Anda di halaman 1dari 10

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

GIZI SEIMBANG UNTUK BALITA


PKLT IPE-CP POLTEKKES KEMENKES RI PADANG

Oleh :
Kelompok 33

Annisa Utari Yusril (172110123) Putri Prihandini (173110261)

Fitria Hasni (173110166) Salsabila (162210747)

Mimma Hijri Yanti (175110546) Wardhah Afifah (174210454)

Nadia Henry Agusti (161210705) Wendi Dermawan (173210310)

Nurraya Riangga (174110404) Yuni Caesar Reizan (171110040)

Pembimbing :
Murniati Muchtar, SKM. M.Biomed

POLTEKKES KEMENKES R.I PADANG


2020
A. Latar Belakang
Istilah “gizi” dan “ilmu gizi” di Indonesia baru dikenal sekitar tahun1952-
1955 sebagai terjemahan kata bahasa Inggris nutrition. Kata gizi berasal dari
bahasa Arab “ghidza” yang berarti makanan. Disatu sisi ilmu gizi berkaitan
dengan makanan dan disisi lain dengan tubuh manusia. Secara klasik ilmu gizi
hanya dihubungkan dengan kesehatan tubuh, yaitu untuk menyediakan energy,
membangun, dan memelihara jaringan tubuh, serta mengatur proses-proses
kehidupan dalam tubuh.
Gizi merupakah salah satu penentu kualitas SDM, kekurangan gizi akan
menyebabkan kegagalan pertumbuhan fisik dan perkembangan kecerdasan,
menurunkan produktifitas kerja dan daya tahan tubuh, yang berakibat
meningkatnya kesakitan dan kematian. Kecukupan gizi sangat diperlukan oleh
setiap individu, sejak janin yang masih didalam kandungan, bayi, anak-anak,
remaja dewasa sampai usia lanjut. Ibu atau calon ibu merupakan kelompok rawan,
karena membutuhkan gizi yang cukup sehingga harus dijaga status gizi dan
kesehatannya, agar dapat melahirkan bayi yang sehat.
Gizi seimbang merupakan susunan makanan sehari-hari yang mengandung
zat-zat gizi dalam jenis dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh , dengan
memperhatikan prinsip keanekaragaman atau variasi makanan, aktivitas fisik,
kebersihan, dan berat badan ideal. Kurangnya pengetahuan ibu balita tentang gizi
seimbang mendorong penulis untuk melakukan kegiatan penyuluhan gizi
seimbang guna meningkatkan pengetahuan ibu balita tentang gizi seimbang.
B. Tujuan
1. Tujuan umum :
Untuk meningkatkan pengetahuan ibu balita tentang gizi seimbang
2. Tujuan khusus
 Ibu balita mengetahui pengertian gizi seimbang
 Ibu balita mengetahui pentingnya gizi seimbang
 Ibu balita mampu menerapkan pemberian gizi seimbang dengan baik
dan benar
C. Sasaran : Ibu balita
D. Metode : Ceramah dan tanya jawab
Penyuluh menyampaikan materi sesuai dengan topik dengan cara
menjelaskan, dan pada akhir ceramah di adakan tanya jawab bila
selama diadakannya ceramah sasaran ada yang tidak mengerti, atau
masih ada yang belum dipahami.
E. Media : Slide power point
F. Waktu : 15 April 2020
G. Tempat : Posyandu
H. Materi
1. Pengertian gizi seimbang
2. Prinsip gizi seimbang
3. 10 pesan gizi seimbang

I. Setting Tempat
PENYULUH

Peserta Peserta Peserta

Peserta Peserta Peserta

Peserta Peserta Peserta


J. RENCANA KEGIATAN

No Tahapan Kegiatan Penyuluh Kegiatan Peserta Waktu Metode Media PJ

1 Pembukaan 1. Memberi salam 1. Menjawab salam 10 menit Ceramah - Salsabila


2. Memperkenalkan diri 2. Mendengarkan dan Tanya Jawab
3. Menjelaskan tujuan Memperhatikan
penyuluhan 3. Menyepakati bahasa
4. Membuat kontrak waktu dan waktu
dan bahasa 4. Mengikuti pretest
5. Melakukan pretest kepada sebelum penyajian
peserta penyuluhan materi penyuluhan

