Anda di halaman 1dari 6

PAPER

“KOMUNIKASI TERAPEUTIK MENGATASI KLIEN YANG MARAH-MARAH,


KOMPLAIN, DAN REWEL”

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Komunikasi Keperawatan

Dosen pembimbing: Rully Andika, S.Kep., MAN

KELOMPOK 6

Disusun Oleh:

Sindi Yulia Iryani (108118032)

Melani Dewi Purwanti (108118033)

Krisdianto (108118034)

Ade Lia (108118035)

Annisa Dwi Agustina (108118036)

Farida Wulandari (108118037)

Fenti Amalia Harmawati (108118038)

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES)


AL IRSYAD AL ISLAMIYYAH CILACAP
2018/2019
KOMUNIKASI TERAPEUTIK PADA PASIEN YANG MUDAH MARAH , REWEL
DAN COMPLAIN.

PERAWAT 1 : Melani Dewi P


PERAWAT 2 : Ade Lia
PASIEN : Sindi Yulia I
SUAMI PASIEN : Krisdianto
ANAK PASIEN : Farida Wulandari

Naskah :
Di Rumah Sakit Islam Fatimah, ada seorang pasien yang sudah berumur 50 tahun
dengan diagnosa Maag Akut. Pasien cenderung sering marah dan mengkomplain
segala sesuatu nya termasuk soal makanan nya. Pada suatu pagi ada dua orang
perawat muda yang sedang magang berdinas di jam pagi sampai siang, mahasiswi
perawat Melani dan perawat Ade Lia

Pagi itu di ruang rawat inap pasien sudah ngomel – ngomel dengan keluarga.
Pasien merasa makanan di Rumah sakit tidak enak dan tidak ia sukai. Pasien pun
ingin makan dengan makanan yang di larang karena penyakitnya.

Pasien : “Kenapa sih makanan nya begini, bubur, dan ikan


seperti ini.

Anak pasien : ”mah, inikan memang aturan dari rumah sakit yang
harus mama makan sesuai dengan keadaan mama sekarang”.

Pasien : “de, bisa belikan mamah nasi kuning di luar sana”.

Anak Pasien : “tapikan mah, mamah harus makan yang di


anjurkan rumah sakit”.

Pasien : (hanya diam dan menoleh ke arah lain)

Suami pasien : “iya mah, kamu harus nurut biar cepat sembuh”.
Fase Orientasi

Pagi itu pukul 07.30WIB di rumah sakit Islam Fatimah, dua orang perawat yang sedang
berdinas tersebut menghampiri pasien tersebut.

Perawat 1 : “Selamat pagi... “(tersenyum)

Anak pasien : “ ia selamat pagi suster..”(tersenyum)

Perawat 1 : “ Permisi .. apa betul ini, keluarga dari pasien yang ada
di kamar ini?”

Anak Pasien : “Iya benar, saya anak dari pasien ini ”

Perawat 2 : “sebelumnya apakah ibunya sering mengeluhkan


sesuatu kepada adek....?”

Anak pasien : ”selama saya disini ibu saya sering marah-marah dan
cerewet sus”.

Perawat 2 : “baik kalau begitu kami akan langsung memeriksa ibu


ya”.

Keluarga : ”ia silahkan”.

Perawat 1 : “Permisi , selamat pagi ibu..”(tersenyum)

Pasien : “ ia selamat pagi suster..”(tersenyum)

Perawat 1 : “baik ibu.. perkenalkan nama saya Melani Dewi saya


biasa di panggil Melani dan rekan saya perawat Ade Lia biasa di panggil Adel,
kami mahasiswa magang di rumah sakit ini, saya dan rekan saya berdinas dari
pukul 7 sampai jam 2 siang.”

Perawat 2 : “dengan ibu siapa ya bu?”

Pasien : “ saya Sindi Yulia, suster bisa panggil saya dengan


panggilan ibu Sindi saja .

Perawat 1 : “baik bu saya dan rekan saya disini ingin melakukan


tindakan yang biasanya dilakukan setiap pagi dan siang yaitu
mengukur TTV atau Tanda – Tanda Vital. Untuk mengetahui
keadaannya”
Pasien : “oh iya sus..”

Perawat 2 : “sebelum ya ada yg ingin ditanyakan bu?”

