      Memudahkan penyerapan berbagai jenis mineral, seperti calsium, magnesium.
2.      ASI mengandung zat pelindung (antibodi) yang dapat melindungi bayi selama 5-6
bulan pertama, seperti: Immunoglobin, Lysozyme, Complemen C3 dan C4,
Antistapiloccocus, lactobacillus, Bifidus, Lactoferrin.
3.      ASI tidak mengandung beta-lactoglobulin yang dapat menyebabkan alergi pada
bayi.
F.     Cara Menyusui Yang Benar
1.      Posisi ibu yang nyaman.

237
2.      Posisi menyusu : Seluruh badan bayi tersangga dengan baik, badan bayi
menghadap dan dekat ke dada ibunya.
3.      Perlekatan menyusu : Dagu bayi menempel pada payudara ibu, mulut bayi
terbuka lebar, dan bibir bawah bayi membuka keluar.
4.      Ba
KADAR ZAT GIZI ASI SUSU SAPI
yi
PROTEIN 12 gr 3,3 gr
LEMAK 3,8 gr 3,8 gr
LAKTOSA 7,0 gr 4,8 gr
KALORI 75,0 Kal 66,0 Kal
VITAMIN A 53,0 KI 34,0 KI
VITAMIN B1 0,11 mgr 0,42 mgr
VITAMIN C 43,0 mgr 1,8 mgr
KALSIUM 30,0 mgr 125,0 mgr
BESI 0,15 mgr 0,1 mgr
menghisap secara efektif : Bayi menghisap dalam, teratur diselingi istirahat dan
hanya terdengar suara menelan.
G.  Perbedaan ASI dan susu Formula
Komposisi ASI tiap 100ml dan perbandingannya dengan susu sapi.

Perbedaan antara ASI dengan susu formula

238
Perbedaan ASI Susu Formula
Komposisi ASI mengandung zat-zat gizi, Tidak seluruh zat gizi
antara lain:faktor pembentuk sel- yang terkandung di
sel otak, terutama DHA, dalam dalamnya dapat
kadar tinggi. ASI juga diserap oleh tubuh
mengandung whey (protein bayi. Misalnya,
utama dari susu yang berbentuk protein susu sapi
cair) lebih banyak daripada tidak mudah diserap
kasein (protein utama dari susu karena mengandung
yang berbentuk gumpalan) lebih banyak casein.
dengan perbandingan 65:35. Perbandingan whey:
casein susu sapi
adalah 20:80.
Nutrisi Mengandung imunoglobulin dan Protein yang
kaya akan DHA (asam lemak dikandung oleh susu
tidak polar yang berikat banyak) formula berguna bagi
yang dapat membantu bayi bayi lembu tapi
menahan infeksi serta membantu kegunaan bagi
perkembangan otak dan selaput manusia sangat
mata. terbatas lagipula
immunoglobulin dan
gizi yang ditambah di
susu formula yang
telah disterilkan bisa
berkurang ataupun
hilang.
Pencernaan Protein ASI adalah sejenis Tidak mudah dicerna:
protein yang lebih mudah dicerna serangkaian proses
selain itu ada sejenis unsur produksi di pabrik
lemak ASI yang mudah diserap mengakibatkan
dan digunakan oleh bayi. Unsur enzim-enzim
elektronik dan zat besi yang pencernaan tidak
dikandung ASI lebih rendah dari berfungsi. Akibatnya
susu formula tetapi daya serap lebih banyak sisa
dan guna lebih tinggi yang dapat pencernaan yang
memperkecil beban ginjal bayi. dihasilkan dari proses
Selain itu ASI mudah dicerna metabolisme yang
bayi karena mengandung enzim- membuat ginjal bayi
enzim yang dapat membantu harus bekerja keras.
239
proses pencernaan antara lain Susu formula tidak
lipase (untuk menguraikan mengandung
DAFTAR PUSTAKA

Perawatan Kebidanan Jilid III. Jakarta: Bhatara Karya Aksara Elkin, Martha Keene.
2000
Kesehatan Wanita Sebuah Perspektif Global. Yogyakarta: UGM Press Mustafa.
1998
Dasar – Dasar Keperawatan
Maternitas. Jakarta: EGC Kuntoro. 2000

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SATPEN)

POSISI & PELEKATAN

240
DI SUSUN OLEH:

KELOMPOK DESA MURBAYA

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN MATARAM
JURUSAN GIZI
2019
SATUAN ACARA PENYULUHAN
POSISI & PELEKATAN

DI DUSUN DASAN BARU BARAT & PADAMARA

241
Topik : Cara Menyusui Yang Benar

Sasaran : Ibu Menyusui

Hari/ Tanggal : Sabtu / 02 Maret 2019

Waktu : 30 menit

Tempat : Dasan Baru Barat & Dasan Baru Barat

Penyuluh : Bq Huzaeva Agustiningrat

A. Tujuan Penyuluhan
a. Tujuan Umum
Setelah mendapat penyuluhan diharapkan ibu-ibu dapat mempraktekkan cara
menyusui yang benar.
b. Tujuan Khusus
Setelah selesai mengikuti penyuluhan, diharapkan :
a) Peserta dapat menjelaskan pengertian cara menyusui yang benar
b) Peserta dapat Menyebutkan posisi posisi menyusui
c) Peserta dapat menjelaskan tanda bayi cukup asi
d) Peserta dapat mempraktekkan cara menyusui yang benar
e) Peserta dapat menjelaskan upaya untuk memperbanyak ASI

B. Metode
 Ceramah
 Demontrasi
 Tanya jawab

C. Media
Leaflet
Manekin

D. Kegiatan penyuluhan

No Tahap Kegiatan Waktu

242
1 Pembukaan  Mengucap salam 10 menit
 Perkenalan Pendekatan
dengan pesarta
 Menggali keterampilan ibu
bagaimana cara menyusui
yang benar
 Menjelaskan tentang
2 Pengembangan pengertian cara menyusui 55 menit
yang benar, macam macam
posisi menyusui, fungsi
menyusui, akibat tidak
menyusui dengan benar,
mempraktekkan langkah
langkah menyusui yang
benar
 Memberi kesempatan
peserta untuk bertanya.

3 Penutup  Mengadakan Tanya jawab 25 menit


untuk mengetahui seberapa
jauh peserta paham tentang
materi yang disampaikan
 Meminta peserta untuk
mempraktekkan cara
menyusui yang benar
 Membagikan lieaflet
 Menyimpulkan hasil
penyuluhan
 Ucapan terima kasih dan
salam penutup

TEKNIK / CARA MENYUSUI YANG BENAR

243
Cara menyusui yang benar : posisi, upaya memperbanyak dan tanda bayi cukup
ASI
1. Cara menyusui yang benar
Adalah cara memberikan ASI kepada bayi dengan perlekatan dan
posisi ibu dan bayi dengan benar (Suradi dan Hesti, 2004) Memberi ASI
dalam suasana yang santai bagi ibu dan bayi. Buat kondisi ibu senyaman
mungkin. Selama beberapa minggu pertama, bayi perlu diberi ASI setiap 2,5
-3 jam sekali. Menjelang akhir minggu ke enam, sebagian besar kebutuhan
bayi akan ASI setiap 4 jam sekali. Jadwal ini baik sampai bayi berumur antara
10-12 bulan. Pada usia ini sebagian besar bayi tidur sepanjang malam
sehingga tidak perlu lagi memberi makan di malam hari (Saryono, 2008; h.
30)

2. Posisi menyusui
1) Posisi Dekapan
Posisi klasik dan telah menjadi kegemaran kebanyakan para ibu, posisi
ini membolehkan perut bayi dan perut ibu bertemu supaya tidak perlu
memutar kepalanya untuk menyusu. Kepala bayi berada di dalam
dekapan, sokong kepala badan dan punggung bayi serta lengan bayi
perlu berada di bagian sisinya.
2) Posisi Football hold
Posisi ini sangat sesuai jika baru pulih dari pembedahan caesar,
memiliki payudara yang besar, menyusui bayi prematur atau bayi yang
kecil ukurannya atau menyusui anak kembar pada waktu yang
bersamaan. Sokong kepala bayi dengan tangan, menggunakan bantal
untuk menyokong belakang badan ibu (Saryono, 2008; h; 35).
3) Posisi Berbaring
Posisi ini apabila ibu dan bayi merasa letih. Jika baru pulih dari
pembedahan caesar ini mungkin satu-satunya posisi yang biasa
dicoba pada beberapa hari pertama. Sokong kepala ibu dengan lengan
dan sokong bayi dengan lengan atas (Saryono, 2008; h. 35).

3. Fungsi menyusui yang benar


244
1) Puting susu tidak lecet
2) Perlekatan menyusu pada bayi kuat
3) Bayi menjadi tenang
4) Tidak terjadi gumoh

4. Akibat tidak menyusui dengan benar


1) Puting susu menjadi lecet
2) ASI tidak keluar secara optimal sehingga mempengaruhi produksi ASI
3) Bayi enggan menyusu
4) Bayi menjadi kembung

5. Tanda bayi menyusu dengan benar


1. Bayi tampak tenang
2. Badan bayi menempel pada perut ibu
3. Mulut bayi terbuka lebar
4. Dagu bayi menempel pada payudara ibu
5. Sebagian areola masuk dalam mulut bayi, areola bawah masuk lebih
banyak
6. Bayi Nampak menghisap kuat dengan irama perlahan
7. Puting susu tidak terasa nyeri
8. Telinga dan lengan bayi terletak pada satu garis lurus
9. Kepala bayi agak menengadah

6. Tanda bayi mendapat ASI dalam jumlah cukup


1) Bayi akan terlihat puas setelah menyusu
2) Bayi terlihat sehat dan berat badannya naik setelah 2 minggu pertama
(100-200 gr
setiap minggu)
3) Puting dan payudara tidak luka atau nyeri 4) Setelah beberapa hari
menyusu, bayi akan
buang air kecil 6-8 kali sehari dan buang air besar berwarna kuning 2 kali
sehari 5)

245
Apabila selalu tidur dan tidak mau menyusui maka sebaiknya bayi
dibangunkan dan
dirangsang untuk menyusui setiap 2-3 jam sekali setiap harinya.

7. Langkah-langkah menyusui yang benar


1) Menjelaskan maksud dan tujuan pendkes
2) Cuci tangan sebelum menyusui dan mengajari ibu
3) Ibu duduk atau berbaring dengan santai (bila duduk lebih baik
menggunakan kursi yang rendah agar kaki ibu menggantung dan punggung
ibu bersandar pada sandaran kursi).
4) Mempersilahkan dan membantu ibu membuka pakaian bagian atas
5) Sebelum menyusui ASI dikeluarkan sedikit, kemudian dioleskan pada
puting dan sekitar areola payudara (cara ini mempunyai manfaat sebagai
desinfektan dan menjaga kelembaban puting susu).
6) Mengajari ibu untuk meletakkan bayi pada satu lengan, kepala bayi berada
pada lengkung siku ibu dan bokong bayi berada pada lengan bawah ibu
7) Mengajari ibu untuk menempelkan perut bayi pada perut ibu dengan
meletakkan satu tangan bayi di belakang badan ibu dan yang satu di depan,
kepala bayi menghadap payudara
8) Mengajari ibu untuk memposisikan bayi dengan telinga dan lengan pada
garis lurus
9) Mengajari ibu untuk memegang payudara dengan ibu jari diatas dan jari
yang lain menopang dibawah serta jangan menekan puting susu dan
areolanya
10) Mengajari ibu untuk merangsang membuka mulut bayi : Menyentuh pipi
dengan puting susu atau menyentuh sudut mulut bayi.
11) Setelah bayi membuka mulut (anjurkan ibu untuk mendekatkan dengan
cepat kepala bayi ke payudara ibu, kemudian memasukkan puting susu serta
sebagian besar areola ke mulut bayi)
12) Setelah bayi mulai menghisap, menganjurkan ibu untuk tidak memegang
atau menyangga payudara lagi
13) Menganjurkan ibu untuk memperhatikan bayi selama menyusui
14) Mengajari ibu cara melepas isapan bayi (jari kelingking dimasukkan ke
mulut bayi melalui sudut mulut atau dagu bayi ditekan ke bawah.
246
15) Setelah selesai menyusui, mengajarkan ibu untuk mengoleskan sedikit
ASI pada puting susu dan areola. Biarkan kering dengan sendirinya
16) Mengajari ibu untuk menyendawakan bayi : Bayi digendong tegak dengan
bersandar pada bahu ibu kemudian punggung ditepuk perlahan-lahan sampai
bayi bersendawa (bila tidak bersendawa tunggu 10 – 15 menit) ATAU Bayi
ditengkurapkan dipangkuan.