2 Penyajian 1. Menjelaskan materi 1. Mendengarkan 60 menit Ceramah Slide power Salsabila


penyuluhan kepada sasaran 2. Memperhatikan Tanya Jawab point
yaitu ibu balita di jorong 3. Bertanya kepada
Kampung Tangah sasaran penyuluhan
tentang materi yang
kurang paham
3 Evaluasi 1. Melakukan kegiatan 1. Mengikuti posttest 15 menit Tanya Jawab - Salsabila
posttest dengan tentang materi yang
memberikan beberapa sudah disampaikan
pertanyaan tentang materi 2. Ikut serta dalam
yang telah disampaikan menyimpulkan
kepada peserta kegiatan penyuluhan
2. Menanyakan pemahaman 3. Menjawab salam.
peserta dengan
menanyakan kesimpulan
3. Memberi kesimpulan dari
kegiatan penyuluhan
4. Menutup acara dengan
megucapkan terimakasih
dan salam
K. Evaluasi Penyuluhan :
a. Evaluasi Struktur
Waktu untuk mulai acara, persiapan alat, persiapan media, kelengkapan jumlah
peserta, kelengkapan alat yang akan digunakan.
b. Evaluasi Proses
Bagaimana berlangsungnya proses pembelajaran, ada hambatan atau tidak ada
hambatan, keaktifan peserta saat proses pembelajaran, adanya tanya jawab atau
tidak ada tanya jawab.
c. Evaluasi Hasil
Dengan memberikan pertanyaan tentang materi yang disampaikan dalam bentuk
pretest dan posttest

