Anda di halaman 1dari 9

SATUAN ACARA PENYULUHAN

UPT PUSKESMAS TAJINAN


“ GIZI SEIMBANG”

Oleh :
Nama : Laila Ningrum
Program Studi : Keperawatan

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN


SMK NU SUNAN AMPEL PONCOKUSUMO
2021/2022
SATUAN ACARA PENYULUHAN
(SAP)

Pokok Bahasan : GIZI SEIMBANG PADA ANAK USIA SEKOLAH


Sub Pokok Bahasan :

1. Pengertian gizi seimbang pada anak


2. Kebutuhan gizi pada anak
3. Manfaat gizi seimbang
4. Faktor yang mempengaruhi gizi pada anak
5. Pola makan gizi seimbang
6. Gangguan gizi pada anak
Sasaran : Keluarga An. R

Hari/Tanggal : Senin, 27 Desember 2021

Tempat : Smp Hasanuddin Wajak

Waktu : ± 1 x 15 menit
I. Tujuan Instruksional Umum
Setelah dilakukan penyuluhan, sasaran mampu memahami tentang “gizi seimbang pada anak”

II. Tujuan Instruksional Khusus


Setelah diberikan penyuluhan selama ± 1 x 15 menit, diharapkan sasaran dapat :
Mengetahui pengertian gizi seimbang pada anak
Menjelaskan Kebutuhan gizi pada anak
Menyebutkan Manfaat gizi seimbang
Menyebutkan Faktor yang mempengaruhi gizi pada anak
Menyebutkan Pola makan gizi seimbang
Menjelaskan Gangguan gizi pada anak

III. Materi
1. Pengertian gizi seimbang pada anak
2. Kebutuhan gizi pada anak
3. Manfaat gizi seimbang
4. Faktor yang mempengaruhi gizi pada anak
5. Pola makan gizi seimbang
6. Gangguan gizi pada anak

IV. Metode
a. Ceramah
b. Tanya jawab

V. Media
Leaflet
VI. Kegiatan Penyuluhan
Kegiatan
No. Kegiatan
Penyuluh (Mahasiswa) Sasaran
1. Pembukaan Mengucapkan salam Menjawab salam
(2 menit) Memperkenalkan diri Mendengarkan
Menjelaskan maksud dan Menyimak,
tujuan mendengarkan dan
memahami penjelasan
yang diberikan
2. Penyajian Menyampaikan materi : Menyimak,
( 10 menit ) Menjelaskan pengertian mendengarkan dan
gizi seimbang pada anak memahami penjelasan
Menjelaskan Kebutuhan yang diberikan
gizi pada anak
Menjelaskan Manfaat
gizi seimbang
Menjelaskan Faktor yang
mempengaruhi gizi pada
anak
Menjelaskan Pola makan
gizi seimbang
Menjelaskan Gangguan
gizi pada anak
3. Penutup Memberikan kesempatan Mengajukan
(3 menit) bertanya pada keluarga pertanyaan
tentang materi yang di Menjawab pertanyaan
bahas Mendengarkan
Memberikan pertanyaan Mengucapkan
evaluasi hamdalah, dan
Menyimpulkan hasil menjawab salam.
kegiatan evaluasi
Mengucapkan hamdalah,
terima kasih dan salam.

VIII. Evaluasi
a. Bentuk
Pada evaluasi menggunakan bentuk lisan yang dilaksanakan langsung pada kegiatan diskusi untuk
menilai apakah tujuan pendidikan kesehatan dapat berhasil atau tidak. b. Jenis
Jenis evaluasi bentuk lisan berupa tanya jawab yang berjumlah 3 soal dan harus di jawab langsung
oleh sasaran pada saat itu juga. Pertanyaan evaluasi antara lain :
1. Jelaskan pengertian gizi seimbang pada anak!
2. Jelaskan Kebutuhan gizi pada anak!
3. Sebutkan Manfaat gizi seimbang!
4. Sebutkan Faktor yang mempengaruhi gizi pada anak!
5. Sebutkan Pola makan gizi seimbang!
6. Jelaskan Gangguan gizi pada anak!
MATERI