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SATPEN)

M-PASI

247
DI SUSUN OLEH:

KELOMPOK DESA MURBAYA

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN MATARAM
JURUSAN GIZI
2019
SATUAN ACARA PENYULUHAN
M-PASI

DI DUSUN BERTAIS & PADAMARA

Latar Belakang Masalah

248
Makanan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi perkembangan
individual. Hal ini terutama pada tahun-tahun pertama dari kehidupan anak,
makanan merupakan faktor yang sangat penting bagi pertumbuhan yang normal dari
setiap individu. Oleh sebab itu, dalam rangka perkembangan dan pertumbuhan anak
menjadi sehat dan kuat , perlu memperhatikan makanan, tidak saja dari segi
kuantitas (jumlah) jumlah makanan yang dimakan, melainkan juga dari segi kualitas
(mutu) makanan itu sendiri. Makanan yang banyak hanya akan mengenyangkan
perut, tetapi gizi yang cukup akan dapat menjamin pertumbuhan yang sempurna.

Pada balita, pemberian makanan yang bergizi bermanfaat dalam


mengoptimalkan pertumbuhan dan perkembangannya. Namun, makanan yang
kurang gizi dapat berdampak buruk kepada balita yang mempengaruhi
perkembangan dan pertumbuhannya pula. Dengan demikian jelas betapa makanan
mempunyai pengaruh besar bukan saja terhadap pertumbuhan jasmani manusia,
tetapi juga terhadap perkembangan jiwa. Kurangnrya pengetahuan ibu terhadap gizi
yang diperlukan oleh bayi sesuai usianya menyebabkan masalah gizi yang
mengganggu kesehatan, diantaranya obesitas akibat makan terlalu banyak tanpa
memperhatikan kebutuhan gizi seimbang, gizi buruk, masalah pertumbuhan, dan
sebagainya.
Ibu-ibu yang mempuyai bayi atau balita membutuhkan edukasi akurat dan
komprehensif tentang makanan pendamping ASI untuk mencapai perkembangan
dan pertumbuhan balita yang optimal. Oleh sebab itu, kami sebagai tenaga
kesehatan akan melakukan penyuluhan tentang makanan pendamping ASI untuk
menekan angka penyakit terkait masalah gizi di desa Bekare, kecamatan Bungkal,
kabupaten Ponorogo.

 Rumusan Masalah

1.      Apakah definisi makanan pendamping ASI?


2.      Bagaimana kebutuhan gizi pada bayi usia 6-24 bulan?
3.      Bagaimana cara pemberian MP-ASI pada bayi?
4.      Bagaimana cara penyajian MP-ASI?

249
Tujuan
1.      Mengetahui definisi makanan pendamping ASI.
2.      Mengetahui kebutuhan gizi pada bayi usia 6-24 bulan.
3.      Mengetahui cara pemberian MP-ASI pada bayi.
4.      Mengetahui cara penyajian MP-ASI. 

LAMPIRAN MATERI KEGIATAN

 Definisi Makanan Pendamping ASI

Makanan pendamping ASI atau bisa disebut MP-ASI adalah makanan yang
diberikan kepada bayi selain ASI, dimana jenis dan karakter dari makanan tersebut
disesuaikan dengan umur bayi.
MP-ASI diberikan mulai usia 4 bulan sampai 24 bulan. Semakin meningkat
usia bayi/anak, kebutuhan akan zat gizi semakin bertambah karena tumbuh
kembang, sedangkan ASI yang dihasilkan kurang memenuhi kebutuhan gizi. MP-
ASI merupakan makanan peralihan dari ASI ke makanan keluarga. Pengenalan dan
pemberian MP-ASI harus dilakukan secara bertahap baik bentuk maupun
jumlahnya, sesuai dengan kemampuan pencernaan bayi/anak. Pemberian MP-ASI
yang cukup dalam hal kualitas dan kuantitas penting untuk pertumbuhan fisik dan
perkembangan kecerdasan anak yang bertambah pesat pada periode ini. Tujuan
pemberian makanan pendamping ASI yaitu menurut shollihin (1999) yaitu :
1.   Untuk menambah energi
2.   Membantu dalam proses pertumbuhan bayi
3.   Sebagai makanan pelengkap

4.   Mengembangkan kemampuan bayi untuk mengunyah, mencium dan menelan serta


melakukan adaptasi pada makanan yang mengandung energi tinggi.
5.   Guna memenuhi zat-zat gizi yang belum dipenuhi oleh asi guna menunjang proses
pertumbuhan agar tetap optimal.

Usia dalam Pemberian MP-ASI

250
Menurut lewis ( 2004 ) kebutuhan nutrisi yang harus dikonsumsi oleh bayi
yaitu :
1.      Usia 0-6 bulan
Bayi hanya diberi ASI saja lebih sering, karena ASI banyak mengandung zat-zat
antibody yang sangat dibutuhkan oleh tubuh ,serta sangat baik untuk masa
pertumbuhan otak bayi.
2.      Usia 6-9 bulan
Makanan yang cocok diberikan diantaranya bubur, tepung beras, bubur encer,
pisang lumat, dan pepaya lumat.
3.      Usia 9-12 bulan
Bayi diberikan ASI dan makanan pendamping seperti makanan bubur, nasi dan
menginjak usia 10 bulan bayi mulai diperkenalkan makanan keluarga.
4.      Usia 12-24 bulan
Bayi tetap terus diberi ASI dan makanan lengkap sekurang-kurangnya diberikan 3x
sehari dengan porsi yang sedikit dan diberikan makanan selingan 2-3x sehari.
Menurut WHO ( 2003 ) tentang makanan pendamping yang baik untuk bayi adalah:
1.      Makanan yang dimakan dapat memenuhi kebutuhan terutama zat-zat besi,
kalsium, vitamin A,B,C,D,K.
2.      Bersih dan aman.
a.       Tidak ada bakteri pathogen
b.       Tidak ada bahan kimia lainnya yang berbahaya
c.        Makanan yang disajikan tidak terlalu panas
d.       Makanan yang disajikan tidak terlalu pedas
e.        Makanan mudah dicerna
f.        Disukai oleh anak
g.        Makanan tersedia dan terjangkau

Cara Pemberian MP- ASI pada Bayi


1.       Berikan secara hati-hati sedikit demi sedikit dari bentuk encer kemudian yang
lebih kental secara berangsur – angsur.
2.       Makanan diperkenalkan satu persatu sampai bayi benar-benar dapat
menerimanya.

251
3.       Makanan yang dapat menimbulkan alergi diberikan paling terakhir dan harus
dicoba sedikit demi sedikit misalnya telur, cara pemberiannya kuningnya lebih
dahulu setelah tidak ada reaksi alergi, maka hari berikutnya putihnya.
4.       Pada pemberian makanan jangan dipaksa, sebaliknya diberikan pada waktu lapar
( Notoatmodjo, 1998: 138 ).

Tahap-Tahap Pemberian MP-ASI


Dalam pemberian MP-ASI terdapat beberapa tahapannya yaitu :
1.      Mutu bahan makan, mutu bahan makanan yang baik sangat membantu dalam
proses pertumbuhan karena yang terkandung dalam makanan sangat tinggi.
2.      Tekstur dan kekentalan makanan , bayi dengan tekstur makanan lumat atau cair
akan membantu dalam proses makan secara bertahap.
3.      Jenis makanan, bayi yang secara dini diperkenalkan satu per satu jenis makanan
supaya mengenal dengan baik sehingga nantinya dengan perkembangan waktu
yang dapat menerima makan yang baru.
4.      Jumlah atau porsi makanan, pemberian makanan secara bertahap merupakan
cara yang tepat dalam proses makan.
5.      Urutan pemberian MP-ASI ,makanan yang diberikan secara berahap dan
berurutan dari makanan yang ringan kemudian agak padat ,seperti makan saring
,nasi tim, sari jeruk dan jus kemudian dilanjutkan dengan sayuran dan daging.
6.      Jadwal waktu makan ,jadwa makan yang diperlukan bagi bayi sangat bervaiasi
tergantung tingkat lapar pada bayi. Jadwal yang sesuai dengan keadaan lapar atau
haus yang sangat berkaitan dengan pengosongan lambung sehingga saluran cerna
siap untuk diidi makanan ( ferdinan ,2008 )

Prinsip Dasar Pemberian MP-ASI


1.      Bayi disuapi, batita dibantu makan sendiri. Ikuti isyarat lapar-kenyang anak.
2.      Beri makan perlahan dan sabar, jangan paksa.
3.      Eksperimen berbagai kombinasi, rasa, tekstur dan cara menggugah selera makan
anak.
4.      Ingatlah bahwa anak belajar ketika makan, maka berikan kasih sayang dan
perhatian

 Kebutuhan Gizi pada Bayi 


252
   Bayi Usia 6 Bulan Pertama
            Kecerdasan balita sangat tergantung dari perkembangan otaknya,
perkembangan otak sangat tergantung pada asi asupan bahan makanan dan gizi
yang dikandungnya. Untuk itu pemenuhan gizi tnggi diperlukan sekali bagi balita,
khususnya untuk tahun pertama.  Para pakar menyebut usia pertama bayi sebagai
usia emas yang harus dijaga dengan sebaik-baik perlakuan. Pada usia 0-6 bulan
sangat dianjurkan mencukupi kebutuhan bayi dengan ASI eksklusif.  Akan tetapi jika
tidak memungkinkan, maka perlu makanan pendamping ASI yang ketat mutu
gizinya.
            Pertumbuhan bayi yang jauh lebih pesat daripada orang dewasa juga
mengakibatkan membutuhkan gizi yang jauh lebih banyak pula. Energi yang
dibutuhkan bayi mencapai 100 hingga 200 kkal/kg berat badan.  Dari usia 0-6 bulan
belum boleh diberi makanan atau minuman selain ASI. Hal tersebut karena ASI
masih mencukupi kebutuhan gizi yang diperlukan bayi. Akan tetapi ketika usia bayi
mulai meninggalkan angka 6 bulan, maka kebutuhan gizinya bertambah. Walaupun
masih menjadi sumber makanan utama namun bayi membutuhkan makanan
pendamping untuk mengimbangi tingkat pertumbuhannya.
            Ibu harus berhati-hati dalam memilih makanan pendamping ASI karena
masa itu organ pencernaan bagi bayi belum berkembang sempurna. Ibu dapat
memulai dengan memberikan makanan bertekstur cair sebagai pendamping ASI.
Misalnya bubur tepung cair atau dengan jus buah. Tepung yang digunakan bisa
berasal dari tepung kacang hijau, tepung beras, atau yepung maizena.

