Anda di halaman 1dari 10

SKENARIO

PERAN PERAWAT SEBELUM PEMBERIAN OBAT


Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Farmakologi
Dosen pengampu : Yulida S, S.Kep., Ners., M Kes

Disusun Oleh :
Aldia Rahayu Aziz (P17320119003)
Anisa M.Pebriani (P17320119005)
Anisa Shalla Prasita (P17320119008)
Anita Dwi Sulistianingsih (P17320119006)
Awal Lianti Sury (P17320119011)
Irsi Reinalda Putri (P17320119017)
Marsela Tri Nurjannah (P17320119020)
Nuri Nurjanah (P17320119025)
Rahayu Utami (P17320119026)
Rani Novisa (P17320119028)
Salsabila Nuraini (P17320119034)
Salsadila Arradina Yastrin (P17320119035)
Syahdila Ikhsan (P17320119039)
Tanti Nur Ismayanti (P17320119041)
Tazkiah Aulia Utami (P17320119042)
Teti Fitriani (P17320119043)
KELOMPOK 1/1A

JURUSAN KEPERAWATAN BANDUNG


POLTEKKES KEMENKES BANDUNG
2020
Pada suatu hari, di sebuah sekolah menengah atas pada saat jam pelajaran
olahraga terdapat siswi bernama Rina yang sedang meringis kesakitan sambil
memegang perutnya, lalu temannya membawa Rina ke UKS untuk penanganan
lebih lanjut oleh tim PMR. Tak lama Rina munta-muntah, karena rasa khawatir,
teman Rina memanggil seorang guru dan membawanya ke rumah sakit terdekat.

Pada saat di lapangan…

Rina : “ahh sakittt” ( meringis kesakitan sambil memegang perutnya)

Saat melihat Rina kesakitan, temannya pun datang menghampiri.

Teman 1 : “Kamu kenapa Rin? Kamu sakit apa?“

Rina : “Perutku sakit.“

Teman 2 : “Loh kok bisa? Emangnya habis makan apa?”

Rina : “Tadi istirahat aku jajan seblak mang didin.“ (Sambil meringis
kesakitan)

Teman 2 : “Emang sepedes apa? Tapi kamu makan nasi dulu kan
sebelumnya?”

Rina : “Enggak”

Teman 1 : “Ayo kita bawa ke UKS aja.”

Setibanya di UKS, Rina langsung diarahkan oleh petugas PMR untuk duduk di
pinggiran Kasur.

Petugas PMR : “ Ayo sini duduk dulu.” (Membantu Rina untuk duduk dan
menyiapkan air minum)

“Tunggu ya, aku bawa dulu air hangat.”

”Ini air hangatnya diminum dulu Rin.”

Rina : “Makasih ca.”


Petugas PMR : “Rina emang sebenernya kenapa bil?”

Teman 1 : “Tadi dia pegangin terus perutnya sambil meringis katanya abis
makan seblak.”

Petugas PMR : “ Oh gitu, kayanya kamu sakit perut deh. Gimana sekarang udah
enakan?”

Rina : “Belum nih, tetep sakit. Malah jadi mual, wleee (mulai muntah)”

Teman 1 : “Eh Rin”

Teman 2 : “Aku euh… ke euh… aku panggil dulu wali kelas yah. Kalian
tunggu disini.”

Lalu Nuri bergegas meninggal UKS untuk memberi tahu guru bahwa Rina sakit.
Tak lama kemudian Nuri dan Bu Awal datang.

Guru : “Assalamualaikum. Kenapa kamu Rin?”

Teman 2 : “Tadi Rina meringis kesakitan di lapang bu. Dia megangin perut
terus. Kita bawa aja ke UKS. Gak lama dia muntah – muntah.”

Rina : “Huewk (muntah kembali).”

Guru : “Rin kita ke Rumah sakit aja ya. Tunggu, Ibu telpon orang tuamu
dulu..”

(Percakapan didalam telpon)

Guru : “Assalamualaikum bu. Apakah benar ini dengan orang tuanya


Rina?”

Ibu Rina : “Iya benar, ada apa ya bu?”

Guru :”Saya wali kelasnya Rina, ingin menginformasikan bahwa Rina


mengalami sakit perut disertai muntah. Takutnya terjadi hal yang
tidak diinginkan, maka kami akan membawanya ke rumah sakit
Santo Yusup.

Ibu Rina : ”Baik bu. Saya Bersama suami akan segera menyusulnya kesana
segera.”

Guru : “Baik bu hati-hati.” (menutup telpon)

“Mari kita berangkat. Nanti orang tuamu segera menyusul ke


rumah sakit.”

“Abil dan Nuri temani ibu.”

DI UGD
Setelah sampai rumah sakit, Rina dibawa oleh gurunya ke IGD dan
langsung dibantu oleh perawat.

Guru : “ Suster tolong dibantu !”

