DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 1
SARTINAH (2114201077)\
Alhamdulillah, senantiasa kita ucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang hingga
saat ini masih memberikan kita nikmat iman dan kesehatan, sehingga penulis diberi untuk
menyelesaikan makalah tentang “Membahas dan menganalisis fase-fase komunikasi terapeutik
keperawatan”. Makalah ini ditulis untuk memenuhi syarat nilai mata kuliah komunikasi
terapeutik keperawatan.
Tak lupa penulis juga mengucapkan terimakasih yang sebanyak-banyaknya kepada setiap
pihak yang telah mendukung serta membantu penulis selama proses penyelesaian pada makalah
ini akan dibahas mengenai fase-fase komunikasi teraupetik keperawatan.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan karya tulis ini masih jauh dari sempurna serta
kesalahan yang penulis yakini diluar batas kemampuan penulis. Maka dari itu penulis dengan
senang hati menerima kritik dan saran yang membangun dari para pembaca. Penulis berharap
karya tulis ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.
Kelompok 1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR………………………………………………………………..i
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………..ii
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………….1
A. Latar Belakang………………………………………………………………….1
B. Rumusan Masalah………………………………………………………………1
C. Tujuan ………………………………………………………………………….1
BAB II PEMBAHASAN………………………………………………………………2
1. Pra interaksi……………………………………………………………………..2
2. Orientasi………………………………………………………………………...3
3. Cara kerja……………………………………………………………………….3
4. Terminasi ……………………………………………………………………....4
A. Kesimpulan…………………………………………………………………….5
B. Daftar pustaka………………………………………………………………….6
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Komunikasi terapeutik merupakan komunikasi yang dilakukan oleh perawat dan tenaga
kesehatan lain yang direncanakan dengan teknik tertentu dan berfokus pada kesembuhan
pasien serta memperbaiki emosi pasien (Machfoedz, 2009). Komunikasi terapeutik
merupakan strategi perawat untuk memberikan bantuan kepada pasien dalam memenuhi
kebutuhan kesehatan.
Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa komunikasi terapeutik
merupakan proses interaksi yang dilakukan antara perawat dan pasien dengan teknik-
teknik tertentu baik verbal maupun nonverbal yang secara sadar dan dirancang untuk
memberikan bantuan kepada pasien memenuhi kebutuhan kesehatannya. Komunikasi
terapeutik juga merupakan salah satu cara membina hubungan saling percaya antara
perawat-pasien sehingga dapat membawa dampak positif dan kepuasan dalam layanan
kesehatan.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud komunikasi terapeutik?
2. Apa saja fase-fase komunikasi terapeutik ?
C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui apa itu komunikasi terapeutik.
2. Untuk mengetahui fase-fase komunikasi terapeutik.
BAB II
PEMBAHASAN
a. Tahapan Persiapan/Pra-interaksi
Dalam tahapan ini perawat menggali perasaan dan menilik dirinya dengan cara
mengidentifikasi kelebihan dan kekurangannya. Pada tahap ini juga perawat mencari informasi
tentang klien sebagai lawan bicaranya. Setelah hal ini dilakukan perawat merancang strategi
untuk pertemuan pertama dengan klien. Tahapan ini dilakukan oleh perawat dengan tujuan
mengurangi rasa cemas atau kecemasan yang mungkin dirasakan oleh perawat sebelum
melakukan komunikasi terapeutik dengan klien.
Tahap perkenalan dilaksanakan setiap kali pertemuan dengan klien dilakukan. Tujuan
dalam tahap ini adalah memvalidasi keakuratan data dan rencana yang telah dibuat sesuai dengan
keadaan klien saat ini, serta mengevaluasi hasil tindakan yang telah lalu (Stuart. G. W, 2009).
Tugas perawat dalam tahapan ini adalah:
3. Menggali pikiran dan perasaan serta mengidentifikasi masalah klien yang umumnya
dilakukan dengan menggunakan teknik komunikasi pertanyaan terbuka.