Makanan Pendamping ASI Bagi Bayi Usia 6 - 9 Bulan

            Ketika bayi mulai memasuki usia 6 bulan, makanan pendamping ASI yang
diberikan bisa lebih bervariasi lagi. Para ahli menyarankan agar ibu memberikan
makanan tambahan yang bertekstur dapat merangsang pertumbuhan gigi bayi.
Dibawah ini contoh jenis makanan yang dapat diberikan pada usia 6-9 bulan.
1.      Berbagai macam buah-buahan yang rasanya manis. Misalnya pisang, jeruk
manis, apel dan pir. Cara memberikannya bisa dikukus lalu dilumatkan atau bisa
dibuat jus.
2.      Berbagai macam sayuran. Misalnya wortel, bayam, kentang, jagung. Cara
memberikannya bisa direbus atau dikukus kemudian dilumatkan.
253
3.      Bubur yang dibuat dari beras lunak. Kemudian bubur tersebut bisa dicampur
dengan bahan makanan nabati contohnya wortel, bayam, brokoli, tempe dan tahu,
atau dengan bahan hewani contohnya telur, hati, ikan dan daging (bila bayi tidak
alergi). Hati-hati pada pemberian telur setengah matang karena bakteri salmonella
pada telur tidak mati sehingga dapat menular pada bayi, sebaiknya masak telur
sampai matang.
4.      Susu sapi segar. Atau bisa memberikan produk olahan dari susu sapi tersebut
misalnya keju muda.
5.      Bubur tepung atau bubur susu.
6.      Biskuit dan roti.
Pada usia ini, ASI (atau formula yang diperkaya zat besi) masih menjadi
sumber nutrisi bagi bayi. ASI memberikan nutrisi yang diperlukan untuk bayi, seperti
kalsium, zat besi, protein dan zinc. Meskipun demikian pada usia ini bayi
membutuhkan zinc dan zat besi lebih banyak dari kandungan ASI dan saat inilah
tambahan nutrisi dapat diperoleh dari makanan. WHO dan UNICEF
merekomendasikan pemberian ASI sampai umur dua tahun atau lebih.
Kiat memberikan makanan pada bayi sebagai berikut: satu jenis enis makanan
baru untuk dua hari. Ganti menu setelah 2-4 hari. Adapun urutan pemberian makan,
yaitu dimulai dari makanan rendah protein yang paling rendah resiko bayi akan
alergi yaitu serelia (tepung beras merah, tepung beras putih). Campurkan dengan
ASI atau susu formula hingga semi cair. Beberapa ahli gizi merekomendasikan agar
sayuran diperkenalkan sebelum buah, karena buah yang rasanya manis akan
membuat sayuran yang rasanya kurang manis membuat tidak menarik untuk bayi.
Kurangi gula atau garam karena bayi tidak membutuhkan tambahan gula atau
garam.

Makanan Pendamping ASI Bagi Bayi Usia 9 - 12 Bulan

Usia 9 – 12 bulan merupakan masa-masa akhir tahun pertama bayi.


Pada usia ini bayi akan mulai beradaptasi untuk memasuki masa anak-anak.
Pemberian makanan pada bayi usia ini tidak lagi untuk memicu tumbuhnya gigi akan
tetapi lebih untuk memperkenalkan berbagai macam makanan kepada bayi.
            Setiap orang memang harus mengonsumsi berbagai macam makanan
agar  kebutuhan gizinya terpenuhi. Sebab sumber makanann yang satu akan
254
memiliki kandungan gizi yang berbeda dengan yang lain. Selain itu juga tidak ada
satu bahan makanan pun yang memilki kandungan gizi lengkap. Sehingga jika tidak
mengonsumsinya secara bergantian, maka kandungan gizi tersebut dapat kita
peroleh semua. Sumber makanan yang satu akan melengkapi yang lain.
            Seperti yang sudah diutarakan sebelumnya bahwa sejak awal dalam
kandungan ibu memegang peranan sangat penting. Demikian pula pada masa-masa
ini. Ibu diharapkan dapat menerapkan pola makan yang baik untuk bayinya. Pola
makan yang tidak hanya memperhatikan gizinya saja, melainkan juga kemampuan
alat pencernaan anak dalam mencerna makanan. Makanan tambahan pada bayi
usia ini tidak lagi terpaku pada makanan cair. Biasanya bayi akan mulai
diperkenalkan dengan makanan yang memiliki tekstur lebih padat. Misalnya nasi tim.
Guna melengkapi kebutuhan bayi, nasi tim tersebut dapat ditambahkan dengan
berbagai sumber makanan nabati dan hewani.
            Sumber bahan makanan nabati yang bisa diberikan pada bayi misalnya
wortel. bayam, brokoli, dan kangkung. Sedangkan untuk sumber bahan makanan
hewani misalnya telur, daging, dan ikan. Ibu juga boleh memperkenalkan berbagai
rasa bumbu sederhana. Misalnya saja bawang putih, bawang merah, daun bawang,
dan bawang bombay. Pengolahan bisa dilakukan dengan cara direbus, dikukus,
ditim, atau ditumis.
            Pada balita usia 9 bulan keatas sudah bisa diperkenalkan dengan bumbu
rempah sebagai penyedap masakan. Seringkali bila kita memikirkan bumbu
penyebab untuk makanan yang kita buat, yang terpikirkan adalah gula dan garam.
Perkenalkanlah bumbu rempah pada bayi anda sehingga pengenalan makanan
keluarga seperti yang biasa anda masak tidak perlu harus ditunda sampai bayi
berusia batita. 

Makanan Pendamping ASI Bagi Bayi Usia 12 – 24 Bulan


Bayi tetap terus diberi ASI dan makanan lengkap sekurang-kurangnya
diberikan 3x sehari dengan porsi yang sedikit dan diberikan makanan selingan 2-3x
sehari. Pada usia ini berikan makanan pada bayi anda dengan tekstur agak kasar
dan lauk pauk dari pangan hewani dan nabati seperti makanan orang dewasa.
Berikan buah-buahan setelah makan atau bisa ditambah segelas susu untuk
pemenuhan kalsium karena usia ini bayi anda akan siap untuk disapih.

255
Berikan makanan selingan seperti biscuit 2 kali sehari dan hindari
memberikan makanan manis sebelum waktu makan karena bisa mengurangi nafsu
makan. Ajak anak makan bersama di ruang makan agar anak terbiasa makan
bersama keluarga. Pada usia ini biasanya bayi sulit makan karena itu perlu variasi
makanan setiap harinya serta buatlah makanan semenarik mungkin bagi bayi seperti
bentuk makanan menyerupai tokoh kartun kesukaannya. Menurut WHO ( 2003 )
tentang makanan pendamping yang baik untuk bayi adalah:
1.      Makanan yang dimakan dapat memenuhi kebutuhan terutama zat-zat besi,
kalsium, vitamin A,B,C,D,K.
2.      Bersih dan aman.
a)       Tidak ada bakteri pathogen
b)       Tidak ada bahan kimia lainnya yang berbahaya
c)       Makanan yang disajikan tidak terlalu panas
d)       Makanan yang disajikan tidak terlalu pedas
e)       Makanan mudah dicerna
f)        Disukai oleh anak
g)       Makanan tersedia dan terjangkau

 Menu Sehat Makanan Pendamping ASI


Bayi

Usia 6 Bulan Pertama


            Berikan bayi ASI saja tanpa pedamping makanan atau minuman apapun.

Makanan Pendamping ASI Bayi Usia 6 – 9 Bulan


1.      Bahan            :
a.       Susu bubuk 2 sendok makan
b.      Tepung Beras 2 sendok makan (bisa diganti dengan tepung kacang hijau atau
tepung beras merah)
2.      Cara Membuat:
a.       Larutkan tepung beras dan susu dengan air secukupnya
b.      Aduk hingga rata
c.       Panaskan diatas kompor dengan api kecil
d.      Aduk sampai matang
256
e.       Bubur siap disajikan pada bayi selagi hangat

 Makanan Pendamping ASI Bayi Usia 9 – 12 Bulan


1.      Bahan :
a.       Beras 2 sendok makan
b.      Ikan 10 gram (bisa diganti tahu, tempe, hati ayam atau telur 1 butir)
c.       Santan 1 sendok makan (bisa diganti minyak kelapa)
d.      Garam secukupnya
e.       Air 3 gelas
f.       Daun bayam 10 lembar (bisa diganti wortel, kangkung atau sayuran lain)
2.      Cara Membuat
a.       Haluskan semua bahan
b.      Tuang air pada panci, tunggu hingga air mendidih
c.       Masukkan semua bahan kedalam panic kecuali bayam
d.      Masaklah dengan api kecil hingga setengah matang
e.       Masukkan bayam yang sudah dicuci bersih kedalam panic hingga masakan
hamper matang
f.       Tambahkan garam secukupnya
g.      Aduk sampai matang
h.      Makanan siap disajikan kepada bayi selagi hangat

Makanan Pendamping ASI Bagi Bayi Usia 12 – 24 Bulan


1.      Bahan
a.       Telur ayam 1 butir
b.      Sayap ayam 1 potong
c.       Wortel 1 buah ukuran kecil, kubis, makaroni,kacang panjang,  daun bawang dan
daun seledri, brokoli secukupnya
d.      Garam dan rempah-rempah secukupnya
e.       Beras secukupnya
f.       Air 3 gelas
g.      Mentega secukupnya

2.      Cara Membuat
a.       Masak beras dengan ditim, jangan terlalu kasar dan jangan terlalu lunak
257
b.      Masak lauk pauk dengan cara di sop.
c.       Tumis rempah-rempah seperti bawang merah, bawang putih yang telah dicincang
halus dengan mentega
d.      Masukkan air, tunggu hingga mendidih
e.       Masukkan sayap ayam, tunggu hingga setengah matang
f.       Masukkan wortel, makaroni, kacang panjang, tunggu hingga setengah matang
g.      Masukkan kubis, seledri dan daun bawang
h.      Tambahkan garam (sebaiknya jangan gunakan penyedap rasa terutama MSG)
i.        Aduk hingga matang
j.        Agar lebih variasi goreng telur dengan mentega. Sajikan makanan dengan bentuk
kartun yang disukai bayi karena usia ini anak sulit makan.

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SATPEN)

258
GARAM BERYODIUM

DI SUSUN OLEH:

KELOMPOK DESA MURBAYA

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN MATARAM
JURUSAN GIZI
2019
SATUAN ACARA PENYULUHAN

259
GARAM BERYODIUM

DI DUSUN DASAN BARU TIMUR

Pokok pembahasan : pentingnya garam beryodium


Pembahasan : pemamfaatan garam beryodium di kehidupan
sehari
Hari /tanggal : minggu, 03 maret 2019
Tempat : dasan baru timur
Pukul : 16:00
Penyuluh : baiq aulia nurmala

A.     Latar Belakang


Penyakit GAKY ( gangguan akibat kekurangan yodium ) disebabkan karena
kurangnya penggunaan garam beryod ium di lingkungan masyarakat. Hal ini terjadi
karena kurangnya informasi terkait pentingnya penggunaan garam beryodium.
Penyakit GAKY ini sudah sering terjadi di Indonesia, untuk itu sebagai wawasan dan
pengetahuan masyarakat tentang penyakit GAKY dan pentingnya penggunaan
garam beryodium mahasiswa mengadakan penyuluhan tentang pentingnya
penggunaan garam beryodium.

