Anda di halaman 1dari 6

KOMUNIKASI DALAM KEPERAWATAN

Role Play “Hubungan Perawat Dengan Keluarga”

Oleh :
Kelompok 3
A11-A

I Wayan Gede Yudi Wigata (17.321.2672)


Kadek Aristiani Putri (17.321.2673)
Komang Purnama Sari (17.321.2676)
Ni Putu Eva Pradnyayanti (17.321.2700)
Ni Putu Linda Kusuma Wardani (17.321.2701)

S1 ILMU KEPERAWATAN
STIKES WIRA MEDIA PPNI BALI
TAHUN AJARAN 2017/2018
Naskah Role Play “Hubungan Perawat Dengan Keluarga”

Pemeran :

Perawat 1 : Purnama

Perawat 2 : Eva

Ibu : Aristiani

Bapak : Adey

Klien : Linda

Narasi :

Seorang klien berusia 18 tahun menderita penyakit maag, yang saat ini sedang dirawat
di rumah sakit X. Perawat 1 yang mendapat tugas jaga di hari itu, datang menghampiri klien
yang saat itu ditemani oleh keluarganya.

Perawat 1 : “Selamat sore pak buk, perkenalkan saya perawat Purnama. Saya adalah
perawat yang jaga sore ini dari jam 3 sampai jam 8 malam, apakah bapak dan ibu orang tua
dari dari pasien yang di rawat ini?”

Keluarga klien: “Benar, saya orang tuanya mbak.”

Perawat 1 : “Nama bapak dan ibu siapa?”

Bapak klien : “Bapak Wayan Ade.”

Ibu klien : “Saya ibu Kadek Ayu.”

Perawat 1 : “Baik pak Ade dan bu Ayu, sudah berapa kali anak bapak masuk RS dengan
penyakit seperti ini ?”

Bapak klien : “Anak saya ini masuk RS dengan kasus penyakit maag adalah yang ke-2
kalinya mbak.”

Perawat 1 : “Begini saya ingin mengajak bapak untuk berdiskusi tentang cara
pertolongan pada orang menderita maag. Lama waktunya kurang lebih 20 menit. Apakah
bapak bersedia?”
Bapak klien : “Ya, saya bersedia mbak”

Perawat 1 : “Apakah bisa kita mulai sekarang?”

Bapak klien : “Ya, silahkan”

Perawat mulai memberikan nasihat untuk keluaraga klien yang mengalami penyakit maag

Perawat 1 : “Bapak taukah penyakit maag, kalau tau apakah bapak bisa jelaskan penyakit
maag itu apa?”

Bapak pasien : “Setau saya penyakit maag adalah penyakit pada lambung yang disebabkan
karena telat makan.”

Perawat 1 : “Bapak benar, tapi ada yang perlu saya tambahkan bahwa penyakit maag
adalah rusaknya lapisan dinding lambung yang disebabkan oleh sekresi asam lambung yang
berlebihan oleh sesuatu hal dengan gejala yang dapat sembuh sendiri.”

Bapak klien : “Oh, begitu..”

Perawat 1 : “Apakah bapak tahu penyebab dari maag?”

Bapak klien : “Setahu saya penyebab maag karena telat makan bukan begitu mbak?”

Perawat 1 : “Ya, pak.. Penyebab maag adalah waktu makan yang tidak teratur, kalau
makan tidak dikunyah dengan lembut, bekerja terlalu keras dan kurang istirahat, pikiran yang
terlalu tegang atau stres psikologis.”

Bapak klien : “Oh, begitu. Lalu bagaimana cara menghindari penyakit maag itu?”

Perawat 1 : “Biasakan untuk makan secara teratur, jangan terlalu berlebihan


mengkonsumsi makanan yang terlalu pedas dan asam. Hindari segala faktor yang dapat
mengakibatkan stres dan tekanan batin.”

Bapak klien : “Baru saya  mengerti sekarang.”

Perawat 1 : “Pada waktu anak bapak menderita maag apa yang bapak lakukan?”

Bapak klien : “Memberi obat maag mbak.”

Perawat 1 : “Sebenarnya tindakan bapak itu benar, tetapi bukan itu saja dan perlu
diperhatikan karena dalam memberi obat maag bila kurang tepat dosis obat ataupun jenis obat
yang sesuai dengan penyebab maag bukannya akan menghentikan atau mengobati maag
tetapi bisa menyebabkan penyakitnya bertambah parah, sehingga jika belum mengerti betul
jangan coba-coba mengobati sendiri sebaiknya dibawa berobat ke puskesmas, RS, atau dokter
praktek. Untuk tahap pertolongan pertama yang bisa bapak dan ibu lakukan selain
memberikan obat anti maag agar penyakitnya tidak semakin parah sambil menunggu di bawa
ke puskesmas atau rumah sakit, berikan obat terlebih dahulu. Apakah bapak tahu apa obat
yang perlu diberikan pada penderita maag?”

Bapak klien : “Setahu saya obat anti maag mbak.”

