Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
A. Latar Belakang
Bagi sebagian besar remaja putri tubuh ideal merupakan impian. Untuk
mendapatkan impian tersebut, biasanya banyak remaja putri yang melakukan diet ketat
(yang menyebabkan remaja kurang mendapatkan makanan yang seimbang dan bergizi),
mengkonsumsi minuman atau obat pelangsing, minum jamu, dsb. Bila tidak dilakukan
dengan benar, upaya tersebut dapat berakibat pada penurunan status gizi. Tubuh yang
berubah cepat pada masa remaja membutuhkan masukan zat-zat makanan yang cukup.
Oleh karena itu diperlukan penyuluhan tentang gizi seimbang yang dibutuhkan pada usia
remaja demi meningkatkan derajat kesehatan khususnya pada remaja.
B. Analisa Situasi
1. Pesertanya adalah usia remaja;
2. Tidak pernah di lakukan penyuluhan sebelumya.
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Diharapkan setelah penyuluhan sasaran dapat mengetahui dan memahami tentang gizi
seimbang serta merubah pola makan demi tercapainya gizi seimbang remaja.
2. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)
a. Sasaran dapat memahami apa itu gizi seimbang bagi remaja;
b. Sasaran dapat memahami prinsip gizi seimbang remaja;
c. Sasaran dapat memahami faktor yang mempengaruhi gizi remaja;
d. Sasaran dapat menyebutkan zat-zat gizi seimbang/makanan yang baik bagi remaja;
e. Sasaran dapat memahami masalah gizi yang di derita remaja;
f. Sasaran di harapkan dapat mengubah pala makan dengan gizi seimbang.
D. Materi Penyuluhan
1. Pengertian gizi seimbang;
2. Prinsip gizi pada remaja;
3. Faktor yang mempengaruhi gizi remaja;
4. Kebutuhan zat gizi seimbang usia remaja;
5. Masalah gizi pada remaja;
6. Pola makan yang baik bagi remaja.
E. Metode Penyuluhan
1. Ceramah;
2. Diskusi;
3. Presentasi.
F. Media Penyuluhan
1. Poster;
2. Leaflet;
3. Laptop;
4. Proyektor.
G. Evaluasi
1. Remaja dapat Menjelaskan pengertian gizi seimbang;
2. Remaja dapat Menjelaskan Prinsip gizi pada remaja;
3. Remaja dapat Menjelaskan Faktor yang mempengaruhi gizi remaja;
4. Remaja dapat Menjelaskan kebutuhan zat gizi seimbang usia remaja;
5. Remaja dapat Menjelaskan masalah gizi pada remaja;
6. Remaja dapat Menjelaskan pola makan yang baik bagi remaja.
H. Kegiatan Penyuluhan
No Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta Ket.
1 10 Menit Pembukaan :
1. Mengucapkan salam dan 1. Menyambut
Perkenalan; salam dan
menyimak;
2. Menjelaskan tujuan dari materi
yang disampaikan; 2. Mendengarkan;
3. Kontrak waktu;
4. Menyebutkan rincian materi 3. Mendengarkan;
penyuluhan yang akan
diberikan. 4. Mendengarkan.
2 30 Menit Pelaksanaan :
1. Menjelaskan pengertian gizi 1. Menyimak;
seimbang;
2. Menjelaskan Prinsip gizi pada 2. Menyimak;
remaja;
3. Menjelaskan Faktor yang 3. Menyimak;
mempengaruhi gizi remaja;
4. Menjelaskan kebutuhan zat gizi 4. Menyimak;
seimbang usia remaja;
5. Menjelaskan masalah gizi pada 5. Menyimak;
remaja;
6. Menjelaskan pola makan yang 6. Menyimak.
baik bagi remaja.
3 15 menit Evaluasi :
1. Mengajukan beberapa 1. Menjawab dan
pertanyaan kepada para remaja menjelaskan
tentang materi yang diberikan. pertanyaan.
4 5 menit Terminasi :
1. Mengucapkan terimakasih; 1. Menjawab salam.
2. Mengucapkan salam.
I. Pengorganisasian dan Uraian Tugas
1. Protokol / Pembawa acara
Uraian tugas :
a. Membuka acara penyuluhan, memperkenalkan diri dan tim kepada peserta.
b. Mengatur proses dan lama penyuluhan.
c. Menutup acara penyuluhan.