GIZI SEIMBANG PADA ANAK (USIA SEKOLAH)

A. PENGERTIAN
Gizi seimbang adalah susunan makanan sehari–hari yang mengandung zat-zat gizi dalam jenis
dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh, dengan memerhatikan prinsip keanekaragaman
atau variasi makanan, aktivitas fisik, kebersihan, dan berat badan (BB) ideal.
Gizi seimbang adalah keseimbangan antara zat-zat penting yang terkandung di dalam
makanan maupun minuman yang dikonsumsi oleh seseorang dalam kehidupan sehari-hari. Setiap
orang harus makan makanan dan minum minuman yang mengandung tiga zat gizi utama yang cukup
jumlahnya, baik zat tenaga, zat pembangun maupun zat pengatur. Tidak seimbang ataupun kurang
asupan gizi akan dapat mempengaruhi tubuh seseorang.

B. KEBUTUHAN GIZI BAGI ANAK


1. Energi
Kebutuhan energi bagi anak ditentukan oleh metabolisme basal, umur, aktivita fisik, suhu
lingkungan dan kesehatannya. Zat-zat gizi yang mengandung energi disebut makronutrien dan
terdiri dari protein, lemak, dan karbohidrat. Tiap gram protein maupun karbohidrat mengandung
4 kilokalori, sedangkan tiap gram lemak mengandung 9 kilokalori.
2. Protein
Kebutuhan protein bagi tiap kilogram berat badannya adalah tinggi pada bayi oleh karena
pertumbuhannya yang cepat sekali, untuk kemudian berkurang untuk bertambahanya umur.
Jumlah protein dikatakan adekuatjika mengandung semua asam amino esensial dalam jumlah
yang cukup, mudah dicerna dan diserap oleh tubuh. Maka protein yang diberikan harus sebagian
berupa protein yang berkualitas tinggi seperti protein hewani. Susu sapi merupakan sumber
protein yang baik, daging, ikan, dan telur mengandung protein berkualitas tinggi. Tambahan
protein dapat diperoleh dari kacang-kacangan seperti tahu, tempe, dan juga sereal.

3. Mineral dan vitamin


Vitamin dan mineral esensial merupakan zat gizi yang penting bagi pertumbuhan dan kesehatan.
Susu sapi merupakan sumber yang baik bagi beberapa vitamin dan mineral seperti kalsium dan
fosfor yang berguna sebgai pembentukan tulang dan gigi. Susu sapi mengandung vitamin A dan
vitamin B kompleks. Tapi susu sapi tidak mengandung zat besi dan flour, sehingga kebutuhan zat
tersebut harus disuplai oleh bahan makanan lain seperti daging, sayur mayur dan buah.
4. Cairan
Jumlah cairan yang harus masuk dalam tubuh merupakan yang penting terutama bagi anak
sekolah yang mudah dehidrasi. Pada umumnya anak sehat memerlukan 1000-1500 ml tiaphari.
Dalam keadaan sakit seperti infeksi dengan suhu badan yang tinggi, diare, muntah, masukannya
harus dinaikan untuk menghindari keadaan yang buruk.

C. MANFAAT GIZI SEIMBANG


1. Supaya pertumbuhan dan perkembangan anak maksimal
2. Memperbaiki gizi anak
3. Menentukan perkembangan anak untuk usia selanjutnya
4. Menjaga kondisi tubuh untuk tetap sehat dan dapat meningkatkan daya tahan tubuh
5. Dapat meningkatkan konsentrasi serta kinerja otak.
Pola makan yang kurang sehat akan menimbulkan dampak negatif bagi tubuh salah satunya
menyebabkan ketidak maksimalan kinerja tubuh dalam melaksanakan aktivitas sehari-hari.

D. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI GIZI PADA ANAK


1. Usia Sekolah adalah usia puncak pertumbuhan.
Anak Sd yang berusia sekitar 7-13 tahun merupakan masa-masa pertumbuhan paling
pesat kedua setelah masa balita. Dimana kesehatan yang optimal akan menghasilkan
pertumbuhan yang optimal pula. Perhatian terhadap kesehatan sangatlah diperlukan, pendidikan
juga digalahkan untuk perkembangan mental yang mengacu pada skil anak.
Asupan gizi diperlukan untuk memenuhi keduanya yaitu : fisik dan mental anak. Karena
tentunya fisik dan mental merupakan sesuatu yang berbeda namun saling berkaitan. makanan
yang kaya akan nutrisi sangat mempengaruhi tumbuh kembang otak dan organ-organ lain yang
dibutuhkan anak untuk mencapai hasil pendidikan yang optimal, untuk itu keluarga adalah pihak
pertama yang harus memperhatikan asupan gizi anaknya. Pengetahuan keluarga akan gizi sangat
berpengaruh disini.
2. Selalu Aktif.
Semakin tinggi tingkat aktifitas tubuh maka Nutrisi dan energi juga akan semaki banyak
diperlukan, anak usia SD atau Usia sekolah merupakan usia yang senang bermain. Senang
menghabiskan waktunya untuk belajar mengetahui lingkungan sekitar. Untuk itu perlunya nutrisi
dan asupan energi yang banyakuntuk menunjang aktifitas fisiknya.
Sulitnya untuk mengkonsumsi makanan bergizi adalah tantangan yang perlu dihadapi
oleh orang tua. Untuk itu pengetahuan mengenai gizi anak sangat disarankan untuk
mempelajarinya.
3. Perubahan Sikap Terhadap Makanan.
Anak Usia SD tidak dapat di tebak, apa selera makan yang saat ini sedang ia senangi, perubahan
sikap terhadap makanan dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya adalah pengaruh dari
luar. Pada masa-masa inilah perhatian ibu terhadap pengaruh pola konsumsi makanan sepertinya
harus digalakan.
4. Tidak suka makanan-makanan yang bergizi.
Ya telah terbukti, anak usia sekolah sangat sulit untuk dapat mengkonsumsi makanan-
makanan yang sedang ia perlukan untuk masa pertumbuhan. Kriteria makanan yang banyak
disukai oleh anak usia ini adalah makanan yang banyak mengandung gula dan mempunyai warna
yang cerah sehingga menarik anak untuk mengkonsumsinya.
Beberapa tips diatas penulis rasa, dapat anda manfaatkan pada saat anda membeli
makanan dimanapun, tidak hanya disupermarket namun di tempat penjualan produk makanan
yang sering anda kunjungi. Ingin sehat tidak asal pilih dan beli.
E. POLA MAKAN GIZI SEIMBANG
Pola makan sehat dan seimbang sangat perlu diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Dalam
hal ini, pedoman sangat diperlukan demi terciptanya pola makan sehat dan seimbang yang diharapkan.
Departemen kesehatan RI menyebutkan bahwa pedoman pola makan sehat untuk
masyarakat secara umum yang sering digunakan adalah pedoman Empat Sehat Lima Sempurna,
Makanan Triguna, dan pedoman yang paling akhir diperkenalkan adalah 13
Pesan dasar Gizi Seimbang.
