Oleh:
Peran Dialog
Fase Orientasi
Perawat “Assalamualaikum, selamat pagi ibu mbak”
Keluarga “Waalaikumsalam, pagi ners”
Perawat “Baik mbak, saya ners… perawat yang tadi mbak hubungi
untuk memeriksa kondisi kesehatan ibu mbak. Nah, ibu apa
yang ibu keluhkan saat ini atau sebelumnya apa yang ibu
rasakan?”
Pasien “Rasanya sesak ners, saya jalan ke kamar mandi itu rasanya
lemas dan sesak, buat bicara juga kadang sesak”
Keluarga “Iya ners dari tadi malam ibu saya sering sesak, semalam itu
gak bisa tidur katanya sesak. Saya juga bingung harus gimana
kondisinya malam juga jadi saya baru hubungi ners tadi pagi
itu”
Perawat “Baik ibu mbak, untuk mengetahui kondisi lebih lanjut saya
akan memeriksa tanda-tanda vital ibu terlebih dahulu ya. Untuk
waktunya 10-15 menit. Apakah diizinkan?”
Keluarga “Iya ners, silahkan”
Perawat “Untuk tempatnya disini saja atau ingim berpindah bu?”
Pasien “Disini saja ners kalau berpindah lagi takutnya tambah sesak”
Fase Kerja
Perawat “Baik bu, saya akan memeriksa tekanan darah, nadi, pernafasan
ibu terlebih dahulu. Permisi ya bu”
Pasien “Iya ners silahkan” (Perawat memeriksa TTV)
Perawat “Baik ibu, setelah saya melakukan pemeriksaan tanda-tanda
vital ibu didapatkan TD: 170/90 mmHg, suhu: 36,7oC, nadi:
83x/menit dan RR: 30 x/menit. Sekarang ibu yang tenang ya
kondisi ibu akan membaik kembali, jadi ibu harus tenang agar
tekanan darahnya tidak naik ya bu”
Pasien “Saya itu takut ners, khawatir sama kondisi saya”
Perawat “Saya paham dengan kondisi ibu. Tetapi, ibu jangan khawatir
ya ada saya dan keluarga ibu yang akan mendampingi ibu. Nah,
agar ibu merasa tenang dan tidak gelisah lagi. Saya akan
mengajari ibu cara untuk meredakan atau menghilangkan
gelisah yang ibu alami yaitu dengan teknik relaksasi nafas
dalam”
Pasien “Iya ners, kalau saya takut gini rasanya semakin sesak”
Perawat “Benar ibu, teknik relaksasi nafas dalam ini juga akan
mengurangi rasa sesak yang ibu alami. Saya beri contoh lalu
ibu mengikuti ya bu”
Pasien “Iya ners”
Perawat “Nah, pertama ibu silahkan tarik nafas dalam-dalam melalui
hidung. Lalu tahan selama 3 detik. Kemudian hembuskan
melalui mulut. Kita coba ya bu”
(Perawat dan pasien melakukan teknik relaksasi nafas dalam)
Perawat “Nah, sekarang silahkan ibu coba sendiri ya ibu” (Pasien
praktik teknik relaksasi nafas dalam)
“Nah, bagaimana sekarang rasanya bu? apakah rasa sesaknya
berkurang”
Pasien “Sudah lumayan berkurang ners”
Perawat “Baik, kalau begitu kita coba sampai 3 kali ya bu”
(Perawat dan pasien praktik teknik relaksasi nafas dalam)
“Apakah sudah berkurang bu sesaknya?”
Pasien “Sudah ners, agak mendingan meskipun rasanya juga masih
sesak”
Perawat “Baik ibu, teknik relaksasi nafas dalam ini bisa ibu terapkan
ketika ibu meras takut atau gelisah yang bisa menyebabkan ibu
sesak nafas seperti sekarang ini. Ibu bisa lakukan selama 1-3
menit beberapa kali hingga rasa sesaknya sudah berkurang ya
bu.”
Pasien “Iya ners, akan saya coba ya ners”
Perawat “Sampai sini apakah ada yang ingin ditanyakan bu?”
Pasien “Belum ada ners”
Perawat “Baik, mbak ibu jika ibu mengalami sesak nafas atau
kondisinya menurun lagi tolong segera hubungi tenaga
kesehatan terdekat sini ya. Jika ibu merasa sesak ibu bisa duduk
biasa atau dengan bersandar bantal agar rasa sesaknya mereda.
Selain itu, ibu juga perlu membatasi aktivitas fisik yang dapat
memperberat rasa sesak ibu. Apabila dengan berpindah tempat
seperti dari kamar ke kamar mandi ibu merasa lelah dan sesak,
mbak dan keluarga bisa membantu ibu untuk mobilisasi. Yang
terpenting adalah keluarga harus selalu mendampingi
ibu.Sampai sini apakah ada yang ingin ditanyakan bu mbak?”
Keluarga “Belum ada ners”
Perawat “Baik mbak bu saya disini juga ingin menjelaskan, untuk gejala
gagal ginjal kronis ini juga bisa seperti sesak napas, nyeri dada,
sering buang air kecil pada malam hari, dan sering merasa
lelah. Dari ibu apabila merasa terdapat gejala tersebut dapat
menghubungi kami ya mbak bu”
Pasien “Baik Ners”
Fase Terminasi
Perawat “Baik ibu, dari sini apakah ada hal yang ingin ditanyakan lagi
bu?”
