DI SUSUN OLEH:
116
SATUAN ACARA PENYULUHAN
GIZI KURANG
DI DUSUN BERTAIS
A. TUJUAN
a. Tujuan umum
117
b. Tujuan khusus
B. METODE
1. Ceramah
2. Tanya jawab
3. Diskusi
C. MEDIA/ALAT
1. Leaflet
2. Ppt ( Power point )
118
D. PELAKSANAA KEGIATAN
E. MATERI : Terlampir
F. EVALUASI
119
1. Evaluasi struktur
2. Evaluasi proses
3. Evaluasi hasil
120
GIZI KURANG
1. Definisi
121
walaupun zat-zat gizi essensialnya seimbang akan menyebabkan menderita
marasmus.
b. Factor social
Di masyarakat pedesaan masih memegang tradisi yang sebenarnya
salah bisa dilihat dari segi kesehatan, pantangan untuk menggunakan bahan
c. Faktor infeksi/penyakit
karena penurunan daya tubuh terutama pada anak karena asupan yang kurang
d. Faktor kemiskinan
timbulnya penyakit infeksi dan lingkungan yang kotor, makan timbul gejala KEP
lebih cepat.
122
Anak dengan gizi kurang memiliki gejala klinis yang terbagi menjadi 3 tahap
antara lain :
kalanya berat badan menurun, ukuran lingkar lengan atas menurun, maturasi
tulang terhambat, rasio berat terhadap tinggi normal menurun, lipatan kulit
normal kurang, aktivitas dan perhatian anak berkurang dibandingkan anak yang
cekung, terjadi atropi otot, perut membuncitdan cekung, rambut tipis, kulit
menangi, edema, penderita tampak lemah, tidak nafsu makan, rambut tipis dan
mudah dicabut, kulit kering, disertai penyakit infeksi, anemia dan terjadi diare.
123
Anak tampak sangat kurus, wajah seperti orangtua, cengeng, rewel, kesadaran
menurun, kulit biasanya kering, dingin dan mengendur, terjadi atropi otot, anak
dan kwashiorkor. Dengan penurunan berat badan dibawah 60% dari berat
Untuk menangai kasus malnutrisi yang terjadi pada anak dibutuhkan perhatian
khusus dari keluarga dan harus adanya kerjasama yang terpadu dan
yang harus dilakukan dokter dalam mendiagnosis gizi buruk pada anak
untuk mengetahui ada atau tidaknya kelainan-kelainan pada organ tubuh dan
pada anak.
Kemudian setelah itu dianjurkan untuk konsultasi pada ahli gizi tentang
pengaturan pada pola makan, termasuk pada jenis serta jumlah makanan
124
tertentu untuk mencukupi kebutuhan gizi anak. Kemungkinan juga akan
Namun apabila dari pemeriksaan dokter diketahui penyebab gizi buruk pada
anak karena penyakit dan kondisi medis tertentu maka dibutuhkan terapi
lanjutan lainnya.
125
SATUAN ACARA PENYULUHAN
(SATPEN)
STUNTING
DI SUSUN OLEH:
126
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK KESEHATAN MATARAM
JURUSAN GIZI
2019
SATUAN ACARA PENYULUHAN
STUNTING
DI DUSUN KEKALIK
A. LATAR BELAKANG
127
Stunting merupakan istilah untuk penyebutan anak yang tumbuh tidak
rendah, atau keadaan dimana tubuh anak lebih pende dibandingkan denagn
Stunting adalah tinggi badan yang kurang menurut umur (-2 SD),ditandai
mencapai tinggi badan yang normal dan sehat sesuai usia anak. Stuned
dan digunakan sebagai indicator jangka panjang untuk gizi kurang pada anak..
umur yang mencerminkan pertumbuhan linier yang dicapai pada pra dan pasca
persalinan dengan indikasi kekurangan gizi jangka pajang, akibat dari gizi yang
karena kurang gizi. Data riset kesehatan dasar (Riskesdas) 2013 mencatat
angka kejadiab stunting nasional mencapai 37,2 persen. Angka ini meningkat
dari 2010 sebesar 35,6 persen (Rizma, 2016). Oleh karena itu, dalam hal ini
128
diperlukan upaya pencegahan stunting slah sa tunya dengan penyuluhan
B. Tujuan
1. Tujuan umum
mencegahnya.
2. Tujuan khusus
C. Materi (terlampir).
D. Media
- Lefleat
E. Metode
- Ceramah
- Diskusi
129
-Tanya jawab
F. Kegiatan penyuluhan
G. Evaluasi
a. Menjelaskan tentang pengertian Stunting
b. Mengerti penyebab Stunting
c. Mengerti tentang ciri anak dengan Stunting
d. Mengerti pengaruh stunting pada anak
130
e. Mengerti pencegahan stunting pada anak
f. Mengerti penanggulangan stunting pada anak
MATERI PENYULUHAN
STUNTING
A. Pengertian stunting
131
kanak kanak dan sepanjang siklus kehidupan. Pada masa ini merupakan
proses terjadinya stunting pada anak dan peluang peningkatan stunting
terjadi dalam 2 tahun pertama kehidupan.
132
bagi anak. Sangat ironis memang, karena Indonesia merupakan
negara bahari.
133
Menurut laporan UNICEF (1998) beberapa fakta terkait stunting
dan pengaruhnya adalah sebagai berikut:
a. Anak-anak yang mengalami stunting lebih awal yaitu sebelum usia
enam bulan, akan mengalami stunting lebih berat menjelang usia
dua tahun. Stunting yang parah pada anak- anak akan terjadi
deficit jangka panjang dalam perkembangan fisik dan mental
sehingga tidak mampu untuk belajar secara optimal di sekolah,
dibandingkan anak-anak dengan tinggi badan normal. Anak-anak
dengan stunting cenderung lebih lama masuk sekolah dan lebih
sering absen dari sekolah dibandingkan anak-anak dengan status gizi
baik. Hal ini memberikan konsekuensi terhadap kesuksesan anak
dalam kehidupannya dimasa yang akan datang.
134
melahirkan anak dengan BBLR. Stunting terutama berbahaya pada
perempuan, karena lebih cenderung menghambat dalam proses
pertumbuhan dan berisiko lebih besar meninggal saat melahirkan.
F. PENCEGAHAN
a. Pemberian ASI secara baik dan tepat disertai dengan
pengawasan berat badan secara teratur dan terus menerus
b. Menghindari pemberian makanan buatan kepada anak untuk
mengganti ASI sepanjang ibu masih mampu menghasilkan ASI,
terutama pada usia dibawah empat bulan
c. Meningkatkan pendapatan keluarga yang dapat dilakukan dengan
upaya mengikutsertakan para anggota keluarga yang sudah cukup
umur untuk bekerja dengan diimbangi dengan penggunaan uang
yang terarah dan efisien. Cara lain yang dapat ditempuh ialah
pemberdayaan melalui peningkatan keterampilan dan
kewirausahaan
d. Meningkatkan intensitas komunikasi informasi edukasi (KIE)
kepada masyarakaat, terutama para ibu mengenai pentingnya
konsumsi zat besi yang diatur sesuai kebutuhan. Hal ini dapat
dikoordinasikan dengan kegiatan posyandu.
G. PENANGGULANGAN
1. Periode yang paling kritis dalam penanggulangan stunting
dimulai sejak janin dalam kandungan sampai anak berusia 2 tahun
yang disebut dengan periode emas (seribu hari pertama kehidupan).
Oleh karena itu perbaikan gizi diprioritaskan pada usia seribu
hari pertama kehidupan yaitu 270 hari selama kehamilannya dan
730 hari pada kehidupan pertama bayi yang dilahirkannya. Secara
langsung masalah gizi disebabkan oleh rendahnya asupan gizi
dan masalah kesehatan. Selain itu asupan gizi dan masalah
135
kesehatan merupakan dua hal yang saling mempengaruhi.
Adapun pengaruh tidak langsung adalah ketersediaan
makanan, pola asuh dan ketersediaan air minum (bersih),
sanitasi dan pelayanan kesehatan. Seluruh faktor penyebab ini
dipengaruhi oleh beberapa akar masalah yaitu kelembagaan,
politik dan ideologi, kebijakan ekonomi,dan sumberdaya, lingkungan,
teknologi, serta kependudukan.
2. Berdasarkan faktor penyebab masalah gizi tersebut, maka
perbaikan gizi dilakukan dengan dua pendekatan yaitu secara
langsung (kegiatan spesifik) dan secara tidak langsung
(kegiatan sensitif). Kegiatan spesifik umumnya dilakukan oleh sektor
kesehatan seperti PMT ibu hamil KEK, pemberian tablet tambah
darah, pemeriksaan kehamilan, imunisasi TT, pemberian vitamin
A pada ibu nifas. Untuk bayi dan balita dimulai dengan inisiasi
menyusu dini (IMD), ASI eksklusif, pemberian vitamin A,
pemantauan pertumbuhan, imunisasi dasar, pemberian MP-ASI.
Sedangkan kegiatan yang sensitive melibatkan sektor terkait
seperti penanggulangan kemiskinan,penyediaan pangan,
penyediaan lapangan kerja, perbaikan infrastruktur (perbaikan
jalan, pasar), dll
3. Kegiatan perbaikan gizi dimaksudkan untuk mencapai
pertumbuhan yang optimal. Menurut penelitian yang
dilakukan oleh Multicentre Growth Reference Study (MGRS)
Tahun 2005 yang kemudian menjadi dasar standar pertumbuhan
internasional, pertumbuhan anak sangat ditentukan oleh
kondisi sosial ekonomi, riwayat kesehatan,pemberian ASI dan
MP-ASI. Untuk mencapai pertumbuhan optimal maka seorang anak
perlu mendapat asupan gizi yang baik dan diikuti oleh dukungan
kesehatan lingkungan
136
4. Penanggulangan stunting yang paling efektif dilakukan pada seribu
hari pertama kehidupan, meliputi :
1) Pada ibu hamil
Memperbaiki gizi dan kesehatan Ibu hamil
merupakan cara terbaik dalam mengatasi stunting. Ibu hamil
perlu mendapat makanan yang baik, sehingga apabila ibu
hamil dalam keadaan sangat kurus atau telah mengalami
Kurang Energi Kronis (KEK), maka perlu diberikan makanan
tambahan kepada ibu hamil tersebut. Setiap ibu hamil perlu
mendapat tablet tambah darah, minimal 90 tablet selama
kehamilan.Kesehatan ibu harus tetap dijaga agar ibu tidak
mengalami sakit
2) Pada saat bayi lahir
Persalinan ditolong oleh bidan atau dokter terlatih dan
begitu bayi lahir melakukan Inisiasi Menyusu Dini (IMD).
Bayi sampai dengan usia 6 bulan diberi Air Susu
Ibu (ASI) saja (ASI Eksklusif)
3) Bayi berusia 6 bulan sampai dengan 2 tahun
Mulai usia 6 bulan, selain ASI bayi diberi Makanan
Pendamping ASI (MP-ASI). Pemberian ASI terus dilakukan
sampai bayi berumur 2 tahun atau lebih. Bayi dan anak
memperoleh kapsul vitamin A,taburia,imunisasi dasar
lengkap.Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) harus
diupayakan oleh setiap rumah tangga.Dengan kata lain stunting
dapat diketahui bila seorang balita sudah ditimbang berat
badannya dan diukur panjang atau tinggi badannya, lalu
dibandingkan dengan standar, dan hasilnya berada dibawah
normal. Jadi secara fisik balita akan lebih pendek
dibandingkan balita seumurnya.
137
DAFTAR PUSTAKA
(http://nasional.republika.co.ic/berita/nasional/umum/16/01/26/88-juta-anak-
138
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SATPEN)
139
DI SUSUN OLEH:
DI DUSUN KEKALIK
140
II. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan tentang gizi seimbang masyarakat
dapat:
a. Menyebutkan pengertian pertumbuhan dan perkembangan yang
dialami.
b. Menyebutkan 2 dari 3 tahap-tahapan pertumbuhan dan
perkembangan yang dialami.
c. Menjelaskan kembali faktor-faktor yang mempengaruhi yumbuh
kembang`
d. Menyebutkan2 dari setiap fase perkembangan.
I. MATERI
Terlampir
II. MEDIA
1. Poster
III. METODE
1. Penyuluhan
2. Tanya jawab
3. Kuis
IV. PENGORGANISASIAN
Moderator : Sundusil Arsyih
Penyaji : Rani Nurgianti Putri
Dokumentasi : Desak Putu Widyaningsih
141
1. 5 Pembukaan :
menit 1. Memberi salam Menjawab salam
2. Menjelaskan tujuan Mendengarkan dan
penyuluhan memperhatikan
3. Menyebutkan Menyimak dan memperhatikan
materi/pokok bahasan
yang akan disampaikan
2. 10 Pelaksanaan :
menit 1. Menjelaskan materi Menyimak dan
penyuluhan kepada memperhatikan, serta tanya
sasaran dengan jawab
menggunakan poster.
2. Memberikan kesempatan
kepada sasaran untuk
menanyakan hal-hal yang
belum di mengerti dari
materi yang di
perjelaskan penyuluh.
3. 10 Evaluasi :
menit 1. Memberikan pertanyaan Menyimak dan memperhatikan
kepada sasaran tentang Menyimak dan memperhatikan
materi yang sudah di Feedback
sampaikan penyuluh.
2. Menyimpulkan materi Feedback
penyuluh yang telah di
sampaikan kepada
sasaran.
3. Menutup acara dan
mengucapkan salam serta
terima kasih kepada
142
sasaran.
4. 5 Penutup :
menit 1. Menyimpulkan materi Menyimak dan memperhatikan
penyuluhan yang telah
disampaikan
2. Menyampaikan terimakasih
atas perhatian dan waktu
yang telah diberikan oleh
peserta Menjawab salam
3. Mengucapkan salam
143
LAMPIRAN
MATERI
1. Pengertian pertumbuhan dan perkembangan
Tumbang merupakan dua proses yang saling berkaiatan dan sulit
untuk dipisahkan.
a. Pertumbuhan
Yaitu yang berkaitan dengan masalah perubahan dalam
besar jumlah, ukuran yang bisa diukur dengan ukuran berat
(gram, pounds, kg), ukuran panjang (milimeter, centimeter,
meter). Contoh BB, TB, PB.
b. Perkembangan
Akibat kemampuan/skill/ kemampuan dalam struktur dan
fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam polay / teratur.
Sebagai hasil dari proses kematangan. Pertumbuhan
berdapak pada aspek fisik.
2. Tahapan-tahapan pertumbuhan dan perkembangan anak
144
a. proses pertumbuhan yang dialami
pertumbuhan paling cepat terjadi pada masa bayi adalah sejak ia
lahir sampai berumur 1 tahun. Hal ini terlhat dari pertumbuhan
BB saat bayi umur 6 bulan BB nya 2× lipat dari BB nya + 3× lipat
dari BB waktu lahir.
c. Proses perkembangan yang dialami
Perkembangan motorik
Perkembangan yang berhubungan dengan kemampuan
duduk, berjalan, melompat, menulis dan mengambil
sesuatu.
Perkembangan bahasa
Berhubungan dengan kemampuan mendengar,
mengerti dan menggunakan bahasa.
Perkembangan sosial
Untuk berhubungan dengan orang lain, contoh :
bermain dengan teman.
145
Ras, jenis kelamin, umur, gizi, perawatan
kesehatan,penyakit kronis, cuaca dan musim, sanitasi,
kebersihan rumah, stimulasi, motivasi orang tua, cara
mendidik dan sosok keluarganya.
