Anda di halaman 1dari 4

NASKAH ROLEPLAY GGK (GAGAL GINJAL KRONIK)

Disusun oleh :

Kelompok 8:

1. Dyah Noeris Soraya (1903024)


2. Putri Eka Aryani (1903048)
3. Whistofa Ratna Ulfa Riana (1903064)

PROGAM STUDI S-1 KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KARYA HUSADA SEMARANG
2020/2021
NASKAH ROLEPLAY GGK

Suatu hari ada seorang pasien atas nama Ny. Ana di rawat di Rumah Sakit Budi Utomo dengan
penyakit gagal ginjal kronik (GGK) perawat Nuris dan perawat Putri ditugaskan untuk
memberikan pendidikan kesehatan kepada Ny. Ana tentang penyakit gagal ginjal kronik (GGK)

Perawat Nuris :”permisi ibu.”

Pasien :”Iya sus.”

Perawat Nuris :”Apakah benar ini dengan Ny. Ana?”

Pasien :”Iya sus, betul saya ibu ana.”

Perawat Nuris :”Baik bu, perkenalkan saya perawat nuris dan ini teman saya perawat putri. Kami
yang berjaga pada siang hari ini ya bu.”

Pasien :”Iya sus.”

Perawat Nuris :”Bagaimana kabar ibu pada siang hari ini?”

Pasien :”Alhamdulillah sudah mendingan, sakit kepalanya sudah mulai berkurang sus.”

Perawat Nuris :”Alhamdulillah kalau begitu ya bu. Ibu tadi apakah sudah makan?”

Pasien :”sudah sus, saya sudah makan.”

Perawat Nuris :”Ohya baik bu, tujuan kami datang ke sini untuk melakukan penyuluhan terkait
gagal ginjal kronik ya bu, yang tujuannya itu supaya ibu lebih paham terkait penyakit gagal
ginjal kronik. Apakah ibu bersedia untuk melakukan penyuluhan bu?”

Pasien :Iiya sus, saya bersedia.”

Perawat Nuris :”Baik bu, kalau begitu saya langsung saja ya ibu.”

( Perawat Putri memberikan leaflet kepada Ny. Ana dan setelah itu perawat langsung
menjelaskan materi kepada Ny. Ana )

Perawat Nuris :”Baik ibu, ini saya akan berikan leaflet ya bu. Ini bisa dibaca saat ibu santai-
santai atau saat ibu berada di rumah ya, ini ibu (memberikan leaflet kepada Ny. Ana). Baik ibu,
apakah ibu tahu penyakit gagal ginjal kronik itu apa?”

Pasien :”Iya sus, tahu sedikit, menurut saya penyakit gagal ginjal kronik itu adalah gangguan
pada fungsi darah.”
Perawat Nuris :”Iya betul ibu, jadi gagal ginjal kronik itu adalah gangguan fungsi ginjal yang
menurun tepat atau fungsi tersebut tidak dapat kembali seperti semula, dimana ginjal mengalami
kegagalan dalam mempertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit. Ibu bisa melihatnya di
leaflet ya ibu. Disitu tertera definisinya. Penyebabnya itu adalah kurang minum air putih, sering
minum minuman yang beralkohol, tekanan darah tinggi, infeksi penyakit, pola hidup yang tidak
sehat, dan masih banyak lagi ya ibu. Maka dari itu kita perlu memanajemen diri, karena
memanajemen diri ini merupakan bagian penting dalam pengendalian penyakit kronik.
Manajemen diri ini dilakukan untuk meningkatkan kesejahteraan atau kesehatan ibu ya.”

Pasien :”Iya sus.”

Perawat Nuris :”Baik ibu, apakah ibu tahu apa saja tanda dan gejala dari penyakit ini?”

Pasien :”Tidak tahu sus.”

Perawat Nuris :”Baik, akan saya jelaskan ya ibu. Jadi, tanda dan gejala dari gagal ginjal kronik
ini bermacam-macam ya ibu. Yaitu meliputi, sakit kepala, sesak nafas, edema paru, hipertensi
atau darah tinggi ya ibu, kemudian mual, muntah, pucat, kemudian kulit kering, anemia, berat
badan menurun, dan nafsu makan berkurang ya ibu.”

