Anda di halaman 1dari 14

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

GIZI BURUK
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan Keluarga

Disusun oleh:

M. Reza F (KHGA20065)

M. Sany A (KHGA20066)

Nadya Lestari (KHGA20069)

Teja Setia T (KHGA20077)

Siti Sobariah (KHGA20089)

PRODI DIII KEPERAWATAN

STIKES KARSA HUSADA GARUT

2022
Satuan Acara Penyuluhan (SAP)

Topik masalah : Gizi buruk

Sub topi : Pencegahan Gizi Buruk

Tempat : Rumah/Desa

Waktu : 25 menit

Hari/tanggal :-

Sasaran : Keluarga/Warga Desa Setempat


Penyuluh : Mahasiswi StiKes Karsa Husada Garut

A. TUJUAN INSTRUKSIONAL
1. Umum
Setelah mengikuti pendidikan kesehatan (penyuluhan) peserta mampu memahami
tentang pencegahan gizi buruk.
2. Khusus
Setelah dilakukan penyuluhan, peserta penyuluhan dapat mengetahui:
1. Mengetahui tentang pengertian tentang Gizi Buruk
2. Mengetahui faktor penyebab gizi buruk
3. Mengetahui jenis dan tanda gejala gizi buruk
4. Mengetahui makanan apa saja yang baik untuk dikonsumsi
5. Mengetahui cara mencegah gizi buruk
6. Mengetahui penatalaksanaan gizi buruk

B. MATERI (Terlampir)
1. Pengertian gizi buruk
2. faktor penyebab gizi buruk
3. Jenis dan tanda gejala gizi buruk
4. Makanan yang baik dan sehat untuk dikonsumsi
5. Pencegahan gizi buruk
6. Penatalaksanaan atau pengobatan gizi buruk
C. MEDIA
1. Laptop
2. LCD (power point)
3. Laeflet

D. METODE
1. Ceramah
2. Tanya jawab

E. KEGIATAN PENYULUHAN
Kegiatan Penyuluh Audience

Pembukaan 2 menit 1. Mengucapkan salam Menjawab salam dan


2. Memperkenalkan diri Mendengarkan
3. Menjelaskan cakupan
materi yang akan
disampaikan

Penyajian 15 menit 4. Menjelaskan pengertian Menyimak,


tentang gizi buruk mendengarkan, dan
5. Menjelaskan penyebab gizi memperhatikan
buruk
6. Menjelaskan tanda dan
gejala gizi buruk
7. Menjelaskan makan apa
saja yang baik untuk
dikonsumsi
8. Menjelaskan pencegahan
dari gizi buruk
9. Menjelaskan
Penatalaksanaan dengann
gizi buruk
10. Memberi kesempatan
audiens untuk bertanya
11. Menjawab pertanyaan
audiens

Penutup 8 menit 12. Melakukan evaluasi dengan Mendengarkan,


memberikan pertanyaan Menjawab, Menjawab
sederhana salam
13. Menyampaikan kesimpulan
materi yg telah di bahas
14. Mengakhiri pertemuan
15. Memberi salam penutup

F. EVALUASI

RENCANA EVALUASI (Evaluasi Struktur, Proses, dan Hasil)

1. Evaluasi Struktur

Persiapan Media : Media yang digunakan dalam penyuluhan semua lengkap dan dapat
digunakan dalam penyuluhan yaitu :

1. Leaflet
2. LCD (Power Point)

2. Evaluasi Proses

1. Proses penyuluhan dapat berlangsung dengan lancar dan peserta penyuluhan


memahami materi penyuluhan yang diberikan.
2. Peserta penyuluhan memperhatikan materi yang diberikan.
3. Selama proses penyuluhan diharapkan terjadi interaksi antara penyuluh dengan
sasaran.
4. Kehadiran peserta diharapkan 80% dan tidak ada peserta yang meninggalkan
tempat penyuluhan selama kegiatan berlangsung.