5. Fase perkembangan dan pertumbuhan anak
a. Dari lahir samapi 3 bulan
Belajar mengangkat kepala
Belajar mengikuti objek dengan matanya
Melihat kemuka orang dengan cara tersenyum
Bereaksi terhadap suara dan bunyi
Melihat ibunya dengan penglihatan, penciuman,
pendengaran, dan kontak.
Menahan barang dengan yang dipegangnya.
b. Dari 3 sampai 6 bulan
Mulai belajar meraih benda-benda yang ada dalam
jangkauannya atau diluar jangkauannya.
Mengangkat kepala 90 derajat dan mengangkat dada
dengan tangan
Menaruh benda-benda dimulut.
Berusaha memperluas lapangan pandangan.
Tertawa dan menjerit karena gembira bila di ajak
bermain.
Mulai berusaha mencari benda-benda yang hilang.
c. Dari 6 sampai 9 bulan.
Dapat duduk tanpa dibantu.
Dapat tengkurep dan berbalik sendiri.
Dapat merangkak meraih benda atau mendekati
seseorang.
Memindahkan benda dari satu tangan ketangan lain.
146
Menggenggam benda kecil dengan ibu jari dan jari
telunjuk.
A. Isi piringku sekali makan (makan siang kurang lebih 700 kalori)
1. Makan pokok → Nasi dan penukarnya
150 gram nasi = 3 cemtong nasi
= 3 buah ubi (300 gr)
= 1 ½ mie kering (75 gr)
2. Lauk pauk
a. Lauk Hewani, 75 gr ikan kembung = 2 potong sedang ayam
tanpa kulit
=1 butir telur ayam ukuran besar
(50 gr)
=1 Potong daging sapi sedang
(70 gt)
b. Lauk nabati, 100 gr tahu = 2 potong sedang tempe (50 gr)
3. sayuran
B. Makanan beragam Berbagai makanan yang dikonsumsi beragam baik
antar kelompok pangan (makanan pokok, lauk pauk, sayur dan buah)
maupun dalam setiap kelompok pangan.
Catatan: Contoh - contoh kelompok pangan:
1. Makanan pokok antara lain: Beras, kentang, singkong, ubi jalar,
jagung, talas, sagu, sukun.
2. Lauk pauk sumber protein antara lain: Ikan, telur, unggas, daging,
susu dan kacang-kacangan serta hasil olahannya (tahu dan tempe).
3. Sayuran adalah sayuran hijau dan sayuran berwarna lainnya.
4. Buah-buahan adalah buah yang berwarna.
147
1. Mengonsumsi makanan beragam. Tidak ada satupun jenis makanan
yang mengandung semua jenis zat gizi yang dibutuhkan tubuh untuk
menjamin pertumbuhan dan mempertahankan kesehatannya.
2. Membiasakan perilaku hidup bersih Perilaku hidup bersih sangat terkait
dengan prinsip Gizi Seimbang : Penyakit infeksi merupakan salah satu
faktor penting yang mempengaruhi status gizi seseorang secara
langsung, terutama anak-anak. Seseorang yang menderita penyakit
infeksi akan mengalami penurunan nafsu makan sehingga jumlah dan
jenis zat gizi yang masuk ke tubuh berkurang. Sebaliknya pada keadaan
infeksi, tubuh membutuhkan zat gizi yang lebih banyak untuk memenuhi
peningkatan metabolisme pada orang yang menderita infeksi terutama
apabila disertai panas. Pada orang yang menderita penyakit diare,
berarti mengalami kehilangan zat gizi dan cairan secara langsung akan
memperburuk kondisinya. Demikian pula sebaliknya, seseorang yang
menderita kurang gizi akan mempunyai risiko terkena penyakit infeksi
karena pada keadaan kurang gizi daya tahan tubuh seseorang menurun,
sehingga kuman penyakit lebih mudah masuk dan berkembang. Kedua
hal tersebut menunjukkan bahwa hubungan kurang gizi dan penyakit
infeksi adalah hubungan timbal balik.
3. Melakukan aktivitas fisik. Aktivitas fisik yang meliputi segala macam
kegiatan tubuh termasuk olahraga merupakan salahsatu upaya untuk
menyeimbangkan antara pengeluaran dan pemasukan zat gizi
utamanyasumber energi dalam tubuh.
4. pemantauan BB normal merupakan hal yang harus menjadi bagian dari
‘Pola Hidup’ dengan ‘Gizi Seimbang’, sehingga dapat mencegah
penyimpangan BB dari BB normal, dan apabila terjadi penyimpangan
dapat segera dilakukan langkah-langkah pencegahan dan
penanganannya.
148
D. Mengapa kita disarankan untuk mengkonsumsi pangan yang beragam
dan bergizi seimbang?
Tidak ada satupun jenis makanan yang mengandung semua zat
gizi secara lengkap.
Apabila terjadi kekurangan salah satu gizi tertentu pada satu jenis
makanan maka akan dilengkapi dari makanan yang lain.
Bagaimana susunan pangan yang beragam dan bergizi seimbang?
Pangan yang beragam dan bergizi seimbang dalam hidangan sehari-
hari, minimal harus terdiri dari satu jenis makanan sumber zat tenaga,
satu jenis sumber zat pembangunan dan satu jenis sumber zat pengatur
sehingga terdiri dai 3 kelompok pangan ( pangan pokok, lauk pauk,
sayur dan buah)
149
SATUAN ACARA PENYULUHAN
(SATPEN)
DI SUSUN OLEH:
150
KELOMPOK DESA MURBAYA
DI DUSUN MURBAYA
Sub Pokok Bahasan: Anemia Pada Ibu Hamil dan sumber bahan makanan Fe
Waktu : 15 menit
151
A. Tujuan Instruksional Umum
Setelah di lakukan penyuluhan kepada ibu hamil di dusun Murbaya
diharapkan mampu memahami cara pencegahan anemia pada ibu hamil.
C. Materi
1. Pengertian anemia
2. Klasifikasi anemia
3. Penyebab anemia
4. Tanda dan gejala anemia
5. Akibat anemia
6. Pencegahan anemia
7. Penanganan anemia
8. Sumber bahan makanan Fe
D. Media
1. Audio
152
2. LCD
3. Powerpoint
4. Laptop
5. Leaflet
E. Metode
1. Penyuluhan
2. Tanya jawa
F. Kegiatan Penyuluhan
No Waktu Kegiatan Penyuluh Kegiatan Peserta
1. 3 Menit Pembukaan :
c) Mengevaluasi pengertian
153
anemia. c) Menjawab
Sub pokok penyebab anemia :
a) Menanyakan penyebab
anemia.
b) Menjelaskan penyebab a) Menjawab
anemia.
c) Mengevaluasi penyebab b) Mendengarkan
anemia.
c) Menjawab
anemia:
c) Menjawab
Sub pokok akibat anemia :
anemia :
154
a) Menjelaskan pencegahan
anemia.
b) Menanyakan pencegahan a) Mendengarkan
anemia.
c) Mengevaluasi pencegahan
b) Mendengarkan
anemia.
c) Menjawab
3. 5 Menit Evaluasi :
b) Menjawab
b) Menanyakan kepada peserta pertanyaan
tentang materi yang telah
diberikan, dan reinforcement
kepada yang dapat
menjawab pertanyaan.
4. 2 Menit Terminasi :
membacakan hasil.
c) Mengucapkan salam
penutup.
155
c) Menjawab salam
G. KRITERIA EVALUASI
6. Evaluasi struktur
a. Persiapan media yang akan digunakan (LCD, leaflet)
b. Persiapan tempat yang akan digunakan
c. Kontrak waktu
d. Persiapan SAP
7. Evaluasi proses
a. Selama penyuluhan peserta memperhatikan penjelasan yang
disampaikan
b. Selama penyuluhan peserta aktif bertanya tentang penjelasan
yang disampaikan
c. Selama penyuluhan peserta aktif menjawab pertanyaan yang
diajukan
8. Evaluasi hasil akhir
Diharapkan peserta penyuluhan dapat :
1. Mengetahui pengertian anemia
2. Mengetahui klasifikasi anemia
3. Mengetahui penyebab anemia
4. Mengetahui tanda dan gejala anemia
5. Mengetahui akibat anemia
6. Mengetahui pencegahan anemia
7. Mengetahui penanganan anemia
8. Mengetahui sumber bahan makanan Fe (zat besi) yang dapat
mencegah anemia
H. LAMPIRAN MATERI
A. Pengertian Anemia
156
Anemia dalam kehamilan adalah kondisi ibu hamil dengan kadar
B. Klasifikasi Anemia
Menurut Manuaba (2010) :
1. Tidak anemia Hb 11 gr%
2. Anemia ringan Hb 9-10 gr%
3. Anemia sedang Hb 7-8 gr%
4. Anemia berat Hb < 7 gr%
C. Penyebab Anemia
Penyebab anemia umumnya adalah :
1. Kurang gizi (malnutrisi)
2. Kurang zat besi dalam diet
3. Mal absorbsi
4. Kehilangan darah yang banyak : persalinan yang lalu dan lain-
lain.
5. Penyakit kronik seperti TB Paru, cacing usus, malaria dan lain-
lain.
D. Tanda Dan Gejala
1. Mata berkunang- kunang
2. badan terasa lesu
3. cepat lelah, lemah
4. gampang ngantuk
5. lidah, bibir dan kuku pucat sekali
6. wajah atau muka pucat
7. kurang nafsu makan
E. Akibat (Dampak) Anemia
157
Anemia dapat terjadi pada setiap ibu hamil, karena itulah kejadian ini
F. Pencegahan Anemia
1. Meningkatkan konsumsi makanan yang mengandung zat besi
terutama yang berasal dari sumber hewani seperti ikan, hati,
susu, keju, telur. Sedangkan zat besi yang berasal dari sumber
nabati/tumbuh-tumbuhan yaitu bayam, kangkung, daun singkong,
kacang panjang, kecipir, daun katuk, sawi hijau, kacang –
kacangan, tahu, tempe.
158
3. Agar zat besi dapat diserap dengan baik oleh tubuh maka
konsumsi juga makanan yang mengandung vitamin C yang
terdapat pada buah-buahan
G. Penanganan Anemia
Penanganan anemia berdasarkan klasifikasinya :
1. Anemia Ringan
Dengan kadar Hemoglobin 9-10 gr% masih dianggap ringan
2. Anemia Sedang
Pengobatannya dengan kombinasi 120 mg zat besi dan 500 mg
3. Anemia Berat
Pemberian preparat parenteral yaitu dengan fero dextrin sebanyak
1000 mg (20 ml) intravena atau 2x10 ml intramuskuler. Transfuse
darah kehamilan lanjut dapat diberikan walaupun sangat jarang
diberikan mengingat resiko transfusi bagi ibu dan janin.
H. Sumber bahan makanan Fe (Zat Besi)
159
Makanan yang mengandung zat besi terutama yang berasal
dari sumber hewani seperti ikan, hati, susu, keju, telur. Sedangkan
zat besi yang berasal dari sumber nabati/tumbuh-tumbuhan yaitu
bayam, kangkung, daun singkong, kacang panjang, kecipir, daun
katuk, sawi hijau, kacang – kacangan, tahu, tempe. Zat besi yang
berasal dari sumber hewani
lebih mudah diserap oleh
tubuh dibandingkan zat
besi yang berasal dari
sumber nabati/tumbuh-
tumbuhan.
Agar zat besi dapat
diserap dengan baik oleh
tubuh maka konsumsi juga
makanan yang
mengandung vitamin C yang terdapat pada buah-buahan seperti
jeruk, jambu biji, stroberi, papaya, mangga, kiwi, tomat, brokoli, dll.
160
DI SUSUN OLEH:
DI DUSUN BERTAIS
a. Pengertian vitamin A
b. Manfaat vitamin A
161
c. Penyebab kekurangan vitamin A
d. Sumber vitamin A
vitamin A
kekurangan vitamin A
kekurangan vitamin A
I. LATAR BELAKANG
162
Fortifikasi makanan atau penambahan vitamin A pada makanan
kepada:
masyarakat
II. TUJUAN
a. Tujuan Umum
b. Tujuan Khusus
1) Pengertian vitamin A
2) Manfaat vitamin A
163
3) Penyebab kekurangan vitamin A
4) Sumber vitamin A
III. SASARAN
Ibu Balita
b. Waktu : 30 menit
V. METODE
a. Ceramah
b. Tanya Jawab
c. Pembagian leafleat
VI. Media
Video
LCD
Sound system
Laptop
VII. MATERI
a. Pengertian vitamin A
164
b. Manfaat / guna vitamin A
c. Penyebab kekurangan vitamin A
d. Sumber vitamin A
e. Tanda dan gejala karena kekurangan vitamin A
f. Akibat yang ditimbulkan apabila kekurangan vitamin A
g. Pencegahan dan pengobatan karena kekurangan vitamin A
a. Pembukaan : 5 menit
- Perkenalan
- Curah pendapat
- Ceramah
- Tanya jawab
- Pembagian leafleat
IX. EVALUASI
vitamin A
kekurangan vitamin A
165
LAMPIRAN MATERI
1. Pengertian Vitamin A
2. Manfaat vitamin A
166
Fungsi vitamin A:
- Pertumbuhan gigi
- Bahan makanan nabati yaitu sayuran berwarna hijau dan dari buah-
167
5. Akibat dari kekurangan vitamin A
Pencegahan:
168
- Pemanfaatan pekarangan rumah tangga dan desa
- Distribusi kapsul vitamin A dosis tinggi untuk bayi kurang dari 1 tahun
Pengobatan:
169
DI SUSUN OLEH:
170
Sasaran : ibu balita
Waktu : 10.00-10.30 WITA
Tempat : Dusun repok kekalik
Hari/Tanggal : Rabu, 06 Maret 2019
A. Tujuan Penyuluhan
1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti penyuluhan, ibu balita dapat mengetahui tentang
pentingnya sarapan pagi.
2. Tujuan Khusus
Setelah diberikan penyuluhan tentang pentingnya sarapan pagi, ibu
balita diharapkan dapat :
a. Mengetahui Pengertian sarapan pagi
b. Mengetahui Manfaat sarapan pagi
c. Mengetahui Menu sarapan
d. Mengetahui Alasan tidak sarapan pagi
e. Mengetahui 5 cara anak agar terbiasa sarapan
f. Mengetahui Akibat tidak sarapan pagi
B. Materi (terlampir)
a. Pengertian sarapan pagi
b. Manfaat sarapan pagi
c. Menu sarapan
d. Alasan tidak sarapan pagi
e. 5 cara anak agar terbiasa sarapan
f. Akibat tidak sarapan pagi
C. Kegiatan Penyuluhan
171
Kegiatan
No Tahapan Waktu
Penyuluhan Peserta
1 Pembukaan - Memberikan salam Menanggapi 5 menit
- Perkenalkan diri
2 Pemberian - Memberikan penyuluhan Mendengarkan 15 menit
materi tentang pentingnya sarapan dan
pagi tahap demi tahap menanggapi
- Memberi kesempatan
bertanya
- Menjawab pertanyaan
D. Metode
a. Ceramah
b. Tanya jawab
c. Diskusi
E. Alat/Media
a. LCD
b. Sound system
c. Laptop
d. Power point
e. Video
F. Evaluasi
1. Ibu balita dapat menyebutkan manfaat sarapan pagi
2. Ibu balita dapat menyebutkan akibat tidak sarapan pagi
3. Ibu balita dapat menyebutkan contoh menu sarapan
MATERI
a. PENGERTIAN SARAPAN PAGI
172
Sarapan pagi atau makan pagi merupakan suatu aktivitas makan di
pagi hari yaitu diantara pukul 06.00 sampai pukul 10.00 pagi hari dengan
ketentuan makanan yang akan disantap haruslah memiliki kadar serat yang
tinggi dengan protein yang cukup dan harus rendah lemak. Sarapan pagi
yaitu makanan yang dimakan pada pagi hari sebelum beraktifitas, yang
terdiri dari makanan pokok dan lauk pauk
c. MENU SARAPAN :
Menu makan pagi yang bergizi adalah menu makan pagi yang
mengandung zat-zat gizi yang dibutuhkan oleh tubuh atau bergizi
seimbang
Menu makan pagi lebih baik dari makanan sumber zat tenaga,
sumber zat pembangun dan sumber zat pengatur.
