Anda di halaman 1dari 5

ROLE PLAY DIALOG KOMKEP

NASKAH SOSIAL BUDAYA

NAMA ANGGOTA :

-HERA RAHMAWATI
-DETY KURNIA
-PUTRI SEPTIANI HAYUNINGTYAS
-WINI APRILIANI
-FITRI NURUL FAJRI
-INTAN PERMATASARI
-UMMU KULSUM

KEPERAWATAN 2A
KOMUNIKASI KEPERAWATAN

SEKOLAH TINNGI KESEHATAN INDONESIA WIRAUTAMA


2022/2023
Pasien ke 1
Suatu siang dirumah sakit besar banyak orang berjalan kesana kemari untuk mencari
pengobatan,disudut ruangan terdapat seorang perawat yang ditugas menangani pasiennya
sedang bersiap-siap menjalankan tugasnya,seorang pasien yang bernama dety berusia 16
tahun mengidap penyakit diare,pasien tersebut terlihat pucat dan lemas. Pasien tersebut
sudah melakukan rawat inap di rumah sakit selama 1 malam. Kemudian keesokan harinya
datanglah dokter dan perawat keruangan ardika untuk menemui pasiennya.
Dokter (intan) : “Assalamualaikum, selamat pagi dek”
Pasien 1 (dety) : “Waalaikumsalam,selamat pagi dok”
Dokter (intan) : “Bagaimana keadaan adek pagi ini?”
Pasien 1 (dety) : “Udah lebih baik dari sebelumnya dok”
Dokter (intan) : “Emm,saya akan periksa keadaan adek dulu ya”
Pasien 1 (dety) : “Baik dok”
Waktu periksa
Dokter (intan) : “Baiklah, kondisi adek sudah mulai membaik,namun karna kemarin
adek keseringan buang air besar jadi kekurangan banyak cairan,baiklah
nanti saya akan berikan resep obatnya”
Pasien 1 (dety) : “Baik dok terimakasih,kira-kira kapan ya saya boleh pulang?”
Dokter (intan) : “Nanti saya liat dulu untuk perkembangan adek agar saya tau kapan
adek bisa pulang, oh ya sebelumnya ini perawat rekan kerja
saya,silahkan perkenalkan diri sus”
Suster 1 (wini) : “Selamat pagi dek,perkenalkan saya perawat wini saya disini bertugas
dari jam 7 sampai jam 2 siang nanti, jika adek ada perlu apa-apa saya
siap bantu adek”
Dokter (intan) : “Baiklah dek nanti saya akan berikan resep obat yang nanti saya akan
berikan keperawat. kalo begitu, saya akan keluar untuk mengecek
pasien lainnya,sus nanti tolong ambilkan resep obatnya dan diberikan
ke adeknya ya sus"
Suster 1 (wini) : “Terimakasih dok, kalo boleh tau adek disini sama siapa ya?”
Pasien 1 (dety) : “Sama orang tua saya sus”
Suster 1 (wini) : “Nama orang tuanya siapa dek?”
Pasien 1 (dety) : “Ibu hera sus”
Suster 1 (wini) : “Lalu dimana ibu sekarang?”
Pasien 1 (dety) : “Kebetulan sedang makan dikantin rumah sakit”
Ibu pasien (hera) : “Assalamualaikum”
Suster 1 (wini) : “Waalaikumsalam selamat pagi bu, sudah selesai sarapan paginya?”
Ibu pasien (hera) : “Sudah sus”
Suster 1 (wini) : “Baiklah bu saya permisi dulu untuk mengambil resep obat”
Lima menit kemudian perawat memasuki ruangan pasien lagi
Suster 1 (wini) : ”Assalamualaikum,baiklah bu sesuai janji saya tadi saya akan
memberikan resep obat yang sudah ditulis dokter untuk memenuhi
asupan cairan adek disini saya juga akan memberikan obat tradisional
yaitu dengan menambahkan beberapa cuka apel kedalam makanan atau
minuman anak ibu”
Ibu pasien (hera) : “Maaf sus,tapi saya tidak mengizinkannya karna didalam keluarga
kami ada larangan tidak boleh memasukan cuka kedalam makanan
atau minuman”
Suster 1 (wini) : “Sebenarnya ini untuk memepercepat penyembuhan anak ibu”
Ibu pasien (hera) : “Tetapi tetap tidak bisa sus,karena ini sudah ketetapan dari nenek
moyang kami”
Suster 1 (wini) : “Tapi kalo ibu tidak mau,proses penyembuhan anak ibu semakin
lama,baiklah kalo begitu bu saya permisi dulu untuk mendiskusikan
hal ini dengan rekan saya”
Perawat kemudian keluar dari ruang pasien dan menuju ke ruang perawat
Suster 1 (wini) : “Assalamualaikum kak”
Suter 2 (fitri) : “Waalaikumsalam”
Suster 1 (wini) : “Jadi gini kak,ada pasien yang menderita penyakit diare namun kami
akan memberikan pengobatan tradisional untuk mempercepat
penyembuhan anaknya,namun orang tuanya itu bertentangan dengan
adat,mereka takut kami memasukan cuka tanpa sepengetahuan
mereka”
Suster 2 (fitri) : “Baiklah kalo begitu langsung saja kita ke kamar pasien”
Kedua perawat menuju ke ruang pasien
Suster 2 (fitri) : “Assalamualaikum,permisi bu ada yang bisa saya bantu?”
Ibu pasien (hera) : Perawat ini ingin memasukan cuka ke dalam makanan anak
saya,tetapi itu bertentangan dengan budaya kami”
Suster 2 (fitri) : “Baik,jadi begini bu saya akan menjelaskan manfaat dari cuka apel
cuka apel ini sangat baik untuk penderita diare seperti anak ibu
ini,karena cuka apel tersebut memenuhi nutrisi dan antibiotik yang
baik untuk pencernaan. ibu kan juga tidak akan mau jika pasien lama-
lama dirumah sakit melihat kondisi anak ibu yang belum kunjung
sembuh,jadi kalo ibu tidak setuju kami tidak akan memaksannya ya
bu”
Ibu pasien (hera) : “Baik sus,terimakasih informasinya”
Suster 2 (fitri) : “Baiklah ibu 15 menit lagi kami akan kembali lagi ya bu”
Ibu pasien (hera) : “Baiklah sus”

