Anda di halaman 1dari 3

STRATEGI PELAKSANAAN KOMUNIKASI TEURAPEUTIK

PADA PASIEN TERMINAL FASE BERGAINNING

Ilustrasi kasus

Ny. S usia 55 tahun dirawat di RS. EMC Tangerang karena penyakit Ca Colon Sigmoid
stadium IV. Pasien masuk ke Rs dengan keluhan demam, muntah-muntah, badan lemas dan
pingsan. Pasien masih belum menerima dengan penyakitnya karenapasien masih merasa
dirinya sehat dan belum percaya dengan vonis dokter.

Perawat melakukan komunikasi terapeutik pada pasien dengan fase bargaining/tawar


menawar dengan penyakitnya.

Berikut adalah percakapan antara perawat dan pasien:

1. Fase orientasi
a. Salam terapeutik

Perawat : “Selamat pagi ibu, saya suster Iim, maaf nama Ibu siapa?”

(mendekat kearah pasien dan mengulurkan tangan untuk berjabat tangan)

Pasien : “Selamat pagi, nama saya Sofi suster. (Pasien menjabat tangan perawat )

b. Evaluasi dan Validasi ;


Perawat : “Apa kabarnya Ibu Sofi? Bagaimana perasaan Ibu hari ini? Sepertinya Ibu
tampak lelah, bagaimana tidurnya tadi malam?”
Pasien : Saya tidak bisa tidur suster, kepikiran terus dengan penyakit saya,
seandainya saya tidak menderita penyakit ini, mungkin saya dapat tidur
dengan nyenyak.
Perawat : Perawat tersenyum sambil memegang tangan pasien.
c. Kontrak
Perawat : “ Ibu, saya ingin mendiskusikan masalah kesehatan Ibu supaya kondisi Ibu
lebih baik dari sekarang “
Pasien : “Iya, suster seandainya saya dari dulu tidak makan makanan
sembarangan,mungkin saya tidak menderita penyakit ini ya sus (wajah Ibu
terlihat murung dan tidak bersemangat)
Perawat : Perawat tersenyum…”Nanti kita diskusikan ya bu, waktunya 15 menit saja
ya. Ibu mau tempatnya yang nyaman dimana?”
Pasien : Baik suster disini saja ya

2. Fase kerja
Perawat : “ Saya berharap sementara ini, Ibu mau beristirahat dulu untuk beberapa hari
di Rumah Sakit. Batasi aktivitas dan tidak boleh terlalu lelah “
Pasien : “ Saya kan tidak apa-apa sus …kenapa harus istirahat? Saya tidak bisa
hanya diam/duduk saja seperti ini. Saya sudah biasa beraktifitas dan
melakukan tugas-tugas sosial dimasyarakat.”
Perawat : “Saya memahami aktivitas ibu dan saya sangat bangga dengan kegiatan ibu
yang selalu semangat “.
Pasien : Pasien (mendengarkan) perawat. “Ibu juga harus memahami bahwa setiap
manusia mempunyai keterbatasan kemampuan dan kekuatan (menunggu
respon pasien)”
Perwat : “ Saya ingin tahu, apa alasan keluarga membawa Ibu ke Rumah Sakit ini?”
Pasien : “ Badan saya panas, mual, muntah dan perut sering kembung. Tapi itu
sudah biasa, tidak perlu ke Rumah Sakit sudah sembuh.”
Perawat : “ Terus, apa yang membuat keluarga khawatir sehingga Ibu diantar ke
Rumah Sakit ?”
Pasien : “Saya muntah-muntah dan badan saya lemas kemudian pingsan sebentar”.
Perawat : “ Menurut pendapat Ibu kalau sampai pingsan, berarti tubuh ibu masih kuat
atau sudah menurun kekuatannya?”
Pasien : “Ya, berarti tubuh saya sudah tidak mampu, ya berarti saya harus istirahat?”
Perawat : “Menurut Ibu, perlu istirahat apa tidak?”
Pasien : “Berapa lama saya harus istirahat, kalo di Rumah Sakit ini jangan lama-
lama ya?”
Perawat : “ Lama dan tidaknya perawatan, tergantung dari Ibu sendiri, kalau Ibu
kooperatif selama perawatan, mengikuti anjuran dan menjalani terapi sesuai
program, semoga tidak akan lama Ibu di Rumah Sakit”.
Pasien : “ Baiklah saya bersedia mengikuti anjuran perawat dan dokter, dan akan
mengikuti proses terapi dengan baik”.
Perawat : “ Terima kasih, Ibu telah mengambil keputusan terbaik untuk Ibu sendiri,
semoga cepet sembuh ya Bu.”
3. Fase Terminasi

Evaluasi subjektif/objektif : “Bagaimana keadaan Ibu sekarang? Coba Sekarang


jelaskan kenapa Ibu harus istirahat dulu untuk sementara ini”

Rencana tindak lanjut : “Saya berharap Ibu bisa kooperatif selama dirawat. Ibu harus
istirahat dan tidak boleh banyak aktifitas, makan sesuai dengan diet yang disediakan,
dan minum obat secara teratur”.

Kontrak yang akan datang : “Baik Bu, satu jam lagi saya akan kembali untuk
memastikan bahwa Ibu telah menghabiskan makan Ibu dan minum obat sesuai
program. Sampai jumpa nanti, ya Bu. Selamat siang”.

Disusun Oleh kelompok 3:


-Asti Prasikahari
-Debie Widyagni
- Iim Rohimah
- Sri Rahayu Ningsih

Anda mungkin juga menyukai