173
Jenis makanan untuk sarapan pagi : Telur rebus, Tempe tahu, Sereal
gandum, Susu, Buah-buahan, dan Roti.
174
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SATPEN)
175
DI SUSUN OLEH:
176
Tempat : TK murbaya
Hari/Tanggal : Jum’at, 08 maret 2019
A. Tujuan Penyuluhan
1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti penyuluhan, anak - anak dapat mengetahui tentang
pentingnya sarapan pagi.
2. Tujuan Khusus
Setelah diberikan penyuluhan tentang pentingnya sarapan pagi, anak -
anakdiharapkan dapat :
- Mengetahui manfaat sarapan pagi
- Mengetahui jenis kandungan yang baik untuk sarapan pagi
- Mengetahui akibat jika tidak sarapan pagi
- Mengetahui kriteria sarapan pagi yang ideal
B. Materi (terlampir)
a. Manfaat sarapan pagi
b. Akibat tidak sarapan pagi
c. kriteria sarapan pagi yang ideal
C. Kegiatan Penyuluhan
Kegiatan
No Tahapan Waktu
Penyuluhan Peserta
1 Pembukaan - Memberikan salam Menanggapi 5 menit
- Perkenalkan diri
177
2 Pemberian - Memberikan penyuluhan Mendengarkan 15 menit
materi tentang pentingnya sarapan dan
pagi tahap demi tahap menanggapi
- Memberi kesempatan
bertanya
- Menjawab pertanyaan
D. Metode
a. Ceramah
b. Tanya jawab
c. Diskusi
E. Alat/Media
a. LCD
b. Sound system
c. Laptop
d. Power point
e. Video
F. Evaluasi
1. Anak sekolah dapat menyebutkan manfaat sarapan pagi
2. Anak sekolah dapat menyebutkan akibat tidak sarapan pagi
G. Sumber Pustaka
www.wordpress.com/pentingnya_sarapan_pagi/ 6 Desember 2011
MATERI
a. Pengertian sarapan pagi
178
Sarapan pagi atau makan pagi merupakan suatu aktivitas makan di
pagi hari yaitu diantara pukul 06.00 sampai pukul 10.00 pagi hari dengan
ketentuan makanan yang akan disantap haruslah memiliki kadar serat yang
tinggi dengan protein yang cukup dan harus rendah lemak.
179
3. Memberikan tubuh kita asupan air yang baik
4. Membantu menjaga tingkat kadar gula dalam darah kita tetap normal
ISI PIRINGKU
180
DI SUSUN OLEH:
A. Tujuan Instruktusional
181
Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan kepada ibu balita di repok kekalik
diharapkan dapat mengerti tentang isi piringku dalam sekali makan.
Tujuan Khusus
1) Menjelaskan isi dari piringku
2) Menjelaskan tentang pentingnya isi dari piringku dalam sekali
makan
3) Menjelaskan porsi makanan dalam isi piringku
4) Menjelaskan tentang contoh penyajian isi piringku
C. Kegiatan Penyuluhan
Tahap Waktu Kegiatan Penyuluh Kegiatan Peserta Metode Media
Pendahuluan 5 menit Memberi salam Menjawaab Ceramah -
dan salam
memperkenalkan Mendengarkan
diri dan
Menjelaskan Memperhatikan
tujuan
penyuluhan
Menyebutkan
materi/pokok
182
bahasan yang
akan disampaikan
Menyampaikan
kontrak waktu
Penyajian 20 menit Penyampaian Menyimak dan Ceramah Leafle
materi memperhatikan t
Menjelaskan
materi penyuluhan
secara berurutan
dan teratur
1. Pengertian isi
piringku
2. Isi dari
piringku dalam
sekali makan
3. Porsi makan
dalam isi
piringku
4. Contoh
susunan
penyajian isi Menanyakan Tanya
piringku hal yang belum jawab
jelas
Materi :
Evaluasi
Menanyakan
kembali hal-hal
yang sudah
dijelaskan
mengenai isi
183
piringku
Penutup 5 menit Menutup Mendengarkan Ceramah -
pertemuan Menjawab
dengan salam
menyimpulkan
materi yang telah
dibahas
Memberikan
salam penutup
D. EVALUASI
1. Peserta mampu menjelaskan dan memahami pengertian isi piringku
2. Peserta mengetahui isi piringku dalam sekali makan
3. Peserta mengetahui porsi makan dalam isi piringku
4. Peserta mengetahui contoh penyajian isi piringku
MATERI
ISI PIRINGKU
184
Makanan pokok beragam, sesuai keadaan tempat dan
budaya serta kearifan lokal contoh beras, jagung, singkong, ubi,
talas, sagu dan produk olahan lainnya (roti, biscuit, pasta, mie, dll)
2. Lauk pauk (sumber protein)
Lauk pauk terdiri dari pangan sumber protein hewani dan
nabati. Lauk pauk hewani : daging (sapi, kambing, rusa, dll), unggas
(ayam, bebek, dll), ikan termasuk hasil laut, telur, susu dan hasil
olahannya. Lauk pauk nabati terdiri dari tahu, tempe, dan kacang-
kacangan.
3. Sayur-sayuran (sumber vitamin dan mineral)
Sayuran merupakan bahan pangan yang berasal dari tumbuhan yang
memiliki kandungan air tinggi. Sayuran merupakan sumber vitamin
dan mineral terutama karoten, vitamin A, vitamin C, zat besi, fosfor.
Sebagian vitamin dan mineral yang terdapat dalam sayuran berfungsi
sebagai antioksidan. Salah satu manfaat dari sayuran yaitu
memperlancar buang air besar.
4. Buah-buahan (sumber vitamin dan mineral)
Buah-buahan merupakan sumber berbagai vitamin (vitamin A, B, B1,
B6, C), mineral dan serat pangan. Sebagian vitamin, mineral yang
terkandung dalam buah-buahan berperan sebagai antioksidan.
Selain makanan pokok, lauk pauk, sayur dan buah, dalam
isi piringku juga terdapat cuci tangan pakai sabun dengan air
mengalir, beraktivitas fisik, minum air 8 gelas sehari dan memantau
berat badan setiap bulan.
C. Porsi makan dalam isi piringku
1. Makanan pokok
Porsi makanan pokok dalam isi piringku yaitu 2/3 dari ½ piring.
2. Lauk pauk
Porsi lauk pauk dalam isi piringku yaitu 1/3 dari ½ piring.
3. Sayur-sayuran
185
Porsi sayuran dalam isi piringku yaitu 2/3 dari ½ piring.
4. Buah-buahan
Porsi buah dalam isi piringku yaiitu 1/3 dari ½ piring.
186
SATUAN ACARA PENYULUHAN
(SATPEN)
JAJANAN SEHAT
DI SUSUN OLEH:
187
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK KESEHATAN MATARAM
JURUSAN GIZI
2019
SATUAN ACARA PENYULUHAN
JAJANAN SEHAT
Waktu : 30 menit
Sasaran : anak TK
188
Setelah diberikan penyuluhan anak dapat :
C. Materi
D. Media
1. Vidio
2. LCD
3. Powerpoint
4. Laptop
E. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab
F. Kegiatan Penyuluhan
No Waktu Kegiatan Penyuluh Kegiatan Peserta
1. 2 Menit Pembukaan :
189
6. Membuka kegiatan dengan f) Menjawab salam
mengucapkan salam.
7. Memperkenalkan diri. g) Mendengarkan
8. Menjelaskan tujuan. h) Memperhatikan
190
LAMPIRAN MATERI
J. Fungsi Jajanan
Jajanan bagi anak sekolah dapat berfungsi sebagai upaya untuk
memenuhi kebutuhan energi karena aktivitas fisik yang tinggi (apalagi
anak yang tidak sarapan pagi). Disamping itu juga makanan jajanan
dapat mengenyangkan perut secara sementara.
K. Jenis Jajanan
6. Jajanan sehat : susu, roti, biscuit, buah-buahan, gado-gado,
lemper, tahu isi, dan lain-lain
7. Jajanan tidak sehat :
a. Es mambo
i. Memiliki warna yang mencolok
ii. Mengandung pemanis buatan dan pewarna pakaian
b. Permen
iii. mengandung pemanis buatan dan pewarna pakaian
191
c. Bakso
iv. bahan pengenyal
d. Makanan ringan / chiki
v. Mengandung MSG sebagai penambah rasa, zat pewarna,
dan pemanis buatan.
e. Gorengan
vi. Memakai minyak goreng bekas
vii. Minyak sudah berwarna sangat keruh
f. Kue berwarna mencolok
viii. Pewarna pakaian
g. Es sirup/ minuman berwarna mencolok
ix. Tidak hygenis
x. Memakai air mentah
xi. Terdapat zat pewarna pakaian
192
Sarapan pagi adalah makanan yang paling penting dalam aktivitas
harian, sebab wktu sekolah penuh dengan aktivitas yang
membutuhkan energi dan kalori yang cukup besar. Misalnya sarapan
dengan mengkonsumsi 2 potong roti dan telur, saru porsi bubur
ayam, saru gelas susu dan buah.
2. Membawa makanan ringan atau bekal makan siang
Hal ini dilakukan untuk mencegah dan menjamin supaya anak tidak
sembarang membeli jajan.
DAFTAR PUSTAKA
193
SATUAN ACARA PENYULUHAN
(SATPEN)
HIPERTENSI
DI SUSUN OLEH:
194
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK KESEHATAN MATARAM
JURUSAN GIZI
2019
SATUAN ACARA PENYULUHAN
HIPERTENSI
Topik : Hipertensi
sub topik : Pentingnya Pengetahuan Tentang Hipertensi
sasaran : Lansia di dusun Murbaya
hari/tanggal : Selasa, 5 Maret 2019
tempat : Dusun murbaya & Dusun Repuk dasan baru
A. Latar Belakang
sistolik lebih dari 140 mmHg dan tekanan darah diastolik lebih dari 90
mmHg pada dua kali pengukuran dengan selang waktu lima menit dalam
195
atau Hipertesi dan arteriosclerosis ( pengerasan arteri ) adalah dua
juga perawatannya
dunia. Sebanyak 9,4 juta kematian setiap tahun akibat hipertensi dan
penyakit terkait. Dari jumlah tersebut, 1,5 juta di antaranya ada di Asia
196
yang dilakukan menunjukkan persentase penderita hipertensi
umur 45-54 sebesar 35,6%, meningkat lagi pada umur 65-74 sebesar
Baru.
B. Tujuan
1. Tujuan umum
Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan mengenai hipertensi
klien mampu mengetahui tentang penyakit hipertensi.
2.Tujuan Khusus
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan tentang hipertensi,
diharapkan masyarakat mampu :
a. Mengetahui pengertian hipertensi
b. Mengetahui tanda dan gejala hipertensi
c. Mengetahui penyebab hipertensi
d. Mengetahui akibat lanjut hipertensi
e. Mengetahui penatalaksanaan hipertensi
197
1. Materi (Terlampir)
2. Metode
Metode yang digunakan dalam peyuluhan ini adalah metode
ceramah, Tanya jawab dan metode diskusi.
3. Media dan alat Penyuluhan
Media: Power Point, Leaflet
Alat penyuluhan: Meja, kursi, laptop, proyektor+ screen dan microfon
dan alat tulis
4. Rencana Pembelajaran
Tahap Media
Waktu Kegiatan mahasiswa Kegiatan peserta Metode
kegiatan & alat
Kegiatan 10
1. Menjelaskan 1. Memperhatikan Ceramah Food
Inti pengertian hipertensi dan dan model,
2. Menjelaskan mendengarkan Diskusi poster
Penyebab keterangan dan
198
3. Menjelaskan tanda penyaji. lembar
dan gejala hipertensi 2. Mengajukan balik
4. Menjelaskan akibat pertanyaan bila
lanjut dari hipertensi ada materi
5. Menjelaskan yang kurang
penatalaksanaan dari dimengerti.
hipertensi
5. Pengorganisasian Kelompok
- Penyaji : Sundusil Arsyih
- Dokumentator : Desak Putu Widyaningsih
- Perlengkapan : Rani Nurgianti Putri
6. Setting Tempat
Peserta Penyuluh
Penyuluhan
7. Rencana Evaluasi
1. Struktur
Struktur berkoordinasi dengan pihak yang terkait semua lengkap,
diantaranya:
- Persiapan alat-alat seperti: poster, food model, kursi audience
- Persiapan materi
- Penyampaian materi
199
- Kesiapan peserta dalam menerima materi
2. Proses
- Peralatan telah disiapkan 30 menit sebelum acara guna melakukan
bina suasana.
o Poster, food model, kursi audience
- Audience/peserta memerhatikan dan bertanya penjelasan tentang
materi yang diberikan oleh penyuluh.
- Masing-masing anggota tim bekerja sesuai tugas.
3. Hasil
Peserta memahami materi yang disampaikan meliputi:
a. Pengertian hipertensi
b. Tanda dan gejala hipertensi
c. Penyebab hipertensi
d. Komplikasi hipertensi
e. Penatalaksanaan dari hipertensi
200
LAMPIRAN
A. PENGERTIAN
201
blood preassure (JIVC) sebagai tekanan yang lebih dari 130/90 mmHg
dan diklasifikasikan sesuai derajat keparahannnya.
B. KLASIFIKASI HIPERTENSI
(mmHg) (mmHg)
(hipertensi ringan)
202
(hipertensi sedang)
(hipertensi berat)
D. PENYEBAB
203
output atau peningkatan tekanan perifer. Namun ada beberapa faktor
yang mempengaruhi terjadinya hipertensi:
Faktor keturunan
Ciri perseorangan
204
Kebiasaan hidup
Kurang olahraga
Stress
Merokok
Minum alcohol
2) Hipertensi Sekunder
Glomerulonefritis
Pielonefritis
Tumor
Aterosklerosis
Trombosis
Aneurisma
Emboli kolestrol
DM
205
Hipertiroidisme
Hipotiroidisme
Stroke
Ensepalitis
Obat – obatan
Kontrasepsi oral
Kortikosteroid
E. KOMPLIKASI
Kondisi hipertensi yang berkepanjangan menyebabkan gangguan
pembuluh darah di seluruh organ tubuh manusia. Angka kematian yang
tinggi pada penderita darah tinggi terutama disebabkan oleh gangguan
jantung.
1. Organ jantung
206
Kompensasi jantung terhadap kerja yang keras akibat hipertensi
berupa penebalan otot jantung kiri. kondisi ini akan memperkecil
rongga jantung untuk memompa, sehingga jantung akan semakin
membuuhkan energi yang besar. Kondisi ini disertai dengan
gangguan pembuluh darah jantung sendiri ( jantung koroner ) akan
menimbulkan kekurangan oksigen dari otot jantung dan
menyebabkan nyeri. Apabila kondisi dibiarkan terus menerus akan
menyebabkan kegagalan jantung untuk memompa dan menimbulkan
kematian ( gagal jantung kongestif ).
