Anda di halaman 1dari 8

ROLE PLAY

KOMUNIKASI TERAPEUTIK PADA KLIEN YANG KOMPLEIN TERHADAP


PELAYANAN KESEHATAN

Diperankan Oleh : Kelompok V


1. Wildamai ziliwu : Narator
2. Nura Zannatu Shania : Perawat 1
3. Cantika Giot Marito Hutagalung : Perawat 2
4. Magdalena Sianturi : Mama Pasien
5. Maria Ulfa : Dokter
6. Mira Andani Laoili : Pasien
7. Aryani Baene : Kakak Pasien
8. Willyam Saputra Hutahean : Bapak Pasien
9. Silva Lidya Sinaga : Resepsionis & Ahli Gizi
10. Suhendra : Kepala Ruangan
TAHAP ORIENTASI

Pada suatu di Rumah Sakit X ada seorang pasien bernama Mira ditemani oleh kedua
orangtuanya, pasien mira sudah dirawat di rumah sakit selama 3 hari dan pasien sakit
dengan diagnosa asam lambung. Pada pagi hari itu dokter Ulfah menginstruksikan
perawat 1 dan 2 untuk melihat sejauh mana perkembangan pasien.
Perawat 1 : (tok…tok…tok…) selamat pagi dok,
Dokter : iya pagi suster.
Perawat 1 :begini dok pasien atas nama mawar nyeri perutnya masih ada dan pasien masih
Mual dan muntah.
Dokter :kenapa bisa begitu, apakah obat yang kita beri sudah diminum ?
Perawat 1 : setau saya sudah dok dan obatnya selalu habis.
Dokter : tolong kamu lihat lagi dan kaji bagaimana perasaan pasien sekarang siapa tahu
Ada kendala lain.
Perawat 1 : baik dok, saya permisi yad ok.
Dokter : iya sus.

Setelah perawat 1 keluar, dan beberapa menit kemudian datanglah kakak pasien menuju
resepsionis.
Kakak pasien : selamat pagi mba,
Resepsionis : iya pasi kak.
Kakak pasien : begini mba, pasien atas nama mira dirawat dimana y amba?
Resepsionis :kalau boleh tahu kak sendiri siapanya pasien ya?
Kakak pasien : iya saya kakak kandung pasien mira mba.
Resepsionis : oh begitu, sebentar ya kak,
Kakak pasien : Oke mba
Resepsionis : pasien atas nama mira dirawat di kamar Melati nomor 27 ya kak, kakak bisa
Lurus kemudia nanti belok kanan.
Kakak pasien : baik mba, terimaksih ya mba
Resepsionis : sama – sama kak

Setelah dari resepsionis kakak pasien datang menuju ruangan pasien mira, dimana di
dalam ruangan tersebut sudah ada kedua orangtua pasien.
Kakak pasien : pa..ma… (menyalami kedua orangtua)
Mama pasien : eh kamu kak sudah datang, tadi naik apa kesini?
Kakak pasien : tadi kakak naik gojek mak.
Bapak pasien : lain kali jangan naik gojek ya bahaya lagi rawan jaman sekarang.
Kakak pasien : iya pa ma, oh iya gimana kamu keadaanmu dek kenapa kakak lihat makin
Pucat aja, kamu ga makan makan ya dek ?
Pasien : makan koq kak, cuman ga enak dan makanannya selalu telat, kadang mira
Telat makan.
Kakak pasien : loh koq bisa begitu, emangnya ga ada aturan ya di rumah sakit ini pasien
Sakit koq makanannya selalu telat.
Bapak pasien : itulah bapak sama mama juga emosi ini, dibiarin makin melunjak.
Mama pasien : iya karena adik kamu selalu telat makan jadi minum obatnyapun selalu telat.
Bapak pasien : kalau tidak ditahan tahan mamamu bapak, sudah saya labrak perawat disini
Serta petugas yang lainnya.
Tidak becus kali dalam melayani pasien.
Kakak pasien : sebaiknya kita laporkan aja pa ma, pelayanan ini kurang menyenangkan.
Pasien : iya kak, mirapun kesel banget.
Mama pasien : nanti kita bicarakan baik – baik aja ya sama perawatnya.

