Anda di halaman 1dari 5

KOMUNIKASI TERAPEUTIK PADA PASIEN YANG REWEL DAN COMPLAIN

NARATOR : ADILLA PERMATA SYAFNI


PERAWAT 1 : FAMELYA SYAFRILINA
PERAWAT 2 : VELIA AYU DIRA
PASIEN : MELIZA ELLA QADRINA
ANAK PASIEN 1 : PUJA JUNIA FASELFA
ANAK PASIEN 2 : YAYANG MUTIARA RAHMA

Naskah :
Di Rumah sakit X, ada seorang pasien yang sudah berumur 40 tahun dengan
diagnosa Maag Akut. Pasien cenderung sering rewel dan mengkomplain segala
sesuatu nya termasuk soal makanan nya. Pada suatu pagi ada dua orang perawat
muda yang sedang magang berdinas di jam pagi sampai siang, mahasiswi perawat
mela dan perawat velia

Pagi itu di ruang rawat inap pasien sudah ngomel – ngomel dengan keluarga.
Pasien merasa makanan di Rumah sakit tidak enak dan tidak ia sukai. Pasien pun
ingin makan dengan makanan yang di larang karena penyakitnya.

Pasien : “Kenapa sih makanan nya begini, bubur, dan ikan


seperti ini.

Anak pasien 1 : ”mah, inikan memang aturan dari rumah sakit yang
harus mama makan sesuai dengan keadaan mama sekarang”.

Pasien : “bi, bisa belikan saya nasi kuning di luar sana”.

Anak pasien 2 : “tapikan ma, mama harus makan yang di anjurkan rumah
sakit”.

Pasien : (hanya diam dan menoleh ke arah lain)


Fase Orientasi

Pagi itu pukul 07.30WITA di rumah sakit X dua orang perawat yang sedang
berdinas tersebut menghampiri pasien tersebut.

Perawat 1 : “Selamat pagi... “(tersenyum)

Anak pasien 1 : “ ia selamat pagi suster..”(tersenyum)

Perawat 1 : “ Permisi .. apa betul ini, keluarga dari pasien yang ada di kamar ini?”

Anak Pasien 2 : “Iya benar, saya anak dari pasien ini ”

Perawat 2 : “sebelumnya apakah ibunya sering mengeluhkan


sesuatu kepada adek....?”

Anak pasien 2 : ”selama saya disini ibu saya sering rewel dan cerewet
sus”.

Perawat 2 : “baik kalau begitu kami akan langsung memeriksa ibu


ya”.

Keluarga : ”ia silahkan”.

Perawat 1 : “Permisi , selamat pagi ibu..”(tersenyum)

Pasien : “ ia selamat pagi suster..”(tersenyum)

Perawat 1 : “baik ibu.. perkenalkan nama saya mela dan rekan saya
perawat velia, kami mahasiswa magang di rumah sakit ini, saya dan rekan
saya berdinas dari pukul 7 sampai jam 2 siang.”

Perawat 2 : “dengan ibu siapa ya bu?”

Pasien : “ saya meliza ella qadrina, suster bisa panggil saya


dengan panggilan ibu ella saja .

Perawat 1 : “baik bu saya dan rekan saya disini ingin melakukan


tindakan yang biasanya dilakukan setiap pagi dan siang yaitu
mengukur TTV atau Tekanan Darah, Pernapasan, Nadi, Suhu Badan.
Untuk mengetahui normal nya bu”

Pasien : “oh iya sus..”


Perawat 2 : “sebelumnya ada yg igin ditanyakan bu?”

Pasien : “tidak sus”

Perawat 1 : “baik Ibu ella, bagaimana keadaan ibu sekarang? Apa


yang ibu ella rasakan ?“

Pasien : “saya merasa lemas, perut saya nyeri karna belum


makan dan makanan di rumah sakit ini tidak sesuai selera saya dan
saya ingin makanan yang lain yang bukan darii rumah sakit”.

Perawat 2 : “baik, tetapi ibu harus tetap makan, biar tidak merasa
lemas dan maag ibu bisa berkurang.”

Pasien : (hanya tersenyum)

Perawat 2 : “baik bu, sekarang kita akan cek keadaan ibu


dulu ya”

Pasien : “iya suster”.

Perawat pun melakukan pengecekan seperti TTV dan lain-lain, saat mencek
tekanan darah pasien, pasien teriak kesakitan

Pasien : “aduuuuh” sakit sus pelan-pelan.”

Perawat 1 : “iya maaf bu, ini sudah pelan-pelan”.

Pasien : “sus, saya boleh ga makan makanan yang di


luar, bukan anjuran rumah sakit?”

Perawat 2 : “ibu mau nya makan apa bu?”

Pasien ; “saya mau makan nasi kuning ndak biasa


makan bubur”

Perawat 1 ; “begini ya bu, ibu ini lagi sakit, maag kambuh


jadi untuk sementara ibu nih harus makan makanan yg dianjurkan rumah sakit
bu lah, ibu boleh makan nasi kuning tapi tunggu sehat bu lah, kalo misalkan
kada bisa makan bubur bisa diganti nanti kita bicarakan dengan Bagian Gizi
dulu bu lah. Karena maag tu kada bisa makan makanan yg sifat nya keras bu
jadi harus lembek dulu. Atau ibu aplikasikan dengan bubur dan soup biar
nafsu makan, makan nya bu.

Pasien : “kok gitu sih sus, saya kan bosan makan-


makanan itu aja saya juga mau makan makanan yang lain juga”.

Perawat 2 : “ iya ibu, maka dari itu usahakan dibiasakan


terlebih dulu ya bu, biar cepat sembuh jadi bisa makan nasi kuning
sarapan nya”.

Pasien : “baik lah kalau begitu sus”.

Perawat1 : “terus apa yang ibu rasakan saat ini apa?”

Pasien : “perut saya masih terasa nyeri dan tubuh saya


lemas, saya juga merasa pelayanan di rumah sakit ini sangat kurang terhadap
pasien yang seperti saya”.

Perawat2 : (diam, dan tersenyum mendengarkan keluhan si


pasien)

Pasien : “kadang saya pencet bel perawat nya lama


untuk datang”.(judes)

Perawat1 : “ oh iya ibu maaf sebelumnya untuk menangani


pasien sangat banyak ya bu, dan kaka perawat sedang sibuk setiap waktunya.”

Perawat 2 : “tetapi kami akan berusaha untuk lebih baik lagi


dan tepat waktu ya bu”

Pasien : “(mengaguk sambil melihat sekitarnya)”

Fase Terminasi

Perawat 2 : “baik bu kami sudah selesai, kami akan kembali


ke kantor perawat misalkan ada hal yang di perlukan dan untuk infus ibu ini
mau habis ya bu, bisa pencet tombol disebelah kanan ibu, kami akan segera
datang”

Pasien : “iya sus..terimakasih banyak”


Perawat1 : “baik bu saya permisi. Dek saya dan rekan saya
permisi, untuk infus sambil diperhatikan ya jangan sampai habis nanti darah
nya akan naik.

Keluarga pasien : “terimakasih sus..”

Fase Dokumentasi

Setalah perawat mela dan perawat velia kembali ke kantor perawat, keluarga
kembali berbincang bincang.

Anak pasien 2 : “tu mah dengerin apa kata perawat tadi, dibiasakan dulu
biar bisa makan nasi kuning lagi, demi kesembuhan mamah”

Anak Pasien 1 : (tertawa kecil) “iyaa mah..”

Pasien : iyaiyaaa... mama bakalan nurut biar cepet sembuh

Anda mungkin juga menyukai