Anda di halaman 1dari 12

SATUAN ACARA PENYULUHAN

“NUTRISI pada anak ’’

Disusun oleh 3A :

Angga permana

10117005

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BAKTI TUNAS HUSADA TASIKMALAYA

Jl. Cilolohan No.36 Telp.(0265)334740 Fax. (0265)327224 Tasikmalaya 46115

2019/2020
SATUAN ACARA PENYULUHAN

PENYULUHAN KESEHATAN “NUTRISI pada anak”

Judul : NUTRISIpada anak

 Pokok bahasan : Nutrisi


 Sub pokok bahasan : Menjelaskan nutrisi pada anak
 Sasaran : Masyarakat yang memiliki anak dengan masalah nutrisi
 Target : Keluarga
 Hari/tanggal : Kamis, 28 November 2019
 Waktu : 1X35/menit
 Tempat : Rumah keluarga

A. LATAR BELAKANG
Masa pertumbuhan dan perkembangan yang pesat, terjadi pada usia 6-24 bulan
sebagian kerap diistilahkan sebagai periode emas sekaligus periode kritis. Periode emas
dapat diwujudkan apabila pada masa ini bayi dan anak memperoleh asupan gizi yang
sesuai untuk tumbuh kembang optimal. Sebaliknya apabila bayi dan anak pada masa ini
tidak memperoleh makanan sesuai kebutuhan gizinya, maka periode emas akan berubah
menjadi periode kritis yang akan mrngganggu pertumbuhan dan perkembangan anak
(Depkes, RI 2006).
Pemberian MP-ASI (Makanan pendamping Air Susu Ibu) pada umur enam bulan
sangat dibutuhkan karena pada umumnya bayi tidak lagi mendapat cukup energy dan zat
gizi dari ASI, sedangkan bayi harus tumbuh hingga dua kali atau lebih dari waktu lahir
untuk tumbuh cepat dan lebih aktif. Oleh karena itu, bayi membutuhkan makanan lain
sebagai tambahan ASI setelah 6 bulan pertama kehidupan (Prabantini, 2010). Namun
perlu ditegaskan bahwa MP-ASI bukanlah makanan pengganti ASI, hal ini dijelaskan
dalam pemenkes nomor 450/Menkes/SK?\/IV/2004.
B. TUJUAN
1. Tujuan intruksional umum
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan kepada keluarga selama 1X35 menit
mengenai nutrisi pada anak, di harapkan keluarga mampu mengetahui dan memahami
tentang pentingnya nutrisi pada anak (pendamping ASI/ MP-ASI)
2. Tujuan intruksional khusus
Setelah diberikan penyuluhan tentang nutrisi pada anak diharapkan keluarga
mampu :
a. Menjelaskan pengertian nutrisi
b. Mengetahui 6 syarat makanan pendamping ASI
c. Mengetahui manfaat dan fungsi makanan pendamping ASI (MPASI)
untuk si kecil
d. Mengetahui cara anak mau memakan buah dan sayur
e. Menjelaskan dan mengetahui kebutuhan nutrisi bagi anak
f. Menjelaskan dan mengetahui cara pengelolaan makanan bayi/anak
C. STRATEGI PELAKSANAAN
1. Metode : Ceramah dan tanya jawab
2. Media : PPT
3. Garis Besar Materi :
a. Pengertian nutrisi
b. 6 syarat makanan pendamping ASI
c. Manfaat dan fungsi makanan pendamping ASI (MPASI)
d. Cara anak mau memakan buah dan sayur
e. Kebutuhan nutrisi bagi anak
f. Cara pengelolaan makanan bayi/anak
D. PROSES PELAKSANAAN

No Kegiatan Penyuluhan Peserta Waktu


1. Pembukaan  Salam  Menjawab 5 menit
salam
 Penyampaian  Memperhatikan
tujuan
 Apersepsi
 Memperhatikan

2. Kerja  Penyampaian  Memperhatikan 20 menit


garis besar materi penjelasan dan
mencermati
materi
 Betanya,
mendengarkan
 Memberi
dan
kesempatan untuk
memperhatikan
bertanya
 Memperhatikan
jawaban
 Menjawab
 Memperhatikan
pertanyaan
dan menjawab
 Evaluasi
pertanyaan

3. Penutup  Menyimpulkan  Memperhatikan 10 menit


 Salam penutup  Menjawab
salam

E. SETTING TEMPAT

Ket :

Peserta

Pemateri

F. PENGORGANISASIAN
Pemateri : Anggi
G. EVALUASI
Jenis evaluasi : Sumatif
Bentuk evaluasi : Lisan
Butir pertanyaan :
a. Apa itu pengertian nutrisi ?
b. Apa saja syarat makanan pendamping ASI ?
c. Apa manfaat dan fungsi pendamping asi (MPASI) ?
d. Bagaimana cara agar anak mau memakan buah dan sayur ?
e. Bagaimana kebutuhan nutrisi bagi anak ?
f. Bagaimana cara pengelolaan makanan bayi/anak ?