Perawat Putri :”Betul ibu yang di sampaikan perawat Nuris tadi, kemudian ada beberapa
makanan yang dianjurkan dikonsumsi oleh orang yang menderita penyakit gagal ginjal kronik
ini, seperti bahan makanan yang bersumber dari karbohidrat, seperti nasi, kemudian jagung,
madu dan juga permen. Kemudian bahan makanan yang berprotein seperti telur, daging, ikan,
air, dan juga susu yang berprotein ya ibu. Kemudian ada yang bersumber lemak seperti minyak
jagung, minyak kacang tanah, serta ada juga yang dianjurkan dari bahan makanan yang
mempunyai sumber vitamin seperti buah-buahan dan juga sayur-sayuran yang nantinya apabila
ingin dikonsumsi memiliki pengolahan khusus ya ibu.”

Pasien :”Lalu sus, kalau boleh saya tahu untuk makanan yang tidak diperbolehkan itu apa saja
ya?”

Perawat Putri :”Jadi makanan yang tidak diperbolehkan itu juga berasal dari sumber makanan
karbohidrat seperti umbi-umbian, contohnya seperti kentang, ubi, talas, singkong, dan lain
sebagainya ya ibu. Kemudian ada juga bahan makanan sumber protein seperti kacang-kacangan
dan olahannya, contoh olahannya sendiri itu seperti tahu dan tempe. Kemudian bahan makanan
sumber lemak seperti minyaak kelapa, santan, dan minyak hewan. Dan selanjutnya bahan
makanan sumber vitamin dan juga mineral serta sayuran dan buah-buahan tinggi kalium ya bu.”

Pasien :”Iya sus, tadi dijelaskan tentang manajemen diri, nahh lalu bagaimana cara
memanajemen diri sendiri? Apa yang harus saya lakukan sus?”

Perawat Putri :”Pertanyaan yang bagus ibu, jadi cara ibu untuk memanajemen diri itu seperti
beraktifitas sesuai kemampuan, dan ibu harus bisa mengontrol stress yang ibu rasakan, kemudian
ibu perlu mengatur diet yang tepat seperti membatasi cairan dan juga natrium, kemudian ibu juga
harus tetap memonitoring berat badan dan tekanan darahnya ibu, dan yang terpenting ibu harus
berfikir positif ya bu.”

Perawat Nuris :”Nahh betul sekali ibu apa yang dikatakan perawat putri tadi. Jadi ibu harus
mengurangi asupan cairan untuk mengontrol berat badan dan tekanan darah, dan juga ibu harus
patuh dalam menjalankan hemodialisis dan mengkonsumsi obat-obatan ya ibu. Ibu juga bisa
mengembangkan diiri dengan berdoa, tidak tergesa-gesa dalam mengambil keputusan, dan ibu
juga bisa mencari dukungan dari orang-orang terdekat seperti keluarga dan sahabat ya ibu.”

Pasien :”Ohh iya sus.”

Perawat Nuris :”Ibu setelah saya dan perawat Putri sampaikan apakah ada yang ingin ditanyakan
lagi bu?”

Pasien :”Tidak sus, sudah cukup jelas.”

Perawat Nuris :”Baik, apakah ibu sudah paham mengenai penyakit gagal ginjal kronik ini?”

Pasien :”Iya sudah sus, saya sudah paham.”

Perawat Nuris :”Baik, bagus sekali ya ibu, ibu sudah paham .Semoga apa yang saya jelaskan tadi
dan perawat Putri jelaskan tadi bisa bermanfaat bagi ibu, dan ibu bisa lebih baik ke depannya ya
ibu. Kemudian untuk leafletnya ibu bisa dibawa nanti bisa di baca-baca di rumah ya ibu. Baik,
terima kasih atas waktunya ibu, saya permisi dulu.”

Pasien :”Iya sus, sama-sama.”

( Perawat Nuris dan Perawat Putri meninggalkan ruangan )

Anda mungkin juga menyukai