Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN TUGAS MANDIRI

MATA KULIAH: PRAKTIK PERAWATAN KESEHATAN DI RUMAH

“Keperawatan Home Care dalam Siklus


Comeback-Downward-Dying”

Oleh:

Qonita Nuha Ash Shafa 215070200111061

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN


DEPARTEMEN KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2024
KASUS

Seorang pasien bernama Ny. A, berusia 59 tahun dan berjenis kelamin


perempuan tinggal di Desa Bancar RT 01/RW 04 Purbalingga. Ny. A beragama
Islam dan suku Jawa. Pendidikan terakhir Ny. A adalah SMP. Ny. A didiagnosis
mengalami gagal ginjal kronik (GGK). Ny. A mengatakan setiap seminggu dua kali
ke rumah sakit untuk melakukan cuci darah. Ny. A memiliki riwayat penyakit gagal
ginjal dan langsung cuci darah pada saat pertama kali opname yaitu pada tahun
2018. Ny. A memiliki riwayat penyakit terdahulu yaitu darah tinggi, diabetes
mellitus, pembengkakan jantung, asam lambung, dan gagal ginjal sampai sekarang.
Riwayat penyakit keluarga Ny. A yaitu diabetes. Ny. A mengatakan telah
mendapatkan layanan home care setelah mengetahui bahwa dirinya terkena
penyakit gagal ginjal kronik dan setelah mendapatkan layanan home care, Ny. A
mengalami peningkatan kesehatan.

Dalam 2 bulan terakhir, Ny. A mengalami penurunan kesehatan dan


menunjukkan adanya tanda dan gejala dari gagal ginjal kronik yang dideritanya.
Pada tanggal 25 Januari 2021, Ny. A dibawa ke RSUD Goeteng Purbalingga dengan
keluhan utama pasien adalah sesak napas. Ny. A mengeluhkan sesak nafas sampai
tidak bisa tidur dan gelisah, hanya untuk berjalan keluar dari kamar ke kamar mandi
saja Ny. A merasa lelah dan menjadi sesak nafas, serta untuk berbicara juga menjadi
mudah lelah dan sesak nafas. Hasil pemeriksaan TTV Ny. A didapatkan TD 170/90
mmHg, suhu 36,7oC, nadi 83 kali/menit dan RR 30x/menit. Pola nafas Ny. A dalam
dan cepat (kussmaul), serta bernafas dengan menggunakan otot bantu pernafasan.
Keadaan umum saat pengkajian yaitu sikap Ny. A gelisah.