Jawaban :

a. Nutrisi adalah ikatan kimia yang diperlukan tubuh untuk melakukan fungsinya,
yaitu energi, membangun dan memelihara jaringan, serta mengatur proses-proses
kehidupan (Soenarjo, 2000).
Menurut Rock CL (2004), nutrisi adalah proses dimana tubuh manusia
menggunakan makanan untuk membentuk energi, mempertahankan kesehatan,
pertumbuhan dan untuk berlangsungnya fungsi normal setiap organ baik antara
asupan nutrisi dengan kebutuhan nutrisi.
Sedangkam menurut Supariasa (2001), nutrisi adalah suatu proses
organisme menggunakan makanan yang dikonsumsi secara normal melalui proses
degesti, absorbsi, transportasi, penyimpanan, metabolisme dan pengeluaran zat-
zat yang tidak digunakan untu mempertahankan kehidupan, pertumbuhan, dan
fungsi normal dari organ-organ, serta menghasilkan energi.
b. 6 syarat makanan pendamping ASI
 Frekuensi makan dalam satu hari.
 Jumlah makanan untuk setiap kali makan.
 Konsistensi tepat.
 Jenis makanan bervariasi (seimbang/*4).
 Pemberian makanan aktif.
 Penyiapan yang bersih.
c. Manfaat dan fungsi makanan pendampinga ASI (MPASI) untuk si kecil
 Membantu menjaga system imunitas se kecil, sehingga tidak mudah sakit.
 Membantu memenuhi asupan nutrisi harian si kecil, dalam hal ini
pemenuhan gizi si kecil.
 Membantu pertumbuhan dan perkembangan otak, otot, dan tulang si kecil.
 Menjaga agar si kecil tetap bugar, sehat, dan ceria.
 Membantu si kecil agar tidak mengalami defesiensi (kekurangan) zat gizi,
sehingga si kecil tidak mengalami penyakit marasmus dan kwashiorkor.
 Menjaga kesehatan sel dan jaringan pada semua organ tubuh si kecil.
 Menambah kecerdasan si kecil.
 Secara emosional menjalin kedekatan ibu dengan si kecil.
d. Cara anak mau memakan buah dan sayur
 Sajikan buah dengan potongan menarik.
 Kenalkan buah dengan yang manis terlebih dahulu.
 Modifikasi kebentuk lain.
 Ajak si kecil berpartisipasi.
 Sisipkan di bekal makanannya.
 Perlihatkan dengan tindakan.
e. Kebutuhan nutrisi
Tunjangan nutrisi yang tepat dan akurat pada anak sakit kritis dapat menurunkan
angka kematian. Terdapat dua tujuan dasar dari tunjangan nutrisi yaitu;
 Mengurangi konsekuensi respon berkepanjangan terhadap jejas yaitu starvation
dan infrastruktur.
 Mengatur respon inflamasi, penentuan status nutrisi pada anak sakit kritis
hendaknya dilakukan berulang ulang untuk menentukan kecukupan nutrisi dan
untuk menentukan tunjangan nutrisi selanjutnya. Pemeriksaan yang berulang-
ulang ini penting karena 16-20% anak yang dirawat di ruang Intensif mengalami
defisiensi makronutrien 48jam setelah anak dirawat.
Disamping itu disfungsi/gagal organ multipel dapat terjadi sesudah trauma, sepsis
atau gagal nafas yang berhubungan dengan hipermetabolisme yang berlangsung
lama (Setiati,2000).
f. Cara pengelolaan makanan bayi/anak
Bayi setelah lahir sebaiknya diberikan ASI, namun seiring dengan tumbuh
kembang diperlukan makanan pendamping ASI.
Berikut cara pengolahan makanan bagi bayi usia di atas 6 bulan :
 Karbohidrat. Jangan terpaku pada nasi putih saja. Biasakan anak konsumsi
beragam sumber karbohidarat, seperti beras merah, kentang, ubi,
singkong, mi, bihun maupun jagung.
 Protein. Bisa didapat dari daging-dagingan, ikan-ikanan, hati, udang,
kerang, tempe dan tahu. Pilih sumber protein yang mudah, murah, enak
maupun berkualitas tinggi seperti telur.
 Vitamin Dan Mineral. Banyak terdapat pada sayuran dan buah-buahan.
Semakin hijau waran sayuran, makin banyak vitaminya. Semakin kuning,
merah, atau biru warna daging buah, vitaminya semakin kaya. 
 Cara mengolah buah:
- Agar vitamin utuh sebaiknya buah dimakan langsung. Jika dijus,
seratnya akan hilang, jika disetup, vitamin berkurang saat dipanaskan.
Diolah menjadi es buah baik, tetapi kadar gula menjadi tinggi.
- Beberapa buah akan lebih banyak vitaminnya jika dimakan dengan
kulitnya, seperti apel, pir dan anggur. Tetapi jika Anda khawatir
terhadap sisa pestisida pada kulit apel, sebaiknya dikupas saja.
H. SUMBER
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia
I. LAMPIRAN
Materi terlampir
LAMPIRAN MATERI