3. Evaluasi Hasil
Peserta penyuluhan mengerti 80 % dari apa yang telah disampaikan dengan kriteria mampu
menjawab pertanyaan dalam bentuk lisan yang akan diberikan oleh penyuluh. Berikut beberapa
pertanyaan yang akan diberikan :

a. Coba Jelaskan kembali pengertian gizi buruk


b. Sebutkan faktor penyebab gizi buruk
c. Sebutkan jenis dan tanda gejala gizi buruk
d. Sebutkan makanan yang sehat dan baik untuk di konsumsi
e. Jelaskan pencegahan gizi buruk
f. Jelaskan bagaimana penatalaksanaan atau pengobatan gizi buruk
MATERI PENYULUHAN TENTANG PENCEGAHAN GIZI BURUK

A. Pengertian gizi buruk


Malnutrisi (gizi buruk) adalah suatu istilah umum yang merujuk pada kondisi
medis yang disebabkan oleh diet yang tak tepat atau tak cukup. Walaupun seringkali
disamakan dengan kurang gizi yang disebabkan oleh kurangnya konsumsi, buruknya
absorpsi, atau kehilangan besar nutrisi atau gizi, istilah ini sebenarnya juga mencakup
kelebihan gizi (overnutrition) yang disebabkan oleh makan berlebihan atau masuknya
nutrien spesifik secara berlebihan ke dalam tubuh. Seorang akan mengalami malnutrisi
jika tidak mengkonsumsi jumlah atau kualitas nutrien yang mencukupi untuk diet sehat
selama suatu jangka waktu yang cukup lama. Malnutrisi yang berlangsung lama dapat
mengakibatkan kelaparan, penyakit, dan infeksi.
Tanda-tanda dari banyak kasus malnutrisi yaitu ketika cadanagn nutrisi
dihabiskan dan nutrisi serta energi yang masuk tidak mencukupi untuk memenuhi
kebutuhan sehari-hari atau tidak memenuhi tanbahan metabolic yang meningkat.
Defisiensi gizi dapat terjadi pada anak yang kurang mendapatkan masukan
makanan dalam waktu lama. Istilah dan klasifikasi gangguan kekurangan gizi amat
bervariasi dan masih merupakan masalah yang pelik. Walaupun demikian, secara klinis
digunakan istilah malnutrisi energi dan protein (MEP) sebagai nama umum. Penentuan
jenis MEP yang tepat harus dilakukan dengan pengukuran antropometri yang lengkap
(tinggi badan, berat badan, lingkar lengan atas dan tebal lipatan kulit), dibantu dengan
pemeriksaan laboratorium.
Gizi buruk adalah keadaan kekurangan energi dan protein tingkat berat akibat
kurang mengkonsumsi makanan yang bergizi dan atau menderita sakit dalam waktu
lama. Itu ditandai dengan status gizi sangat kurus (menurut BB terhadap TB) dan atau
hasil pemeriksaan klinis menunjukkan gejala marasmus, kwashiorkor atau marasmik
kwashiorkor.

B. Penyebab Gizi Buruk


Banyak faktor yang mengakibatkan terjadinya kasus gizi buruk. Menurut UNICEF
ada dua penyebab langsung terjadinya gizi buruk, yaitu:
1. Kurangnya asupan gizi dari makanan. Hal ini disebabkan terbatasnya jumlah
makanan yang dikonsumsi atau makanannya tidak memenuhi unsur gizi yang
dibutuhkan karena alasan sosial dan ekonomi yaitu kemiskinan.
2. Akibat terjadinya penyakit yang mengakibatkan infeksi. Hal ini disebabkan oleh
rusaknya beberapa fungsi organ tubuh sehingga tidak bisa menyerap zat-zat
makanan secara baik
3. Faktor lain yang mengakibatkan terjadinya kasus gizi buruk yaitu:
a. Faktor ketersediaan pangan yang bergizi dan terjangkau oleh masyarakat
b. Perilaku dan budaya dalam pengolahan pangan dan pengasuhan asuh anak
c. Pengelolaan yang buruk dan perawatan kesehatan yang tidak memadai
d. Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), ada 3 faktor penyebab gizi
buruk pada balita, yaitu:
• Keluarga miskin
• Ketidaktahuan orang tua atas pemberian gizi yang baik bagi anak
• Faktor penyakit bawaan pada anak, seperti: jantung, TBC, HIV/AIDS,
saluran pernapasan dan diare.
Selain itu ada beberapa penyebab dari gizi buruk seperti :
1. Balita tidak mendapat makanan pendanping ASI (MP-ASI) pada umur 6
bulan atau lebih.
2. Balita tidakmendapat ASI ekslusif (ASI saja) atau sudah mendapat makanan
selain ASI sebelum umur 6 bulan.
3. Balita tidakmendapat makanan pendamping ASI (MP-ASI) pada umur 6
bulan atau lebih.
4. MP-ASI kurang dan tidak bergizi
5. Setelah umur 6 bulan balita jarang disusui.
6. Balita menderita sakit dalam waktu lama,seperti diare,campak, TBC,
batukpilek
7. Kebersihan diri kurang dan lingkungan kotor.