2. Sistem Saraf
Gangguan dari sistem saraf terjadi pada sistem retina( mata
bagian dalam ) dan sistem saraf pusat ( otak ). Di dalam retina
terdapat pembuluh – pembuluh darah yang tipis yang akan melebar
saat terjadi hipertensi, dan memungkinkan terjadi pecah pembuluh
darah retina yang akan menyebabkan gangguan penglihatan. Selain
itu pecahnya pembuluh darah dapat terjadi di otak dan dapat
menimbulkan stroke.
a. Ginjal
Hipertensi yang berkepanjangan akan menyebabkan
kerusakan pembuluh darah ginjal, sehingga fungsi ginjal sebagai
pembuang zat-zat racun bagi tubuh tidak berfungsi dengan baik,
akibatnya terjadi penumpukan zat-zat berbahaya bagi tubuh yang
dapat merusak organ tubuh lain terutama otak.
F. PENATALAKSANAAN HIPERTENSI
Pengendalian tekanan darah pada penderita hipertensi :
1. Diet
Diet yang dianjurkan untuk penderita hipertensi adalah :
207
Diet Rendah Garam dari 10 gr/hr menjadi 6 gr/hr (tidak lebih dari ¼
sampai ½ sendok teh/ hari)
Konsumsi garam perhari adalah:
Hipertensi ringan : ½ sendok teh per hari
Hipertensi sedang : ¼ sendok teh per hari
Hipertensi berat : tanpa garam
Diet rendah kolesterol dan rendah asam lemak jenuh
Penurunan berat badan
Menghidari minuman mengandung kafein
Tabel Makanan dan Minuman yang Dianjurkan dan Tidak Dianjurkan
untuk Penderita Hipertensi
No. Jenismakanan Dianjurkan Tidak dianjurkan
208
atau
baking
powder
dan
soda
209
ebi atau
udang
kering,
telor asin
dan telor
pindang.
210
Lemak Minyak goreng, Margarin dan
mentega mentega
dan biasa
margarin
tanpa
garam
211
dan buah dan
buah- manisan
buahan buah.
yang
diawetka
n tanpa
garam
dapur
dan
natrium
benzoat
( contoh
nya :
alpukat,
melon,
semang
ka dll )
1 gelas = 250 ml
212
kecap,
terasi,
bumbu
kaldu,
saos,
petis dan
tauco
213
DAFTAR PUSTAKA
Repository.umy.ac.id
http://renycahya.blogspot.co.id/2012/04/satuan-acara-penyuluhan-sap-
hipertensi.html
214
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SATPEN)
ASAM URAT
DI SUSUN OLEH:
215
SATUAN ACARA PENYULUHAN
ASAM URAT
Asam Urat
A. Latar Belakang
Penyakit asam urat biasanya menyerang pada usia lanjut. Dewasa ini
penyakit asam urat sudah tidak asing lagi dikalangan masyarakat terutama
masyarakat di perkampungan atau pedesaan. Banyak masyarakat yang
menderita penyakit asam urat tidak mengetahui penyebab dari penyakit asam
urat dan tidak mengetahui makanan atau apa saja yang harus dihindari untuk
dikonsumsi. Oleh karena itu penyuluhan ini dilakukan untuk memberikan
edukasi ke masyarakat agar masyarakat lebih mengerti dan memahami apa
itu penyakit asam urat serta apa yang harus dihindari atau pencegahannya.
216
B. Tujuan
Tujuan Umum : Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan sasaran
mampu mengerti dan memahami penyakit asam urat
yang sering terjadi pada lansia
C. Materi Penyuluhan
(Terlampir)
Pengertian asam urat
Penyebab terjadinya asam urat
Tanda dan gejala asam urat
Pencegahan dengan diit
Bahaya Asam Urat Jika Tidak Diobati
D. Metode
Ceramah
Tanya jawab
Pembagian leaflet
E. Media
Power Point
Video
sound system
LCD
217
F. Kegiatan Penyuluhan
Tahapan
Kegiatan Penyaji Kegiatan Peserta Metode Media Waktu
Kegiatan
Pembukaan Pembukaan dan Menjawab Ceramah - 5
salam salam menit
Menjelaskan Memperhatikan
maksud dan dan memberi
tujuan tanggapan
Penyampaia Menyampaian materi Memperhatikan Ceramah Slide 20
n Materi : dan memberi Leafle menit
Menjelaskan tanggapan t
tentang
pengertian asam
urat
Menjelaskan
tentang
penyebab
terjadinya asam
urat
Menjelaskan
tentang tanda
dan gejala asam
urat
Menjelaskan
tentang cara
pencegahannya
Menjelaskan
yang ditimbulkan
jika Asam Urat
tidak diobati
218
Penutupan Evaluasi dengan Menanggapi Tanya Slide 5
dan Evaluasi menanyakan dan menjawab jawab Leafle menit
kembali hal-hal pertanyaan dari Ceramah t
yang telah penyaji
dijelaskan Menjawab
Menyampaikan salam
ringkasan materi
Menyampaikan
hasil evaluasi
Mengakhiri
pertemuan dan
mengucapakan
terima kasih atas
perhatian klien.
G. KRITERIA EVALUASI
Setelah dilakukan penyuluhan, diharapkan klien dapat menjawab
pertanyaan-pertanyaan berikut :
1. Apa itu asam urat?
2. Apa penyebab asam urat?
3. Bagaimana cara pencegahannya?
219
ASAM URAT
A. Pengertian
Penyakit Metabolic Atau Syndrome klinis dengan gambaran khas
Peradangan pada sendi akibat endapan kristal asam urat pada sendi atau jari
yang bentuknya menyrupai jarum dan bila dibiarkan berlanjut akan
menimbulkan nyeri hebat dan kerusakan sendi. . Kadar normal asam urat
adalah 2,4 – 6 untuk wanita dan 3,0 – 7 untuk pria. Penyakit asam urat
merupakan suatu penyakit yang ditandai dengan serangan mendadak dan
berulang dari artritis yang terasa sangat nyeri karena adanya endapan kristal
monosodium urat, yang terkumpul di dalam sendi sebagai akibat dari tingginya
kadar asam urat di dalam darah (hiperurisemia).
220
Asam urat menjadi penyerta. Jika kadar asam urat tinggi, perlu dicurigai
adanya penyakit tersebut.
9. Kurang minum.
10. Cedera sendi.
11. Stres.
D. Penatalaksanan Diet
1. Diet untuk Mencegah Serangan Gout
221
Sebailnya, Anda tidak makan berlebihan. Jika anda terlanjur menderita
gangguan asam urat, sebaiknya anda membatasi diri terhadap hal-hal yang
bisa memperburuk keadaan. Misalnya, membatasi makanan tinggi purin dan
memilih yang rendah purin. Makanan yang sebaiknya dihindari adalah
makanan yang banyak mengandung purin tinggi.
Usaha menurunkan kadar asam urat darah juga dapat anda lakukan
dengan diet rendah purin, yaitu dengan menghindari atau terpantang
terhadap bahan-bahan makanan yang mengandung tinggi purin ( daging
segar, jeroan,jamur,kacang-kacangan, brokoli dan asparagus)
Anda harus banyak minum air putih. Minum air putih dapat membantu
anda membuang purin yang ada dalam tubuh. Adapun makanan yang harus
anda hindari adalah makanan yang mengandung banyak purin, seperti:
1. Lauk pauk (jeroan, hati, ginjal, limpa, babat, usus, paru, dan otak).
2. Makanan laut(udang, kerang, cumi, dan kepiting).
3. Makanana kaleng(kornet dan sarden).
4. Daging, telur, kaldu, atau kuah dagng yang kental.
5. Kacang-kacangan seperti kacang kedelai (termasuk hasil olahan seperti
tempe, tauco, oncom, dan susu kedelai), kacang tanah, kacang hijau,
tauge, melinjo, dan emping.
6. Sayuran seperti daun bayam, kangkung, daun singkong, asparagus,
kembang kol, dan buncis.
7. Buah-buahan seperti durian,alpukat, nanas, dan air kelapa.
8. Minuman dan makanan yang mengandung alkohol (bir, wiski, anggur,
tape dan tuak).
Makanan yang harus dikurangi (masih bisa, dalam porsi sedikit dimakannya)
adalah:
1. Ikan, daging kambing, daging ayam, daging sapi.
2. Tempe, emping, kacang, oncom.
3. Beberapa jenis sayuran tertentu: brokoli, bayam, kangkung, kol dan tauge.
222
1. Pembatasan purin. Apabila telah menjadi pembengkakan sendi, maka
penderita gangguan asam urat melakukan diet bebas purin. Namun,
karena hampir semua makanan sumber protein mengandung
nukleoprotein, maka hal ini hampir tidak mungkin dilakukan. Yang harus
dilakukan adalah membatasi asupan purin menjadi 100-150 mg purin per
hari (diet normal biasanya mengandung 600-1.000 mg purin per hari).
2. Asupan Kalori. Jumlah asupan kalori harus besar disesuaikan dengan
kebutuhan tubuh berdasarkan pada tinggi dan berat badan. Penderita
gangguan asam urat yang kelebihan berat badan, berat badannya harus
diturunkan dengan tetap memerhatikan jumlah konsumsi kalori. Asupan
kalori yang terlalu sedikit juga bisa menigkatkan kadar asam urat karena
adanya keton bodies yang akan mengurangi pengeluaran asam urat
melalui urin.
3. Karbohidrat. Karbohidrat kompleks, seperti nasi, singkong, roti, dan ubi
sangat baik dikonsumsi oleh penderita gangguanasam urat karena akan
meningkatkan pengeluaran asam urat melalai urin. Konsumsi karbohidrat
kompleks ini sebaiknya tidak kurang dari 100 gram per hari. Karbohidrat
sederhana jenis fruktosa, seperti gula, permen, arum manis, gulali, dan
sirup sebaiknyadihindar karena fruktosa akan meningkatkan kadar asam
urat dalam darah.
4. Protein. Protein, terutama yang berasal dari hewan, dapat meningkatkan
kadar asam urat dalm darah. Sumber makanan yang mengandung
protein hewani dalam jumlah yang tinggi adalah hati, ginjal, otak, paru,
dan limpa. Asupan protein yang dianjurkan bagi penderita gangguan
asam urat adalah 50-70 gram/hari atu 0,8-1 gram/kg berat badan/hari..
Sumber protein yang dsrankan adalah protein nabati yang berasal dari
susu, keju dan telur.
5. Lemak. Lemak dapat menghambat ekskresi asam urat melalui
urin.Makanan yang digoreng, bersantan, serta margarin dan mentega
sebaiknya dihindari. Konsumsi lemak sebaiknya sebanyak 15 persen dari
total kalori.
6. Air dan Buah. Konsumsi cairan yang tinggi dapat membantu membuang
asam urat melalui urin. Anda disarankan untuk menghabiskan minum
minimal sebanyak 2,5 liter atau 10 gelas sehari. Air minum ini bisa berupa
223
air putih masak, teh, atau kopi. Selain dari minuman, cairan bisa
diperoleh melalui buah-buahan segar yang mengandung banyak air.
Buah-buahan yang disarankan adalah semangka, melon, blewah, nanas,
blimbing manis, dan jambu air. Selain buah-buahan tersebut, buah-
buahan lain juga boleh dikonsumsi karena buah-buahan segar sedikit
mengandung purin.
7. Hindari Alkohol. Berdasarkan penelitan, diketahui bahwa kadar asam
urat mereka yang mengonsumsi alkohol lebigh tinggi dibandingkan
mereka yang tidak mengkonsumsi alkohol. Hal ini adalah karena alkohol
akan meningkatkan asam laktat plasma. Asam laktat ini akan
menghambat pengeluaran asam urat dari tubuh.
Penyakit asam urat memang sangat erat kaitanya dengan pola makan
seseorang. Pola makan yang tidak seimbang dengan jumlah protein yang
sangat tinggi merupakan penyebab penyakit ini.
224
Meskipun demikian, bukan berarti penderita asam urat tidak boleh
mengkonsumsi makanan yang mengandung protein . Asalkan jumlahnya
dibatasi, tidak masalah.
Selain itu, pengaturan diet yang tepat bagi penderita asam urat dalam
darah. Berkaitan dengan diet tersebut, berikut ini beberapa prinsip diet
yang harus dipatuhi oleh penderi asam urat.
1. Menbatasi asupan purin atau rendah purin. Pada diet normal,
asupan purin biasanya mencapai 600-1.000 mg per hari. Namun,
penderita asam urat harus membatasinya menjadi 120-150 mg per
hari.
2. Asupan energi sesuai dengan kebutuhan. Jumlah asupan energi
harus disesuaikan dengan kebetuhan tubuh berdasarkan pada tinggi
badan dan berat badan.
3. Mengonsumsi lebih banyak karbohidrat. Jenis karbohidrat yang
dianjurkan untuk dikonsumsi penderita asam urat adalah karbohidrat
kompleks, seperti nasi, singkong, roti, dan ubi. Karbohidrat kompleks
ini sebaiknya dikonsumsi tidak kurang dari 100gram per hari, yaitu 65-
75% dari kebutuhan energi total. Sedangkan karbohidrat sederhana
jenis fruktosa, seperti gula, permen, arum manis, gulali,dan sirup
sebaiknya dihindari karena akan menngkatkan kadar asam urat dalam
darah.
4. Mengurangi konsumsi lemak. Lemak bisa menghambat eksresi asam
uarat melalui urin.
5. Mengonsumsi banyak cairan. Penderita reumatik dan asam urat
disarankan untuk mengonsumsi cairan minuman 2,5 liter atau 10 gelas
sehari.
6. Tidak mengonsumsi minuman beralkohol. Alkohol akan
meningkatkan asam laktat plasma. Asam laktat plasma ini bisa
menghambat mengeluaran asam urin dari tubuh.
7. Mengonsumsi cukup vitamn dan mineral. Konsumsi vitamin dan
mineral yang cukup sesuai dengan kebutuhan tubuh akan dapat
mempertahankan kondisi kesehatan yang baik.
225
E. Bahaya Asam Urat Jika Tidak Diobati
1. Batu Ginjal
Bahaya asam urat jika tidak diobati dapat mengakibatkan batu ginjal, asam
urat yang tinggi akan membentuk kristal yang dapat menghambat kerja dari ginjal.
Selain itu ketidakmampuan ginjal dalam mencerna dan mengeluarkan asam urat dari
tubuh akan berakibat fatal, salah satunya adalah munculnya gejala gagal ginjal.
2. Jantung Koroner
Asam urat tinggi atau hiperurisemia memiliki hubungan yang erat sekali
dengan jenis penyakit jantung koroner. Jantung koroner memiliki suatu sindrom yang
menyebabkan adanya kelainan pada bagian insulin. Dimana hal ini dapat
meningkatkan kadar insulin di dalam darah yang menyebabkan hipertensi. Hingga
akhirnya akan berujung pada munculnya gejala penyakit jantung koroner.
3. Kerusakan Sendi
Bahaya asam urat lainnya ialah kerusakan sendi, ketika serangan asam urat
berkepanjangan. Akibatnya, jaringan sendi akan menjadi rusak permanen dan dapat
mengakibatkan sendi menjadi bengkok dan tidak bisa bergerak kembali. Jika sendi
sudah mengalami rusak permanen, maka cara mengobatinya yaitu dengan melalui
prosedur operasi.