NUTRISI pada anak usia 6-24 bulan

A. Pengertian Nutrisi
Nutrisi adalah ikatan kimia yang diperlukan tubuh untuk melakukan fungsinya,
yaitu energi, membangun dan memelihara jaringan, serta mengatur proses-proses
kehidupan (Soenarjo, 2000).
Menurut Rock CL (2004), nutrisi adalah proses dimana tubuh manusia
menggunakan makanan untuk membentuk energi, mempertahankan kesehatan,
pertumbuhan dan untuk berlangsungnya fungsi normal setiap organ baik antara asupan
nutrisi dengan kebutuhan nutrisi.
Sedangkan menurut Supariasa (2001), nutrisi adalah suatu proses organisme
menggunakan makanan yang dikonsumsi secara normal melalui proses degesti, absorbsi,
transportasi, penyimpanan, metabolisme dan pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan
untu mempertahankan kehidupan, pertumbuhan, dan fungsi normal dari organ-organ,
serta menghasilkan energi.
B. 6 syarat makanan pendamping ASI
a. Frekuensi makan dalam satu hari.
b. Jumlah makanan untuk setiap kali makan.
c. Konsistensi tepat.
d. Jenis makanan bervariasi (seimbang/*4).
e. Pemberian makanan aktif.
f. Penyiapan yang bersih.
C. Manfaat dan fungsi makanan pendampinga ASI (MPASI) untuk si kecil
1. Membantu menjaga system imunitas se kecil, sehingga tidak mudah sakit.
2. Membantu memenuhi asupan nutrisi harian si kecil, dalam hal ini pemenuhan gizi
si kecil.
3. Membantu pertumbuhan dan perkembangan otak, otot, dan tulang si kecil.
4. Menjaga agar si kecil tetap bugar, sehat, dan ceria.
5. Membantu si kecil agar tidak mengalami defesiensi (kekurangan) zat gizi,
sehingga si kecil tidak mengalami penyakit marasmus dan kwashiorkor.
6. Menjaga kesehatan sel dan jaringan pada semua organ tubuh si kecil.
7. Menambah kecerdasan si kecil.
8. Secara emosional menjalin kedekatan ibu dengan si kecil.
D. Cara anak mau memakan buah dan sayur
a. Sajikan buah dengan potongan menarik.
b. Kenalkan buah dengan yang manis terlebih dahulu.
c. Modifikasi kebentuk lain.
d. Ajak si kecil berpartisipasi.
e. Sisipkan di bekal makanannya.
f. Perlihatkan dengan tindakan.
E. Kebutuhan nutrisi
Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi
Tunjangan nutrisi yang tepat dan akurat pada anak sakit
kritis dapat menurunkan angka kematian. Terdapat dua tujuan dasar
dari tunjangan nutrisi yaitu;
 Mengurangi konsekuensi respon berkepanjangan terhadap jejas yaitu starvation
dan infrastruktur.
 Mengatur respon inflamasi, penentuan status nutrisi pada anak sakit kritis
hendaknya dilakukan berulang ulang untuk menentukan kecukupan nutrisi dan
untuk menentukan tunjangan nutrisi selanjutnya. Pemeriksaan yang berulang-
ulang ini penting karena 16-20% anak yang dirawat di ruang Intensif mengalami
defisiensi makronutrien 48jam setelah anak dirawat.

Disamping itu disfungsi/gagal organ multipel dapat terjadi sesudah trauma, sepsis atau
gagal nafas yang berhubungan dengan hipermetabolisme yang berlangsung lama
(Setiati,2000).