( suster datang menghampiri pasien dan membantunya berjalan ke bed)

Perawat : “ Kenapa bu anaknya ?”

Guru : “ Tadi mengeluh perutnya sakit dan muntah-muntah”

Perawat : “ Oh kalo begitu saya cek tanda-tanda vitalnya ya bu”

Guru : “iya baik sus, terimakasih. Saya mau ke administrasi.”

Perawat :” iya sama sama bu”

(setelah guru pamit ke ruang administrasi, orang tua pasien akhirnya datang)

Ibu pasien :” astagfirullah kamu kenapa nak.”

Ayah pasien :” ya Allah kobisa gini nak.”

Perawat : “ ibu tadi anak ibu dibawa kerumah sakit sambil mengeluh sakit
perut dan mual.”
Ibu pasien : “lalu bagaimana keadaan anak saya.”

Perawat : “untuk mengetahui kondisi pasien, saya akan melakukan


pemeriksaan TTV bu.”

Ayah pasien : “ iya sus boleh boleh langsung saja.”

( Perawat melakukan pemeriksaan TTV dan mengkaji pasien)

Perawat : “ Teh, setelah dilakukan pemeriksaan didapatkan bahwa Tekana


darah : 110/70 mmhg , Suhunya 37 derajat celcius, untuk pernapasannya
25x/menit, dan untuk nadi 94.

Pasien : “Oh iya sus”

Perawat : “Bu, biasanya apa yang memperberat rasa sakit anak ibu?

Ibu pasien : “ biasanya saat telat makan,”

Perawat : “ Lalu apa yang memperingan rasa sakitnya?”

Ibu Pasien : “ Saat makan tepat waktu dan minum air hangat”

Perawat : “ Teh biasanya rasa sakitnya dibagian mana ?”

Pasien : “ Ini teh disini” ( menunjuk ulu hati)

Perawat : “ Kalo misalnya saya kasih dari angka 1 sampai 10 , 1 itu tidak
terasa nyeri dan 10 itu sangat nyeri. Nyerinya ada diangka berapa?”

Paasien : “ 7 kayaknya sus”

Perawat : “ Teh, Biasanya rasa sakitnya pada waktu kapan ?”

Pasien : “ Kadang-kadang saat waktu telat makan”

Perawatpun menggali informasi lebih dari pasien mulai dari riwayat


kesehatan sampai menanyakan terapi obat mandiri sebelum masuk rumah sakit.
Ternyata pasien mengidap penyakit yang sama sejak 1 tahun yang lalu. Ibu
pasien mengidap penyakit yang sama pula dengan anaknya yaitu gastritis. Ini
adalah kali pertama pasien masuk rumah sakit dan di rawat inap akibat
penyakitnya itu. Pasien tidak menyadari mengenai tingkat keparahan
daripenyakitnya. Pasien hanya tau ini adalah penyakit maag biasa. Oleh karena
itu ibunya memberikan obat promag dan air hangat untuk mengurangi sakit dan
mual di perut pasien. Alhasil, rasa sakit dan mual tersebut berkurang.

Perawat : “terimakasih atas informasinya. Kalo begitu saya pergi dulu ya,
nanti saya akan kesini lagi 1 jam kemudian. Jika teteh memerlukan sesuatu atau
butuh sesuatu, teteh bisa menekan bel di sebelah tempat tidur yaaaa.”(tersenyum
ramah)

Pasien : “ baik sus Terimakasih”

Perawat : “ sama-sama, assalamualaikum” ( tersenyum ramah )

Setelah memeriksa pasien , perawat mendatangi dokter untuk memberitahukan


kondisi pasien.

Perawat : “ Assalamu’alaikum, permisi. ”

Dokter : “ Wa’alaikumussalam, iya ada apa sus? ”

Perawat : “ saya akan memberitahukan bahwa ada paasien yang bernama X


berumur 17 tahun mengeluh nyeri dengan skala 7 dari 10 pada bagian uluh hati
dan disertai muntah. ”

Dokter : “ Baik, kalau begitu saya akan mendatanginya. ”

(dokterpum ,mendatangi pasien Setelah dokoter memeriksa pasien, dokter


memutuskan pasien harus dirawat.)

Ayah pasien : “punten teh,ini anak saya harus di rawat “

Adm: “oh begitu , boleh saya lihat identitasnya ?”

Ayah pasien :” muhun manga teh”


(setelah mengurus administrasi dokter menulis resep dan memberikannya kepada
perawat dan perawat pun mendatangi instalasi farmasi)

Perawat :”teh,ini ada resep untuk pasien di IGD dengan diagnose medis gastritis”

Apoteker :” baik saya akan menyiapkan obatnya terlebih dahulu ya “ (apoteker


menyiapkan obat)

Aporeker:” ini obatnya ya “

(setelah menerima obat , perawat bergegas mengantar pasien ke ruang rawat


inap)

Dokter pun datang ke ruangan untuk memeriksa pasien.