Pasien “Sepertinya sudah cukup Ners”
Perawat “Baik, bagaimana perasaan ibu setelah saya lakukan
pemeriksaan dan bincang-bincang kita hari ini?”
Pasien “Saya menjadi lebih lega sekarang”
Perawat “Alhamdulillah ya bu, lalu apakah dari ibu bisa menyebutkan
kembali untuk apa teknik relaksasi pada ibu saat ini?”
Pasien “Oh iya Ners, teknik relaksasi tadi dapat meredakan sesak
napas saya”
Perawat “Baik bu sudah benar sekali, selanjutnya apakah ada hal yang
mau ditanyakan lagi bu?”
Pasien “Cukup Ners?”
Perawat “Baik bu, karena sudah tidak ada lagi yang ingin ditanyakan,
kita akhiri pertemuan hari ini ya bu, saya akan kembali di
minggu depan”
Pasien “Baik Ners, terima kasih”
Perawat “Sama-sama ibu”
FASE DYING
Peran Dialog
Fase Orientasi
Perawat “Assalamualaikum mbak, selamat pagi”
Keluarga “Waalaikumsalam Ners, selamat pagi.
Perawat “Baik mbak April. Saya menerima panggilan dari mbak April
tadi sehingga saya langsung menuju ke rumah mbak April
untuk mengecek kondisi ibu Dian saat ini”
Keluarga “Iya Ners benar dengan saya mbak April. Saat ini kondisi ibu
saya mengalami penurunan kesadaran dan juga merasa sangat
pusing dan sesak”
Perawat “Baik mbak, untuk mengetahui kondisi lebih lanjut saya akan
memeriksa tanda-tanda vital ibu terlebih dahulu ya. Untuk
waktunya 10-15 menit. Apakah diizinkan?”
Keluarga “Iya ners, silahkan”
Perawat “Untuk tempatnya disini saja atau ingin berpindah?”
Keluarga “Disini saja ners kalau berpindah lagi takutnya tambah pusing
dan sesak”
Fase Kerja
Perawat “Baik bu, saya akan memeriksa tekanan darah, nadi, pernafasan
ibu terlebih dahulu. Permisi ya bu”
Pasien “Iya ners silahkan” (Perawat memeriksa TTV)
Perawat “Baik ibu, setelah saya melakukan pemeriksaan tanda-tanda
vital ibu didapatkan TD: 200/100 mmHg, suhu: 39,7oC, nadi:
120x/menit dan RR: 80 x/menit. Sekarang ibu yang tenang ya
kondisi ibu akan membaik kembali, jadi ibu harus tenang agar
tekanan darahnya tidak naik ya bu”
Keluarga “Saya sangat takut ners dengan kondisi ibu saya sekarang. Ibu
saya bisa sembuh kan ners?”
Perawat “Mbak jangan khawatir ya. Saya disini akan berusaha yang
terbaik untuk kondisi ibu saat ini”
Keluarga “Baik Ners, terima kasih Ners”
Perawat “Mbak disini perlu untuk memberikan dukungan juga ya mbak
kepada ibu agar tidak menyerah dan putus asa. Apabila ada
sesuatu yang diinginkan oleh ibu juga mbak sebisa mungkin
untuk dapat melakukannya ya mbak apabila itu tidak
bertentangan dengan kondisi ibu saat ini”
Keluarga “Iya Ners saya paham”
Perawat “Baik mbak, apabila mbak juga ada yang bingung, mbak bisa
hubungi saya juga ya mbak”
Keluarga “Iya Ners”
Perawat “Disini saya ingin memberitahukan kepada mbak juga, bahwa
kondisi ibu saat ini adalah kondisi yang cukup serius. Saya
berharap kepada mbak dapat menerima kondisi ibu saat ini dan
juga mbak bisa memberikan yang terbaik juga kepada ibu serta
selalu didampingi untuk saat ini ya mbak”
Keluarga “Saya akan berusaha Ners karena ibu satu-satunya keluarga
saya saat ini”
Perawat “Baik mbak”
Fase Terminasi
Perawat “Baik mbak, dari sini apakah ada hal yang ingin ditanyakan lagi
bu?”
Pasien “Sepertinya sudah cukup Ners”
Perawat “Baik, bagaimana perasaan mbak setelah saya lakukan
pengecakan kembali pada ibu hari ini?”
Pasien “Saya akan selalu mendampingi ibu saya Ners dalam kondisi
apapun”
Perawat “Baik mbak, saya berharap mbak bisa memberikan yang terbaik
untuk ibu saat ini”
Pasien “Baik Ners”
Perawat “Baik mbak, selanjutnya apakah ada hal yang mau ditanyakan
lagi bu?”
Pasien “Cukup Ners”
Perawat “Baik mbak, karena sudah tidak ada lagi yang ingin ditanyakan,
saya kembali dulu ya mbak, apabila ada kondisi ibu yang
darurat nanti segera hubungi saya ya mbak”
Pasien “Baik Ners, terima kasih”
Perawat “Sama-sama ibu”