226
4. Asidosis Metabolik
Asidosis metabolik adalah sebuah kondisi saat organ ginjal seseorang sulit
melakukan proses pembuangan kandungan asam urat berlebihan di dalam tubuh,
sampai akhirnya asam urat akan menjadi kristal kemudian akan menempel di
persendian tubuh. Ketika tubuh mengalami asidosis metabolik, maka si pengidap
akan mengalami pusing, lemas, napas menjadi tersengal-sengal, dan bisa jadi
kehilangan kesadaran hingga akhirnya berujung kepada kehilangan nyawa.
Tophus atau tophi merupakan nodul atau gumpalan kristal yang terbentuk di
bawah kulit yang dapat membesar dan menyebabkan rasa sakit saat serangan gout.
Tophi sendiri lebih sering muncul pada mereka yang menderita penyakit asam urat
kronis. Komplikasi yang diakibatkan oleh asam urat akan muncul pada beberapa
bagian tubuh seperti lengan, pergelangan tangan, kaki, pergelangan kaki, dan
telinga.
Umumnya tophus atau tophi tidak terus menerus menimbulkan rasa nyeri.
Namun, seperti yang sudah dijelaskan tadi bahwa tophus/tophi dapat terasa apabila
asam urat yang di derita kambuh. Tophus/tophi akan tumbuh dari waktu ke waktu
yang mengakibatkan pengikisan pada jaringan sendi hingga akhirnya menyebabkan
kerusakan sendi.
227
DAFTAR PUSTAKA
Azrul, Azwar. 1999. Pengantar Ilmu Kesehatan Lingkungan. Jakarta : PT. Nusantara
Sumber Widya.
Halodoc. 09 July 2017. Waspadai Bahaya Asam Urat Jika Tidak Diobati. Diakses
urat-jika-tidak-diobati
228
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SATPEN)
DI SUSUN OLEH:
229
SATUAN ACARA PENYULUHAN
INISIASI MENYUSU DINI
I. Latar Belakang
Mengingat ketidak fahaman ibu-ibu hamil dan ibu-ibu yang mempunyai anak
balita tentang pentingnya IMD dan ASI ekslusif di wilayah Kemayoran,sehingga
masih banyak ibu-ibu yang memberikan susu formula pada anaknya,maka kami
melakukan penyuluhan tentang IMD dan ASI ekslusif.
II. Tujuan Umum
Meningkatkan pemahaman ibu tentang pentingnya memberikan ASI sedini
mungkin ( IMD ), sehingga tercapai pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan pertama
dan berlanjut dengan pemberian ASI sampai anak berusia 2 tahun.
III. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan penyuluhan selama 1 x 20 menit tentang IMD dan ASI
ekslusif, diharapkan para orangtua dapat mengetahui tentang :
1. Pengertian IMD dan ASI EKSLUSIF
2. Manfaat IMD dan ASI EKSLUSIF
3. Langkah- Langkah IMD
4. Kandungan ASI
5. Perbedaan ASI dan susu formula
IV. Strategi Pelaksanaan:
1. Metode : Ceramah, Diskusi dan Tanya Jwab
2. Media : Poster
3. Alat :
230
4. Garis besar materi (penjelasan terlampir)
a. Pengertian tentang IMD dan ASI EKSLUSIF
b. Langkah – langkah IMD
c. Manfaat IMD dan ASI EKSLUSIF bagi ibu dan bayi
d. Kandungan ASI
e. Perbedaan Asi dan susu formula
V. Kegiatan Penyuluhan
No Tahapan Kegiatan Penyuluhan Kegiatan ibu di KIA waktu
1 Pendahuluan
Salam Mengucapkan salam Menjawab salam
Memperkenalkan diri
Perkenalan diri Menjelaskan tujuan Menyimak perkenalan
penyuluhan diri
5 menit
Tujuan Menjelaskan waktu
Penyuluhan penyuluhan dan strategi Menyimak penyuluhan
Kontrak waktu penyuluhan
dan Strategi
penyuluhan
2 Pelaksanaan
pengertian IMD Menjelaskan Menyimak penjelasan
dan ASI ekslusif pengertian IMD dan ASI
manfaat IMD dan ekslusif Menyimak penjelasan
ASI ekslusif Menjelaskan manfaat
Langkah-langkah IMD dan ASI ekslusif Menyimak penjelasan
IMD Menjelaskan Langkah-
Kandungan ASI langkah IMD Menyimak penjelasan 10 menit
Kerugian tidak Menjelaskan kandungan
melakukan IMD dan ASI Menyimak penjelasan
ASI ekslusif Menjelaskan kerugian
tidak melakukan IMD dan ASI menyimak penjelasan
ekslusif
231
3 Penutup
Tanya jawab Memberikan kesempatan Mengajukan pertanyaan 5 menit
peserta penyuluhan untuk
mengajukan pertanyaan.
Memberikan pertanyaan.
Mengucapkan salam Menjawab pertanyaan.
Evaluasi Menjawab salam 5 menit
Salam 2 menit
VII. Pengorganisasian :
a. Moderator :
b. Notulis :
c. Pemateri : Nuraini Indayani
d. Fasilitator :
VIII. Evaluasi
a. Prosedur : Evaluasi dilakukan setelah penyuluhan
b. Waktu : 10 menit
c. Bentuk soal : 4 soal
d. Jenis soal : Lisan
e. Butir soal :
1) Jelaskan Pengertian IMD dan ASI EKSLUSIF
2) Sebutkan manfaat ASI EKSLUSIF
3) Sebutkan kandungan ASI
4) Sebutkan perbedaan ASI dan susu formula
f. Kriteria evaluasi :
1) Orangtua mampu menjelaskan pengertian IMD & ASI EKSLUSIF
2) Orangtua mampu menyebutkan manfaat IMD & ASI EKSLUSIF
3) Orangtua mampu menyebutkan kandungan ASI
4) Orangtua mengerti perbedaan ASI dan Formula
Lampiran Materi
232
INISIASI MENYUSU DINI ( IMD ) dan ASI EKSLUSIF
A. Pengertian
1. Inisiasi menyusui dini (IMD)
Merupakan kemampuan bayi mulai menyusu sendiri segera setelah dia
dilahirkan. Cara melakukan IMD ini disebut pula breast crawl atau merangkak untuk
mencari puting ibu secara alamiah. Pada prinsipnya IMD merupakan kontak
langsung antara kulit ibu dan kulit bayi, bayi ditengkgrapkan di dada atau di perut ibu
selekas mungkin setelah seluruh badan dikeringkan (bukan dimandikan), kecuali
pada telapak tangannya. Kedua telapak tangan bayi dibiarkan tetap terkena air
ketuban karena bau dan rasa cairan ketuban ini sama dengan bau yang dikeluarkan
payudara ibu, dengan demikian ini menuntun bayi untuk menemukan puting. Lemak
(verniks) yang menyamankan kulit bayi sebaiknya dibiarkan tetap menempel. Kontak
antarkulit ini bisa dilakukan sekitar satu jam sampai bayi selesai menyusu.
Gupta (2007), menyatakan inisiasi menyusu ibu disebut sebagai tahap ke
empat persalinan yaitu tepat setelah persalinan sampai satu jam setelah persalinan,
meletakkan bayi baru lahir dengan posisi tengkurap setelah dikeringkan tubuhnya
namun belum dibersihkan, tidak dibungkus didada ibunya segera setelah persalinan
dan memastikan bayi mendapat kontak kulit dengan ibunya, menemukan puting
susu dan mendapatkan kolostrom atau ASI yang pertama kali keluar.
Inisiasi menyusu dini adalah proses menyusu bukan menyusui yang
merupakan gambaran bahwa inisiasi menyusu dini bukan program ibu menyusui
bayi tetapi bayi yang harus aktif sendiri menemukan puting susu ibu (Alfian, M, dkk,
2009). Setelah lahir bayi belum menunjukkan kesiapannya untuk menyusu (Gupta,
2007). Reflek menghisap bayi timbul setelah 20-30 menit setelah lahir. Roesli
(2008), menyatakan bayi menunjukkan kesiapan untuk menyusu 30-40 menit
setelah lahir.
2. ASI eksklusif
Adalah pemberian ASI tanpa makanan dan minuman tambahan lain pada
bayi berumur nol sampai enam bulan (Depkes RI, 2004).
233
Pemberian ASI eksklusif adalah bayi hanya diberikan ASI saja tanpa
tambahan cairan lain seperti susu formula, jeruk, madu, air teh, air putih dan tanpa
bubur nasi dan tim ( Roesli U, 2001 ).
Pada tahun 2001 World Health Organization / Organisasi Kesehatan Dunia
menyatakan bahwa ASI eksklusif selama enam bulan pertama hidup bayi adalah
yang terbaik. Dengan demikian, ketentuan sebelumnya (bahwa ASI eksklusif itu
cukup empat bulan) sudah tidak berlaku lagi. (WHO, 2001).
B. Prinsip Inisiasi Menyusu Dini (IMD)
Prinsip dasar inisiasi menyusu dini adalah tanpa harus dibersihkan dulu, bayi
diletakkan di dada ibunya dengan posisi tengkurap dimana telinga dan tangan bayi
berada dalam satu garis (Markum, 1991), sehingga terjadi kontak kulit dan secara
alami bayi mencari payudara ibu dan mulai menyusu.
Prinsip dasar IMD adalah tanpa harus dibersihkan terlebih dahulu, bayi
diletakkan di dada ibunya dan secara naluriah bayi akan mencari payudara ibu,
kemudian mulai menyusu (Rosita, 2008).
234
7. Memberikan bayi bergerak secara alami mencari payudara ibu jangan arahkan
menuju salah satu puting tetapi pastikan bayi dengan posisi nyaman untuk mencari
puting susu ibu.
8. Ibu yang melahirkan dengan secio caesar juga harus segera bersentuhan dengan
bayinya setelah melahirkan yang tentu prosesnya yang membutuhkan perjuangan
yang lebih.
9. Kegiatan-kegiatan yang dapat mengganggu kenyamanan bayi seperti menimbang
dan mengukur harus dilakukan setelah bayi bisa melakukan inisiasi menyusu dini.
10. Jangan memberikan cairan atau makanan lain pada bayi kecuali ada indikasi
medis.
237
2. Posisi menyusu : Seluruh badan bayi tersangga dengan baik, badan bayi
menghadap dan dekat ke dada ibunya.
3. Perlekatan menyusu : Dagu bayi menempel pada payudara ibu, mulut bayi
terbuka lebar, dan bibir bawah bayi membuka keluar.
4. Ba
KADAR ZAT GIZI ASI SUSU SAPI
yi
PROTEIN 12 gr 3,3 gr
LEMAK 3,8 gr 3,8 gr
LAKTOSA 7,0 gr 4,8 gr
KALORI 75,0 Kal 66,0 Kal
VITAMIN A 53,0 KI 34,0 KI
VITAMIN B1 0,11 mgr 0,42 mgr
VITAMIN C 43,0 mgr 1,8 mgr
KALSIUM 30,0 mgr 125,0 mgr
BESI 0,15 mgr 0,1 mgr
menghisap secara efektif : Bayi menghisap dalam, teratur diselingi istirahat dan
hanya terdengar suara menelan.
G. Perbedaan ASI dan susu Formula
Komposisi ASI tiap 100ml dan perbandingannya dengan susu sapi.
238
Perbedaan ASI Susu Formula
Komposisi ASI mengandung zat-zat gizi, Tidak seluruh zat gizi
antara lain:faktor pembentuk sel- yang terkandung di
sel otak, terutama DHA, dalam dalamnya dapat
kadar tinggi. ASI juga diserap oleh tubuh
mengandung whey (protein bayi. Misalnya,
utama dari susu yang berbentuk protein susu sapi
cair) lebih banyak daripada tidak mudah diserap
kasein (protein utama dari susu karena mengandung
yang berbentuk gumpalan) lebih banyak casein.
dengan perbandingan 65:35. Perbandingan whey:
casein susu sapi
adalah 20:80.
Nutrisi Mengandung imunoglobulin dan Protein yang
kaya akan DHA (asam lemak dikandung oleh susu
tidak polar yang berikat banyak) formula berguna bagi
yang dapat membantu bayi bayi lembu tapi
menahan infeksi serta membantu kegunaan bagi
perkembangan otak dan selaput manusia sangat
mata. terbatas lagipula
immunoglobulin dan
gizi yang ditambah di
susu formula yang
telah disterilkan bisa
berkurang ataupun
hilang.
Pencernaan Protein ASI adalah sejenis Tidak mudah dicerna:
protein yang lebih mudah dicerna serangkaian proses
selain itu ada sejenis unsur produksi di pabrik
lemak ASI yang mudah diserap mengakibatkan
dan digunakan oleh bayi. Unsur enzim-enzim
elektronik dan zat besi yang pencernaan tidak
dikandung ASI lebih rendah dari berfungsi. Akibatnya
susu formula tetapi daya serap lebih banyak sisa
dan guna lebih tinggi yang dapat pencernaan yang
memperkecil beban ginjal bayi. dihasilkan dari proses
Selain itu ASI mudah dicerna metabolisme yang
bayi karena mengandung enzim- membuat ginjal bayi
enzim yang dapat membantu harus bekerja keras.
239
proses pencernaan antara lain Susu formula tidak
lipase (untuk menguraikan mengandung
DAFTAR PUSTAKA
Perawatan Kebidanan Jilid III. Jakarta: Bhatara Karya Aksara Elkin, Martha Keene.
2000
Kesehatan Wanita Sebuah Perspektif Global. Yogyakarta: UGM Press Mustafa.
1998
Dasar – Dasar Keperawatan
Maternitas. Jakarta: EGC Kuntoro. 2000
240
DI SUSUN OLEH:
241
Topik : Cara Menyusui Yang Benar
Waktu : 30 menit
A. Tujuan Penyuluhan
a. Tujuan Umum
Setelah mendapat penyuluhan diharapkan ibu-ibu dapat mempraktekkan cara
menyusui yang benar.
b. Tujuan Khusus
Setelah selesai mengikuti penyuluhan, diharapkan :
a) Peserta dapat menjelaskan pengertian cara menyusui yang benar
b) Peserta dapat Menyebutkan posisi posisi menyusui
c) Peserta dapat menjelaskan tanda bayi cukup asi
d) Peserta dapat mempraktekkan cara menyusui yang benar
e) Peserta dapat menjelaskan upaya untuk memperbanyak ASI
B. Metode
Ceramah
Demontrasi
Tanya jawab
C. Media
Leaflet
Manekin
D. Kegiatan penyuluhan
242
1 Pembukaan Mengucap salam 10 menit
Perkenalan Pendekatan
dengan pesarta
Menggali keterampilan ibu
bagaimana cara menyusui
yang benar
Menjelaskan tentang
2 Pengembangan pengertian cara menyusui 55 menit
yang benar, macam macam
posisi menyusui, fungsi
menyusui, akibat tidak
menyusui dengan benar,
mempraktekkan langkah
langkah menyusui yang
benar
Memberi kesempatan
peserta untuk bertanya.
243
Cara menyusui yang benar : posisi, upaya memperbanyak dan tanda bayi cukup
ASI
1. Cara menyusui yang benar
Adalah cara memberikan ASI kepada bayi dengan perlekatan dan
posisi ibu dan bayi dengan benar (Suradi dan Hesti, 2004) Memberi ASI
dalam suasana yang santai bagi ibu dan bayi. Buat kondisi ibu senyaman
mungkin. Selama beberapa minggu pertama, bayi perlu diberi ASI setiap 2,5
-3 jam sekali. Menjelang akhir minggu ke enam, sebagian besar kebutuhan
bayi akan ASI setiap 4 jam sekali. Jadwal ini baik sampai bayi berumur antara
10-12 bulan. Pada usia ini sebagian besar bayi tidur sepanjang malam
sehingga tidak perlu lagi memberi makan di malam hari (Saryono, 2008; h.