Pengertian makanan triguna adalah makanan sehari-hari harus mengandung:
1. karbohidrat dan lemak sebagai zat tenaga 2. protein sebagai zat
pembangun
3. vitamin dan mineral sebagai zat pengatur.
Pedoman 13 Pesan Dasar Gizi Seimbang menyampaikan pesan-pesan untuk mencegah
masalah gizi dan mencapai gizi seimbang guna menghasilkan kualitas sumber daya manusia yang andal.
Garis besar pesan-pesan tersebut seperti dijelaskan oleh Dirjen Binkesmas Depkes RI (1997) antara lain:
1. Makanlah makanan yang beraneka ragam
Yaitu mengandung karbohidrat, lemak, protein, vitamin, mineral, dan serat makanan dalam jumlah
dan proporsi yang seimbang menurut kebutuhan masing-masing kelompok (bayi, balita, anak,
remaja, ibu hamil dan menyusui, orang dewasa dan lansia).
Tiada satu pun jenis makanan yang mengandung semua zat gizi,yang mampu membuat
seseorang untuk hidup sehat. Oleh karena itu, setiap orang perlu mengkonsumsi anekaragam
makanan. Makan makanan yang beraneka ragam sangat bermanfaat bagi kesehatan. Sebab
kekurangan atau kelangkaan zat gizi tertentu, pada satu jenis makanan, akan dilengkapi oleh zat
gizi serupa dari makanan yang lain.
Jadi, masing-masing makanan dalam susunan anekaragam menu seimbang akan saling
melengkapi. Makan makanan yang beranekaragam akan menjamin terpenuhinya kecukupan
sumber zat tenaga, zat pembangun, dan zat pengatur bagi kebutuhan seseorang.
2. Makanlah makanan untuk memenuhi kebutuhan energi Energi dan tenaga dapat diperoleh
dari makanan sumber karbohidrat, lemak serta protein. Energi dibutuhkan untuk metabolisme
dasar (seperti untuk menghasilkan panas tubuh serta kerja organ-organ tubuh) dan untuk
aktivitas sehari-hari seperti belajar, bekerja serta berolah raga. Kelebihan energi akan
menghasilkan obesitas, sementara kekurangan energi dapat menyebabkan kekurangan gizi
seperti marasmus.
3. Makanlah makanan sumber karbohidrat setengah dari kebutuhan energi
Karbohidrat sederhana, seperti gula dan makanan manis sebaiknya dikonsumsi dengan
memperhatikan azas tepat waktu, tepat indikasi dan tepat jumlah. Makanan ini sebaiknya dimakan
pada siang hari ketika kita akan atau sedang melakukan aktivitas dan jumlahnya tidak melebihi 3-
4 sendok makan gula/hari.
Karbohidrat kompleks sebaiknya dikonsumsi bersama makanan yang merupakan sumber
unsur gizi lain seperti protein, lemak/minyak, vitamin dan mineral. Seyogyanya 50-60% dari
kebutuhan energi diperoleh dari karbohidrat kompleks.
4. Batasi konsumsi lemak dan minyak sampai seperempat dari kecukupan energi
Konsumsi lemak dan minyak berlebihan, khususnya lemak/minyak jenuh dari hewan, dapat
beresiko kegemukan atau dislipidemia pada orang-orang yang mempunyai kecenderungan ke arah
tersebut. Dislipidemia atau kenaikan kadar lemak (kolesterol atau trigliserida) dalam darah
merupakan faktor untuk terjadinya penyakit jantung koroner dan stroke. Konsumsi lemak/minyak