Pada saat keluarga pasien sedang berbicara masuklah ahli gizi datang mengantar
makanan pasien, tetapi seharusnya pasien sarapan di jam 07.00 WIB justru makanan
datang di jam 10.00 WIB dan oleh sebab itu pasien dan keluarga pasien tidak terima.
Ahli gizi : selamat pagi pak bu dek , disini saya ahli gizi yang akan mengantar sarapan
Buat adik mira.
Bapak pasien : kak, kenapa selalu seperti ini hanya karena kakak selalu telat dalam
Pengantaran makanan buat anak saya jadinya anak saya selalu telat dalam
Minum obat.
Ahli gizi : moho maaf pak sebelumnya saya hanya menunggu perkembangan kondisi anak
Bapak dan ibu dari perawat, karena perkembangan anak bapak memepengaruhi
Makanan apa yang cocok untuk anak bapak dan ibu.
Bapak pasien : yasudah, nanti kami akan bicara dengan para perawat saja.
Ahli gizi : baik pak bu, saya permisi ya pak bu dek .

TAHAP KERJA
Setelah ahli gizi keluar dari ruangan pasien datanglah perawat 2 keruangan pasien
untuk memeriksa kondisi pasien.
Perawat 2 : selamat pagi pak bu dek,
Pasien : makin memburuk..
Perawat 2 : kenapa bisa seperti itu dek, coba apa aja yang masih adek rasakan atau ada
Keluhan lain yang adek rasakan ?
Pasien : suster aneh deh dah jelas lah makin memburuk, saya aja minum obat selalu telat
Gimana mau sembuh coba ( komplaiin)
Perawat 2 : loh emangnya kenapa dek koq bisa obatnya diminum tidak tepat waktu?
Pasien : suster masih nanyak ?
Gilak kali ya suster ini ??? ga tau dia siapa penyebabnya? ( bernada tinngi)
Mama pasien : udah nak, jangan emosi nanti keadaanmu makin meburuk.
Pasien : iya gimana ga kesel coba ma, mereka ga becus banget ngelayani pasien
Mereka ga tau apa ya sakit itu gimana rasanya.
Perawat 2 : iya adek tenang dulu ya, tahan emosinya ga baik buat Kesehatan adik.
Bisa suter tanya penyebab adik selalu telat minum obat?
Pasien : iya gimana ga telat minum obat, orang kalian aja telat ngantar makanan saya
Kan kalian tahu dan kalian sendiri lagi yang kasih obat ke saya, bahwa obat
Diminum setelah makan, nah ini makan pun harus nunggu berjam jam
Kalian becus ga sih ngelayani saya. Capek loh di rumah sakit.
Perawat 2 : begini dek, saya dan perawat dua teman saya disini bertugas dari jam 7 sampai
Jam 3. Dan untuk rekomandasi makanan itu sebenarnya sudah disampaikan oleh
Perawat lain yang sift malam sebelum jam 7 pagi.
Pasien : ehlehhhh sama aja, seharusnya kalian bisa bekerja sama.
Jadi perawat koq ga becus, mending ga usah jadi perawat
Yang masalah sepele ini aja ga bisa kalian Atasi, bagaimana kedepannya?
Bapak pasien : iya sus, kenapa seperti ini coba?
Mama pasien : kami ga terima ya anak saya diginikan, kalian terlalu sepele dalam keselamatan
Anak saya,
Perawat 2 : baik bu masalah ini akan saya cari tahu lebih lanjut dan saya pastikan masalah
Ini tidak terulang lagi,
Pasien : bagaimana coba untuk menyelesaikannya, sedangkan kalian itu ada yang masuk
Sift pagi dan malam, dan seharusnya kalian itu bekerja sama.
Bapak pasien : iya, dan bukan sarapan pagi aja yang selalu telat. Kadang makan siangpun
Telat. Jadi saya pikir ini merupakan kelalaian kalian semua
Bukannya perawat yang masuk sift malam saja.

