Anda di halaman 1dari 17

PERTEMUAN 1

KONSEP DASAR NUTRISI


DOSEN PENGAMPU

CHRISTINE HANDAYANI SIBURIAN, S.Kep.Ns.,M.Kep

DISUSUN OLEH : KELOMPOK 4

MONICA CINDY MANALU (2114201069)


NUR INDAH LARAS HATI HIA (2114201072)
MUSPITHA RACHMADANY NASUTION (2114201071)
ITA MASLINA ZALUKHU (2114201065)
ROBIATULAINUN TANJUNG (2114201076)
BIMA TRYAN SYAHPUTRA (2114201058)
FORISMAN GOWASA (2114201063)
MUHAMMAD ALFI (2114201089)

PRODI S1 KEPERAWATAN/IIC
UNIVERSITAS IMELDA MEDAN
T.A. 2021/2022
PADA KELUARGA BAPAK M KHUSUSNYA AN.A DENGAN GIZI KURANG
DIBANJAR SAMA KALURAHAN PEDUNGAN WILAYAH KERJA
PUSKESMAS IV DENPASAR SELATAN
i
SAP (SATUAN ACARA PENYULUHAN)

Hari/Tanggal : jumat, 11 oktober 2013

Waktu : 45 menit

Tempat dan pelaksana : rumah bapak M banjar sama kelurahan pedungan,

Kecamatan Denpasar selatan

Sasaran : keluarga bapak M banjar sama kelurahan


pedungan,

Kecamatan Denpasar selatan

Topik kegiatan : kebutuhan nutrisi pada anak

Sub topik : 1. Pengertian nutrisi

2. fungsi pemberian makan

3. kandungan gizi lengkap dan seimbang

4. masalah makanan pada anak usia 1-3 tahun

5. cara mengatasi kesulitan makan pada anak

A. LATAR BELAKANG

Masalah gizi pada anak masih menjadi masalah kesehatan masyarakat di Indonesia
berdasarkan riset kesehatan dasar tahun 2010 sebanyak 13% berstatus gizi kurang, dari
berbagai penyebab kematian pada balita di negara berkembang. Beberapa faktor yang erat
kaitannya dengan perubahan status kesehatan dan gizi penduduk, yaitu mulai dari
ketahanan pangan di tingkat rumah tangga, tolak asuh, penyakit infeksi / non infeksi,
kesehatan lingkungan, pendidikaan, dan hingga kemiskinan.

Pada anak yang gizi kurang, rentang terhadap penyakit infeksi karena daya tahan
tubuhnya yang rendah. Sehingga anak tersebut tidak dapat tumbuh dan kembang secara
optimal dan anak tampak kurus dan pendek. Selain itu pertumbuhan dan perkembangan
otaknya juga tidak optimal, sehingga dapat menurunkan kecerdasan anak. Anak akan
tumbuh dan berkembang menjadi remaja dan dewasa yang kurang berprestasi serta
memiliki produktivitas yang rendah, yang gizinya cukup dan sehat, tumbuh kembang
otak dan fisik menjadi optimal dengan demikian anak tersebut menjadi cerdas dan lebih
produktif.

Pada keluarga tuan M, ditemukan bahwa An.A mengalami masalah gizi kurang hal ini
dapat dilihat dari berat badan, dan tinggi badan anak yang tidak seimbang. Dengan indeks
masa tubuh sebesar 16,88 yang termasuk dalam kategori kurus.
ii
B. TUJUAN
1. Tujuan umum :
Setelah dilakukan pendidikan kesehaatan selama 45 menit diharapkan peserta
dapat mengerti dan memahami mengenai kebutuhan nutrisi pada anak dan
keluarga
2. Tujuan khusus :
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan selama 45 menit, diharapkan peserta
dapat :
1. Mengetahui dan mampu menyebutkan pengertian nutrisi
2. Mengetahui dan mampu menyebutkan fungsi pemberian makan
3. Mengetahui dan mampu menyebutkan kandungan gisi lengkap dan
seimbang
4. Mengetahui dan mampu menyebutkan masalah makan pada anak usia 1-3
tahun
5. Mengetahui dan mampu menyebutkan cara mengatasi kesulitan makan
pada anak

C. PESERTA PENYULUHAN

Keluarga bapak M dengan jumlah 3 orang

D. PENYELENGGARA PENYULUHAN

Penyelenggara penyuluhan infeksi saluran pernapasan akut adalah mahasiswa


program studi ilmu keperawatan fakultas kedokteran universitas udayana yang
bernama luh komang ratna pertiwi