2. Penyuluh / Pengajar
Uraian tugas :
a. Menjelaskan materi penyuluhan dengan jelas dan dengan bahasa yang mudah
dipahami oleh peserta.
b. Memotivasi peserta untuk tetap aktif dan memperhatikan proses penyuluhan.
c. Memotivasi peserta untuk bertanya.
3. Fasilitator
Uraian tugas :
a. Ikut bergabung dan duduk bersama di antara peserta.
b. Mengevaluasi peserta tentang kejelasan materi penyuluhan.
c. Memotivasi peserta untuk bertanya materi yang belum jelas.
d. Menginterupsi penyuluh tentang istilah/hal-hal yang dirasa kurang jelas bagi
peserta.
4. Observer
Uraian tugas :
a. Mencatat nama, alamat dan jumlah peserta, serta menempatkan diri sehingga
memungkinkan dapat mengamankan jalannya proses penyuluhan.
b. Mencatat pertanyaan yang diajukan peserta.
c. Mengamati perilaku verbal dan non verbal peserta selama proses penyuluhan.
d. Mengevaluasi hasil penyuluhan denga rencana penyuluhan.
e. Menyampaikan evaluasi langsung kepada penyuluh yang dirasa tidak sesuai
dengan rencana penyuluhan.
MATERI PENYULUHAN
GIZI SEIMBANG BAGI REMAJA
A. Pengertian Gizi
Gizi adalah suatu proses organisme menggunakan makanan yang dikonsumsi
secara normal melalui proses digesti, absobsi, transportasi, penyimpanan, metabolisme
dan pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan untuk mempertahankan kehidupan,
pertumbuhan dan fungsi normal dari organ-organ, serta menghasilkan energi.Tak satu
pun jenis makanan yang mengandung semua zat gizi, yang mampu membuat seseorang
untuk hidup sehat, tumbuh kembang dan produktif. Oleh karena itu, setiap orang perlu
mengkonsumsi anekaragam makanan; kecuali bayi umur 0-4 bulan yang cukup
mengkonsumsi Air Susu Ibu (ASI) saja. Bagi bayi 0-4 bulan, ASI adalah satu-satunya
makanan tunggal yang penting dalam proses tumbuh kembang dirinya secara wajar dan
sehat.
Makan makanan yang beranekaragam sangat bermanfaat bagi kesehatan. Makanan
yang beraneka ragam yaitu makanan yang mengandung unsur-unsur zat gizi yang
diperlukan tubuh baik kualitas maupun kuantintasnya, dalam pelajaran ilmu gizi biasa
disebut triguna makanan yaitu, makanan yang mengandung zat tenaga, pembangun dan
zat pengatur. Apabila terjadi kekurangan atas kelengkapan salah satu zat gizi tertentu
pada satu jenis makanan, akan dilengkapi oleh zat gizi serupa dari makanan yang lain.
Jadi makan makanan yang beraneka ragam akan menjamin terpenuhinya kecukupan
sumber zat tenaga, zat pembangun dan zat pengatur.
Makanan sumber zat tenaga antara lain: beras, jagung, gandum, ubi kayu, ubi jalar,
kentang, sagu, roti dan mi. Minyak, margarin dan santan yang mengandung lemak juga
dapat menghasilkan tenaga. Makanan sumber zat tenaga menunjang aktivitas sehari-hari.
Makanan sumber zat pembangun yang berasal dari bahan makanan nabati adalah
kacang-kacangan, tempe, tahu. Sedangkan yang berasal dari hewan adalah telur, ikan,
ayam, daging, susu serta hasil olahan, seperti keju. Zat pembangun berperan sangat
penting untuk pertumbuhan dan perkembangan kecerdasan seseorang.
Makanan sumber zat pengatur adalah semua sayur-sayuran dan buah-buahan.
Makanan ini mengandung berbagai vitamin dan mineral, yang berperan untuk
melancarkan bekerjanya fungsi organ-organ tubuh.
Gizi seimbang bagi remaja adalah makanan yang di konsumsi remaja yang
mengandung zat sumber tenaga ,zat pembangun,dan zat pengatur serta beraneka ragam
jenisnya.
