GIZI BURUK
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan Keluarga
Disusun oleh:
M. Reza F (KHGA20065)
M. Sany A (KHGA20066)
2022
Satuan Acara Penyuluhan (SAP)
Tempat : Rumah/Desa
Waktu : 25 menit
Hari/tanggal :-
A. TUJUAN INSTRUKSIONAL
1. Umum
Setelah mengikuti pendidikan kesehatan (penyuluhan) peserta mampu memahami
tentang pencegahan gizi buruk.
2. Khusus
Setelah dilakukan penyuluhan, peserta penyuluhan dapat mengetahui:
1. Mengetahui tentang pengertian tentang Gizi Buruk
2. Mengetahui faktor penyebab gizi buruk
3. Mengetahui jenis dan tanda gejala gizi buruk
4. Mengetahui makanan apa saja yang baik untuk dikonsumsi
5. Mengetahui cara mencegah gizi buruk
6. Mengetahui penatalaksanaan gizi buruk
B. MATERI (Terlampir)
1. Pengertian gizi buruk
2. faktor penyebab gizi buruk
3. Jenis dan tanda gejala gizi buruk
4. Makanan yang baik dan sehat untuk dikonsumsi
5. Pencegahan gizi buruk
6. Penatalaksanaan atau pengobatan gizi buruk
C. MEDIA
1. Laptop
2. LCD (power point)
3. Laeflet
D. METODE
1. Ceramah
2. Tanya jawab
E. KEGIATAN PENYULUHAN
Kegiatan Penyuluh Audience
F. EVALUASI
1. Evaluasi Struktur
Persiapan Media : Media yang digunakan dalam penyuluhan semua lengkap dan dapat
digunakan dalam penyuluhan yaitu :
1. Leaflet
2. LCD (Power Point)
2. Evaluasi Proses
3. Evaluasi Hasil
Peserta penyuluhan mengerti 80 % dari apa yang telah disampaikan dengan kriteria mampu
menjawab pertanyaan dalam bentuk lisan yang akan diberikan oleh penyuluh. Berikut beberapa
pertanyaan yang akan diberikan :
Beberapa cara untuk mencegah terjadinya gizi buruk pada anak, yaitu:
1. Memberikan ASI eksklusif (hanya ASI) sampai anak berumur 6 bulan. Setelah itu,
anak mulai dikenalkan dengan makanan tambahan sebagai pendamping ASI yang
sesuai dengan tingkatan umur, lalu disapih setelah berumur 2 tahun.
2. Anak diberi makanan yang bervariasi, seimbang antara kandungan protein, lemak,
vitamin dan mineralnya. Perbandingan komposisinya untuk lemak minimal 10% dari
total kalori yang dibutuhkan, sementara protein 12% dan sisanya karbohidrat.
3. Rajin menimbang dan mengukur tinggi anak dengan mengikuti program posyandu.
Cermati apakah pertumbuhan anak sesuai dengan standar di atas. Jika tidak sesuai,
segera konsultasikan hal itu ke dokter.
4. Jika anak dirawat di rumah sakit karena gizinya buruk, bisa ditanyakan kepada
petugas pola dan jenis makanan yang harus diberikan setelah pulang dari rumah
sakit.
5. Jika anak menderita karena kekurangan gizi, maka segera berikan kalori yang tinggi
dalam bentuk karbohidrat, lemak, dan gula. Sedangkan untuk proteinnya bisa
diberikan setelah sumber-sumber kalori lainnya sudah terlihat mampu meningkatkan
energi anak. Berikan pula suplemen mineral dan vitamin penting lainnya.
Penanganan dini sering kali membuahkan hasil yang baik. Pada kondisi yang sudah
berat, terapi bisa dilakukan dengan meningkatkan kondisi kesehatan secara umum.
Namun, biasanya akan meninggalkan sisa gejala kelainan fisik yang permanen dan
akan muncul masalah intelegensia di kemudian hari.
F. Penatalaksanaan
1. Jika Anda memiliki anak yang diduga mengalami malnutrisi atau kurang gizi ada
baiknya untuk segera membawanya ke rumah sakit sebagai pertolongan pertama.
Hal ini sesuai dengan saran yang diutarakan oleh Organisasi Kesehatan Dunia
(WHO). Dengan demikian, dokter dapat memeriksa keadaan anak dengan seksama
dan dapat mengobati dehidrasi maupun infeksi yang terjadi.
2. Pada fase awal pengobatan, seorang anak akan diberikan asupan gizi yang disalurkan
melalui hidung—ini berlangsung hingga 1 minggu. Jika keadaan sang anak sudah
terlihat membaik dilanjutkan ke tahap berikutnya, yaitu rehabilitasi. Pada tahap ini
sang anak dapat diberi ASI. Seringkali anak membutuhkan dukungan secara emosi
ataupun fisik, sehingga nafsu makannya dapat bertambah.
3. Perhatian dan pemberian kasih sayang merupakan cara yang paling ampuh dalam
mengobati sang anak. Beberapa dokter dan ahli gizi bisa jadi membantu para ibu
dengan memberikan tips praktis dalam merawat anak atau dalam memilih menu
makanan yang bergizi agar terhindar dari kekambuhan.
4. Setelah kondisi anak benar-benar pulih, ia dapat dirawat di rumah dan dianjurkan
untuk melakukan pemeriksaan secara berkala baik itu di rumah sakit atau klinik anak
untuk mendapatkan perawatan lanjutan yang memadai. Demikianlah pengobatan
yang dapat Anda lakukan jika sang anak mengalami kekurangan gizi.
DAFTAR PUSTAKA
Marimbi, H. Tumbuh Kembang Status Gizi dan Imunisasi Dasar Pada Balita. (Nuha
Medika, 2010).
Hovhannisyan, L., Demirchyan, A. & Petrosyan, V. Estimated prevalence and
predictors of undernutrition among children aged 5-17 months in Yerevan,
Armenia. Public Health Nutr. 17, 1046– 1053 (2014).
Kementerian Kesehatan. Hasil Pemantauan Status Gizi (PSG) 2016. Biro Komun.
dan Pelayanan Masy. (2017).