C. Jenis-jenis dan tanda gejala gizi buruk


Gizi buruk terbagi menjadi empat jenis yaitu Kwasiorkor, Marasmus dan Marasmic-
Kwashiorkor serta
Obesitas.
Ciri-Ciri Anak Kurang Gizi (MEP Ringan) Yang menonjol adalah ganggun
pertumbuhan: Anak terlihat kurus Berat badan sulit bertambah, atau bahkan cenderung
turun Tinggi badan bisa normal atau kurang berdasarkan usianya Perbandingan antara
berat badan terhadap tinggi badan normal atau dibawah normal Pengukuran lingkar
lengan atas (Lila) didapatkan hasil lebih kecil dari normal Pematangan tulang terhambat
Aktifitas dan perhatian kurang dibandingkan dengan anak-anak sehat lainnya. Tebal
lipatan kulit biasanya berkurang
1. Kwasiorkor
Kwasiorkor memiliki ciri-ciri:
a. Edema (pembengkakan), umumnya seluruh tubuh (terutama punggung kaki
dan wajah) membulat dan lembab
b. Pandangan mata sayu
c. Rambut tipis kemerahan seperti warna rambut jagung dan mudah dicabut
tanpa rasa sakit dan mudah rontok
d. Terjadi perubahan status mental menjadi apatis dan rewel
e. Terjadi pembesaran hati
f. Otot mengecil (hipotrofi), lebih nyata bila diperiksa pada posisi berdiri atau
duduk
g. Terdapat kelainan kulit berupa bercak merah muda yang meluas dan berubah
warna menjadi coklat kehitaman lalu terkelupas (crazy pavement dermatosis)
h. Sering disertai penyakit infeksi yang umumnya akut
i. Anemia dan diare.
2. Marasmus
Marasmus memiliki ciri-ciri
a. Badan nampak sangat kurus seolah-olah tulang hanya terbungkus kulit
b. Wajah seperti orang tua
c. Mudah menangis/cengeng dan rewel
d. Kulit menjadi keriput
e. Jaringan lemak subkutis sangat sedikit sampai tidak ada (baggy pant/pakai
celana longgar)
f. Perut cekung, dan iga gambang
g. Seringdisertai penyakit infeksi (umumnya kronis berulang)
h. Diare kronik atau konstipasi (susah buang air).
3. Marasmic-Kwashiorkor
Adapun marasmic-kwashiorkor memiliki ciri gabungan dari beberapa gejala
klinis kwashiorkor dan marasmus disertai edema yang tidak mencolok
1. Obesitas
Obesitas adalah masalah gizi yang disebabkan kelebihan kalori dan
ditandai dengan akumulasi jaringan lemak secara berlebihan di seluruh tubuh,
dimana terdapat penimbunan lemak yang berlebihan dari yang diperlukan
untuk fungsi tubuh.
Obesitas berarti berat badan (BB) yang melebihi BB rata-rata.
Seseorang yang memiliki berat badan 20% lebih besar dari nilai tengah
kisaran berat badannya yang normal berarti mengalami obesitas