B.     Tujuan
      Tujuan Umum
Setelah diberikan penyuluhan selama 20 menit tentang pentingnya pemakaian
garam yang mengandung  yodium diharapkan para masyarakat bisa
menerapkannya kedalam kehidupan sehari-hari.
                     Tujuan Khusus
Setelah diberikan penyuluhan selama 20 menit diharapkan masyarakat mampu :
1.   Menjelaskan pengertian Garam Beryodium
2.   Mengetahui dampak dari penggunaan Garam Beryodium
3.   mengetahui cara penyimpanan garam beryodium yang baik dan  benar

C.     Sasaran
Sasaran dalam penyuluhan adalah seluruh masyarakat dusun dasan baru timur
260
D.     Materi/Isi (terlampir)
Materi penyuluhan yang akan disampaikan meliputi :
1.    Pengertian Garam Beryodium
2.    Dampak penggunaan Garam Beryodium (dampak baik dan dampak buruk)
3.    Cara Menggunakan Garam Beryodium yang Baik dan Benar
4.    Cara Menyimpan Garam Beryodium yang Baik dan Benar
E.     Metode Penyuluhan
         Ceramah
         Demonstrasi
         Tanya jawab
F.     Media
         LCD/Proyektor
         PPT

I.       Kegiatan Penyuluhan


No Waktu Kegiatan Penyuluhan Respon Peserta

1 Pembukaan  Memberi salam  Menjawab salam


(5 menit)  Memperkenalkan diri mendengarkan dan
 Menggali pengetahuan memperhatikan
masyarakat tentang  Menjawab pertanyaan

261
pentingnya  Mendengarkan dan
penggunaan garam memperhatikanMenyetujui
beryodium kontrak waktu
 Menjelaskan tujuan
Penyuluhan
 Membuat kontrak
waktu
2 Kegiatan Inti  Menjelaskan tentang  Mendengarkan dan
(10 menit) garam beryodium memperhatikan
 Dampak penggunaan penjelasan Penyuluh
Garam Beryodium
(dampak baik dan
dampak buruk)
 Cara Menggunakan
Garam Beryodium
yang Baik dan Benar
 Cara Menyimpan
Garam Beryodium
yang Baik dan Benar
 Pendemonstrasian
cara membedakan
garam yang beryodium
dan yang tidak
beryodium.
 Aktif bertanya
 Mendengarkan
 Memberikan
kesempatan untuk
bertanya
 Menjawab pertanyaan
peserta
3 Penutup  Menyimpulkan materi  Mendengarkan dan
(5 menit) yang disampaikan oleh Memperhatikan
penyuluh  Menjawab pertanyaan

262
 Mengevaluasi peserta yang diberikan
atas penjelasan yang
disampaikan dan
penyuluh menanyakan
kembali mengenai
materi penyuluhan
 Memberikan reward  Apresiasi masyarakat
untuk masyarakat yang sangat bagus
sudah mau bertanya  Menjawab salam
 Salam Penutup

J.      Rencana Evaluasi


1.    Apa pengertian Garam Beryodium?
2.    Apa saja dampak positif penggunaan garam beryodium?
3.    Apa saja dampak negatif penggunaan garam yodium?
4.    Bagaimana cara menyimpan garam beryodium yang baik dan benar?

Materi
1)    Pengertian Garam Beryodium
Garam adalah salah satu bahan makanan yang diperoleh dari proses
penguapan air laut maupun dengan cara lain hingga mendapatkan kristal putih yang
mempunyai rasa asin. Yodium adalah sejenis mineral yang terdapat di alam, baik di
tanah maupun di air, merupakan zat gizi mikro yang diperlukan untuk pertumbuhan
dan perkembangan mahluk hidup. 
Garam beryodium adalah istilah yang biasa digunakan untuk garam yang
telah difortifikasi (ditambah) dengan yodium. GAKY merupakan sekumpulan gejala

263
yang ditimbulkan akibat tubuh mengalami kekurangan yodium dalam jangka waktu
yang lama (Adriani,2012). Risiko terjadinya GAKY pada seseorang
sebenarnya dapat dimulai dari masa kehamilan hingga orang dewasa seperti kretin,
keguguran pada ibu hamil, bayi lahir mati, keterbelakangan mental, gangguan
pertumbuhan syaraf penggerak, gangguan bicara, gangguan pertumbuhan dan
gangguan kecerdasan serta resiko yang paling dikenal masyarakat yaitu gondok
yang sangat mempengaruhi kualitas hidup seseorang (Soekarti, 2006).

2)    Dampak Penggunaan Garam Beryodium


Dampak penggunaan garam beryodium ada 2 yaitu :
a.    dampak Positif
Penggunaan garam beryodium sangat penting bagi kesehatan keluarga.
Yodium bermanfaat untuk memicu pertumbuhan otak, menyehatkan kelenjar tiroid,
menyehatkan proses tumbuh kembang janin, mencerdaskan otak, dsb
b.    dampak Negatif
Kekurangan yodium mengakibatkan penyakit gondok, keterbelakangan
mental, bayi lahir cacat, anak kurang cerdas, keguguran pada ibu hamil.
3)    Pemilihan Garam Beryodium yang Baik
memilih garam beryodium yang baik di pasaran masyarakat sebaiknya
melihat kemasan yang berlabel mengandung iodium, memiliki warna yang putih
bersih, kering dan terkemas baik serta tertutup rapat
4)    Penyimpanan garam beryodium yang baik dan benar
Untuk garam beryodium sebaiknya disimpan  di dalam  bejana atau wadah
tertutup, tidak terkena cahaya dan tidak dekat dengan tempat lembab, hal ini untuk
menghindari penurunan kadar iodium dan meningkatkan air, sebab kadar iodium
dapat menurun apabila terkena panas

5)    Penggunaan garam beryodium yang benar


Untuk penggunaan garam yodium sebaiknya tidak dibumbukan pada sayuran
mendidih, tetapi dimasukkan setelah sayuran diangkat dari tungku hal ini agar kadar
kalium iodate (KIO3) dalam makan  tidak mengalami penurunan. Kadar iodium
dalam garam beryodium juga dapat menurun pada makanan yang asam, makin
asam makanan akan makin mudah menghilangkan KIO3 dari makanan tersebut.

264
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SATPEN)

DIARE

265
DI SUSUN OLEH:

KELOMPOK DESA MURBAYA

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN MATARAM
JURUSAN GIZI
2019
SATUAN ACARA PENYULUHAN
DIARE

DI DUSUN MURBAYA

Topik : Diare Pada Anak

Hari/Tanggal : Rabu, 27 Februari 2019

266
Sasaran : Siswa Siswi SDN 2 Murbaya

Penyuluh : Viona Nova Pratami

Waktu : 09.00

Tempat : SDN 2 Murabaya

1. Tujuan Penyuluhan

a. Tujuan Umum
Setelah mendapat penyuluhan diharapkan siswa siswi dapat mengetahui
tentang penyakit Diare

b. Tujuan Khusus
Setelah selesai mengikuti penyuluhan, diharapkan :
- Mengetahui tentang pengertian diare
- Mengetahui penyebab diare
- Mengetahui jenis diare
- Mengetahui cara pencegahan diare

2. Materi
a. Pengertian Diare
b. Penyebab Diare
c. Jenis Diare
d. Cara Pencegahan Diare

3. Metode
a. Ceramah
b. Tanya Jawab

4. Metode
a. Leaflet
b. Laptop

5. Kegiatan Penyuluhan

No. Tahap Kegiatan Waktu


1. Pembukaan Mengucap salam 10 menit
Perkenalan

267
Pendekatan dengan
siswa siswi
Menggali pengetahuan
siswa sisiwa tentang
Diare
2. Pengembangan Menjelaskan tentang 20 menit
pengertian diare,
penyebab diare, jenis
diare, pencegahan
diare, memberi
kesempatan siswa siswi
untuk bertanya.
3. Penutup Mengadakan Tanya 10 menit
jawab untuk
mengetahui seberapa
jauh siswa siswa
paham tentang materi
yang disampaikan.
Membagikan leaflet,
menyimppulkan hasil
penyuluhan. Ucapan
terimakasih dan salam
penutup.

268
DIARE

1. Pengertian Diare

Diare biasanya ditandai dengan seringnya si kecil buang air dengan tinja yang

encer atau berair. Selain membuat si kecil tidak nyaman, diare dapat menyebabkan

dehidrasi, dan ruam bila si kecil yang masih pakai popok. Bila si buah hati

mengalami diare, langkah pertama yang harus kita lakukan adalah mengetahui

penyebab diare, karena gangguan kesehatan ini dapat disebabkan oleh banyak hal.

Penyebab diare bisa diketahui dari gejala-gejala yang muncul, dengan mengetahui

penyebab diare, bunda dapat menentukan pertolongan yang tepat bagi si kecil.

Diare atau mencret adalah suatu kondisi dimana seseorang buang air besar 3

kali atau lebih dalam satu hari dan tinja atau feses yang keluar berupa cairan encer

atau sedikit berampas, kadang juga bisa disertai darah atau lendir tergantung pada

penyebabnya. Menurut IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia), anak dinyatakan

menderita diare bila buang air besarnya “lebih encer” dan “lebih sering” dari

biasanya. Gejala ikutan lainnya adalah demam dan muntah. Kadangkala gejala

muntah dan demam mendahului gejala mencretnya.

2. Jenis Diare

Berdasarkan jangka waktu terjadinya, diare dibagi menjadi dua, yaitu diare akut

dan kronis. Diare akut terjadi sampai dengan 7 hari, sedangkan diare kronis terjadi

269
lebih dari 2 minggu. Di Indonesia, lebih banyak kasus diare akut dibandingkan yang

kronis.

3. Penyebab Diare Pada Anak

Sebagian besar diare disebabkan oleh infeksi rotavirus (sekitar 90%).

Sebagian kecil diare dapat disebabkan oleh infeksi bakteri, parasit, jamur. Diare

dapat dipicu pemakaiaan antibiotik (antibiotic induced diarhea). Sebagian kecil lagi

disebabkan oleh keracunan makanan, alergi, dll.

4.Komplikasi Diare

Komplikasi diare adalah dehidrasi yaitu kekurangan cairan. Terdapat 3 keadaan

akibat

dehidrasi, yaitu:

a. Tanpa dehidrasi (kehilangan cairan <5% Berat Badan). Tandanya anak tetap
aktif, keinginan untuk minum seperti biasa karena rasa haus tidak
meningkat, kelopak mata tidak cekung, buang air kecil (BAK) sering.
b. Dehidrasi ringan sedang (kehilangan cairan 5-10% Berat Badan). Tandanya
anak gelisah atau rewel, anak ingin minum terus karena rasa haus meningkat,
kelopak mata cekung, BAK mulai berkurang.
c. Dehidrasi berat (kehilangan cairan >10% Berat Badan). Tandanya anak
lemas atau tidak sabar, tidak dapat minum, kelopak mata sangat cekung,
pada uji cubit kulit kembali lebih dari 2 detik. Agar lebih mudah gunakan kulit
perut.Untuk menilai kondisi dehidrasi pada anak ada 4 parameter yang bisa
digunakan yaitu aktivitas, rasa haus, kelopak mata, buang air kecil, dan
uji turgor atau uji cubit. mata anak, apakah cekung atau tidak. Anak harus
kencing dalam waktu 6-8 jam, jika lebih dari 8 jam tidak kencing maka
dehidrasi ringan. Untuk anak yang lebih besar batas kencingnya 12 jam. Uji
cubit paling gampang dilakukan pada kulit perut, kulit harus dalam 2 detik.
5. Cara Pencegahan Penyakit Diare
- Cuci tangan sesering mungkin untuk mencegah penyebaran virus
diare. Untuk memasikan anak untuk mencuci tangan secara
menyeluruh.

