Anda di halaman 1dari 13

SATUAN ACARA PENYULUHAN

KUDAPAN SEHAT UNTUK ANAK

Disusun Dalam Rangka Memenuhi Tugas Praktek Klinik Profesi Bidan Stase VII
Asuhan Kebidanan Bayi, Balita, Dan Anak Pra Sekolah

Disusun Oleh :
Emaniar Arta Nugraha
NIM P17312215071

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG
JURUSAN KEBIDANAN
PRODI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN MALANG
2021/2022
LEMBAR PENGESAHAN
Satuan Acara Penyuluhan Ini Telah Diperiksa Dan Disahkan

Mahasiswa

Emaniar Arta Nugraha


NIM. P17312215071

Mengetahui,

Pembimbing Institusi Pembimbing Klinik

Dr. Finta Isti Kundarti, S.SiT. M. Keb Endrastuti Sulistyo Utami, Amd.Keb
NIP. 197811052001122002 198701022010012017
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok bahasan : Gizi Untuk Anak


Sub pokok bahasan : Kudapan Sehat
Hari/tanggal :
Waktu : 20 Menit
Tempat : Aula Balai Kelurahan Sukorame
Sasaran : Ibu yang memiliki anak balita atau pra sekolah

I. Latar Belakang
Variasi beragam dalam mengolah makanan ringan membuat anak-anak
sekolah tertarik membeli. Makanan ringan (jajanan) diminati banyak
kalangan terutama anak karena mereka merasa tertarik dengan bentuknya
yang menarik, beraneka ragam, dan rasanya yang unik (Adriansyah,
Herdiani, & Wijaya, 2017). Dampak negatif dari kebiasaan jajan yang salah
sangat berhubungan tingkat keamanan yaitu penyalahgunaan bahan kimia
berbahaya atau penambahan bahan tambahan pangan yang tidak tepat oleh
produsen pangan jajanan.
Menurut Mulyawati, dkk (2017) jajanan anak merupakan masalah
yang perlu diperhatikan masyarakat, khususnya orang tua. Jajanan anak yang
tidak sehat sangat berisiko terhadap cemaran biologis atau kimiawi yang
banyak mengganggu kesehatan, baik jangka pendek maupun jangka panjang.
Jajanan memang beranekaragam dan lebih menarik minat daripada bekal
yang dibawa dari rumah, namun jajanan yang menarik tersebut justru miskin
gizi dan jauh dari kata sehat (Gultom dkk, 2018).
Diare merupakan penyakit yang sering dialami anak sekolah akibat
konsumsi makanan yang salah. Di negara-negara berkembang, hingga
sekitar 70% kasus penyakit diare berhubungan dengan konsumsi makanan
yang terkontaminasi. Badan Pengawasan Makanan dan Minuman
menyatakan terdapat 40% jajanan tidak layak dimakan. Pengetahuan yag
kurang tentang adanya kandungan boraks, serta formalin masih
mendominasi zat-zat berbahaya pada jajanan anak-anak. Strategi yag dapat
dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan dan sikap adalah dengan adanya
penyuluhan atau pendidikan kesehatan (Mulyawati dkk, 2017).
Salah satu cara yang bisa dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan
serta kesadaran ibu dan keluarga dalam memilih jajanan sehat adalah melalui
penyuluhan kesehatan. Metode penyuluhan kesehatan merupakan salah satu
pendekatan yang di gunakan untuk menyampaikan pesan atau informasi
sehingga informasi yang diberikan dapat diterima dan dipahami dengan baik
oleh keluarga.