Dokter : “Okey kita periksa dulu yaaa teh. (dokter memeriksa bagian
perut pasien dengan stetoskop) bagian sini sakit ga teh?” (dokter
menekan beberapa titik di perut)

Pasien : “Sakit dok (meringis sambil memegang perutnya).”

Dokter : “Sebelumnya, ada muntah muntah ga?”

Pasien : “Ada dok.”

Dokter : “Hari ini berapa kali teh?”

Pasien : “3 kali.”

Dokter : “Kemaren adaa muntah muntah juga?”

Pasien : “Iya dok ada muntah pas malem sekali”

Dokter : “ Ade punya riwayat maag tidak sebelumnya? ”

Pasien : “ Ada tapi ga separah ini. Soalnya sakit banget dok.”

Ibu : “ Iya dok anak saya ga pernah sampai masuk rumah sakit kaya
gini. Paling kalau maagnya kambuh, dikasih promag aja udah
sembuh.”
Dokter : “ Ohhh gitu.. baik bu, Dari hasil pemeriksaan saya tadi, saat saya
tekan pada bagian perut ade nya mengeluh sakit terus saat saya
tekan juga ada sedikit bengkak. Takutnya ada indikasi tukak
lambung, Cuma kita belum tahu pasti sebelum diperiksa
lambungnya lewat endoskopi agar bisa kita lihat kondisi di dalam
lambung sekalian juga takutnya ada komplikasi lainnya kita bisa
ambil sampel jaringan lambungnya lalu kitaperiksakan di
laboratorium , Oleh karena itu, saya sarankan untuk melakukan
pemeriksaan endoskopi terlebih dahulu untuk mengetahui benar
tidaknya indikasi tukak lambung. Untuk fasilitasnya di rumah
sakit ini kebetulan ada jadi bisa saya jadwalkan.”

Ibu : “ Ohh gitu ya dok, kira-kira pemeriksaan endoskopi bisa pake


BPJS ga dok? ”

Dokter : “ Bisa buu. Hanya saja kalo pake bpjs paling tes sama hasilnya
keluar minggu depan. Nah jika dilihat dari kondisi adenya, untuk
menunggu minggu depan rasanya tidak memungkinkan takutnya
makin drop jadi harus segera bu.”

Ibu : “ Jadi saran dokter bagaimana? Soalnya kalau sekarang saya


tidak mempunyai uang untuk endoskopi.”

Dokter : “ Ohh kalau seperti itu paling adenya di rawat inap kan bu biar
sekalian diberi tindakan medis. Agar kita bisa observasi kondisi
ade sekalian jadwal endoskopi nya juga bisa dipercepat.”

Ibu : “ Yaudah deh kalau baiknya dirawat inap gapapa dok yang
penting anak saya sembuh.”

Dokter : “ Baik bu, kalau begitu tunggu sebentar ya bu.”

Dokter mengurus rekam medis pasien dan surat rawat inap pasien.
Dokter : “ Bu ini ada berkas yang harus ibu kasih ke administrasi, nanti
ibu registrasi disana sekalian biar tahu ada kamar kosong atau
tidak. Nanti kalau sudah kasih ke saya ya bu ”

Kepala ruangan : “ sus, pasien bernama X sudah waktunya diberikan obat”.

Perawat :” Baik bu.”

(perawat pergi ke ruang penyimpanan obat dan memeriksa buku obat)

Perawat : “ sekarang saya akan melakukan pemeriksaan obat agar obat ini aman
diminum pasien, baik yang pertama saya mencocokkan antara catatan medis
pasien dengan obat yang akan diberikan. Obat ini akan diberikan kepada pasien
bernama Rina umur 17 tahun dengan nomor medrec 345626497. Nama obatnya
lansoprazole diberikan 1x sehari ½ jam sebelum makan setiap jam 7.00 dengan
dosis 30 mg peroral untuk meredakan mual muntah, repimide diberikan 2x sehari
sesudah makan setiap jam 8.00 dan 20.00 dengan dosis 100 mg peroral untuk
perlindungan dan penyembuhan mukosa lambung , dan ranitidin diberikan 2x
sehari sesudah makan setiap jam 8.00 dan 20.00 peroral untuk menghambat
sekresi asam. . Baik, ketika saya sudah memberikan obat kepada pasiem, saya
akan langsung mendokumentasikannya
DAFTAR PUSTAKA

Kee,Joyce.1996.Farmakologi.Jakarta:EGC
Inayah,Lin.2004.Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan Gangguan Sistem
Pencernaan.Jakarta:Salemba Medika
Muttaqin,Arif.2013.Gangguan Gastrointestinal.Jakarta:Salemba Medika
Tjay, Tan Hoan & Rahardja,Kirana. 1991. Obat – Obat Penting. Jakarta: PT.
Elex Media Komputido Kelompok Gramedia

Anda mungkin juga menyukai