D. Makanan yang baik untuk gizi buruk


1. Berikan semua jenis produk susu
Anak-anak yang mengalami kekurangan gizi bisa mendapatkan asupan gizi
cepat dari semua jenis produk susu. Produk susu mengandung kalsium, protein dan
lemak yang bisa membuat anak lebih cepat gemuk. Kemudian produk susu bisa
membantu tubuh anak mendapatkan rangsangan yang baik untuk menghasilkan
insulin sehingga bisa membuat anak memiliki kadar gula yang sempurna. Ada
berbagai jenis produk susu yang bisa diberikan kepada anak secara langsung seperti
susu sapi, keju dan yogurt. Semua jenis produk susu ini bisa diberikan setiap hari
dan perhatikan jika anak juga mengalami alergi susu sapi. Maka pertimbangan lain
bisa dilakukan yaitu dengan memberikan jenis susu nabati dari susu kedelai dan
susu air beras.
2. Semua produk olahan berkalori tinggi
Anak yang kurus dan kurang gizi membutuhkan asupan kalori yang sangat
tinggi. Kalori bisa menjadi sumber tenaga dan sumber energi untuk tubuh anak. Ada
tiga jenis unsur utama kalori tinggi seperti lemak, karbohidrat dan protein. Anda bisa
mencoba untuk memberikan bubur atau makanan padat yang diolah dari kacang-
kacangan, biji-bijian, keju alpukat. Anda bisa mencoba membuatnya dalam bentuk
bubur atau sup.
3. Berikan semua makanan tinggi protein
Anak yang mengalami kurang gizi biasanya akan sangat kekurangan protein.
Ini bisa menyebabkan pertumbuhan anak menjadi terhambat dan sangat lambat.
Untuk mengatasi ini maka Anda bisa memberikan semua jenis menu yang diolah
dari bahan tinggi protein seperti ikan salmon, ikan tuna, daging ayam, daging bebek,
telur, ikan lele dan semua jenis olahan kedelai. Untuk olahan kedelai maka Anda
bisa memberikan susu kedelai atau sari kacang hijau.
4. Bubur gandum dan bubur beras merah
Anak yang mengalami kurang gizi juga harus menerima makanan padat yang
bisa membuat pencernaan membaik. Berbagai jenis makanan yang padat namun bisa
membuat berat badan anak lebih cepat naik seperti bubur gandum dan bubur beras
merah. Untuk memberikan rasa maka Anda bisa menambahkan kaldu ayam atau
kaldu sapi. Namun untuk awal pemberian maka sebaiknya tidak terlalu banyak,
sebab biasanya perut anak belum nyaman untuk mendapatkan makanan padat.
5. Olahan telur
Telur mengandung vitamin dan protein yang sangat tinggi. Salah satu nutrisi
yang sangat penting dari telur adalah kolin. Kolin bisa membuat anak mendapatkan
pertumbuhan yang baik, rangsangan pertumbuhan otot dan sistem syaraf serta bisa
meningkatkan fungsi otak sehingga anak menjadi cerdas. Untuk memberikan telur
pada anak maka Anda harus memberikan telur yang memang sudah dimasak dengan
baik. Misalnya dengan membuat olahan rebusan telur, telur goreng dengan minyak
zaitun, omelet telur, atau memasukkan telur ke dalam sup, bubur atau nasi.
6. Selai kacang untuk camilan anak
Kacang tanah mengandung lemak tak jenuh tunggal. Anda bisa mencoba untuk
memberikan selai kacang sebagai bahan yang mengandung protein tinggi. Selain
itu olahan selai kacang juga sudah mengandung minyak kepala, gula dan garam.
Semua nutrisi ini penting untuk anak yang masuk ke masa pertumbuhan. Anda bisa
mencoba memberikan selai kacang dengan cara menambahkan dalam camilan
anak, seperti roti gandum atau biskuit.
7. Olahan biji-bijian terproses