Kondisi Ny. A semakin hari semakin memburuk dan terjadi peningkatan


tekanan darah serta RR pasien. Dalam situasi ini, perawat sangat menyadari bahwa
Ny. A telah memasuki fase akhir kehidupan dari penyakit yang dialaminya. Untuk
itu perawat bekerja sama dengan keluarga pasien untuk memberikan dukungan
yang terbaik dengan memperhatikan kenyamanan pasien.
FASE COMEBACK
Peran Dialog
Fase Orientasi
Perawat “Assalamualaikum, selamat siang bu…dan mbak…”
Keluarga “Waalaikumsalam selamat siang ners”
Perawat “Alhamdulillah kita bisa bertemu lagi ya mbak bu. Saya dengan
ners…Tujuan saya melakukan kunjungan ini untuk mengetahui
kondisi kesehatan ibu lebih lanjut. Bagaimana kondisi ibu hari
ini? Apakah semalam tidurnya nyenyak bu?”
Pasien “Alhamdulillah cukup baik dan tidurnya semalam juga nyenyak
ners”
Perawat “Syukurlah, lalu apakah ibu memiliki keluhan lain bu?”
Pasien “Alhamdulillah sudah lebih baik dari sebelumnya ners saya
juga hampir tidak pernah merasa pusing dan sesak nafas lagi”
Perawat “Baik ibu yang terpenting ibu tetap rutin untuk melakukan cuci
darah agar kondisi ibu bisa terus membaik ya bu ”
Pasien “Iya ners”
Perawat “Nah, mbak ibu sesuai kesepakatan kita di minggu sebelumya
hari ini saya akan melakukan pemeriksaan tanda-tanda vital ibu
dan berdiskusi terkait kondisi kesehatan ibu. Apakah dari ibu
bersedia?”
Pasien “Iya ners”
Perawat “Baik, untuk pertemuan kita hari ini sekitar 20-30 menit.
Apakah dari ibu dan mbak bersedia?”
Keluarga “Iya ners kami setuju”
Perawat “Untuk tempatnya ibu dan mbak lebih nyaman tetap di ruang
tamu sini atau bagaimana ya?”
Pasien “Tetap di ruang tamu sini saja ners”
Fase Kerja
Perawat “Kita mulai ya bu, pertama saya izin untuk memeriksa tekanan
darah, kadar gula darah, nadi, pernafasan dan saturasi oksigen
ibu….Permisi ya bu”
Pasien “Oh iya ners silahkan” (Perawat melakukan pemeriksaan TTV)
Perawat “Sudah selesai ya bu. Untuk tekanan darahnya sudah mulai
membaik sekarang 125/90 mmHg, kadar gula darah: 95 mg/dL,
nadi:98 x/menit, RR:18 x/menit dan SaO2: 98%”
Pasien “Alhamdulillah ya ners saya senang mendengarnya”
Perawat “Nah ibu kira-kira apa yang sudah ibu lakukan misalnya
kebiasaan apa yang sudah ibu terapkan untuk memulihkan
kondisi kesehatan ibu ya?”
Pasien “Ya saya minum obat yang sudah diresepkan dokter tepat
waktu, kalau pagi saya sering jalan-jalan di kampung sini
kadang ditemani anak kadang sama tetangga dekat rumah terus
kalau jadwalnya kontrol atau cuci darah saya selalu datang”
Perawat “Bagus sekali ibu, yang sudah ibu lakukan sangat membantu
meningkatkan kondisi kesehatan ibu tetap dipertahankan ya bu.
Nah, mbak saya pesan tetap didampingi ya ibunya dan selalu
mendukung hal-hal positif yang sudah ibu lakukan”
Keluarga “Iya ners pasti,saya juga sangat senang kalau kondisi ibu saya
sudah membaik seperti sekarang”
Perawat “Selain hal-hal yang sudah ibu lakukan, apakah ibu mengikuti
kegiatan yang ada di lingkungan sekitar ibu ya?”
Pasien “Saya tiap minggu sudah mulai aktif ikut pengajian ibu-ibu
ners, kalau minggu pagi biasanya ikut senam pagi. Kadang ya
kayak capek tapi ga dirasain ners soalnya kalau sudah kumpul