II. Tujuan
1. Tujuan Umum:
Setelah diberikan informasi kesehatan, pengetahuan keluarga tentang
jajanan sehat meningkat.

2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui dan memahami pengertian dari jajanan sehat
b. Memahami dan mampu menyebutkan 3 prinsip gizi seimbang
c. Mengerti dan mampu menyebutkan pangan jajanan yang sesuai untuk
anak
d. Mengetahui dan memahami peran orang tua pada anak
III. MATERI PENDIDIKAN KESEHATAN
1. Konsep dan definisi gizi seimbang (jajanan sehat)
2. Tiga prinsip gizi seimbang
3. Pangan jajanan yang sesuai untuk anak sekolah
4. Peran orang tua
IV. METODE
1. Ceramah
2. Tanya Jawab
V. Media
Leaflet
VI. Proses Kegiatan

Kegiatan/
NO Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Sasaran
Waktu
1 Pembukaan 1. Mengucapkan salam dan 1. Menjawab salam
5 Menit memperkenalkan diri, 2. Memperhatikan
2. Menyampaikan tentang 3. Menjawab dan
tujuan dan pokok materi. menjelaskan tentang
3. Melakukan apresepsi untuk kudapan sehat untuk
menilai sejauh mana anak sesuai apa yang
pengetahuan peserta diketahui imunisasi
tentang kudapan sehat
untuk anak
2 Pelaksanaan 1. Menjelaskan tentang : 1. Menyimak dan
10 Menit a) Konsep dan definisi memperhatikan
gizi seimbang 2. Peserta bertanya dan
(kudapan sehat) menjawab pertanyaan
b) Tiga prinsip gizi
seimbang
c) Pangan jajanan yang
sesuai untuk anak
d) Peran orang tua
2. Tanya jawab
3 Penutup 1. Meminta peserta 1. Peserta mengulangi
5 Menit mengulangi informasi yang informasi yang telah
15 telah didapat didapat
2. Menyimpulkan materi yang 2. Memperhatikan
telah diberikan 3. Menerima Leaflet
3. Membagikan Leaflet 4. Menjawab salam
4. Mengucapkan terima kasih
atas partisipasi peserta dan
mengucapkan salam

VII. Kriteria Evaluasi


a) Evaluasi Struktur
1. Peserta hadir ditempat penyuluhan
2. Penyelenggaraan penyuluhan dilaksanakan Aula Balai Kelurahan
Sukorame
3. Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan
sebelumnya
b) Evaluasi Proses
1. Peserta antusias terhadap materi penyuluhan
2. Tidak ada peserta yang meninggalkan tempat penyuluhan
3. Peserta bisa saling memberi tanggapan dan diskusi dengan baik
c) Evaluasi Hasil
1. Ibu menyadari pentingnya gizi dan akan memperhatikan kudapan
yang sehat untuk anaknya
2. Jumlah hadir dalam penyuluhan ada 2 orang ibu.

VIII. Referensi
Adriansyah, Herdiani, & Wijaya. 2017. Sosialisasi Jajanan Sehat Sebagai
Upaya Perbaikan Status Gizi Pada Anak Sekolah Dasar Di Sd
Miftakhul Ulum Rungkut Surabaya. Volume 1 No. 1 June 2017 Issn:
2580-5282 E-Issn: 2580-5290
Badan POM. (2012). Booklet 5 Kunci Keamanan Pangan untuk Anak
Sekolah. Jakarta: Direktorat Surveilan dan Penyuluhan Keamanan,
Deputi Bidang Pengawasan Keamanan Pangan dan Bahan Berbahaya.
Gultom, Onibala, & Bidjuni. 2018. Hubungan Konsumsi Makanan Jajanan
Dengan Diare Pada Anak Di Sdn 3 Gogagoman Kecamatan
Kotamobagu Barat. E-Journal Keperawatan (E-Kp) Volume 6 Nomor 1,
Februari 2018.
Kementerian Kesehatan RI. (2013). Naskah Akademik Pedoman Gizi
Seimbang 2013. Jakarta: Direktorat Jenderal Bina Gizi dan Kesehatan
Ibu dan Anak, Kementerian Kesehatan RI.
Mulyawati, Kuswardinah, & Yuniastuti. (2017). Hubungan Konsumsi
Makanan Jajanan Dengan Diare Pada Anak Di Sdn 3 Gogagoman
Kecamatan Kotamobagu Barat Kota Kotamobagu. E-Journal
Keperawatan (E-Kp) Volume 6 Nomor 1, Februari 2018
Sarah, dkk. (2013). Hasil Penelitian Penggunaan Gadget, Aktivitas Fisik,
Asupan, dan Kaitannya dengan Overweight pada Siswa SD Marsudirini
Matraman, Jakarta Timur. Jakarta: Program Studi Gizi, Fakultas
Kesehatan Masyarakat UI
Sartika, R.A.D. (2013). Kumpulan Modul Konsumsi Serat Siswa Sekolah
Dasar (SD/MI). Jakarta: Departeman Gizi Kesehatan Masyarakat,
Fakultas Kesehatan Masyarakat UI
Tanziha, I dan Prasojo, G. (2012). Pemberian Makanan Tambahan Anak
Sekolah dalam Upaya Perbaikan Gizi dan Kesehatan. Kerjasama
Nurani Dunia dan Departemen Gizi Masyarakat. Bogor: Fakultas
Ekologi Manusia, IPB
Wijayanti, Lusmilasar, & Claramita. (2017). Promoting Healthy Food
Education For Elementary School Children At Post Merapi Eruption
Area Of Cangkringan District, Yogyakarta, Indonesia: A Quasi
Experimental Study Using ‘Learning With Fun’ Approach. Journal Of
Nursing Education And Practice 2017, Vol. 7, No. 3 Doi:
10.5430/Jnep.V7n3p128
LAMPIRAN MATERI :