270
- Cuci tangan setelah menyiapakan makanan, memegang daging
mentah, dan toilet, mengganti popok, bersin, batuk dan membuang
ingus. Memakai
meletakkan sabun ditangan kemudian gosok.
- Gunakan sabun jika mencuci tidak memungkinkan.Gunakan pembersih
tangan berbahan dasar alkohol. Pastikan untuk benar-benar menutupi
bagian depan dan punggung
kedua tangan .
- Mencegah diare dari
makanan yang
terkontaminasi. Untuk
mencegah diare yang
disebabkan oleh
makanan yang
terkontaminasi.

SATUAN ACARA PENYULUHAN


(SATPEN)

GIZI SEIMBANG PADA IBU HAMIL

DI SUSUN OLEH:

KELOMPOK DESA MURBAYA

271
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK KESEHATAN MATARAM
JURUSAN GIZI
2019
SATUAN ACARA PENYULUHAN
GIZI SEIMBANG PADA IBU HAMIL

DI DUSUN REPUK KEKALIK

Pokok Bahasan : gizi seimbang pada ibu hamil

Sasaran : Ibu hamil di dusun repuk kekalik

Tujuan Instruktusional

 Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan kepada ibu hamil di desa Aik Dewa
diharapkan dapat mengerti tentang pentingnya gizi seimbang pada ibu
hamil.
 Tujuan Khusus
5) Menjelaskan pentingnya makanan bergizi bagi ibu hamil
6) Menjelaskan tentang gangguan yang sering terjadi saat kehamilan
7) Menjelaskan tentang sususnan makanan seimbang pada ibu hamil.
8) Menjelaskan tentang contok penyajian piring ku
9) Menjelaskan tentang contoh makanan yang dianjurkan dan makanan
yang harus dibatasi selama kehamilan

272
E. Sub Pokok Bahasan
5. Pengertian pentingnya gizi seimbang pada ibu hamil.
6. Gangguan yang sering terjadi selama kehamilan
7. Susunan makanan seimbang pada bumil pada ibu hamil.
8. Contoh susunan penyajian piringku.
9. Contoh makanan yang dianjurkan dan makanan yang harus dibatasi pada
ibu hamil.

F. Kegiatan Penyuluhan
Tahap Waktu Kegiatan Penyuluh Kegiatan Peserta Metode Media
Pendahuluan 5 menit  Memberi salam  Menjawaab Ceramah -
dan salam
memperkenalkan  Mendengarkan
diri dan
 Menjelaskan Memperhatikan
tujuan
penyuluhan
 Menyebutkan
materi/pokok
bahasan yang
akan disampaikan
 Menyampaikan
kontrak waktu
Penyajian 20 menit  Penyampaian  Menyimak dan Ceramah Leafle
materi memperhatikan t
Menjelaskan
materi penyuluhan
secara berurutan
dan teratur
5. Pengertian
pentingnya
gizi seimbang
pada ibu

273
hamil.
6. Gangguan
yang sering
terjadi
selama
kehamilan
7. Susunan  Menanyakan Tanya
makanan hal yang belum jawab
seimbang jelas
pada bumil
pada ibu
hamil.
8. Contoh
susunan
penyajian
piringku.
9. Contoh
makanan
yang
dianjurkan
dan makanan
yang harus
dibatasi pada
ibu hamil.

Materi :
 Evaluasi
Menanyakan
kembali hal-hal
yang sudah
dijelaskan
mengenai gizi
seimbang pada

274
ibu hamil
Penutup 5 menit  Menutup  Mendengarkan Ceramah -
pertemuan  Menjawab
dengan salam
menyimpulkan
materi yang telah
dibahas
 Memberikan
salam penutup

G. EVALUASI
5. Peserta mampu menjelaskan dan memahami pengertia pentingnya gizi
seimbang pada ibu hamil.
6. Peserta mengetahui gangguan-gangguan yang sering terjadi selama
kehamilan.
7. Peserta mengetahui sususnan makanan seimbang pada ibu hamil
8. Peserta mengetahui contoh penyajian isi piring ku serta mengetahui
makanan yang dianjurkan dan yang harus dibatasi selama kehamilan
9. Peserta mengetahui, memahami, serta mampu melakukan penatalaksanaan
gizi seimbang pada ibu hamil dalam kehidupan sehari-hari

MATERI

Makanan ibu hamil sebenarnya sama dengan makanan ibu yang tidak hamil hanya
saja jumlah dan mutunya yang perlu ditingkatkan. Berikut alasan mengapa
pentingnya makanan bergizi bagi ibu hamil :
1. Menjaga kesehatan dan gizi ibu hamil
2. Membantu pertumbuhan organ janin
3. Membantu kelancaran persalinan
4. Untuk mempersiapkan produksi ASI
Beberapa gangguan yang sering terjadi pada ibu hami diantaranya yaitu :
1. Mual dan mjuntah
275
Biasanya terjadi pada keadaan makan sehingga, sebaiknya diberikan
makanan dalam bentuk kering, porsi kecil tapi sering
2. Kurang darah/anemia
Ibu dianjurkan memilih makanan yang tinggi kadar zat besinya, seperti
sayuran berwarna hijau, kacang-kacangan dan hasil olahannya, telur, ikan
dan daging berwarna merah. Jangan lupa minum tablet tambah darah 1
tablet/hari
3. Didi rontok dan tulang pinggul rapuh
Ibu dianjurkan makan makanan sumber zat kapur atau kalsium seperti
kalsium yang terkandung pada susu.
4. Nafsu makan kurang
Ibu dianjurkan makan makanan yang segar seperti buah dan sayur-sayuran
yang segar
Sususnan bahan makanan sehari diusahakan selalu seimbang, yang terdiri dari:
 Sumber zat tenaga : nasi, kentang, roti
 Sumber zat pembangun : daging, ikan, susu, telur, tahu dan tempe
 Sumber zat pengatur : sayur-sayuran dan buah-buahan
Bahan makanaa yang perlu dibatasi selama kehamilan yaitu makanan yang
berbumbu tajam seperti cabai dan merica, makanan berlemak seperti gorengan dan
makanan bersantan, makanan yang bergas seperti durian, nanas dan nangka, serta
makanan yang mengandung alcohol seperti tape dan minuman-minuman keras.
Masa kehamilan adalah masa penting untuk pertumbuhan optimal janin dan
persiapan persalinan. Oleh karena itu perlu diperhatikan hal-hal dalam mengontrol
asupan makan selama kehamilan yaitu :
 Makan lebih banyak dari sebelum hamil, agar penambahan berat bada sesuai
dengan umur kehamilan
 Bagi ibu yang terlalu gemuk, kurangi konsumsi makanan sumber energi dari
lemak dan karbohidrat
 Bila ibu terlalu kurus tambahkan porsi makanan sumber energi dan protein
 Usahakan konsumsi makanan dengan porsi kecil tapi sering
 Untuk menghindari penimbunan cairan perhatikan penggunaan garam dalam
makanan dan minuman agar tidak berlebihan

276
SATUAN ACARA PENYULUHAN
(SATPEN)

PERNIKAHAN DINI

DI SUSUN OLEH:

KELOMPOK DESA MURBAYA

277
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK KESEHATAN MATARAM
JURUSAN GIZI
2019
SATUAN ACARA PENYULUHAN
PERNIKAHAN DINI

DI DUSUN DASAN BARU TIMUR

Pokok bahasan : Pernikahan Dini


Sub Pokok Bahasan : Pengetahuan tentang Pernikahan Dini
Sasaran : Remaja Putri
Waktu : 1 x 30 menit
A. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan sasaran dapat mengerti tentang
reproduksi sehat
2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan sasaran mampu :
a. Menyebutkan pengertian kespro
b. Menyebutkan usia reproduksi sehat
c. Menyebutkan pengertian pernikahan dini
d. Menyebutkan penyebab pernikahan dini
e. Menyebutkan dampak pernikahan dini
B. Pokok Bahasan
1. Pengertian Kespro
278
2. Usia reproduksi sehat
3. Pengertian pernikahan dini
4. Penyebab pernikahan dini
5. Dampak pernikahan dini
C. Tahapan-tahapan
No Tahapan Kegiatan Waktu Penyuluhan Peserta
No Tahapan Kegiatan Waktu
Penyuluhan Peserta
1. Pembukaan - Mengucapkan - Menanggapi 10 menit
salam
-
Memperkenalka
n
diri
- Menggali
pengetahuan
(observasi) .
2. Pemberian - Ceramah - 30 menit
materi - Menyampaikan Mendengarkan
materi. dan
- Menjelaskan memperhatikan
tahap penyuluhan
demi tahap. dengan serius.
- Memberikan
kesempatan
bertanya 10
menit
- Menjawab
pertanyaan
3. Evaluasi - Menggali - Dapat 10 menit
pengetahuan mengulang
sasaran dengan kembali
memberi informasi yang
pertanyaan telah didapat.

279
4. Penutup - Memberi salam - Menjawab 10 menit
penutup. salam

D. Metode
a. Ceramah
b. Tanya jawab
E. Alat/Media

F. Evaluasi
Essay Test
Mengajukan pertanyaan kepada sasaran
1. Apakah pengertian kesehatan reproduksi?
2. Sebutkan usia reproduksi sehat !
3. Apakah pengertian pernikahan dini?
4. Sebutkan penyebab pernikahan dini!
5. Sebutkan dampak pernikahan dini!
KESEHATAN REPRODUKSI
1. Pengertian
Reproduksi adalah suatu proses kehidupan manusia yang menghasilkan
keturunan. Untuk itu bsudah menjadi kodrat manusia untuk hamil dan menghasilkan
keturunan. Kehamilan yang baik adalah kehamilan yang tidak akan menimbulkan
gangguan kesehatan jasmani yang tidak akan menimbulkan gangguan jasmani dan
rohani, untuk ibu maupun calon anak yang akan
dilahirkan.
2. Usia Reproduksi Sehat
Salah satu faktor yang penting dalam kehamilan adalah umur ibu waktu hamil
yang baik untuk keselamatan ibu dan janin adalah :
a. Umur 10-15 tahun dianggap seperti berbahaya untuk kehamilan sebab secara
fisik, ibu
masih dalam tahap pertumbuhan organ-organ reproduksi, masih sangat muda dan
belum
kuat sekali.
b. Umur 15-20 tahun masih sangat berbahaya meskipun lebih kurang resiko relatif
lebih secara

280
psikologi dianggap masih belum cukup matang dan dewasa untuk menghadapi
kehamilan
dan persalinan.
c. Umur 20-30 adalah kelompok umur paling baik untuk menghadapi secara fisik dan
cukup
juga dari segi mental wanita nasehat sudah cukup dewasa. Dari penelitian-penelitian
yang
ada menunjukkan bahwa resiko kehamilan baik ibu maupun bayi ternyata paling
baik.
d. Umur 30-35 tahun ini dianggap sudah mulai berbahaya secara fisik dan sudah
mulai
menurun apalagi jumlah keturunan sebelumnya lebih dari 3 kali ibu hamil pada usia
muda
perkembangan fisiknya yang belum masih tidak dapat mencapai yang optimal sering
didapati bahwa terkadang panggul ibu belum berbentuk sempurna sehingga
menimbulkan
kesulitan dalam proses persalinan karena adanya ketidak sesuaian antara kepala
anak dan
panggul ibu.
3. Pengertian pernikahan dini
Pernikahan dini adalah pernikahan yang langsung pada usia kurang dari 20
tahun pernikahan sebaiknya dilakukan pada usia 20 tahun untuk wanita dan pria 25
tahun karena pada saat itu baik secara fisik maupun mental sudah siap menjalani
bahtera rumah tangga.
4. Pengertian Kehamilan Resiko Tinggi.
Kehamilan usia dini memuat risiko yang tidak kalah berat. Pasalnya,
emosional ibu belum stabil dan ibu mudah tegang. Sementara kecacatan kelahiran
bisa muncul akibat ketegangan saat dalam kandungan, adanya rasa penolakan
secara emosional ketika si ibu mengandung bayinya. (Ubaydillah, 2000).
Risiko kehamilan pada ibu yang terlalu muda biasanya timbul karena mereka
belum siap secara psikis maupun fisik. Secara psikis, umumnya remaja belum siap
menjadi ibu. Bisa saja kehamilan terjadi karena "kecelakaan". Akibatnya, selain tidak
ada persiapan, kehamilannya pun tidak dipelihara dengan baik. Kondisi psikis yang
tidak sehat ini dapat membuat kontraksi selama proses persalinan tidak berjalan
281
lancar sehingga kemungkinan operasi sesar lebih besar. Risiko fisiknya pun tak
kalah besar karena beberapa organ reproduksi remaja putri seperti rahim belum
cukup matang untuk menanggung beban kehamilan. Bagian panggul juga belum
cukup berkembang sehingga bisa mengakibatkan kelainan letak janin. Kemungkinan
komplikasi lainnya adalah terjadinya keracunan kehamilan/preeklamsia dan kelainan
letak plasenta (plasenta previa) yang dapat menyebabkan perdarahan selama
persalinan. Risiko yang bisa terjadi