dianjurkan tidak melebihi 20% dari total kaori dan perlu diingat bahwa unsur gizi ini juga memiliki
peran tersendiri sebagai sumber asam lemak esensial serta juga membantu penyerapan beberapa
vitamin yang larut dalam lemak.
5. Gunakan garam beryodium
Penggunaan garam beryodium dapat mencegah Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY).
Namun, penggunaan garam yang berlebihan juga tidak dianjurkan karena garam mengandung
natrium yang bisa meningkatkan tekanan darah. Sebaiknya konsumsi garam tidak melebihi 6 gram
atau 1 sendok teh per hari.
6. Makanlah makanan sumber zat besi.
Makanan seperti sayuran hijau, kacang-kacangan, hati, telur dan daging banyak mengandung zat
besi dan perlu dikonsumsi dalam jumlah yang cukup untuk mencegah anemia gizi.
7. Berikan ASI saja pada bayi sampai berumur 4 bulan.
Untuk dapat memberikan ASI dengan baik, ibu menyusui harus meningkatkan jumlah dan mutu
gizi makanannya selama hamil dan menyusui. Makanan Pendamping ASI (PASI) hanya boleh
diberikan setelah usia bayi lebih dari 4 bulan dan pemberiannya harus bertahapmenurut umur,
pertumbuhan badan serta perkembangan kecerdasan.
8. Biasakan makan pagi
Makan pagi dengan makanan yang beraneka ragam akan memenuhi kebutuhan gizi untuk
mempertahankan kesegaran tubuh dan meningkatkan produktifitas dalam bekerja. Pada
anakanak, makan pagi akan memudahkan konsentrasi belajar sehingga prestasi belajar bisa lebih
ditingkatkan.
9. Minumlah air bersih, aman dan cukup jumlahnya
Air minum harus bersih dan bebas kuman. Minumlah air bersih sampai 2 liter per hari sehingga
metabolisme tubuh kita bisa berjalan lancar mengingat air sangat dibutuhkan sebagai pelarut
unsur gizi bagi keperluan metabolisme tersebut. konsumsi air yang cukup dapat menghindari
dehidrasi dan akan menurunkan resiko infeksi serta batu ginjal.
10. Lakukan kegiatan fisik atau olah raga yang teratur
Kegiatan itu akan membantu mempertahankan berat badan normal disamping meningkatkan
kesegaran tubuh, memperlancar aliran darah dan mencegah osteoporosis khususnya pada lansia.
11. Hindari minum minuman beralkohol
Alkohol bersama-sama rokok dan obat-obatan terlarang lainnya harus dihindari karena dapat
membawa risiko untuk terjadinya berbagai penyakit degeneratif, vaskuler dan kanker.
12. Makanlah makanan yang aman bagi kesehatan
Makanan yang tidak tercemar, tidak mengandung kuman atau parasit lain, tidak mengandung
bahan kimia berbahaya dan makanan yang diolah dengan baik sehingga unsur gizi serta cita
rasanya tidak rak, merupakan makanan yang aman bagi kesehatan.
13. Bacalah label pada makanan yang dikemas
Label pada makanan kemasan harus berisikan tanggal kadaluwarsa, kandungan gizi dan bahan aktif
yang digunakan. Konsumen yang berhati-hati dan memperhatikan label tersebut akan terhindar
dari makanan rusak, tidak bergizi dan makanan berbahaya. Selain itu, konsumen dapat menilai
halal tidaknya makanan tersebut.