4. Merumuskan tujuan interaksi dengan klien. Sangat penting bagi perawat untuk
melaksanakan tahapan ini dengan baik karena tahapan ini merupakan dasar bagi
hubungan terapeutik antara perawat dan klien
c. Tahap Kerja
Tahap kerja merupakan inti dari keseluruhan proses komunikasi terapeutik (Stuart, G. W,
2009). Tahap kerja merupakan tahap yang terpanjang dalam komunikasi terapeutik karena
didalamnya perawat dituntut untuk membantu dan mendukung klien untuk menyampaikan
perasaan dan pikirannya dan kemudian menganalisa respons ataupun pesan komunikasi verbal
dan non verbal yang disampaikan oleh klien. Dalam tahap ini pula perawat mendengarkan secara
aktif dan dengan penuh perhatian sehingga mampu membantu klien untuk mendefinisikan
masalah yang sedang dihadapi oleh klien, mencari penyelesaian masalah dan mengevaluasinya.
d. Tahap Terminasi
Terminasi merupakan akhir dari pertemuan perawat dan klien. Tahap terminasi dibagi
dua yaitu terminasi sementara dan terminasi akhir (Stuart, G. W, 2009). Terminasi sementara
adalah akhir dari tiap pertemuan perawat dan klien, setelah hal ini dilakukan perawat dan klien
masih akan bertemu kembali pada waktu yang berbeda sesuai dengan kontrak waktu yang telah
disepakati bersama. Sedangkan terminasi akhir dilakukan oleh perawat setelah menyelesaikan
seluruh proses keperawatan. Tugas perawat dalam tahap ini adalah:
3. Menyepakati tindak lanjut terhadap interaksi yang telah dilakukan. Tindak lanjut yang
disepakati harus relevan dengan interaksi yang baru saja dilakukan atau dengan
interaksi yang akan dilakukan selanjutnya. Tindak lanjut dievaluasi dalam tahap
orientasi pada pertemuan berikutnya.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
disimpulkan bahwa komunikasi terapeutik merupakan proses interaksi yang
dilakukan antara perawat dan pasien dengan teknik-teknik tertentu baik verbal
maupun nonverbal yang secara sadar dan dirancang untuk memberikan bantuan
kepada pasien memenuhi kebutuhan kesehatannya. Komunikasi terapeutik juga
merupakan salah satu cara membina hubungan saling percaya antara perawat-pasien
sehingga dapat membawa dampak positif dan kepuasan dalam layanan kesehatan.
B. DAFTAR PUSTAKA
1. Arikunto, 2007. Prosedur Penelitian Pendekatan Proses. Rineka Cipta: Jakarta.
2. Aziz, Louis. 2012. Http. // Aziz Louis. Prenadamedia. Com /2011/ 03/ Praktika
Komunikasi Terapeutik. Html, diakses tanggal 12/ 02/ 2012 10: 20
3. Budi Ana Keliath, 1996. Komunikasi Terapeutik Perawat. EGC: Jakarta.
4. Duffy, K. G. & Wong, F. Y. 2000. Community Psychology (2nd ed). Boston:
Pearson Education.
5. Herry Zain Pieter, S. Psi., Bethsaida Janiwarti, S. Psi., 2011. Pengantar
Psikopatologi untuk Keperawatan . Kencana: Jakarta.
6. Hidayat, A. Aziz Alimul. 2007. Metode Penelitian Kebidanan Teknik Analisis
Data. Salemba Medika: Jakarta :.
7. Mukhripah, Damaiyanti, S. Kep., Ns 2011. Komunikasi Terapeutik dalam Praktik
Keperawatan.
8. Notoatmodjo, S, 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Rineka Cipta:Jakarta.
9. Notoatmodjo, Soekidjo 2010. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Rineka Cipta.
Jakarta
10. Nursalam , 2009. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu
Keperawatan, Pedoman Skripsi, Tesis dan Instrumen Penelitian Keperawatan.
Salemba Medika: Jakarta.
11. Notoatmodjo, Soekidjo. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan.. PT Rineka
Cipta: Jakarta.
12. Nasir, Abdul dan Abdul Muhith. 2011. Dasar-Dasar Keperawatan Jiwa: Pengantar
Dan Teori. Salemba Medika: Jakarta.
13. Nazir, Mohoammad. 2009. Metode Penelitian. Ghalia Indonesia: Jakarta .
14. Neil, Niven. 2002. Psikologi kesehatan. EGC: Jakarta.
15. Notoatmodjo, Soekidjo. 2010. Ilmu Perilaku Kesehatan. Rineka Cipta: Jakarta.
16. Sumantri, Bambang. 2012. Http: // Sumantri Bambang. Medicastore. Com/ 2012/
02/ Komunikasi Terapeutik. Html, diakses tanggal 10/ 03/ 2012 15: 51.
17. Suparyanto, 2012. Konsep pengetahuan. Http :// dr. Suparyanto. Blogspot. Com /
2012/ 02/ konsep. Pengetahuan. Html, diakses tanggal 12/ 03/ 2012 16: 46.
18. Yosep, Iyus. 2010. Keperawatan Jiwa. Refika Aditama: Bandung.