Perawat 1 : “Bapak memang benar tetapi ada resep yang lebih bisa mengobati penyakit
maag agar rasa nyerinya berkurang. Apakah bapak tau apa resep itu?”

Bapak klien : “Saya tidak pernah denger tentang resep penyakit maag. Bagaimana cara
membuat itu mas?”

Perawat 1 : “Jadi cara membuat dan memberikan resep pada pengobatan penyakit maag
Bahan-bahannya adalah beberapa buah bengkuang dan seujung sendok teh garam.  Proses
pembuatannya adalah buah bengkuang dikupas terlebih dahulu kemudian diparut dan di peras
usahakan sampai menghasilkan satu gelas ukuran 240-250 cc, selanjutnya tambahkan garam
kemudian aduk sampai rata. Dosisnya adalah dua kali satu gelas (pagi dan sore) sesudah
makan.”

Bapak klien : “Oh, begitu cara membuat dan memberikannya?”

Perawat 1 : “Benar, bapak dan ibu sudah mengerti atau ada yang perlu ditanyakan lagi
tentang pengobatan.”

Keluarga klien : “Kami sudah mengerti dan untuk saat ini tidak ada lagi pertanyaan.”

Klien yang menderita penyakit maag diperiksa oleh perawat 2

Perawat 2 : “Apa benar adik atas nama putu linda yang menderita penyakit maag?”

Klien : “Iya bu..”

Perawat 2 : “Permisi adik, bagaimana kondisi yang adik rasakan sekarang?”

Klien : “Masih terasa nyeri di bagian dada tengah buk..”

Perawat 2 : “Oh iya itu pasti sakit karena adik mengalami maag, untuk selanjutnya adik
harus makan yang teratur ya, maag itu rusaknya lapisan diding lambung dengan gejalan yang
bisa sembuh sendiri. Jika dibiarkan penyakit maag akan sangat membahayakan.”
Klien : “Oh begitu ya buk, baik buk saya akan melaksanakan nasihat ibuk.”

Perawat 2 : “Baiklah kalau begitu saya permisi dulu ya ingat untuk menjaga pola makan
yang sehat agar tidak kambuh lagi maagnya dan ingat minum juga obat yang sudah di
resepkan.”

Klien : “Baik bu terima kasih...”

Orang tua klien mendatangi perawat 2 untuk bertanya mengenai anaknya.

Ibu klien : “Bagaimana kondisi anak saya mbak?”

Perawat 2 : “Kondisi anak ibu semakin membaik, bisa dipastikan lagi 2 hari anak ibu
sudah bisa pulang. Anak ibu masih dalam tahap pemulihan.”

Ibu klien : “Oh begitu baik mbak.”

Perawat 2 : “Apakah tadi bapak dan ibu sudah dijelaskan mengenai pertolongan pada orang
menderita maag?”

Ibu klien : “Sudah mbak tadi sudah di jelaskan oleh perawat 1.”

Perawat 2 : “Kalau begitu tolong bapak maupun ibu jelaskan kembali pengertian dari
penyakit maag”

Ibu klien : “Kalau tidak salah penyakit maag adalah rusaknya lapisan dinding lambung
yang disebabkan oleh sekresi asam lambung yang berlebihan oleh sesuatu hal dengan gejala
yang dapat sembuh sendiri, mbak.”

Perawat 2 : “Tolong bapak sampaikan kembali 4 penyebab maag seperti yang saya
sampaikan.”

Bapak klien : “Penyebab maag antara lain waktu makan yang tidak teratur, kalau makan
tidak dikunyah dengan lembut, bekerja terlalu keras dan kurang istirahat, dan pikiran yang
terlalu tegang atau stres psikologis, mbak.”

Perawat 2 : “Apakah bapak atau ibu masih ingat cara membuat resep obat maag?”

Ibu pasien : “Masih ingat mbak, caranya adalah siapkan bahan, seperti beberapa buah
bengkuang dan seujung sendok teh garam. Sedangkan untuk proses pembuatannya, yaitu
buah bengkuang dikupas terlebih dahulu kemudian diparut dan di peras  usahakan sampai
menghasilkan satu gelas ukuran 240-250 cc, selanjutnya tambahkan garam kemudian aduk
sampai rata, mbak.”

Perawat 2 : “Karena bapak dan ibu sudah mengerti cara pertolongan pada penderita maag
dan tidak ada lagi yang ditanyakan serta saya harus mengerjakan tugas yang lain, maka
diskusi kita akhiri sampai disini saja.”

Ibu klien : “Terima kasih mbak,  jika lain waktu saya ada masalah yang belum
dimengerti tentang perawatan anak saya apakah boleh kita berdiskusi lagi?”

Perawat 2: “Oh tentu, saya dengan senang hati akan membantu bapak, selamat sore pak!
(tersenyum). Baik pak nanti kalau perlu bantuan bisa cari atau hubungi saya atau perawat lain
di ruang perawat. Ya sudah pak terima kasih, saya doakan semoga anak bapak dan ibu cepat
pulih dan bisa beraktivitas seperti biasanya. Mari pak, bu.”

Anda mungkin juga menyukai