Anda di halaman 1dari 3

Tugas Komunikasi Terapeutik Pada Lansia

Nama : Alya Olga Chairina Zahra


Nim : J210220098
Lab :D

Strategi Pelaksanaan (SP) Komunikasi


Kasus :
Seorang pasien lanjut usia. 78 tahun diantar keluarga kerumah sakit karena tidak bisa tidur, pusing,
mual dan marah – marah. Keluarga mengatakan pasien lansia tersebut sepanjang siang sering tidur
sehingga saat malam pasien wajar bila tidak bisa tidur.
Diagnosis / Masalah Keperawatan :
Denial ( Penolakan )
Rencana Keperawatan :
1. Istirahatkan pasien diatas tempat tidur
2. Tingkatkan pemahaman pasien terkait kesehatannya
3. Diskusikan masalah yang dihadapi dan proses terapi selama di Rumah Sakit
SP Komunikasi
1. Fase Orientasi
Salam terapeutik :
Perawat : “ Assalamualaikum selamat pagi eyang. Saya perawat Alya yang berjaga jam 7 hingga
Jam 2 nanti, apa benar saya dengan eyang To?
( Mendekat kearah pasien dan mengulurkan tangan untuk berjabat tangan). Pasien
Menjabat tangan perawat dan menjawab “ Waalaikumsalam”.
Evaluasi dan Validasi :
Perawat : “ Bagaimana kabarnya eyang? Eyang sepertinya tampak lemas?”
Pasien : “ Saya itu tidak tidur semalaman!, saya selalu bangun dimalam hari dan hanya tidur
3 jam saja.”
Perawat : ( Tersenyum sambil mengelus punggung pasien )
Kontrak :
Perawat : “ Eyang, saya ingin berdiskusi masalah kesehatan eyang supaya eyang sehat bugar
kembali. Boleh ya eyang?”
Pasien : “ Iya, aneh sekali saya tidak bisa tidur setiap malam! Ini membuat saya pusing.”
Perawat : (Senyum) “ Baik eyang nanti kita diskusikan yaa, Waktunya 15 menit saja kok. Eyang
mau dimana tempatnya? Baik eyang disini cukup nyaman yaa.”
Fase Kerja :
Perawat : ( Bismillah ) “ Eyang To sekarang cucunya sudah berapa? Apakah eyang setiap hari
sering bermain dengan cucu eyang?”
Pasien : “ Cucu saya itu ada 8 mba, laki – lakinya ada 4 perempuannya juga 4. Cucu saya sekolah
di kesehatan semua sekarang kecuali yang paling kecil dia sering main dengan saya.”
Perawat : “ Wahh, pasti cucu – cucu eyang cantik dan ganteng juga pintar semua yaaa. Baik, selain
bermain dengan cucu eyang melakukan apa saja dari bangun tidur sampai tidur lagi?”
Pasien : “ Saya pagi itu subuh sudah bangun selanjutnya masak nasi dan lauk untuk sarapan.
Setelah sarapan biasanya saya duduk nonton televisi. Sekitar jam 9 itu saya mengantuk,
Jadi saya tidur sebentar sampai siang dan lanjut makan siang. Sorenya saya bermain sama
cucu saya. Terkadang saya ketiduran ketika menikmati angin sore di depan rumah saya.”
Perawat : ( Mengangguk dan tersenyum) “ Baik, jadi begitu yaa eyang setiap harinya. Selanjutnya
Ketika malam eyang tidak bisa tidur ya?” (focusing)
Pasien : “ Iya benar sekali mba, saya heran sekali. Jadi saya sering pusing dan tidak enak badan!”
Perawat : “ Baik eyang jadi begini, tadi eyang sudah bercerita sehari – hari eyang. Eyang ketika
pagi sampai siang setelah sarapan sudah tidur lagi dan ketika sore eyang ketiduran. Itulah
penyebabnya eyang tidur malamnya terganggu, karena saat siang hari eyang sudah tidur.”
Pasien : “ Apakah itu berpengaruh mba? Kan saya tidur hanya sebentar saja.”
Perawat : “ Hehehe, iyaa eyang itu berpengaruh pada tidur malam eyang. Terlalu banyak tidur,
terutama untuk lansia diatas usia 60 tahun akan menyebabkan berbagai gangguan
kesehatan.”
Pasien : “ Iya berarti tidur pagi hari itu tidak baik ya mba?”
Perawat : “ Betul sekali eyang, itu yang menyebabkan eyang ketika malam sulit tidur dan
dan pusing ditambah mual karena asam lambung naik. Jadi eyang harus bisa
mengimbangi waktu untuk istirahat dan beraktivitas yaa eyang.”
Pasien : “ Baik, saya sudah paham mba.”
Perawat : “ Alhamdulilah eyang jika sudah paham, nah sekarang eyang istirahat dan minum obat
yang sudah diresepkan oleh dokter yaa, jangan lupa makan sehat yang banyak supaya
eyang cepat bugar kembali.”
Pasien : ( senyum dan mengangguk ) “ Terima kasih mba.”
Perawat : “ Baik eyang sama – sama. Saya juga berterima kasih kepada eyang untuk kesediaannya
berdiskusi dengan saya. Semoga eyang cepat pulih dan sehat kembali yaa.”
Fase Terminasi :
Evaluasi subjektif : “ Bagaimana perasaan eyang sekarang? Coba eyang jelaskan mengapa eyang
Harus istirahat dulu?”
Rencana tindak lanjut : “ Saya berharap eyang dapat bekerjasama selama masa pengobatan yaa, eyang
harus dapat mengimbangi waktu istirahat dan beraktivitas.”
Kontrak yang akan datang : “ Satu jam lagi saya akan kembali untuk memastikan bahwa eyang telah
menghabiskan makanan dan obat eyang sesuai program. Sampai jumpa
nanti yaa, selamat pagi.”

Anda mungkin juga menyukai