Dari pertikaiaan pembicaraan tersebut masuklah perawat 1 ke ruangan pasien untuk


mengecek adanya suara rebut – rebut dari ruangan pasien.
Perawat 1 : selamat pagi, ini ada apaya sus, kenapa ribut – ribut dengan keluarga pasien?
Perawat 2 : begini kak keluarga pasien komplain atas pelayanan yang kita berikan ?
Perawat 1 : pelayanan seperti apa ya sus?
Perawat 2 : pasien mengatakan bahwasanya makanan pasien selalu datang terlambat, dan
Akibat dari itu pasien selaalu telat minum obaat.
Perawat 1 : oh begitu sus, pak bu dek kami minta maaf atas kelalaian kami ya.
Pasien : oh tidak bisa seperti itu, ini bukan hanya sekali dua kali loh sus, ini hampir
Tiap hari selama saya di rumah sakit ini.
Dan bagaimana saya bisa sembuh kalau pelayanannya seperti ini???
Perawat 1 : saya dan perawat lain akan berusaha sebisa mungkin agar kejadian ini tidak
Terulang Kembali pak bu dek.
Kakak pasien : saya dan keluarga saya menerima masalah ini asalkan kalian panggilkan ketua
Tim kalian, kami mau biar tidak terulang lagi seperti ini.
Perawat 1 : baik, biar saya panggilkan dulu ya pak bu dek.

Perawat 1 pun keluar menuju ruang ketua tim dimana di dalam ruangan tersebut sudah
ada ketua tim.
Perawat 1 : selamat siang bang,
Kepala ruangan ; iya dek, masuk.
Perawat 1 : begini bang pasien atas nama mira komplain dengan keterlamabatan dalam
Pengantaran makanan dan itu disebabkan oleh kelalaian kami dalam
Pemberian resep makanan.
Kepala ruangan : loh kalian kenapa bisa seperti itu?
Wajar saja pasien tidak terima.
Perawat 1 : iya bang, kami juga salah disini. Kami kurang gercep dalam pemberian
Informasi.
Kepala ruangan : jadi bagaimana keluarga pasien ?
Perawat 1 : begini bang, keluarga pasien menyuruh agar abang datang di ruangan pasien
Agar permasalahan ini tidak terulang lagi.
Kepala ruangan : yasudah ayo dek.
Perawat 1 dan kepala ruangan masuk ke ruangan pasien.
Kepala ruangan : selamat siang pak bu dek,
Pasien : iya siang.
Kepala ruangan : mengenai permasalahan dalam keterlambatan pengantaran makanan sudah
Dijelaskan oleh perawat 1 dan kami mohon maaf dalam kelalaian ini ya pak
Bu, terutama buat adik mawar yang paling dirugikan, saya berjanji masalah
Ini tidak akan terulang Kembali.
Pasien : iya saya maafkan, tapi jangan sampai terulang Kembali.
Bapak pasien : iya kami memaafkan dan jangan sampai kejadian lagi.
Perawat 1& 2 : terimakasih atas kesempatannya ya pak bu terutaama buat dik mawar.
Pasien : iya gapapa sus.
Perawat 1 & 2 : kami permisi ya pak bu dik,
Kepala ruangan : saya izin keluar ya pak bu dik.
Keluarga ; iya …

Keluarlah kepala ruangan dan perawat 1 & 2 dari ruangan pasien. Setelah beberapa
hari kemudian pengantaran makan pasien mira pun berjalan sesuai jadwal, dan kondisi
pasien sudah membaik. Masuklah dokter beserta perawat 1.
Dokter : selamat pagi,
Pasien : iya pagi dok.
Dokter : bagaiman kondisi adek mira sekarang?
Pasien : sudah membaik dok, mual juga sudah tidak saya rasakan lagi.
Dokter : oke hari ini sudah boleh pulang ya.
Pasien : akh yang bener dok?
Dokter : iya, hari ini sudah boleh pulang.
Pasien : maksih yad ok,
Dokter : iya sama – sama.
Perawat 1 : ini obatnya diambil dulu ya pak di apotik.
Bapak pasien : iya sus,
Dokter &
Perawat 1 : kami permisi ya pak bu.
Keluarga : iya dok suster.

TAHAP TERMINASI
setelah dokter dan perawat 1 keluar datanglah perawat 1 & 2 memasuki ruangan pasien.

Perawat 1 : nah, sekarang dek mawar sudah boleh pulang ya.


Perawat 2 : dijaga pola makannya yad ek. Dan minum obatnya dengan teratur.
Pasien : iya sus, makasih ya sus.
Perawat 1 & 2 : iya sama – sama dik.

SELESAI

Anda mungkin juga menyukai