sama ibu-ibu itu kayak senang aja gitu, ga jenuh kayak di
rumah.”
Perawat “Benar bu, karena dengan bersosialisasi itu akan membuat ibu
jauh lebih rileks dan ada hiburan atau teman ngobrol. ”
Pasien “Iya ners benar, kalau saya lagi di luar kumpul sama ibu-ibu
lain itu rasanya sakit saya kayak ga kerasa gitu”
Perawat “Alhamdulillah, lalu hal lain apa yang membuat ibu merasa
lebih senang dan tenang bu?”
Pasien “Ya kumpul-kumpul sama ibu-ibu disini, kumpul sama
keluarga dan cucu ners”
Perawat “Begitu ya bu. Lalu yang biasanya mendampingi ibu untuk
kontrol ke dokter, cuci darah atau mengingatkan untuk minum
obat atau makan siapa bu biasanya?”
Pasien “Anak saya ini ners biasanya ya suami saya, bergantian gitu
yang penting sudah ada yang menemani gitu saya sudah tenang
ners apalagi kalau lagi cuci darah kan lama ya ners”
Perawat “Alhamdulillah, intinya semua anggota keluarga ibu selalu
mendukung ibu ya”
Pasien “Alhamdulillah ners”
Perawat “Nah bu, hal-hal yang sudah ibu sebutkan tadi saya harap bisa
ibu lakukan terus-menerus ya bu karena kan ibu sangat senang
jika melakukan hal-hal tersebut nah itu sangat baik bagi
kesehatan bu terutama dapat meningkatkan motivasi ibu untuk
pulih. Selain itu, beberapa hal yang bisa ibu terapkan selama
masa pemulihan ini seperti ibu harus tetap rutin kontrol ke
dokter ya bu, tepat waktu dalam cuci darah, membatasi
konsumsi makanan tinggi garam jadi yang asin-asin perlu
dibatasi ya bu, makanan yang mengandung tinggi gula supaya
gula darah ibu tetap stabil, menghindari makanan kalengan atau
instan. Sampai sini apakah ada yang ingin ditanyakan bu?”
Pasien “Belum ada ners”
Perawat “Bisa kita lanjut ya bu. Hal penting lain yang bisa ibu terapkan
yaitu istirahat yang cukup ya bu. Misalnya, selesai cuci darah
ibu merasa pusing dan lemas ibu bisa istirahat. Selain itu, ibu
juga harus menjaga pola tidur ibu, membatasi asupan cairan
sesuai anjuran dokter ibu harus minum berapa gelas sehari.
Apakah ibu sudah menerapkan itu bu?”
Pasien “Oh iya ners kalau selesai cuci darah memang kadang pusing
lemas itu saya buat tidur, bangun-bangun itu sudah lebih enak.
Kalau minum itu pokok ya paling banyak 2 liter, biasanya 7-8
gelas ners”
Fase Terminasi
Perawat “Baik ibu, dari sini apakah ada hal yang ingin ditanyakan lagi
bu?”
Pasien “Sepertinya sudah cukup Ners”
Perawat “Baik, bagaimana perasaan ibu setelah saya lakukan
pemeriksaan dan bincang-bincang kita hari ini?”
Pasien “Saya senang karena mengetahui kondisi saya saat ini dan
dapat berbincang dengan Ners”
Perawat “Alhamdulillah ya bu, apakah dari ibu bisa menyebutkan
kembali semasa pemulihan ibu harus melakukan apa?”
Pasien “Oh iya Ners, beberapa saya ingat selama pemulihan saya harus
tetap rutin kontrol ke dokter ya dan juga tepat waktu dalam cuci
darah”
Perawat “Baik bu sudah benar sekali, selanjutnya apakah ada hal yang
mau ditanyakan lagi bu?”
Pasien “Cukup Ners”
Perawat “Baik bu, karena sudah tidak ada lagi yang ingin ditanyakan,
kita akhiri pertemuan hari ini ya bu, semoga ibu sehat selalu”
Pasien “Baik Ners, terima kasih”
Perawat “Sama-sama ibu”
FASE DOWNWARD