30)
2. Posisi menyusui
1) Posisi Dekapan
Posisi klasik dan telah menjadi kegemaran kebanyakan para ibu, posisi
ini membolehkan perut bayi dan perut ibu bertemu supaya tidak perlu
memutar kepalanya untuk menyusu. Kepala bayi berada di dalam
dekapan, sokong kepala badan dan punggung bayi serta lengan bayi
perlu berada di bagian sisinya.
2) Posisi Football hold
Posisi ini sangat sesuai jika baru pulih dari pembedahan caesar,
memiliki payudara yang besar, menyusui bayi prematur atau bayi yang
kecil ukurannya atau menyusui anak kembar pada waktu yang
bersamaan. Sokong kepala bayi dengan tangan, menggunakan bantal
untuk menyokong belakang badan ibu (Saryono, 2008; h; 35).
3) Posisi Berbaring
Posisi ini apabila ibu dan bayi merasa letih. Jika baru pulih dari
pembedahan caesar ini mungkin satu-satunya posisi yang biasa
dicoba pada beberapa hari pertama. Sokong kepala ibu dengan lengan
dan sokong bayi dengan lengan atas (Saryono, 2008; h. 35).
245
Apabila selalu tidur dan tidak mau menyusui maka sebaiknya bayi
dibangunkan dan
dirangsang untuk menyusui setiap 2-3 jam sekali setiap harinya.
M-PASI
247
DI SUSUN OLEH:
248
Makanan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi perkembangan
individual. Hal ini terutama pada tahun-tahun pertama dari kehidupan anak,
makanan merupakan faktor yang sangat penting bagi pertumbuhan yang normal dari
setiap individu. Oleh sebab itu, dalam rangka perkembangan dan pertumbuhan anak
menjadi sehat dan kuat , perlu memperhatikan makanan, tidak saja dari segi
kuantitas (jumlah) jumlah makanan yang dimakan, melainkan juga dari segi kualitas
(mutu) makanan itu sendiri. Makanan yang banyak hanya akan mengenyangkan
perut, tetapi gizi yang cukup akan dapat menjamin pertumbuhan yang sempurna.
Rumusan Masalah
249
Tujuan
1. Mengetahui definisi makanan pendamping ASI.
2. Mengetahui kebutuhan gizi pada bayi usia 6-24 bulan.
3. Mengetahui cara pemberian MP-ASI pada bayi.
4. Mengetahui cara penyajian MP-ASI.
Makanan pendamping ASI atau bisa disebut MP-ASI adalah makanan yang
diberikan kepada bayi selain ASI, dimana jenis dan karakter dari makanan tersebut
disesuaikan dengan umur bayi.
MP-ASI diberikan mulai usia 4 bulan sampai 24 bulan. Semakin meningkat
usia bayi/anak, kebutuhan akan zat gizi semakin bertambah karena tumbuh
kembang, sedangkan ASI yang dihasilkan kurang memenuhi kebutuhan gizi. MP-
ASI merupakan makanan peralihan dari ASI ke makanan keluarga. Pengenalan dan
pemberian MP-ASI harus dilakukan secara bertahap baik bentuk maupun
jumlahnya, sesuai dengan kemampuan pencernaan bayi/anak. Pemberian MP-ASI
yang cukup dalam hal kualitas dan kuantitas penting untuk pertumbuhan fisik dan
perkembangan kecerdasan anak yang bertambah pesat pada periode ini. Tujuan
pemberian makanan pendamping ASI yaitu menurut shollihin (1999) yaitu :
1. Untuk menambah energi
2. Membantu dalam proses pertumbuhan bayi
3. Sebagai makanan pelengkap
250
Menurut lewis ( 2004 ) kebutuhan nutrisi yang harus dikonsumsi oleh bayi
yaitu :
1. Usia 0-6 bulan
Bayi hanya diberi ASI saja lebih sering, karena ASI banyak mengandung zat-zat
antibody yang sangat dibutuhkan oleh tubuh ,serta sangat baik untuk masa
pertumbuhan otak bayi.
2. Usia 6-9 bulan
Makanan yang cocok diberikan diantaranya bubur, tepung beras, bubur encer,
pisang lumat, dan pepaya lumat.
3. Usia 9-12 bulan
Bayi diberikan ASI dan makanan pendamping seperti makanan bubur, nasi dan
menginjak usia 10 bulan bayi mulai diperkenalkan makanan keluarga.
4. Usia 12-24 bulan
Bayi tetap terus diberi ASI dan makanan lengkap sekurang-kurangnya diberikan 3x
sehari dengan porsi yang sedikit dan diberikan makanan selingan 2-3x sehari.
Menurut WHO ( 2003 ) tentang makanan pendamping yang baik untuk bayi adalah:
1. Makanan yang dimakan dapat memenuhi kebutuhan terutama zat-zat besi,
kalsium, vitamin A,B,C,D,K.
2. Bersih dan aman.
a. Tidak ada bakteri pathogen
b. Tidak ada bahan kimia lainnya yang berbahaya
c. Makanan yang disajikan tidak terlalu panas
d. Makanan yang disajikan tidak terlalu pedas
e. Makanan mudah dicerna
f. Disukai oleh anak
g. Makanan tersedia dan terjangkau
251
3. Makanan yang dapat menimbulkan alergi diberikan paling terakhir dan harus
dicoba sedikit demi sedikit misalnya telur, cara pemberiannya kuningnya lebih
dahulu setelah tidak ada reaksi alergi, maka hari berikutnya putihnya.
4. Pada pemberian makanan jangan dipaksa, sebaliknya diberikan pada waktu lapar
( Notoatmodjo, 1998: 138 ).
Ketika bayi mulai memasuki usia 6 bulan, makanan pendamping ASI yang
diberikan bisa lebih bervariasi lagi. Para ahli menyarankan agar ibu memberikan
makanan tambahan yang bertekstur dapat merangsang pertumbuhan gigi bayi.
Dibawah ini contoh jenis makanan yang dapat diberikan pada usia 6-9 bulan.
1. Berbagai macam buah-buahan yang rasanya manis. Misalnya pisang, jeruk
manis, apel dan pir. Cara memberikannya bisa dikukus lalu dilumatkan atau bisa
dibuat jus.
2. Berbagai macam sayuran. Misalnya wortel, bayam, kentang, jagung. Cara
memberikannya bisa direbus atau dikukus kemudian dilumatkan.
253
3. Bubur yang dibuat dari beras lunak. Kemudian bubur tersebut bisa dicampur
dengan bahan makanan nabati contohnya wortel, bayam, brokoli, tempe dan tahu,
atau dengan bahan hewani contohnya telur, hati, ikan dan daging (bila bayi tidak
alergi). Hati-hati pada pemberian telur setengah matang karena bakteri salmonella
pada telur tidak mati sehingga dapat menular pada bayi, sebaiknya masak telur
sampai matang.
4. Susu sapi segar. Atau bisa memberikan produk olahan dari susu sapi tersebut
misalnya keju muda.
5. Bubur tepung atau bubur susu.
6. Biskuit dan roti.
Pada usia ini, ASI (atau formula yang diperkaya zat besi) masih menjadi
sumber nutrisi bagi bayi. ASI memberikan nutrisi yang diperlukan untuk bayi, seperti
kalsium, zat besi, protein dan zinc. Meskipun demikian pada usia ini bayi
membutuhkan zinc dan zat besi lebih banyak dari kandungan ASI dan saat inilah
tambahan nutrisi dapat diperoleh dari makanan. WHO dan UNICEF
merekomendasikan pemberian ASI sampai umur dua tahun atau lebih.
Kiat memberikan makanan pada bayi sebagai berikut: satu jenis enis makanan
baru untuk dua hari. Ganti menu setelah 2-4 hari. Adapun urutan pemberian makan,
yaitu dimulai dari makanan rendah protein yang paling rendah resiko bayi akan
alergi yaitu serelia (tepung beras merah, tepung beras putih). Campurkan dengan
ASI atau susu formula hingga semi cair. Beberapa ahli gizi merekomendasikan agar
sayuran diperkenalkan sebelum buah, karena buah yang rasanya manis akan
membuat sayuran yang rasanya kurang manis membuat tidak menarik untuk bayi.
Kurangi gula atau garam karena bayi tidak membutuhkan tambahan gula atau
garam.
255
Berikan makanan selingan seperti biscuit 2 kali sehari dan hindari
memberikan makanan manis sebelum waktu makan karena bisa mengurangi nafsu
makan. Ajak anak makan bersama di ruang makan agar anak terbiasa makan
bersama keluarga. Pada usia ini biasanya bayi sulit makan karena itu perlu variasi
makanan setiap harinya serta buatlah makanan semenarik mungkin bagi bayi seperti
bentuk makanan menyerupai tokoh kartun kesukaannya. Menurut WHO ( 2003 )
tentang makanan pendamping yang baik untuk bayi adalah:
1. Makanan yang dimakan dapat memenuhi kebutuhan terutama zat-zat besi,
kalsium, vitamin A,B,C,D,K.
2. Bersih dan aman.
a) Tidak ada bakteri pathogen
b) Tidak ada bahan kimia lainnya yang berbahaya
c) Makanan yang disajikan tidak terlalu panas
d) Makanan yang disajikan tidak terlalu pedas
e) Makanan mudah dicerna
f) Disukai oleh anak
g) Makanan tersedia dan terjangkau
2. Cara Membuat
a. Masak beras dengan ditim, jangan terlalu kasar dan jangan terlalu lunak
257
b. Masak lauk pauk dengan cara di sop.
c. Tumis rempah-rempah seperti bawang merah, bawang putih yang telah dicincang
halus dengan mentega
d. Masukkan air, tunggu hingga mendidih
e. Masukkan sayap ayam, tunggu hingga setengah matang
f. Masukkan wortel, makaroni, kacang panjang, tunggu hingga setengah matang
g. Masukkan kubis, seledri dan daun bawang
h. Tambahkan garam (sebaiknya jangan gunakan penyedap rasa terutama MSG)
i. Aduk hingga matang
j. Agar lebih variasi goreng telur dengan mentega. Sajikan makanan dengan bentuk
kartun yang disukai bayi karena usia ini anak sulit makan.
258
GARAM BERYODIUM
DI SUSUN OLEH:
259
GARAM BERYODIUM
B. Tujuan
Tujuan Umum
Setelah diberikan penyuluhan selama 20 menit tentang pentingnya pemakaian
garam yang mengandung yodium diharapkan para masyarakat bisa
menerapkannya kedalam kehidupan sehari-hari.
Tujuan Khusus
Setelah diberikan penyuluhan selama 20 menit diharapkan masyarakat mampu :
1. Menjelaskan pengertian Garam Beryodium
2. Mengetahui dampak dari penggunaan Garam Beryodium
3. mengetahui cara penyimpanan garam beryodium yang baik dan benar
C. Sasaran
Sasaran dalam penyuluhan adalah seluruh masyarakat dusun dasan baru timur
260
D. Materi/Isi (terlampir)
Materi penyuluhan yang akan disampaikan meliputi :
1. Pengertian Garam Beryodium
2. Dampak penggunaan Garam Beryodium (dampak baik dan dampak buruk)
3. Cara Menggunakan Garam Beryodium yang Baik dan Benar
4. Cara Menyimpan Garam Beryodium yang Baik dan Benar
E. Metode Penyuluhan
Ceramah
Demonstrasi
Tanya jawab
F. Media
LCD/Proyektor
PPT
261
pentingnya Mendengarkan dan
penggunaan garam memperhatikanMenyetujui
beryodium kontrak waktu
Menjelaskan tujuan
Penyuluhan
Membuat kontrak
waktu
2 Kegiatan Inti Menjelaskan tentang Mendengarkan dan
(10 menit) garam beryodium memperhatikan
Dampak penggunaan penjelasan Penyuluh
Garam Beryodium
(dampak baik dan
dampak buruk)
Cara Menggunakan
Garam Beryodium
yang Baik dan Benar
Cara Menyimpan
Garam Beryodium
yang Baik dan Benar
Pendemonstrasian
cara membedakan
garam yang beryodium
dan yang tidak
beryodium.
Aktif bertanya
Mendengarkan
Memberikan
kesempatan untuk
bertanya
Menjawab pertanyaan
peserta
3 Penutup Menyimpulkan materi Mendengarkan dan
(5 menit) yang disampaikan oleh Memperhatikan
penyuluh Menjawab pertanyaan
262
Mengevaluasi peserta yang diberikan
atas penjelasan yang
disampaikan dan
penyuluh menanyakan
kembali mengenai
materi penyuluhan
Memberikan reward Apresiasi masyarakat
untuk masyarakat yang sangat bagus
sudah mau bertanya Menjawab salam
Salam Penutup
Materi
1) Pengertian Garam Beryodium
Garam adalah salah satu bahan makanan yang diperoleh dari proses
penguapan air laut maupun dengan cara lain hingga mendapatkan kristal putih yang
mempunyai rasa asin. Yodium adalah sejenis mineral yang terdapat di alam, baik di
tanah maupun di air, merupakan zat gizi mikro yang diperlukan untuk pertumbuhan
dan perkembangan mahluk hidup.
Garam beryodium adalah istilah yang biasa digunakan untuk garam yang
telah difortifikasi (ditambah) dengan yodium. GAKY merupakan sekumpulan gejala
263
yang ditimbulkan akibat tubuh mengalami kekurangan yodium dalam jangka waktu
yang lama (Adriani,2012). Risiko terjadinya GAKY pada seseorang
sebenarnya dapat dimulai dari masa kehamilan hingga orang dewasa seperti kretin,
keguguran pada ibu hamil, bayi lahir mati, keterbelakangan mental, gangguan
pertumbuhan syaraf penggerak, gangguan bicara, gangguan pertumbuhan dan
gangguan kecerdasan serta resiko yang paling dikenal masyarakat yaitu gondok
yang sangat mempengaruhi kualitas hidup seseorang (Soekarti, 2006).
264
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SATPEN)
DIARE
265
DI SUSUN OLEH:
DI DUSUN MURBAYA
266
Sasaran : Siswa Siswi SDN 2 Murbaya
Waktu : 09.00
1. Tujuan Penyuluhan
a. Tujuan Umum
Setelah mendapat penyuluhan diharapkan siswa siswi dapat mengetahui
tentang penyakit Diare
b. Tujuan Khusus
Setelah selesai mengikuti penyuluhan, diharapkan :
- Mengetahui tentang pengertian diare
- Mengetahui penyebab diare
- Mengetahui jenis diare
- Mengetahui cara pencegahan diare
2. Materi
a. Pengertian Diare
b. Penyebab Diare
c. Jenis Diare
d. Cara Pencegahan Diare
3. Metode
a. Ceramah
b. Tanya Jawab
4. Metode
a. Leaflet
b. Laptop
5. Kegiatan Penyuluhan
267
Pendekatan dengan
siswa siswi
Menggali pengetahuan
siswa sisiwa tentang
Diare
2. Pengembangan Menjelaskan tentang 20 menit
pengertian diare,
penyebab diare, jenis
diare, pencegahan
diare, memberi
kesempatan siswa siswi
untuk bertanya.
3. Penutup Mengadakan Tanya 10 menit
jawab untuk
mengetahui seberapa
jauh siswa siswa
paham tentang materi
yang disampaikan.
Membagikan leaflet,
menyimppulkan hasil
penyuluhan. Ucapan
terimakasih dan salam
penutup.