E. GARIS BESAR MATERI


1. Pengertian nutrisi
2. Fungsi pemberian makan
3. Kandungan gisi lengkap dan seimbang
4. Masalah makan pada anak usia 1-3 tahun
5. Cara mengatasi kesulitan makan pada anak

F. STRATEGI PELAKSANAAN

TAHAP KEGIATAN WAKTU


iii
Pembukaan  Mengucapkan salam 5 menit
 Menyampaikan maksud dan tujuan
 Mengadakan kontrak waktu
Kerja Penyuluh menjelaskan mengenai : 15 menit
1. Pengertian nutrisi
2. Fungsi pemberian nutrisi
3. Kandungan gizi lengkap dan seimbang
4. Masalah makan pada anak usia 1-3
tahun
15 menit
5. Cara mengatasi kesulitan makan pada
anak
Tanya jawab
Penutup  Menyimpulkan seluruh materi yang 10 menit
diberikan dan mengevaluasi jalannya
ceramah
 Mengakhiri kontak
 Melakukan evaluasi kegiatan
 Salam penutup
jumlah 45 menit

G. METODE PELAKSANAAN
1. Ceramah
2. DiskusI

H. MEDIA DAN ALAT


1. Leflet
2. Poster

I. SETINGAN TEMPAT
1. Penyuluh

J. KRITERIA EVALUASI
1. Evaluasi struktur
Rencana kegiatan dipersiapkan 2 hari sebelum kegiatan dengan melakukan
kontrak sebelumnya dengan keluarga 1 hari sebelum kegiatan. Sarana dan

iv
prasarana seperti leflet poster dan materi penyuluhan di siapkan 2 hari
sebelum pelaksanaan.
2. Evaluasi proses
 Kegiatan berlangsung tepat waktu
 Pesert yang hadir 80% dari jumlah total peserta
 80% peserta berkonsentrasi penuh
 Tempat berlangsungnya kegiatan kondusif
 Peserta yang aktif bertanya 70% dari total peserta yang hadir
3. Evaluasi hasil
a. Peserta mengerti dan dapat menjelaskan kembali 75% dari materi
pengertian nutrisi
b. Peserta mengerti dan dapat menjelaskan kembali 75% dari materi fungsi
pemberian makanan
c. Peserta mengerti dan dapat menjelaskan kembali 75% dari materi
kandungan gizi lengkap dan seimbang
d. Peserta mengerti dan dapat menjelaskan kembali 75% dari materi masalah
makan pada anak usia 1-3 tahun
e. Peserta mengerti dan dapat menjelaskan kembali 75% dari materi cara
mengatasi anak kesulitan makanan

K. LAMPIRAN-LAMPIRAN
1. Materi
2. soal
3. leflet
4. poster

v
KONSEP DASAR NUTRISI
DOSEN PENGAMPU
Christine Handayani Siburian, S.Kep.,Ns.,M.Kep

Diselesaikan Oleh : KELOMPOK 4


MONICA CINDY MANALU (2114201069)
NUR INDAH LARAS HATI HIA (2114201072)
MUSPITHA RACHMADANY NASUTION (2114201071)
ITA MASLINA ZALUKHU (2114201065)
ROBIATULAINUN TANJUNG (2114201076)
BIMA TRYAN SYAHPUTRA (2114201058)
FORISMAN GOWASA (2114201063)
MUHAMMAD ALFI (2114201089)

S1 KEPERAWATAN / IIC
UNIVERSITAS IMELDA MEDAN
T.A.2022/2023

vi
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah Swt yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah- Nya sehingga
penulisan makalah yang berjudul “KONSEP DASAR NUTRISI” dapat diselesaikan..
Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang keperawatan, yang
kami sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber. Makalah ini disusun oleh
kelompok dengan berbagai rintangan. Baik itu yang datang dari individual kelompok
maupun yang datang dari luar. Namun penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari
tuhan akhirnya makalah ini dapat di selesaikan.
Team kelompok juga mengucapkan terima kasih kepada Dosen Pembimbing yang telah
membimbing kami agar dapat mengerti tentang bagaiamana cara kami menyusun
makalah ini.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca.
Walaupun makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Kami mohon untuk saran dan
kritikkannya supaya kedepannya akan lebih baik dari sebelumnya.

