Anda di halaman 1dari 9

AKIBAT JAJAN SEMBARANGAN

HEMATOLOGY

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

2019
AKIBAT JAJAN SEMBARANGAN

07

Nama Penyusun: NIM: Program Studi:

Raihan Ilyasa Rizkullah 195070101111030 Pendidikan Dokter

Elga Novia Harwilsa 195070107111048 Pendidikan Dokter

Ghevira Naila Praditya 195070101111057 Pendidikan Dokter

Salsabilla Nur Azizah Sultan 195070100111059 Pendidikan Dokter

Oida Christina Glory 195070601111026 Kebidanan

Reza Wahyuningtyas 195070201111004 Ilmu Keperawatan

Evita Harjanti 195070207111015 Ilmu Keperawatan

Ezza Noer Sofhia 195070300111040 Ilmu Gizi

Bagus Permana 195070507111010 Farmasi

Violita Ayu Puspita 195070501111025 Farmasi


Pemeran:

1. Penjual makanan : Oida Christina Glory


2. Kakak : Elga Novia Harwilsa
3. Adik / korban / pasien` : Bagus Permana
4. Ayah : Raihan Ilyasa Rizkullah
5. Ibu : Ghevira Naila Praditya
6. Dokter : Salsabilla Nur Azizah Sultan
7. Perawat : Evita Harjanti
Reza Wahyuningtyas
8. Ahli gizi : Ezza Noer Sofhia
9. Apoteker : Violita Ayu Puspita

Kasus :

Seorang anak yang mengalami keracunan makanan setelah membeli makanan sembarangan

Setting :

Pinggir jalan

Rumah

Rumah sakit

Narasi dan Dialog:

Suatu hari ada dua orang kakak dan beradik sedang berjalan-jalan untuk menikmati akhir
pekannya. Kemudian mereka bertemu dengan penjual makanan di pinggir jalan, sang adik
tertarik dengan makanan itu dan ia memaksa kakaknya untuk membeli makanan tersebut
untuknya.

Adik :”Kak aku pingin beli makanan itu Kak.”

Kakak :”Jangan dik, makanan di pinggir jalan itu tidak baik untuk kesehatan,

kebersihannya juga tidak terjamin.nanti kalau perutmu sakit gimana?”

Adik : “Tapi aku ingin membeli itu Kak, ayo Kak belikan Kak ayolaahh.”(merengek)

Kakak : “Ya sudah Kaka belikan, jangan nangis.”

Setelah itu kedua kakak beradik tersebut membeli makanan tersebut.

Kakak :”Bu ini harganya berapa?”


Penjual :”Itu harganya 2000 Mbak.”

Kakak :”Kalau yang ini berapa Bu ?”

Penjual :”Yang itu 1500 an. Silahkan dibeli Mbak makananya.”

Adik :”Aku mau yang harganya 2000 Kak.”

Kakak :”Saya beli yang harga 2000 an Bu, saya beli 2 biji ya Bu.”

Penjual :”Baik Mbak , ini makananya.”

Kakak :”Ini Bu uangnya.”

Penjual :”Terima kasih Mbak.”

Kakak :”Iya sama sama Bu.”

(Mereka berjalan meninggalkan ibu penjual tersebut)

Adik :”Hmm,, enak Kak makanannya , Kakak mau nggak ?”

Kakak :”Enggak usa dik kamu makan saja.”

Adik :”Ya udah kalau gak mau aku habisin nih.”

Setelah sang adik menghabiskan makananya, mereka berdua pulang ke rumah.

(Berjalan kaki menuju rumah)

Setibanya di rumah sang adik merasa perutnya sangat sakit.

Adik : “Aduuhhhhh maaa paaaaperutku sakit sekalii.”

(Ayah dan ibu menghampiri sang adik)

Ayah dan Ibu : “ Kamu kenapa nak?”

Adik : “perutku sakit maa paa”

Ibu : “ Kamu habis makan apa nak ?”

Adik :”Tadi habis makan makana yang ada di pinggir jalan ma.”

(sang kakak datang)

Kakak :”Ada apa ini?”

Ayah :”Itu adikmu sakit perut.”