Semua jenis makanan yang terbuat dari biji-bijian sangat baik untuk anak.
Berbagai jenis makanan ini termasuk seperti roti gandum, oatmeal, sereal, dan
kelompok nasi. Bahkan Anda juga bisa memberikan olahan biji-bijian yang sudah
diproses seperti biskuit gandum dan bubur gandum. Semua jenis makanan ini juga
mengandung serat dan karbohidrat. Jika anak tidak menderita alergi gluten maka
bisa diberikan secara rutin kepada anak.
8. Olahan daging
Daging sangat penting untuk anak yang menderita kurang gizi. Daging
mengandung zat besi yang bisa membantu produksi sel darah merah pada anak
sehingga bisa mengatasi anemiua. Kemudian daging juga mengandung zat besi dan
magnesium yang bisa meningkatkan fungsi otak anak dan meningkatkan sistem
kekebalan tubuh. Agar anak-anak bisa makan daging dengan baik maka Anda bisa
mencoba untuk mengolah daging menjadi hidangan yang lembut. Anda bisa
mencampurnya dengan jenis makanan lain seperti tahu, tempe, telur, dan bubur.
Anda bisa mengajari anak untuk makan daging secara pelan sehingga mereka tidak
terkena gangguan pencernaan seperti sembelit.
9. Semua jenis olahan keju
Semua jenis olahan keju mengandung nutrisi yang sangat penting untuk anak
seperti vitamin D, kalsium, protein, lemak dan fosfor. Semua nutrisi ini bisa
membantu tubuh menjadi lebih sehat sekaligus juga mendorong anak memiliki
pertumbuhan tulang yang lebih sehat. Anak – anak biasanya tidak suka jika harus
makan keju secara langsung, karena itu Anda bisa mencampurnya dengan sereal,
camilan dengan roti atau biskuit. (baca: manfaat keju untuk bayi)
10. Olahan ikan
Semua jenis olahan ikan sangat baik untuk anak yang mengalami kekurangan
gizi. Ikan mengandung protein yang sangat baik untuk meningkatkan fungsi otot
dan tulang. Kemudian ikan juga mengandung berbagai jenis lemak sehata seperti
omega 3 yang bisa membuat otak anak menjadi lebih cerdas. Bahkan konsumsi
ikan secara teratur juga bisa membuat sistem syaraf dan mata anak menjadi lebih
sehat. Beberapa jenis ikan yang disarankan seperti ikan salmon, ikan nila, ikan lele,
ikan sarden, ikan tuna dan jenis ikan yang lain. Ikan sebaiknya juga harus dimasak
hingga matang seperti menjadi bubur atau ikan kukus.
11. Menu sup sayuran hijau
Kemudian selain berbagai jenis daging dan ikan maka Anda juga harus mulai
memberikan sayuran yang berwarna hijau. Sayuran hijau bisa membuat anak
menerima berbagai zat yang penting untuk masa pertumbuhan seperti zat besi,
kalsium, vitamin C, dan juga mineral seperti kalium yang sangat baik untuk
menjaga kesehatan jantung. Anda bisa mencoba memberikan sayuran hijau yang
sudah dimasak menjadi bubur atau sup. Beberapa sayuran yang sangat disarankan
terutama sayuran yang mengandung glukosinates seperti brokoli, kembang kol,
sawi , kubis dan jenis lainnya.
12. Semua sayuran dan buah berwarna cerah
Selain jenis sayuran yang berwarna hijau maka Anda juga harus mencoba
memberikan sayuran dan buah yang berwarna cerah. Sayuran dan buah yang
berwarna cerah sangat baik untuk anak karena mengandung vitamin A yang sangat
tinggi. Vitamin A tidak hanya untuk meningkatkan fungsi mata tapi juga membantu
agar sistem kekebalan tubuh anak meningkat sehingga anak tidak mudah sakit.
Beberapa jenis sayuran berwarna misalnya seperti tomat, wortel, pepaya, labu,
jeruk dan jenis sayuran atau buah yang lain.