Medan, 26 September 2023

vi
i
KONSEP PEMENUHAN KEBUTUHAN NUTRISI

A. Angka kecukupan Nutrisi


Pangan merupakan salah satu kebutuhan pokok yang dibutuhkan tubuh setiap
hari dalam jumlah tetentu sebagai sumber energy dan zat-zat gizi. Kekurangan atau
kelebihan dalam jangka waktu lama berakibat buruk terhadap kesehatan. Kebutuhan akan
enegri dan zat-zat gizi bergantung pada  berbagai faktor, seperti umur, gender, berat
badan, iklim dan aktivitas fisik. Oleh karena itu, perlu disusun angka kecukupan gizi yang
dianjurkan oleh rata-rata penduduk yang hidup di daerah tertentu.
Angka kecukupan gizi (AKG) yang dianjurkan digunakan sebagai standar guba
mencapai status gizi optimal  bagi penduduk. Angka kecukupan gizi yang dianjurkan di
Indonesia pertama kali ditetapkan tahun 1968 melalui Widya Karya Pangan dan Gizi
yang diselenggarakan oleh Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI). AKG ini
kemudian ditinjau diselengarakan kembali pada tahun 1978, dan sejak itu secara  berkala
tiap lima tahun sekali,
Pengertian dan Bahan Penggunaan Angka Kecukupan Gizi yang dianjukan (AKG) atau
 Recommended  Dietary Allowances
(RDA) adalah taraf komsumsi zat-zat gizi eswnsial, yang  berdasarkan pengetahuan
Ilmiah dinilai cukup untuk memenuhi kebutuhan hampir semua orang sehat. Angka
Kecukupan Gizi berbeda dengan angka kebutuhan gizi (Dietary requirement). Angka
Kecukupan adalah banyaknya zat-zat gizi minimal yang dibutuhkan seseorang untuk
memepertahankan status gizi adekuat. AKG yang dianjurkan berdasarkan pada patokan
berat badan untuk masing-masing kelompok umur,gender,aktivitas fisik, dan kondisi
fisiologis tertentu seperti kehamilan dan menyusui. Dalam penggunaanya, bila kelompok
penduduk yang dihadapi Mempunyai rata-rata berbeda dengan patokan yang digunakan,
maka perlu dilakukan penyesuaian.
Bila berat badan kelompok  penduduk tersebut dinilai terlalu kurus, AKG dihitung
berdassarkan berat idealnya.AKG yang dianjurkan tidak digunakan untuk perorangan.

i
1. Apakah pengaruh nutrisi terhadap kesehatan
Pengaruh gizi terhadap kesehatan sangat besar. Orang yang kekuragan gizi
akan mengalami gangguan pada tubuhnya, dan menyebabkan berbagai penyakit.
Sebaliknya orang yang cukup gizi akan lebih sehat karena berfungsi dengan baik organ
tubuhnya, kuat sistem kekebalan tubuhnya, dan terhindar dari penyakit.
Pembahasan
Nutrisi atau gizi adalah senyawa dan bahan organik yang dibutuhkan oleh tubuh
untuk dapat berkerjanya secara normal pada sistem tubuh, pertumbuhan, dan kekebalan
tubuh.
Nutrisi dapat berupa vitamin, mineral dan sumber kalori. Kebutuhan nutrisi atau
gizi harus dicukupi, teutama pada anak yang masih ebrada di dalam masa pertumbuha,
dan pada lansia yang mulia berkurang kemampuan tubuhnya.
Contoh gangguan kesehatan yang disebabkan oleh kurang gizi ini misalnya adalah:
Anemia: disebabkan kekurangan zat besi (Fe) dan menyebabkan terganggunya produksi
dan jumlah sel darah merah (eritrosit).
Beri-beri: disebabkan kekurangan zat thiamin (vitamin B1) dan menyebabkan kaki
keram, sakit dan membengkak
Osteoporosis: disebabkan kekurangan zat kalsium (Ca) dan menyebabkan tulang keropos,
mudah patah saat terluka dan nyeri pada sendi
Rabun ayam (nyctalopia): disebabkan kekurangan zat vitamin A dan menyebabkan
gangguan pada penglihatan yang menyebabkan sulit untuk meliat terutama pada
kegelapan
Skorbut: disebabkan kekurangan zat asam askorbat (vitamin C) dan menyebabkan
pendarahan pada bibir dan gusi, rasa lemah dan radang pada kulit.

