Anda di halaman 1dari 12

PRE PLANNING KELUARGA

A. LATAR BELAKANG
1. Data yang perlu dikaji lebih lanjut
Data yang perlu dikaji lebih lanjut adalah pengetahuan keluarga Tn R
mengenai keadaan malnutrisi yang terjadi pada Tn R , tingkat pengetahuan
keluarga tentang hal-hal yang berkaitan dengan malnutrisi berupa definisi,
tanda dan gejala dan penatalaksanaannya

2. Masalah keperawatan
Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan

B. PROSES KEPERAWATAN
1. Diagnosis keperawatan
Domain : Promosi Kesehatan (1)
Kelas : Managemen Kesehatan (2)
Dignosis : Ketidakefektifan pemeliharan kesehatan

2. Tujuan umum
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan, diharapakan peserta bisa
mengetahui dan memahami tentang apa itu malnutrisi dan bagaimana cara
penanganan pada anak penderita malnutrisi
3. Tujuan khusus
Setelah mendapatkan pendidikan kesehatan tentang malnutrisi diharapkan
peserta dapat:
- Mengetahui pengertian malnutrisi.
- Mengetahui penyebab penyakit malnutrisi.
- Mengetahui tanda dan gejala dari penyakit malnutrisi.
- Mengetahui penatalaksanaan pada penyakit malnutrisi.
- Mengetahui kebutuhan gizi pada orang dewasa
- Mengetahui penilaian status gizi
- Mengetahui menu harian seimbang pada orang dewasa

C. IMPLEMENTASI TINDAKAN KEPERAWATAN


Intervensi :
1. Metode
- Ceramah : memberikan penyuluhan / penjelasan tentang malnutrisi
- Diskusi dan tanya jawab
2. Alat dan media
- Lembar balik (laptop)
- Leaflet
3. Sasaran, waktu, tempat pelaksanaan/denah tempat pelaksanaan
Sasaran : Keluarga Tn R di RT 002 RW 04 Kecamatan
Cilodong
Waktu : Rabu, 27 Oktober 2021 , pukul 12:00 – 13:00
Tempat : Rumah Keluarga Tn R

4. Pengorganisasian
Pemateri : Kezia Irene Joseph

D. PELAKSANAAN KEGIATAN
1. Fase orientasi
No Kegiatan Durasi Waktu
1 - Mengucap salam 5 menit
- Memperkenalkan diri
- Menggali pengetahuan yang di ketahui tentang
malnutrisi
- Menjelaskan tujuan penyuluhan
- Kontrak waktu
2. Fase kerja
No Kegiatan Durasi Waktu
1 - Menjelaskan pengertian malnutrisi 20 menit
- Menjelaskan penyebab malnutrisi
- Menjelaskan tanda dan gejala malnutrisi
Menjelaskan bagaimana penatalaksanaan malnutrisi
- Menjelaskan kebutuhan gizi pada orang dewasa
- Menjelaskan penilaian status gizi
- Menjelaskan menu harian seimbang pada orang
dewasa

3. Fase terminasi
No Kegiatan Durasi Waktu
1 - Memberikan peserta kesempatan bertanya 10 menit
- Mengajukan pertanyaan sebagai evaluasi
- Memberikan umpan balik
- Menjelaskan hal-hal yang belum dimengerti
- Mengucapkan salam penutup.

E. KRITERIA EVALUASI
1. Kriteria struktur
2. Kriteria prioses
- Memberikan peserta kesempatan bertanya
- Mengajukan pertanyaan sebagai evaluasi
- Memberikan umpan balik
- Menjelaskan hal-hal yang belum dimengerti
- Mengucapkan salam penutup.
3. Kriteria hasil
- Klien/Keluarga mengetahui dan memahami mengenai malnutrisi
sehingga menerapkan dalam praktiknya individu maupun kelompok
seperti materi yang telah disampaikan dalam penyuluhan
- Klien/Keluarga akan membagikan pengetahuannya yang telah di dapat
dalam penyuluhan kepada masyarakat yang lainya
F. Materi
1. Definisi
Malnutrisi adalah suatu keadaan di mana tubuh mengalami gangguan
terhadap absorbsi, pencernaan, dan penggunaan zat gizi untuk pertumbuhan,
perkembangan dan aktivitas. Malnutrisi energi protein (MEP) merupakan
keadaan tidak cukupnya masukan protein dan kalori yang dibutuhkan oleh
tubuh atau dikenal dengan nama marasmus dan kwashiorkor. Kwashiorkor
disebabkan oleh kekurangan protein baik dari segi kualitas maupun segi
kuantitas, sedangkan marasmus disebabkan oleh kekurangan kalori dan
protein. Jadi, malnutrisi adalah suatu keadaan kurang nutrisi karena
kekurangan konsumsi makanan dan ketidakseimbangan komposisi gizi
makanan. Penurunan produktivitas kerja dan derajat kesehatan disebabkan
oleh kekurangan sumber energi secara umum dan kekurangan sumber
protein dapat mengakibatkan :
- Anemia : disebabkan kekurangan mengkonsumsi makanan sumber zat
besi
- Gondok : kelainan kelenjar tiroid karena kurangnya mengkonsumsi
Iodium
- Kebutaan : disebabkan kurangnya mengkonsumsi vitamin A