Pasien ke 2
Kemudian pada ruangan lain pasien yang bernama intan puspita berusia 25 tahun,
yang beralamat di Desa Rembul, kec. Bojong, Kab.Tegal, Prov.Jawa Tengah dengan
diagnosa mual muntah berlebihan pada kehamilan pertamannya

Suster 2 (fitri) : “Assalamualaikum”


Ibu pasien 2 (Ummu) : “Waalaikumsalam”
Suster 2 (fitri) : “Selamat siang ibu”
Ibu pasien 2 (Ummu) : “Sugeng siang sus,badhe meriksa aken kauripan anakku?
Suster 1 (wini) : “Apa yang mereka katakan sus”
Suster 2 (fitri) : “Saya juga tidak tahu sus”
Suster 1 (wini) : “Baik ibu,apakah ibu bisa berbahasa indonesia?”
Pasien 2 (intan) : “Aku ora ngerti Boso Indonesia”
Suster 1 (wini) : “Lalu bagaimana ini? Oh iya,staff apoteker kita kebetulan orang jawa
asli bagaimana kalo kita meminta bantuan kepadanya?”
Suster 2 (fitri) : “Emm..ide yang bagus”
Kemudian perawat menelpon apoteker tersebut untuk datang keruangan pasien yang
kebetulan orang jawa asli
Suster 1 (wini) : “Hallo mba, mohon maaf menggangu waktunya.saat ini kami sedang
mendapatkan pasien orang jawa jadi kami tidak mengerti apa yang
mereka katakan menggunakan Bahasa daerah tersebut,lalu bagaimana
kita akan mengobatinya, apa mba bisa membantu kami untuk
berkomunikasi dengan pasien tersebut?”
Apoteker (putri) : “Baiklah kalo begitu,saya akan kesana sekarang euhh.. sekarang
kalian ada diruangan mana ya?”
Suster 1 (wini) : “Diruangan jasmine mba”
Apoteker (putri) : “Oke,saya akan kesana sekarang”
Kemudian apoteker pergi menuju keruangan jasmine
Apoteker (putri) : ”Dimana pasiennya sus?”
Suster 1 (wini) : “Disana mba”
Apoteker (putri) : “Assalamualaikum,nyuwun sewu bu, widi nggih bu.Meniko kawulo
badhe ngelampah aken pamariosan. pamariosan puniko badhe
dipunlampah aken jening rencang kerja kulo,inggih meniko juru rawat
ingkang wonten ing mriki”
Ibu pasien 2 (Ummu) : “Nggeh sus,monggo diperiksa aken”
Apoteker (putri) : “Ayo dimulai sus pemeriksaanya, menawi angsal kulo ngertos
asmaning ibu sinten? lajeng umuripun pinten nggih bu?”
Pasien 2 (intan) : “Nami kulo intan puspita umur kulo selawi tahun”
Kemudian perawat memulai pemeriksaan pada pasiennya
Suster 1 (wini) : “Kami sudah selasai melakukan pengecekan mba,tanyakan padanya
apakah keadaanya sudah membaik?”
Apoteker (putri) : “Nyuwun sewu nggeh bu, ingkang ibu raosaken sapunika kados
pundi, punapa wonten perkembangan?
Pasien 2 (intan) : “Iyo sus,wes rodo pena,tapi sek sering muntah”
Apoteker (putri) : “Kata ibunya ya sudah membaik tapi kenapa sih masih suka muntah
secara terus-menerus?”
Suster 2 (fitri) : “Coba tanyakan ke ibu, ini kehamilan yang keberapa ya?”
Apoteker (putri) : “Ngapunten nggeh bu,niki kehamilan putro yang kepinten nggeh bu?”
Ibu pasien (Ummu) : “Niki kehamilan putro pertama mba”
Apoteker (putri) : “Kata ibunya ini merupakan anak pertama untuk mereka”
Suster 2 (fitri) : “Katakan pada mereka muntah dan mual itu wajar pada orang
hamil,ini tekanan darahnya normal akan lebih baik jika lebih menjaga
kesehatannya,banyak makan istirahat kemudian minum vitamin atau
obat dengan teratur”
Apoteker (putri) : “Luntak lan mual puniku limrah ing tiyang ngandhut, puniki tekanan
rahipun normal badhe langkung sae bilih langkung njagi kesehatanipun
, kathah nedha ngaso lajeng ombe vitamin utawi obat kalih teratur
nggeh bu”
Pasien 2 (intan) : “Oo..Nggeh sus,matur suwun”

Anda mungkin juga menyukai