GIZI LANSIA
Disusun oleh:
Azuhri Takwim
1811312001
I. IDENTIFIKASI MASALAH
Mahluk hidup membutuhkan makanan untuk mempertahankan hidupnya, karena di dalam
makanan terdapat nutrisi yang dibutuhkan tubuh untuk melakukan bermetabolisme. Lansia,
menurut WHO adalah sesorang yang berumur 60 tahun ke atas. Masalah gizi yang dihadapi oleh
lansia berkaitan erat dengan menurunnya aktivitas biologis tubuhnya.konsumsi pangan yang
kurang seimbang akan memperburuk kondisinya, yang memang secara alami mengalami
penurunan.
Susunan makanan sehari-hari untuk manula hendaknya tidak terlalu banyak menyimpang
dari kebiasaan makan, serta disesuaikan dengan keadaan psikologisnya. Pola makan disesuaikan
dengan kecukupan gizi yang dianjurkan dan menu makanannya disesuaikan ketersediaan dan
kebiasaan makan tiap daerah.
Berdasarkan kegunaannya bagi tubuh, zat gizi dibagi ke dalam tiga kelompok besar, yaitu :
V. MATERI
Terlampir
VI. METODE
Ceramah dan diskusi tanya jawab
VII. MEDIA
Lembar Balik
VIII. KEGIATAN PENYULUHAN
3. 5 menit Diskusi :
- Memberi kesempatan pada keluarga- Bertanya dan menjawab
untuk bertanya dan memberikan
pertanyaan
4. 3 menit Penutup :
- Menutup pertemuan dengan - Memperhatikan
menyimpulkan materi yang telah - Menjawab salam
dibahas.
- Memberi salam penutup
IX. EVALUASI
Metode Evaluasi : Diskusi dan Tanya jawab
Jenis Pertanyaan : Lisan
Jumlah Pertanyaan : 2 soal
Soal : Terlampir
Lampiran soal
1. Nutrisi apa saja yang sebaiknya dihindari lansia?
2. Contoh menu makan siang yang terjangkau tapi sehat?
Lampiran jawaban
1. Gula dan minuman yang mengandung banyak gula, yang akan mengganggu transport gula
dalam darah, garam dapat mempertinggi resiko penyakit hipertensi, merokok, minuman
beralkohol, lemak hewan (yang menempel pada daging hewan) karena akan memicu
athlerosklerosis (penyumbatan pada pembuluh darah ke jantung)
( ) (Azuhri Takwim)
Mengetahui,
Pembimbing
( )
LAMPIRAN MATERI
GIZI LANSIA
1) Kalori
Hasil-hasil penelitian menunjukan bahwa kecepatan metabolisme basal pada orang-orang
berusia lanjut menurun sekitar 15-20%, disebabkan berkurangnya massa otot dan aktivitas.
Kalori (energi) diperoleh dari lemak 9,4 kal, karbohidrat 4 kal, dan protein 4 kal per gramnya..
Kebutuhan kalori untuk lansia laki-laki sebanyak 1960 kal, sedangkan untuk lansia wanita 1700
kal. Bila jumlah kalori yang dikonsumsi berlebihan, maka sebagian energi akan disimpan berupa
lemak, sehingga akan timbul obesitas.
2) Protein
Pada lansia, masa ototnya berkurang. Tetapi ternyata kebutuhan tubuhnya akan protein
tidak berkurang, bahkan harus lebih tinggi dari orang dewasa, karena pada lansia efisiensi
penggunaan senyawa nitrogen (protein) oleh tubuh telah berkurang (disebabkan pencernaan dan
penyerapannya kurang efisien). Beberapa penelitian merekomendasikan, untuk lansia sebaiknya
konsumsi proteinnya ditingkatkan sebesar 12-14% dari porsi untuk orang dewasa.
3) Lemak
Konsumsi lemak yang dianjurkan adalah 30% atau kurang dari total kalori yang
dibutuhkan. Konsumsi lemak total yang terlalu tinggi (lebih dari 40% dari konsumsi energi)
dapat menimbulkan penyakit atherosclerosis (penyumbatan pembuluh darah ke jantung). Juga
dianjurkan 20% dari konsumsi lemak tersebut adalah asam lemak tidak jenuh. Minyak nabati
merupakan sumber asam lemak tidak jenuh yang baik, sedangkan lemak hewan banyak
mengandung asam lemak jenuh.
6) Air
Cairan dalam bentuk air dalam minuman dan makanan sangat diperlukan tubuh untuk
mengganti yang hilang (dalam bentuk keringat dan urine), membantu pencernaan makanan dan
membersihkan ginjal (membantu fungsi kerja ginjal). Pada lansia dianjurkan minum lebih dari 6-
8 gelas per hari.
a. Massa otot yang berkurang dan massa lemak yang bertambah, mengakibatkan juga jumlah
cairan tubuh yang berkurang, sehingga kulit kelihatan mengerut dan kering, wajah keriput serta
muncul garis-garis menetap. Oleh karena itu, pada lansia seringkali terlihat kurus.
b. Dengan banyaknya gigi yang sudah tanggal, mengakibatkan gangguan fungsi mengunyah
yang dapat berdampak pada kurangnya asupan gizi pada usia lanjut.
c. Penurunan mobilitas usus, menyebabkan gangguan pada saluran pencernaan seperti perut
kembung, nyeri yang menurunkan nafsu makan, serta susah BAB yang dapat menyebabkan
wasir.
d. Kemampuan motorik menurun, selain menyebabkan menjadi lamban, kurang aktif dan
kesulitan menyuap makanan, juga dapat mengganggu aktivitas kegiatan sehari-hari.
e. Incontinentia urine (IU) adalah pengeluaran urin diluar kesadaran merupakan salah satu
masalah kesehatan yang besar yang sering diabaikan pada kelompok usia lanjut, sehingga usia
lanjut yang mengalami IU seringkali mengurangi minum yang dapat menyebabkan dehidrasi.
1.) Makanan harus mengandung zat gizi dari makanan yang beraneka ragam, yang terdiri dari :
zat tenaga, zat pembangun dan zat pengatur.
2.) Perlu diperhatikan porsi makanan, jangan terlalu kenyang. Porsi makan hendaknya diatur
merata dalam satu hari sehingga dapat makan lebih sering dengan porsi yang kecil.
3.) Banyak minum dan kurangi garam, dengan banyak minum dapat memperlancar pengeluaran
sisa makanan, dan menghindari makanan yang terlalu asin akan memperingan kerja ginjal serta
mencegah kemungkinan terjadinya darah tinggi.
4.) Batasi makanan yang manis-manis atau gula, minyak dan makanan yang berlemak seperti
santan, mentega dll.
5.) Bagi pasien lansia yang prose penuaannya sudah lebih lanjut perlu diperhatikan hal-hal
sebagai berikut :
6.) Makanan mengandung zat besi seperti : kacang-kacangan, hati, telur, daging rendah lemak,
bayam, dan sayuran hijau.
7.) Lebih dianjurkan untuk mengolah makanan dengan cara dikukus, direbus, atau dipanggang
kurangi makanan yang digoreng
Daftar Pustaka