DAMPAK PERNIKAHAN DINI


Dampak terhadap hukum
Adanya pelanggaran terhadap 3 Undang-undang di negara kita yaitu:
1. UU No. 1 tahun 1974 tentang Perkawinan Pasal 7 (1) Perkawinan hanya diizinkan
jika pihak pria sudah mencapai umur 19 tahun dan pihak wanita sudah mencapai
umur 16 tahun.
Pasal 6 (2) Untuk melangsungkan perkawinan seorang yang belum mencapai umur
21 tahun harus mendapat izin kedua orang tua.
2. UU No. 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak Pasal 26 (1) Orang tua
berkewajiban dan bertanggung jawab untuk:
a. mengasuh, memelihara, mendidik dan melindungi anak
b. menumbuh kembangkan anak sesuai dengan kemampuan, bakat dan minatnya
dan;
c. mencegah terjadinya perkawinan pada usia anak-anak.
3. UU No.21 tahun 2007 tentang PTPPO
Patut ditengarai adanya penjualan/pemindah tanganan antara kyai dan orang
tua anak yang mengharapkan imbalan tertentu dari perkawinan tersebut. Amanat
Undang-undang tersebut di atas bertujuan melindungi anak, agar anak tetap
memperoleh haknya untuk hidup, tumbuh dan berkembang serta terlindungi dari
perbuatan kekerasan, eksploitasi dan diskriminasi.
Sungguh disayangkan apabila ada orang atau orang tua melanggar undang-
undang tersebut. Pemahaman tentang undang-undang tersebut harus dilakukan
untuk melindungi anak dari perbuatan salah oleh orang dewasa dan orang tua.
B. Dampak biologis
Anak secara biologis alat-alat reproduksinya masih dalam proses menuju
kematangan sehingga belum siap untuk melakukan hubungan seks dengan lawan
282
jenisnya, apalagi jika sampai hamil kemudian melahirkan. Jika dipaksakan justru
akan terjadi trauma, perobekan yang luas dan infeksi yang akan membahayakan
organ reproduksinya sampai membahayakan jiwa anak. Patut dipertanyakan apakah
hubungan seks yang demikian atas dasar kesetaraan dalam hak reproduksi antara
isteri dan suami atau adanya kekerasan seksual dan pemaksaan (penggagahan)
terhadap seorang anak.
Dokter spesialis obseteri dan ginekologi dr Deradjat Mucharram Sastraikarta
Sp OG yang
berpraktek di klinik spesialis Tribrata Polri mengatakan pernikahan pada anak
perempuan berusia 9-12 tahun sangat tak lazim dan tidak pada tempatnya. ”Apa
alasan ia menikah? Sebaiknya jangan dulu berhubungan seks hingga anak itu
matang fisik maupun psikologis”. Kematangan fisik seorang anak tidak sama dengan
kematangan psikologisnya sehingga meskipun anak tersebut memiliki badan
bongsor dan sudah menstruasi, secara mental ia belum siap untuk berhubungan
seks. Ia menambahkan, kehamilan bisa saja terjadi pada anak usia 12 tahun.
Namun psikologisnya belum siap untuk mengandung dan melahirkan. Jika dilihat
dari tinggi badan, wanita yang memiliki tinggi dibawah 150 cm kemungkinan akan
berpengaruh pada bayi yang dikandungnya. Posisi bayi tidak akan lurus di dalam
perut ibunya. Sel telur yang dimiliki anak juga diperkirakan belum matang dan belum
berkualitas sehingga bisa terjadi kelainan kromosom pada bayi.
C. Dampak psikologis
Secara psikis anak juga belum siap dan mengerti tentang hubungan seks,
sehingga akan
menimbulkan trauma psikis berkepanjangan dalam jiwa anak yang sulit
disembuhkan. Anak akan murung dan menyesali hidupnya yang berakhir pada
perkawinan yang dia sendiri tidak mengerti atas putusan hidupnya. Selain itu, ikatan
perkawinan akan menghilangkan hak anak untuk memperoleh pendidikan (Wajar 9
tahun), hak bermain dan menikmati waktu luangnya serta hak-hak lainnya yang
melekat dalam diri anak. Menurut psikolog dibidang psikologi anak Rudangta Ariani
Sembiring Psi, mengatakan ”sebenarnya banyak efek negatif dari pernikahan dini.
Pada saat itu pengantinnya belum siap untuk menghadapi tanggung jawab yang
harus diemban seperti orang dewasa. Padahal kalau menikah itu kedua belah pihak
harus sudah cukup dewasa dan siap untuk menghadapi permasalahan-permasalan

283
baik ekonami, pasangan, maupun anak. Sementara itu mereka yang menikah dini
umumnya belum cukup mampu menyelesaikan permasalan secara matang”.
Ditambahkan Rudangta, ”Sebenarnya kalau kematangan psikologis tidak
ditentukan batasan usia, karena ada juga yang sudah berumur tapi masih seperti
anak kecil. Atau ada juga yang masih muda tapi pikirannya sudah dewasa”. Kondisi
kematangan psikologis ibu menjadi hal utama karena sangat berpengaruh terhadap
pola asuh anak di kemudian hari. ” yang namanya mendidik anak itu perlu
pendewasaan diri untuk dapat memahami anak. Karena kalau masik kenak-
kanakan, maka mana bisa sang ibu mengayomi anaknya. Yang ada hanya akan
merasa terbebani karena satu sisi masih ingin menikmati masa muda dan di sisi lain
dia harus mengurusi keluarganya”.
D.Dampak sosial
Fenomena sosial ini berkaitan dengan faktor sosial budaya dalam masyarakat
patriarki yang bias gender, yang menempatkan perempuan pada posisi yang rendah
dan hanya dianggap pelengkap seks laki-laki saja. Kondisi ini sangat bertentangan
dengan ajaran agama apapun termasuk agama Islam yang sangat menghormati
perempuan (Rahmatan lil Alamin). Kondisi ini hanya akan melestarikan budaya
patriarki yang bias gender yang akan melahirkan kekerasan terhadap perempuan.
2. Dampak Kehamilan Resiko Tinggi pada Usia Muda.
a. Keguguran.
Keguguran pada usia muda dapat terjadi secara tidak disengaja. misalnya :
karena terkejut, cemas, stres. Tetapi ada juga keguguran yang sengaja dilakukan
oleh tenaga non professional sehingga dapat menimbulkan akibat efek samping
yang serius seperti tingginya angka kematian dan infeksi alat reproduksi yang pada
akhirnya dapat menimbulkan kemandulan.
b. Persalinan prematur, berat badan lahir rendah (BBLR) dan kelainan bawaan.
Prematuritas terjadi karena kurang matangnya alat reproduksi terutama rahim yang
belum siap dalam suatu proses kehamilan, berat badan lahir rendah (BBLR) juga
dipengaruhi gizi saat hamil kurang dan juga umur ibu yang belum menginjak 20
tahun. Cacat bawaan dipengaruhi kurangnya pengetahuan ibu tentang kehamilan,
pengetahuan akan asupan gizi rendah, pemeriksaan kehamilan (ANC) kurang,
keadaan psikologi ibu kurang stabil. selain itu cacat bawaan juga di sebabkan
karena keturunan (genetik) proses pengguguran sendiri yang gagal, seperti dengan

284
minum obat-obatan (gynecosit sytotec) atau dengan loncat-loncat dan memijat
perutnya sendiri.
Ibu yang hamil pada usia muda biasanya pengetahuannya akan gizi masih kurang,
sehingga akan berakibat kekurangan berbagai zat yang diperlukan saat
pertumbuhan dengan demikian akan mengakibatkan makin tingginya kelahiran
prematur, berat badan lahir rendah dan cacat bawaan.
c. Mudah terjadi infeksi.
Keadaan gizi buruk, tingkat sosial ekonomi rendah, dan stress memudahkan
terjadi infeksi saat hamil terlebih pada kala nifas.
d. Anemia kehamilan / kekurangan zat besi.
Penyebab anemia pada saat hamil di usia muda disebabkan kurang
pengetahuan akan pentingnya gizi pada saat hamil di usia muda.karena pada saat
hamil mayoritas seorang ibu mengalami anemia. tambahan zat besi dalam tubuh
fungsinya untuk meningkatkan jumlah sel darah merah, membentuk sel darah merah
janin dan plasenta.lama kelamaan seorang yang kehilangan sel darah merah akan
menjadi anemis..
e. Keracunan Kehamilan (Gestosis).
Kombinasi keadaan alat reproduksi yang belum siap hamil dan anemia makin
meningkatkan terjadinya keracunan hamil dalam bentuk pre-eklampsia atau
eklampsia. Preeklampsia dan eklampsia memerlukan perhatian serius karena dapat
menyebabkan kematian.
f. Kematian ibu yang tinggi.
Kematian ibu pada saat melahirkan banyak disebabkan karena perdarahan
dan infeksi. Selain itu angka kematian ibu karena gugur kandung juga cukup
tinggi.yang kebanyakan dilakukan oleh tenaga non profesional (dukun).
Adapun akibat resiko tinggi kehamilan usia dibawah 20 tahun antara lain:
a. Resiko bagi ibunya :
(1) Mengalami perdarahan.
Perdarahan pada saat melahirkan antara lain disebabkan karena otot rahim
yang terlalu
lemah dalam proses involusi. selain itu juga disebabkan selaput ketuban
stosel (bekuan darah yang tertinggal didalam rahim).kemudian proses
pembekuan darah yang lambat dan juga dipengaruhi oleh adanya sobekan
pada jalan lahir.
285
(2) Kemungkinan keguguran / abortus.
Pada saat hamil seorang ibu sangat memungkinkan terjadi keguguran. hal ini
disebabkan oleh faktor-faktor alamiah dan juga abortus yang disengaja, baik
dengan obat-obatan maupun memakai alat.
(3) Persalinan yang lama dan sulit.
Adalah persalinan yang disertai komplikasi ibu maupun janin.penyebab dari
persalinan lama sendiri dipengaruhi oleh kelainan letak janin, kelainan
panggul, kelaina kekuatan his dan mengejan (Arum Puspita Sari Purwanto,
Am.Keb di 19.55) serta pimpinan persalinan yang salahKematian
ibu.Kematian pada saat melahirkan yang disebabkan oleh perdarahan dan
infeksi.
b. Dari bayinya :
(1) Kemungkinan lahir belum cukup usia kehamilan.
Adalah kelahiran prematur yang kurang dari 37 minggu (259 hari). hal
ini terjadi karena pada saat pertumbuhan janin zat yang diperlukan berkurang.
(2) Berat badan lahir rendah (BBLR).
Yaitu bayi yang lahir dengan berat badan yang kurang dari 2.500 gram.
kebanyakan hal ini dipengaruhi kurangnya gizi saat hamil, umur ibu saat
hamil kurang dari 20 tahun. dapat juga dipengaruhi penyakit menahun yang
diderita oleh ibu hamil.
(3) Cacat bawaan.
Merupakan kelainan pertumbuhan struktur organ janin sejak saat
pertumbuhan.hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya kelainan
genetik dan kromosom, infeksi, virus rubella serta faktor gizi dan kelainan
hormon.
(4) Kematian bayi.kematian bayi yang masih berumur 7 hari pertama
hidupnya atau kematian perinatal.yang disebabkan berat badan kurang dari
2.500 gram, kehamilan kurang dari 37 minggu (259 hari), kelahiran kongenital
serta lahir dengan asfiksia.(Manuaba,1998). Kehamilan usia dini memuat
risiko yang tidak kalah berat. Pasalnya, emosional ibu belum stabil dan ibu
mudah tegang. Sementara kecacatan kelahiran bisa muncul akibat
ketegangan saat dalam kandungan, adanya rasa penolakan secara
emosional ketika si ibu mengandung bayinya.

