Dosen Pengampu
Ns. Shieva Nur Azizah Ahmad, S. Kep, M. Kep
DISUSUN OLEH
TAHUN 2021
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
GIZI SEIMBANG UNTUK ANAK
I.TUJUAN UMUM
II.TUJUAN KHUSUS
III. MATERI
a. Pokok Bahasan
Gizi seimbang untuk anak
b. Sub pokok bahasan
1. Pengertian gizi seimbang
2. Fungsi gizi seimbang untuk anak
3. Cara mengolah makanan agar bergizi
IV.METODE
1. Ceramah
2. Tanya jawab
V.MEDIA
1. Laptop
3. Leaflet
VI. KEGIATAN
NO WAKTU KEGIATAN PENGAJAR KEGIATAN SASARAN
1. 5 Menit Pembukaan :
a. Mengucapkan salam Membalas salam
b. Memperkenalkan diri Mendengarkan
c. Menjelaskan tujuan yang telah dan
disepakati pada saat pengkajian memperhatikan
d. Menyebutkan materi/pokok
bahasan yang akan
disampaikan
20 menit Pelaksanaan :
Menjelaskan materi Memperhatikan
VII. EVALUASI
Evaluasi Hasil
Setelah diberikan penyuluhan pasien dan keluarganya mampu :
1. Menjelaskan pengertian gizi seimbang
2. Mennyebutkan fungsi gizi seimbang untuk anak
3. Menjelaskan cara mengelola makanan agar kandungan gizinya tidak hilang
Evaluasi Struktur
1. Kelengkapan media-alat : Tersedia dan siap digunakan
2. Pelaksanaan siap melakukan penyuluhan
Evaluasi Proses
1. Pelaksanaan dan sasaran (Ibu Siti burhati dan sekeluarga) mengikuti penyuluhan
sesuai waktu yang ditetapkan.
2. Klien dan keluarga aktif dalam penyuluhan
3. Klien dan keluarga mampu menjawab pertanyaan
4. Pelaksana menyajikan semua materi secara lengkap
DAFTAR PUSTAKA
Sihombing, Tetty Helfery. 2013. Pedoman Pangan Jajanan Anak Sekolah untuk
Pencapaian Gizi Seimbang. Jakarta: Direktorat Sandardisasi Produk Pangan
Lampiran
Gizi seimbang adalah susunan makanan sehari-hari yang mengandung zat gizi dalam
jenis dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh yaitu jenis kelamin, umur dan status
kesehatan. Gizi seimbang bagi anak sekolah dipenuhi setiap hari dengan makanan yang beraneka
ragam. Perubahan komposisi tubuh dan peningkatan aktivitas fisik anak sekolah memerlukan
asupan gizi seimbang. Secara umum menu makanan yang seimbang dengan komposisi energi
dari karbohidrat 50% - 65%, protein 10% - 20%, dan lemak 20% - 30%. Selain gizi seimbang,
pada anak-anak, pola asuh yang baik akan memberikan pengaruh yang baik pula terhadap status
gizinya. Pola asuh yang baik akan memperhatikan kecukupan asupan zat gizi dan pencegahan
terjadinya penyakit. Selanjutnya pola asuh, asupan gizi dan kejadian penyakit infeksi sangat
dipengaruhi oleh akar masalah, yang meliputi faktor sosial, ekonomi dan budaya.Di lain pihak,
kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi pangan yang diiringi dengan kemajuan yang pesat
dalam bidang teknologi informasi dan komunikasi, telah menggiring masyarakat untuk
mengonsumsi berbagai makanan siap saji yang berlebihan dan akan berpengaruh negatif
terhadap kesehatan.Konsumsi makanan dengan pola gizi seimbang harus memperhatikan empat
prinsip dasar, yaitu keanekaragaman pangan, aktivitas fisik yang teratur dan terukur, kebersihan
diri dan lingkungan yang terjaga, serta pantau atau pertahankan berat badan ideal.
Dalam garis besar fungsi gizi dibagi dalam 3 kelompok besar, menurut Asmuni (1979:47)
kelompok tersebut adalah:
1. Zat gizi sumber energi (tenaga): Hidrat Arang, Lemak, dan Protein.
Zat-zat gizi di atas dalam jumlah yang adekwat dibutuhkan oleh tubuh dan harus didapatkan
dalam makanan sehari-hari agar tubLih dapat menjalankan fungsinya dengan normal berupa:
pemeliharaan (maintenance),
pertumbuhan,
perbaikan bagian tubuh yang rusak, aus· atau hilang,
reproduksi,
kerja fisik,
Specific Dynamic Action (S.D.A)
Tabel fungsi zat-zat gizi secara detail, dapat dilihat berikut ini.
Besi Bersama protein membentuk darah yang Hati, daging, telur, sayuran hijau
diperlukan sebagai pembawa zat asam
(0₂) di dalam darah.