E. Pencegahan Gizi Buruk

Beberapa cara untuk mencegah terjadinya gizi buruk pada anak, yaitu:

1. Memberikan ASI eksklusif (hanya ASI) sampai anak berumur 6 bulan. Setelah itu,
anak mulai dikenalkan dengan makanan tambahan sebagai pendamping ASI yang
sesuai dengan tingkatan umur, lalu disapih setelah berumur 2 tahun.
2. Anak diberi makanan yang bervariasi, seimbang antara kandungan protein, lemak,
vitamin dan mineralnya. Perbandingan komposisinya untuk lemak minimal 10% dari
total kalori yang dibutuhkan, sementara protein 12% dan sisanya karbohidrat.
3. Rajin menimbang dan mengukur tinggi anak dengan mengikuti program posyandu.
Cermati apakah pertumbuhan anak sesuai dengan standar di atas. Jika tidak sesuai,
segera konsultasikan hal itu ke dokter.
4. Jika anak dirawat di rumah sakit karena gizinya buruk, bisa ditanyakan kepada
petugas pola dan jenis makanan yang harus diberikan setelah pulang dari rumah
sakit.
5. Jika anak menderita karena kekurangan gizi, maka segera berikan kalori yang tinggi
dalam bentuk karbohidrat, lemak, dan gula. Sedangkan untuk proteinnya bisa
diberikan setelah sumber-sumber kalori lainnya sudah terlihat mampu meningkatkan
energi anak. Berikan pula suplemen mineral dan vitamin penting lainnya.
Penanganan dini sering kali membuahkan hasil yang baik. Pada kondisi yang sudah
berat, terapi bisa dilakukan dengan meningkatkan kondisi kesehatan secara umum.
Namun, biasanya akan meninggalkan sisa gejala kelainan fisik yang permanen dan
akan muncul masalah intelegensia di kemudian hari.
F. Penatalaksanaan
1. Jika Anda memiliki anak yang diduga mengalami malnutrisi atau kurang gizi ada
baiknya untuk segera membawanya ke rumah sakit sebagai pertolongan pertama.
Hal ini sesuai dengan saran yang diutarakan oleh Organisasi Kesehatan Dunia
(WHO). Dengan demikian, dokter dapat memeriksa keadaan anak dengan seksama
dan dapat mengobati dehidrasi maupun infeksi yang terjadi.
2. Pada fase awal pengobatan, seorang anak akan diberikan asupan gizi yang disalurkan
melalui hidung—ini berlangsung hingga 1 minggu. Jika keadaan sang anak sudah
terlihat membaik dilanjutkan ke tahap berikutnya, yaitu rehabilitasi. Pada tahap ini
sang anak dapat diberi ASI. Seringkali anak membutuhkan dukungan secara emosi
ataupun fisik, sehingga nafsu makannya dapat bertambah.
3. Perhatian dan pemberian kasih sayang merupakan cara yang paling ampuh dalam
mengobati sang anak. Beberapa dokter dan ahli gizi bisa jadi membantu para ibu
dengan memberikan tips praktis dalam merawat anak atau dalam memilih menu
makanan yang bergizi agar terhindar dari kekambuhan.
4. Setelah kondisi anak benar-benar pulih, ia dapat dirawat di rumah dan dianjurkan
untuk melakukan pemeriksaan secara berkala baik itu di rumah sakit atau klinik anak
untuk mendapatkan perawatan lanjutan yang memadai. Demikianlah pengobatan
yang dapat Anda lakukan jika sang anak mengalami kekurangan gizi.
DAFTAR PUSTAKA

Marimbi, H. Tumbuh Kembang Status Gizi dan Imunisasi Dasar Pada Balita. (Nuha
Medika, 2010).
Hovhannisyan, L., Demirchyan, A. & Petrosyan, V. Estimated prevalence and
predictors of undernutrition among children aged 5-17 months in Yerevan,
Armenia. Public Health Nutr. 17, 1046– 1053 (2014).
Kementerian Kesehatan. Hasil Pemantauan Status Gizi (PSG) 2016. Biro Komun.
dan Pelayanan Masy. (2017).

Anda mungkin juga menyukai