L. LAMPIRAN MATERI PENYULUHAN


1. Pengertian gizi seimbang
Gizi seimbang adalah susunan makanan sehari-hari yang mengandung zat-zat
gizi dalam jenis dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh, dengan
memperhatikan prinsip keanekaragaman atau variasi makanan, aktivitas fisik,
kebersihan, dan berat badan ideal. Gizi seimbang di Indonesia divisualisasikan dalam
bentuk tumpeng gizi seimbang (TGS) yang sesuai dengan budaya Indonesia. TGS
dirancang untuk membantu setiap orang memilih makanan dengan jenis dan jumlah
yang tepat sesuai dengan berbagai kebutuhan menurut usia (bayi, balita, remaja,
dewasa dan usia lanjut), dan sesuai keadaan kesehatan (hamil, menyusui, aktivitas
fisik, sakit).
2. Prinsip gizi seimbang
Prinsip gizi seimbang harus diterapkan sejak anak usia dini hingga usia lanjut.
Ibu hamil, remaja perempuan serta bayi sampai usia 2 tahun merupakan kelompok
usia yang penting menerapkan prinsip gizi seimbang ini. Kelompok ini adalah
kelompok kritis tumbuh kembang manusia yang akan menentukan masa depan
kualitas hidup manusia. Khusus untuk ibu hamil, akan mengalami periode window of
opportunity, kesempatan singkat untuk melakukan sesuatu yang menguntungkan dan
memanfaatkan zat gizi untuk kesehatan ibu dan janin. Periode ini berkisar dari
sebelum kehamilan hingga anak berumur dua tahun.
Prinsip gizi seimbang dinilai efektif dilakukan dalam periode ini karena jika
calon ibu kekurangan gizi dan berlanjut hingga ibu hamil, maka janin akan
kekurangan
gizi dan dapat menimbulkan beban ganda masalah gizi, yaitu: anak kurang gizi,
lambat berkembang, mudah sakit, kurang cerdas, serta ketika dewasa kegemukan dan
beresiko terkena penyakit degeneratif.
3. 10 pesan gizi seimbang
a. Syukuri dan nikmati anekaragaman makanan
Kualitas atau mutu gizi dan kelengkapan zat gizi dipengaruhi oleh keragaman
jenis pangan yang dikonsumsi. Semakin beragam jenis pangan yang dikonsumsi
semakin mudah untuk memenuhi kebutuhan gizi. Cara menerapkan pesan ini adalah
dengan mengonsumsi lima kelompok pangan setiap hari dan setiap kali makan.
Kelima kelompok pangan tersebut adalah makanan pokok, lauk-pauk, sayuran, buah-
buahan dan minuman.
b. Banyak makan sayur dan cukup buah-buahan
Sayuran dan buah-buahan merupakan sumber berbagai vitamin, mineral, dan
serat. Sebagian vitamin, mineral yang terkandung dalam sayuran dan buah-buahan
beperan sebagai antioksidan atau penangkan senyawa jahat pada tubuh, berbeda
dengan sayuran, buah-buahan juga menyediakan karbohidrat terutama berupa fruktosa
dan glukosa.
Berbagai kajian menyebutkan bahwa konsumsi sayuran dan buah-buahan yang
cukup turut berperan dalam menjaga kenormalan tekanan darah, kadar gula dan
kolesterol darah. Konsumsi sayuran dan buah yang cukup juga dapat menurunkan
risiko sulit buang air besar dan kegemukan. Hal ini menunjukkan bahwa konsumsi
sayuran dan buah-buahan yang cukup turut berperan dalam pencegahan penyakit tidak
menular kronik.
WHO secara umum menganjurkan konsumsi sayuran dan buah-buahan untuk
hidup sehat sejumlah 400 g per oarng perhari, yang terdiri dari 250 g sayur dan 150 g
buah ( setara dengan 3 bh pisang ambon, 1 ½ potong papaya ukuran sedang atau 3 bh
jeruk). Bagi orang Indonesia dianjurkan konsumsi sayuran dan buah-buahan 300-400
g perorang perhari bagi anak balita dan anak sekolah, 400-600 g perorang perhari bagi
remaja dan orang dewasa
c. Biasakan konsumsi lauk pauk yang mengandung protein tinggi
Lauk pauk terdiri dari pangan sumber protein hewani dan nabati. Kelompok
pangan lauk pauk sumber protein hewani terdiri dari, daging ayam, daging sapi,
daging kambing, ikan, susu, dan telur. Kelompok pangan lauk pauk sumber protein
nabati terdiri dari kacang-kacangan dan hasil olahannya seperti tahu, tempe, kacang
hijau, kacang merah, dan lain-lain.
Meskipun kedua kelompok pangan tersebut mengandung protein tetapi
masing-masing kelompok pangan terebut mempunyai keunggulan dan
kekurangannya. Pangan hewani mempunyai asam amino yang lebih lengkap dan
mempunyai mutu zat gizi yaitu protein, vitamin, mineral lebih baik karena kandungan
zat-zat gizi tersebut lebih banyak dan mudah diserap tubuh. Tetapi pangan hewani
mengandung tinggi lemak jenuh dan kolesterol yang tidak baik untuk dikonsumsi oleh
orang dewasa.
Pangan protein nabati mempunyai keunggulan mengandung proporsi lemak
tidak jenuh yang lebih banyak dibanding pangan hewani,, pangan nabati juga
mengandung antioksidan dan anti-kolesterol.
d. Biasakan mengonsumsi anekaragaman makanan pokok
Makanana pokok adalah pangan mengandung karbohidrat yang sering
dikonsumsi atau telah menjadi bagian dari budaya makan berbagai etnik di Indonesia
sejak lama. Contoh pangan karbohidrat adalah beras, jagung, singkong, ubi, talas,
garut, sorgum, sagu, dan produk olahannya.
Disamping mengandung karbohidrat, dalam makanan poko biasanya juga
terkandung vitamin B1 (tiamin), B2 (riboflavin), dan beberapa mineral. Cara
mewujudkan pola konsumsi makanan pokok yang beragam adalah dengan
mengonsumsi lebih dari satu jenis makanan pokok dalam sehari atau sekali makan.
e. Batasi konsumsi pangan manis, asin dan berlemak
Peraturan menteri kesehatan no 30 tahun 2013 tentang pencantuman informasi
kandungan gula, garam, dan lemak serta pesan kesehatan untuk pangan olahan dan
pangan siap saji menyebutkan bahwa konsumsi gula lebih dari 50 g ( 4 sdm), natrium
lebih dari 2000mg (1 sdt), dan lemak/minyak total lebih dari 67 g ( 5 sdm) perorang
perhari akan meningkatkan risiko hipertensi, stroke, diabetes, dan serangan jantung.
Khusu untuk anak usia 6-24 bulan konsumsi lemak tidak perlu dibatasi.
1. Konsumsi gula
Gula yang dikonsumsi melampaui kebutuhan akan berdampak pada
peningkatan berat badan, bahkan jika dilakukan dalam jangka waktu lama secara
langsung akan meningkatkan kadar gula darah dan berdampak pada terjadinya
DM tipe 2, bahkan secara tidak langsung berkontribusi pada penyakit seperti
osteoporosis, penyakit jantung dan kanker.
Gula yang diketahui dimasyarakat tidak hanya terdapat pada gula tebu, gula
aren dan gula jagung yang dikonsumsi dari makanan dan minuman. Perlu diingat
bahwa kandungan gula terdapat juga dalam makanan lain seperti tepung, roti, dn
kecap, buah manis, jus minuman bersoda dan lainnya.
2. Konsumsi garam
3. Konsumsi lemak
f. Biasakan sarapan
Sarapan adalah kegiatan makan dan minum yang dilakuakan anatara bangun
pagi sampai jam 9 untuk memenuhi sebagian kebutuhan gizi harian (15-30 %
kebutuhan gizi) dalam rangka mewujudkan hidup sehat, aktif, dan produktif. Sarapan
membekali tubuh dengan zat gizi yang diperlukan untuk berpikir, bekerja dan
melakukan aktifitas fisik secara optimal setelah bangun pagi.
g. Biasakan minum air putih yang cukup dan aman
Air merupakan salah satu zat gizi makro essensial, yang berarti bahwa air
dibutuhkan tubuh dalam jumlah yang banyak untuk hidup sehat, dan tubuh tidak dapat
memproduksi air untuk memenuhi kebutuhan ini. Sekitar dua petiga tubuh kita adalah
air
h. Biasakan membaca label pada kemasan
Label adalah keterangan tentang isi, jenis, komposisi zat gizi, tanggal
kadarluasa dan keterangan penting lain yang dicantumkan pada kemasan. Keterangan
yang rinci pada table makanan yang dikemas sangat membantu konsumen untuk
mengetahui bahan-bahan yang terkandung dalam makanan tersebut.
i. Cuci tangan pakai sabun dengan air bersih mengalir
Cuci tangan pakai sabun dengan air bersih mengalir dapat mencegah
penyebaran penyakit. Perilaku hidup bersih harus dilakukan atas dasar kesadaran oleh
setian anggota keluarga agar terhindar dari penyakit.
Kapan saja harus mencuci tangan pakai sabun :
1. Sebelum dan sesudah memegang makanan
2. Sesudah buang air besar dan menceboki anak
3. Sebelum memberikan ASI
4. Sesudah memegang binatnag
5. Sesudah berkebun