2. Etiologi
Penyebab langsung
- Kurangnya asupan makanan
Kurangnya asupan makanan sendiri dapat disebabkan oleh kurangnya
jumlah makanan yang diberikan, kurangnya kualitas makanan yang
diberikan dan cara pemberian makanan yang salah.
- Adanya penyakit
Terutama penyakit infeksi, mempengaruhi jumlah asupan makanan
dan penggunaan nutrien oleh tubuh.
Penyebab tidak langsung
- Kurangnya ketahanan pangan keluarga
- Keterbatasan keluarga untuk menghasilkan atau mendapatkan
makanan.
- Buruknya pelayanan kesehatan.
- Sanitasi lingkungan yang kurang

3. Manifestasi Klinik
Adapun tanda dan gejala dari malnutrisi adalah sebagai berikut:
- Kelelahan dan kekurangan energy
- Pusing
- Sistem kekebalan tubuh yang rendah (yang mengakibatkan tubuh
kesulitan untuk melawan infeksi)
- Kulit yang kering dan bersisik
- Gusi bengkak dan berdarah
- Gigi yang membusuk
- Sulit untuk berkonsentrasi dan mempunyai reaksi yang lambat
- Berat badan kurang
- Pertumbuhan yang lambat
- Kelemahan pada otot
- Perut kembung
- Tulang yang mudah patah
- Terdapat masalah pada fungsi organ tubuh.
- Berkurangnya selera makan
- Kurang suka minum
- Lebih mudah sakit dan memerlukan waktu lebih lama untuk pulih
- Muncul rasa lelah dan lemah sepanjang hari
- Suasana hati sering berubah dengan cepat dan merasa stres berlebih

4. Penatalaksanaan pada klien dengan malnutrisi


- Diit tinggi kalori, protein, mineral, dan vitamin.
- Pemberian terapi cairan dan elektrolit.
- Penanganan diare bila ada; cairan, antidiare, dan antibiotic.
- Agar memudahkan orang dewasa dan orang tua mengonsumsi dan
menghabiskan makanan sehari-harinya, bagilah kebutuhan nutrisinya ke
dalam beberapa kali makan besar dan camilan. Masing-masing sajikan
dalam porsi kecil
- Pastikan orang dewasa makan yang bergizi setiap hari
- Untuk memperkaya rasa dan meningkatkan selera makan, bisa beri
tambahan berbagai bumbu dan menyajikan makanan berwarna
mencolok
- Dibanding memberikan kuah kaldu ayam saja, lebih baik berikan sayur
sup ayam yang dilengkapi sayura
- Cara mengatasi kurang gizi pada orang dewasa dan lansia selanjutnya
dengan meningkatkan jumlah kalori tanpa menambah jumlah makanan.
Anda bisa melakukannya dengan menambah rasa manis dari madu asli
pada sereal mereka. Bisa juga dengan menambah daging atau keju pada
makanannya
- Jika diperlukan, cara mengatasi kurang gizi pada orang dewasa juga bisa
dengan memberi minuman tambahan seperti susu untuk bantu
menambah berat badannya.