286
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SATPEN)

PENTINGNYA ASAM FOLAT PADA IBU HAMIL

DI SUSUN OLEH:

KELOMPOK DESA MURBAYA

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN MATARAM

287
JURUSAN GIZI
2019
SATUAN ACARA PENYULUHAN
PENTINGNYA ASAM FOLAT BAGI IBU HAMIL

DI DUSUN REPUK KEKALIK

Tema : Pentingnya asam folat bagi ibu hamil dan janin


Sasaran : Ibu hamil
Hari / tanggal     : Kamis / 28 Februari 2019
Waktu : 1 x 30 menit
Tempat : Dusun Padamara
Pelaksana : Bq Huzaeva Agutiningrat

A. Tujuan Umum
Setelah mendapatkan penyuluhan  30 menit, diharapkan klien dapat
mengerti dan memahami pentingnya asam folat bagi dirinya (ibu hamil) dan
janin yang dikandungnya.
B. Tujuan Khusus
Setelah diberikan penyuluhan diharapkan klien dapat :
1.      Mengetahui pentingnya asam folat bagi dirinya dan janinnya.
2.      Mengetahui makanan apa saja yang mengandung asam folat
3.      Mengetahui akibat kekurangaan asam folat bagi dirinya dan janin yang
dikandungnya.
4.      Mengetahui akibat kelebihan asam folat bagi dirinya dan janin yang
dikandungnya.

C. Metode Belajar
1.      Ceramah
2.      Diskusi
D. Alat Bantu Belajar / media
1. Leaflet
2. Alat Peraga

288
E. Kegiatan Penyuluhan
No Fase Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Audience
1 Pembukaan  Salam pembuk  Menjawab salam
 Memperkenalkan diri  Mendengarkan
 Menjelaskan maksud Menjelaskan
dan tujuan persepsinya
 Kontrak waktu
Apresiasi

2 Penyajian  Menjelaskan materi


 Pengertian asam
folat
 Sumber asam fola
 Fungsi asam folat
bagi ibu dan janin
pada saat kehamilan
 Pentingnya asam
folat bagi janin.
 Akibat dari
kekurangan dari
asam folat bagi ibu
hamil dan janin.
 Akibat dari kelebihan
dari asam folat bagi
ibu hamil
 Memberikan
kesempatan kepada
audience untuk
bertanya
 Menjawab
pertanyaan audience

289
 Evaluasi formatif.
3 Penutup  Menyimpulkan materi  Mendengarkan
 Evaluasi sumatif dengan
 Memberikan seksama
kesempatan pada  Menjelaskan
audience untuk evaluasi
refleksi perasaan sumatif
 Salam penutup  Refleksi
perasaan
Menjawab salam

Pentingnya Asam Folat Bagi Ibu Hamil dan Janin

A.   Pengertian
Asam folat adalah nama lain dari vitamin B9, merupakan vitamin yang larut
air. Vitamin yang larut air bila dikonsumsi berlebih akan dikeluarkan bersama urin,
tidak diakumulasi di dalam tubuh.
Menurut WHO asam folat dikategorikan klas A artinya aman dikonsumsi oleh
ibu hamil, bahkan wajib dikonsumsi oleh wanita yang ingin hamil dan ibu hamil
selama trimester pertama. Asam folat diperlukan untuk pembentukan sel darah
merah dan putih, mencegah anemia dan terjadinya neural tube defects (NTDs)
seperti anensefali (tidak terbentuknya batok kepala) dan spina bifida (penonjolan
kearah luar tubuh sumsum dan tulang belakang, mengakibatkan kelumpuhan.
Besarnya kebutuhan asam folat untuk ibu hamil berkisar 400 mcg. Konsumsi
asam folat aman hingga 1000 mcg. Efek samping kelebihan asam folat antara lain :
nausea, menurunnya nafsu makan, flatulen/kembung kentut, serta alergi ringan.
Kecukupan asam folat pada minggu-minggu pertama hingga keempat kehamilan m-
emainkan peranan yang sangat penting dalam pertumbuhan janin.
Cara meningkatkan asupan asam folat adalah mengkonsumsi makanan kaya
folat, makanan yang difortifikasi dengan folat serta suplemen asam folat. Kebutuhan
akan folat ini bisa dipenuhi dengan banyak mengkonsumsi sayur-sayuran hijau dan
buah-buahan segar, tapi karena 80 persen folat hilang selama proses pemasakan,
ibu hamil sangat dianjurkan untuk mengkonsumsi buah yang kaya folat seperti

290
semangka, kiwi, dan pisang atau suplemen folat yang banyak dipasaran. United
States Centers for Disease Control & Prevention (CDC) melaporkan, bahwa maka-
nan kaya asam Folat terbukti dapat mencegah terjadinya NTD hingga 70 %. Risiko
NTD ini bisa dihindari bila ibu hamil cukup mengkonsumsi makanan yang mengan-
dung folat. Wanita yang mengkonsumsi tambahan folat 2-3 bulan sebelum dan di
awal kehamilan dapat mengurangi resiko kelahiran bayi dengan cacat pada otak.
Asam folat penting dan diperlukan untuk produksi dan perawatan sel-sel baru.
Di usia-usia dimana terjadi pembelahan dan pertumbuhan sel yang cepat, seperti di
masa bayi, balita dan pada masa-masa kehamilan, asam folat sangat dibutuhkan.
Kekurangan asam folat dapat merusak pembentukan DNA (tempat penyimpanan
informasi genetik) dan pembagian sel, yang pada akhirnya dapat menyebabkan
berbagai penyakit seperti anemia megaloblastic.

B.   Sumber asam folat


Makanan yang banyak mengandung sumber folat, berupa sayuran-sayuran
berdaun hijau tua, brokoli, asparagus, alpukat, kecambah, kacang-kacangan, kol
rabi, bit hijau, tahu, tempe, susu, telur, dan keju, hati sapi,
Sayangnya asam folat pada sumber tersebut sangat sensitif, mudah rusak oleh
suhu panas dan sinar matahari. Ia juga akan mengalami kerusakan ketika proses
pengolahan dan saat dimasak. Itu sebabnya dianjurkan agar tidak memasak
makanan yang mengandung asam folat lebih lama atau menyeduhnya dengan air
panas. Ketika mengonsumsi asam folat sebaiknya disertai dengan asupan vitamin
C, B12, atau B6 untuk mengoptimalkan penyerapan oleh tubuh.
Karena keterbatasan serapan asam folat dari makanan sehari-hari, maka
disarankan agar konsumsi folat didapatkan dari sumber makanan yang difortifikasi
atau suplemen asam folat yang banyak tersedia di pasaran.
Untuk menghindari berbagai kemungkinan cacat pada bayi, selain pemenuhan
kebutuhan folat, penting juga diperhatikan asupan vitamin B6 dan B12. Untuk
perempuan hamil, kebutuhan folatnya mencapai 500 – 1000 mikorogram per hari.
Sementara untuk perempuan yang tidak hamil, mengonsumsi folat juga disarankan
dengan kadar 100 mikrogram perhari.
Khusus untuk ibu-ibu yang pernah melahirkan bayi dengan kelainan syaraf,
dianjurkan untuk mengonsumsi asam folat sebanyak 4000 mikrogram per hari, mulai

291
satu bulan sebelum hamil sampai dengan usia kehamilan tiga bulan. Tak hanya
yang sedang hamil, perempuan yang memasuki usia subur, juga dianjurkan
mengonsumsi suplemen 0,4 miligram (mg) asam folat per hari.

C.   Fungsi Asam Folat

1.      Asam folat berfungsi sebagai antidepresi. Jika seseorang kekurangan asam folat,


ia cenderung mudah mengalami stress.
2.      .Mampu memperbaiki fungsi otak dan ingatan pada orang yang telah berusia lebih
dari 50 tahun.
3.      Dapat menurunkan risiko penyakit Alzheimer.Berfungsi untuk memproduksi dan
menjaga sel-sel baru. Ibu hamil yang mengonsumsi asam folat tambahan dua
sampai tiga bulan sebelum dan di awal kehamilan, lebih besar kemungkinannya
melahirkan anak tanpa cacat otak.
4.      Berfungsi untuk memproduksi dan menjaga sel-sel baru.
 
5.      Mencegah Kelainan Janin. Pada 1996, FDA (BPOM-nya amerika-red) membuat
aturan tentang penambahan asam folat pada roti, sereal, tepung dan produk olahan
padi. Usaha ini dimaksudkan untuk mengurangi risiko kelainan pada sumsum tulang
belakang pada bayi baru lahir.
6.      Pencegahan Kanker. Bukti ilmiah menunjukkan pada kadar asam folat dalam
darah yang rendah dapat menyebabkan kerusakan DNA dan dapat memicu kanker.
Pemberian suplemen asam folat dalam jangka panjang dapat mencegah kanker
payudara dan kolon (usus besar).
7.      Pengobatan Penyakit Non-Kanker. Pada pengobatan rheumatoid arthritis, lupus,
psoriasis, asthma, sarcoidosis, dan inflammatory bowel disease tak jarang
menggunakan obat jenis Methotrexate. Methotrexate merupakan obat yang cukup
ampuh. Namun, obat ini dapat menghabiskan cadangan asam folat tubuh dan dapat
menyebabkan efek samping yang serupa dengan kekurangan asam folat.
Mengkonsumsi nutrisi yang banyak mengandung asam folat seta mengkonsumsi
suplemen asam folat dapat membantu mengurangi efek samping methotrexate
tanpa mengurangi efektifitas obat tersebut.

292
8.      Pencegahan Penyakit Jantung. Kadar asam folat, vitamin B 12 dan vitamin B6 yang
rendah dalam darah dapat menyebabkan peningkatan kadar homocystein, suatu
asam amino yang normal dalam darah. Telah ada bukti bahwa peningkatan kadar
homocystein menjadi factor risiko penyakit jantung dan stroke. Efek suplemen asam
folat pada penurunan risiko untuk jantung dan pembuluh darah sedang diteliti.