2. Apa saja factor yang mempengrauhi nutrisi dan jelaskan


Secara umum faktor yang mempengaruhi kebutuhan nutrisi adalah faktor
fisiologis untuk kebutuhan metabolisme basal, faktor patofisiologi seperti adanya
penyakit tertentu yang mengganggu pencernaan atau meningkatkan kebutuhan nutrisi,
faktor sosioekonomi seperti adanya kemampuan individu.
1. Ukuran Tubuh.
Merupakan peubah utama dalam menentukan pengeluaran energi seseorang.
Tubuh yang besar memiliki kebutuhan nutrisi yang lebih besar.
2. Jenis Kelamin Laki-laki dan perempuan dengan tinggi, berat, dan umur yang sama
ii
mempunyai komposisi tubuh yang berbeda. Perempuan memiliki banyak jaringan lemak
dan lebih sedikit otot daripada laki-laki.
3. Umur Kebutuhan nutrisi pada usia muda lebih tinggi dari pada usia tua. Waktu lahir
akan meningkat kebutuhan nutrisi hingga umur dua tahun dan akan berangsur menurun
untuk meningkat lagi pada saat remaja.

3. Bagaimana perkembangan ilmu nutrisi di Indonesia

A. Perkembangan Gizi Tahun 1950-1960

Pada tahun 1950 Prof. Dr. Poerwo Soedarmo mendapat amanah untuk
memimpin Insituut voor Volksvoeding, selanjutnya dinamakan sebagai Lembaga
Makanan Rakyat yang bertempat di Gedung Eijkman di jalan Diponegoro No. 69, Jakarta,
yaitu salah satu gedung yang berada dalam lokasi Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo.
Secara garis besar, Lembaga Makanan Rakyat bertugas mempelajari kesehatan penduduk
dalam hubungannya dengan makanan, serta memperbaiki konsumsi makanan untuk
meningkatkan taraf kesehatan penduduk.
Pada masa itu masih banyak terjadi busung lapar, kwashiorkor, defisiensi
vitamin A dan angka kematian yang tinggi. Produksi pangan tidak mencukupi kebutuhan
pokok, dan konsumsi makanan yang kurang selama puluhan tahun menyebabkan
sebagian besar penduduk berada dalam “status tidak sehat tidak sakit”. Pemimpin
Lembaga Makanan Rakyat menyadari bahwa masalah gizi di Indonesia tidak dapat diatasi
oleh satu instansi saja. Berbagai instansi harus bekerjasama dan bertanggung jawab
mengatasi masalah tersebut.
Langkah pertama yang dilakukan oleh Lembaga Makanan Rakyat ialah
membentuk tenaga staf dan kader. Usaha menimbulkan perhatian kalangan atas terhadap
masalah gizi mendapat prioritas. Sedangkan penyebarluasan masalah kesadaran gizi pada
masyarakat luas diberi perhatian lebih banyak dari pada waktu penjajahan. Kegiatan
penelitian terus dijalankan dengan tenaga-tenaga yang ada dan bantuan luar negeri.
Pada tahun 1951 Lembaga Makanan Rakyat mendirikan sekolah Ahli Diet yang
menerima siswa lulusan Sekolah Guru Kepandaian Puteri dan dididik selama 1,5 tahun
untuk menjadi tenaga ahli di bidang dietik bagi rumah-rumah sakit besar. Sejumlah 14
orang lulusan sekolah ini ditugaskan di Rumah Sakit Umum di Jakarta, Bandung,
Semarang dan Medan.
iii
Kebutuhan tenaga ahli gizi untuk program kesehatan masyarakat semakin
dirasakan, sehingga Lembaga Makanan Rakyat pada tahun 1952 mengubah kurikulum
Sekolah Ahli Diet menjadi 3 tahun setelah SMA bagian B dibawah Departemen
Kesehatan. Selain untuk rumah-rumah sakit, para lulusan dipekerjakan di Dinas
Kesehatan Rakyat di tingkat Provinsi sebagai staf Inspektur Kesehatan (IKES).