5. Vitamin :
Vitamin A Agar kulit sehat dan halus, untuk Hati, sayur hijau, buah-buahan
kesehatan jaringan selaput lender dll warna merah dan kuning, susu,
keju,
Vitamin B1 Nafsu makan, kesehatan jaringan syaraf, Daging, ikan, unggas, telur, susu,
penting dalam pembakaran H.A. beras tumbuk serta padi-padian
lainnya
Vitamin B2 Membantu sel dalam memakai zat Susu, keju, daging, hati, ikan,
asam, membuat kulit sehat dan halus telur, unggas
terutama di sekitar mulut dan hidung
Vitamin 26 Mencegang kurang darah, membantu B6 : daging kentang, sayur hijau
B12 dan getah pencernaan serta system tua, padi-padia, dan kacang-
asam folat biokimiawi tubuh kacangan
Vitamin C Kekuatan dinding pembuluh darah, Sayur-sayuran dan buah-buahan
mencegah infeksi, kelelahan, segar
mempercepat pertumbuhan luka/ patah
tulang
Vitamin D Penyegaran zat kapur dan Fhoaphor Susu, minyak ikan, sinar ultra
disalurkan pencernaan serta pengaturan violet pada kulit (non makanan)
penempatannya di tulang
Sayuran pada umumnya baik untuk kesehatan tubuh secara keseluruhan, karena kaya
akan serat, vitamin, dan mineral. Meskipun dengan dimasak membuat banyak jenis sayuran lebih
mudah dicerna, memasaknya terlalu lama pada suhu tinggi, atau dengan air terlalu banyak akan
mengubahnya menjadi bubur hambar dan menghilangkan nutrisi," kata Clare Collins, profesor
nutrisi dan dietetika dan direktur penelitian di Universitas Sekolah Ilmu Kesehatan Newcastle di
Australia. "Ini terutama terjadi pada sayuran yang mengandung vitamin yang larut dalam air
(seperti vitamin C, B1, B2, B3 dan folat)," tambahnya.
Di sisi lain, memasak juga dapat memperkuat nilai gizi beberapa sayuran. Intinya, cara
memasak sayuran dapat meningkatkan atau mengurangi nutrisi yang seharusnya dapat membantu
meningkatkan kesehatan dan imunitas tubuh.
2. Menumis Menumis sayuran hanya membutuhkan sedikit minyak zaitun di atas api besar dan
hanya membutuhkan sedikit waktu. Bukan hanya rasa dan aromanya yang enak, menumis
menggunakan minyak zaitun juga akan meningkatkan penyerapan vitamin larut lemak
seperti vitamin A, D, E, dan K.
"Microwave memanaskan molekul air di dalam sayuran, sehingga kamu tidak perlu
menambahkan air," kata Collins. Untuk hasil terbaik, ia menyarankan memotong sayuran
menjadi ukuran yang sama dan memasaknya dalam piring yang aman dimasukkan ke dalam
microwave, kemudian menutupnya selama 2 hingga 4 menit atau sampai matang. Metode
sederhana ini akan memertahankan kandungan gizi sayuran.
4. Merebus Suhu panas, air, dan waktu memasak yang lama bisa menyebabkan banyak nutrisi
yang larut dalam air menghilang saat sayur direbus. “Namun, kabar baiknya adalah kamu dapat
memasukkan banyak sayuran, rempah-rempah atau dengan campuran bahan-bahan lainnya
dalam rebusan," catat Collins. "Dengan menambahkan jumah dan ukuran sayuran yang lebih
besar, hidangan akan memiliki kandungan nutrisi yang tinggi, bahkan jika beberapa nutrisi yang
larut dalam air telah rusak." Dapatkan informasi, inspirasi dan insight di email kamu. Daftarkan
email Selain itu, merebus juga meningkatkan ketersediaan bio-karoten, yang ditemukan dalam
sayuran tertentu, termasuk brokoli, tomat, paprika merah, dan kentang manis. "Pigmen ini
memberi warna pada tanaman dan digunakan dalam fotosintesis," kata Collins. Baca juga:
Jangan Konsumsi Mentah 7 Jenis Sayuran Ini
5. Menggoreng
Menggoreng pada suhu tinggi untuk waktu singkat akan menyebabkan hilangnya vitamin
yang larut dalam air dibandingkan dengan memanggang memakai microwave, meskipun tidak
sebanyak saat kita merebus atau memasak untuk jangka waktu yang lebih lama," jelas Collins.
Minyak goreng yang dikemas dengan vitamin E, tujuannya adalah meningkatkan kandungan
vitamin E dalam makanan yang digoreng. Namun, minyak yang diserap oleh makanan yang
digoreng meningkatkan kandungan minyak, dan dengan demikian menyebabkan kenaikan berat
badan. Meskipun menggoreng sendiri tidak memengaruhi kandungan mineral makanan, seperti
seng, kalium dan kalsium, Collins mengatakan bahwa makanan yang digoreng biasanya bukan
sumber mineral yang baik.