268
DIARE
1. Pengertian Diare
Diare biasanya ditandai dengan seringnya si kecil buang air dengan tinja yang
encer atau berair. Selain membuat si kecil tidak nyaman, diare dapat menyebabkan
dehidrasi, dan ruam bila si kecil yang masih pakai popok. Bila si buah hati
mengalami diare, langkah pertama yang harus kita lakukan adalah mengetahui
penyebab diare, karena gangguan kesehatan ini dapat disebabkan oleh banyak hal.
Penyebab diare bisa diketahui dari gejala-gejala yang muncul, dengan mengetahui
penyebab diare, bunda dapat menentukan pertolongan yang tepat bagi si kecil.
Diare atau mencret adalah suatu kondisi dimana seseorang buang air besar 3
kali atau lebih dalam satu hari dan tinja atau feses yang keluar berupa cairan encer
atau sedikit berampas, kadang juga bisa disertai darah atau lendir tergantung pada
menderita diare bila buang air besarnya “lebih encer” dan “lebih sering” dari
biasanya. Gejala ikutan lainnya adalah demam dan muntah. Kadangkala gejala
2. Jenis Diare
Berdasarkan jangka waktu terjadinya, diare dibagi menjadi dua, yaitu diare akut
dan kronis. Diare akut terjadi sampai dengan 7 hari, sedangkan diare kronis terjadi
269
lebih dari 2 minggu. Di Indonesia, lebih banyak kasus diare akut dibandingkan yang
kronis.
Sebagian kecil diare dapat disebabkan oleh infeksi bakteri, parasit, jamur. Diare
dapat dipicu pemakaiaan antibiotik (antibiotic induced diarhea). Sebagian kecil lagi
4.Komplikasi Diare
akibat
dehidrasi, yaitu:
a. Tanpa dehidrasi (kehilangan cairan <5% Berat Badan). Tandanya anak tetap
aktif, keinginan untuk minum seperti biasa karena rasa haus tidak
meningkat, kelopak mata tidak cekung, buang air kecil (BAK) sering.
b. Dehidrasi ringan sedang (kehilangan cairan 5-10% Berat Badan). Tandanya
anak gelisah atau rewel, anak ingin minum terus karena rasa haus meningkat,
kelopak mata cekung, BAK mulai berkurang.
c. Dehidrasi berat (kehilangan cairan >10% Berat Badan). Tandanya anak
lemas atau tidak sabar, tidak dapat minum, kelopak mata sangat cekung,
pada uji cubit kulit kembali lebih dari 2 detik. Agar lebih mudah gunakan kulit
perut.Untuk menilai kondisi dehidrasi pada anak ada 4 parameter yang bisa
digunakan yaitu aktivitas, rasa haus, kelopak mata, buang air kecil, dan
uji turgor atau uji cubit. mata anak, apakah cekung atau tidak. Anak harus
kencing dalam waktu 6-8 jam, jika lebih dari 8 jam tidak kencing maka
dehidrasi ringan. Untuk anak yang lebih besar batas kencingnya 12 jam. Uji
cubit paling gampang dilakukan pada kulit perut, kulit harus dalam 2 detik.
5. Cara Pencegahan Penyakit Diare
- Cuci tangan sesering mungkin untuk mencegah penyebaran virus
diare. Untuk memasikan anak untuk mencuci tangan secara
menyeluruh.
270
- Cuci tangan setelah menyiapakan makanan, memegang daging
mentah, dan toilet, mengganti popok, bersin, batuk dan membuang
ingus. Memakai
meletakkan sabun ditangan kemudian gosok.
- Gunakan sabun jika mencuci tidak memungkinkan.Gunakan pembersih
tangan berbahan dasar alkohol. Pastikan untuk benar-benar menutupi
bagian depan dan punggung
kedua tangan .
- Mencegah diare dari
makanan yang
terkontaminasi. Untuk
mencegah diare yang
disebabkan oleh
makanan yang
terkontaminasi.
DI SUSUN OLEH:
271
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK KESEHATAN MATARAM
JURUSAN GIZI
2019
SATUAN ACARA PENYULUHAN
GIZI SEIMBANG PADA IBU HAMIL
Tujuan Instruktusional
Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan kepada ibu hamil di desa Aik Dewa
diharapkan dapat mengerti tentang pentingnya gizi seimbang pada ibu
hamil.
Tujuan Khusus
5) Menjelaskan pentingnya makanan bergizi bagi ibu hamil
6) Menjelaskan tentang gangguan yang sering terjadi saat kehamilan
7) Menjelaskan tentang sususnan makanan seimbang pada ibu hamil.
8) Menjelaskan tentang contok penyajian piring ku
9) Menjelaskan tentang contoh makanan yang dianjurkan dan makanan
yang harus dibatasi selama kehamilan
272
E. Sub Pokok Bahasan
5. Pengertian pentingnya gizi seimbang pada ibu hamil.
6. Gangguan yang sering terjadi selama kehamilan
7. Susunan makanan seimbang pada bumil pada ibu hamil.
8. Contoh susunan penyajian piringku.
9. Contoh makanan yang dianjurkan dan makanan yang harus dibatasi pada
ibu hamil.
F. Kegiatan Penyuluhan
Tahap Waktu Kegiatan Penyuluh Kegiatan Peserta Metode Media
Pendahuluan 5 menit Memberi salam Menjawaab Ceramah -
dan salam
memperkenalkan Mendengarkan
diri dan
Menjelaskan Memperhatikan
tujuan
penyuluhan
Menyebutkan
materi/pokok
bahasan yang
akan disampaikan
Menyampaikan
kontrak waktu
Penyajian 20 menit Penyampaian Menyimak dan Ceramah Leafle
materi memperhatikan t
Menjelaskan
materi penyuluhan
secara berurutan
dan teratur
5. Pengertian
pentingnya
gizi seimbang
pada ibu
273
hamil.
6. Gangguan
yang sering
terjadi
selama
kehamilan
7. Susunan Menanyakan Tanya
makanan hal yang belum jawab
seimbang jelas
pada bumil
pada ibu
hamil.
8. Contoh
susunan
penyajian
piringku.
9. Contoh
makanan
yang
dianjurkan
dan makanan
yang harus
dibatasi pada
ibu hamil.
Materi :
Evaluasi
Menanyakan
kembali hal-hal
yang sudah
dijelaskan
mengenai gizi
seimbang pada
274
ibu hamil
Penutup 5 menit Menutup Mendengarkan Ceramah -
pertemuan Menjawab
dengan salam
menyimpulkan
materi yang telah
dibahas
Memberikan
salam penutup
G. EVALUASI
5. Peserta mampu menjelaskan dan memahami pengertia pentingnya gizi
seimbang pada ibu hamil.
6. Peserta mengetahui gangguan-gangguan yang sering terjadi selama
kehamilan.
7. Peserta mengetahui sususnan makanan seimbang pada ibu hamil
8. Peserta mengetahui contoh penyajian isi piring ku serta mengetahui
makanan yang dianjurkan dan yang harus dibatasi selama kehamilan
9. Peserta mengetahui, memahami, serta mampu melakukan penatalaksanaan
gizi seimbang pada ibu hamil dalam kehidupan sehari-hari
MATERI
Makanan ibu hamil sebenarnya sama dengan makanan ibu yang tidak hamil hanya
saja jumlah dan mutunya yang perlu ditingkatkan. Berikut alasan mengapa
pentingnya makanan bergizi bagi ibu hamil :
1. Menjaga kesehatan dan gizi ibu hamil
2. Membantu pertumbuhan organ janin
3. Membantu kelancaran persalinan
4. Untuk mempersiapkan produksi ASI
Beberapa gangguan yang sering terjadi pada ibu hami diantaranya yaitu :
1. Mual dan mjuntah
275
Biasanya terjadi pada keadaan makan sehingga, sebaiknya diberikan
makanan dalam bentuk kering, porsi kecil tapi sering
2. Kurang darah/anemia
Ibu dianjurkan memilih makanan yang tinggi kadar zat besinya, seperti
sayuran berwarna hijau, kacang-kacangan dan hasil olahannya, telur, ikan
dan daging berwarna merah. Jangan lupa minum tablet tambah darah 1
tablet/hari
3. Didi rontok dan tulang pinggul rapuh
Ibu dianjurkan makan makanan sumber zat kapur atau kalsium seperti
kalsium yang terkandung pada susu.
4. Nafsu makan kurang
Ibu dianjurkan makan makanan yang segar seperti buah dan sayur-sayuran
yang segar
Sususnan bahan makanan sehari diusahakan selalu seimbang, yang terdiri dari:
Sumber zat tenaga : nasi, kentang, roti
Sumber zat pembangun : daging, ikan, susu, telur, tahu dan tempe
Sumber zat pengatur : sayur-sayuran dan buah-buahan
Bahan makanaa yang perlu dibatasi selama kehamilan yaitu makanan yang
berbumbu tajam seperti cabai dan merica, makanan berlemak seperti gorengan dan
makanan bersantan, makanan yang bergas seperti durian, nanas dan nangka, serta
makanan yang mengandung alcohol seperti tape dan minuman-minuman keras.
Masa kehamilan adalah masa penting untuk pertumbuhan optimal janin dan
persiapan persalinan. Oleh karena itu perlu diperhatikan hal-hal dalam mengontrol
asupan makan selama kehamilan yaitu :
Makan lebih banyak dari sebelum hamil, agar penambahan berat bada sesuai
dengan umur kehamilan
Bagi ibu yang terlalu gemuk, kurangi konsumsi makanan sumber energi dari
lemak dan karbohidrat
Bila ibu terlalu kurus tambahkan porsi makanan sumber energi dan protein
Usahakan konsumsi makanan dengan porsi kecil tapi sering
Untuk menghindari penimbunan cairan perhatikan penggunaan garam dalam
makanan dan minuman agar tidak berlebihan
276
SATUAN ACARA PENYULUHAN
(SATPEN)
PERNIKAHAN DINI
DI SUSUN OLEH:
277
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK KESEHATAN MATARAM
JURUSAN GIZI
2019
SATUAN ACARA PENYULUHAN
PERNIKAHAN DINI
279
4. Penutup - Memberi salam - Menjawab 10 menit
penutup. salam
D. Metode
a. Ceramah
b. Tanya jawab
E. Alat/Media
F. Evaluasi
Essay Test
Mengajukan pertanyaan kepada sasaran
1. Apakah pengertian kesehatan reproduksi?
2. Sebutkan usia reproduksi sehat !
3. Apakah pengertian pernikahan dini?
4. Sebutkan penyebab pernikahan dini!
5. Sebutkan dampak pernikahan dini!
KESEHATAN REPRODUKSI
1. Pengertian
Reproduksi adalah suatu proses kehidupan manusia yang menghasilkan
keturunan. Untuk itu bsudah menjadi kodrat manusia untuk hamil dan menghasilkan
keturunan. Kehamilan yang baik adalah kehamilan yang tidak akan menimbulkan
gangguan kesehatan jasmani yang tidak akan menimbulkan gangguan jasmani dan
rohani, untuk ibu maupun calon anak yang akan
dilahirkan.
2. Usia Reproduksi Sehat
Salah satu faktor yang penting dalam kehamilan adalah umur ibu waktu hamil
yang baik untuk keselamatan ibu dan janin adalah :
a. Umur 10-15 tahun dianggap seperti berbahaya untuk kehamilan sebab secara
fisik, ibu
masih dalam tahap pertumbuhan organ-organ reproduksi, masih sangat muda dan
belum
kuat sekali.
b. Umur 15-20 tahun masih sangat berbahaya meskipun lebih kurang resiko relatif
lebih secara
280
psikologi dianggap masih belum cukup matang dan dewasa untuk menghadapi
kehamilan
dan persalinan.
c. Umur 20-30 adalah kelompok umur paling baik untuk menghadapi secara fisik dan
cukup
juga dari segi mental wanita nasehat sudah cukup dewasa. Dari penelitian-penelitian
yang
ada menunjukkan bahwa resiko kehamilan baik ibu maupun bayi ternyata paling
baik.
d. Umur 30-35 tahun ini dianggap sudah mulai berbahaya secara fisik dan sudah
mulai
menurun apalagi jumlah keturunan sebelumnya lebih dari 3 kali ibu hamil pada usia
muda
perkembangan fisiknya yang belum masih tidak dapat mencapai yang optimal sering
didapati bahwa terkadang panggul ibu belum berbentuk sempurna sehingga
menimbulkan
kesulitan dalam proses persalinan karena adanya ketidak sesuaian antara kepala
anak dan
panggul ibu.
3. Pengertian pernikahan dini
Pernikahan dini adalah pernikahan yang langsung pada usia kurang dari 20
tahun pernikahan sebaiknya dilakukan pada usia 20 tahun untuk wanita dan pria 25
tahun karena pada saat itu baik secara fisik maupun mental sudah siap menjalani
bahtera rumah tangga.
4. Pengertian Kehamilan Resiko Tinggi.
Kehamilan usia dini memuat risiko yang tidak kalah berat. Pasalnya,
emosional ibu belum stabil dan ibu mudah tegang. Sementara kecacatan kelahiran
bisa muncul akibat ketegangan saat dalam kandungan, adanya rasa penolakan
secara emosional ketika si ibu mengandung bayinya. (Ubaydillah, 2000).
Risiko kehamilan pada ibu yang terlalu muda biasanya timbul karena mereka
belum siap secara psikis maupun fisik. Secara psikis, umumnya remaja belum siap
menjadi ibu. Bisa saja kehamilan terjadi karena "kecelakaan". Akibatnya, selain tidak
ada persiapan, kehamilannya pun tidak dipelihara dengan baik. Kondisi psikis yang
tidak sehat ini dapat membuat kontraksi selama proses persalinan tidak berjalan
281
lancar sehingga kemungkinan operasi sesar lebih besar. Risiko fisiknya pun tak
kalah besar karena beberapa organ reproduksi remaja putri seperti rahim belum
cukup matang untuk menanggung beban kehamilan. Bagian panggul juga belum
cukup berkembang sehingga bisa mengakibatkan kelainan letak janin. Kemungkinan
komplikasi lainnya adalah terjadinya keracunan kehamilan/preeklamsia dan kelainan
letak plasenta (plasenta previa) yang dapat menyebabkan perdarahan selama
persalinan. Risiko yang bisa terjadi
283
baik ekonami, pasangan, maupun anak. Sementara itu mereka yang menikah dini
umumnya belum cukup mampu menyelesaikan permasalan secara matang”.
Ditambahkan Rudangta, ”Sebenarnya kalau kematangan psikologis tidak
ditentukan batasan usia, karena ada juga yang sudah berumur tapi masih seperti
anak kecil. Atau ada juga yang masih muda tapi pikirannya sudah dewasa”. Kondisi
kematangan psikologis ibu menjadi hal utama karena sangat berpengaruh terhadap
pola asuh anak di kemudian hari. ” yang namanya mendidik anak itu perlu
pendewasaan diri untuk dapat memahami anak. Karena kalau masik kenak-
kanakan, maka mana bisa sang ibu mengayomi anaknya. Yang ada hanya akan
merasa terbebani karena satu sisi masih ingin menikmati masa muda dan di sisi lain
dia harus mengurusi keluarganya”.
D.Dampak sosial
Fenomena sosial ini berkaitan dengan faktor sosial budaya dalam masyarakat
patriarki yang bias gender, yang menempatkan perempuan pada posisi yang rendah
dan hanya dianggap pelengkap seks laki-laki saja. Kondisi ini sangat bertentangan
dengan ajaran agama apapun termasuk agama Islam yang sangat menghormati
perempuan (Rahmatan lil Alamin). Kondisi ini hanya akan melestarikan budaya
patriarki yang bias gender yang akan melahirkan kekerasan terhadap perempuan.