Kurikulum pendidikan disempurnakan terus dan nama sekolah tersebut diganti


menjadi Akademi Pendidikan Nutritionis dan Ahli Diet (1953-1956) yang berlokasi di Jl.
Semboja Bogor. Di tempat yang baru tersebut dibina kerjasama yang erat dengan
Fakultas Pertanian dan Fakultas Kedokteran Hewan, serta lembaga-lembaga penelitian di
kota tersebut. Pada tahun 1966 nama dirubah menjadi Akademi Gizi yaitu pendidikan
tenaga gizi professional tingkat sarjana muda (Bachelor of Science/Program D3).

4. Sebutkan ruang lingkup ilmu nutrisi

Ruang Lingkup Ilmu Gizi

Ruang lingkup ilmu gizi cukup luas, dimulai dari cara produksi pangan,
perubahan pascapanen (penyediaan pangan, distribusi dan pengolahan pangan, konsumsi
makanan serta cara pemanfaatan makanan oleh tubuh yang sehat dan sakit). Ilmu gizi
berkaitan dengan ilmu agronomi, peternakan, ilmu pangan, mikrobiologi, biokimia, faal,
biologi molekular dan kedokteran.
Informasi gizi yang diberikan pada masyarakat, yang meliputi gizi individu, keluarga dan

iv
masyarakat; gizi institusi dan gizi olahraga.

Perkembangan gizi klinis adalah sebagai berikut:


 Anamnesis dan pengkajian status nutrisi pasien.
 Pemeriksaan fisik yang berkaitan dengan defisiensi zat besi.
 Pemeriksaan antropometris dan tindak lanjut terahdap gangguannya.
 Pemeriksaan radiologi dan tes laboratorium dengan status nutrisi pasien.
 Suplementasi oral, enteral dan parenteral.
 Interaksi timbal balik antara nutrien dan obat-obatan.
 Bahan tambahan makanan (pewarna, penyedap dan sejenis serta bahan-bahan
kontaminan).

Konsep baru yang dikemukakan dewasa ini berkaitan dengan ruang lingkup ilmu gizi
sebagai sains adalah sebagai berikut:
1. Hubungan keturunan dengan kebutuhan gizi
2. Hubungan gizi dengan perkembangan otak dan perilaku
3. Hubungan gizi dengan kemampuan bekerja dan produktivitas kerja
4. Hubungan gizi dengan daya tahan tubuh (karena penyakit infeksi)
5. Faktor-faktor gizi yang berperan dalam pencegahan dan pengobatan terhadap
penyakit degeneratif ( jantung, diabetes melitus, hati dan kanker)

Ruang lingkup ilmu gizi berdasarkan Komisi Pangan dan Gizi Amerika tahun 1995
(Soekirman 2001) dibagi ke dalam empat kelompok. Atas dasar pemahaman tersebut,
WHO menyatakan bahwa gizi adalah pilar utama dari kesehatan dan kesejahteraan
sepanjang siklus kehidupan. Dengan pengertian itu WHO membagi ruang lingkup Ilmu
Gizi ke dalam tiga kelompok besar, yaitu:
6. Kelompok gizi biologi dan metabolic.
7. Kelompok gizi perorangan sepanjang siklus hidup.
8. Gizi masyarakat baik bersifat lokal, nasional, regional dan global.

v
5. Jelaskan proses tranportasi dalam pemenuhan nutrisi tubuh

Proses transportasi dalam pemenuhan nutrisi tubuh adalah proses pengangkutan


sari makanan, gas, hormon, enzim dan zat penting lainnya ke seluruh sel tubuh oleh
darah.
Nutrisi atau sari makanan tersebut beserta dengan gas, hormon, enzim dan zat-
zat vital lainnya diangkut oleh sistem sirkulasi yaitu darah. Darah dari paru-paru (kaya
oksigen) diterima serambi kiri masuk ke bilik kiri lalu dipompa ke seluruh tubuh, Darah
ini membawa zat-zat penting (sari makanan, gas, hormon, enzim dan lainnya) ke semua
sel, jaringan, organ, dan sistem organ. Darah dari seluruh tubuh (kaya Karbon dioksida)
diterima melalui serambi kanan masuk ke bilik kanan kemudian dipompa ke paru-paru.
Darah ini membawa zat-zat sisa metabolisme keluar dari sel, jaringan, organ dan sistem
organ menuju paru-paru, ginjal atau kulit untuk dikeluarkan oleh tubuh melalui proses
ekskresi.
Semua sel tubuh membutuhkan nutrisi yang cukup. Nutrisi merupakan
kebutuhan pokok untuk bertahan hidup dan beberapa zat makanan penting sekali untuk
kesehatan. Nutrisi digunakan tubuh dalam proses-proses, seperti pertumbuhan,
penggantian jaringan rusak dan pemeliharaan kegiatan/aktivitas sel dalam tubuh secara
keseluruhan. Nutrisi yang dibutuhkan oleh sel-sel tubuh secara garis besar meliputi:
karbohidrat, lemak, protein, vitamin, mineral dan air. Bila makanan tidak mengandung zat
gizi yang dibutuhkan sel tubuh, kelancaran kerja fisiologis akan terganggu.