j. Lakukan aktivitas fisik yang cukup dan pertahankan berat badan normal
Aktifitas fisik adalah setiap gerakan tubuh yang meningkatkan pengeluaran
tenaga/energy dan pembakaran energi. Aktifitas fisik dikategorikan cukup apabila
seseorang melakukan latihan fisik atau olahraga selama 30 menit seyiap hari.
Beberapa aktifitas fisik yang dapat dilakukan antara lain aktifitas sehari-hari seperti
menyapu, mencuci, berkebun, mengepel, naik turun tangga yang dilakukan secara
terstruktur dan terencana.

4. SOAL PRETEST POSTEST

Nama :

Alamat :

Umur :

1. Gizi seimbang adalah


a. Susunan makanan sehari-hari yang tidak mengandung zat gizi dalam jenis dan
jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh dan tidak memperhatikan prinsip
b. Susunan makanan sehari-hari yang mengandung zat-zat gizi dalam jenis dan
jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh, dengan memperhatikan prinsip
keanekaragaman atau variasi makanan, aktivitas fisik, kebersihan, dan berat
badan ideal
c. Susunan makanan sehari-hari yang mengandung zat gizi dalam jenis dan jumlah
yang tidak sesuai dengan kebutuhan tubuh dan tidak memperhatikan prinsip
serta keanekaragaman makanan
d. Susunan makanan sehari-hari yang tidak mengandung energi, karbohidrat, lemak
serta protein
2. Prinsip gizi seimbang di mulai dari?
a. Mulai usia 1 tahun
b. Usia dini hingga anak-anak
c. Usia dini hingga usia lanjut
d. Semua salah
3. Salah satu 10 pesan gizi seimbang yang benar dibawah ini adalah..
a. Syukuri dan nikmati anekaragaman makanan
b. Selalu makan dengan berlebih
c. Jarang berolahraga
d. Tidak sarapan pagi
4. Syukuri dan nikmati anekaragaman makanan dan biasakan minum air putih yang cukup
dan aman serta biasakan membaca label pada kemasan merupakan ...... gizi seimbang?
a. Pengertian gizi seimbang
b. Prinsip gizi seimbang
c. Manfaat gizi seimbang
d. 10 pesan gizi seimbang

5. DAFTAR PUSTAKA
Almatsier S. 2005. Penuntun Diet. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama
Kementrian Kesehatan RI. Pedoman Gizi Seimbang. Tahun 2014.

Anda mungkin juga menyukai