Dalam 2 bulan terakhir, Ny. A mengalami penurunan kesehatan dan


menunjukkan adanya tanda dan gejala dari gagal ginjal kronik yang dideritanya.
Pada tanggal 25 Januari 2021, Ny. A dibawa ke RSUD Goeteng Purbalingga dengan
keluhan utama pasien adalah sesak napas. Ny. A mengeluhkan sesak nafas sampai
tidak bisa tidur dan gelisah, hanya untuk berjalan keluar dari kamar ke kamar mandi
saja Ny. A merasa lelah dan menjadi sesak nafas, serta untuk berbicara juga menjadi
mudah lelah dan sesak nafas. Hasil pemeriksaan TTV Ny. A didapatkan TD 170/90
mmHg, suhu 36,7oC, nadi 83 kali/menit dan RR 30x/menit. Pola nafas Ny. A dalam
dan cepat (kussmaul), serta bernafas dengan menggunakan otot bantu pernafasan.
Keadaan umum saat pengkajian yaitu sikap Ny. A gelisah.

Peran Dialog
Fase Orientasi
Perawat “Assalamualaikum, selamat pagi ibu mbak”
Keluarga “Waalaikumsalam, pagi ners”
Perawat “Baik mbak, saya ners… perawat yang tadi mbak hubungi
untuk memeriksa kondisi kesehatan ibu mbak. Nah, ibu apa
yang ibu keluhkan saat ini atau sebelumnya apa yang ibu
rasakan?”
Pasien “Rasanya sesak ners, saya jalan ke kamar mandi itu rasanya
lemas dan sesak, buat bicara juga kadang sesak”
Keluarga “Iya ners dari tadi malam ibu saya sering sesak, semalam itu
gak bisa tidur katanya sesak. Saya juga bingung harus gimana
kondisinya malam juga jadi saya baru hubungi ners tadi pagi
itu”
Perawat “Baik ibu mbak, untuk mengetahui kondisi lebih lanjut saya
akan memeriksa tanda-tanda vital ibu terlebih dahulu ya. Untuk
waktunya 10-15 menit. Apakah diizinkan?”
Keluarga “Iya ners, silahkan”
Perawat “Untuk tempatnya disini saja atau ingim berpindah bu?”
Pasien “Disini saja ners kalau berpindah lagi takutnya tambah sesak”
Fase Kerja
Perawat “Baik bu, saya akan memeriksa tekanan darah, nadi, pernafasan
ibu terlebih dahulu. Permisi ya bu”
Pasien “Iya ners silahkan” (Perawat memeriksa TTV)
Perawat “Baik ibu, setelah saya melakukan pemeriksaan tanda-tanda
vital ibu didapatkan TD: 170/90 mmHg, suhu: 36,7oC, nadi:
83x/menit dan RR: 30 x/menit. Sekarang ibu yang tenang ya
kondisi ibu akan membaik kembali, jadi ibu harus tenang agar
tekanan darahnya tidak naik ya bu”
Pasien “Saya itu takut ners, khawatir sama kondisi saya”
Perawat “Saya paham dengan kondisi ibu. Tetapi, ibu jangan khawatir
ya ada saya dan keluarga ibu yang akan mendampingi ibu. Nah,
agar ibu merasa tenang dan tidak gelisah lagi. Saya akan
mengajari ibu cara untuk meredakan atau menghilangkan
gelisah yang ibu alami yaitu dengan teknik relaksasi nafas
dalam”
Pasien “Iya ners, kalau saya takut gini rasanya semakin sesak”
Perawat “Benar ibu, teknik relaksasi nafas dalam ini juga akan
mengurangi rasa sesak yang ibu alami. Saya beri contoh lalu
ibu mengikuti ya bu”
Pasien “Iya ners”
Perawat “Nah, pertama ibu silahkan tarik nafas dalam-dalam melalui
hidung. Lalu tahan selama 3 detik. Kemudian hembuskan
melalui mulut. Kita coba ya bu”
(Perawat dan pasien melakukan teknik relaksasi nafas dalam)
Perawat “Nah, sekarang silahkan ibu coba sendiri ya ibu” (Pasien
praktik teknik relaksasi nafas dalam)
“Nah, bagaimana sekarang rasanya bu? apakah rasa sesaknya
berkurang”
Pasien “Sudah lumayan berkurang ners”
Perawat “Baik, kalau begitu kita coba sampai 3 kali ya bu”
(Perawat dan pasien praktik teknik relaksasi nafas dalam)
“Apakah sudah berkurang bu sesaknya?”
Pasien “Sudah ners, agak mendingan meskipun rasanya juga masih
sesak”
Perawat “Baik ibu, teknik relaksasi nafas dalam ini bisa ibu terapkan
ketika ibu meras takut atau gelisah yang bisa menyebabkan ibu
sesak nafas seperti sekarang ini. Ibu bisa lakukan selama 1-3
menit beberapa kali hingga rasa sesaknya sudah berkurang ya
bu.”
Pasien “Iya ners, akan saya coba ya ners”
Perawat “Sampai sini apakah ada yang ingin ditanyakan bu?”
Pasien “Belum ada ners”
Perawat “Baik, mbak ibu jika ibu mengalami sesak nafas atau
kondisinya menurun lagi tolong segera hubungi tenaga
kesehatan terdekat sini ya. Jika ibu merasa sesak ibu bisa duduk
biasa atau dengan bersandar bantal agar rasa sesaknya mereda.
Selain itu, ibu juga perlu membatasi aktivitas fisik yang dapat
memperberat rasa sesak ibu. Apabila dengan berpindah tempat
seperti dari kamar ke kamar mandi ibu merasa lelah dan sesak,
mbak dan keluarga bisa membantu ibu untuk mobilisasi. Yang
terpenting adalah keluarga harus selalu mendampingi
ibu.Sampai sini apakah ada yang ingin ditanyakan bu mbak?”
Keluarga “Belum ada ners”
Perawat “Baik mbak bu saya disini juga ingin menjelaskan, untuk gejala
gagal ginjal kronis ini juga bisa seperti sesak napas, nyeri dada,
sering buang air kecil pada malam hari, dan sering merasa
lelah. Dari ibu apabila merasa terdapat gejala tersebut dapat
menghubungi kami ya mbak bu”
Pasien “Baik Ners”
Fase Terminasi
Perawat “Baik ibu, dari sini apakah ada hal yang ingin ditanyakan lagi
bu?”
Pasien “Sepertinya sudah cukup Ners”
Perawat “Baik, bagaimana perasaan ibu setelah saya lakukan
pemeriksaan dan bincang-bincang kita hari ini?”
Pasien “Saya menjadi lebih lega sekarang”
Perawat “Alhamdulillah ya bu, lalu apakah dari ibu bisa menyebutkan
kembali untuk apa teknik relaksasi pada ibu saat ini?”
Pasien “Oh iya Ners, teknik relaksasi tadi dapat meredakan sesak
napas saya”
Perawat “Baik bu sudah benar sekali, selanjutnya apakah ada hal yang
mau ditanyakan lagi bu?”
Pasien “Cukup Ners?”
Perawat “Baik bu, karena sudah tidak ada lagi yang ingin ditanyakan,
kita akhiri pertemuan hari ini ya bu, saya akan kembali di
minggu depan”
Pasien “Baik Ners, terima kasih”
Perawat “Sama-sama ibu”
FASE DYING

Kondisi Ny. A semakin hari semakin memburuk dan terjadi peningkatan


tekanan darah serta RR pasien. Dalam situasi ini, perawat sangat menyadari bahwa
Ny. A telah memasuki fase akhir kehidupan dari penyakit yang dialaminya. Untuk
itu perawat bekerja sama dengan keluarga pasien untuk memberikan dukungan
yang terbaik dengan memperhatikan kenyamanan pasien.