F. Cara pengelolaan makanan bayi/anak


Bayi setelah lahir sebaiknya diberikan ASI, namun seiring dengan tumbuh kembang
diperlukan makanan pendamping ASI.

Berikut cara pengolahan makanan bagi bayi usia di atas 6 bulan

1. Karbohidrat
Jangan terpaku pada nasi putih saja.Biasakan anak konsumsi beragam sumber
karbohidarat, seperti beras merah, kentang, ubi, singkong, mi, bihun maupun jagung.

Cara memasak: 

 Beras putih, ditanak atau ditim, yang penting, beras dimasak sampai matang
dengan air secukuppnya agar tergelatinasi sempurna (pulen).
 Beras merah sebaiknya dicampur dengan beras putih agar pulen, karen beras
merah lebih keras.
 Jagung direbus dengan sedikit air sekitar 10 menit, kemudian diolesi mentega,
garam dan gula.
 Ubi, dikukus dan dibuat pure (dihaluskan).
2. Protein
Bisa didapat dari daging-dagingan, ikan-ikanan, hati, udang, kerang, tempe dan tahu.
Pilih sumber protein yang mudah, murah, enak maupun berkualitas tinggi seperti telur.

Cara memasak:

1) Telur
Saat menggoreng jangan sampai warnanya kecokelatan karena kadar gizinya akan
berkurang. Yang terbaik, telur direbus sampai matang (7-8 menit) atau masak
cepat menggunakan sedikit minyak dan bisa dicampur dengan sayuran yang diiris
halus.
2) Ayam
Cara terbaik adalah dikukus untuk campuran soto, ditumis sebagai campuran cap
cay, disup, digoreng sebentar setelah dibumbui (diungkep) atau digoreng sejenak
menjadi ayam pop. Jangan lupa, buang kulit ayam karena mengandung minyak
jenuh.
3) Daging-dagingan
Protein pada daging justru harus dimasak dengan baik.Namun agar zat besi tidak
terbuang, jangan masak daging terlalu lama.Sebaiknya ditim atau ditumis, karena
itu potong tipis-tipis atau cincang. Berbagai olahan daging seperti bakso dan
sosis, proteinnya tidak sebaik daging segar.  Selain itu juga mengandung zat aditif
sehingga jangan terlalu sering dikonsumsi. Memasak bakso dan sosis sebaiknya
ditumis, disup atau sebagai campuran cap cay dan bihun goreng. Jangan digoreng
karena akan menambah kadar lemak yang sudah tinggi.
3. Vitamin Dan Mineral

Banyak terdapat pada sayuran dan buah-buahan.Semakin hijau waran sayuran, makin banyak
vitaminya.Semakin kuning, merah, atau biru warna daging buah, vitaminya semakin kaya. 
Cara memasak sayur :

1) Vitamin A,D,E,K (terdapat pada bayam, wortel, daun singkong, kangkung, kacang


panjang, katuk, sawi, jagung) larut dalam lemak. Jika dimasak bersama minyak
goreng, seperti ditumis, jangan terlalu lama sebab vitaminnya akan habis.
2) Vitamin C, B1, B2, B5, B12 (terdapat pada daun singkong, katuk, melinjo, sawi,
kentang, seledri, kucai, kacang panjang, kol. Tomat) larut dalam air, karena itu jika
direbus atau disup, jangan terlalu lama sebab vitamin akan habis.
3) Rahasia merebus sayuran: masukkan sayur saat air sudah mendidih, bubuhi garam,
angkat.
4) Direbus maupun ditumis, pastikan sayur masih berwarna hijau, segar dan batangnya
masih renyah.
5) Hampir semua sayuran, khususnya bayam, harus langsung dimakan setelah dimasak.
Jangan tunda lebih dari 2 jam. Selain vitaminnya rusak, dikhawatirkan ada reaksi
kimia yang menyebabkan sayur tidak layak dimakan.
4. Cara mengolah buah:
a. Agar vitamin utuh sebaiknya buah dimakan langsung. Jika dijus, seratnya akan
hilang, jika disetup, vitamin berkurang saat dipanaskan. Diolah menjadi es buah
baik, tetapi kadar gula menjadi tinggi.
b. Beberapa buah akan lebih banyak vitaminnya jika dimakan dengan kulitnya,
seperti apel, pir dan anggur. Tetapi jika Anda khawatir terhadap sisa pestisida
pada kulit apel, sebaiknya dikupas saja.

Anda mungkin juga menyukai