Anda di halaman 1dari 6

Role Play Komunikasi Terapeutik

Pada pasien marah-marah

 Pasien
 Ibu
 Perawat 1
 Perawat 2
 Dokter

Di sebuah RS Royal Prima terdapat pasien bernama Tn. Albert berusia 19 tahun
yang dijaga oleh ibunya. Pasien dirawat diruang anggrek selama 3 hari dengan
diagnosa Diare. Selama dirawat diruangan nya, keluarga pasien selalu menghidupkan
ac terlalu dingin dengan temperatur 180c sehingga membuat pasien mengalami sesak
nafas dikarenakan pesien memiliki riwayat penyakit dahulu yaitu Asma.

Pasien : (mengalami sesak)


Ibu : kamu kenapa nak?
Pasien : (meringis kesakitan sambil memegang dada) dada ku terasa sakit bu
Ibu : aduh gimana ini nak, suster...suster! tolong anak saya kenapa ini..!
(sambil memencet bel)

Pasien terus mengalami sesak dan perawat pun tak kunjung datang ke ruangan untuk
melihat keadaan pasien.

Ibu : di mana susterny ini..!!! kenapa gak kelihatan batang hidungnya! gak
tau anak ku mau mati...! (sambil memanggil perawat dengan nada keras / teriak)
Pasien : ibu... ibu... tolong sakit sekali dadaku, aku tidak bisa lagi bernafas,
bu..bu tolong bu... rasanya mau mati... (sambal menahan kesakitan dan meringis)
Beberapa saat kemudian keluarga pasien keluar dari ruangan dan memanggil perawat
ke ners station, setibanya disana ternyata perawat sedang berbincang-bincang
bersama perawat lainnya dan tidak menghiraukan suara bel dari ruangan pasien.

Ibu : Hei suster..! enak-enakkan kamu bicara disini, sementara anak saya
sudah mau mati disana. Bagaimana tanggung jawab kalian sebagai perawat…..?
Perawat 1 : (terkejut dan kebingungan mendengar ocehan dari keluarga pasien)
Emangnya apa yang terjadi bu?
Ibu : apa yang terjadi kamu bilang!!! Anak saya sudah kehabisan nafas
diruangan dan kamu enak-enakkan bergosib di sini.
Perawat 1 : maaf ya bu, ibu sabar sebentar saya akan melihat kondisi anak ibu.

Setelah sampai keruangan, perawat 1 memberikan tindakan mandiri yaitu


memberikan posisi SEMIFOWLER terhadap pasien agar sesaknya berkurang.

Perawat 1 : adek tahan ya, rileks aja jangan panik karna jika kamu panik maka
kamu akan semakin sulit untuk bernafas.
Pasien : ibu sakit... tolong saya suster saya tidak kuat lagi (sambil memegang
dada dan terus mengalami sesak)
Perawat 1 : sabar ya dek, saya akan memasang oksigen agar sesaknya berkurang
(sambil memasang selang oksigen kepada pasien)
Perawat 1 : gimana dek, apakah sudah enakkan?
Pasien : (hanya terdiam sambil meringis kesakitan)

Kemudian perawat 1 meninggalkan ruangan tersebut. perawat 2 menelpon dokter dan


menanyakan apa tindakan yang akan dilakukan kepada pasien

Perawat 2 : hallo dok, selamat pagi. Benar dengan dokter X


Dokter : ia benar
Perawat 2 : saya suster Y yang berdinas diruangan asoka ingin memberitahukan
bahwa pasien kita yang bernama Tn. Albert mengalami sesak karna memiliki riwayat
penyakit dahulu yaitu asma. Lalu tindakan apa yang harus kita berikan dok?
Dokter : oh begitu, berikan saja terapi nebulizer.
Perawat 2 : baik dok, saya akan segera melakukan tindakan kepada pasien.

Setelah menutup telepon, perawat 2 mempersiapkan alat dan langsung keruangan


pasien.