Peran Dialog
Fase Orientasi
Perawat “Assalamualaikum mbak, selamat pagi”
Keluarga “Waalaikumsalam Ners, selamat pagi.
Perawat “Baik mbak April. Saya menerima panggilan dari mbak April
tadi sehingga saya langsung menuju ke rumah mbak April
untuk mengecek kondisi ibu Dian saat ini”
Keluarga “Iya Ners benar dengan saya mbak April. Saat ini kondisi ibu
saya mengalami penurunan kesadaran dan juga merasa sangat
pusing dan sesak”
Perawat “Baik mbak, untuk mengetahui kondisi lebih lanjut saya akan
memeriksa tanda-tanda vital ibu terlebih dahulu ya. Untuk
waktunya 10-15 menit. Apakah diizinkan?”
Keluarga “Iya ners, silahkan”
Perawat “Untuk tempatnya disini saja atau ingin berpindah?”
Keluarga “Disini saja ners kalau berpindah lagi takutnya tambah pusing
dan sesak”
Fase Kerja
Perawat “Baik bu, saya akan memeriksa tekanan darah, nadi, pernafasan
ibu terlebih dahulu. Permisi ya bu”
Pasien “Iya ners silahkan” (Perawat memeriksa TTV)
Perawat “Baik ibu, setelah saya melakukan pemeriksaan tanda-tanda
vital ibu didapatkan TD: 200/100 mmHg, suhu: 39,7oC, nadi:
120x/menit dan RR: 80 x/menit. Sekarang ibu yang tenang ya
kondisi ibu akan membaik kembali, jadi ibu harus tenang agar
tekanan darahnya tidak naik ya bu”
Keluarga “Saya sangat takut ners dengan kondisi ibu saya sekarang. Ibu
saya bisa sembuh kan ners?”
Perawat “Mbak jangan khawatir ya. Saya disini akan berusaha yang
terbaik untuk kondisi ibu saat ini”
Keluarga “Baik Ners, terima kasih Ners”
Perawat “Mbak disini perlu untuk memberikan dukungan juga ya mbak
kepada ibu agar tidak menyerah dan putus asa. Apabila ada
sesuatu yang diinginkan oleh ibu juga mbak sebisa mungkin
untuk dapat melakukannya ya mbak apabila itu tidak
bertentangan dengan kondisi ibu saat ini”
Keluarga “Iya Ners saya paham”
Perawat “Baik mbak, apabila mbak juga ada yang bingung, mbak bisa
hubungi saya juga ya mbak”
Keluarga “Iya Ners”
Perawat “Disini saya ingin memberitahukan kepada mbak juga, bahwa
kondisi ibu saat ini adalah kondisi yang cukup serius. Saya
berharap kepada mbak dapat menerima kondisi ibu saat ini dan
juga mbak bisa memberikan yang terbaik juga kepada ibu serta
selalu didampingi untuk saat ini ya mbak”
Keluarga “Saya akan berusaha Ners karena ibu satu-satunya keluarga
saya saat ini”
Perawat “Baik mbak”
Fase Terminasi
Perawat “Baik mbak, dari sini apakah ada hal yang ingin ditanyakan lagi
bu?”
Pasien “Sepertinya sudah cukup Ners”
Perawat “Baik, bagaimana perasaan mbak setelah saya lakukan
pengecakan kembali pada ibu hari ini?”
Pasien “Saya akan selalu mendampingi ibu saya Ners dalam kondisi
apapun”
Perawat “Baik mbak, saya berharap mbak bisa memberikan yang terbaik
untuk ibu saat ini”
Pasien “Baik Ners”
Perawat “Baik mbak, selanjutnya apakah ada hal yang mau ditanyakan
lagi bu?”
Pasien “Cukup Ners”
Perawat “Baik mbak, karena sudah tidak ada lagi yang ingin ditanyakan,
saya kembali dulu ya mbak, apabila ada kondisi ibu yang
darurat nanti segera hubungi saya ya mbak”
Pasien “Baik Ners, terima kasih”
Perawat “Sama-sama ibu”

Anda mungkin juga menyukai