KUDAPAN SEHAT UNTUK ANAK PRA SEKOLAH

1. KONSEP DAN DEFINISI GIZI SEIMBANG (JAJANAN SEHAT)


Gizi seimbang merupakan susunan makanan sehari-hari yang
mengandung zat gizi dalam jenis dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan
tubuh, dengan memerhatikan prinsip keanekaragaman atau variasi makanan,
aktivitas fisik, kebersihan dan berat badan (BB) ideal (Badan POM, 2012).
Secara umum komposisi makanan yang seimbang adalah bila komposisi
energi dari karbohidrat 50-65%, protein 10-20%, dan lemak 20-30%. Konsumsi
gula sebaiknya dibatasi sampai 5% dari jumlah kecukupan energi atau sekitar 3-
4 sendok makan setiap hari (Sartika, 2013).

2. TIGA PRINSIP GIZI SEIMBANG


Prinsip gizi seimbang yakni konsumsi makanan sehari-hari harus
mengandung zat gizi dalam jenis dan jumlah (porsi) yang sesuai dengan
kebutuhan setiap orang atau kelompok umur. Konsumsi makanan dengan pola
ini harus memperhatikan tiga prinsip dasar menurut Sarah dkk (2013), yaitu:
A. Makan yang beraneka ragam
Makan yang beraneka ragam sangat diperlukan karena tidak ada 1
(satu) jenis makanan pun yang mengandung semua zat gizi yang dibutuhkan
tubuh. Prinsipnya, setiap makanan yang dihidangkan dari makan pagi, siang
dan malam serta makan selingan harus terdiri atas makanan pokok, lauk-
pauk, sayur dan buah. Berikut beberapa contoh makanan yang beraneka
ragam:
a) Air putih sangat penting, sedikitnya 8 gelas sehari
b) Nasi, jagung, ubi jalar, ubi kayu, dan lain-lain sama baiknya sebagai
sumber karbohidrat (sumber energi)
c) Bayam, sawi, tomat, wortel, dan lain-lain sama pentingnya sebagai
sumber vitamin dan mineral
d) Pisang, papaya, nanas, semangka, apel, dan lain-lain sama pentingnya
sebagai sumber vitamin dan mineral
e) Daging, ikan, ayam, tempe, kacang-kacangan, dan lain-lain sama
pentingnya sebagai sumber protein
f) Susu merupakan sumber kalsium dan protein. Segelas susu dapat
diganti dengan sebutir telur atau sepotong daging
g) Gula, garam beryodium dan minyak semua penting tetapi hanya
diperlukan sedikit.

B. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)


Perlunya perilaku hidup bersih agar terhindar dari serangan kuman
penyebab penyakit infeksi. Penyakit infeksi dapat mengganggu keadaan
gizi seseorang. Pola makan gizi seimbang tidak akan berguna jika tidak
diikuti dengan penerapan perilaku hidup bersih, seperti mencuci tangan
menggunakan sabun sebelum makan dan sesudah buang air, menutup
makanan dan minuman, mandi sedikitnya 2 kali sekali, menggosok gigi
setidaknya saat bangun tidur dan sebelum tidur, potong dan bersihkan
kuku secara teratur, mencuci buah dan sayur yang akan dimakan, minum
air matang, dan buang sampah ditempat tertutup.
C. Memantau Berat Badan
Perlunya memantau berat badan ideal adalah untuk mengetahui apakah
seseorang mempunyai berat badan ideal atau tidak berdasarkan umur, jenis
kelamin dan tinggi badannya dan untuk mengetahui apakah terjadi
penurunan atau kenaikan berat badan.
Berat badan yang tidak ideal dapat mengakibatkan berat badan kurang/
kurang gizi dan berat badan berlebih/ egemukan. Berat badan kurang/ kurang
gizi disebabkan karena tidak mengikuti pola gizi seimbang, terutama makan
kurang dari kebutuhan yang seharusnya. Kurang gizi dapat menimbulkan,
antara lain : mudah sakit, pertumbuhan terhambat, kecerdasan terganggu,
konsentrasi terganggu, dan mudah mengantuk.
Berat badan berlebih/kegemukan disebabkan oleh karena tidak
mengikuti pola gizi seimbang, antara lain : makan berlebihan, terlalu banyak
makan dan minum yang manis, terlalu banyak makan makanan berlemak,
tidak olahraga, dan kurang akitivitas fisik. Kegemukan dapat menimbulkan,
antara lain : mudah sakit, mudah lelah dan mudah mengantuk. Dalam jangka
panjang dapat meningkatkan risiko terjadinya penyakit darah tinggi, jantung,
diabetes dan lain-lain.
3. JENIS-JENIS KUDAPAN SEHAT
Makanan kudapan sehat atau selingan dapat berfungsi sebagai asupan gizi
anak, menjaga kadar gula darah agar anak tetap berkonsentrasi, dan untuk
mempertahankan aktivitas fisik anak. Makanan selingan dapat berupa kudapan.
Jenis pangan kudapan anak dibedakan menjadi 4 jenis menurut Badan POM
(2012), yaitu :
a) Makanan utama/sepinggan
Kelompok makanan utama atau dikenal dengan istilah “jajanan berat”.
Kudapan ini bersifat mengenyangkan. Contohnya : nasi, bubur, dan lain-
lain.
b) Camilan/snack
Camilan merupakan makanan yang biasa dikonsumsi diluar makanan
utama. Camilan dibedakan menjadi 2 jenis yaitu camilan basah dan
camilan kering. Camilan basah contohnya : donat dan pudding.
Sedangkan camilan kering contohnya : biskuit atau kue kering
c) Minuman
Minuman dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu minuman yang
disajikan dalam gelas dan minuman yang disajikan dalam kemasan.
Contoh minuman yang disajikan dalam gelas antara lain : air putih dan
berbagai macam minuman campur misal jus buah dan es krim. Sedangkan
minuman yang disajikan dalam kemasan contohnya : minuman ringan
dalam kemasan misal teh, sari buah, susu, yoghurt.
d) Jajanan Buah
Buah yang biasa menjadi jajanan anak yaitu buah yang masih utuh atau
buah yang sudah dikupas dan dipotong. Buah utuh contonya : buah
manggis, buah jeruk. Sedangkan buah potong contohnya : pepaya, nanas,
melon, semangka, dan lain-lain.
4. CARA MEMILIH KUDAPAN YANG SESUAI UNTUK ANAK
Kudapan yang sesuasi adalah kudapan yang aman, bermutu, dan bergizi serta
disukai oleh anak. Berikut beberapa tips memilih kudapan anak yang sesuai
menurut Sartika (2013) :
a) Kenali dan pilih pangan yang aman
Pangan yang aman adalah pangan yang bebas dari bahaya biologis, kimia
dan benda lain. Pilih pangan yang bersih, yang telah dimasak, tidak bau
tengik, tidak berbau asam. Sebaiknya membeli pangan di tempat yang
bersih dan dari penjual yang sehat dan bersih. Pilih pangan yang dipajang,
disimpan dan disajikan dengan baik. Lebih baik jika ibu dapat membuat
kudapan sehat sendiri di rumah.
b) Jaga kebersihan
Kita harus mencuci tangan sebelum makan karena mungkin tangan kita
tercemar kuman atau bahan berbahaya. Mencuci tangan dan peralatan
yang paling baik menggunakan sabun dan air yang mengalir.
c) Baca label dengan seksama
Pada label bagian yang diperhatikan adalah nama jenis produk, tanggal
kedaluwarsa produk, komposisi dan informasi nilai gizi (bila ada). Bila
pangan dalam kemasan dan berlabel, pilih yang memiliki nomor
pendaftaran (P-IRT/MD/ML). Jika, pangan tidak berlabel (seperti lemper,
lontong, donat, dll) maka pilih yang kemasannya dalam kondisi baik.
d) Konsumsi air yang cukup
Dapat bersumber terutama dari air minum, dan sisanya dapat dipenuhi
dari minuman olahan (sirup, jus, susu), makanan (kuah sayur, sop) dan
buah.
e) Perhatikan warna, rasa dan aroma
Hindari makanan dan minuman yang berwarna mencolok, rasa yang
terlalu asin, manis, asam, dan atau aroma yang tengik.
f) Batasi minuman yang berwarna dan beraroma
Minuman berwarna dan beraroma contohnya minuman ringan, minuman
berperisa
g) Batasi konsumsi pangan cepat saji (fast food)
Konsumsi fast food yang berlebihan dan terlalu sering merupakan
pencetus terjadinya kegemukan dan obesitas. Pangan cepat saji antara lain
kentang goreng, burger, ayam goreng tepung, pizza. Biasanya makanan
ini tinggi garam dan lemak serta rendah serat.
h) Batasi makanan ringan
Makanan ini umumnya rendah serat dan mengandung garam/natrium
yang tinggi dan mempunyai nilai gizi yang rendah. Contoh makanan
ringan seperti keripik kentang.
i) Perbanyak konsumsi makanan berserat
Makanan berserat bersumber dari sayur dan buah.
j) Bagi anak gemuk/obesitas batasi konsumsi pangan yang mengandung
gula,garam dan lemak
Sebaiknya asupan gula, garam dan lemak sehari tidak lebih dari 4 sendok
makan gula, 1 sendok teh garam, dan 5 sendok makan lemak/minyak.

