DISUSUN OLEH :
MAULIDA NURUSSA'ADAH
P17431111022
1. Topik
Kadarzi (Keluarga Sadar Gizi)
2. Pokok Bahasan
a. Pengertian Kadarzi
b. Indikator (perilaku) Kadarzi
3. Acara
Pertemuan ibu balita
4. Hari/Tanggal
Rabu, 21 Mei 2014
5. Penyaji
Maulida Nurussa'adah
6. Tujuan
a. Tujuan Umum
Meningkatkan pengetahuan ibu balita mengenai Kadarzi (Keluarga Sadar Gizi)
b. Tujuan Khusus
1) Ibu balita dapat mengetahui pengertian keluarga sadar gizi (Kadarzi)
2) Ibu balita dapat mengetahui lima indikator (perilaku) keluarga sadar gizi
(Kadarzi)
7. Materi
a. Pengertian Kadarzi
b. Indikator (Perilaku) Kadarzi
1) Keluarga biasa mengonsumsi beraneka ragam makanan.
2) Memantau pertumbuhan dan perkembangan kesehatan anggota keluarga.
3) Keluarga biasa menggunakan garam beryodium.
4) Keluarga memberikan dukungan kepada ibu melahirkan untuk memberikan
ASI eksklusif.
5) Membiasakan sarapan pagi
8. Sasaran
Ibu balita desa Karanganyar
9. Kegiatan
No Tahapan Kegiatan Penyaji Kegiatan Sasaran Media /
Kegiatan Alat
1 Pembukaan 1. Membuka acara, 1. Menjawab salam Pengeras
memberi salam 2. Peserta mengenal penyaji suara
2. Memperkenalkan
diri
2 Isi 1. Menjelaskan materi 1. Memperhatikan/menyimak Leaflet
penyuluhan dan memahami materi dan
2. Memberikan penyuluhan lembar
kesempatan kepada 2. Memberikan pertanyaan balik
peserta untuk 3. Mendengarkan dan
bertanya menyimak jawaban dari
3. Menjawab penyaji
pertanyaan
3 Penutup 1. Menyimpulkan isi 10. Bersama menyimpulkan Pengeras
penyuluhan materi penyuluhan suara
2. Menutup acara 11. Peserta paham dengan
3. Mengucapkan salam materi penyuluhan
12. Evaluasi
a. Kehadiran ibu balita lebih dari 70%
b. Ibu balita mendengarkan dan paham dengan materi yang diberikan
c. Ibu balita aktif bertanya
13. Referensi
Pedoman Gizi Seimbang
A. Latar Belakang
Salah satu sasaran dari strategi Departemen Kesehatan adalah seluruh Keluarga Sadar Gizi
(KADARZI), sebagaimana tertuang dalam KEPMENKES RI No: 564/MENKES/SK/VIII/2006 tentang
Pedoman Pelaksanaan Pengembangan Desa Siaga.
Kadarzi adalah suatu keluarga yang mampu mengenal, mencegah dan mengatasi masalah gizi
setiap anggotanya. Suatu keluarga disebut kadarzi apabila telah berperilaku gizi yang baik secara terus
menerus. Perilaku sadar gizi yang diharapkan terwujud minimal adalah:
1. Menimbang berat badan secara teratur.
2. Memberikan Air Susu Ibu (ASI) saja kepada bayi sejak lahir sampai umur enam bulan (ASI
eksklusif).
3. Makan beraneka ragam.
4. Menggunakan garam beryodium.
5. Minum suplemen gizi sesuai anjuran.
Selama ini telah dilakukan upaya perbaikan gizi mencakup promosi gizi seimbang termasuk
penyuluhan gizi di Posyandu, fortifikasi pangan, pemberian makanan tambahan termasuk MP-ASI,
pemberian suplemen gizi (kapsul Vitamin A dan Tablet Tambah Darah/TTD), pemantauan dan
penanggulangan gizi buruk. Kenyataannya masih banyak keluarga yang belum berperilaku gizi yang
baik sehingga penurunan masalah gizi berjalan lamban.
Masih banyaknya kasus gizi kurang menunjukkan bahwa asuhan gizi di tingkat keluarga
belum memadai. Oleh sebab itu diperlukan upaya pemberdayaan melalui pendampingan.
Pendampingan keluarga KADARZI adalah proses mendorong, menyemangati,
membimbing dan memberikan kemudahan oleh kader pendamping kepada keluarga guna
mengatasi masalah gizi yang dialami. Selain itu, konsumsi makan sehari-hari harus
mengandung zat gizi dalam jenis dan jumlah (porsi) yang sesuai dengan kebutuhan setiap
orang atau kelompok umur.
BAB II
PEMBAHASAN MATERI
A. Pengertian KADARZI
KADARZI adalah keluarga yang telah mempraktekkan perilaku gizi yang baik
dan benar sesuai kaidah ilmu gizi, dapat mengenali masalah gizi yang ada dalam
keluarga, mampu mengidentifikasi potensi yang dimiliki keluarga, serta mampu
melakukan tindak lanjut untuk mengatasai masalah gizi yang ada berdasarkan potensi
yang dimiliki.