Anda di halaman 1dari 6

NASKAH ROLE PLAY

TENTANG KOMUNIKASI EFEKTIF DENGAN KLIEN

Untuk memenuhi tugas kelompok Komunikasi Dalam Keperawatan I

Dosen Pengampu : Ns. Dwi Apriadi, M.Kep

Oleh :

kelompok 4 Kelas A

Akikah Lessi Defano Putri (211000414201005)

Bara Barlian (211000414201010)

Endah Nofriza (211000414201020)

Fahrul Hawari (211000414201023)

Fahkurnia Afrizal (211000414201022)

Febri awliya wulandari (211000414201024)

Nabila Safna (211000414201041)

PROGRAM STUDI S1-KEPERAWATAN

FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KESEHATAN MASYARAKAT

INSTITUSI KESEHATAN PRIMA NUSANTARA

BUKITTINGGI

2021/2022
Peran :

Perawat :

1. Febry Awliya Wulandari


2. Nabila Safna

Suami pasien : Bara Barlian

Pasien : Endah Nofriza

Anak pasien : Fahrul Hawari

Apoteker : Fahkurnia Afrizal

Ahli gizi : Lessi Defano Putri

PRA INTERAKSI

Di sebuah Rumah Sakit Permata, di ruang UGD seorang pasien bernama Nn. Salma berusia 25
tahun dengan gangguan diare, mual dan muntah. Pada saat di kaji pasien mengeluh lemas,
tampak pucat, nadi cepat, dan kulit terasa dingin. Perawat mulai berkontribusi dengan perawat
lain untuk mempersiapkan tindakannya.

FASE ORIENTASI

Waktu sudah menunjukan pukul 10.00 WIB perawat bergegas menuju ke UGD untuk melakukan
pemeriksaan pada Nn Salma.

Perawat 1 (febri) : “Assalamualaikum ibu bapa selamat pagi…

Endah dan Bara : “Waalaikum salam, silahkan masuk sus”

Perawa 1 (Febri) : “ibu perkenalkan nama saya fina, nyonya bisa panggil saya fina atau apa
saja senyaman ibu. Saya mahasiswi dari poltekkes yang sedang praktek di
Rumah Sakit ini, disini saya bertugas dari pukul 07.00 sampai dengan
14.00 siang. Apakah benar ini dengan ibu salma umur 25 tahun?”

Pasien (Endah) : “Iya benar sus”

Perawat 1 (Febri) : “Sebelum kita mulai, ibu sukanya di panggil apa ?”

Pasien (Endah) : “Panggil saja saya teteh sus”


Perawat 1 (febri) : “Oke baik teh, jika ada yang perlu teteh sampaikan kepada saya silahkan
teteh bercerita saja kepada saya, insya allah saya akan menjaga hal
tersebut dengan baik.”

Pasien (Endah) : “Iya sus”

Perawat 1 (febri) : “Disini saya akan melakukan tindakan pemeriksaan tanda tanda vital
yang bertujuan untuk mengukur tekanan darah dan nadi teteh, kurang
lebih sekitar 15 menit, saya harap teteh dapat bekerja sama dengan saya.
Apakah teteh bersedia?”

Pasien (endah) : “Iya sus saya bersedia”

Anak pasien (fahrul) : “Yah, aku mau ngambil obat ibu dulu ke apotek”

Suami pasien (bara) : “Iya nak, tau apoteknya dimana kan?”

Anak pasien (fahrul) : “tau yah.”

Suami pasien (bara) : “baiklah, hati-hati ya jangan sampai nyasar”.

Anak pasien (fahrul) : “baik yah”.

Sang anak pergi ke apotek untuk mengambil obat sang bunda

Perawat (safna) : “Teh saya tutup dulu ya sampirannya (perawat menutup sampiran),
sebelum dilakukan pemeriksaan, apakah teteh sudah nyaman dengan
posisinya?”

Pasien (endah) : “Ini bantalnya sus tolong dinaikin dikit ya”

Perawat 1 (febri) : “Baik teh (perawat mengatur posisi bantalnya) apakah boleh saya tau
kenapa teteh bisa masuk UGD ?”

Pasien (endah) : “Iya sus jadi gini, awalnya saya makan mie ayam di deket pasar”

Perawat 1 (febri) : “Oh begitu, lalu ? Pasien : Pulang dari sana saya sakit perut, bolak balik
kamar mandi terus, mual muntah sampe lemes ga bisa ngapa ngapain,
terus saya langsung dibawa ke UGD sama suami”

Perawat 1 (febri) : “Jadi begitu ya teh, sekarang saya lakukan pemeriksaan nya ya agar kita
tahu kenapa teteh bisa diare”

Pasien (endah) : “Iya baik sus”


FASE KERJA

Perawat pun melakukan tindakan kepada pasien tersebut

Perawat 1 (febri) : “Maaf ya teh saya periksa dulu” (perawat sambil melakukan tindakan)
“Oh iya teh, bagaimana tidurnya semalam ?”

Pasien (endah) : “Tadi malem saya gabisa tidur sus kebangun terus.”

Perawat (safna) : “Mengapa teh bisa kebangun terus ?”

Pasien (endah) : “Ya soalnya saya bolak balik kamar mandi BAB terus jadi sering
kebangun”

Perawat 1(febri) : “Ohh begitu, jadi sekarang apa yang teteh rasakan ?”