Nutrisi yang dibutuhkan sel tubuh salah satunya didapat dari makanan setelah
melalui proses pencernaan. Berikut ini adalah proses pencernaan secara garis besar:
Makanan yang kita makan akan diproses oleh sistem pencernaan yang terdiri atas rongga
oral (mulut), faring, esofagus/kerongkongan, lambung, usus halus, pankreas, hati dan
kandung empedu, usus besar, rectum, dan anus.  
Ketika makanan masuk dalam rongga oral, makanan tersebut dicerna dengan bantuan
gigi, lidah dan kelenjar saliva.
Setelah makanan tersebut lunak maka akan ditelan melalui kerongkongan.
Setelah melalui gerakan peristaltik kerongkongan, makanan masuk ke lambung akan
diproses lagi dengan bantuan enzim pencernaan.
vi
Kemudian, setelah melalui proses pencernaan di lambung, makanan akan masuk ke usus
halus dan diproses lagi dengan bantuan enzim dan hormon, dan diabsorbsi oleh usus
halus.
Makanan yang telah diproses di usus halus akan diseleksi oleh pankreas, hati dan
kandung empedu. Sari-sari makanan yang dibutuhkan oleh tubuh disalurkan ke seluruh
sel melalui pembuluh darah sedangkan sisa makanan yang tidak dibutuhkan akan masuk
ke usus besar kemudian dikeluarkan melalui anus.
Zat-zat sisa metabolisme dikeluarkan dari tubuh melalui ginjal, paru-paru, hati
atau kulit melalui proses yang disebut ekskresi. Zat sisa metabolisme yang dikeluarkan
melalui ginjal adalah urine. Paru-paru mengeluarkan zat sisa yaitu gas Karbon dioksida.
Hati mengeluarkan cairan empedu sedangkan kulit membuang keringat.

vi
i
PENUTUP
 
Kesimpulan.  Nutrisi adalah ikatan kimia yang yang diperlukan tubuh untuk melakukan
fungsinya yaitu energi, membangun dan memelihara jaringan, serta mengatur proses-
proses kehidupan.  Nutrisi adalah zat dalam makanan yang menyediakan energi,
membantu
“membakar” nutrisi
lain menjadi energi bagi tubuh kita, dan memperbaiki jaringan. Berbagai jenis nutrisi
ialah Protein, Karbohidrat, Lemak, Vitamin, Mineral dan Air. Malnutrisi adalah keadaan
terang gizi yang disebabkan oleh rendahnya konsumsi energi dan  protein dalam keadaan
sehari-hari sehingga tidak memenuhi dalam angka kecukupan gizi. Malnutrisi disebabkan
oleh faktor luar maupun dalam. Dalam mengatasi masalah malnutrisi orang tualah yang
harus berperan dalam pencagahannya dengan memberikan gizi serta nutrisi yang
seimbang kepada anaknya. B.
 
Saran dan Kritik. Pemenuhan akan kebutuhan gizi dalam tubuh merupakan salah satu cara
meminimaklisir terjadinya Malnutrisi. Cara itu dapat dilakukan dengan cara
mengkonsumsi makanan yang mengandung empat sehat lima sempurna.
 

vi
ii
DAFTAR PUSTAKA
Pearce, C Evelyn . 2008 .
Anatomi & Fisiologi untuk Paramedis
. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama. Sediaoetama,A.D.1985.
Ilmu Gizi
.jil 1.Dian Rakyat : Jakarta. Sloane, Ethel . 2003.
Anatomi dan Fisiologi untuk pemula
. Jakarta : EGC Suhardjo. 1988 .
Perencanaan Pangan dan Gizi
. Bumi Aksara : Jakarta. Supariasa,I. Dewa Nyoman S. 2001.
Penilaian Status Gizi
. EGC : Jakarta.
a Medica.

ix
x

Anda mungkin juga menyukai