5. Kebutuhan gizi seimbang pada orang dewasa


Kebutuhan gizi orang dewasa berbeda-beda bagi setiap orang. Kebutuhan zat-zat
gizi bergantung pada berbagai faktor yaitu umur, tinggi badan, berat badan, jenis
kelamin, dan aktivitas fisik. Oleh karena itu, dalam pemenuhan zat gizi harus
disesuaikan dengan kebutuhannya
- Kebutuhan energi
Kebutuhan energi pada usia dewasa menurun sesuai dengan bertambahnya
usia, ini dikarenakan menurunnya metabolisme basal dan berkurangnya
aktivitas fisik. Kebutuhan asupan energi akan menyebabkan kenaikan berat
badan. Kebutuhan energi berbeda-bebeeda bagi setiap orang. Anjuran
kebutuhan energi ditetapkan dalam Angka Kecukupan Gizi (AKG).
- Kebutuhan karbohidrat
Konsumsi karbohidrat dianjurkan 50-60 persen dari total kebutuhan energi,
terutama dalam bentuk karbohidrat kompleks seperti yang terdapat dalam
padia-padian (beras, jagung, gandum dan hasil olahannya seperti roti) dan
umbi-umbian (kentang, singkong dan ubi). Sedangkan untuk karbohidrat
sederhana seperti gula maksimum dikonsumsi 5 persen dari kebutuhan
energi total atau paling banyak 4-5 sendok sehari (Almatsier dkk, 2013).
- Kebutuhan protein
Konsumsi protein dianjurkan 15-30 persen atau dari kebutuhan total energi.
Kebutuhan konsumsi protein pada kelompok usia dewasa digunakan untuk
menggantikan protein yang hilang akibat rutinitas sehari-hari melalui urin,
feses, kulit dan rambut, serta untuk mengganti sel-sel yang rusak. Konsumsi
protein yang terlalu tinggi dapat meningkatkan hilangnya kalsium melalui
urin, sehingga resiko menderita osteoporosis bertambah. Asupan protein
lebih dari 2 kali jumlah yang dianjurkan dapat meningkatkan terjadinya
penyakit jantung koroner terutama sebagai akibat dari tingginya asupan
lemak jenuh dan kolesterol yang terdapat dalam makanan hewani Asupan
lemak jenuh dianjurkan mengkonsumsi protein yang berasal dari makanan
nabati seperti tahu, tempe dan sebagainya (Almatsier dkk, 2013).
- Kebutuhan lemak
Konsumsi lemak dianjurkan 25 persen dari total kebutuhan energi.
Konsumsi lemak pada usia dewasa dianjurkan mengkonsumsi daging tanpa
lemak, ayam tanpa kulit, ikan, susu tanpa lemak (skim) serta mengurangi
santan dan goreng-gorengan (Almatsier dkk, 2013).
- Kebutuhan mineral
Angka kebutuhan mineral pada usia dewasa umumnya dapat dipenuhi
apabila makanan sehari-hari sesuai dengan Pesan Gizi Seimbang (PGS).
Beberapa mineral yang perlu diperhatikan yaitu garam natrium, besi dan
kalsium. Garam natrium terdapat dalam garam dapur (NaCl) dan
monosodium glutamat (MSG). Konsumsi garam natrium dibatasi hingga 6 g
per hari ( 2400 mg per hari). Selain itu dianjurkan untuk membatasi makanan
yang diawetkan menggunakan garam seperti ikan asin, ikan asap, makanan
kaleng, serta acar begitupula dengan MSG. AKG besi pada perempuan
dewasa muda lebih tinggi dibandingkan dewasa setengah tua karena pada
usia tersebut perempuan kehilangan besi setiap bulan melalui menstruasi.
Makanan sumber zat besi yang dianjurkan adalah daging merah, hati, kuning
telur, sayuran hijau, serta kacang-kacangan dan hsil olahannya sepertu tahu
dan tempe. Kalsium penting untuk pembentukan tulang dan menjaga agar
tulang tetap kuat. Asupan kalsium yang cukup setiap hari dapat mencegah
terjadinya osteoporosis dikemudian hari. Makanan kaya kalsium yang
dianjurkan untuk dikonsumsi adalah susu dan hasil olahannya (Almatsier
dkk, 2013).
- Kebutuhan vitamin
Angka kebutuhan vitamin pada kelompok usia dewasa umumnya dapat
dipenuhi apabila makanan sehari-hari sesuai dengan Pesan Gizi Seimbang
(PGS). Angka Kecukupan Gizi (AKG) dianjurkan untuk digunakan sebagai
standar guna mencapai status gizi yang optimal. Angka Kecukupan Gizi
(AKG) atau Recommended Dietary Allowances (DRA) merupakan
kecukupan rata-rata zat gizi sehari bagi hampir semua orang sehat (97,5
persen) menurut golongan umur, jenis kelamin, ukuran tubuh aktifitas fisik,
genetik dan keadaan fisiologis. AKG ini mencerminkan asupan rata-rata
sehari yang dikonsumsi oleh populasi dan bukan merupakan
perorangan/individu (Amelia, 2014)

6. Menu harian seimbang pada dewasa


7. Penilaian Status Gizi Dewasa
Penilaian status gizi pada dasarnya merupakan proses pemeriksaan keadaan gizi
seseorang dengan cara mengumpulkan data penting, baik yang bersifat objektif
maupun subjektif, kemudian dibandingkan dengan baku yang telah tersedia. Data
objektif dapat diperoleh dari data pemeriksaan laboratorium perorangan, serta
sumber lain yang dapat diukur oleh anggota tim “penilai”(Arisman, 2010).
REFERENSI
Suparisa, I. 2001. Penilaian Status Gizi. Jakarta : EGC. Almatsier S, Susirah S,
Moesijanti S, 2011. Gizi Seimbang Dalam Daur Kehidupan. Jakarta : PT.Gramedia
Putaka Utama, 159-195 Badriah, Dewi Laelatul. 2011. Gzi Dalam Kesehatan
Reproduksi. Bandung : Refika Aditama

Anda mungkin juga menyukai