5. PERAN ORANG TUA


Peran orang tua sangat diperlukan dalam memberikan pangan yang bergizi
dan seimbang serta mengajarkan anak untuk memilih dan mengonsumsi
makanan yang bergizi dan seimbang. Pendekatan yang baik dengan anak,
komunikasi dan penyampaian informasi mengenai pangan yang bergizi dapat
membuat anak lebih berhati-hati dalam memilih pangan atau jajanan. Perhatian
orang tua juga sangat diperlukan dalam menyediakan pangan yang disukai oleh
anak. Pangan yang diberikan saat dirumah hendaknya memperhatikan nilai gizi
dengan menyesuaikan kondisi sosial ekonomi keluarga (Tanziha & Prasojo,
2012).
Orang tua sebagai pihak yang paling bertanggung jawab terhadap kesehatan
atau status gizi anak hendaknya dapat mengawasi pola pangan atau jajanan yang
dipilih oleh anaknya, sehingga dibutuhkan informasi mengenai pangan apa saja
yang baik, jajanan yang baik serta dampak yang ditimbulkan apabila anak tidak
mengonsumsi pangan yang bergizi dan seimbang. Selain itu dibutuhkan peran
pemerintah dalam mensosialisasikan pengetahuan mengenai pangan yang bergizi
dan seimbang atau asupan yang baik bagi anak kepada para orang tua terutama
bagi mereka yang tinggal di daerah terpencil (Sartika, 2013).
Media

Anda mungkin juga menyukai