Kakak : “ Tadi kan udah Kakak bilang jangan jajan sembarangan, kamu sih susah
dibilangin. Begini kan jadinya.” (kesel)

Ayah :”Sudah Kakaknggak boleh begitu, ayo kita bawa adik ke rumah sakit saja biar

mendapat perawatan.”

Setelah tiba di rumah sakit, seorang perawat melakukan anamnesa terhadap sang adik.

Perawat 1&2 :”Selamat siang adik, saya perawat ...... dan saya perawat .... yang merawat

adik siang ini. Adik namanya siapa?”

Adik :”Selamat siang sus. Nama saya ...... ”

Perawat 1 :” Apa keluhan yang adik rasakan?”

Adik :”Perut saya sangat sakit sekali sus. Seperti ingin muntah dan ingin berak terus

menerus sus”

Perawat 1 :”Baik, apa makanan yang terakhir adik makan?”

Adik :”Saya memakan makanan yang ada di pinggir jalan sus,”

Perawat 2 :” Baiklah saya akan mengukur nadi, pernafasan dan tensi adik.”

Adik :”Baik sus.”

Perawat 2 :”Kira – kira waktunya 10 menit saja.”

Adik : “Iya sus.”

Perawat 1 : “Adik bisa sambil berbaring .”

Kemudian perawat melakukan pemeriksaan TTV pada sang adik.

Perawat 2 :”AN ... nadinya normal 88/menit. Pernafasan juga normal 26/menit.
Kemudian tekanan darah adik juga normal yaitu 120/90.”

Adik :”Kemudian apa yang terjadi dengan saya sus?”

Perawat 1 :”Menurut keluhan yang adik ceritakan tadi,adik mengalami keracunan

makanan yang disebabkan karena makan makanan yang tidak higienis.”

Ibu :”Apa yang biasa saya lakukan untuk merawat anak saya sus?”

Perawat 1 :”Untuk merawatnya hindari makanan berat selama beberapa jam sampai

kondisi muntah atau diare adik membaik ya Bu, Usahakan anak untuk istirahat

jangan masuk sekolah atau bermain dulu.”


Ibu :”Baik sus.”

Perawat 2 :”Sebentar saya ke dokter siapa tahu dokter memberi obat, kira kira 15 menit

lagi saya kembali lagi.

(Perawat menuju dokter)

Perawat 2 :”Selamat siang dok. Saya .... perawat ruang 2.”

Dokter 1 :”Selamat siang.”

Perawat 2 :”Saya mau melaporkan pasien ...... “

Dokter :”Baik, pasien ...... keluhannya apa saja?”

Perawat 2 :”Sakit perut, ingin ingin muntah, dan diare.”

Dokter :”Baik bisa antar saya kesana?”

Perawat 2 :”Mari dok.”

(Dokter dan pasien menuju ruang perawatan)

Dokter :”Selamat siang dik.”

Adik :”Selamat siang dok.”

Dokter :”Bagaimana apakah perutnya masih sakit?”

Adik :”Masih dok.”(Merintih)

Dokter :”Baik kalau begitu dokter periksa lagi ya.”

Adik :”Silahkan dok.”

Setelah itu dokter memeriksa kondisi kesehatan sang adik

Dokter :”Baik setelah ini saya berikan resep obat silahkan obatnya dibeli di apotik ya

pak,Bu.”

Ayah & ibu :”Baik dok.”

Kemudian dokter memberikan resep obat kepada orang tua sang adik. Kemudian dokter
menginformasikan kepada perawat bahwa sang adik sudah diperbolehkan untuk dibawa
pulang.

Dokter :”Baiklah adik .... sudah boleh dipersilahkan untuk pulang.”

Perawat 1 :”Baik dok.”


Kemudian perawat menginformasikan kepada pasien dan keluarganya bahwa mereka
dianjurkan untuk membeli resep obat dan diperbolehkan untuk pulang.

Perawat 1 :”Baik , An. ... diperbolehkan untuk pulang setelah resepobatnya dibeli ya

ibu.”

Ibu :”Baik sus, tempat untuk membeli resep obat disebelah mana sus?”

Perawat 1 :” O iya terima kasih sus.”

Kemudian kedua orang tua mereka menuju apotek rumahsakit untuk membeli resep obat yang
telah di berikan oleh dokter.