B. Prinsip Gizi pada Remaja
Masa remaja merupakan saat terjadinya perubahan-perubahan cepat
dalam prosespertumbuhan fisik, kognitif dan psikososial. Pada masa ini
terjadi kematangan seksual dan tercapainya bentuk dewasa karena pematangan
fungsi endokrin. Pada saat proses pematanganfisik, juga terjadi perubahan komposisi
tubuh.
Periode Adolesensia ditandai dengan pertumbuhan yang cepat (Growth Spurt) baik
tinggi badannnya maupun berat badannya. Pada periode growth spurt, kebutuhan
zat gizi tinggi karena berhubungan dengan besarnya tubuh.
Growth Spurt :
1. Anak perempuan : antara 10 dan 12 tahun
2. Anak laki-laki : umur 12 sampai 14 tahun.
Permulaan growth spurt pada anak tidak selalu pada umur yang sama melainkan
tergantung individualnya. Pertumbuhan yang cepat biasanya diiringi
oleh pertumbuhanaktivitas fisik sehingga kebutuhan zat gizi akan naik pula.
Penyelidikan membuktikan bahwa apabila manusia sudah mencapai usia lebih dari
20 tahun, maka pertumbuhan tubuhnya sama sekali sudah terhenti. Ini
berarti, makanantidak lagi berfungsi untuk pertumbuhan tubuh, tetapi untuk
mempertahankan keadaan giziyang sudah didapat atau membuat gizinya menjadi lebih
baik. Dengan demikian, kebutuhan akan unsure-unsur gizi dalam masa dewasa sudah
agak konstan, kecuali jika terjadi kelainan-kelainan pada tubuhnya, seperti sakit dan
sebagainya. Sehingga mengharuskandia mendapatkan kebutuhan zat gizi yang lebih dari
biasanya.
Anemia di kalangan remaja perempuan lebih tinggi dibanding remaja laki-laki. Anemia
pada remaja berdampak buruk terhadap penurunan imunitas, konsentrasi, prestasi belajar,
kebugaran remaja dan produktifitas.
Selain itu, secara khusus anemia yang dialami remaja putri akan berdampak lebih serius,
mengingat mereka adalah para calon ibu yang akan hamil dan melahirkan seorang bayi,
sehingga memperbesar risiko kematian ibu melahirkan, bayi lahir prematur dan berat
bayi lahir rendah (BBLR).
Anemia dapat dihindari dengan konsumsi makanan tinggi zat besi, asam folat, vitamin A,
vitamin C dan zink, dan pemberian tablet tambah darah (TTD). Pemerintah memiliki
program rutin terkait pendistribusian TTD bagi wanita usia subur (WUS), termasuk
remaja dan ibu hamil.
Remaja Indonesia banyak yang tidak menyadari bahwa mereka memiliki tinggi badan
yang pendek atau disebut stunting. Rata-rata tinggi anak Indonesia lebih pendek
dibandingkan dengan standar WHO, yaitu lebih pendek 12,5cm pada laki-laki dan lebih
pendek 9,8cm pada perempuan.
Remaja yang kurus atau kurang energi kronis bisa disebabkan karena kurang asupan zat
gizi, baik karena alasan ekonomi maupun alasan psikososial seperti misalnya
penampilan.
Kondisi remaja KEK meningkatkan risiko berbagai penyakit infeksi dan gangguan
hormonal yang berdampak buruk di kesehatan.
Pola makan remaja yang tergambar dari data Global School Health Survey tahun 2015,
antara lain: Tidak selalu sarapan (65,2%), sebagian besar remaja kurang mengonsumsi
serat sayur buah (93,6%) dan sering mengkonsumsi makanan berpenyedap (75,7%).
Selain itu, remaja juga cenderung menerapkan pola sedentary life, sehingga kurang
melakukan aktifitas fisik (42,5%). Hal-hal ini meningkatkan risiko seseorang menjadi
gemuk, overweight, bahkan obesitas.
Pada prinsipnya, sebenarnya obesitas remaja dapat dicegah dengan mengatur pola dan
porsi makan dan minum, perbanyak konsumsi buah dan sayur, banyak melakukan
aktivitas fisik, hindari stres dan cukup tidur.