D.   Pentingnya Asam Folat Bagi Janin


Asam folat atau disebut folic acid merupakan salah satu jenis vitamin B
kompleks (B9), merupakanzat gizi yang terdapat dalam makanan kita sehari-
hari,dan bersama-sama dengan mineral dan vitamin lain membentuk sel baru dalam
tubuh kita. Kekurangan asam folat dapat menghambat pembentukan sel darah
merah baru, sehingga bisa menimbulkan anemia atau penyakit kurang darah.
Saat terjadi pertemuan sel telur dan sperma dalam tubuh manusia, sebuah
periode kehidupan baru muncul lengkap dengan kode genetic DNA-nya. Embrio
segera terbentuk dan 18 hari kemudian berdenyut. Tanpa kita sadari sebenarnya
dalam 30 hari setelah pembuahan janin tumbuh pesat dan berkembang 10.000 x
lebih besar dari ukuran saat pertama embrio terbentuk.
Perkembangan otak dan syaraf janin juga terjadi pada stadium dini yaitu 3-4
minggu usia kehamilan. Sehingga rawannya perkembangan janin sebenarnya terjadi
pada awal kehamilan, bahkan pada saat seorang ibu tidak menyadari dirinya sudah
sedang hamil. Resiko yang bisa terjadi adalah cacat otak dan sumsum tulang
belakang (spina bifida). Karena alasan tersebut saat ini pemakaian vitamin itu justru
dianjurkan sedini mungkin saat seorang wanita sedang merencanakan kehamilan.
Sebuah penelitian melaporkan bahwa asam folat dapat menurunkan resiko
cacat otak dan sumsum tulang belakang. Sebaiknya dikonsumsi sebelum kehamilan
dan selama masa kehamilan minimum pada trimester pertama. Riset lain yang
dilakukan di cina menunjukkan bahwa mengkonsumsinya sebelum kehamilan dapat
menurunkan resiko melahirkan bayi dengan cacat otak dan sumsum tulang belakang
hingga 80%.

D. Akibat dari kekurangan dari asam folat bagi ibu hamil dan janin
Risiko bayi lahir cacat akan lebih tinggi pada ibu hamil yang kekurangan asam
folat, seperti kerusakan otak dan sumsum tulang belakang bayi (Neural Tube

293
Defects/NTD), bibir sumbing, bayi dengan berat lahir rendah serta sindroma down.
Sedangkan jika sejak awal kehamilan ibu mengalami kekurangan asam folat maka
risiko yang dialami adalah; keguguran dan anemia.

Kekurangan Asam Folat menyebabkan bayi lahir dengan Bibir Sumbing, Bayi
lahir dengan berat badan rendah, Down’s Syndrome, dan Keguguran. “Bayi
mengalami kelainan pembuluh darah, rusaknya endotel pipa yang melapisi
pembuluh darah, menyebabkan lepasnya plasenta sebelum waktunya”.
Kelainan lainnya adalah bayi mengalami gangguan buang air besar dan kecil,
anak tidak bisa berjalan tegak dan emosi tinggi. Pada anak perempuan, saat
dewasa tidak mengalami menstruasi. Pada ibu hamil, kekurang Asam Folat
menyebabkan meningkatnya resiko anemia, sehingga ibu mudah lelah, letih, lesu
dan pucat.
Karena itu, sangat disarankan bagi para ibu hamil untuk memperbanyak
konsumsi makanan yang mengandung Asam Folat. Hal ini selain untuk menjaga
kondisi si ibu, juga untuk menghindarkan bayi yang dikandungnya nanti lahir dengan
mengalami kecacatan.
Jumlah yang disarankan pengkonsumsian asam folat

 Orang dewasa membutuhkan 400 mikrogram per hari


 Perempuan hamil membutuhkan minimal 800 mikrogram per hari
 Perempuan yang merencanakan kehamilan membutuhkan
680 mikrogram per hari.

294
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SATPEN)

KEK PADA IBU HAMIL & REMAJA

DI SUSUN OLEH:

KELOMPOK DESA MURBAYA

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN MATARAM

295
JURUSAN GIZI
2019
SATUAN ACARA PENYULUHAN
KEK PADA IBU HAMIL & REMAJA

DI DUSUN PADAMARA & DASAN BARU TIMUR

Pokok Pembahasan : Kekurangan energi kronis pada ibu hamil


Sub pokok bahasan :
1. Pengertian Kekurangan Energi Kronis pada kehamilan
2. Tanda dan gejala Kekurangan Energi Kronis pada kehamilan
3. Penyebab dari Kekurangan Energi Kronis
3. Dampak yang ditimbulkan dari kekurangan energi kronis
4. Penanggulangan dan Pencegahan kekurangan energi kronis pada kehamilan
5. 10 Pesan Gizi seimbang
Penyaji : Nuraini Indayani
Sasaran : Ibu hamil
Tempat : Dusun Padamare
Tanggal : 28 Februari 2019
A. Tujuan Intruksi Umum
Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan tentang kekurangan energi kronis
pada kehamilan, sasaran diharapkan mampu memahami tentang kekurangan energi
kronis pada kehamilan
.
B. Tujuan Instruksi Khusus
1. Memahami tentang pengertian Kekurangan Energi Kronis pada kehamilan
2. Memahami tentang tanda dan gejala Kekurangan Energi Kronis pada kehamilan
3. Memahami tentang penyebab dari Kekurangan Energi Kronis
4. Memahami tentang dampak yang ditimbulkan dari kekurangan energi kronis
5. Memahami tentang penanggulangan dan pencegahan kekurangan energi kronis
pada kehamilan
6. Memahami tentang 10 Pesan Gizi seimbang

C. Materi Penyuluhan

296
1. Pengertian Kekurangan Energi Kronis pada kehamilan
2. Tanda dan gejala Kekurangan Energi Kronis pada kehamilan
3. Penyebab dari Kekurangan Energi Kronis
4. Dampak yang ditimbulkan dari kekurangan energi kronis
5. Penanggulangan dan Pencegahan kekurangan energi kronis pada kehamilan
6. 10 Pesan Gizi seimbang

D. Media
- Leafleat

E. Metode
- Ceramah
- Diskusi
- Tanya jawab

H. Kegiatan Penyuluhan

No Tahap Kegiatan Penyuluhan Peserta


kegiatan
1. Pra Kegiatan 1. Menyiapkan
media
2. Kegiatan Inti 1. Pembukaan - Menjawab salam
2. Memberi Salam - Menyimak
3. Kegiatan Inti
- Menjelaskan
Pengertian
Kekurangan Energi
Kronis
pada ibu hamil
- Menjelaskan Tanda
dan
gejala Kekurangan
Energi
Kronis pada ibu hamil
- Menjelaskan

297
Penyebab dari
Kekurangan Energi
Kronis
- Menjelaskan
Dampak yang
ditimbulkan dari
kekurangan
energi kronis
- Menjelaskan
Penanggulangan dan
Pencegahan
kekurangan
energi kronis pada
kehamilan
- Menjelaskan 10
Pesan Gizi
seimbang
4. Penutup
3. Penutup 1. Memberikan salam - Menjawab salam

KEK PADA IBU HAMIL


A. Pengertian
Kekurangan Energi Kronis (KEK) adalah salah satu keadaan malnutrisi.
Dimana keadaan ibu menderita kekurangan makanan yang berlangsung menahun
(Kronis) yang mengakibatkan timbulnya gangguan kesehatan pada ibu secara
relative atau absolut satu atau lebih zat gizi (Helena, 2013).
Menurut Depkes RI (2012) dalam Program Perbaikan Gizi Makro menyatakan
bahwa Kurang Energi Kronis merupakan keadaan dimana ibu penderita kekurangan
makanan yang berlangsung menahun yang mengakibatkan timbulnya gangguan
kesehatan pada ibu. Cakupan gizi pada ibu hamil dapat diukur dari kenaikan berat
badan ibu hamil tersebut. Kenaikan berat badan ibu hamil antara 6,5 kg sampai 16,5
kg, rata-rata 12,5 kg. Terutama terjadi dalam kehamilan 20 minggu terakhir
(Winknjosastro, 2012).

298
B. Tanda dan Gejala
1) Tanda-tanda KEK menurut Sediaoetomo (2012), meliputi:
a) Lingkar lengan atas (LILA) kurang dari 23,5 cm.
b) Badan Kurus (BB tidak sesuai dengan tinggi badan)
c) Turgor kulit kering
d) Conjungtiva pucat
e) Tensi kurang dari 100 mmHg
f) Hb kurang dari normal (<11gr%)
2) Gejala KEK menurut Winkjosastro (2012), meliputi:
a) Nafsu makan kurang
b) Mual
c) Badan lemas
d) Mata berkunang-kunang

C. Penyebab
1. Ketidakseimbangan antara asupan untuk pemenuhan kebutuhan dan pengeluran
energi.
2. Usia ibu hamil, Melahirkan pada usia muda atau terlalu tua mengakibatkan
kualitas
janin/anak yang rendah dan juga merugikan kesehatan ibu. Karena terjadi kompetisi
makanan antara janin dan ibunya yang masih dalam masa pertumbuhan.
3. Jarak Kehamilan kurang dari 2 tahun mengakibatkan kualitas janin atau anak
yang rendah dan juga merugikan kesehatan ibu. Ibu tidak memiliki kesempatan
untuk memperbaiki diri, dengan mengandung kembali makan akan menimbulkan
masalah gizi ibu dan janin berikut yang dikandung.
4. Perilaku yang terdiri dari kebiasaan ibu: merokok dan mengkonsumsi kafein yang
menghambat penyerapan zat-zat gizi yang dibutuhkan oleh tubuh ibu dan janin.

D. Dampak yang ditimbulkan


1. Pada ibu
Gizi kurang pada ibu hamil dapat menyebabkan resiko dan komplikasi pada
ibu antara lain:
Anemia, perdarahan, berat badan ibu tidak bertambah secara normal dan
terkena penyakit infeksi. Sehingga akan meningkatkan kematian ibu. Persalinan
299
Pengaruh gizi kurang terhadap proses persalinan dapat mengakibatkan persalinan
sulit dan lama, persalinan prematur atau sebelum waktunya, perdarahan post
partum, serta persalinan dengan tindakan operasi cesar cenderung meningkat. Janin
Kurang gizi pada ibu hamil dapat mempengaruhi proses pertumbuhan janin
dan dapat menimbulkan keguguran, abortus, bayi lahir mati, kematian neonatal,
cacat bawaan, asfiksia intra partum, lahir dengan berat badan rendah (BBLR)
(Helena, 2013)

E. 10 Pesan Gizi Seimbang


1. Syukuri dan nikmati anekaragam makanan
2. Banyak makan sayuran dan cukup buah-buahan
3. Biasakan mengonsumsi lauk pauk yang mengandung protein tinggi
4. Biasakan mengonsumsi anekaragam makanan pokok
5. Batasi konsumsi pangan manis, asin dan berlemak
6. Biasakan Sarapan
7. Biasakan minum air putih yang cukup dan aman
8. Biasakan membaca label pada kemasan pangan
9. Cuci tangan pakai sabun dengan air bersih mengalir
10. Lakukan aktivitas fisik yang cukup dan pertahankan berat badan normal
DAFTAR PUSTAKA
Achmad Djaeni Sediaoetama. (2012). Ilmu Gizi untuk Mahasiswa dan Profesi.
Jakarta: Dian Rakyat.
Sipahutar, Helena. 2013. Gambaran Pengetahuan Gizi Ibu Hamil Trimester Pertama
Dan Pola Makan
Dalam Pemenuhan Gizi Di Wilayah Kerja Puskesmas Parsoburan Kabupaten Toba
Samosir.
Skripsi. Universitas Sumatera Utara. Medan
Winknjosastro, 2012. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawiroharjo

300
TEKNOLOGI TEPAT GUNA (TTG)

301
DI SUSUN OLEH:

KELOMPOK DESA MURBAYA

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN MATARAM
JURUSAN GIZI
2019

302

Anda mungkin juga menyukai