Setibanya di apotek mereka mengambil nomor antrian dan mengantri sesaui dengan nomor
yang telah tercantum dikertas antrian tersebut. Dan mereka mendapatkan antrian nomor 4.

“(Antrian nomor 4)”

Setelah mereka dipanggil mereka langsung menuju trempat pembelian obat.

Apoteker :”Baik ibuboleh saya meminta resep obatnya?”

Ibu :”Oh iya ini Mbak.”

Apoteker :”Atas nama An. ... ya Bu?”

Ibu :”Benar Mbak.”

Apoteker :”Ditunggu sebentar ya ibu saya ambilkan obatnya terlebih dahulu.”

Ibu :”Baik Mbak.”

Kemudian apoteker mengambilkan obat sesuai dengan resep dokter yang telah diberikan.

Apoteker :”Ini ibu obatnya.”

Ibu :”Totalnya berapa Mbak?”

Apoteker :”Totalnya Rp 500.000. Bu.”

Ibu :”Baik Mbak ini uangnya.”

Apoteker :”Terima kasih Bu. “

Ibu :”Sama-sama Mbak”

Setelah itu ibu menuju sang ayah yang telah menunggunya di ruang tungu

Ibu :”Mari yah kita kembali ke ruang perawatan adik.”


Ayah :”Iya ayo”

Mereka berdua berjalan kembali menuju ruang perawatan adik.

Ibu :”Permisi sus, saya sudah membeli resep obatnya.”

Perawat 2 :”Baik ibu, setelah ini akan ada Ahli Gizi yang akan menjelaskan kandungan gizi
yang

pada makanan yang telah adik makan tadi siang.”

Ibu :”Oh iya sus.”

Tak lama kemudian datang seorang ahli gizi yang menjelaskan makanan yang telah dimakan
sang adik.

Ahli Gizi :”Permisi , Perkenalkan saya .... saya akan menjelaskan tentang makanan yang

telah adik makan tadi.”

Ibu :”Oh iya ibu silahkan.”

Ahli Gizi :”Jadi begini ibu penyebab terjadinya keracunan adalah makanan yang telah

terkontaminasi kuman.Kontaminasi tersebut dapat terjadi saat makanan

melalui awal produksi, seperti saat penanaman hingga pengiriman, atau saat

sedang diproses untuk konsumsi.”

Ibu :”Apakah efek sampingnya sangat berbahaya Bu?”

Ahli Gizi :”Tentu berbahaya ibu, Keracunan makanan dapat menyebabkan beberapa

komplikasi,dari yang rigan hingga yang lebigh serius. Komplikasi yang palin

sering terjadi adalah dehidrasi. Sedangkan komplikasi yang lebih serius

diantaranya adalah sindrom hemolitik uremik.”

Ayah :”Oh jadi begitu ya Bu, Cara pencegahan yang baik bagaimana Bu?”

Ahli Gizi :”Iya benar pak, jadi cara pencegahan yang baik itu membuat dan

mengkonsumsi makanan yang bersih dan sehat menjadi cara mencegah

keracunan makanan yang paling efektif. Selain itu, jenis makana tertentu

yang belum dipastikan keamanannya juga sebaiknya dihindari. Apa Ibu dan

Bapak bisa memahami apa yang sudah saya jelaskan?”


Ibu & Ayah :”Baik sus kami paham.”

Ahli Gizi :”Baiklah saya kira cukup penjelasan dari saya , kalau begitu saya permisi dulu.

Selamat Siang.”

Ibu :”Iya Bu Selamat siang.”

Perawat 2 :”Baik An .... Sudah diperbolehkan untuk pulang, jangan lupa obatnya diminum

Ya dik. Jika dalam 3 hari perutnya masih terasa sakit bisa dibawa kesini lagi.

Jangan jajan sembarangan lagi ya dik. “

Adik :”Baik sus.”

Ibu :”Terima kasih sus kami pamit dulu ya sus. “

Perawat 1 :”Sama sama ibu, semoga adiknya lekas sembuh ya Bu.”

Akhirnya mereka pulang dengan perasaan lega karena telah mendapat penanganan medis
yang sesuai dengan harapan mereka.

Anda mungkin juga menyukai