Perawat 2 : selamat pagi bu, dek. Perkenalkan nama saya suster A saya akan
melakukan pemberian nebunizer kepada adek tujuannya untuk mengurangi sesak
nafas adek , apakah adek bersedia?
Pasien : ia (dengan nada kesal)
Perawat 2 : (memasang nebulizer)
Pasien : hati-hati lah sus, kerjanya yang becus. Nih lihat cairanny pada
tumpah, gimana saya bisa sembuh.
Perawat 2 : ia dk, maaf ya. Saya akan memperbaikinya. (dengan muka terenyum)
Pasien : (terdiam dan memberikan muka tidak suka)
Perawat 2 : udah selesai ya dk, bagaimana perasaan adek sekarang apakah udah
enakkan?
Pasien : ya....

Dan perawat 2 meninggalkan ruangan, Keesokan harinya kemudian perawat 1


kembali mengecek keadaan pasien

Perawat 1 : selamat pagi dek (sambil tersenyum) gimana keadaan adek sekarang
apakah masih sesak
Pasien : masih sus tapi tidak seperti kemarin
Perawat 1 : oh ia bagus lah dk (sambil melihat seisi ruangan dan ia merasa suhu
ruangan itu agak terasa dingin) ruangan nya jangan terlalu dingin ya bu
Ibu : emang kenapa sus, kami suka suhu yang dingin
Pasien : ia sus saya kepanasan
Perawat 1 : ia dek, bu suhunya bisa dingin, tapi jangan terlalu dingin. karna
menyebabkan kambuh asma lagi, Ibu bisa mengatur suhu ruangnya sekitar 24-26 oc
aja.
Ibu : baik lah bu...

Setelah perawat 1 meninggalkan ruangan pasien, perawat 2 pun berjumpa dengan


dokter

Dokter : pagi sus


Perawat 2 : ia dok
Dokter : bagaimana keadaan pasien saya?
Perawat 2 : oh ia dok, pasien atas nama Tn.Albert hari ini sesaknya sudah agak
baikan dan kami sudah memberikan tindakan nebulizer kepada pasien.
Dokter : ok sus, bisa antarkan saya keruangan pasien.
Perawat 2 : baik dok, mari kita keruangan pasien

Setelah sampai keruang pasien, dokter dan perawat 2 pun mulai memeriksa keadaan
pasien.

Dokter : pagi dik, gimana kabarnya apa sesaknya udah berkurang, bagaimana
dengan BABnya?
Pasien : sudah dok. Saya juga gak diare lagi
Dokter : bagus lah dek, nanti suhu ruangan nya jangan terlalu dingin ya. Adek
cepat sembuh. Nanti saya akan memberikan resep untuk adek.
Pasien : baik dok, terimaksih.
Ibu : Oh ia dok anak saya kapan bisa pulang?
Dokter : nanti adek bisa pulang kok, untuk lebih lanjut perawat akan
memberitahukan lebih jelas tentang kepulangan adek
Pasien : iyaa yaa dok. Bu saya bisa pulang bu tolong hubungin ayah ya
(sambil tersenyum bahagia) udah tak sabar pulang kerumah.
Ibu : Iya nanti ibu akan menelpon ayah untuk menjemput kita nak
Perawat 2 : (tersenyum)
Dokter : Saya sarankan adek mengkonsumsi pisang barangan karena
mengandung pektin menambah energi untuk membantu menyembuhkan diare yang
adek alami.
Pasien : Baik dok terimakasih atas sarannya
Dokter : apa ada yang ingin ibu atau adek tanyakan?
Pasien & Ibu : Tidak ada dok
Dokter : Baiklah bu, dek saya permisi dulu ya

Dokter pun meninggalkan ruangan sedangkan pasien masih berada diruangan pasien.

Perawat 2 : bu nanti klo adeknya pulang jangan lupa mengurus surat kepulangan
dan administrasi ya…
Ibu : baik sus
Perawat 2 : adek jangan sering-sering kena udara dingin ya, obat yang sudah
diresepkan jangan lupa di beli ke apotik. Saya permisi dulu ya dek..
Pasien : baik sus, terimakasih sudah merawat saya.
Ibu : ia sus, terimakasih banyak ya (sambil tersenyum)
Pasien : ia bu, dek... permisi.

dan perawat 2 pun meninggalkan ruangan tersebut.

-SELESAI-

Anda mungkin juga menyukai