Pasien : “tidak sus”

Perawat 1 : “baik Ibu Sindi, bagaimana keadaan ibu sekarang? Apa


yang ibu Sindi rasakan ?“

Pasien : “saya merasa lemas, perut saya nyeri karna belum


makan dan makanan di rumah sakit ini tidak sesuai selera saya dan
saya ingin makanan yang lain yang bukan darii rumah sakit”.

Perawat 2 : “baik, tetapi ibu harus tetap makan, biar tidak merasa
lemas dan maag ibu bisa berkurang.”

Pasien : (hanya tersenyum)

Perawat 2 : “baik bu, sekarang kita akan cek keadaan ibu


dulu ya”

Pasien : “iya suster”.

Perawat pun melakukan pengecekan seperti TTV dan lain-lain, saat mencek
tekanan darah pasien, pasien teriak kesakitan

Pasien : “aduuuuh” sakit sus pelan-pelan.”

Perawat 1 : “iya maaf bu, ini sudah pelan-pelan”.

Pasien : “sus, saya boleh ga makan makanan yang di


luar, bukan anjuran rumah sakit?”

Perawat 2 : “ibu mau nya makan apa bu?”

Pasien ; “saya mau makan nasi kuning pakai ayam


sambal sus”

Perawat 1 ; “begini ya bu, ibu ini lagi sakit, maag kambuh


jadi untuk sementara ibu nih harus makan makanan yg dianjurkan rumah sakit
bu , ibu boleh makan nasi kuning tapi tunggu sehat dulu bu, kalo misalkan ibu
tidak bisa makan bubur bisa diganti, nanti kita bicarakan dengan Bagian Gizi
dulu ya bu. Karena maag itu tidak bisa makan makanan yg sifat nya keras bu
jadi harus makan makanan yang tidak keras dulu. Atau ibu aplikasikan dengan
bubur dan soup biar nafsu makannya bu.

Pasien : “kok gitu sih sus, saya kan bosan makan-


makanan itu aja saya juga mau makan makanan yang lain juga”.

Perawat 2 : “ iya ibu, maka dari itu usahakan dibiasakan


terlebih dulu ya bu, biar cepat sembuh jadi bisa makan nasi kuning
sarapan nya”.

Pasien : “baik lah kalau begitu sus”.

Perawat1 : “terus apa yang ibu rasakan saat ini?”

Pasien : “perut saya masih terasa nyeri dan tubuh saya


lemas, saya juga merasa pelayanan di rumah sakit ini sangat kurang terhadap
pasien yang seperti saya”.

Perawat2 : (diam, dan tersenyum mendengarkan keluhan si


pasien)

Pasien : “kadang saya pencet bel perawat nya lama


untuk datang”.(judes)

Perawat1 : “ oh iya ibu maaf sebelumnya untuk menangani


pasien sangat banyak ya bu, dan kaka perawat sedang sibuk setiap waktunya.”

Perawat 2 : “tetapi kami akan berusaha untuk lebih baik lagi


dan tepat waktu ya bu”

Pasien : “(mengaguk sambil melihat sekitarnya)”

Fase Terminasi

Perawat 2 : “baik bu kami sudah selesai, kami akan kembali


ke ruang perawat misalkan ada hal yang di perlukan dan untuk infus ibu ini
mau habis ya bu, bisa pencet tombol disebelah kanan ibu, kami akan segera
datang”
Pasien : “iya sus..terimakasih banyak”

Perawat1 : “baik bu saya permisi. Dek saya dan rekan saya


permisi, untuk infus sambil diperhatikan ya jangan sampai habis nanti darah
nya akan naik.

Suami Pasien, Anak Pasien : “terimakasih sus..”

Fase Dokumentasi

Setalah perawat Melani dan Ade Lia kembali ke kantor perawat, keluarga
kembali berbincang bincang.

Suami Pasien : “tu mah dengerin apa kata perawat tadi, dibiasakan dulu
biar bisa makan nasi kuning lagi, demi kesembuhan mamah”

Anak Pasien : (tertawa kecil) “iyaa mah..nanti ade yg masakin soup


ayam nya ya mah dari rumah biar lebih enak aja dimakan, nanti ade bawakan
yg hangat.”

Pasien : “iyaa tapi jangan soup mulu ya de.. diganti ganti menu
nya yg sehat”

ART : “iya mamah”

Kesimpulan nya adalah akhirnya pasien mengerti dengan apa yang dijelaskan kedua perawat
tadi sehingga pasien dapat mengaplikasikan nya.

Anda mungkin juga menyukai