2. Dampak Kehamilan Resiko Tinggi pada Usia Muda.
a. Keguguran.
Keguguran pada usia muda dapat terjadi secara tidak disengaja. misalnya :
karena terkejut, cemas, stres. Tetapi ada juga keguguran yang sengaja dilakukan
oleh tenaga non professional sehingga dapat menimbulkan akibat efek samping
yang serius seperti tingginya angka kematian dan infeksi alat reproduksi yang pada
akhirnya dapat menimbulkan kemandulan.
b. Persalinan prematur, berat badan lahir rendah (BBLR) dan kelainan bawaan.
Prematuritas terjadi karena kurang matangnya alat reproduksi terutama rahim yang
belum siap dalam suatu proses kehamilan, berat badan lahir rendah (BBLR) juga
dipengaruhi gizi saat hamil kurang dan juga umur ibu yang belum menginjak 20
tahun. Cacat bawaan dipengaruhi kurangnya pengetahuan ibu tentang kehamilan,
pengetahuan akan asupan gizi rendah, pemeriksaan kehamilan (ANC) kurang,
keadaan psikologi ibu kurang stabil. selain itu cacat bawaan juga di sebabkan
karena keturunan (genetik) proses pengguguran sendiri yang gagal, seperti dengan
284
minum obat-obatan (gynecosit sytotec) atau dengan loncat-loncat dan memijat
perutnya sendiri.
Ibu yang hamil pada usia muda biasanya pengetahuannya akan gizi masih kurang,
sehingga akan berakibat kekurangan berbagai zat yang diperlukan saat
pertumbuhan dengan demikian akan mengakibatkan makin tingginya kelahiran
prematur, berat badan lahir rendah dan cacat bawaan.
c. Mudah terjadi infeksi.
Keadaan gizi buruk, tingkat sosial ekonomi rendah, dan stress memudahkan
terjadi infeksi saat hamil terlebih pada kala nifas.
d. Anemia kehamilan / kekurangan zat besi.
Penyebab anemia pada saat hamil di usia muda disebabkan kurang
pengetahuan akan pentingnya gizi pada saat hamil di usia muda.karena pada saat
hamil mayoritas seorang ibu mengalami anemia. tambahan zat besi dalam tubuh
fungsinya untuk meningkatkan jumlah sel darah merah, membentuk sel darah merah
janin dan plasenta.lama kelamaan seorang yang kehilangan sel darah merah akan
menjadi anemis..
e. Keracunan Kehamilan (Gestosis).
Kombinasi keadaan alat reproduksi yang belum siap hamil dan anemia makin
meningkatkan terjadinya keracunan hamil dalam bentuk pre-eklampsia atau
eklampsia. Preeklampsia dan eklampsia memerlukan perhatian serius karena dapat
menyebabkan kematian.
f. Kematian ibu yang tinggi.
Kematian ibu pada saat melahirkan banyak disebabkan karena perdarahan
dan infeksi. Selain itu angka kematian ibu karena gugur kandung juga cukup
tinggi.yang kebanyakan dilakukan oleh tenaga non profesional (dukun).
Adapun akibat resiko tinggi kehamilan usia dibawah 20 tahun antara lain:
a. Resiko bagi ibunya :
(1) Mengalami perdarahan.
Perdarahan pada saat melahirkan antara lain disebabkan karena otot rahim
yang terlalu
lemah dalam proses involusi. selain itu juga disebabkan selaput ketuban
stosel (bekuan darah yang tertinggal didalam rahim).kemudian proses
pembekuan darah yang lambat dan juga dipengaruhi oleh adanya sobekan
pada jalan lahir.
285
(2) Kemungkinan keguguran / abortus.
Pada saat hamil seorang ibu sangat memungkinkan terjadi keguguran. hal ini
disebabkan oleh faktor-faktor alamiah dan juga abortus yang disengaja, baik
dengan obat-obatan maupun memakai alat.
(3) Persalinan yang lama dan sulit.
Adalah persalinan yang disertai komplikasi ibu maupun janin.penyebab dari
persalinan lama sendiri dipengaruhi oleh kelainan letak janin, kelainan
panggul, kelaina kekuatan his dan mengejan (Arum Puspita Sari Purwanto,
Am.Keb di 19.55) serta pimpinan persalinan yang salahKematian
ibu.Kematian pada saat melahirkan yang disebabkan oleh perdarahan dan
infeksi.
b. Dari bayinya :
(1) Kemungkinan lahir belum cukup usia kehamilan.
Adalah kelahiran prematur yang kurang dari 37 minggu (259 hari). hal
ini terjadi karena pada saat pertumbuhan janin zat yang diperlukan berkurang.
(2) Berat badan lahir rendah (BBLR).
Yaitu bayi yang lahir dengan berat badan yang kurang dari 2.500 gram.
kebanyakan hal ini dipengaruhi kurangnya gizi saat hamil, umur ibu saat
hamil kurang dari 20 tahun. dapat juga dipengaruhi penyakit menahun yang
diderita oleh ibu hamil.
(3) Cacat bawaan.
Merupakan kelainan pertumbuhan struktur organ janin sejak saat
pertumbuhan.hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya kelainan
genetik dan kromosom, infeksi, virus rubella serta faktor gizi dan kelainan
hormon.
(4) Kematian bayi.kematian bayi yang masih berumur 7 hari pertama
hidupnya atau kematian perinatal.yang disebabkan berat badan kurang dari
2.500 gram, kehamilan kurang dari 37 minggu (259 hari), kelahiran kongenital
serta lahir dengan asfiksia.(Manuaba,1998). Kehamilan usia dini memuat
risiko yang tidak kalah berat. Pasalnya, emosional ibu belum stabil dan ibu
mudah tegang. Sementara kecacatan kelahiran bisa muncul akibat
ketegangan saat dalam kandungan, adanya rasa penolakan secara
emosional ketika si ibu mengandung bayinya.
286
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SATPEN)
DI SUSUN OLEH:
287
JURUSAN GIZI
2019
SATUAN ACARA PENYULUHAN
PENTINGNYA ASAM FOLAT BAGI IBU HAMIL
A. Tujuan Umum
Setelah mendapatkan penyuluhan 30 menit, diharapkan klien dapat
mengerti dan memahami pentingnya asam folat bagi dirinya (ibu hamil) dan
janin yang dikandungnya.
B. Tujuan Khusus
Setelah diberikan penyuluhan diharapkan klien dapat :
1. Mengetahui pentingnya asam folat bagi dirinya dan janinnya.
2. Mengetahui makanan apa saja yang mengandung asam folat
3. Mengetahui akibat kekurangaan asam folat bagi dirinya dan janin yang
dikandungnya.
4. Mengetahui akibat kelebihan asam folat bagi dirinya dan janin yang
dikandungnya.
C. Metode Belajar
1. Ceramah
2. Diskusi
D. Alat Bantu Belajar / media
1. Leaflet
2. Alat Peraga
288
E. Kegiatan Penyuluhan
No Fase Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Audience
1 Pembukaan Salam pembuk Menjawab salam
Memperkenalkan diri Mendengarkan
Menjelaskan maksud Menjelaskan
dan tujuan persepsinya
Kontrak waktu
Apresiasi
289
Evaluasi formatif.
3 Penutup Menyimpulkan materi Mendengarkan
Evaluasi sumatif dengan
Memberikan seksama
kesempatan pada Menjelaskan
audience untuk evaluasi
refleksi perasaan sumatif
Salam penutup Refleksi
perasaan
Menjawab salam
A. Pengertian
Asam folat adalah nama lain dari vitamin B9, merupakan vitamin yang larut
air. Vitamin yang larut air bila dikonsumsi berlebih akan dikeluarkan bersama urin,
tidak diakumulasi di dalam tubuh.
Menurut WHO asam folat dikategorikan klas A artinya aman dikonsumsi oleh
ibu hamil, bahkan wajib dikonsumsi oleh wanita yang ingin hamil dan ibu hamil
selama trimester pertama. Asam folat diperlukan untuk pembentukan sel darah
merah dan putih, mencegah anemia dan terjadinya neural tube defects (NTDs)
seperti anensefali (tidak terbentuknya batok kepala) dan spina bifida (penonjolan
kearah luar tubuh sumsum dan tulang belakang, mengakibatkan kelumpuhan.
Besarnya kebutuhan asam folat untuk ibu hamil berkisar 400 mcg. Konsumsi
asam folat aman hingga 1000 mcg. Efek samping kelebihan asam folat antara lain :
nausea, menurunnya nafsu makan, flatulen/kembung kentut, serta alergi ringan.
Kecukupan asam folat pada minggu-minggu pertama hingga keempat kehamilan m-
emainkan peranan yang sangat penting dalam pertumbuhan janin.
Cara meningkatkan asupan asam folat adalah mengkonsumsi makanan kaya
folat, makanan yang difortifikasi dengan folat serta suplemen asam folat. Kebutuhan
akan folat ini bisa dipenuhi dengan banyak mengkonsumsi sayur-sayuran hijau dan
buah-buahan segar, tapi karena 80 persen folat hilang selama proses pemasakan,
ibu hamil sangat dianjurkan untuk mengkonsumsi buah yang kaya folat seperti
290
semangka, kiwi, dan pisang atau suplemen folat yang banyak dipasaran. United
States Centers for Disease Control & Prevention (CDC) melaporkan, bahwa maka-
nan kaya asam Folat terbukti dapat mencegah terjadinya NTD hingga 70 %. Risiko
NTD ini bisa dihindari bila ibu hamil cukup mengkonsumsi makanan yang mengan-
dung folat. Wanita yang mengkonsumsi tambahan folat 2-3 bulan sebelum dan di
awal kehamilan dapat mengurangi resiko kelahiran bayi dengan cacat pada otak.
Asam folat penting dan diperlukan untuk produksi dan perawatan sel-sel baru.
Di usia-usia dimana terjadi pembelahan dan pertumbuhan sel yang cepat, seperti di
masa bayi, balita dan pada masa-masa kehamilan, asam folat sangat dibutuhkan.
Kekurangan asam folat dapat merusak pembentukan DNA (tempat penyimpanan
informasi genetik) dan pembagian sel, yang pada akhirnya dapat menyebabkan
berbagai penyakit seperti anemia megaloblastic.
291
satu bulan sebelum hamil sampai dengan usia kehamilan tiga bulan. Tak hanya
yang sedang hamil, perempuan yang memasuki usia subur, juga dianjurkan
mengonsumsi suplemen 0,4 miligram (mg) asam folat per hari.
292
8. Pencegahan Penyakit Jantung. Kadar asam folat, vitamin B 12 dan vitamin B6 yang
rendah dalam darah dapat menyebabkan peningkatan kadar homocystein, suatu
asam amino yang normal dalam darah. Telah ada bukti bahwa peningkatan kadar
homocystein menjadi factor risiko penyakit jantung dan stroke. Efek suplemen asam
folat pada penurunan risiko untuk jantung dan pembuluh darah sedang diteliti.
D. Akibat dari kekurangan dari asam folat bagi ibu hamil dan janin
Risiko bayi lahir cacat akan lebih tinggi pada ibu hamil yang kekurangan asam
folat, seperti kerusakan otak dan sumsum tulang belakang bayi (Neural Tube
293
Defects/NTD), bibir sumbing, bayi dengan berat lahir rendah serta sindroma down.
Sedangkan jika sejak awal kehamilan ibu mengalami kekurangan asam folat maka
risiko yang dialami adalah; keguguran dan anemia.
Kekurangan Asam Folat menyebabkan bayi lahir dengan Bibir Sumbing, Bayi
lahir dengan berat badan rendah, Down’s Syndrome, dan Keguguran. “Bayi
mengalami kelainan pembuluh darah, rusaknya endotel pipa yang melapisi
pembuluh darah, menyebabkan lepasnya plasenta sebelum waktunya”.
Kelainan lainnya adalah bayi mengalami gangguan buang air besar dan kecil,
anak tidak bisa berjalan tegak dan emosi tinggi. Pada anak perempuan, saat
dewasa tidak mengalami menstruasi. Pada ibu hamil, kekurang Asam Folat
menyebabkan meningkatnya resiko anemia, sehingga ibu mudah lelah, letih, lesu
dan pucat.
Karena itu, sangat disarankan bagi para ibu hamil untuk memperbanyak
konsumsi makanan yang mengandung Asam Folat. Hal ini selain untuk menjaga
kondisi si ibu, juga untuk menghindarkan bayi yang dikandungnya nanti lahir dengan
mengalami kecacatan.
Jumlah yang disarankan pengkonsumsian asam folat
294
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SATPEN)
DI SUSUN OLEH:
295
JURUSAN GIZI
2019
SATUAN ACARA PENYULUHAN
KEK PADA IBU HAMIL & REMAJA
C. Materi Penyuluhan
296
1. Pengertian Kekurangan Energi Kronis pada kehamilan
2. Tanda dan gejala Kekurangan Energi Kronis pada kehamilan
3. Penyebab dari Kekurangan Energi Kronis
4. Dampak yang ditimbulkan dari kekurangan energi kronis
5. Penanggulangan dan Pencegahan kekurangan energi kronis pada kehamilan
6. 10 Pesan Gizi seimbang
D. Media
- Leafleat
E. Metode
- Ceramah
- Diskusi
- Tanya jawab
H. Kegiatan Penyuluhan
297
Penyebab dari
Kekurangan Energi
Kronis
- Menjelaskan
Dampak yang
ditimbulkan dari
kekurangan
energi kronis
- Menjelaskan
Penanggulangan dan
Pencegahan
kekurangan
energi kronis pada
kehamilan
- Menjelaskan 10
Pesan Gizi
seimbang
4. Penutup
3. Penutup 1. Memberikan salam - Menjawab salam
298
B. Tanda dan Gejala
1) Tanda-tanda KEK menurut Sediaoetomo (2012), meliputi:
a) Lingkar lengan atas (LILA) kurang dari 23,5 cm.
b) Badan Kurus (BB tidak sesuai dengan tinggi badan)
c) Turgor kulit kering
d) Conjungtiva pucat
e) Tensi kurang dari 100 mmHg
f) Hb kurang dari normal (<11gr%)
2) Gejala KEK menurut Winkjosastro (2012), meliputi:
a) Nafsu makan kurang
b) Mual
c) Badan lemas
d) Mata berkunang-kunang
C. Penyebab
1. Ketidakseimbangan antara asupan untuk pemenuhan kebutuhan dan pengeluran
energi.
2. Usia ibu hamil, Melahirkan pada usia muda atau terlalu tua mengakibatkan
kualitas
janin/anak yang rendah dan juga merugikan kesehatan ibu. Karena terjadi kompetisi
makanan antara janin dan ibunya yang masih dalam masa pertumbuhan.
3. Jarak Kehamilan kurang dari 2 tahun mengakibatkan kualitas janin atau anak
yang rendah dan juga merugikan kesehatan ibu. Ibu tidak memiliki kesempatan
untuk memperbaiki diri, dengan mengandung kembali makan akan menimbulkan
masalah gizi ibu dan janin berikut yang dikandung.
4. Perilaku yang terdiri dari kebiasaan ibu: merokok dan mengkonsumsi kafein yang
menghambat penyerapan zat-zat gizi yang dibutuhkan oleh tubuh ibu dan janin.
300
TEKNOLOGI TEPAT GUNA (TTG)
301
DI SUSUN OLEH:
302