F. GANGGUAN GIZI PADA ANAK


Nutrisi merupakan komponen penting bagi kesehatan anak. Pertumbuhan dan perkembangan
yang dialami oleh anak-anak membuat mereka membutuhkan nutrisi yang baik dalam hal protein, energi
dan komponen nutrien lainnya. Hal tersebut juga membuat mereka rentan terhadap kekurangan nutrisi
dan gangguan pertumbuhan. Pola makan yang dimulai sejak masa kanak kanak dapat mempengaruhi
kesehatan mereka selanjutnya. Pada masa kanak-kanak, pemberian nutrisi yang kurang baik dapat
mengakibatkan gagal tumbuh, obesitas, dan penyakit-penyakit terkait defisiensi nutrisi. Akibat jangka
panjang yang dapat ditimbulkan adalah meningkatnya risiko penyakit degeneratif kelak saat usia lanjut.
Masalah gizi yang dihadapi oleh anak-anak pada usia sekolah dasar antara lain: obesitas, gagal
tumbuh, anemia karena kekurangan zat besi, dan karies pada gigi geligi serta infeksi kecacingan. Obesitas
biasanya disebabkan karena konsumsi makanan yang melebihi kebutuhannya per hari. Sebaliknya, gagal
tumbuh biasanya disebabkan karena kurangnya asupan nutrisi. Selain gagal tumbuh, kurangnya asupan
nutrisi juga dapat menyebabkan terjadinya anemia dan membuat anak rentan terhadap infeksi. Karies
disebabkan karena konsumsi makanan yang mengandung gula berlebihan disertai dengan kebersihan gigi
yang kurang terjaga. Infeksi ke cacingan disebabkan karena Kurangnya kebiasaan cuci tangan saat makan
dan seringnya tidak menggunakan alas kaki saat beraktivitas.
Masalah gizi pada anak sekolah dasar masih cukup memprihatinkan. Hal ini dapat terlihat dari
beberapa penelitian yang dilakukan terhadap anak usia sekolah dasar di Indonesia. Anak usia sekolah
dasar dalam hal ini adalah anak dengan kisaran usia 7-12 tahun. Pada penelitian yang dilakukan oleh dr.
Saptawati Bardosono, ahli gizi dari Universitas Indonesia, di 5 sekolah dasar di jakarta, didapatkan
sebanyak 94,5% anak mendapatkan asupan gizi di bawah angka kecukupan gizi yang dianjurkan. Hal
senada diungkapkan oleh Endang Dewi Lestari dengan penelitiannya pada 10 sekolah dasar di Solo.
Didapatkan semuanya menderita defisiensi zat seng. Rendahnya kecukupan gizi pada kelompok anak
usia sekolah dasar berpengaruh terhadap pertumbuhan fisik, konsentrasi dan prestasi. Pada penelitian
yang dilakukan oleh Satoto, ditemukan sebanyak 30-35% anak sekolah dasar tumbuh di bawah baku
yang ada.
Infeksi yang lama dan berat juga berhubungan erat dengan masalah gizi berupa malnutrisi.
Infeksi dapat menyebabkan terjadinya malnutrisi. Seorang anak yang mengalami infeksi membutuhkan
asupan nutrisi yang lebih banyak dari biasanya. Sementara beberapa gejala yang dialami saat infeksi
seperti diare dan tidak nafsu makan membuat asupan nutrisi menjadi sulit. Sebaliknya, malnutrisi juga
dapat menyebabkan individu rentan terhadap terjadinya infeksi. Daya tahan tubuh kita didukung oleh
protein, zat besi, vitamin dan beberapa mikronutrien lainnya. Jika asupan zat gizi tersebut kurang, kerja
daya tahan tubuh menjadi tidak optimal.
Untuk mengatasi masalah gizi diperlukan beberapa upaya, terutama dari pihak orang tua dan
pihak sekolah. Makanan anak-anak pada usia sekolah dasar perlu diperhatikan, terutama karena pada usia
ini anak-anak tersebut masih dalam tahap pertumbuhan dan perkembangan, sehingga keseimbangan gizi
perlu dijaga.
Anak dengan usia sekolah dasar sudah dapat menentukan makanan yang disukainya. Makanan
yang diberikan pada anak usia sekolah dasar ditentukan berdasarkan berat badan, usia dan aktivitas anak.
Anak laki-laki umumnya lebih banyak melakukan aktivitas fisik dibandingkan anak perempuan, sehingga
asupan makanan yang mengandung lebih banyak energi perlu ditingkatkan. Sedangkan anak perempuan
pada usia sekolah dasar mulai memasuki usia haid, sehingga memerlukan lebih banyak protein dan zat
besi.
Sarapan pagi bagi anak-anak usia sekolah dasar sangat penting mengingat aktivitas di sekolah
yang melibatkan fisik dan konsentrasi belajar. Lingkungan sekolah dasar umumnya memiliki banyak
jajanan. Banyak anak menyukai makanan jajanan yang hanya mengandung karbohidrat dan garam.
Makanan tersebut hanya akan membuat seorang anak cepat kenyang dan mengurangi nafsu makan anak.
Asupan gizi pada anak usia sekolah mulai dipengaruhi oleh faktor lingkungan, karena anak-anak
usia ini sudah mulai mengenal lingkungannya. Oleh karena itu, perhatian orang tua dan pihak sekolah
perlu ditingkatkan untuk mencegah gangguan nutrisi berupa malnutrisi atau pun obesitas. Peran serta dari
berbagai pihak dalam hal asupan gizi diperlukan untuk memperbaiki status gizi anak-anak di Indonesia
pada umumnya dan anak-anak usia sekolah dasar pada khususnya.

Anda mungkin juga menyukai