Pasien (endah) : “Gini sus perut saya sakit melilit (menunjuk bagian perut) jadinya lemes”

Perawat 1 (febri) : “Gitu ya teh, jika saya beri angka 1-10 untuk rasa sakitnya teteh akan
beri angka berapa?”

Pasien (endah) : “Angka 6 sus”

Perawat (safna) : “Lalu apa yang teteh lakukan jika perutnya terasa sakit?”

Pasien (endah) : “Dikasih minyak kayu putih sus sama ayahnya.”

Perawat (safna) : “Ohh jadi saat perut teteh terasa sakit, teteh kasih minyak kayu putih ya.”

Pasien (endah) : “Iya gitu sus,”

Perawat (safna) : “Selain dengan cara seperti itu saya mempunyai cara lain untuk
mengatasi perutnya agar tidak terasa sakit. Apakah teteh ingin tau?”

Pasien (endah) : “Iya boleh sus”

Perawat (safna) : “Iya jadi begini, kalau perut teteh terasa sakit lagi selain diberi minyak
kayu putih, teteh juga bisa minum air hangat, lalu teteh bisa mengompres
perutnya ,teteh juga harus tetap makan, tetapi sedikit demi sedikit agar
tidak mual dan jangan lupa juga diminum obatnya ya teh”

Pasien (endah) : “Oh iya sus terimakasih”

Perawat (safna) : “Iya sama sama teteh, jadi dari tindakan yang telah saya lakukan dari
awal dapat diketahui tekanan darah teteh adalah 120/80 mmhg itu
tandanya normal, lalu nadi teteh hasilnya 110x per menit, artinya nadi
teteh tergolong cepat kemudian saya juga tadi mengecek bising usus teteh
hasilnya 40x per menit dan terbilang melebihi batas normal. saya juga tadi
memberikan informasi kepada teteh mengenai cara untuk mengatasi agar
perutnya tidak terasa sakit.

Pasien (endah) : “Iya sus makasih banyak ya.”

Dilain tempat, si anak sedang mengambil obat di apotek

Anak pasien (fahrul) : “permisi bu, sama mau ngambil obat buat bunda.”

Apoteker (nia) : “bisa dilihat catatatan yang dikasih dokter?”

Anak pasien (fahrul) : “ini bu”. (sambil memberikan catatan dokter kepada apoteker)

Apoteker (nia) : “tunggu sebentar ya dek, saya ambilkan obatnya terlebih dahulu”.

Anak pasien (fahrul) : “baik bu”.

Beberapa saat kemudian....

Apoteker (nia) : “ini obatnya dek, disini sudah saya tuliskan berapa kali seharusnya
diminum”.

Anak pasien (fahrul) : “terimakasih banyak bu.”

Si anak kembali lagi keruangan sang bunda

FASE TERMINASI

Waktu pemeriksaan pun telah selesai, saatnya perawat mengakhiri tindakan yang telah
dilakukannya.

Perawat 1(febri) : “Baik teh, waktu pemeriksaan nya telah selesai, setelah dilakukan
pemeriksaan bagaimana perasaan teteh sekarang?”

Pasien (endah) : “Iya sus alhamdulillah saya merasa lebih lega setelah dilakukan
pemeriksaan oleh suster, dan saya lebih semangat untuk segera sembuh”

Perawat 1 (febri) : “Alhamdulillah kalau begitu bisa diulangi lagi apa saja yang telah saya
anjurkan kepada teteh?”

Pasien (endah) : “Iya teh bisa, jadi suster tadi menganjurkan saya untuk minum air hangat
dan mengompres saat perut saya terasa sakit, lalu makan dengan sedikit demi
sedikit namun sering dan obatnya juga dimakan.”
anak pasien (fahrul) : “Assalamualaikum, gimana bun udah beres? Ini obatnya bun” (sambil
menyerahkan obat kepada sang bunda).

Pasien (endah) : “Udah dek, ini susternya mau pamit”

Perawat (safna) : “Berhubung waktu pemeriksaan sudah habis, saya pamit dulu,jika perlu
bantuan saya, teteh bisa pencet bel yang ada di samping sini (sambil
nunjuk) atau bisa langsung memanggil saya ke ruangan perawat. Saya
akan kembali lagi pada pukul 12 siang ke ruangan ini untuk mengantarkan
makan siang ya teh, untuk makanan ibu kami berkolaborasi dengan pihak
ahli gizi, dimana nantinya makanan ibu akan diracik sesuai dengan
kebutuhan ibu, nanti akan kami beritahu kepada pihak gizi”

Pasien (endah) : “Baik terima kasih ya sus”

Perawat 1 (febri) : “Iya sama sama teh, terima kasih juga atas kerja samanya.
Assalamualaiakum”

Pasien (endah) : “Waalaikumsalam sus”

Diruang gizi

Perawat (safna) : “assalamualaikum bu, ini data pasien yang mengalami diare bu”.

Ahli gizi (lessi) : “baik sus, saya akan meracik makanan sesuai dengan kebutuhan pasien”.

Perawat (safna) : “baik bu”

Beberapa tim ahli gizi meracik makanan yang akan diberikan kepada ibu salma

Beberapa jam kemudian, makanan telah selesai dan ahli gizi mengantarkan makanan keruangan
pasien.

Ahli gizi (lessi) : “atas nama ibu salma”.

Suami pasien (bara) : “iya bu”.

Ahli gizi (lessi) : “ ini makanan untuk ibu salma ya pak.”

Suami pasien (bara) : “baik bu, terima kasih”.

Ahli gizi (lessi) : “sama –sama pak”.

Anda mungkin juga menyukai